You are on page 1of 6

Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnosis adalah salah satu bentuk asesmen formatif yang bertujuan untuk
mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid. Hasilnya dapat
digunakan guru sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan murid.

Asesmen Diagnostik (PJOK)

Setiap murid memiliki kebutuhan, kemampuan, latar belakang, pengalaman, sampai


tingkat kematangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen
diagnostik untuk memetakan murid berdasarkan kemampuan dan kebutuhannya.

Ibu dan Bapak Guru, pernahkah "gagal" membuat murid memahami pelajaran tertentu? Pernah

Bagaimana ceritanya? Pertengkaran 2 orang murid, saya se bagai guru bimbingan konseling sudah
berusaha memberi pengertian pada dua belah pihak, murid sudah saya anggap mengerti dengan
penjelasan saya tersebut, tetapi perkiraan saya salah, pertengkaran dua orang murid tersebut berlanjut
diluar sekolah.

Kira-kira, apa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut? Saya harus bisa menggali lebih dalam
lagi permasalahan yang dihadapi murid dan berkolaborasi dengan pihak-pihal terkait untuk mencarikan
solusi dari permasalahan yang dihadapi murid

Membuat Lembar Amatan Bahasa Indonesia

Lembar amatan adalah salah satu instrumen dalam teknik asesmen observasi. Instrumen
ini bisa memberikan informasi objektif mengenai kompetensi murid dengan cara yang
sederhana. Video ini akan membahas cara menyusun lembar amatan disertai contoh
praktik agar Ibu dan Bapak Guru dapat mencoba menerapkannya di kelas sebagai salah
satu bentuk asesmen formatif.

Membuat Rubrik Penilaian Informatika

Rubrik adalah salah satu instrumen asesmen untuk mengukur ketercapaian


pembelajaran. Rubrik perlu memuat beberapa bagian agar dapat dimanfaatkan secara
optimal baik untuk guru dan murid. Video ini akan membahas cara menyusun rubrik
dengan menggunakan contoh mata pelajaran Informatika di SMA. Dengan begitu Ibu
dan Bapak Guru dapat mencoba membuat rubrik sendiri atau memodifikasi rubrik yang
sudah ada sesuai dengan kebutuhan.
Ketika sedang belajar bersama murid di kelas, hal apa yang membuat Ibu dan Bapak Guru
tersenyum?

Merencanakan tindak-lanjut asesmen

Video ini akan membahas prinsip-prinsip pola pikir bertumbuh yang perlu ada dalam diri guru
dan murid. Dengan begitu, guru dapat memanfaatkan asesmen menjadi bukti pembelajaran yang
bermakna dan merencanakan tindak lanjut yang mampu membantu murid menumbuhkan
potensinya.

Merencanakan tindak-lanjut asesmen Matematika

Asesmen dan tindak-lanjutnya adalah komponen yang memegang peran penting dalam
proses pencapaian kompetensi para murid.

Memberikan umpan balik

Salah penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen adalah pentingnya umpan balik terhadap
pencapaian tujuan belajar murid. Video ini akan menjelaskan cara-cara melakukan umpan balik
yang tepat beserta contohnya untuk memudahkan Ibu dan Bapak Guru menerapkan pemberian
umpan balik di kelas.

Mengolah Hasil Asesmen dan Laporan Hasil Belajar Alternatif 1

Rapor belajar perlu memberikan informasi yang benar-benar menggambarkan kondisi


murid dan berguna bagi orang tua, murid, serta guru pada jenjang selanjutnya. Untuk
itu data-data asesmen yang dimiliki perlu diolah dan dianalisis dengan baik. Setiap
satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk melakukan pengolahan selama
menggunakan prinsip yang sama.

Mengolah Hasil Asesmen dan Laporan Hasil Belajar Alternatif 2

Rapor belajar perlu memberikan informasi yang benar-benar menggambarkan kondisi


murid dan berguna bagi orang tua, murid, serta guru pada jenjang selanjutnya. Untuk
itu data-data asesmen yang dimiliki perlu diolah dan dianalisis dengan baik. Setiap
satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk melakukan pengolahan selama
menggunakan prinsip yang sama.

Mengolah Hasil Asesmen dan Laporan Hasil Belajar Alternatif 3

Rapor belajar perlu memberikan informasi yang benar-benar menggambarkan kondisi


murid dan berguna bagi orang tua, murid, serta guru pada jenjang selanjutnya. Untuk
itu data-data asesmen yang dimiliki perlu diolah dan dianalisis dengan baik. Setiap
satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk melakukan pengolahan selama
menggunakan prinsip yang sama.

Pelaporan Belajar oleh Murid

Pemberian rapor seringkali digunakan sebagai satu-satunya cara dalam melaporkan


hasil belajar murid kepada orang tua. Umumnya saat pembagian rapor, yang terlibat
adalah guru dan orang tua. Tapi, bisakah murid berperan dalam melaporkan hasil
belajar mereka kepada orang tua? Tentu saja bisa. Video ini akan membahas ragam cara
pelaporan belajar oleh murid yang juga bisa Ibu dan Bapak Guru lakukan di kelas.

Motivasi Perilaku Menghindari Rasa Sakit atau Hukuman

Bapak/Ibu guru mana yang tidak ingin melihat muridnya berperilaku disiplin.
Memberikan hukuman menjadi salah satu cara untuk mendisiplinkan murid. Padahal
bisa saja hukuman itu membuat murid merasakan sakit dan berdampak jangka panjang.

Motivasi Perilaku karena Menginginkan Hadiah dan Pujian

Agar murid rajin dan mematuhi perintah guru, hadiah dan pujian dijadikan cara untuk
membujuk murid. Siapa yang tidak suka mendapat hadiah atau pujian? Jelas hampir
sebagian kita suka dengan hadiah/pujian.

Motivasi Perilaku Menghargai Diri

Konsep diri kita akan menguat jika dilandasi dengan motivasi internal. Berperilaku untuk
menghargai nilai yang diyakini dan dirinya sendiri.

Video ini mengajak kita untuk memahami bagaimana memunculkan perilaku karena
menghargai diri sendiri yang akan membantu murid dalam kehidupannya pada masa
depan.

Restitusi Disiplin Diri (RDD)

Terkadang kita menerapkan praktik pendisiplinan yang berakibat ketaatan jangka


pendek pada murid, seperti hukuman dan hadiah. Dalam video ini, kita akan berkenalan
dengan praktik pendisiplinan dengan metode restitusi. Kita juga akan menyelami lebih
jauh tentang kenapa dan bagaimana praktik pendisiplinan seharusnya dilakukan untuk
menimbukan pengendalian diri dan ketaatan jangka panjang bagi murid?
Sisi I Segitiga Restitusi: Stabilize the Identity

Apa yang harus kita lakukan ketika murid melakukan kesalahan? Bagaimana
menanggapi anak yang bersalah, sehingga ia bisa belajar dari kesalahannya? Video ini
merupakan penjelasan praktis penerapan sisi pertama segitiga restitusi. Kita akan belajar
bersama murid bahwa kesalahan merupakan bagian dari pembelajaran, serta
bagaimana menormalkan kegagalan dalam pembelajaran.

Sisi II Segitiga Restitusi: Validasi Kebutuhan

Kenapa ya, ada murid yang selalu terlambat? Di sisi lain, apa ya penyebab murid yang
selalu bersemangat belajar? Sisi kedua segitiga restitusi percaya, ada makna di setiap
tindakan. Yuk pelajari bagaimana mengenali alasan di balik setiap tindakan dan
bagaimana menggunakannya dalam menerapkan disiplin positif.

Sisi III Segitiga Restitusi: Seek the Beliefs/ Person

Menurut teori kontrol, yang telah kita pelajari sebelumnya, manusia melakukan sesuatu
karena termotivasi secara internal. Sisi 3 segitiga restitusi percaya bahwa nilai-nilai
keyakinan membuat murid termotivasi berperilaku tertentu. Dengan mempelajari ketiga
sisi segitiga restitusi, kita akan belajar menerapkan restitusi demi mencapai disiplin
positif dan menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi murid-murid.

Pengenalan 5 Posisi Kontrol

Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998)


mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-
ruang kelas kita selama ini. Melalui serangkaian riset dan bersandar pada teori Kontrol
Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang
guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Video ini akan mengenalkan
kepada kita apa sajakah posisi kontrol tersebut.

5 Posisi Kontrol: Penghukum

Posisi kontrol penghukum berusaha mengontrol dengan cara menyakiti murid. Mengapa bisa
begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait posisi kontrol penghukum
serta dampak kepada murid agar kelak kita bisa menghindari posisi kontrol ini nantinya.

5 Posisi Kontrol: Pembuat Rasa Bersalah


Posisi kontrol pembuat rasa bersalah berusaha mengontrol dengan cara menyakiti
murid. Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam
terkait posisi kontrol pembuat rasa bersalah serta dampak kepada murid agar kelak kita
bisa menghindari posisi kontrol ini nantinya.

Posisi kontrol pembuat rasa bersalah berusaha mengontrol dengan cara menyakiti murid.
Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait posisi
kontrol pembuat rasa bersalah serta dampak kepada murid agar kelak kita bisa menghindari
posisi kontrol ini nantinya.

5 Posisi Kontrol: Teman

Adakalanya kita ingin menjadi teman dengan murid-murid kita. Namun ternyata posisi kontrol
ini, walaupun tidak menyakiti murid, belum mendorong mereka kepada motivasi internal.
Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam terkait penerapan
posisi kontrol teman serta dampak kepada murid.

5 Posisi Kontrol: Pemantau

Memantau artinya mengawasi. Mungkin kita pernah mengawasi murid berdasarkan


pada peraturan-peraturan dan konsekuensi. Ternyata posisi ini juga belum mendorong
murid pada motivasi internal. Mengapa bisa begitu? Video ini mengajak kita untuk
memahami lebih dalam terkait penerapan posisi kontrol pemantau serta dampak
kepada murid.

5 Posisi Kontrol: Manajer

Posisi manajer mendukung murid melakukan restitusi dan mendorong murid


menemukan motivasi internalnya. Video ini mengajak kita untuk memahami lebih dalam
terkait penerapan posisi kontrol manajer serta dampak kepada murid agar kita dapat
mempraktikannya di kelas nanti.

Pemberian Hadiah dalam Praktik Pendisiplinan di Kelas

Pemberian hadiah dalam bentuk pujian, stiker, benda, dll terkadang membuat kita yakin
ini adalah cara yang benar dan mudah untuk membuat murid menjadi disiplin. Padahal
dampak dari pemberian hadiah tidak akan membuat murid menjadi disipiln. Video ini
mengajak kita untuk menyelami lebih jauh konsep dari pemberian hadiah dan
dampaknya.

Hukuman
Di saat murid melanggar aturan, kerap kali kita memberikan sanksi berupa hukuman yang tidak
ada korelasi antara kesalahan dan bentuk hukumannya. Apakah ini cara yang tepat? Video ini
mengajak kita untuk melihat kembali praktik pendisiplinan dengan hukuman dan dampaknya
bagi murid.

Konsekuensi

Adanya aturan atau kesepakatan dalam kelas/sekolah diikuti oleh sanksi berupa
konsekuensi. Bagaimana konsekuensi dapat berperan untuk membuat murid menjadi
disiplin? Video ini mengajak kita melihat apakah betul memberikan konsekuensi
merupakan cara terbaik untuk kita mengajak murid untuk menjadi disiplin.

Restitusi

Restitusi mengajak kita untuk menerapkan praktik displin dengan kembali mengingat
kebutuhan dasar hidup manusia. Video ini mengajak kita untuk mengerti lebih jauh
akan praktik pendisiplinan dengan metode restitusi. Lebih jauh, kita juga akan melihat
perbedaan restitusi dengan hukuman dan konsekuensi.

Keyakinan Kelas

Apa yang dimaksud dengan keyakinan kelas? Lalu apa bedanya dengan peraturan kelas? Video
ini mengajak kita untuk memahami konsep keyakinan sebagai fondasi dasar terbentuknya
budaya positif disiplin. Pada video ini, kita juga akan belajar cara menyusun keyakinan kelas
serta praktik pendalamannya kepada murid.

Restitusi di Kelas

Penerapan restitusi di kelas terkadang membingungkan kita, bagaimana kita dapat


membimbing murid melakukan restitusi? Selain melakukan segitiga restitusi, Dianne
Gossen memberikan tips dalam bentuk pertanyaan yang tepat untuk membantu kita
dalam praktik restitusi di kelas, terutama saat menemui kasus murid yang menantang.

You might also like