You are on page 1of 22

FORMAT RESUME PEMBEKALAN KKN REGULER PERIODE I TAHUN 2023

NIM : 203030201079
NAMA: OKTA RICKY VICTORY
NO. KELOMPOK: 31

Resume Hari ke-1, Sesi ke-1


PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN REGULER PERIODE I TAHUN 2023
Pemateri : Dr. Miar, SE., M.Si (Koordinator Pusat KKN UPR)

Isi Resume :
Pelaksanaan KKN Periode I Tahun 2023 yaitu dalam rangka menyiapkan mahasiswa
menghadapi perubahan sosial budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat,
kompetensi mahasiswa harus disiapkan di era globalisasi. Link and match tidak saja dengan
dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat.
KKN Tematik Reguler adalah kegiatan yang dilakukan oleh LPPM Universitas Palangka
Raya dalam upaya mendorong mahasiswa untuk dapat lulus tepat waktu, dengan mengikuti
pelaksanaan KKNT Implementasi MB-KM selama 2 bulan. Untuk lokasi Penempatan kelompok
KKNT yaitu Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, dan
Kabupaten Katingan.
Program KKN Tematik mempunyai tujuan yang dimana kehadiran mahasiswa selama dua
bulan dapat mendampingi perencanaan program di desa dalam mendukung Sustainable
Development Gools (SDG) Desa, dapat emberikan pengalaman dalam bidang pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai generasi andal, dan juga
dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan bidang ilmu dan minat mahasiswa
dengan luaran akhir dalam bentuk karya tertulis, audio-visual, maupun bentuk karya laporan
akhir.
Manfaat dari program KKN Tematik bagi Universitas Palangka Raya secara garis besar
yaitu dapat dijadikan sebagai sarana pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi serta memberikan
kesempatan kepada dosen pembimbing untuk melohat realitas masyarakat desa. Selain itu
manfaat bagi mahasiswa yaitu sebagai pengalaman serta ilmu untuk meningkatkan kemampuan
beradaptasi diluar kampus terlebih kepada masyarakat di desa dan juga mahasiswa dapat
meningkatkan rasa tanggugjawab dalam memedulikan masyarakat di desa.
Selama mengikuti pelaksanaan KKN mahasiswa akan mempelajari dan memahami
bagaimana ketahanan pangan yang ada didesa, pengembangan administrasi desa, program
pendidikan, serta program pengembangan potensi yang ada di desa.

Tema Kegiatan KKN-Tematik Reguler UPR Tahun 2023 adalah “ KKN Membangun Desa”
Subtema Kegiatan KKNT yaitu :
1) Implementasi Ilmu Pengetahuan dan teknologi untuk mendukung keberhasilan dan
keberlanjutan program desa.
2) Penguatan sosial budaya dan kearifan local
3) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam mendukung
Sustainable development Gools (SDGs) Desa. 4. Penguatan ekonomi dan Kesehatan
masyarakat pasca Covid-19

ETIKA PROGRAM KKN TEMATIK


Etika selama mengikuti program KKN Tematik yaitu etika pelaksanaan, etika berkomunikasi
dengan dosen pembimbing (baik itu melauli telepon, pesan teks, serta tatp muka), etika
berpakaian mahasiswa di desa selama kegiatan, serta etika untuk Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL).

Resume Hari ke-1, Sesi ke-2


ARHAN DAN TUJUAN PELAKSANAAN KKN REGULER IMPLEMENTASI MBKM
PERIODE I TAHUN 2023
PEMATERI : Dr. Sustiyah ., M.S ( Ketua Pusat Studi MBKM LP3MP UPR)

KEMERDEKAAN BELAJAR
"Memberikan kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari
birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan
untuk memilih bidang yang mereka sukai.
TUJUAN MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA (MBKM)
Tujuan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program "hak belajar tiga semester di
luar program studi" adalah untuk: meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun
hard skills, agar lebih siap dalam dunia kerja dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan
lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program-
program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi
mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.
Prinsip Menghitung Konversi Nilai & Bobot sks
Acuan konversi nilai & bobot sks Kegiatan Pembelajaran thd MK:
1. Kesesuaian CPL;
2. Kesesuaian waktu Kegiatan Pembelajaran dengan sks. Kegiatan Pembelajaran Magang/Praktik
Kerja
Bobot sks : 20 sks
1 sks = 170 menit x 16 minggu = 2.720 menit = 45 jam
1 hari Kegiatan Pembelajaran = 8 jam
20 sks (Kegiatan pembelajaran) = 20 sks x 45 jam = 900 jam/8jam = 112,5 hari
= 112,5 hari/20 hari kerja dlm sebulan = 5,6 bulan
PERSYARATAN MENGIKUTI BENTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN (BKP) MBKM
INTERNAL UPR BKP "Membangun Desa KKN Temak’’
Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa aktif pada program Sarjana.
2) Tidak pernah mendapatkan sanksi akademik dan non akademik
3) Mempunyai surat izin tertulis dari orang tua atau wall.
4) Memiliki Asuransi/BPJS Kesehatan
5) Mahasiswa telah menempuh sekurang-kurangnya 100 sks.
6) Dilakukan secara berkelompok, jumlah anggota ± 15 orang/ kelompok dan atau sesuai
kebutuhan desa, dan bersifat multidisiplin (asal prodi/fakultas/ kluster yang berbeda).
7) Peserta wajib tinggal di komunitas atau wajib "live in" di lokasi yang telah ditentukan,
8) Sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang hamil bagi wanita, dan IPK minimal 3.
Pelanggaran dan Sanksi Akademik
KEBUDAYAAN, RISE, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
a. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran Kode Etik mahasiswa UPR dan kecurangan
akademik dapat diberikan salah satu dari sanksi akademik berikut ini:
1. Hukuman percobaan yaitu hukuman putus studi jika mahasiswa yang bersangkutan melakukan
lagi pelanggaran kode etik atau tata tertib dalam suatu kurun waktu tertentu setelah surat
keputusan diberikan.
2. Mata kuliah yang dicurangi diberi nilai berhuruf mutu E.
3. Semua nilai mata kuliah dalam satu semester yang bersangkutan dengan terjadinya
kecurangan berhuruf mutu E.
4. Semua mata kuliah dalam satu semester yang bersangkutan dengan terjadinya kecurangan
berhuruf mutu E, dan mahasiswa tersebut tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan
akademik pada satu semester berikutnya.
5. Putus studi.
B. Sanksi akademik yang tercantum pada butir 3 dan 4 huruf (a) di atas diperhitungkan dalam
perhitungan masa studi.
C. Kecurangan akademik dapat berupa; pemalsuan dokumen akademik, pemalsuan KRS,
pemalsuan nilai transkrip akademik, pelanggaran tata tertib ujian (membawa bahan untuk ditiru,
meniru berkas ujian mahasiswa lain, bekerja sama dalam pembuatan jawaban ujian), pemalsuan
berkas ujian dan penyerahan tugas-tugas akademik hasil plagiat.
d. Plagiat adalah mengakui karya orang lain sebagai miliknya (bukan merupakan hasil
pemikiran, penelitian, dan ekspresi diri sendiri):
Sanksi akademik juga berlaku untuk mahasiswa yang membantu terjadinya
kecurangan akademik.
Isi Resume Hari ke-1, sesi ke-3
Sosialisasi Undang-Undang Permendikbud N0 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi dan Bullying.
Oleh: Dr. Kiki Kristanto., S.H., M.H

Kebijakan Tingkat Nasional:


 UU nomor 12/2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual
 KUHP pasal 285-291 tentang pemerkosaan
Kebijakan di Lingkungan Pendidikan
 Di perguruan tinggi keagamaan Islam di bawah Kemenag: Keputusan Dirjen pendidikan
Islam nomor 5494 tahun 2019 tentang pedoman pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual pada perguruan tinggi keagamaan islam.
 Di perguruan tinggi dibawah kemendikbudristek: permendikbudristek nomor 30 tahun
2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan
tinggi.
 Kemendikbudristek nomor 17 tahun 2022 tentang pedoman pelaksanaan
permendikbudristek 30/2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di
lingkungan perguruan tinggi.
Kekerasan Seksual:
 Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan,menghina, melecehkan, dan
atau menyerang fungsi reproduksi seseorang karena ketimpangan gender kuasa dan atau
gender, yang berakibat penderitaan psikis atau fisik termasuk mengganggu kesehatan
reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksankan pendidikan tinggi dengan
aman dan optimal.
Relasi Kuasa:
 Ketimpangan relasi kuasa dan atau gender yang selanjutnya disebut ketimpangan relasi
adalah kondisi terlapor menyalahgunakan sumber daya pengetahuan ekonomi dan atau
wewenang dan status sosialnya untuk mengendalikan korban atau saksi.
Contoh relasi kuasa di perguruan tinggi:
 Atasan dan bahawan
 Dosen dan mahasiswa
 Dosen atau tendik senior dan junior
 Mahasiswa senior dan junior
Kekerasan seksual di perguruan tinggi:
 174 kekerasan seksual di 79 kampus di 29 provinsi
 Pelaku dosen, mahasiswa, tokoh agama.
 Tempat kejadian kampus, tempat KKN atau Magang.
 96% korban adalah perempuan
 20% tidak melapor dan 50% tidak menceritakan pada siapapun karna malu.
Bentuk kekerasan seksual:
 Mencakup tindakan yang dilakukan secara verbal. Non-fisik, fisik, atau melalui teknologi
informasi dan komunikasi
 Total terdapat 21 bentuk kekerasan seksual berdasarkan permendikbudristek 30/2021
pasal 5 ayat 2.
Contoh bentuk kekerasan seksual yang terjadi di perguruan tinggi:
 Menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, atau siulan yang bernuansa seksual
pada korban (verbal)
 Menatap korban dengan seksual atau tidak nyaman (non-fisik)
 Menyentuh, mengusap, meraba, memegang dan sebagainya tanpa persetujuan korban
(fisik)
 Mengirimkan pesan lelucon gambar atau foto yang bernuansa seksual kepada korban
meskipun sudah dilarang korban (teknologi informasi)
Pelaku dan korban kekerasan seksual di lingkungan kampus:
 Tenaga pendidik
 Tenaga kependidikan
 Mahasiswa
 Warga kampus
 Masyarakat yang terlibat dalam lingkungan kampus
Dampak kekerasan seksual:
 Korban dapat mengalami depresi, trauma, putus sekolah, kehilangan pekerjaan,
meninggal dunia (bunuh diri)
 Kekerasan seksual adalah kejahatan terhadap kemanusiaan
 Untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan maka hukum negara harus melindungi
warga negara.
Penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi:
 Pencegahan
 Pendampingan dan pelindungan
 Pengenaan sanksi administrasi
 Pemulihan korban
Sanksi perguruan tinggi:
 Pengehentian bantuan keuangan atau bantuan sarana dan prasarana untuk perguruan
tinggi
 Penurunan tingkat akreditasi untuk perguruan tinggi
Hari ke-1 Sesi 4
BNNP KALTENG (NARKOBA DAN PERMASALAHANYA)
Kejahatan narkotika merupakan kejahatan Extraordinary yang menjadi concern seluruh negara di
dunia karena narkotika dapat merusak satu generasi bangsa dari suatu negara.
1. Permasalahan Narkoba
 Fakta dan Kasus
 Ada sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkotika (Prevalensi 5,5%
tahun 2020). Prevalensi adalah jumlah orang memakai narkotika Pada kurun waktu
tertentu dan dikaitkan dengan besar populasi dari kasus itu berasal angka prevalensi
narkotika dapat diukur dalam dua terminologi waktu yaitu pernapasan narkotika dan
setahun terakhir pakai narkotika. Angka prevalensi setahun terakhir penyalagunaan
narkoba meningkat dari 1,80% pada tahun 2019 menjadi 1,95% di tahun 2021.
 Prevalensi penyalah guna narkoba di Provinsi Kalimantan Tengah.
0,70% (10.108 orang) : Pernah pakai
0,40% (6,317 orang) : Pakai 1 tahun terakhir
 Angka kematian 30-40 Orang meninggal akibat narkoba setiap harinya.
 72% Laki-laki, 28% Wanita.
 Jenis yang paling banyak adalah Shabu, ganja, ekstasi dan heroin.
 Jenis baru yaitu 91 NPS masuk Indonesia dengan harga yang murah.
2. Tentang Narkoba
 Menurut UU Nomor 35 Tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 Jenis Narkotika golongan 1 (Heroin, Methampetamine (Shabu), Kokain, Opium, Ganja
MDMA/ekstasi. Golongan 2 (Morfin, Petidin,Fentanil, Metadon), Golongan 3 (Kodein,
Etilmorfina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, Buprenorfin).
3. Pencegahan Narkoba
 Edukasi
 Sharing/diskusi
 Gaya hidup
 Value
 Peran Mahasiswa di Kampus
 Memahami bahaya narkoba dan mengembangkan potensi diri.
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan positif di lingkungan kampus.
 Melaporkan segala bentuk kepemilikan peredaran atau penyalahgunaan narkoba yang
terjadi di lingkungan kampus.
 Aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan seminar workshop tentang pencegahan
penyalahgunaan narkoba.
 Menjadi sukarelawan terkait Satgas gerakan antinarkoba di kampus.
 Menjalani komunikasi yang baik dengan teman sebaya dan warga kampus lainnya
4. Program Rehabilitasi

Penyalah Guna Narkotika : - Pecandu.


- Korban Penyalagunaan.
 Datang sukarela ke IPWL.
 Dijangkau oleh petugas.
 Terjaring dalam operasi pemberantasan Narkotika/Razia.
 Dalam proses Hukum.
 Narapidana penyalah guna di Lapas/Rutan.
H-1 Sesi 5 (BPKP)
Materi : Gambaran Umum Keuangan Desa
Pembicara : Karlie (BPKP)

Tujuan UU Desa
1. Pemerintahan:
Efektif, profesional, transparan dan akuntabel.
2. Pemberdayaan:
Kesadaran, kapasitas dan prakarsa lokal.
3. Pembangunan:
Peningkatan kualitas hidup manusia, penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan.
4. Kemasyarakatan:
Kerukunan, kegotong royongan, solidaritas, swadaya, kebersamaan.

Kewenangan Desa
1. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul (Seperti Tanah Kas Desa, organisasi
masyarakat adat, pranata dan hukum adat, kelembagaan masyarakat).
2. Kewenangan lokal berskala desa (seperti pasar desa, saluran irigasi, jalan desa, tambatan
perahu).
3. Kewenangan yang ditugaskan pemerintah, pemerintah prov, pemerintah kab/kota.
4. Kewenangan lainnya yang ditugaskan pemerintah, pemerintah prov, pemerintah kab/kota
sesuai peraturan perundangan.
Pengertian Desa
Desa adat atau yang disebut nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Definisi Keuangan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa (Psl 71 UU No. 6/2014).
Hak Desa => UU 6/2014 pasal 67 ayat 1
Kewajiban Desa => UU 6/2014 pasal 67 ayat 2
Pengelolaan Keuangan Desa
Keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
Pengelolaan Keuangan Daerah
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
Definisi Kepala Desa
a. Pemegang kekuasaan penge-lolaan keuangan desa.
b. Mewakili pemdes dalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan (seperti BUM-Desa).

Mempunyai kewenangan menetapkan :


1. Kebijakan pelaksanaan APBDes
2. Menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik desa
3. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD)
4. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDes
5. Menyetujui DPA, DPPA, DPAL, RAK Desa, dan SPP

Tugas Sekretaris Desa


Mempunyai Tugas:
1. Menyusun Dan Melaksanakan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa
2. Menyusun Rancangan Peraturan Desa APB Desa, Perubahan dan Pertanggung jawaban
Pelaksanaan APB Desa
3. Melakukan Pengendalian terhadap pelaksanaan Kegiatan
4. Melakukan Verifikasi RAB
5. Melakukan Verifikasi Penerimaan dan Pengeluaran
6. Menyusun Pelaporan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBDesa
Tugas Kaur Dan kasi
Mempunyai Tugas:
1. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja sesuai
bidang tugasnya.
2. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya.
3. Mengendalikan tugasnya kegiatan sesuai bidang.
4. Menyusun DPA, DPPA, dan DPAL sesuai bidang tugasnya.
5. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan barang/jasa untuk
kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya.
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa.
Peran BPKP Dalam Mengawal Pembangunan Nasional
BPKP serta seluruh jajaran APIP untuk membantu mencapai tujuan pembangunan pemerintah.
Seluruh jajaran pengawas intern pemerintah harus bertindak dan mengawasi sebelum terjadi
sebuah kesalahan sehingga kerja sama antara pemerintah dan pengawas intern pemerintah dapat
berjalan dengan baik untuk mewujudkan program pembangunan pemerintah.

Resume Hari ke-1, sesi ke-6


Pemateri : Ahmad Selanorwanda
MENGGALI POTENSI PENGEMBANGAN UMKM DAN BUMDES DI
WILIAYAH PELAKSANAAN KKN
DATA BUM DES
BUMDES Tidak Aktif 522
BUMDES Aktif 661
LOKASI KKN – KONDISI KKN
- Sudah ada bumdes
- Dalam pendirian BUMDES
- Dalam proses study kelayakan dalam identifikasi ( berpotensi )
IDENTIFIKASI POTENSI BUMDES
- GEOGRAFIS (LETAK DESA/KAWASAN)
- INFRASTRUKTUR UMUM
- INFRASTUKTUR IT
- INVESTOR BESAR
- POTENSI OBJEK WISATA
- POTENSI EKONOMI LAINNYA
- SDA SETEMPAT
- SDM YANG TERSEDIA (Jumlah Penduduk, Tingkat Pendidikan, dll)
PERAN BANK KALTENG
- Sosialisasi BUMDES
- Pengembangan Kapasitas Pengurus BUMDES
- Bantuan Aplikasi Akuntansi
- Kredit Bank untuk BUMDES yang layak
1. Resume Hari ke-1, sesi ke-8
Pemateri : Dr. Ir. Aswin Usup, MSc (Peneliti kebakaran Hutan dan Lahan Universitas Palangka
Raya )
TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
HUTAN DAN LAHAN

Enhanced Nationally Determined Contribution


- Menjaga hutan,
- Melindungi lingkungan,
- Mengembangkan penerapan energi baru dan terbarukan, Meningkatkan transportasi yang
berkelanjutan,
- Meningkatkan transportasi yang berkelanjutan,
- Pertanian yang rendah emisi dan meningkatkan ketahanan pangan,
- Industri yang ramah lingkungan,
- Bangunan yang ramah lingkungan serta
- Pengelolaan sampah dan limbah Terpadu.

E-NDC Indonesia pada Tahun 2030 yaitu 32%


Setara dengan 912 juta ton CO2, Menuju Pembangunan masa depan Indonesia yang rendah
emisi dan berketahanan Iklim.
SESI 1 Pembekalan Hari Kedua
Arah dan kebijakan pembagunan Kab gunung mas
Pemateri : Ir. Efrensia L.P UMBING M. si
• Profil Gunung Mas
Luas Wilayah 10.804 KM
Terdiri 12 Kecamatan, 13 Kelurahan dan 114 Desa.
Jumlah penduduk Gunung Mas 130.900 jiwa
•Mata Pencaharian
Sektor Pertanian, Kehutanan dan perikanan
Sektor Pertambangan dan penggalian
•Visi
TERWUJUD NYA KAB. GUNUNG MAS YANG BERMARTABAT, MAJU, BERDAYA
SAING, SEJAHTERA dan MANDIRI
• Misi
1.Meningkatkan dan mempercepat pembangunan
2.meningkatkan daya saing
3.Penegakan dan jaminan Hukum
4.Pembangunan berkelanjutan
5.Meningkatkan kualitas pembangunan
6.Mempercepat Reformasi birokrasi
7.Mengembangkan Nilai Nilai Budaya
8.Memelihara dan meningkatkan Keharmonisan
• 3 Pilar
-Smart Human peningkatan : Peningkatan Saya saing dan kemandirian Masyarakat
- Smart Tourisme Mendorong pemulihan ekonomi kreatif masyarakat melalui panggung budaya
maupun wisata
-smart agro :Peningkatan produktivitas pertanian dalam arti luas
Potensi Pengembangan kawasan Wisata
1. Tempat Wisata Tumbang Anoi
2.Kawasan wisata desa upon baru
3.Wisata desa tumbang pajangei
4.Air terjun Baru Mahasur
5.Tahura Lapak Jaru
• Tiga permasalahan kab. Gunung mas
1.Stunting
2. Pengelolaan Desa
3.Kemiskinan
Hari ke 2 Sesi 2
Pemateri/Pembicara: Asisten Dua Pemerintahan Kabupaten Pulang Pisau

1. Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau

Kabupaten Pulang Pisau adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah. Ibu
kota nya adalah Kecamatan Kahayan Hilir. Pusat pemerintahan dari Kabupaten ini lebih tepatnya
di Kelurahan Pulang Pisau yang sekaligus merupakan kelurahan di Kecamatan Kahayan Hilir.
Luas wilayah Kabupaten Pulang Pisau yaitu seluas 9.692,99 Km2, yang terdiri dari 8
Kecamatan, 4 Kelurahan, dan 95 Desa. Ada pun penduduk Kabupaten Pulang Pisau yaitu
sebanyak 136.200 Jiwa, yang terdiri dari penduduk Laki-laki sebanyak 71.000 Jiwa, dan
penduduk Perempuan sebanyak 65.200 Jiwa.
2. Capaian Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau
A. Capaian 2021
1. pertumbuhan Ekonomi Tahun 2021 = 3.24%
2. Gini Ratio (Tahun 2021) = 0.262
3. Tingkat Pengangguran Terbuka = 2.60%
4. Angka Kemiskinan = 4.24%
5. IPM 2021 = 68.53
6. Umur Harapan Hidup = 68.10
7. Harapan Lama Sekolah = 12.42
B. Capaian 2022
1. pertumbuhan Ekonomi Tahun 2021 = 4.69%
2. Gini Ratio (Tahun 2021) = 0.288
3. Tingkat Pengangguran Terbuka = 1.96%
4. Angka Kemiskinan = 4.70%
5. IPM 2021 = 68.01
6. Umur Harapan Hidup = 68.36
7. Harapan Lama Sekolah = 12.50
3. Isu Strategi Kabupaten Pulang Pisau
1. Penanganan dampak Pandemi COVID-19.
2. Pengembangan Kawasan Food Estate.
3. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Layanan Instruktur Wilayah.
4. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup yang berkelanjutan.
5. Pengembangan sumber daya alam yang mendorong perekonomian.
6. Peningkatan kemandirian Ekonomi daerah.
7. Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat.
8. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat.
9. Pencegahan Stunting.
10. Penaggulangan Kemiskinan Terpadu.
11. Peningkatan peran pemuda dan perempuan dalam pembangunan.
12. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan yang baik.

4. Tema RKPD Kabupaten Pulang Pisau

TEMA 2023
“Pemantapan Hasil Pembangunan Secara Materi, Maju, Berkeadilan dan sejahtera”

TEMA 2024
“Pembangunan Infrastruktur Pelayanan Publik Dalam Mendukung Tata Kelola Pemerintahan
dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”

5. Arah Kebijakan 2023


1. Meningkatkan kualitas prasaran dan sarana pertanian dan perikanan.
2. Optimalisasi potensi Investasi.
3. Pemberdayaan koperasi dan UMKM local berbasis industry kreatif.
4. Pengembangan Kawasan Industri.
5. Peningkatan pengelolaan destinasi wisata.
6. Peningkatan sarana dan prasarana Pendidikan.
7. Peningkatan sarana dan prasarana Kesehatan.
8. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
9. Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan kerja.
10. Optimalisasi fungsi pelabuhan laut.
11. Peningkatan layanan transportasi yang terjangkau.
12. Penataan dan peningkatan kualitas permukiman.
13. Peningkatan ketangguhan Masyarakat dalam mitigasi bencana.
14. Peningkatan kualitas sarana prasarana serta konektivitas jalan dan jembatan.
15. Peningkatan layanan air bersih melalui jaringan air minum perkotaan dan perdesaan.
16. Peningkatan kualitas sarana prasarana jaringan irigasi.
17. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap RT/RW.
18. Penerapan E-Government pada Instansi Pemerintah.

Hari ke 2 Sesi 3
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten Kotawaringin
Timur yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 05 Tahun 2001. Wilayah kabupaten
Katingan terbentang hampir 1.080 km sepanjang daerah aliran sungai Katingan, mulai dari pantai
Laut Jawa di selatan sampai ke pegunungan di utara berbatasan dengan provinsi Kalimantan
Barat dengan luas wilayah 17.800 km2 yang secaa administrasi dibagi menjadi 13 kecamatan
dan 161 desa/kelurahan dengan ibukota kabupaten berada di Kasongan, Kecamatan Katingan
Hilir. Kabupaten Katingan memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan beberapa
sektor pembangunan antara lain subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan,
perikanan, kelautan, kehutanan, maupun sektor industr, pertambangan, perdagangan, dan lain-
lain.
Kondisi makro Kabupaten Katingan tahun 2022 (BPS, 2023).
1. Perekonomian
pertumbuhan sebesar 5,58%.
Sektor kontributor PDRB:
1. Pertanian 26,51%
2. Industri Pengolahan 17,02%%
3. Konstruksi 12,55 %
Pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang memberikan kontribusi terbesar yaitu
nilai tambah yang dihasilkan oleh Usaha Perkebunan Kelapa Sawit. Pada sektor Industri
Pengolahan, Industri CPO (Crude Palm Oil), yang ada di Kabupaten Katingan memiliki peranan
yang besar terhadap nilai tambah sektor ini.
2. Kemiskinan
Presentase kemiskinan di Kabupaten Katingan sebesar 5,50% dengan jumlah 9.710 orang.
3. Pengangguran
Tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,33%, jumlah pengangguran 4.642 orang
Komposisi pengangguran
1. Jenis Kelamin :
Laki-laki 2.725 orang;
Perempuan 1.917 orang

Adapun saran pokok RPJPD Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama yaitu:
Tujuan Meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan hidup yang berkesinambungan Sasaran
Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
Indikator Kinerja Utama  indikator tujuan daerah : 1. Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup(IKLH)
Indikator Sasaran Daerah  1). Indeks Kualitas Air (IKA); 2). Indeks Kualitas Udara (IKU);

Penyelarasan Penyelenggaraan Pembangunan Nasional Dengan Rencana Pembangunan Daerah


Visi 2020-2024
“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”. Untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan 7 agenda pembangunan,
yaitu:
1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan;
2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan sosial;
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing;
4. Revolusi mental
5. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan
dasar;
6. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim
7. Memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik.

Hari ke-2 sesi ke-4


Moderator: Yorgen, M.Si.
Pembicara: Drs. SEPTEDY, M.Si.

“Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kapuas”


 Informasi singkat Kabupaten Kapuas
1. Luas wilayah 17.070,393 Km2
2. Jumlah penduduk 423.200 Jiwa
3. Jumlah kepala keluarga 126.277 KK
4. Terdiri dari:
- 17 Kecamatan
- 17 Kelurahan
- 214 Desa
 Terdapat lima sektor lapangan usaha yang menyumbang PDRB terbesar yaitu:
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 25,5%
2. Perdagangan Besar dan Eceran 15,5%
3. Industri pengolahan 13,73%
4. Pertambangan dan Penggalian 11,8%
5. Konstruksi 7,9%
 Permasalahan Pokok Pembangunan
1. Pembangunan belum sepenuhnya mewujudkan kemandirian dan kesejahtraan masyarakat
hingga ke pelosok
2. Masih terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas
3. Belum optimalnya penanganan potensi gangguan ketentraman dan kesejahtraan
masyarakat
4. Masih kurangnya ketersediaan dan pemerataan infrastruktur dasar pembangunan
5. Belum optimalnya pengembangan ekonomi daerah yang mandiri berbasis potensi
unggulan daerah
6. Menurunnya kualitas lingkungan hidup
7. Belum optimalnya tata kelole pemerintah yang baik.
 Arah Kebijakan Pembangunan
1. Penurunan prevalensi stunting dengan meningkatkan intervensi spesifik dan intervensi
sensitif untuk pencegahan dan penurunan stunting
2. Optimalisasi kawasan food estate melalui pengembangan komoditas unggulan daerah
3. Mendorong kawasan industri batanjung menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru
4. Meningkatkan pelayanan infrastruktur dasar termasuk peningkatan konektivitas wilayah
yang aman, tertib dan lancar.

Sesi 5 hari ke 2
Penanggulangan Stunting

Stunting menjadi sangat menghawatirkan untuk generasi sekarang, jika tidak tangani ini akan
menjadi persoalan di Indonesia. Bahkan presiden membuat arahan untuk kepala daerah juga
menyebutkan untuk fokus menurunkan stunting.
Apa itu stunting? Contoh dua anak yang seumuran memiliki ciri fisik yang berbeda
diakibatkan karena kurangnya asupan gizi. Diusahakan saat memiliki anak harus memiliki
panjang badan lebih dari yang targetkan dan tidak boleh kurang. Stunting belum tentu pendek
dan pendek sudah pasti stunting, kemampuan untuk berpikir stunting itu buruk, kemampuan
komunikasi dan logika.
Indonesia pada tahun 2022 memiliki angka yang turun 21%. Pemerintah meluncurkan
program “Mahasiswa Peduli Stunting”. Untuk melakukan perubahan diperlukan kesadaran
secara berkala atau terus-menerus, terkait sosialisasi mengenai stunting di desa-desa.
Periode emas pertumbuhan otak ialah 1000 hari awal dari janin. Dampak jangka
pendek IQ lebih rendah dan jangka panjang bisa menyebabkan kurangnya prestasi belajar.
Jika terjadi gangguan 1000 hari pertama bisa menyebabkan kematian.
Siklus stunting, yaitu ; Anak stunting, remaja malnutrisi, ibu malnutrisi, dan bayi
malnutrisi. 40% remaja putri mengalami anemia yang sangat menentukan stunting, sebelum
menikah wajib untuk mengetahui prakonsepsi, 3 bulan sebelum menikah harus mendapatkan
kb penambah darah, untuk pria berhenti merokok selama 27 hari agar hasil sperm bagus.
Hari ke 2 sesi 6
Pembicara: Ir. Riza Rahmadi, M.M
pengembangan ketahanan Pangan

Tiga sasaran bidang kerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah
I. Bidang Ketersediaan pangan adalah salah satu bidang yang menganalisis sistem
kewaspadaan pangan & gizi kemudian menyusun peta FVSA dan menyusun Neraca
Bahan makanan.

II. Bidang Distribusi & cadangan Makanan pada bidang ini melakukan kegiatan pemantauan
harga pangan, stabilitas harga pangan dan cadangan pangan Pemerintah.

III. Bidang konsumsi & keamanan pangan, bidang ini melakukan kegiatan pengawasaan
pengamanan pangan PSAT & penganekargaman pangan.

Upaya yang dilakukan oleh bidang Distribusi & cadangan Pangan terkait dengan inflasi
yang terjadi beberapa waktu yang lalu dengan melaksanakan kegiatan berupa
 Pemantauan harga pangan pokok di Kabupaten/Kota
 Menggelar pasar murah melalui pasar penyeimbang
 Dukungan Pemerintah memberikan bantuan subsidi bahan pangan pokok penting
 Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)

Pemberdayaan LPM ( Lembaga Pangan Masyarakat)


1. Penguatan Lembaga
 Penguatan struktur Organisasi
 Peningkatan SDM
 Disversifikasi usaha
2. Pengembangan jejaring kemitraan
 Business matching
 Kerjasama CSR
 Studi Banding ke LPM yang berhasil
 Legiatan promosi produk (pameran)
Upaya kegiatan yang dilakukan oleh bidang Konsumsi & keamanan pangan
berupa
 Memberika bantuan makanan berupa B2SA
 Penganekaragaman pangan melalui B2SA dalam pencapaian skor PPH
 Melakuakn pengawasan keamanan pangan baik di tingkat post market atau
free market
 Registrasi Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD)

Pola Pangan Harapan : Indikator Penganekaragaman Pangan


Tujuan:
 Mengkaji faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan
 Menyusun rekomendasi untuk kebijakan pangan
 Memgidentifikasi alternatif program dan penetapan target
peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat.

Kegunaan :
 Menilai situasi dan ketersedian pangan
 Evaluasi & perencanaan pangan

Hari ke 3 sesi 1

SDGS Desa Dan Implement hasinya


Resume
Dengan adanya hal ini desa bisa menjangkau lebih banyak market untuk memajukan perekonomian desa itu
sendiri. Dan hal ini 1 pendamping desa bisa untuk 4 desa. Bagaimana fungsi dan gunanya SDGS. Dan hal ini
mendaata semua hal yang ada di desa dan monitoringnya. Kita bisa menemukan masyarakat yang
membutuhkan dan hal ini akan membantu masyarakat yang membutuhkan.

You might also like