You are on page 1of 13

 

MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran merupakan suatu kerangka berpikir yang dipakai sebagai panduan untuk
melaksanakankegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan tertentu .

Macam model pembelajaran meliputi :

1.Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching Learning/ CTL)

 Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk


menghubungkan antaramateri yang diajarkan dan situasi dunia nyata peserta didik. Dan juga
mendorong peserta didik membuathubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual ; 

a.Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan
mengkons-truksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

b.Laksanakan sejauh mungkin kegiatan Inkuiri(menemukan) untuk semua topik.

c.Kembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya.

d.Ciptakan masyarakat belajar( belajar dalam kelompok-kelompok).

e.Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

f.Lakukan refleksi di akhir penemuan.

g. Lakukan penilaian nyata /yang sebenarnya dengan berbagai cara.

2.Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)

Pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan peserta didik bekerja sama dalam
kelompok kecil yang memiliki kemampuan heterogen. Mereka saling membantu menyelesaikan
permasalahan danmenerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. 

Pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut :

a.Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran.

 b.Menyampaikan informasi.

c. Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar.

d.Membantu peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok.

 
e.Evaluasi atau memberikan umpan balik.

f.Memberikan penghargaan.

3.Belajar Memecahkan Masalah Dan Penemuan (Problem Solving, Discovery Inquiri)

Model pembelajaran ini menerapkan pendekatan berbasis masalah (problem-based approach).


Kegiatan pembelajaran model ini dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah
baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau
secara bersama-sama.

Strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya bertolak dari esensi strategi :

Problem Solving Learning (Belajar Pemecahan Masalah)

Discovery Learning (Belajar Penemuan

menekankan pada pemecahan masalah)

Inquiry Learning (Belajar Inquiri

menekankan pada proses investigasi masalah)

Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut:

a.Mengidentifikasi Masalah Kebijakan Publik Dalam Masyarakat

 b. Memilih Suatu Masalah Untuk Dikaji Oleh Kelas

c.Mengumpulkan Informasi Yang Terkait Pada Masalah Itu

d.Mmengembangkan Portofolio Kelas

e. Menyajikan Portofolio

f.Melakukan Refleksi Pengalaman Belajar 

4. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 

Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik
untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
ketrampilan untuk memecahkan masalah. Problem Based Learning memadukan berbagai disiplin
ilmu dalam memecahkanmasalah.

Langkah-langkah

model Pembelajaran Berbasis Masalah:

 
a.

Orientasi peserta didik kepada masalah

 b.

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar (mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas


yang berhubungan dengan masalah)

c.

Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 

d.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (seperti laporan video dan model)

e.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Macam-Macam Pembelajaran Berdasarkan Masalah :

Pembelajaran Berdasarkan

Proyek 
(Project-Based Learning)

 – 

melalui proyek tertentu

Pembelajaran Berdasarkan

Pengalaman

(Experience-Based Learning)

 – 

melalui praktik kerja terstruktur dan penempatan kerja

Belajar 

Otentik 

(Authentic Learning)

 – 

melalui tugas-tugas otentik.

Pembelajaran

Bermakna

(Anchored Instruction)

 – 

melalui kegiatan bermakna


 

Pembelajaran Berbasis

Kerja

(Work Based Learning)

 – 

merasakan dunia kerja

5.

Resource based learning (Pembelajaran Berbasis Sumber) Terdiri atas :

a.

Open Learning (Belajar Terbuka)

Belajar yang bebas dalam hal waktu, tempat, langkah, cara belajar serta terbuka bagi semua orang,
semuaumur tanpa terkecuali

 b.

Distance Learning (Belajar Jarak Jauh)

Belajar dimana terdapat jarak antara peserta didik dengan penyaji materi belajar. Sumber belajar
yangdigunakan bisa berupa buku, video, komputer, dll

c.
 

Fleksible Learning (Belajar Fleksibel)

Cara belajar dengan segala bentuk sumber belajar untuk tujuan tertentu.

6.

Quantum Learnuing

Pembelajaran Quantum merupakan pembelajaran dengan menciptakan interaksi didalam dan


disekitar momen belajar yang menyenangkan, konstruktif, komunikatif, bermakna, serta
mengedepankan unsur :kebebasan, santai, menakjubkan, menggairahkan.

Prinsip Pembelajaran Quantum :

a.

Bawalah dunia mereka (pembelajar) ke dalam dunia kita (pengajar), dan antarkan dunia kita
(pengajar) kedalam dunia mereka (pembelajar)

 b.

Segalanya berbicara (semua hal mengirimkan pesan pembelajaran)

c.

Segalanya betujuan (semua yang terjadi dalam proses pengubahan mempunyai tujuan)

d.
 

Berangkat dari pengalaman

e.

Hargai setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran

f.

Rayakan setiap keberhasilan

Kerangka pembelajaran quantum menggunakan konsep TANDUR yang merupakan akronim dari :

Tumbuhkan : minat dengan mengatakan “Apa manfaatnya bagiku?

Alami : ciptakan pengalaman umun yang dapat dimengerti semua peserta didik 

 Namai : sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah masukan

 
Demonstrasikan : sediakan kesempatan peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.

Ulangi :

tunjukkan kepada peserta didik cara mengulang materi dan menegaskan “aku tahu bahwa aku

memang tahu.

Rayakan : pengakuan untuk suatu penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan pengetahuan dan
ketrampilan.

7. Model pembelajaran langsung

Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching ataujuga
whole classteaching. Penyebutan tersebut mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif
dalam mengusung isi pembelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung
kepada seluruh kelas.

Ciri-Ciri pada Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri, antara lain :

Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan guru.


 

Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi.

Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya pembelajaran.

Materi ajar bersumber dari guru.

Langkah :

a.

Fase establising set : menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik 

 b.

Fase domonstrating : mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan

c.

Fase giuded practice : merencanakan dan memberi pelatihan awal

d.

 
Fase feed back : mengecek pemahaman kemudian memberi umpan balik 

e.

Fase extended practice : memberi kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian
khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kahidupan

8.

Student Teams-Achievement Division (STAD)

STAD atau Tim Pebelajar-Kelompok Prestasi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
palingsederhana. Dalam STAD pebelajar dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan
anggota 4-5 orang,dan setiap kelompok haruslah heterogen. Pembelajar menyajikan pelajaran, dan
kemudian pebelajar bekerja didalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim
telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnyaseluruh peserta didik dikenai kuis tentang materi itu
dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh salingmembantu.

Dalam STAD, penghargaan kelompok didasarkan atas skor yang didapatkan olehkelompok dan skor
kelompok ini diperoleh dari peningkatan individu dalam setiap kuis. Sumbangan poin peningkatan
peserta didik terhadapkelompoknya didasarkan atas ketentuan :

Skor kelompok untuk setiap kelompok didasarkan pada sumbangan poin peningkatan yang diperoleh
olehsetiap anggota kelompok yaitu dengan menjumlah seluruh poin peningkatan anggota kelompok
dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Satu periode penilaian (3

 – 

4 minggu)

Secara singkat langkah-langkah pembelajaran STAD terdiri atas:

 
a.

Membentuk kelompok heterogen a 4-5 orang anggotanya

 b.

Guru menyajikan pelajaran

c.

Guru memberi tugas kelompok 

d.

Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis, tidak
dibolehkan peserta didik saling membantu.

e.

Memberi evaluasi

f.

Penghargaan kelompok 

g.

Kesimpulan
 

9.

Teams-Gamnes-Tournaments (TGT)

Dalam Kooperatif tipe TGT atau Pertandingan-Permainan-Tim, pebelajar memainkan permainan


dengananggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka. Tiap-tiap
pebelajar akanmengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab
pertanyaan yang sesuai denganangka tersebut.

Ada 5 (lima) komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu:

a.

Penyajian kelas

Pada awal pembelajaran pembelajar menyampaikan materi dalam penyajian kelas

 b.

Kelompok (team)

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang pebelajar yang anggotanya heterogen. Fungsi
kelompok adalah untuk lebih mendalami materi / mengerjakan tugas bersama teman kelompoknya
dan lebih khususuntuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal
pada saat game.

c.

Game
 

Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
pebelajar dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Game dilakukan padatiap meja tournament.
Secara bergiliran peserta didik mengambil sebuah kartu nomor dan membacakan soal tersebut.
Peserta didik yang membacasoal mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan
tersebut. Peserta didik lain (sebagai penantang) yang berada disebelah kirinya jika menganggap
jawaban yang diberikan tadi salah, maka ia boleh menantang dan memberikan jawaban yang
berbeda. kemudian jawaban peserta didik dicocokkandengan kunci jawaban yang telah tersedia
dimeja tournament. Pemain yang memberikan jawaban yang benar menyimpan kartu tersebut.
Apabila tidak ada satu pun jawaban yang benar, kartu tersebut dikembalikanketumpukan permainan
berlanjut sampai waktu yang ditetapkan guru, sampai jam pelajaran habis atautumpukan kartu
habis.

d.

Turnamen

Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah pembelajar
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Pada turnamen
pertama pembelajar membagi pebelajar ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga pebelajar tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga pebelajar selanjutnya pada meja II dan seterusnya.

e.

Team Recognize (penghargaan kelompok)

Skor Kuis Poin peningkatan> 10 point di bawah skor dasar 1-10 point di bawah skor dasar Skor dasar
- 10 poin di atas skor dasar > 10 poin di atas skor dasar Hasil sempurna (tidak mempertimbangkan
skor dasar)510203030

You might also like