You are on page 1of 25

Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No.

1 Juni 2019 | 47

IMPLEMENTASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DI BIDANG BEKAL


MAKANAN BADAN PEMBEKALAN TNI DALAM RANGKA MENDUKUNG
PERTAHANAN NEGARA

Oleh
Daru Putri Kusumaning Tyas1, Yusuf Ali2 , Edy
Saptono3 Universitas Pertahanan Indonesia
daruputrik@gmail.com

Abstract - Indonesian National Army is required to be able to develop a military strategy that has a
high impact and professional impact at the time of the War Operation (OMP) and also the Period of
Operation Other Than War (OMSP). For the sake of Indonesian National Army operations it is
necessary to get adequate logistical needs where logistics do not win the battle, but without logistics
the war will not be won. One of the tasks of Indonesian Armed Forces Supply Agency is to provide
supplies for combat rations and rice operations. In food supply Indonesian Armed Forces Supply
Agency, there are still obstacles encountered, namely regulatory and budgetary issues, the
procurement and distribution of rice, and coordination between the directorates in food supply
Indonesian Armed Forces Supply Agency. In addition, food supplies are less varied. These things are
part of the scope of Supply Chain Management (SCM), so researchers are interested in researching
how to implement Supply Chain Management (SCM) in food supply Indonesian Armed Forces Supply
Agency in order to support national defense. The aim of this researcher was to analyze the
implementation and also the obstacles in the implementation of Supply Chain Management (SCM) in
food supply Indonesian Armed Forces Supply Agency in order to support national defense. This study
uses a phenomenological qualitative method with data collection techniques through literature
studies, observation, audio-visual material, and interviews using in-depth interview techniques. Data
analysis techniques using data analysis techniques according to Miles and Hubermen which consists
of three elements of activities carried out jointly, namely data reduction, data presentation, and
conclusion. The discussion of the results of the study uses the scope of Supply Chain Management
(SCM), namely product development, planning, procurement, operation or production, distribution,
and return of products. The research results show that the food supply Indonesian Armed Forces
Supply Agency field has carried out product development, planning, procurement, and distribution
while the constraints experienced by food supply Indonesian Armed Forces Supply Agency are the
absence of regulations in product development and natural factors in distribution constraints.

Keywords: Implementation, Supply Chain Management, Food Supply, Indonesian Armed Forces
Supply Agency, National Defense

1
Alumnus Pascasarjana Program Manajemen Pertahanan Cohort 9, Fakultas Manajemen Pertahanan,
Universitas Pertahanan
2
Kol. Cba. Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M adalah Sekretaris Prodi Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan
3
Kol. Czi. Dr. Ir. Edy Saptono, M.M adalah Sekretaris Program Doktoral Universitas Pertahanan
PENDAHULUAN Troya (1194-1184 SM), Yunani mengirim
Perkembangan ancaman bagi sebanyak 1200 kapal ke Troya. Ketika
suatu negara saat ini sangat kompleks perang Troya tersebut berlangsung,
dan multidimensional. Berbagai usaha bangsa para pasukan Yunani tidak bisa
atau aktivitas yang berada di dalam membawa cukup uang dan makanan.
negeri atau di luar negeri dapat Dampak dari ketidak mampuan
dikatakan ancaman jika aktivitas tersebut pasukan Yunani dalam membawa uang
dinilai mampu membahayakan dan makanan dalam perang Troya
kedaulatan, keutuhan wilayah dan mengakibatkan pasukan Yunani harus
keselamatan segenap bangsa. 4 Menurut menanam makanan. Selain itu, pasukan
buku putih pertahanan negara, ancaman Yunani juga melakukan penyerbuan kecil
dapat dikategorikan menjadi ancaman di Troya untuk merampas dan mencari
nyata dan belum nyata dan persediaan. Kondisi logistik yang serba
dikelompokkan dalam ancaman militer, kekurangan mengakibatkan pihak Yunani
ancaman non militer, dan juga ancaman tidak mampu melancarkan serangan
hibrida.5 Sumber ancaman dapat berasal yang signifikan sehingga dapat
dari dalam negeri dan dari luar negeri.6 mengakhiri perlawanan dari bangsa
Pelakunya bisa dari aktor negara maupun Troya. Kasus tersebut menggambarkan
aktor non negara yang bersifat nasional, pentingnya keberadaan atau ketiadaan
regional, dan internasional. logistik dalam perang.
Adanya berbagai ancaman diatas Setelah terjadinya perang Troya,
mampu menjadi penyebab muculnya tantangan logistik yang dirasakan pada
perang yang dapat terjadi kapan saja. Perang Dunia I masih terbawa hingga
Dimasa perang, logistik mencakup awal terjadinya Perang Dunia II.
proses penyediaan persenjataan, Pendistribusian logistik dilakukan
peralatan, dan juga persediaan untuk menggunakan kereta api sehingga jalur
para pasukan perang. Pada masa Perang kereta api memiliki peranan penting.
Kendaraan bermotor menjadi penolong
4
Kementrian Pertahanan Republik Indonesia,
Postur Pertahanan Negara, (Jakarta, 2015), terbesar dalam bidang transportasi di
hlm. 26.
5 Perang Dunia II untuk mengangkut
Kementrian Pertahanan Republik Indonesia,
Buku Putih Pertahanan Negara, (Jakarta, logistik. Perwira penanggung jawab
2015), hlm. 1.
6
Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, logistik memiliki tugas mengelola
Doktrin Pertahanan Negara, (Jakarta, 2015),
hlm. 37. persediaan bagi para pasukan dengan

48 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 49

mempertimbangkan jumlah tawanan maupun luar negeri pada strategi


perang, jumlah prajurit yang terluka, dan pertahanan negara Indonesia
jumlah penduduk lokal. menempatkan TNI sebagai komponen
Masalah logistik pasca Perang utama pertahaan negara. TNI dituntut
Dunia II semakin populer. Indonesia untuk bisa mengembangkan strategi
dapat memenangkan perang melawan militer yang memiliki dampak daya
penjajah pada era revolusi disebabkan tangkal tinggi dan profesional pada saat
adanya dukungan logistik wilayah yang Operasi Militer untuk Perang (OMP)
terus mengalir ketika Indonesia dan/atau Operasi Militer Selain Perang
melakukan perang gerilya. Kembalinya (OMSP).
Irian Barat kedalam pangkuan ibu pertiwi Demi mendukung dua pola
juga sebagi bukti dari kemampuan operasi tersebut, TNI perlu mendapatkan
Indonesia dalam menggabungkan kebutuhan logistik yang memadai. Dalam
logistik pasukan dengan logistik wilayah. pemenuhan kebutuhan logistik, perlu
Pada era teknologi saat ini, peran adanya manajemen logistik agar
manajemen logistik dapat dilihat pada terwujudnya manajemen logistik yang
kemenangan Amerika melawan Irak. efektif dan efisien. Hal tersebut
Kemampuan Amerika memindahkan dikarenakan selain dianggap penting saat
mesin perang berkat sarana logistik terjadinya perang, manajemen logistik
handal yang dimiliki berbuah yang baik juga dibutuhkan pada masa
kemenangan bagi Amerika. Dari damai.
beberapa penjelasan diatas dapat Pemenuhan kebutuhan personel
dikatakan bahwa, “Logistik tidak TNI atas ketersediaan logistik yang
memenangkan pertempuran, tetapi memerlukan kecepatan dan ketepatan
tanpa logitik perang tidak akan waktu dan adanya peraturan yang penuh
dimenangkan”.7 dinamika membuat Babek TNI harus
Hal-hal tersebut menunjukkan bergerak cepat dan fleksibel. Babek TNI
betapa pentingnya logistik bagi dunia dalam menjalankan tugasnya bukan
militer, begitu pula di Indonesia. hanya dituntut untuk menyediakan
Menghadapi ancaman militer dari dalam produk dengan harga murah, tetapi juga

7 kualitas dan kecepatan suplai.


Yusuf Ali, Dari Timor Sampai Jakarta
(Kumpulan Artikel), (Pontianak: Lembaga Penyediaan produk yang
Kajian Pembangunan dan Pelatihan Sumber
Daya Manusia (LKP2SDM), 2017), hlm. 1. dibutuhkan oleh TNI juga mengharuskan
Babek TNI untuk melakukan kerjasama berkembang berbanding lurus dengan
pada berbagai pihak. Kunci untuk berkembangnya bentuk ancaman bagi
mengatasi situasi dan kondisi yang suatu negara. Ancaman yang terus
demikian harus melalui penerapan sistem berkembang menuntut postur TNI yang
aliran barang yang terintegrasi dan profesional, modern, efektif, dan efisien
mengurangi waktu proses suplai serta yang didukung oleh logistik yang
melakukan efisiensi pada semua lini memadai pada jumlah yang tepat dan
aliran barang. Dalam melakukan waktu yang tepat.
persediaan logistik yang harga murah, Di dalam medukung operasi TNI,
tetapi juga kualitas dan kecepatan suplai, Babek TNI bertugas menyelenggarakan
maka diperlukannya Supply Chain pembekalan materiil TNI terpusat dan
Management (SCM). integratif dalam rangka pelaksanaan
SCM merupakan terobosan dukungan operasi TNI.8 Berdasarkan
berupa rangkaian proses dan aliran teori hirarki kebutuhan Maslow, manusia
produk terintegrasi dari perusahaan atau memiliki lima tingkat kebutuhan dasar.
organisasi yang tergabung dalam mata Kebutuhan dasar manusia di mulai pada
rantai suplai untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan paling dasar sampai kepada
pelanggan. Pengintegrasian yang efisien kebutuhan manusia paling tinggi yaitu
antara perusahaan atau organisasi kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa
manufactur, pemasok, pergudangan, aman, kebutuhan sosial, kebutuhan
transportasi, distribusi dan retail, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi
memungkinkan barang yang diproduksi diri.9
serta didistribusi mempunyai kualitas Makanan merupakan kebutuhan
baik, jumlah sesuai, waktu suplai dan dasar dari tiap individu termasuk
lokasi yang tepat serta biaya yang efisien personel TNI. Di dalam memenuhi
akan meningkatkan kepuasan kebutuhan makanan para personel TNI,
pelanggan. bidang bekal makanan Babek TNI
SCM yang dilakukan oleh Babek melakukan pembekalan makanan berupa
TNI merupakan salah satu wujud
8
Portal PPID Tentara Nasional Indonesia,
kesiapsiagaan TNI dalam menanggulangi
“Profil Babek TNI” dalam
ancaman-ancaman yang ada dalam https://ppid.tni.mil.id/view/32435551/profil-
babek-tni.html, diakses pada tanggal 16 Juli
rangka mendukung pertahanan negara. 2018
9
Husnaini Usman, Manajemen, (Jakarta: Bumi
Lingkungan strategis yang terus Aksara, 2006), hlm. 227.

50 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 51

pemberian bekal beras operasi dan bekal dijumpai pada bidang bekal makanan
ransum. Jenis ransum yang diadakan dan Babek TNI yaitu masalah regulasi dan
didistribusikan oleh Babek TNI anggaran, pengadaan dan penyaluran
diantaranya T-2, TB-1, CI, FD-3, KLP, BBP, beras, serta koordinasi antara direktorat
dan Konserven. Bekal beras operasi dan yang berada di bidang bekal makanan
bekal ransum diberikan kepada personel Babek TNI.10 Selain itu, di bidang bekal
TNI yang melaksanakan tugas OMP makanan Babek TNI masih ada
dan/atau OMSP dan kegiatan latihan kekurangan dalam hal pengembangan
secara terbatas. Ransum tempur di produk bekal ransum tempur dimana
bagikan kesatuan yang berada di daerah masih kurangnya inovasi dari jenis-jenis
perbatasan, daerah terluar, dan daerah bekal ransum tempur. Hal-hal tersebut
rawan konflik. merupakan bagian dari ruang lingkup
Pemenuhan kebutuhan personel SCM, sehingga peneliti terterik untuk
TNI atas ketersediaan bekal makanan meneliti mengenai bagaimana
yang memerlukan kecepatan dan Implementasi Supply Chain Management
ketepatan waktu serta adanya (SCM) Di Bidang Bekal Makanan Badan
ketidakpastian jumlah personel yang Pembekalan TNI Dalam Rangka
merupakan kekuatan perawatan beserta Mendukung Pertahanan Negara dengan
perkiraan penambahan atau tujuan untuk menganalisis implementasi
pengurangan, lokasi satuan yang SCM di bidang bekal makanan Badan
sekarang dan perkiraan yang akan Pembekelan TNI dalam rangka
datang maupun ketentuan norma atau mendukung pertahanan negara dan
indeks dari hari bekal untuk mendukung menganalisis kendala dalam
kebutuhan membuat bidang bekal implementasi SCM di bidang bekal
makanan Babek TNI harus bergerak makanan Badan Pembekelan TNI dalam
cepat dan fleksibel. Bidang bekal rangka mendukung pertahanan negara.
makanan Babek TNI dalam menjalankan
tugasnya bukan hanya dituntut untuk
menyediakan produk dengan harga 10
Isa Agung Wicaksono, “Optimalisasi Peran
Perbekalan Untuk Menunjang Kesiapsiagaan
murah, tetapi juga kualitas dan Satuan TNI Dalam Rangka Pelaksanaan
kecepatan suplai. Pertahanan Negara RI (Studi di Direktorat
Perbekalan Makan Badan Pembekalan TNI)”
Pada bidang bekal makanan Tesis Magister, (Yogyakarta: Program
Magister Ketahanan Nasional, Universitas
Babek TNI, masih adanya kendala yang Gajah Mada, 2014).
METODOLOGI PENELITIAN penelitian dan dari informan yang telah
Tempat penelitian yang diambil terkumpul menggunakan teknik analisis
oleh peneliti yaitu di Badan Pembekalan data kualitatif fenomenologi. Teknik
Tentara Nasional Indonesia (Babek TNI) analisis kualitatif fenomenologi dipilih
yang beralamat di jalan kompleks Babek oleh peneliti karena peneliti mengangkat
TNI, RT.1/RW.4, Rorotan, Cilincing, suatu fenomena yang ada di Babek TNI
Jakarta Utara, DKI Jakarta. Penentuan mengenai SCM. Penelitian kualitatif
subjek penelitian yang digunakan peneliti fenomenologi yang dilakukan peneliti
melalui metode typical case sampling. menggunakan teknik analisis data
Subyek penelitian yang dipilih peneliti menurut Miles dan Hubermen yang
adalah Kepala Bidang Bekal Makanan, terdiri dari 3 unsur kegiatan yang
Kepala Seksi Perencanaan Bidang Bekal dilakukan secara bersama-sama yaitu
Makanan, Kepala Seksi Pengadaan reduksi data (data reduction), penyajian
Bidang Bekal Makanan, Kepala data (data display) dan penarikan
Pendistribusian Bidang Bekal Makanan, kesimpulan (conclusion drawing).
Penerima Bekal Makanan.
Objek penelitian dalam penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini diambil dari ruang lingkup SCM yaitu
Implementasi Pengembangan Produk Di
pengembangan produk, pengadaan,
Bidang Bekal Makanan Babek TNI
perencanaan dan pengendalian, operasi
Menurut Fisher, fungsi supply
atau produksi, pengiriman atau
chain pada dasarnya bisa dibedakan
distribusi, dan pengembalian barang
menjadi fungsi fisik dan fungsi mediasi
(return). Peneliti menggunakan metode
pasar.11 Pengembangan produk termasuk
wawancara, dokumentasi, dan melalui
dalam kelompok fungsi mediasi pasar
materi audio visual agar kelemahan-
bersama aktifitas riset pasar, dan
kelemahan dalam masing-masing
pelayanan setelah produk diterima oleh
metode pengumpulan data tersebut
customer. Hal tersebut dikarenakan
dapat saling tertutupi oleh metode yang
pengembangan produk adalah upaya
lain. Peneliti menggunakan triangulasi
untuk mengakomodasi aspirasi
untuk menguji keabsahan data yang
customer, sehingga produk yang
dikumpulkan.
11
Teknik yang dipakai peneliti untuk Fisher, M. L., What is The Right Supply Chain
for Your Product?, (Harvard Bussiness Review
menganalisis data yang didapatkan dari March/April, 1997), hlm. 105-116

52 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 53

dihasilkan akan sesuai dengan yang produk harus dirancang sedemikian rupa
diinginkan. sehingga kegiatan pengiriman mudah
Menurut Pujawan, di dalam dilakukan sehingga tidak menimbulkan
pengembangan produk baru, biaya-biaya persediaan yang berlebihan
perusahaan atau organisasi harus di sepanjang SCM.
mempertimbangkan beberapa hal Bidang bekal makanan Babek TNI
diantaranya: dalam melakukan pengembangan
a. Perancaan harus mempertimbangkan produk terlebih dahulu melakukan Coklit
aspirasi atau keinginan pelanggan. (Pencocokan dan Penelitian) yang
b. Produk yang dirancang harus dilaksanakan oleh seksi distribusi untuk
mencerminkan ketersediaan dan sifat- mengetahui kualitas bekal yang diterima
sifat bahan baku. oleh para personil dan juga saran-saran
c. Rancangan yang dibuat harus bisa dari para personil yang menerima bekal.
diproduksi secara ekonomis dengan Hasilnya adalah keinginan dari personel
fasilitas produksi yang dimiliki atau TNI untuk ditambahnya varian rasa.
yang akan dibangun. Berkembangnya keinginan personil TNI
d. Produk harus dirancang sedemikian akan lebih banyaknya variasi rasa pada
rupa sehingga kegiatan pengiriman bekal ransum tempur yang mereka
mudah dilakukan dan tidak konsumsi membuat Babek TNI
menimbulkan biaya-biaya persediaan melakukan pengembangan produk pada
yang berlebihan di sepanjang SCM.12 Varian rasa bekal ransum tempur TNI.

Pada pengembangan produk Salah satu pengembangan produk


baru, perusahaan atau organisasi harus pada varian rasa bekal ransum tempur
mempertimbangkan keinginan TNI yaitu pada bekal ransum FD - 3.
pelanggan, produk yang dirancang harus Awalnya bekal ransum FD - 3 memiliki
mencerminkan ketersediaan dan sifat- rasa vanilla. Namun, dengan seiring
sifat bahan baku, rancangan yang dibuat berkembangannya keinginan para
harus bisa diproduksi secara ekonomis personel TNI menakibatkan adanya
dengan fasilitas produksi yang dimiliki varian rasa pada bekal ransum FD - 3.
atau yang akan dibangun, dan juga Babek TNI bekerjasama dengan rekanan
dalam pengembangan produk sempat
12
I Nyoman Pujawan dan Mahendrawathi, membuat varian rasa pada bekal ransum
Supply Chain Management; Edisi 3,
(Yogyakarta: Andi, 2017), hlm. 11. FD - 3 yang sangat beragam, mulai dari
rasa vanilla, strawberry, cokelat, Pelibatan supplier dalam
mangga, melon, dan masih banyak lagi. pengembangan produk baru
Mengenai selera akan rasa, tidak memberikan manfaat yang signifikan.
semua personel TNI memiliki selera yang Beberapa manfaat yang diperoleh yaitu
sama. Sehingga tidak semua personel penghematan biaya, peningkatan
TNI menyukai varian rasa pada bekal kualitas dan kecocokan material dengan
ransum FD - 3 yang sangat beragam rancangan yang dibuat, serta efisiensi
tersebut. Bidang bekal makanan Babek waktu. Manfaat-manfaat yang dapat
TNI sebagai penyelenggara pembekalan diambil tersebutlah yang biasanya
dibidang makanan memutuskan untuk menjadi pertimbangan bagi suatu
mengurangi varian rasa pada bekal perusahaan atau organisasi. Keterlibatan
ransum FD - 3 keberbagai rasa yang supplier sangat penting dilakukan sejak
memang banyak disukai oleh para awal untuk menghindari adanya
personel TNI. Sehingga, saat ini bekal perubahan mendasar pada rancangan
ransum FD - 3 memiliki varian rasa vanilla, produk setelah memasuki tahap akhir.
strawberry, dan cokelat. Namun, tidak semua supplier perlu
Pengembangan produk dapat dilibatkan secara dini dalam
dilakukan dengan melibatkan supplier. pengembangan produk.
Pada proses yang masih tradisional, Babek TNI dalam memberikan
supplier dipilih setelah rancangan produk bekal ransum tempur kepada personil
selesai dibuat dan siap diproduksi. TNI juga menyadari hal tersebut. Di
Namun, sekarang banyak perusahaan dalam mendesain pengembangan
atau organisasi memilih supplier sebelum produk, bidang bekal makanan Babek
proses rancangan produk dimulai TNI melibatkan supplier atau yang sering
sehingga supplier dapat terlibat dalam disebut oleh Babek TNI sebagai rekanan
proses pengembangan produk. Metode untuk melakukan varian produk. Metode
ini sangat menguntungkan kedua belah ini sangat menguntungkan pihak bidang
pihak dimana supplier dapat memberikan bekal makanan Babek TNI maupun pihak
masukan mengenai produk yang akan rekanan. Dari sisi pihak rekanan, metode
dikembangkan dan juga supplier dapat tersebut menguntungkan dikarenakan
mempertimbangkan kesediaannya dalam pihak rekanan dapat memberikan
memasok produk baru tersebut. masukan mengenai produk yang akan
dikembangkan. Masukan tersebut dapat

54 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 55

berupa jenis-jenis atau bentuk-bentuk Walaupun bidang bekal makanan


pengembangan produk yang dapat Babek TNI tidak memiliki divisi research
dilakukan dari produk yang ada. Rekanan and development, namun bidang bekal
juga dapat mempertimbangkan makanan Babek TNI telah bekerja sama
ketersediaan bahan baku dalam dengan rekanan agar adanya
memproduksi produk baru tersebut pengembangan produk sesuai dengan
sehingga kedepannya bidang bekal permintaan pelanggan. Pengembangan
makanan Babek TNI tetap dapat produk yang telah dilakukan oleh bidang
memesan atau mendapatkan produk bekal makanan Babek TNI merupakan
baru hasil dari pengembangan produk sebuah prestasi bagi bidang bekal
yang telah disepakati olehbidang bekal makanan Babek TNI. Kerjasama yang
makanan Babek TNI dan juga rekanan. dilakukan bidang bekal makanan Babek
Dari sisi bidang bekal makanan TNI dengan rekanannya dalam
Babek TNI, metode ini juga melakukan pengembangan produk ini
menguntungkan karena bidang bekal sangat tepat karena dapat
makanan Babek TNI belum memiliki mebuntungkan kedua belah pihak.
kapasitas untuk melakukan Dari pihak rekanan, metode
pengembangan produk sehingga bidang tersebut menguntungkan dikarenakan
bekal makanan Babek TNI dapat pihak rekanan dapat memberikan
menghemat biaya dan mengefesiensikan masukan mengenai produk yang akan
waktu namun bidang bekal makanan dikembangkan. Masukan tersebut dapat
Babek TNI tetap bisa mendapatkan berupa jenis-jenis atau bentuk-bentuk
ransum tempur yang berkualitas. Bidang pengembangan produk yang dapat
bekal makanan babek TNI belum dilakukan dari produk yang ada. Rekanan
memiliki kapasitas dalam melakukan juga dapat mempertimbangkan
pengembangan produk dikarenakan ketersediaan bahan baku dalam
tidak adanya divisi research and memproduksi produk baru tersebut
development. Divisi (disebut sebagai sehingga kedepannya Babek TNI tetap
seksi di lingkungan Babek TNI), yang ada dapat memesan atau mendapatkan
di bidang bekal makanan Babek TNI yaitu produk baru hasil dari pengembangan
seksi perencanaan bekal makanan, seksi produk yang telah disepakati oleh Babek
pengadaan bekal makanan, dan seksi dan juga rekanan.
distribusi bekal makanan.
Dari sisi Babek TNI, metode ini Perencanaan dan pengendalian
juga menguntungkan karena Babek TNI dalam supply chain memainkan peranan
belum memiliki kapasitas untuk yang sangat vital. Bagian inilah yang
melakukan pengembangan produk banyak bertugas untuk menciptakan
sehingga Babek TNI dapat menghemat koordinasi taktis maupun operasional,
biaya dan mengefesiensikan waktu sehingga kegiatan produksi, pengadaan
namun Babek TNI tetap bisa material, maupun pengiriman produk
mendapatkan ransum tempur yang bisa dilakukan dengan efisien dan tepat
berkualitas. Babek TNI belum memiliki waktu. Di dalam bidang bekal makanan
kapasitas dalam melakukan Babek TNI, terdapat bagian yang
pengembangan produk dikarenakan mengatur bidang perencanaan bekal
tidak adanya divisi research and makanan yang disebut seksi
development. perencanaan.
Tidak adanya divisi research and Saat ini, kegiatan perencanaan
development bukan berarti bidang bekal juga harus dilakukan dengan
makanan Babek TNI perlu mendirikan berkoordinasi dengan pihak-pihak lain
divisi baru karena dengan mendirikan pada supply chain. Selain keputusan yang
divisi baru justru akan menambah bersifat tradisional seperti berapa
anggaran yang perlu dikeluarkan, mulai tingkat persediaan pengamanan (safety
dari gaji karyawan atau personel TNI stock) dan beberapa reorder point untuk
yang bertugas, biaya pembangunan setiap jenis item atau Stock Keeping Unit
gedung laboratorium, biaya operasional, (SKU), manajer Production, Planning, and
dan lain-lain. Sehingga demi mendukung Inventory Control (PPIC) juga dituntut
prestasi yang telah dilaksanakan oleh untuk bisa menentukan dimana
bidang bekal makanan Babek TNI, maka persediaan harus disimpan dimana dan
perlu adanya regulasi yang mengatur siapa yang seharusnya memiliki
mengenai wewenang bidang bekal tanggung jawab dalam pengelolaan
makanan Babek TNI dalam melakukan persediaan.13
pengembangan produk. Inti dari pekerjaan seksi
perencanaan adalah pembuatan KAK,
Implementasi Perencanaan dan
pembuatan jadwal lelang, dan
Pengendalian Di Bidang Bekal Makanan
penetapan HPS. Pembuatan KAK yang
Babek TNI
13
Ibid., hlm 14

56 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 57

menjadi pedoman proses pengadaan datang maupun ketentuan norma atau


bekal berfungsi untuk menjadi acuan indeks dari hari bekal untuk mendukung
atas apa yang harus mereka capai, apa kebutuhan (kekuatan, norma atau
yang harus dilakukan untuk mencapai indeks, hari bekal).
tujuan, dan untuk mencegah para
Implementasi Pengadaan Di Bidang
personel bekerja secara individual.
Bekal Makanan Babek TNI
Sedangkab HPS merupakan harga
Secara tradisional, bagian
barang yang dikalkulasikan secara
pengadaan atau pembelian dianggap
keahlian dan berdasarkan data yang
bagian yang kurang strategis. Bagian ini
dapat dipertanggung jawabkan.
hanya sering diartikan dengan kegiatan-
Persediaan pengaman (safety
kegiatan administrasi seperti meminta
stock) untuk bekal makanan sudah diatur
penawaaran dari supplier, mencetak
dalam Peraturan Panglima Tentara
Purchase Order (PO), mengirimkan PO ke
Nasional Indonesia Nomor 66 Tahun
supplier, dan sebagainya. Beriring
2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan
Panglima Tentara Nasional Indonesia
teknologi, peran dari bagian pengadaan
Nomor 40 Tahun 2014 Tentang
atau pembelian juga terus berkembang.
Dukungan Bekal Umum Operasi Dan
Pujawan mengungkapkan bahwa
Penugasan Di Lingkungan Tentara
peran bagian pengadaan atau pembelian
Nasional Indonesia. Jumlah stock level
saat ini bukan hanya untuk mendapatkan
bekal ransum pada perpang tersebut
produk yang dibutuhkan dengan harga
disesuaikan dengan kekuatan PPRC.
murah, tetapi juga dalam upaya
Sedangkan bekal beras iron stock adalah
meningkatkan time to market (dalam
untuk 30 hari bekal.
perancangan produk baru),
Perencanaan jumlah kebutuhan
meningkatkan kualitas produk (dengan
bekal beras dipengaruhi oleh beberapa
kerjasama dengan supplier untuk
faktor. Faktor-faktor yang
menjalankan program-program yang
mempengaruhi perencanaan kebutuhan
berkualitas), dan meningkatkan
beras ialah jumlah personel yang
responsiveness (dengan memilih supplier-
merupakan kekuatan perawatan beserta
supplier yang bukan hanya murah, tetapi
perkiraan penambahan atau
juga cepat tanggap).14
pengurangan, lokasi satuan yang
14
sekarang dan perkiraan yang akan Ibid., hlm. 13.
Bidang bekal makanan Babek TNI berbagai informasi persediaan dan
melakukan pengadaan bekal ransum kebutuhan sehingga dapat mengurangi
tempur dengan metode pelelangan persediaan digudang, stock out, dan
khusus dengan prakualifikasi. Metode mempertinggi ketepatan pengiriman.
pelelangan khusus yang dilakukan oleh Perum Bulog yang ditunjuk langsung
bidang bekal makanan Babek TNI sesuai untuk menjadi penyedia bekal beras
dengan Permenhan bahwa pengadaan untuk para personil TNI melakukan
ransum tempur digolongkan sebagai pengelola pengadaan termasuk
alutsista maka pengadaanya persediaan (inventory) jenis MRO
menggunakan metode pelelangan (Maintenenance, Repair, and Operation).
khusus dengan prakualifikasi. Pengadaan, penyimpanan hingga
Pelelangan khusus memiliki arti pendistribusian dilakukan oleh Perum
bahwa pemilihan penyedia Alutsista TNI Bulog sehingga ini sangat
dilakukan dengan membandingkan menguntungkan pihak Babek TNI.
penawaran, sekurang-kurangnya dua Bidang bekal makanan Babek TNI hanya
penawaran dari penyedia atau rekanan perlu menginformasikan jumlah
Alutsista TNI yang diundang dan kebutuhan akan bekal beras dan
dilakukan evaluasi kualifikasi. Dalam hal membuat surat pengantar bekal yang
bekal makanan maka digunakan metode berfungsi sebagai Purchase Order (PO).
yaitu pelelangan prakualifikasi sesuai Jika terdapat keadaan darurat, maka
amanat Permenhan. Sehingga diperoleh seksi pendistribusian bidang bekal
short list dari hasil prakualifikasi yaitu makanan Babek TNI membuat nota dinas
berupa daftar penyedia Alutsista TNI agar mempercepat proses pengiriman
hasil seleksi panitia pengadaan terhadap bekal beras ke satuan-satuan yang
calon-calon penyedia potensial yang membutuhkan.
diundang untuk menyampaikan pada Di samping tugas-tugas rutinnya
pengadaan. untuk melakukan pembelian produk,
Sedangkan untuk pengadaan bagian pengadaan juga diharapkan bisa
bekal beras sesuai dengan direktif PA menciptakan kolaborasi jangka panjang
maka menggunakan metode penunjukan dengan supplier-supplier yang relevan,
langsung kepada Perum Bulog. Selain itu, melibatkan mereka dalam perancangan
bidang bekal makanan Babek TNI dan produk baru, mengevaluasi supply risk,
Perum Bulog saling berkolaborasi untuk dan sebagainya. Hal-hal yang dilakukan

58 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 59

Babek TNI dalam melakukan hubungan pengendalian kualitas, dan perencanaan


baik dengan supplier diantaranya dengan beban kerja.15
cara selalu mengundang rekanan jika ada Kegiatan produksi dalam konteks
acara besar Babek TNI seperti ulang supply chain tidak harus dilakukan di
tahun Babek TNI. Selain itu, Babek TNI dalam perusahaan atau organisasi. 16Saat
juga mengadakan halal bihalal dengan ini, semakin banyak perusahaan atau
mengundang rekanan dalam acara organisasi yang melakukan outsourcing,
tersebut. Langkah lain yang dilakukan yaitu memindahkan kegiatan produksi ke
oleh Babek TNI adalah pendekatan pihak subkontraktor. Perusahaan atau
secara personal dengan menghadiri organisasi kemudian berkonsentrasi
undangan diacara rekanan maupun untuk melakukan kegiatan-kegitan yang
sebaliknya. memang menjadi core competency
mereka. Dengan demikian, produktivitas
Implementasi Operasi Atau Produksi Di
tenaga kerja dan sumber daya lainnya
Bidang Bekal Makanan Babek TNI
akan bisa ditingkatkan karena semua
Pada kegiatan produksi, banyak
pihak akan berkonsentrasi pada
hal yang harus diperhatikan. Pilihan
kompetensi mereka masing-masing.
kearah efisiensi atau kearah fleksibilitas
Bahkan beberapa perusahaan atau
haruslah dibuat dengan pertimbangan
organisasi tidak memiliki fasilitas
tujuan strategis. Bagian operasi atau
produksi, namun hanya mengelola
produksi secara fisik bertugas melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu dalam supply
transformasi dari bahan baku, bahan
chain.
setengah jadi atau komponen menjadi
Begitu juga dengan Babek TNI.
produk jadi. Proses produksi sendiri
Kegiatan produksi bekal ransum tempur
meliputi aktivitas penentuan barang atau
yang diadakan oleh bidang bekal
jasa yang diproduksi sesuai kebutuhan
makanan Babek TNI berada pada
pasar, jumlah yang harus diproduksi,
rekanannya. Bidang bekal makanan
perencanaan kapasitas sumber daya
Babek TNI hanya melakukan kontrol
perusahaan atau organisasi untuk
mutu dari bekal ransum yang mereka
menghasilkan produk atau jasa tersebut,
pesan dan kemudian

15
Ricky Martono, Manajemen Logistik
Terintegrasi, (Jakarta: PPM Manajemen,
2015), hlm. 10.
16
I Nyoman Pujawan, op.cit., hlm 14
mendistribusikannya kepada satuan TNI. pengemasan. Setelah pengemasan
Kegiatan produksi bekal beras yang selesai, diterbitkanlah Surat Ijin
diadakan oleh bidang bekal makanan Pengiriman Bekal (SIPB). Sedangkan
Babek TNI juga diserahkan kepada untuk bekal beras, ada tiga sampel beras
Perum Bulog. Bidang bekal makanan yang masing-masing disimpan oleh
Babek TNI hanya melakukan kontrol Babek TNI, Perum Bulog, dan satuan
untuk kualitas beras yang akan dikirim ke yang menerima.
satuan. Usaha yang dilakukan oleh
Demi menjaga kualitas bekal rekanan dalam menjaga kualitas
ransum tempur maupun bekal beras, makanan juga dengan cara menanyakan
bagian pengadaan meminta penyedia ke bidang bekal makanan Babek TNI
untuk memberikan sampel yang sesuai mengenai barang yang diterima.
kriteria kebutuhan prajurit. Pembekalan Sedangkan usaha yang dilakukan bidang
makanan yang diadakan oleh Babek TNI bekal makanan Babek TNI dalam
sudah teruji karena sebelumnya rekanan menjaga kualitas bekal makanan yang
Babek TNI dalam bidang bekal makanan mereka adakan adalah dengan dibuatnya
menyerahkan uji makanan yang mereka tim Dallakprod, Komisi Uji Terima, dan
tawarakan. Selain itu, staf seksi juga diadakan Coklit (Pencocokan dan
perencanaan akan selalu memastikan Penelitian) yang dilakukan oleh seksi
hasil-hasil laboratorium dari bekal pendistribusian bidang bekal makanan
ransum tempur yang diserahkan adalah Babek TNI.
hasil yang terbaru.
Implementasi Pengiriman Atau
Selain diadakan uji laboratorium,
Distribusi Di Bidang Bekal Makanan
untuk bekal ransum tempur terdapat
Babek TNI
masa inkubasi selama 14 hari yang
Distribusi merupakan suatu
prosesnya dilakukan oleh rekanan.
proses penyampaian barang jadi dari
Kesalahan pada proses produksi maka
produsen ke konsumen atau pemakai
kaleng dari bekal makanan akan meledak
pada saat dibutuhkan.17 Menurut
sebab pemusnahan bakteri yang gagal.
Muhammad Arif, distribusi juga dapat
Jika tidak terjadi reaksi apa-apa, maka
diartikan sebagai kegiatan pemasaran
bekal makanan tersebut dapat dikatakan
17
aman secara laboratorium dan secara Willem Siahaya, Sukses Supply Chain
Management; Akses Demand Chain
fisik sehingga dapat dilanjutkan dengan Management (Bogor; In Media, 2016), hlm. 92

60 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 61

yang berusaha memperlancar dan perusahaan atau organisasi jasa


mempermudah penyampaian barang dan transportasi untuk berkembang semakin
jasa dari produsen ke konsumen besar. Perusahaan atau organisasi yang
sehingga penggunaannya sesuai dengan menyediakan jasa transportasi,
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, pergudangan, dan sebagainya sering
tempat, dan saat dibutuhkan).18 Bapak dinamakan dengan third party logistic
pemasaran, Philip Khotler juga (3PL).
mengemukakan hal yang serupa yaitu Distribusi yang menjadi
distribusi merupakan sekumpulan wewenang seksi pendistribusian bidang
organisasi yang membuat sebuah proses bekal makanan Babek TNI ialah lanjutan
kegiatan penyaluran suatu barang atau proses pengadaan bekal makanan yang
jasa untuk dipakai atau dikonsumi oleh sebelumnya telah dilakukan oleh seksi
konsumen.19 perencanaan dan seksi pengadaan
Tugas dari bagian pengiriman bidang bekal makan Babek TNI. Tahapan
atau distribusi adalah mengirim produk terakhir yang telah dilakukan oleh seksi
agar sampai di tangan customer pada perencanaan adalah penerbitan Surat Ijin
waktu, jumlah, dan tempat yang tepat. Pengiriman Bekal (SIPB) yang akan
Pengiriman produk kepada customer dilanjutkan oleh seksi pendistribusian
atau pengguna akhir biasanya dengan penerbitan surat pemberitahuan
melibatkan kegiatan transportasi. pelaksanaan komisi sebagai bentuk
Aktivitas pengiriman ini bisa dilakukan persiapan bagi pihak-pihak terkait untuk
sendiri oleh perusahaan atau organisasi melakukan komisi penerimaan. Secara
atau dengan menyerahkan ke administrasi bekal yang diterima akan
perusahaan atau organisasi jasa didata melalui dokumen 002/Bek
transportasi.20 Saat ini, semakin banyak penerimaan.
perusahaan atau organisasi yang tidak Sedangkan yang bertugas
melakukan sendiri kegiatan pengiriman mengirim atau mendistribusikan bekal
produk ke customer sehingga peluang ransum tempur adalah satuan angkutan
(satang). Pengiriman produk kepada
18
Muhammad Arif, Supply Chain Management,
(Yogyakarta, Deepublish: 2018), hlm. 80. customer atau pengguna akhir biasanya
19
Philip Kotler and Kevin Lane Keller, melibatkan kegiatan transportasi.
Manajemen Pemasaran: Edisi Kedua Belas,
Jilid 2, (Jakarta: Indeks, 2016), hlm. 122. Aktivitas pengiriman ini bisa dilakukan
20
I Nyoman Pujawan dan Mahendrawathi,
op.cit., hlm. 185. sendiri oleh perusahaan atau organisasi
atau dengan menyerahkan ke tugas, hal ini sesuai dengan klausal yang
perusahaan atau organisasi jasa tertuang dalam perjanjian bersama
transportasi. Satuan angkutan (Satang) antara Mabes TNI dan Perum Bulog.
Babek TNI dalam melakukan Penyimpanan beras secara fisik menjadi
pendistribusian menggunakan dua tanggung jawab Perum Bulog beserta
metode yaitu dilakukan sendiri oleh jajarannya sedangkan secara administrasi
personel TNI dan menggunakan jasa menjadi tanggung jawab unsur
pengiriman. pelaksana fungsi pembekalan beras
Pemilihan metode yang operasi yaitu Babek TNI.
digunakan oleh Satang Babek TNI
Implementasi Pengembalian Produk Di
tergantung pada efisiensi dan efektifitas
Bidang Bekal Makanan Babek TNI
dari perbandingan kedua metode
Bagi beberapa perusahaan atau
tersebut. Jika penggunaan jasa
organisasi, pengembalian produk dari
pengiriman lebih mahal dan
hilir ke hulu merupakan proses yang
membutuhkan waktu yang lebih lama
penting. Produk yang dikembalikan dari
maka Satang akan menggunakan
hilir ke hulu bisa dikarenakan produk
transportasi sendiri. Satuan angkutan
tidak memenuhi standar kualitas,
yang dimiliki Babek TNI diantaranya:
sehingga harus diganti atau diproses
angkutan Surabaya, angkutan Tanjung
ulang (rework).21 Selain dikarenakan
Priok, angkutan Halim Perdana Kusuma,
produk tidak memenuhi standar kualitas,
dan angkutan darat.
pengembalian juga bisa terjadi karena
Di dalam memenuhi kebutuhan
memang proses bisnis perusahaan atau
beras, Babek TNI bekerjasama dengan
organisasi mengharuskan kemasan
Perum Bulog dan pendistribusiaanya
produk atau sisa produk untuk kembali
dilakukan langsung oleh Perum Bulog.
ke hulu, baik digunakan untuk proses
Setelah Babek TNI menerima surat
produksi berikutnya, atau karena
perintah pengadaan dari slog Mabes TNI,
tekanan regulasi lingkungan.
maka disiapkan kontrak pengadaan dan
Disepanjang rangkaian
surat alokasi kuantum beras ke Direktur
pembekalan makanan yang dilakukan
Perbekalan Angkatan Darat dan
Babek TNI, belum ada kasus return atau
Dandenma Mabes TNI, secara fisik beras
pengembalian produk. Selain memang
dapat diambil langsung ke divisi regional
Perum Bulog terdekat dengan satuan 21
Ibid., hlm. 18

62 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 63

tidak saluran pengembalian barang yang individu maupun kelompok yang


ada, selama ini juga tidak pernah ditujukan pada pencapaian tujuan-tujuan
terdapat keluhan atau komplain dari yang telah ditetapkan pada pengambilan
para customer yang dalam hal ini adalah keputusan kebijakan. Tindakan disini
personel TNI kepada bagian pembekalan bukan sekedar suatu kegiatan.
makanan Babek TNI. Hal tersebut Implementasi merupakan suatu kegiatan
dikarenakan Bidang bekal makanan yang direncanakan serta dilaksanakan
Babek TNI selalu menjaga kualitas dari secara serius juga mengacu pada aturan-
bekal makanan dan juga bekal beras agar aturan tertentu untuk mencapai tujuan
tidak adanya keluhan atau komplain dari kegiatan.
para personel TNI seperti yang telah Pressman dan Wilsdavsky
peneliti jelaskan pada implemenasi memaknai implementasi dengan
operasi atau produksi SCM di Babek TNI. beberapa kata kunci, yaitu untuk:
Selain itu, dalam hal ini pihak rekanan a. Menepati janji-janji seperti yang
sangat proaktif dengan meminta tertera dalam dokumen kebijakan (to
tanggapan dari pihak Babek TNI terkait fulfill)
dengan produk ransum yang telah b. Menjalankan kebijakan (to carry out)
mereka buat. c. Membereskan misi yang harus
diwujudkan di dalam suatu tujuan
Kendala dalam mengimplementasikan
kebijakan (to complete)
Pengembangan Produk Di Bidang Bekal
d. Membuat out put seperti yang sudah
Makanan Babek TNI
tertera pada tujuan kebijakan (to
Didalam bukunya D.S. Van Meter
product)23
Implementasi dapat diartikan sebagai
Disisi lain, George C. Edward III
“those action by public or private
menjelaskan bahwa terdapat empat
individuals or group that are directed at
variable yang penting dalam menganalisa
the achievement of objectives set for in
implementasi dan menjadikan suatu
prior policy decisions”.22 Implementasi
syarat agar program atau kebijakan
merupakan tindakan yang dilakukan oleh
tersebut dapat berhasil, yaitu komunikasi
pemerintah atau swasta baik secara
(Communication), sumber daya
22
Aria Cakra Wibawa, Implementasi Kebijakan
(Resource), sikap atau disposisi
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dalam Kerangka
Otonomi Daerah Guna Menjamin Keamanan
23
Di Laut (Studi Kasus: Jawa Timur), (Jakarta: Erwan Agus Purwanto dan Diah Ratih, op.cit.,
Universitas Pertahanan, 2015), hlm. 17. hlm. 20.
(Disposition), dan struktur birokasi seksi yang ada di bidang bekal makanan
(Bureaucratic Structure). Berdasarkan juga belum ada yang mencakup untuk
penjelasan teori-teori di atas, maka dapat melakukan pengembangan produk bekal
disimpulkan bahwa implementasi adalah makanan.
sebuah proses penerapan kebijakan Namun, tidak adanya direktorat
untuk mencapai tujuan yang telah atau seksi khusus yang menangani
ditetapkan. pengembangan produk tidak menjadi
Keinginginan pelanggan yang kendala bagi bidang bekal makanan
beragam memicu perusahaan atau Babek TNI untuk melakukan
organisasi untuk semakin inovatif dalam pengembangan produk. Pengembangan
mengembangkan produk-produk baru. produk tidak harus dilakuka sendiri oleh
Di waktu lampau, pengembangan bidang bekal makanan babek TNI karena
produk menjadi isu penting pada produk- berdasarkan toeri I Nyoman Pujawan dan
produk inovatif. Namun, seiring juga Handfield mengungkapkan bahwa
perkembangan keinginan customer yang pengembangan produk bisa dilakukan
semakin beragam menjadikan dengan bekerja sama atau melibatkan
pengembangan produk juga supplier.
berkembang keberbagai produk. Permasalahan yang dihadapi oleh
Untuk merealisasikan keinginan bidang bekal makanan Babek TNI yaitu
para personel TNI akan produk bekal belum memiliki regulasi yang mengatur
makanan yang semakin beragam, bidang akan hal tersebut. Dimana regulasi
bekal makanan Babek TNI belum merupakan suatu peraturan yang dibuat
memiliki bagian pengembangan produk. untuk membantu mengendalikan suatu
Sementara itu, salah satu variable dalam kelompok, lembaga atau organisasi dan
implementasi adalah struktur birokrasi. masyarakat demi mencapai tujuan
Struktur organisasi yang dimaksud tertentu. Regulasi memiliki tujuan untuk
adalah susunan orang dan jabatan yang mengendalikan perilaku dari masyarakat
akan melaksanakan implementasi. atau anggota dari sebuah organisasi
Seksi yang ada di bidang bekal dengan aturan atau batasan. Pressman
makanan Babek TNI yaitu seksi dan Wilsdavsky memaknai implementasi
perencanaan, seksi pengadaan, dan seksi salah satunya yaitu menjalankan
pendistribusian. Tugas dari kepala kebijakan sehingga perlu adanya regulasi
bidang bekal makanan maupun para yang mengatur mengenai wewenang

64 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 65

bidang bekal makanan Babek TNI untuk supply chain.25 Keadaan ini dapat
melakukan pengembangan produk. berpengaruh kepada produksi yang
dilakukan oleh rekanan tidak efisien,
Kendala dalam mengimplementasikan
utilitas (kepuasan relatif yang dicapai)
Perencanaan dan Pengendalian Di
dalam hal distribusi menjadi rendah,
Bidang Bekal Makanan Babek TNI
pelayanan konsumen dan image
Saat ini, kegiatan perencanaan
perusahaan menjadi buruk.
juga harus dilakukan dengan
Faktor-faktor yang
berkoordinasi dengan pihak-pihak lain
mempengaruhi perencanaan kebutuhan
pada supply chain. Di dalam cakupan
bekal makanan ialah jumlah personel
perencanaan dan pengendalian terdapat
yang merupakan kekuatan perawatan
berbagai keputusan yang berkaitan
beserta perkiraan penambahan atau
dengan persediaan (inventory) juga
pengurangan, lokasi satuan yang
harus dibuat. Selain keputusan yang
sekarang dan perkiraan yang akan
bersifat tradisional seperti berapa
datang dan ketentuan norma atau indeks
tingkat persediaan pengamanan (safety
dari hari bekal untuk mendukung
stock) dan beberapa reorder point untuk
kebutuhan (kekuatan, norma atau
setiap jenis item atau SKU, manajer PPIC
indeks, hari bekal). Bullwhip Effect (BE)
juga dituntut untuk bisa menentukan
yang dialami oleh bidang bekal makanan
dimana persediaan harus disimpan
Babek TNI disebabkan oleh
dimana dan siapa yang seharusnya
ketidakpastian jumlah personel TNI yang
memiliki tanggung jawab dalam
akan diberangkatkan bertugas dimana
pengelolaan persediaan. 24
bekal ransum tempur dan bekal beras ini
Di dalam merlakukan
diberikan kepada personel TNI yang
perencanaan, bidang bekal makanan
berada di pulau terluar, wilayah
Babek TNI sering kali mengalami
perbatasan, dan wilayah rawan konfik.
Bullwhip Effect (BE). Bullwhip Effect (BE)
Jumlah personel untuk daerah
merupakan suatu keadaan yang terjadi
rawan konflik misalnya, dapat sewaktu-
dalam supply chain dimana permintaan
waktu bertambah dikarenakan terjadi
dari pelangan mengalami perubahan
konflik yang besar sehingga
yang menyebabkan distorsi (perubahan
membutuhkan kekuatan personel TNI
jumlah) permintaan dari setiap tahap

24 25
I Nyoman Pujawan, op.cit., hlm 14 Ibid., hlm. 246
dengan jumlah besar untuk dapat Untuk menghadapi adanya BE,
menjaga kedaulatan negara. bidang bekal makanan sudah memiliki
Peningkatan jumlah personel TNI yang stock level. Tingkat persediaan
dikirimkan kedaerah perbatasan inilah pengaman (safety stock) dan reorder
yang menyebabkan peningkatan point untuk jenis makanan atau SKU di
kebutuhan bekal ransum tempur dan bidang bekal makanan Babek TNI untuk
juga bekal beras operasi. Dampak dari BE bekal makanan sudah diatur dalam
yang dialami oleh bidang bekal makanan Peraturan Panglima Tentara Nasional
Babek TNI dapat mengurangi batas stok Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 Tentang
aman (safety stock), kualitas pelayanan Perubahan Atas Peraturan Panglima
terhadap personel TNI menurun, biaya Tentara Nasional Indonesia Nomor 40
transportasi bertambah, dan merubah Tahun 2014 Tentang Dukungan Bekal
KAK. Umum Operasi Dan Penugasan Di
BE yang terjadi di bidang bekal Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
makanan Babek TNI memang susah Sehingga dengan adanya stock level
diprediksi karena kebutuhan akan bekal maka para personel TNI yang bertugas
ransum tempur dan beras operasi tidak akan pernah kekurangan bekal
dipengaruhi oleh jumlah personil TNI makanan.
yang ditugaskan di pulau terluar, daerah
Kendala dalam mengimplementasikan
perbatasan, dan daerah rawan konflik.
Pengadaan Di Bidang Bekal Makanan
Besar kecilnya konflik yang mucul di
Babek TNI
Indonesia juga tidak bisa diprediksi
Di samping tugas-tugas rutinnya
secara pasti. Di dalam penelitiannya,
untuk melakukan pembelian produk,
Fransoo dan Wouters mengemukakan
bagian pengadaan ini juga diharapkan
cara menghitung besar BE di suatu
bisa merancang hubungan yang tepat
eselon supply chain. Fansoo dan Wouters
dengan supplier, memilih supplier,
mengusulkan ukuran BE disuatu eselon
memilih dan memgimplementasikan
supply chain sebagai perbandingan
teknologi yang cocok dalam pengadaan,
antara koefisien variansi dari order yang
memelihara data item yang dibutuhkan
diciptakan dengan koefisien variansi dari
dan data supplier, melakukan pembelian,
permintaan yang diterima oleh eselon
dan mengevaluasi kinerja supplier.26
yang bersangkutan.
26
Ibid., hlm. 13

66 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 67

Adanya tuntutan tersebut meliputi aktivitas penentuan barang atau


mengharuskan bagian pengadaan untuk jasa yang diproduksi sesuai kebutuhan
memiliki keahlian negosiasi, kemampuan pasar, jumlah yang harus diproduksi,
untuk menerjemahkan tujuan strategis perencanaan kapasitas sumber daya
organisasinya ke dalam pemillihan dan perusahaan atau organisasi untuk
evaluasi supplier dan sebagainya. menghasilkan produk atau jasa tersebut,
Bidang bekal makanan Babek TNI pengendalian kualitas, dan perencanaan
telah melakukan tugas rutinnya. Namun beban kerja.27
bidang bekal makanan Babek TNI belum Kegiatan produksi dalam konteks
melakukan evaluasi kinerja rekanan. supply chain tidak harus dilakukan di
Walaupun setiap tahun rekanan bidang dalam perusahaan atau organisasi. 28Saat
bekal makanan Babek TNI bisa saja ini, semakin banyak perusahaan atau
berganti-ganti, namun kinerja dari organisasi yang melakukan outsourcing,
rekanan perlu dimonitor secara kontinue. yaitu memindahkan kegiatan produksi ke
Penilaian atau monitoring kinerja ini pihak subkontraktor. Perusahaan atau
penting dilakukan sebagai bahan evaluasi organisasi kemudian berkonsentrasi
yang nantinya bisa digunakan untuk untuk melakukan kegiatan-kegitan yang
meningkatkan kinerja rekanan atau memang menjadi core competency
sebagai bahan pertimbangan untuk mereka. Dengan demikian, produktivitas
melakukan pengadaan selanjutnya. tenaga kerja dan sumber daya lainnya
akan bisa ditingkatkan karena semua
Kendala dalam mengimplementasikan
pihak akan berkonsentrasi pada
Operasi Dan Produksi Di Bidang Bekal
kompetensi mereka masing-masing.
Makanan Babek TNI
Bahkan beberapa perusahaan atau
Pada kegiatan produksi, banyak
organisasi tidak memiliki fasilitas
hal yang harus diperhatikan. Pilihan
produksi, namun hanya mengelola
kearah efisiensi atau kearah fleksibilitas
kegiatan-kegiatan tertentu dalam supply
haruslah dibuat dengan pertimbangan
chain.
tujuan strategis. Bagian operasi atau
Bidang bekal makanan Babek TNI
produksi secara fisik bertugas melakukan
belum mengalami kendala dalam bidang
transformasi dari bahan baku, bahan
operasi atau produksi karena bidang
setengah jadi atau komponen menjadi
27
produk jadi. Proses produksi sendiri Ricky Martono, op.cit., hlm. 10.
28
I Nyoman Pujawan, op.cit., hlm 14
bekal makanan Babek TNI tidak prosesnya dilakukan oleh rekanan.
melakukan proses produksi. Kegiatan Kesalahan pada proses produksi maka
produksi bekal ransum tempur yang kaleng dari bekal makanan akan meledak
diadakan oleh bidang bekal makanan sebab pemusnahan bakteri yang gagal.
Babek TNI berada pada rekanannya. Jika tidak terjadi reaksi apa-apa, maka
Bidang bekal makanan Babek TNI hanya bekal makanan tersebut dapat dikatakan
melakukan kontrol mutu dari bekal aman secara laboratorium dan secara
ransum yang mereka pesan dan fisik sehingga dapat dilanjutkan dengan
kemudian mendistribusikannya kepada pengemasan.
satuan TNI. Kegiatan produksi bekal Usaha yang dilakukan oleh
beras yang diadakan oleh bidang bekal rekanan dalam menjaga kualitas
makanan Babek TNI juga diserahkan makanan juga dengan cara menanyakan
kepada Perum Bulog. Bidang bekal ke bidang bekal makanan Babek TNI
makanan Babek TNI hanya melakukan mengenai barang yang diterima.
kontrol untuk kualitas beras yang akan Sedangkan usaha yang dilakukan bidang
dikirim ke satuan. bekal makanan Babek TNI dalam
Demi menjaga kualitas bekal menjaga kualitas bekal makanan yang
ransum tempur maupun bekal beras, mereka adakan adalah dengan dibuatnya
bagian pengadaan meminta penyedia tim Dallakprod, Komisi Uji Terima, dan
untuk memberikan sampel yang sesuai juga diadakan Coklit (Pencocokan dan
kriteria kebutuhan prajurit. Pembekalan Penelitian) yang dilakukan oleh seksi
makanan yang diadakan oleh Babek TNI pendistribusian bidang bekal makanan
sudah teruji karena sebelumnya rekanan Babek TNI.
Babek TNI dalam bidang bekal makanan
Kendala dalam mengimplementasikan
menyerahkan uji makanan yang mereka
Pengiriman Atau Distribusi Di Bidang
tawarakan. Selain itu, staf seksi
Bekal Makanan Babek TNI
perencanaan akan selalu memastikan
Proses distribusi adalah suatu
hasil-hasil laboratorium dari bekal
proses penyampaian barang jadi dari
ransum tempur yang diserahkan adalah
produsen ke pemakai pada saat
hasil yang terbaru.
dibutuhkan.29 Tugas dari bagian
Selain diadakan uji laboratorium,
pengiriman atau distribusi adalah
untuk bekal ransum tempur terdapat
masa inkubasi selama 14 hari yang 29
Wiliem Siahaya., op.cit., hlm. 92

68 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 69

mengirim produk agar sampai di tangan TNI juga melakukan kerjasama dengan
customer pada waktu, jumlah, dan perusahaan jasa pengiriman.
tempat yang tepat. Pengiriman produk
Kendala dalam mengimplementasikan
kepada customer atau pengguna akhir
Pengembalian Produk Di Bidang Bekal
biasanya melibatkan kegiatan
Makanan Babek TNI
transportasi. Aktivitas pengiriman ini bisa
Bagi beberapa perusahaan atau
dilakukan sendiri oleh perusahaan atau
organisasi, pengembalian produk dari
organisasi atau dengan menyerahkan ke
hilir ke hulu merupakan proses yang
perusahaan atau organisasi jasa
penting. Produk yang dikembalikan dari
transportasi.30
hilir ke hulu bisa dikarenakan produk
Pengiriman bekal ransum tempur
tidak memenuhi standar kualitas,
sering terkendala oleh perubahan cuaca
sehingga harus diganti atau diproses
yang ada di Indonesia. Namun keadaan
ulang (rework).31 Selain dikarenakan
tersebut susah dikendalikan mengingat
produk tidak memenuhi standar kualitas,
fenomena tersebut adalah fenomena
pengembalian juga bisa terjadi karena
alam dan bekal ransum tempur yang
memang proses bisnis perusahaan atau
dikirim ke wilayah perbatasan, pulau
organisasi mengharuskan kemasan
terluar, dan rawan konflik yang secara
produk atau sisa produk untuk kembali
geografis jauh dari lokasi Babek TNI.
ke hulu, baik digunakan untuk proses
Bidang bekal makanan Babek TNI juga
produksi berikutnya, atau karena
telah melakukan berbagai alternatif
tekanan regulasi lingkungan.
pengiriman. Alternatif pengiriman yang
Disepanjang rangkaian
digunakan oleh bidang bekal makanan
pembekalan makanan yang dilakukan
Babek TNI mulai dari pengiriman
oleh bidang bekal makanan Babek TNI,
langsung dari pihak rekanan ke satuan
belum ada kasus return atau
yang menerima bekal maupun berbagai
pengembalian produk. Selama ini tidak
alternatif pengiriman yang dilakukan
pernah terdapat keluhan atau komplain
satuan angkutan Babek TNI baik melalui
dari para customer yang dalam hal ini
transportasi darat, laut, maupun udara.
adalah personel TNI kepada Babek TNI.
Bahkan, bidang bekal makanan Babek
Disisi lain, tidak adanya kasus
pengembalian produk dikarenakan
30
I Nyoman Pujawan dan Mahendrawathi, op.cit.,
31
hlm. 185. Ibid., hlm. 18
belum adanya saluran pengembalian belum adanya regulasi dalam
produk bekal ransum tempur dan juga pengembangan produk serta faktor
bekal beras. Belum adanya saluran alam pada kendala distribusi.
pengembalian ini juga disebabkan tidak
adanya bagian yang menangani DAFTAR PUSTAKA
pengembalian produk tersebut. Buku
Di bidang bekal makanan Babek Agus Purwanto, Erwan dan Diah Ratih
Sulistyastuti. 2012. Implementasi
TNI hanya terdapat seksi perencanaan,
Kebijakan Publik. Yogyakarta:
seksi pengadaan, dan seksi distribusi. Gava Medika
Tugas dari seksi-seksi yang ada juga tidak Ali, Yusuf. 2017. Dari Timor Sampai
ada yang memiliki wewenang untuk Jakarta (Kumpulan Artikel).
Pontianak: Lembaga Kajian
melakukan proses pengembalian produk. Pembangunan dan Pelatihan
Hal tersebut juga dikarenakan belum Sumber Daya Manusia (LKP2SDM)

adanya regulasi yang mengatur Arif, Muhammad. 2018. Supply Chain


mengenai pengembalian produk di Management. Yogyakarta,
Deepublish
bidang bekal makan Babek TNI. Namun,
Kementrian Pertahanan Republik
jika dilihat dari bekal yang diadakan oleh
Indonesia. 2015. Buku Putih
bidang bekal makanan Babek TNI maka Pertahanan Negara. Jakarta
pengembalian produk tidak diperlukan Kementrian Pertahanan Republik
karena produk bekal berupa bekal Indonesia. 2015. Doktrin
Pertahanan Negara. Jakarta
makanan yang langsung habis
dikonsumsi. Kementrian Pertahanan Republik
Indonesia. 2015. Postur
Pertahanan Negara. Jakarta

KESIMPULAN Khotler, Philip, and Kevin Lane Keller.


2016. Manajemen Pemasaran:
a. Hasil penelitan menunjukan bahwa Edisi Kedua Belas, Jilid 2. Jakarta:
bidang bekal makanan Babek TNI Indeks

telah melakukan pengembangan Martono, Ricky. 2015. Manajemen


Logistik Terintegrasi. Jakarta:
produk, perencanaan, pengadaan,
PPM
distribusi, dan operasi atau produksi
Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawathi.
sesuai dengan teori SCM. 2017. Supply Chain Management
b. Kendala yang dialami oleh bidang Edisi 3. Yogyakarta: Andi
bekal makanan Babek TNI adalah

70 | Daru Putri K., Yusuf Ali, Edy Saptono: Implementasi Supply Chain…
Manajemen Pertahanan, Vol. 5 No. 1 Juni 2019 | 71

Siahaya, Willem. 2016. Sukses Supply tanggal 16 Juli 2018, pukul 13.09
Chain Management; Akses WIB
Demand Chain Management.
Bogor: In Media

Tampobolon, Manahan P. 2014.


Manajemen Operasi dan Rantai
Pemasok. Jakarta: Mitra Wacana
Media

Usman, Husaini. 2006. Manajemen;


Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Tesis atau Disertasi


Wibawa, Aria Cakra. 2015.
“Implementasi Kebijakan
Pengelolaan Wilayah Pesisir
Dalam Kerangka Otonomi Daerah
Guna Menjamin Keamanan Di
Laut (Studi Kasus: Jawa Timur)”.
Tesis Magister. Jakarta:
Universitas Pertahanan

Wicaksono, Isa Agung. 2014.


“Optimalisasi Peran Perbekalan
Untuk Menunjang Kesiapsiagaan
Satuan TNI Dalam Rangka
Pelaksanaan Pertahanan Negara
RI (Studi di Direktorat Perbekalan
Makanan Badan Pembekalan
TNI)”. Tesis Magister. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada

Jurnal

Fisher, M. L. 1997. “What is The Right


Supply Chain for Your Product?”
Harvard Bussiness Review
March/April

Undang-Undang

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002


tentang Pertahanan Negara

Internet atau Website

https://ppid.tni.mil.id/vieW/32435551/prof
il-babek-tni.html, diakses pada

You might also like