You are on page 1of 6

REFLEKSI DIRI PELAKSANAAN INOVASI PEMBELAJARAN MATERI

PERBEDAAN DAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL)
SD NEGERI GIRIMULYO

Disusun oleh :
Ato Budu, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA UNA


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SD NEGERI GIRIMULYO
2022
Sekolah : SD NEGERI GIRIMULYO
Muatan Pelajaran : Tematik
Kelas, Semester : III, I
Materi : Perbedaan Dan Ciri-Ciri Lingkungan Sehat Dan
Tidak Sehat
Penulis : Ato Budu, S.Pd
Tanggal : 12 Agustus 2022

A. Latar belakang laporan


Kegiatan pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh
guru guna membelajarkan peserta didik. Guru memiliki peran yang sangat penting
dalam proses pembelajaran. Guru perlu menggunakan berbagai model pembelajaran
demi mendorong terwujudnya tujuan dari pembelajaran tersebut. Berdasrkan proses
pembelajaran di kelas III SD NEGERI GIRIMULYO, ditemukan masalah dalam
pembelajaran rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi perbedaan dan ciri-ciri
lingkungan sehat dan tidak sehat.
Hal ini disebabkan karena rendahnya pemahaman peserta didik terhadap
materi tersebut. Selain itu pembelajaran didominasi dengan model pembelajaran yang
berpusat pada guru. Guru lebih aktif dalam pembelajaran sebagai pemberi
pengetahuan pada peserta didik. Akibatnya peserta didik menjadi bosan dalam
mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar.
Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan karena guru belum maksimal
menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik materi
dan peserta didik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran yang
mendorong peserta didik dalam melakukan penyelidikan secara kolaboratif dan
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya untuk menemukan hal baru.

B. Tujuan pembuatan refleksi yaitu :

1. Mengetahui pencapaian peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.


2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan guru dalam
penyampaian materi saat pembelajaran
3. Agar guru bisa memahami kelemahan atau kekurangan dari sebuah pembelajaran
agar lebih baik untuk guru dan peserta didik.
4. Guru dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan bagi peserta didik.
C. Manfaat refleksi
Refleksi pembelajaran memberikan manfaat bagi guru maupun peserta didik
sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik
Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan dan meningkatkan
prestasi belajar secara optimal dalam pelaksanaan proses belajar, agar
pembelajaran lebih bermakna.
2. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran, yang efektif
digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu pembelajaran tematik di kelas III
pada materi perbedaan dan ciri-ciri lingkungan sehat dantidak sehat.

D. Pembahasan
a. Deskripsi kegiatan inovasi pembelajaran
Topik yang diajarkan pada kelas III adalah Tematik dengan materi perbedaan dan ciri-
ciri lingkungan sehat dan tidak sehat. Adapun tujuan pembelajaran ini adalah peserta
didik dapat Membuat laporan tentang lingkungan sehat dan tidak sehat berdasarkan
pengalaman.
Praktek pengalaman lapangan kali ini setelah melalui tahapan identifikasi masalah,
eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi dari permasalahan yang
dipilih dengan melakukan inovasi menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Model pembelajaran Problem Based Learning dipilih menjadi
inovasi dalam pembelajaran karena selama ini model yang digunakan dalam
pembelajaran masih menoton .Sehingga tidak membuat peserta didik aktif dalam
pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar peserta didik. Problem Based
Learning memiliki kelebihan yaitu dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah motivasi belajar kolaboratif dan keaktifan.
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran
inovatif yang dapat digunakan oleh guru untuk mendorong peserta didik dalam
melakukan penyelidikan secara kolaboratif dan menerapkan pengetahuan yang
dimilikinya untuk menemukan hal baru.
Problem Based Learning merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada
peserta didik (student centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan
fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang yang melibatkan keaktifan peserta
didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu
permasalahan..
Model Problem Based Learning tentunya dapat membiasakan pesrta didik untuk
mengembangkan ketrampilan berpikir kritis. Ketrampilan berpikir kritis yang dimiliki
peserta didik sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh
tantangan yang datang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam
dunia kerja karena peserta didik memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis,
belajar aktif, memecahkn masalah, komunikasi, kerja kelompok dan ketrampilan
interpersonal dengan baik.
Untuk mewujudkan model pembelajaran Porject Based Learning, maka digunakan
metode eksperimen terbimbing ,diskusi dan tanya jawab. Dengan menggunakan
media konkrit dari gambar lingkungan sehat dan tidak sehat, untuk memproyeksikan
karya sederhana berupa gambar lingkungan sehat dan tidak sehat yang berbeda di
lingkungan sekitar.
.
b. Manfaat dari inovasi pembelajaran.
Hal- hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah penerapan
inovasi pembelajaran Problem Based Learning (PBL ) seperti mendorong peserta
didik mendalami materi pelajaran dengan cara yang lebih mendalam. Mereka harus
mencari solusi untuk masalah yang kompleks, yang memungkinkan mereka untuk
mengalami konsep dengan lebih baik, peserta didik belajar mengevaluasi informasi,
mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi yang masuk akal, peserta didik
untuk berkolaborasi, berbagi ide dan membangun ketrampilan sosial. Mereka belajar
cara bekerja sama sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama,peserta didik
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang dapat diterapkan dalam
berbagai mata pelajaran
Hal ini terjadi karena inovasi dalam pembelajaran memiliki potensi untuk
menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna, mendalam dan relevan
bagi peserta didik. Hal-hal baik ini berkontribusi pada perkembangan peserta didik
sebagai pembelajar yang komperhensif mempersiapkan mereka untuk tantangan
dalam kehidupan nyata.
C. Tantangan yang dihadapi dari inovasi pembelajaran
Guru dan peserta didik memiliki hubungan terhadap perubahan dalam metode
pembelajaran yang mereka kenal. Mereka merasa nyaman dengan cara tradisional
pembelajaran dan takut atau enggan untuk mencoba inovasi, mengukur efektivitas
inovasi dan memberikan umpan balik yang sesuai kepada guru dan peserta didik
adalah tantangan yang signifikan. Evaluasi harus mencakup pengukuran hasil
pembelajaran dan dampak inovasi.
Hubungan terhadap perubahan dapat muncul karena peserta didik sudah terbiasa
dengan cara tertentu untuk mendalami materi. Mereka mungkin merasa bahwa
metode yang mereka ketahui sudah cukup efektif. Oleh karena itu, dalam pendalaman
materi, penting untuk memahami perasaan peserta didik terhadap perubahan dan
menjelaskan manfaat inovasi yang diusulkan. Memahami bahwa mengukur dampak
inovasi pada pemahaman materi dapat memerlukan pengembangan instrumen
evaluasi yang sesuai. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengintegrasikan inovasi
dengan materi yang diajarkan dan kemampuan mengukur kemajuan peserta didik.
D. Solusi pemecahan masalah
Solusi yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi adalah guru dapat
memperkenalkan cara menggunakan inovasi, menjelaskan manfaatnya, dan
memberikan dukungan teknis jika diperlukan. Mengembangkan instrumen evaluasi
yang sesuai dengan inovasi yang diusulkan dan materi yang diajarkan. Umpan balik
yang diberikan harus membantu guru dan peserta didik untuk memahami dampak
inovasi.
Pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai membantu dalam mengukur dampak
inovasi pada pemahaman materi. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan untuk
perbaikan yang lebih lanjut dalam proses pendalaman materi. Dengan pelatihan yang
baik guru dan peserta didik dapat melihat bagaimana inovasi dapat membantu mereka
mendalami materi lebih baik.

E. Rencana tindak lanjut


Rencana tindak lanjut memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan baik dalam
kurikulum dan materi yang diajarkan. Perencanaan yang matang dan koordinasi guru
dan staf pendidikan dapat membantu mencapai perencanaan yang matang memastikan
bahwa inovasi tidak mengganggu alur pembelajaran yang mendalam . Sebaliknya
inovasi dapat mendukung pemahaman materi dengan lebih baik.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil ananlisis data dapat disimpulkan bahawa model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi
Perbedaan dan ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat di kelas III SD NEGERI
GIRIMULYO. Pada saat merumuskan masalah guru memperhatikan reaksi seluruh peserta
didik serta merangsang peserta didik untuk berpikir sesuai apa yang dilihat dari proses
pembelajaran. Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami
kesulitan. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Perbedaan dan ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat di kelas III
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Daftar Pustaka
Ayuningsi, Dina. dkk. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Berfikir Kritis Matematika. Jurnal Cakrawala
PENDAS. 5 (2): halaman 95.
Aisyah, W.,- , Pembelajaran Melalui Model PBL (Problem Based Learning)Dalam Upaya
Meningkatkan Mutu Pendidikan, http://Wianti.multiply.com./journal/item/7
Eka Anggraeni, Novita. Strategi Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Pada Peserta Didik
Agar Tercapainya Tujuan Pendidikan Di Era Globalisasi. ScienceEdu. Vol.2 No.1. 2019.

Girimulyo, 12 Agustus 2022


Guru kelas III

Ato Budu, S.Pd

You might also like