Professional Documents
Culture Documents
D r . ZUKESTI EFFEN D I
PEN D AH ULUAN
Dewasa ini penyakit alergi sudah m erupakan penyakit dim ana para sarj ana
Kedokt eran t elah m engem bangkan, baik t erapi m aupun penelit ian- penelit ian t ent ang
perkem bangan, pencegahan dan pengobat an alergi m aupun penyakit - penyakit , yang
berhubungan dengan alergi.
Von Pirquet ( 1906) , m em perkenalkan ist ilah alergi unt uk suat u keaadaan
yang disebabkan oleh reaksi im unoligik spesifik. Yang dit im bulkan oleh allergen
sehingga pada um um nya dalam pert ahanan seluler dan hum oral organism e t erhadap
benda asing, leukosit sangat berperan.
Dengan berkem bangnya biologi m olekuler dewasa ini para ahli im unologi
m engungkapkan pada keadaan alergi akan dilepas m ediat or- m ediat or inflanlasi oleh
sel syst em im un. Dalam m enghadapi penyakit - penyakit yang didasari iflanlasi alergi,
sepert i asm a bronchial, rinit is alergika, derm at it is urt ikaria, alergi obat , alergi
m akanan m aupun alergi dari t oksin bakt eri yang m enyerang ginj al ( glom eruloneprit is
chronis yang disebabkan t oksin st ret ococus) , unt uk ini perlu penaganan yang serius.
Mediat or- m ediat or inflam asi yang dilepas akan m enyebabkan kont raksim ot ot polos,
m eningkat kan sekresi m ukos, m eningkat kan aliran darah, m eningkat kan perm ea
bilit as kapiler dan pengerahan sel- sel inflam asi, kesem ua kej adian ini disebut
“ inflam asi alergik" . Sel- sel darah yang berperan dalam kej adian inflam asi alergik ini
adalah sel darah put ih at au leukosit dengan t urunanya; neut rofil, basofil, aosinofil,
lim fosit , m ast osit m akrofag, sel plasm a, sel epit el dan lain- lain, akhir- akhir ini para
ahli m engungkapkan pula ket erlibat an m ediat or inflam asi TNF. Neuropept ida, I L- 2.
N e ut r ofil
Neut rofil berkem bang dalam sum - sum t ulang dikeluarkan dalam sirkulasi, sel-
sel ini m erupakan 60 - 70 % dari leukosit yang beredar. Garis t engah sekit ar 12 um ,
sat u int i dan 2- 5 lobus. Sit oplasm a yang banyak diisi oleh granula- granula spesifik
( 0; 3- 0,8um ) m endekat i bat as resolusi opt ik, berwarna salm on pinkoleh cam puran
j enis rom anovky. Granul pada neut rofil ada dua :
- Azurofilik yang m engandung enzym lisozom dan peroksidase.
- Granul spesifik lebih kecil m engandung fosfat ase alkali dan zat - zat bakt erisidal
( prot ein Kat ionik) yang dinam akan fagosit in.
Neut rofil j arang m engandung ret ikulum endoplasm a granuler, sedikit m it okonria,
apparat us Golgi rudim ent er dan sedikit granula glikogen. Neut rofil m erupakan garis
depan pert ahanan seluler t erhadap invasi j asad renik, m enfagosit part ikel kecil
dengan akt if. Adanya asam am ino D oksidase dalam granula azurofilik pent ing dalam
penceran dinding sel bakt eri yang m engandung asam am ino D. Selam a proses
fagosit osis dibent uk peroksidase. Mielo peroksidase yang t erdapat dalam neut rofil
berikat an dengan peroksida dan halida bekerj a pada m olekult irosin dinding sel
bakt eri dan m enghancurkannya.
Dibawah pengaruh zat t oksik t ert ent u sepert i st rept olisin t oksin st rept okokus
m em bran granula- granula neut rofil pecah, m engakibat kan proses pem bengkakan
diikut i oleh aglut ulasiorganel- organel dan dest ruksi neut rofil.
Neot rofil m em punyai m et abolism e yang sangat akt if dan m am pu m elakukan
glikolisis baik secara arrob m aupun anaerob. Kem am puan naut ropil unt uk hidup
dalam lingkungan anaerob sangat m engunt ungkan, karena m ereka dapat m em bunuh
bakt eri dan m em bant u m em bersihkan debris pada j aringan nekrot ik. Fagosit osis oleh
neut rfil m erangsang akt ivit as heksosa m onofosfat shunt , m eningkat kan
glicogenolisis.
EOSI N OFI L
Jum lah eosinofil hanya 1- 4 % leukosit darah, m em punyai garis t engah 9um
( sedikit lebih kecil dari neut rofil) . I nt i biasanya berlobus dua, Ret ikulum endoplasm a
m it okonria dan apparat us Golgi kurang berkem bang. Mem punyai granula ovoid yang
dengan eosin asidofkik, granula adalah lisosom yang m engandung fosfat ae asam ,
kat epsin, ribonuklase, t api t idak m engandung lisosim . Eosinofil m em punyai
pergerakan am uboid, dan m am pu m elakukan fagosit osis, lebih lam bat t api lebih
selekt if dibanding neut rifil. Eosinofil m em fagosit osis kom plek ant igen dan ant i bodi,
ini m erupakan fungsi eosinofil unt uk m elakukan fagosit osis selekt if t erhadap kom plek
ant igen dan ant ibody. Eosinofil m engandung profibrinolisin, diduga berperan
m em pert ahankan darah dari pem bekuan, khususnya bila keadaan cairnya diubah
oleh proses- proses Pat ologi. Kort ikost eroid akan m enim bulkan penurunan j um lah
eosinofil darah dengan cepat .
BASOFI L
Basofil j um lahnya 0- % dari leukosit darah, ukuran garis t engah 12um , int i
sat u, besar bent uk pilihan ireguler, um um nya bent uk huruf S, sit oplasm a basofil
t erisi granul yang lebih besar, dan seringkali granul m enut upi int i, granul bent uknya
LI M FOSI T
Lim fosit m erupakan sel yang sferis, garis t engah 6- 8um , 20- 30% leukosit
darah.Norm al, int i relat ifbesar, bulat sedikit cekungan pada sat u sisi, krom at in int i
padat , anak int i baru t erlihat dengan elect ron m ikroskop. Sit oplasm a sedikit sekali,
sedikit basofilik, m engandung granula- granula azurofilik. Yang berwarna ungu
dengan Rom onovsky m engandung ribosom bebas dan poliribisom . Klasifikasi lainnya
dari lim fosit t erlihat dengan dit em uinya t anda- t anda m olekuler khusus pada
perm ukaan m em bran sel- sel t ersebut . Beberapa diant aranya m em bawa resept os
sepert i im unoglobulin yang m engikat ant igen spesifik pada m em brannya. Lirnfosit
dalam sirkulasi darah norm al dapat berukuran 10- 12um ukuran yang lebih besar
disebabkan sit oplasm anya yang lebih banyak. Kadang- kadang disebut dengan
lim fosit sedang. Sel lim fosit besar yang berada dalam kelenj ar get ah bening dan
akan t am pak dalam darah dalam keadaan Pat ologis, pada sel lim fosit besar ini int i
vasikuler dengan anak int i yang j elas. Lim fosit - lim fosit dapat digolongkan
berdasarkan asal, st rukt ur halus, surface m arkers yang berkait an dengan sifat
im unologisnya, siklus hidup dan fungsi.
M ON OSI T
Merupakan sel leukosit yang besar 3- 8% dari j um lah leukosit norm al,
diam et er 9- 10 um t api pada sediaan darah kering diam et er m encapai 20um , at au
lebih. I nt i biasanya eksent ris, adanya lekukan yang dalam berbent uk t apal kuda.
Krom at in kurang padat , susunan lebih fibriler, ini m erupakan sifat t et ap m om osit
Sit oplasm a relat if banyak dengan pulasan wrigh berupa bim abu- abu pada saj ian
kering. Granula azurofil, m erupakan lisosom prim er, lebih banyak t api lebih kecil.
Dit em ui ret ikulim endoplasm a sedikit . Juga ribosom , pliribosom sedikit , banyak
m it okondria. Apa rat us Golgi berkem bang dengan baik, dit em ukan m ikrofilam en dan
m ikrot ubulus pada daerah ident asi int i.
Monosit dit em ui dalam darah, j aingan penyam bung, dan rongga- rongga
t ubuh. Monosit t ergolong fagosit ik m ononuclear ( syst em ret ikuloendot el) dan
m em punyai t em pat - t em pat resept or pada perm ukaan m em brannya. Unt uk
im unoglobulin dan kom plem en.
Monosit beredar m elalui aliran darah, m enem bus dinding kapiler m asuk
kedalam j aringan penyam bung. DaI am darah beberapa hari. Dalam j aringan
bereaksi dengan lim fosit dan m em egang peranan pent ing dalam pengenalan dan
int eraksi sel- sel im m unocm pet ent dengan ant igen.
2. Reaksi Alergis
Molekul I gE yang beredar dalam sirkulasi darah akan m em asuki j aringan dan
akan dit angkap oleh resept or I gE yang berada pada perm ukaan sel m et acrom at ik
Durham and Till 1998 Gret icos 1998; Nel dkk 1998.
Mediat or- m ediat or m ast osit / basofil dan eosinofil, hist am in, prost aglandin,
Leukot rien, ECFA,( eosinofi chem ot act ic fact orof anaphylact ic) NCFA ( Neut rophil
chem at act ic fact or of anaphylact ic) , dan kinin. Mediat or yang berasal dari sel
eosinofil. PAF,LTB4,C5a kem oakt rakt an. LTC4 PAF, ECP; . Molekul- m olekul sit okin
induct or/ st im ulat or/ akt ivalat or RI A yang t erdiri at as, I L- 44 dan I L- 33 yang
m em pengaruhi lim fosit B dalam m em produksi I gE. I L- 3 dan I L- 4 m em pengaruhi
basofil m em produksi hist am in. LTs dan sit okin- sit okin. I L- 3 dan I L- 5 m em pengaruhi
sel eosinofil dalam m em produksi prot ein- prot ein basa LTs dan sit okin. HRFs yang
m em pengaruhi m ast osit dan basofil m elepas hist am in lebih banyak lagi. I L- 4
m em pengaruhi epit el, I L- 13 m em pengaruhii endot el dalam m em produksi VCAM
( Vascular cell adhesion m olecule) . Molekul- m olekul act ivat or/ survival sel eosinofil,
GM= CSF dan I L- 3
I L- 3 dan I L- 5 ( inerleukin- 3 dan int erleukin- 5)
Fibronekt in
Molekul sit okin kem oakt rakt an bagi sel eosinofil.
I L- 5
I L- 3.GM= CSF,I L- 8
Lain- lain
I nt eraksi EOS akt if dan epit el m ukosa hidung m em bent uk I L- 8, RNTES dan
GGM= CSF. Molekul- m olekul prot ein ut am a produk sel- sel inflam asi, sel endot el dan
m ukosa yang berperan langsung m enim bulkan alergi adalah ant ara lain; hist am in,
leukot rien, prost ak landing, kinin, plat elet e act ivat ing fact or ( PAF) , sit okin dan
kim okin. Hist am in, dapat m enggunakan H2 resept or- m ediat ed- ant i-
inflm nat oriyact ivit y m eliput i inhibisi penglepasan enzin lisosom al neut rfil, inhibisi
pelepasan hist am in dari leukosit perifer, dan akt ivasi suppressor T- lym llocyt es (
Met calfe et al, 1981, cit Whit e 1999) . Hist am in m enggunakan efeknya pada berbagai
sel sepert i sel ot o polos, neuron, sel- sel kelenj ar ( endokrin dan Eksokrin, sel- sel
darah, dan sel- sel sist em im un ( pearce 1991, cit Whit e 1999) , Hist am in m erupakan
vasodilat or, konst rukt or ot ot polos, st im ulsn pennabilit as vaskuler yang kuat ,
PEN UTUP
Leukosit dan t urunannya m erupakan sel dan st rukt ur dalam t ubuh m anusia
yang didist ribusikan keseluruh t ubuh dengan fungsi ut am anya m elindungi organism e
t erhadap invasi dan pengrusakan oleh m ikro organism e dan benda asing lainnya.
Sel- sel lim fosit ini, m em punyai kem am puan unt uk m em bedakan dirinya sendiri
( m akrom olekuler organism e sendiri) dari yang bukan diri sendiri ( benda asing) dan
m engat ur penghancuran dan inakt ivasi dari benda asing yang m ungkin m erupakan
m olekul yang t erisolasi at au bagian dari m ikro organism e Sem ua leukosit berasal
dari sum - sum t ulang. kem udian m engalam i kem at angan pada organ lim foid lainnya.