You are on page 1of 9

JCEBT, Vol 7 (No 1) Maret 2023 ISSN 2549-6379 (Print) ISSN 2549-6387 (Online)

JCEBT
(Journal of Civil Engineering, Building and Transportation)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jcebt

Evaluasi Perencanaan Pondasi Sumuran Pada Jembatan Bo’u


Lahomi Nias-Barat

Yustinus Y.P Gulo1)*, Nurmaidah2), & Kartika Indah Sari3)


Universitas Harapan Medan1,3)
Universitas Medan Area2)
Koresponden*, Email: yustinusypgulo@gmail.com

Abstract
The Bo'u Lahomi-West Nias Bridge is a bridge that spans 11.80 m. The sub-structure of the bridge consists
of abutments and foundations. This evaluation was conducted to determine the bearing capacity of the
well foundation and the safety factor against the working load along with an evaluation of the analysis of
the amount of foundation reinforcement and pile cap. In addition to field data, this analysis requires
testing of soil parameters in the laboratory. The meters tested were specific gravity (Gs), filter analysis of
moisture content, density, direct shear strength of the soil in the field. Based on the results of the analysis
of the bearing capacity of the well foundation, it was found that the value of the bearing capacity of the
pile foundation group was 2510,78 tons and the maximum load acting on the foundation was 1550,40
tons. 15 13, and shear reinforcement in the direction of X 10 – 140 and Y 10 – 100 and analysis of
reinforcement on the well foundation obtained 35 D 19-250 principal reinforcement and spiral
reinforcement 12 – 50 with a column strength of 7654.153 Ton > Pu = 1550.40 Tons, thus the bearing
capacity of the well foundation on the bo'u bridge meets the requirements and is safe against the load
received.

Keywords: Foundation; Carrying Capacity, Abutment

Abstrak
Jembatan Bo’u Lahomi-Nias Barat adalah jembatan yang berbentang 11,80 m. Bangunan bawah
jembatan terdiri dari abutment dan pondasi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui daya dukung
pondasi sumuran dan faktor keamanan terhadap beban yang bekerja. Selain data-data lapangan,
analisis ini memerlukan uji parameter tanah di laboratorium. Parameter yang di uji adalah berat jenis
(Gs), analisa saringan kadar air, density, kuat geser (directshear) tanah di lapangan. Berdasarkan hasil
analisis daya dukung pada pondasi sumuran di dapatkan bahwa nilai kapasitas daya dukung tiang
kelompok pondasi sumuran 2510,78 Ton dan beban maksimal yang bekerja pada pondasi 1550,40 Ton,
dengan hasil analisis tulangan yang di gunakan pada pile cap didapatkan tulangan lentur 10 D 22,
tulangan bagi 15 Ø 13, dan tulangan geser pada arah X Ø 10 – 140 dan Y Ø 10 – 100 dan analisis
penulangan pada pondasi sumuran di dapatkan tulangan pokok 35 D 19-250 dan tulangan spiral Ø 12 –
50 dengan kuat kolom sebesar 7654,153 Ton > Pu = 1550,40 Ton, dengan demikian daya dukung
pondasi sumuran pada jembatan bo’u memenuhi syarat dan aman terhadap beban yang di terima

Kata Kunci: Pondasi; Daya Dukung, Abutment

PENDAHULUAN memadai memudahkan mobilisasi


masyarakat dalam berbagai aktiviatas
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah kehidupan. Sarana transportasi berupa
sangat dipengaruhi oleh sarana jalan yang baik, jembatan yang kuat, serta
transportasinya. Sarana transportasi yang sarana-sarana lainnya hendaknya menjadi
perhatian pemerintah bagi pemenuhan metode persamaan klasik Terzaghi dan
kebutuhan masyarakatnya. Sarana Peck dan keamanan pondasi sumuran di
transportasi yang baik sangat menunjang tentukan berdasarkan pembebanan yang
terciptanya iklim ekonomi yang baik pula bekerja pada konstruksi Pondasi Sumuran.
bagi masyarakat Kecamatan Lahomi, 5) analisis perhitungan penulangan
dimana jalur jalan tersebut merupakan dilakukan pada konstruksi Pile Cap dan
salah satu jalan alternatif dari Pondasi Sumuran. Tulisan ini bertujuan
kabupatennya menuju ke tempat untuk mengetahui kapasitas daya dukung
pariwisata Sirombu Beach dan juga salah suatu pondasi Jembatan yang memenuhi
satu jalan terdekat untuk menuju ke syarat, sehingga tulisan ini dapat di
Kabupaten Nias Selatan. Menyadari akan pergunakan sebagai bahan acuan dalam
pentingnya hal ini, Pemerintah Kabupaten merencanakan suatu bangunan Jembatan
Nias Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum khususnya pada struktur bagian bawah
melakukan pembangunan jembatan (Pondasi). Adapun tujuan berdasarkan
sungai Bo’u Lahomi-Nias Barat. Pada rumusan masalah penelitian ini, sebagai
perencanaan pondasi Jembatan Bo’u berikut 1) Untuk mengetahui nilai daya
Lahomi-Nias Barat, juga perlu dukung pondasi sumuran pada jembatan
pertimbangan-pertimbangan teknis dalam Bo’u Lahomi-Nias Barat berdasarkan data
merencanakan pondasi sumuran dengan sondir dengan menganalisis kapasitas
daya dukung yang memenuhi syarat dan tiang tunggal dan tiang kelompok dan
aman. Pengambilan obyek studi pondasi keamanan pondasi sumuran terhadap
ini berdasarkan pada peristiwa kegagalan beban struktur atas dan abutment. 2)
konstruksi tepatnya pada Jembatan Sungai untuk mengetahui jumlah dan ukuran
Lahomi yang berjarak 1 ½ Km dari tulangan yang di gunakan pada pile cap
Jembatan Bo’u Lahomi-Nias Barat yang dan tulangan Pokok, Spiral pada Pondasi
mengalami penurunan yang berlebihan jembatan bo’u Lahomi-Nias Barat. Pondasi
hingga mengakibatkan keretakan pada ialah bagian dari suatu sistem rekayasa
Konstruksi Abutment sampai ambruk. yang meneruskan beban yang ditopang
Bedasarkan uraian latar belakang yang oleh pondasi dan beratnya sendiri kepada
telah di paparkan maka diambil beberapa ke dalaman tanah dan batuan yang
rumusan masalah yaitu 1) berapa Daya terletak dibawahnya. Tegangan -
Dukung Pondasi Sumuran pada jembatan tegangan tanah yang dihasilkan,kecuali
Bo’u Lahomi-Nias Barat. 2) berapa jumlah pada permukaan tanah,merupakan
dan ukuran tulangan yang digunakan pada tambahan kepada beban-beban yang
padabangunan pile cap dan pondasi sudah ada dalam massa tanah dari
sumuran. Batasan masalah yang di bahas bobot sendiri dan sejarah geologinya.
dalam penelitian ini adalah 1) lokasi (Joseph E. Bowles, 1988). Keberadaan
Jembatan yang di analisis adalah Jembatan pondasi sangat penting mengingat
sungai Bo’u Lahomi-Nias Barat. 2) Analisis pondsi merupakan bagian terbawah
perhitungan pembebanan yang bekerja dari bangunan.Fondasi berfungsi
pada struktur pondasi di hitung mendukung bangunan serta seluruh
berdasarkan Peraturan Pembebanan beban bangunan tersebut,dan
Jembatan Jalan Raya tahun 1987 (PPJJR meneruskan beban bangunan itu, baik
1987). 3) Karakteristik tanah pada beban mati, beban hidup dan beban
pondasi sumuran di uji di laboratorium. 4) gempa ke tanah atau batuan yang
analisis Daya Dukung Pondasi sumuran di berada dibawahnya. Bentuk pondasi
tentukan berdasarkan data pengujian tergantung dari macam bangunan yang
Sondir dengan metode Van Der Ween dan dibangun dan kedaan tanah tempat
data pengujian Direct Sher Test dengan pondasi tersebut akan diletakkan,

88
biasanya pondasi diletakkan pada tanah pasir padat, pasir berkerikil atau batu.
yangkeras. Pondasi sumuran adalah Dalam penghitungankapasitas dukung
suatu pondasi yang terletak pada lapisan pondasi sumuran persamaan
pendukung, yang terbenam ke dalam yangsering dipakai didalam menghitung
tanah karena beratnya sendiri dan pada umumnya sama dengan
dengan mengeluarkan tanah galian dari menghitung kapasitas dukung pondasi
dasar bangunan bulat, yang terbuat dari tiang. Yang membedakan adalah kuat
beton bertulang (Sosrodarsono dan dukung friction karena pada pondasi
Nakazawa, 1988). Pondasi sumuran sumuran atau bor kapasitas dukungnya
dipasang ke dalam tanah dengan cara tidak 100%, tetapi ada pengurangan. Hal
mengebor tanah terlebih dahulu, ini diakibatkan oleh pengaruh pengeboran
kemudian diisi dengan tulangan dan (drilling). Pondasi sumuran dapat
dicor beton. Tiang ini biasanya dipakai mendukung beban vertikal dengan
pada tanah yang stabil dan kaku, mengandalkan tahanan gesek dinding,
sehingga memungkinkan untuk tahanan dukung ujung bila tanah berupa
membentuk lubang yang stabil dengan pasir padat, pasir kerikil ataubatu,
alat bor. Jika tanah mengandung air, kombinasi keduanya. Untuk menentukan
pipa besi dibutuhkan untuk menahan daya dukung pondasi, terlebih dahulu
dinding lubang dang pipa ini ditarik ke kita mengetahui data-data tanah, momen
atas pada waktu pengecoran beton. Pada yang bekerja dan beban yang diterima.
tanah yang keras atau batuan lunak, Karena data yang digunakan adalah
dasar tiang dapat dibesarkan untuk data sondir maka perhitungan daya
menambah tahanan dukung dukung atau kapasitas tiangnya juga
ujungtiang.Untuk cara penggalian, didasarkan dari hasil penyelidikan tanah
umumnya dilakukan penggalian secara di laboratorium dan dari hasil datasondir.
basah dengan menggunakan keranjang Persamaan daya dukung pondasi sumuran
clamshell (clamshell bucket) yang berdasarkan metode Mayerhoff
dipasang pada ujung kawat mesin derek dinyatakan dalam rumus mencari daya
(crene). Karena beton lantai dasar pada dukung pondasi sumuran Qall:
umumnya terletak di bawah muka Qall = P/2
air, dipakai cara penggetaran dengan
membuat pipa-pipa getar atau cara METODE
pemakaian beton pracetak untuk
membuat beton. Sedangkan pemakaian Metode pengumpulan data antara lain :
pondasi sumuran dipakai sebagai pondasi 1. Pengambilan Data
bangunan yang besar, bila cara Pengambilan data diperoleh dari
pemotongan terbuka tidak dapat PUPR Kabupaten Nias Barat selaku
dipakai, akibatnya adanya air yang penanggungjawab proyek, data yang
naik, atau endapan pada dasar pondasi diambil meliputi :
daan lain-lainnya, dan disamping itu a) Gambar lengkap (Denah, layout
bila daya dukung (vertikal atau rencana, potongan, detail-detail)
mendatar) tidak mencukupi dalam b) Data penyelidikan tanah yaitu data
pondasi tiang, atau penurunan atau sondir
getaran memegang peranan dalam 2. Pengujian Sifat-sifat tanah pada
penilaianpemakaiannya. Daya Dukung Pondasi Sumuran
Pondasi Sumuran Pondasi sumuran Penelitian dilakukan di Laboratorium
mendukung beban vertikal dengan Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil
mengandalkan tahanan gesek dan Institut Teknologi Medan. Penelitian
tahanan ujung bila tanah dasar berupa ini terdiri dari beberapa pengujian
yaitu pengujian sifat fisik tanah tanah Institut Teknologi Medan.
lempung dengan beberapa pengujian Langkah pertama pengujian yang
berat jenis (Gs), analisa saringan dilakukan adalah mencari kadar air.
kadar air, density, kuat geser c) Setelah didapatkan nilai kadar air
(directshear). Berikut adalah maka dilakukan pengujian direct
beberapa pengujian sifat fisik tanah : shear untuk mencari nilai sudut
a) Pengambilan sampel tanah dilokasi geser tanah, dalam pengujian ini
Proyek dengan menggunakan sekaligus dilakukan pengujian
tabung tanah tidak terganggu. density menggunakan ring direct
Tanah diambil pada kedalaman 1 shear.
meter diatas permukaan tanah. d) Setelah itu dilakukan pengujian Gs
b) Kemudian pengujian sampel tanah untuk mendapatkan nilai berat isi
di uji di laboratorium mekanika tanah.

Tabel Data Sondir


PT. JEFRINDO KONSULTAN
Soil Investiation - Engineering DUTCH CONE PENETROMETER (SONDIR)
Jl. Sei Mencirim No. ... Medan - Sumatera Utara
:
Project : Dinas Pekerjaan Umum Ground Elevation ......................
Ground Water
Kabupaten Nias Barat Level : 2,20
: Jembatan
Location Bo'u
Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan DCP/Date : S1/ ....................2017
Sondering
Capacity : 2,5 ton
Work : Perencanaan Teknis Jembatan Kabupaten Tested : Sonareman Halawa, ST
Nias Barat Checked : ........................

Depth CR TR FR SF TSF LSF


(M) (KG/CM2) (KG/CM2) (KG/CM2) (KG/CM2) (KG/CM) (KG/CM)
(1) (2) (3) (4)=(3)-(2) (5)=(4)X20/10 (6)=E (5) (7)=(4)/10
0,00 0 0 0 0 0 0,0
0,20 0 0 0 0 0 0,0
0,40 0 19 19 38 38 1,9
0,60 0 0 0 0 38 0,0
0,80 0 0 0 0 38 0,0
1,00 0 0 0 0 38 0,0
1,20 0 0 0 0 38 0,0
1,40 0 0 0 0 38 0,0
1,60 0 0 0 0 38 0,0
1,80 0 0 0 0 38 0,0
2,00 15 22 7 14 52 0,7
2,20 20 28 8 16 68 0,8
2,40 40 45 5 10 78 0,5
2,60 10 15 5 10 88 0,5
2,80 20 28 8 16 104 0,8
3,00 20 28 8 16 120 0,8
3,20 20 28 8 16 136 0,8
3,40 30 35 5 10 146 0,5
3,60 10 15 5 10 156 0,5
3,80 0 0 0 0 156 0,0
4,00 0 0 0 0 156 0,0
4,20 0 0 0 0 156 0,0
4,40 20 28 8 16 172 0,8
4,60 40 45 5 10 182 0,5
4,80 60 68 8 16 198 0,8
5,00 75 85 10 20 218 1,0
5,20 105 115 10 20 238 1,0
5,40 150 160 10 20 258 1,0
5,60 160 178 18 36 294 1,8
5,80 180 192 12 24 318 1,2
6,00 200 210 10 20 338 1,0
6,20 220 226 6 12 350 0,6
6,40
6,60
6,80
Prosedur Analisis Pondasi Sumuran

90
Mulai

Studi Pustaka

Pengambilan data:
a. Gambar struktur
b. Data-data penyelidikan tanah
c.

Pengujian sifat fisik tanah dilaboratorium


mekanika tanah institut teknologi medan

Menghitung beban struktur


Atas dan Abutment

Menghitung kapasitas Analisis


daya dukung Penulangan

Data Sondir Data Direct Sher Pile Cap Pondasi


(Van Der Ween) Test (Terzaghi) Sumuran

-Kapasitas Tiang Tunggal Kesimpulan


Selesai
-Kapasitas Kelompok Tiang dan Saran

HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan pembebanan pada jembatan


ini mencakup perhitungan beban mati,
Hasil pengujian tanah yang di ambil dari beban hidup, beban gempa. Peraturan
lokasi perencanaan Jembatan Bo’u, pembebanan yang di gunakan adalah
diperlukan data tanah di lapangan. Kondisi PPPJJR (1987).
geologi tanah pada sekitar lokasi Analisis Pembebanan Struktur Bawah
perencanaan dikategorikan sebagai tanah (Abutment)
lempung/ berpasir. Parameter tanah yang
perlu diketahui untuk melakukan Table 4.2. Berat dan Titik Berat Abutment
perencanaan Pondasi Sumuran adalah: Titik Pusat Berat
Lebar Jenis
Segme Xa Ya Luas Volume Berat
Abutmen Beton
1. Kohesi (c) dan sudut geser (φ) n (m) (m) (m2)
t (m)
(m3) x (m) y (m) (Ton/m3
)
(Ton)

didapatkan dengan melakukan I 0,2 0,4 0,08 9 0,72 1,325 5,25 2,4 1,728

pengujian uji geser langsung (direct


0,6
II 0,4 0,26 9 2,34 1,225 4,725 2,4 5,616
5

shear test) di Laboratorium.


0,6
III 1,3 0,845 9 7,605 1,625 4,075 2,4 18,252
5

2.
IV 0,1 0,5 0,025 9 0,225 2,025 3,5 2,4 0,54
V 0,55 0,5 0,1375 9 1,2375 1,15 3,5 2,4 2,97

dengan pengujian di laboratorium. VI 0,65


3,1
5
2,0475 9 18,4275 1,75 2 2,4 44,226

3. Perencanaan menggunakan berat isi VII


1,42
5
0,1
5
0,10687
5
9
0,96187
5
0,7125 0,675 2,4 2,3085

beton 24 kN/m3 VIII


1,42
5
0,1
5
0,10687
5
9
0,96187
5
0,7125 0,675 2,4 2,3085

Adapun data tanah yang didapatkan dari IX 3,5 0,6 2,1 9 18,9
51,3787
1,75
12,27
0,3
24,7
2,4 45,36

pengujian laboratorium dari titik yang Jumlah Total 5,70875 5 5 0 123,309

berbeda. Terdapat dua titik pengujian Table 4.3. Berat dan Titik Berat Timbunan Tanah
dilapangan terlihat pada (Table 4.1).
Titik Berat
Table 4.1. Data Tanah Segmen
Xa Ya Luas
Lebar
Abutment
Volume Pusat Jenis
Berat (Ton)
(m) (m) (m2) (m3) Tanah
(m) x (m) y (m) (Ton/m3)
Titik γ(gr/cm3) c (kg/cm2) f ( 0) A 0,2 0,4 0,08 9 0,72 1,125 5,25 1,7 1,224
B 0,4 0,5 0,1 9 0,9 1,225 3,5 1,7 1,53
S1 1,395 0,107 30,81
C 0,4 2,5 1 9 9 1,225 2 1,7 15,3
S2 1,562 0,345 13,24 D 1,425 0,15 0,106875 9 0,961875 0,7125 0,675 1,7 1,6351875
Rata-rata 1,478 0,226 22,02 E 1,025 4,7 2,40875 9 21,67875 0,5125 2,965 1,7 36,853875
-
F 1,775 5,45 9,67375 9 87,06375 2,725 1,7 148,008375
0,8875

Analisis Pembebanan Struktur Atas Jumlah Total 13,369375 120,324375 3,9125 17,115 204,5514375
4.4.Kombinasi Pembebanan σ = = = 4,548 ton
Ah = . π . B2
No Beban V H MV MH
1. Abutment 123,309 166,46715 = . 3,14 . 32
2. Beban mati 64,5675 = 7,065 m2
3. Beban hidup 50,546
Qb = Ah . σ = 7,065 . 4,548
4. Tanah urugan 204, 551 315,009
5. Beban gempa 77,481 697,329
= 32,13162 ton
Jumlah 442,973 77,481 481,476 697,329 b. Daya dukung akibat lekatan (c) dan
gesekan (f)
-Beban Vertikal = 442,973Ton Akibat lekatan (c) :
-Beban Horizontal = 77,481Ton As = 2 . π . r . Df
-Momen Vertikal = 481,476Ton/m = 2 . 3,14 . 1,5 . 3
-Momen Horizontal = 697,329Ton/m = 28,26 m2
Untuk analisis gaya-gaya yang bekerja σult = As . c
pada pondasi tiang, diambil lebar pondasi = 28,26 . 0,226
L1 = 3,50 m, maka diperoleh = 6,38676 ton
V = L1 . V= 3,50 . 442,973 = 1550,40 Ton
QS1 = =
H= L1 . (Ea- Eh)=3,50 . (120,37-1,486)
= 2,12892 ton
= 416,094 kN
Akibat gesekan (f) :
∑ M= L1 . ∑ M=3,50.(-265,372 kNm)
k =2.π.r
= -928,802 kNm
= 2 . 3,14 . 1,5
Dicari absis baris terhadap pusat tiang
= 9,42 m
kelompok
f = tg ϕ = tg 22,02o
x = - 2,75 m
= 0,404
∑ x2 = 1,75 (x)2 + 1,75 (x)2
ko = 1 + tg2 ϕ
= 1,75 (- 2,75 m)2 + 1,75 (- 2,75
= 1 + tg2 22,02o
m)2
= 1,163
∑ x2 = 26,468 m2
Eo = . Df2 . γ1 . ko
4.5.Analisis Daya Dukung (Data Direct
= . 32 . 1,478 . 1,163
Sher Test)
= 7,735 ton/m
a.Daya dukung tanah dasar :
σult = k . Eo . f
Dimensi pondasi sumuran :
= 9,42 . 7,735 . 0,404
B =3m
= 29,436 ton
Df= 3 m
Data tanah : QS2 = =
C = 0,226 kg/m2 = 9,812 ton
γ1 = 1,478 gr/cm3 Qall = Qb + QS1 + QS2
γ2 = 1,478 gr/cm3 = 32,13162 + 2,12892 + 9,812
ϕ = 22,02o = 44,072 ton
Nc = 25,1 4.6. Analisis Kapasitas Tiang Tunggal
Nq = 12,7 Perancangan pondasi Sumuran = diameter
Nγ = 9,7 300 cm
σult = 1,3 . c . NC + Df . γ1 . Nq + 0,3 . B . Kapasitas Ultimit Sumuran (Qu) =
γ2 . Nγ menggunakan data sondir
= 1,3 . 0,226 . 25,1 + 3 . 1,478 . 12,7 + 0,3 . 3 Rencana kedalaman pondasi bored pile (L)
. 1,478 . 9,7 =3m
= 7,37438 + 11,9718 + 4,30 Berdasarkan data sondir didapatkan:
= 13,64618 ton/m2 Lqc1 = 8 x diameter pondasi
sumuran

92
= 8 x 300 cm Qu = (qc x A) + (K x JHP)
= 24 m = (90,5 kg/cm2 x 70650 cm2)
= kedalaman pondasi - Lqc1 + (942 cm x 350 kg/cm)
= 300 cm – 24 m = 672352 kg
= 276 kg/cm2 Qnet = Qu - berat tiang
Nilai rata-rata qc 1 dihitung dari = 672352 kg – 50868 kg
kedalaman 2,00 sampai kedalaman = 621484 kg
pondasi 4,80
Qa =
Rata–rata qc1 =
=
= 248593 kg = 248,593 Ton
= Kontrol akibat beban
= 25 kg/cm2 Diameter = 300 cm (3 meter)
Lqc2 = 4 x diameter pondasi Kedalam = 300 cm (3 meter)
sumuran Jumlah tiang = 2
= 4x3m Lebar poer =
= 12 m 0,50+3,00+2,00+3,00+0,50
= kedalaman pondasi + Lqc2 = 9m
= 3 m + 12 m Panjang poer = 3,50 m
= 36 kg/cm2 Tinggi poer = 0,60 m
Nilai rata-rata qc 2 dihitung dari Ppoer = tinggi x lebar x
kedalaman 5,00 sampai kedalaman panjang x γc
pondasi 6,20 = 0,60 m x 9 m x 3,50 m
Rata-rata qc 2 = x 2400 kg/m3
= 45360 kg = 45,360 Ton
= Ptotal = V + Ppoer
=156 kg/cm2 = 442,973 ton + 45,360 ton
Rata-rata qc keseluruhan = = 488,333 Ton
Jumlah tiang minimum
=
= = 90,5 kg/cm2 n =
JHP adalah nilai TSF dari data sondir pada
kedalama 6,20 m = 350 kg/cm =
Diameter pondasi bored pile = 1,78 tiang
d =3m nrencana = 2 tiang
= 3 m x 100 x (letak pusat kelompok tiang) dari data
d = 300 cm abutment
A = x π x (d)2 x =
= - 2,75
= x 3,14 x (300)2
Jp = 5 m (jumlah pondasi 2)
= 70650 cm2
∑x2 = 4 x )2
Berat tiang = A . Lbore pile . berat volume
= 25 m
beton
= 70650 cm2 . 3 m . 2400 Pmax = +
kg/m3
= 508680 kg = +
K = xd Pmax = 240452,3 kg
= 3,14 x 300 cm = 240,45 Ton
= 942 cm Pa = Nilai Qa = 248,593 Ton
Maka kapasitas ultimit tiang adalah Jadi,
Pmax < Pa pondasi sumuran yang digunakan
240,452 Ton <248,593 dinyatakan aman.
Ton………..(Memenuhi) 3.Analisis Daya Dukung berdasarkan Data
4.7. Analisis Kelompok Tiang Direct Sher Test dengan Daya dukung
Eg = Efisiensi satu tiang dalam kelompok tanah dasar sebesar 32,13162 Ton, Daya
tiangθ = Arc tan d/s = dukung akibat lekatan sebesar 2,12892
= 89,04 Ton dan akibat Gesekan sebesar 9,812
m = Jumlah baris = 1 Ton.
n = Jumlah kolom =2 4.Analisis penulangan pile cap di dapatkan
d = Diameter tiang = 300 cm tulangan lentur 10 D 22, tulangan bagi 15
s = Jarak antara tiang = 5m Ø 13, dan tulangan geser pada arah X Ø 10
Metode Converse-Labarre Formula – 140 dan Y Ø 10 – 100
5.Analisis penulangan pondasi sumuran di
Eg = 1 – θ x dapatkan tulangan pokok 35 D 19-250 dan
Eg = 1 – 89,04 x tulangan spiral Ø 12 – 50.
= 0,505 Kuat kolom 7654,153 Ton > Pu = 1550,40
Maka kapasitas daya dukung ultimate Ton, Dengan demikian perencanaan
kelompok tiang penampang kolom memenuhi persyaratan
Qg = Eg x n x Qa sehingga ukuran tiang dan tulangan dapat
= 0,505x 2 x 248593 Ton digunakan.
= 2510789 Ton
V total < Q group DAFTAR PUSTAKA
155040 Ton < 251078
Bowles, J. E. (1998). Analisis Dan Desain Pondasi.
Ton…………..(Memenuhi) Jakarta: Erlangga.
4.8. Analisis Penulangan Pile Cap
Pondasi Sumuran Cholid, M. I., Winarto, S., & Cahyo, Y. (2020, Juni 1).
Penulangan Pile Cap
Penulangan Pondasi
Perencanaan Pondasi Sumuran Pada Proyek
Sumuran
Pembangunan Gedung Asrama Balai
T. lentur T. bagi
Tulangan Geser
T. pokok T. spiral Pembangunan SDM dan Pertanian Bantul
Arah X Arah Y
DIY. JURMATEKS, 3.
Ø 10 – 35 D 19-
10 D 22 15 Ø 13 Ø 10 - 100 Ø 12 – 50
140 250
Hardiatmo, H. C. (2010). Analisis dan Perencangan
Pondasi Bagian II. Yogyakarta: Gadjah Mada
KESIMPULAN University Press.

Berdasarkan hasil analisis maka Hardiyatmo, H. C. (1996). Tekni Fondasi 1. Jakarta:


PT. Gramedia Pustaka Utama.
didapatkan beberapa hasil dan
kesimpulan sebagai berikut: Kementerian PUPRDJCK. (2020). Petunjuk
1.Beban pada tiang tunggal akibat berat Konstruksi Jembatan. Jakarta: Sekretariat
struktur yang bekerja di atas pondasi PISEW.
sumuran adalah 240,452 Ton ; beban
KPUPR . (2017). Peta Sumber Dan Bahaya Gempa
maksimum struktur yang bekerja di atas Indonesia Tahun 2017. (M. Irsyam, S.
tiang kelompok pondasi adalah 1550,40 Widiyantoro, D. H. Natawidjaja, I. Meilano, A.
Ton Rudyanto, S. Hidayati , et al., Eds.) Jakarta:
2.Daya Dukung Pondasi Sumuran Pusat Penelitian dan Pengembangan
berdasarkan Data Sondir dengan Perumaan dan Pemukiman KPUPR.
Kapasitas tiang tunggal sebesar 248,593 Pamungkas, A., & Harianti, E. (2013). Desain
Ton ; kapasitas tiang kelompok sebesar Pondasi Tahan Gempa. Yogyakata: Andi
2510,78 Ton, dimana Pmax < Qa dan Yogyakarta.
Vtotal < Qgroup. Dengan demikian

94
PPPJJR. (1987). Pedoman Perencanaan Supriyadi, B., & Muntohar, A. S. (2007). Jembatan.
Pembebanan Jembatan Jakan Raya. Jakarta: Yogyakarta: Beta Offset.
Yayasan Badan Penerbit PU.
Surendro, D. (2014). Rekayasa Fondasi. Magelang :
SNI 03-2847. (2002). Tata Cara Perhitungan Graha Ilmu.
Struktur Beton. Bandung.
Terzaghi, K., & Peck, R. B. (1948). Soil Mechanics in
SNI 8460. (2017). Persyaratan Perancangan Engineering Practice. New York: John Wiley
Geoteknik. and Son.

Sosrodarsono, S., & Nakazawa, K. (2007). Mekanika Wahyudiono , H., & Anam, S. (2018). Perencanaan
Tanah & Teknik Pondasi. Jakarta: PT. Pondasi Bore Pile Pada Proyek Jembatan
Pradnya Paramita. Ngujang II Kab. Tulungagung. UkaRsT, Vol. 2
No. 1, 20-27.

You might also like