Professional Documents
Culture Documents
240-Article Text-1706-1-10-20230123
240-Article Text-1706-1-10-20230123
E-ISSN: 2723-3669
Volume 3 Nomor 3, Desember 2022 Halaman 36—44
Copyright © 2022 LPPM Universitas Iqra Buru (UNIQBU). All Right Reserved
Muhammad Rasyidin
Pengawas Madrasah pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo
Email: muhammadrasyidin248@gmail.com
Abstract
The aim of this study is to explain the Head of a Madrasah’s creativity in managerial supervision. The
qualitative research method was applied in this study. Where the researcher describes the data in the form of
sentences. Meanwhile, the researcher is conducting a descriptive study. Whereas the descriptive approach
describes the occurrences of phenomena, symptoms, events, and events. The findings revealed that; The Head
Master of the Madrasah is in charge of increasing learning quality. Madrasah principals' managerial innovation
in increasing learning quality has been quite good. Madrasa heads, as creative leaders, must also improve the
quality of learning by creating quality teachers, realizing the vision and mission, planning for goal achievement,
managing and empowering Madrasa facilities and infrastructure, managing students, managing curriculum, and
implementing IT systems. Furthermore, the head of the Madrasah must be flexible in his or her thinking in order
to respond to changes by enhancing the quality of teachers, empowering existing resources to meet the vision
and goal, and controlling learning outcomes to generate great graduates.
Keywords: creativity, Madrasah Headmaster, Managerial Supervision
Abstrak
Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan kreatifitas Kepala Madrasah dalam Supervisi Manajerial.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dimana peneliti menyampaikan data
dengan menguraikan berupa kalimat. Sedangkan jenis penelitian yang dipakai oleh penenlti adalah jenis
deskriptif. Dimana pendekatan deskritif mendiskripsikan fenoma, gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Kepala Madrasah bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu
pembelajaran. Kreativitas manajerial kepala Madrasah dalam peningkatan mutu pembelajaran sudah sangat
baik. Kepala Madrasah sebagai pemimpin yang kreatif juga harus meningkatkan mutu pembelajaran seperti
kelancaran berfikir yang meliputi: menciptakan kualitas guru, merealisasikan pencapaian visi misi,
merencanakan pencapaian sasaran, mengelola dan memberdayagunakan sarana dan prasarana Madrasah,
pengelolaan peserta didik, pengelolaan kurikulum, dan pengimplementasian sistem IT. Selanjutnya kepala
Madrasah dalam meningkatkan mutu pembelajaran harus memiliki keluwesan berfikir yang meliputi:
menanggapi perubahan dalam peningkatan kualitas guru, memberdayagunakan sumberdaya yang ada untuk
pencapaian visi misi, dan pengelolaan hasil pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berprestasi.
Kata Kunci; kreativitas, Kepala Madrasah, Supervisi Manajerial
36
MENINGKATKAN KREATIFITAS KEPALA MADRASAH DALAM MELAKUKAN SUPERVISI MANAJERIAL
(Muhammad Rasyidin)
siswa juga meranya nyaman dan tertantang guru-guru dan siswa yang ada di Madrasah.
untuk belajar. Selama ini kepala Madrasah Setiap pimpinan lembaga pendidikan harus
kurang kreatif dalam administrasi Supervisi mampu inventif dan kreatif dalam
Manajerial, sehingga guru juga merasa peningkatan kualitas pembelajaran,
malas untuk kreatif dan mengakibatkan pembuatan kurikulum, pengembangan
siswa menjadi acuh-tak acuh dalam kualitas guru, penggalangan dana,
menerima materi pembelajaran yang penyediaan sarana dan prasarana, serta
disampaikan oleh guru. pengembangan kepribadian dan
Dengan demikian, Kepala Madrasah keterampilan siswa. Demikian pula, tugas-
sebagai leading sektor pada Madrasah yang tugas manajemen seperti perencanaan,
dipimpinnya, maka Kepala Madrasah harus pengorganisasian, pelaksanaan, dan
mampu untuk berkreatifitas dalam penilaian adalah satu kesatuan yang
menunjang proses pembelajaran bagi guru, membutuhkan ide dan tindakan kreatif dan
sehingga guru-guru dan siswa yang ada di inventif, (Deni Darmawan, 2012).
Madrasah tersebut berusaha untuk mengikuti Madrasah yang dikelola dengan baik
kratifitas yang telah dibuat oleh sang dalam hal pembelajaran dan sumber daya
pemimpin mereka. manusia, dalam hal ini pendidik dan
Kreativitas sebagai kemampuan pengelolaannya, akan menghasilkan output
manusia tidak ada gunanya jika hanya terjadi (siswa) berkualitas yang mampu bersaing di
pada manusia. Potensi tersebut harus lingkungan yang lebih besar dan kompleks.
dikembangkan secara sistematis dan Sebaliknya, apabila Madrasah yang dikelola
terencana agar dapat optimal, efektif, dan dengan buruk tidak akan menghasilkan
efisien. Tuhan telah memberikan manusia lulusan yang berkualitas, sehingga Madrasah
daya cipta yang tak terbatas untuk hidup. yang tidak terkontrol dari segi sistem dan
Peradaban manusia berkembang sebagai manajemen pembelajaran, mengakibatkan
hasil dari teknologi baru yang merangsang Madrasah tersebut tidak maju dan tidak
penemuan lebih lanjut, Utami Munandar, mampu bersaing di dunia globalisasi saat ini
2002. dan masa yang akan datang, (Dedy Mulyasa,
Kreativitas adalah kecerdasan yang 2011).
berkembang dalam diri manusia berupa Berdasarkan penjelasan pada latar
sikap, kebiasaan, dan perilaku yang belakang di atas, maka rumusan masalah
mengakibatkan lahirnya sesuatu yang baru pada tulisan ini adalah; bagaimana
dan unik untuk memecahkan suatu masalah. meningkatkan kreatifitas Kepala Madrasah
Kreativitas menumbuhkan keterampilan, dalam melakukan Supervisi Manajerial?
mengajarkan bagaimana memaksimalkan Sedangkan tujuan penulisan ini adalah untuk
potensi diri, mengeksplorasi ide-ide baru, menjelaskan kreatifitas Kepala Madrasah
tempat baru, dan aktivitas baru, serta dalam melakukan Supervisi Manajerial.
menumbuhkan kepekaan terhadap berbagai
tantangan. Dengan demikian, kreativitas LANDASAN TEORI
dapat didefinisikan sebagai kemampuan Kreatifitas merupakan hasil karya
untuk berkreasi atau berkreasi. Kemampuan dan cipta yang dibuat atau yang telah
individu untuk mengembangkan ide-ide baru dilakukan oleh seseorang yang memiliki
dan wawasan segar sebagai aktualisasi diri nilai seni dan burguna serta bermanfaat.
disebut sebagai kreativitas, (Momon Kreativitas adalah potensi yang ada
Sudarma, 2013). pada setiap manusia, bukan sesuatu yang
Kepala Madrasah merupakan datang dari luar. Kreativitas manusia lahir
seseorang yang kreatif dalam menemukan dengan lahirnya manusia. Sejak lahir,
jawaban atas kesulitan yang dihadapi oleh individu menunjukkan kecenderungan ke
37
(UJSS), Vol. 3, No. 3, December 2022: 36—44
arah aktualisasi diri. Kreativitas sangat mengajar sesuai dengan Al-Qur'an Sura An-
penting dalam kehidupan ini karena nisa ayat 59. yang artinya „Hai orang-orang
kreativitas merupakan keterampilan yang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
sangat penting dalam proses kehidupan. Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu.
Pendapat yang disampaikan oleh Kemudian jika kamu berlainan pendapat
(Conny R Semiawan, 2009), kreativitas tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
adalah transformasi dari hal-hal yang sudah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul
ada menjadi konsepsi baru. Artinya, dua ide (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
sebelumnya digabungkan untuk membentuk kepada Allah dan hari kemudian yang
ide baru. demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
Selain itu, pendapat berbeda dari baik akibatnya‟, (Departemen Agama RI,
(Utami Munandar, 2009), kreativitas adalah 1968).
hasil interaksi antara individu dengan Menurut kamus bahasa Indonesia,
lingkungannya, kemampuan untuk kepala adalah seorang guru yang memiliki
membentuk kombinasi baru berdasarkan tugas tambahan menjalankan madrasah.
data, informasi, atau elemen yang ada atau Pada hakekatnya kepala madrasah adalah
diketahui, yaitu semua pengalaman dan pejabat formal dan pengangkatannya
pengetahuan yang diperoleh seseorang dilakukan melalui proses dan prosedur
selama seumur hidup. tidak hanya di berdasarkan aturan yang berlaku. Beberapa
lingkungan Madrasah, rumah, atau pendapat tentang pengertian pemimpin di
masyarakat, tetapi juga dari masyarakat. atas dapat menjelaskan bahwa pemimpin
Berdasarkan penjelasan di atas, maka adalah guru yang menduduki jabatan
penulis dapat menyimpulkan bahwa, fungsional dan dipercaya sebagai pemimpin
Kreativitas merupakan sebuah kemampuan madrasah untuk mengatur proses interaksi
yang dimiliki oleh seseorang untuk antara guru dan siswa. Proses belajar dan
menciptakan dan menghasilkan hal-hal baru, mengajar adalah dari guru ke siswa,
baik berupa gagasan maupun karya nyata, (Departemen Pendidikan Nasional, 2002).
berupa karya baru, atau kombinasi dari yang Berdasarkan penjelasan di atas, maka
sudah ada, yang kesemuanya telah ada penulis dapat menyimpulkan bahwa, kepala
sebelumnya. Madrasah merupakan seorang pemimpin
Kepala Madrasah merupakan seorang yang diberikan amanah dan tanggung jawab
guru fungsional yang memiliki keahlian dan untuk melaksanakan tugas dan tanggung
kompetensi yang diberi tugas tambahan oleh jawabanya sebagai pemimpin di Madarasah.
pemerintah yang bertanggung jawab untuk Supervisi Manajerial merupakan
menjalankan Madrasah tempat upaya yang dilakukan oleh baik itu oleh
berlangsungnya proses belajar mengajar, Pengawas yang melakukan pengawasan,
atau tempat terjadinya interaksi antara guru maupun Kepala Madrasah sebagai
yang memberi pelajaran dan siswa yang penanggung jawab dan atau sebagai leading
menerima pelajaran. sektor di Mdrasah yang memberikan
Kata “kepala” dapat diartikan dukungan pengawasan kepada pendidik dan
sebagai ketua atau pemimpin suatu tenaga kependidikan dalam rangka
organisasi atau lembaga. Madrasah adalah pembinaan, evaluasi, dan pembinaan, mulai
sebuah lembaga yang menjadi tempat dari perencanaan dan proses program hingga
pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, evaluasi, hasil, dan pelaporan kegiatan.
kepala madrasah secara sederhana dapat Istilah supervisi berasal dari dua kata
diartikan sebagai seorang guru fungsional yaitu ”super” dan ”vision”. Dalam Webstr‟s
yang diberi fungsi mengarahkan madrasah New Word Dictionari, istilah super berarti
yang menyelenggarakan proses belajar ”Higher in rank or position than, superior to
38
MENINGKATKAN KREATIFITAS KEPALA MADRASAH DALAM MELAKUKAN SUPERVISI MANAJERIAL
(Muhammad Rasyidin)
Kurangnya keberanian dalam melakukan proses kreatif dan dukungan juga dorongan
eksplorasi terhadap tantangan terhadap hal- dari lingkungan penghasil produk kreatif,
hal yang baru. adanya Otoritarianisme, (Agus Makmur, 2015).
ketidak saling menghargai terhadap fantasi Kepala Madrasah adalah sosok yang
dan kreatifitas. Selin itu juga, permasalahan bertanggung jawab terhadap roda pendidikan
yag terjadi secara internal dan eksternal. yang ada pada wilayah yang dipimpinnya.
Permasalah internal, tidak semua guru Oleh karena itu, sebagai seorang Kepala
paham mengenai IT (Informasi Teknologi) Madrasah harus memiliki visi, keahlian dan
dan kurangnya SDM dalam pengembangan kompetensi untuk berkreasi agar dalam
kretifitas baik secara kualitas maupun melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
kuantitas. Permasalah eksternal, keterbatasan selalu memunculkan ide-ide dan gagasan
ruang lingkup sarana dan prasaran dan yang baru dengan cara memikirkan sesuatu
terbatasnya lingkungan Madrasah. yang lebih baik dari sebelumnya melalui
Kreatifitas merupakan salah satu perbaikan, pengembangan, pengayaan dan
faktor yang mendukung kesuksesan pemodifikasian guna pengembangan guru-
pemimpin dalam kepemimpinannya. guru sebagai educator dan Madrasah sebagai
Pemimpin yang sukses sejatinya adalah lembaga pendidikan. Dalam rangka
pemimpin yang Kreatif. Era globalisasi memajukan dan mengembangkan Madrasah,
membutuhkan pemimpin yang kreatif dan Kepala Madrasah harus memiliki kreativitas
inovatif. Pemimpin yang Kreatif memiliki yang sifatnya inovasi, baik itu secara
ciriciri yaitu: Memiliki passion, dia fokus individu sebagai Pemimpin atau sebagai
pada hal-hal yang ingin diubah, tantangan- kelompok atau komunitas pembelajaran
tantangan yang ada, serta strategi untuk yang ada di Madrasah yang dipimpinnya.
menghadapi tantangan-tangangan. Memiliki Kepala Madrasah merupakan seorang
visi dan tujuan kreatifitas tersebut. tenaga fungsional guru yang diberi tugas
Memandang perubahan sebagai tantangan untuk memimpin suatu madrasah, dimana
pemimpin yang kreatif, memiliki ambisi dan diselenggarakannya proses belajar dan
tak pernah puas dengan kondisi “nyaman”. mengajar ataupun tempat dimana terjadinya
Berani bertindak di luar aturan untuk interaksi antar guru yang memberikan
berkreasi, tak jarang seorang pemimpin pelajaran dan murid yang menerima
perlu menantang aturan yang ada. Pemimpin pelajaram, (Wahjosumidjo, 2010).
yang kreatif menganggap kegagalan sebagai Supervisi Manajerial oleh Kepala
bagian dari pelajaran untuk mencapai Mdrasah, bentuk kreativitas manajerial
kesuksesan. Mau berkolaborasi dengan kepala Madrasah dalam peningkatan mutu
pihak lain untuk melakukan perubahan- pembelajaran terlihat dari pembinaan,
perubahan, baik itu perubahan pola fikir para disiplin, meningkatkan kualitas guru bdan
guru-guru untuk merancang pembelajaran mengadakan pelatihan-pelatihan. Kreativitas
yang berkreasi dan menyenangkan dan manajerial kepala Madrasah juga dapat
perubahan dalam mengintegrasikan materi dilihat dari kelancaran berfikir, keluwesan
ajar dengan teknologi yang ada. berfikir, elaborasi dan originalitas. Ke empat
Kreativitas adalah suatu proses yang indikator tersebut dapat dijelaskan sebagai
menuntut keseimbangan dan aplikasi dari berikut;
ketiga aspek esensial yaitu kecerdasan a. Kelancara berfikir, kepala
analis, kreatif dan praktis. Beberapa aspek Madrasah dalam meningkatkan
yang ketika digunakan secara kombinatif mutu pembelajaran memiliki
dan seimbang akan melahirkan kecerdasan kelancaran berfikir guna
kesuksesan. Kreatifitas berkaitan dengan meningkatkan mutu
pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam pembelajaran. Kepala Madrasah
40
MENINGKATKAN KREATIFITAS KEPALA MADRASAH DALAM MELAKUKAN SUPERVISI MANAJERIAL
(Muhammad Rasyidin)
43
(UJSS), Vol. 3, No. 3, December 2022: 36—44
44