You are on page 1of 7

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN YANG

MENYENANGKAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADAPEMBELAJARAN DI


TINGKAT KELAS III SD

Yusuf Ananta Putra


Yusufanantaputra@gmail.com
FITK IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Abstract
In this era of modern developments and technological advances, the quality of student learning tends to
decline. This can also affect learning in class to be less effective and enjoyable. The learning objectives that
have been created by the teacher will not be achieved. So the efforts made by the teacher to improve the
quality of learning are effective and enjoyable. The teacher chooses the right method for learning in class III
elementary school. This research aims to explore teachers' efforts to increase enjoyable learning through
demonstration methods in learning at the third grade elementary school level. Fun learning can increase
students' interest and motivation to learn and gain better understanding. The demonstration method is an
effective approach in interactive learning in class III elementary school.

This research uses descriptive research methods which involve direct observation with students. Data was
collected through observation of the learning process which involved demonstration methods used by the
teacher. The research results show that the teacher's efforts to increase enjoyable learning through the
demonstration method include thorough preparation before the learning process begins, the use of tools and
materials that attract students' attention, and the creation of a positive and interactive learning atmosphere.
Teachers are also able to integrate the demonstration method with other methods that suit the characteristics
of third grade elementary school students. This research provides practical implications for teachers in
increasing enjoyable learning in third grade elementary school. Teachers need to prepare well for
demonstration activities, choose material that suits students' level of understanding, and create a comfortable
and interactive classroom atmosphere. Apart from that, teachers can also combine the demonstration method
with other suitable methods to achieve learning objectives.

Keywords: teacher effort, fun learning, demonstration method, third grade elementary school.

Abstrak
Di era perkembangan zaman dan kemajuan teknologi mempengaruhi kualitas belajar siswa cenderung
menurun. Hal ini juga dapat mempengaruhi pembelajaran di kelas menjadi kurang efektif dan menyenangkan.
Tujuan pembelajaran yang sudah di buat oleh guru tidak akan tercapai. Maka upaya yang dilakukan guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif dan menyenangkan guru memilih metode yang tepat
dalam pembelajaran di kelas III SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya guru dalam
meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan melalui metode demonstrasi pada pembelajaran di tingkat
kelas III SD. Pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar
serta memperoleh pemahaman yang lebih baik. Metode demonstrasi merupakan salah satu pendekatan yang
efektif dalam pembelajaran interaktif di kelas III SD.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang melibatkan observasi langsung dengan siswa.
Data dikumpulkan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran yang melibatkan metode demonstrasi
yang digunakan oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam meningkatkan
pembelajaran yang menyenangkan melalui metode demonstrasi mencakup persiapan matang sebelum proses
pembelajaran dimulai, penggunaan alat dan bahan yang menarik perhatian siswa, serta penciptaan suasana
pembelajaran yang positif dan interaktif. Guru juga mampu mengintegrasikan metode demonstrasi dengan
metode lain yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas III SD.Penelitian ini memberikan implikasi praktis
untuk guru dalam meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan di kelas III SD. Guru perlu
mempersiapkan dengan baik kegiatan demonstrasi, memilih materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman
siswa, serta menciptakan suasana kelas yang nyaman dan interaktif. Selain itu, guru juga dapat
menggabungkan metode demonstrasi dengan metode lain yang cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kata kunci: upaya guru, pembelajaran yang menyenangkan, metode demonstrasi, kelas III SD.

Pendahuluan
Pembelajaran yang menyenangkan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan
minat dan motivasi siswa untuk belajar serta mencapai pemahaman yang lebih baik. Di tingkat
kelas III SD, seorang guru perlu mengadopsi metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa yang belum terlalu dewasa. Salah satu metode pembelajaran yang efektif adalah
metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang melibatkan
penggunaan alat atau bahan dalam proses penyampaian materi pembelajaran. Metode ini
memungkinkan siswa untuk melihat secara langsung bagaimana sesuatu dilakukan, sehingga
memperjelas pemahaman mereka. Metode demonstrasi dapat menarik perhatian siswa, membuat
mereka aktif dalam proses pembelajaran, dan meningkatkan keterlibatan mereka dengan materi
yang dipelajari.
Dalam konteks pembelajaran di kelas III SD, upaya guru dalam meningkatkan
pembelajaran yang menyenangkan melalui metode demonstrasi menjadi sangat relevan. Guru
perlu mempersiapkan dengan baik kegiatan demonstrasi, memilih alat dan bahan yang menarik
perhatian siswa, serta menciptakan suasana kelas yang positif dan interaktif. Hal ini akan
membantu siswa dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik dan meningkatkan minat mereka
terhadap pelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi upaya guru dalam meningkatkan
pembelajaran yang menyenangkan melalui metode demonstrasi pada pembelajaran di tingkat kelas
III SD. Dengan memahami upaya guru dalam meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan,
diharapkan dapat memberikan wawasan dan saran kepada guru-guru kelas III SD dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1
menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Dalam
pendidikan, guru juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan
tujuan dan cita-cita peserta didik. Guru mampu mendidik dan menumbuhkan kedewasaan siswa.
Guru mampu mengajar dengan mengatur dan menciptakan kondisi lingkungan sehingga siswa
dapat melakukan kegiatan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, karakteristik peserta didik atau siswa sekolah dasar yang
berbeda-beda, menjadikan gaya belajar yang dimiliki masing-masing peserta didik berbeda-beda
pula. Hal ini, mempengaruhi peningkatan daya ingat yang berbeda pada setiap peserta didik. Untuk
itu,dalm proses pembelajaran guru harus kreatif dalam menentukan pendekatan dan metode

1
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL; Dokumen diakses pada https://peraturan.bpk.go.id/Details/43920/uu-no-20-
tahun-2003
pembelajaran, memilih sesuai rumusan tujuan pembelajaran. Setiap pendekatan dan metode yang
pilih dalam kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan ketepatan keefektifannya 2, Perubahan
dan perkembangan zaman seperti sekarang ini menjadi sebuah dinamika yang terus terjadi dalam
bidang pendidikan. Perkembangan tersebut juga menuntut bidang pendidikan agar tetap bertahan
dan mengikuti pola yang ada agar tidak tertinggal dengan kondisi terkini3.
Permasalahan yang sering dialami guru dalam menerapkan pembelajaran kelas III di
antaranya pemahaman siswa mengenai konsep materi yang diberikan guru masih sangat rendah,
proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga pembelajaran hanya berjalan satu arah.
Hal ini dapat mengakibatkan siswa menganggap bahwa materi pembelajaranyang disampaikan
kurang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara efektif. Untuk
mengatasi permasalahan pada pemberian materi pembelajaran yang terjadi guru harus melakukan
tindakan perbaikan proses pembelajaran dengan beberapa cara salah satunya dengan menentukan
metode yang tepat dalam pemberian materi pembelajaran di kelas III untuk meningkatkan
pemahaman dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pada lembaga pendidikan tersebut
menentukan dua metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu metode diskusi dan metode
demonstrasi. Namun dari kedua metode yang ditentukan tersebut metode yang sering digunakan
dalam pemberian materi pembelajaran adalah metode demonstrasi. Metode Demonstrasi dianggap
sebagai metode yang dapat meningkatkan pemahaman dan mencapai pembelajaran yang
menyenangkan. Metode Demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa
secara langsung, metode demonstrasi merupakan metode yang tepat untuk diterapkan pada
pemberian materi pembelajaran kelas III di mana siswa di minta untuk mendemonstrasikan secara
langsung permasalahan yang terjadi. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang
sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan. 4
Metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan di antaranya membuat pembelajaran
menjadi lebih menarik, memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga pembelajaran
lebih bermakna dan lebih memusatkan perhatian dan merangsang siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. 5 Ada pun kelebihan-kelebihan lain yaitu: peserta didik dapat memahami objek yang
dijelaskan, memberi pengalaman yang praktis agar dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan. Adapun kekurangan dalam penerapan metode pembelajaran Demonstrasi yaitu
kurangnya ketersediaan fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai. Untuk
mengatasi permasalahan terjadi guru harus kreatif membuat media dari bahan-bahan yang mudah
didapatkan di sekitar lingkungan siswa sehingga pemberian materi pembelajaran di kelas III dapat
berjalan lebih baik dan tujuan pembelajaran yang menyenangkan dapat tercapai. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka penulis bermaksud membuat kajian literatur yang berjudul Upaya
Guru Dalam Meningkatkan Pembelajaran Yang Menyenangkan Melalui Metode Demonstrasi
Pada Pembelajaran Kelas III SD dengan tujuan untuk mengetahui cara meningkatkan
pembelajaran yang menyenangkan melalui metode demonstrasi pada pembelajaran di kelas III SD.

2
Lawe, dkk,(2021). Perencanaan pembelajaran SD/MI. Sigli; Yayasan Penerbit Muhammad Zalni. 67
3
Mega Prasrihamni, dkk. (2022). Inovasi Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Di
Era Digital: Jurnal Riset Pendidikan Dasar, (1).83. http://journal.unismuh.ac.id/
4
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
5
Huda, M. (2014). Model – model Pembelajaran dan pengajaran. Yogjakarta: Pustaka Belajar.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif
dimana data yang di kumpulkan melalui kajian literatur. Literatur-literatur yang digunakan dalam
penelitian yang telah dilakukan adalah jurnal-jurnal ilmiah yang berhubungan dengan berpikir
kritis metode pembelajaran diskusi kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
menelusuri artikel-artikel dari jurnal elektronik yaitu melalui google cendikia yang dapat
memperkuat analisis.
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi 3 tahapan, yaitu organize, synthesize dan
identifity. Pada tahapan pertama yaitu organize, penulis mengorganisasikan dan mereview
literatur-literatur yang akan digunakan agar relevan dengan permasalahan yang diteliti. Pada
tahapan ini penulis melakukan pencarian ide, tujuan dan simpulan dari bebrapa literatur dimulai
dari membaca abstrak, pendahuluan, metode serta pembahasan dan mengelompokkan literatur
berdasarkan kategori-kategori tertentu. Kedua, Synthesize yaitu menyatukan hasil organisasi
literatur menjadi suatu ringkasan agar menjadi satu kesatuan yang padu, dengan mencari
keterkaitan antar literatur. Ketiga, identify yakni mengidentifikasi isu-isu kontroversi dalam
literatur. Isu kontroversi yang dimaksud adalah isu yang dianggap penting untuk dikupas atau
dianalisis, guna mendapatkan suatu tulisan yang menarik dan terkini.

PEMBAHASAN
Metode Demonstrasi merupakan metode yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukkan secara langsung obyek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat
mempelajarinya secara proses. Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran
disesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapainya. 6
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan.
Dari pernyataan diatas bahwa Metode Demonstrasi adalah metode pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa secara langsung, penerapan metode demonstrasi sangat membutuhkan alat
peraga.
Faktor yang Menyebabkan pemberian materi pembelajaran Menjadi Tidak Menyenangkan
Pembelajaran menjadi kurang menyenangkan disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi proses belajar di kelas III antaranya adalah model pembelajaran yang diterapkan
masih bersifat konvensional (berpusat pada guru) sehingga keaktifan siswa dalam belajar masih
kurang, kurangnya motivasi siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan guru, kondisi
lingkungan yang kurang mendukung siswa untuk belajar, dan kurangnya Penyelidikan-
penyelidikan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa adalah dengan
mengadakan observasi, analisis, interview, tes diagnostik, dan memanfaatkan dokumentasi. 7

6
Denny Rahman. (2020). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Peserta Didik:Jurnal
Pendidikan BINANIAGA, (1).52. https://ejournal.stiebinaniaga.ac.id/
7
Rusilowati, Ani. 2006. Profil Kesulitan Belajar IPA Pokok Bahasan Kelistrikan Siswa SMA di Kota Semarang:
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 4 (2), 100-106. https://staff.unnes.ac.id/dosen/ani-rusilowati.html/
Dalam proses belajar mengajar, model pembelajaran konvensional masih menjadi model
pembelajaran. Salah satu faktor yang menimbulkan kurangnya minat belajar siswa diakibatkan
karena siswa itu sendiri masih bergantung pada orang lain atau orang tua, sehingga membuat siswa
itu malas belajar. Selain malas belajar siswa tidak ada dorongan dari orang tua di rumah untuk
belajar. Faktor lain yang sangat berpengaruh adalah penggunaan metode atau pendekatan yang di
gunakan oleh guru belum sesuai sehingga belum sepenuhnya dapat memahami mata pelajaran
yang diajarkan oleh guru. Minat belajar siswa bisa dibangkitkan dengan penggunaan-penggunaan
media di setiap pembelajaran karena dengan adanya media daya tarik anak-anak untuk belajar itu
lebih semangat lagi, dan hasil belajarnya akan memenuhi KKM. Setiap orang tua yang
menyekolahkan anaknya menginginkan anaknya berprestasi. Namun untuk mencapai hal itu
bukanlah suatu hal yang mudah. Karena keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor antara lain, Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri, seperti
kesehatan, mental, tingkat kecerdasan, minat dan sebagainya. Faktor itu berwujud juga sebagai
kebutuhan dari anak. Faktor Eksternal ialah faktor yang datang dari luar diri anak, seperti
kebersihan rumah, udara, lingkungan, keluarga, masyarakat, teman, guru, media, sarana dan
prasarana belajar. 8
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di kelas III SD kurang
berjalan dengan baik. Masalah-masalah yang ditimbul dalam pemberian materi pembelajaran di
atas, merupakan suatu kendala dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Hal tersebut menjadi
penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Cara Meningkatkan Pembelajaran IPA yang Menyenangkan
Belajar merupakan salah satu kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di
sekolah. Dimana pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
seseorang. Secara umum pendidikan mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Di era
globalisasi saat ini pendidikan menjadi kebutuhan utama, karena hanya dengan melalui pendidikan
kita dapat menjawab tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
Dalam pembelajaran akan terjadi interaksi yang efektif dan saling membutuhkan antara
guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga yang terpenting dalam pembelajaran di sini adalah
terdapatnya hubungan psikologis yang baik yang akhirnya menimbulkan perhatian yang penuh
dan keinginan untuk mau belajar dan ada rasa senang. Pembelajaran yang lebih menyenangkan
dan tertarik maka tersebut dengan rasa senang dan bahagia sehingga tidak ada perasaan tertekan
atau terpaksa sehingga jiwanya akan mengalir perhatian dan konsentrasi dalam jangka waktu yang
cukup lama. Pembelajaran yang dapat membangkitkan kekuatan yang demikian adalah
pembelajaran yang disajikan dalam bentuk siswa belajar secara aktif dan guru harus memfasilitasi
agar siswa dapat belajar sendiri secara aktif dan efektif. 9
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru mempunyai tanggung jawab profesional untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu syarat mengajar yang baik adalah dengan
mengolaborasikan antara kegairahan dan kesadaran, dimana mengajar tidak saja memberi motivasi
tetapi bagaimana mengajar siswa untuk belajar dan menerapkannya sedemikian rupa sehingga

8
Zaki dan Zuraini, (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar Siswa 1 SDN 7 Kute Panangkarta:
Kencana Prenada Media. https://scholar.google.co.id/citations?user=TOFjp4MAAAAJ&hl=en
9
Sulthon. (2016). Pembelajaran IPA yang Efektif dan Menyenangkan bagi siswa Madrasah Ibtidayah (MI) :
STAIN Kudus, Jawa Tengah Indonesia, (4).1
relevan, bermakna dan mudah diingat, sehingga belajar menjadi lebih lentur, mengalir seperti air,
menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan dengan penuh percaya diri. Dari
pembelajaran yang menyenangkan siswa sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari interaksi dialogis
antara guru dan siswa dalam pembelajaran, hubungan guru-siswa dalam pembelajaran menjadi
titik tolak terbentuknya kondisi pembelajaran yang dapat diciptakan. Pembelajaran yang lebih
menekankan pada proses belajar siswa dimana guru selalu memberik`an kesempatan pada masing-
masing siswa untuk belajar sesuai dengan irama kemampuannya sendiri dengan maju
berkelanjutan untuk mencapai kompetensi pembelajaran dimana guru selalu memberikan fasilitas
yang memudahkan siswa untuk belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar maka akan
terbentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dalam belajar aktif akan
terjadi proses kerja otak yang baik sehingga membutuhkan kerja yang kreatif untuk mau mencoba
sendiri, bertanya, menganalisis dan sebagainya yang timbul dari kerja psikisnya, sedang efektif
bertitik tolak pada penggunaan prinsip keteraturan dan ketepatan dalam belajar.
Hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan adalah
1) Memahami sifat yang dimiliki anak. Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan
berimajinasi; 2) Mengenal anak secara perorangan. Para siswa berasal dari lingkungan keluarga
yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda; 3) Memanfaatkan perilaku anak dalam
pengorganisasian belajar. Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar; 4) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah; 5) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM; 6)
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar; 7) Memberikan umpan balik yang baik untuk
meningkatkan kegiatan belajar. Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam
belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi
antara guru dan siswa; 8) Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental. 10
Bagaimana Peran Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Pembelajaran
yang Menyenangkan pada Pembelajaran di Kelas III SD. Metode demonstrasi adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Kelebihan dari metode demonstrasi
yang didapatkan oleh peneliti saat melakukan proses pembelajaran yaitu siswa aktif mengikuti
pembelajaran, siswa mudah memahami materi, proses pengajaran lebih menarik. 11
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu upaya guru dalam
meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan. Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi
mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas III SD dimana siswa diberi
ruang untuk mendemonstrasikan secara langsung permasalahan yang terjadi. Metode demonstrasi
dikatakan sebagai metode yang mampu meningkatkan pembelajaran siswa yang menyenangkan,

10
Budimansyah, Dasim. Dkk.2009. PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan: PT.
Genesindo
11
Karlina, L., Mansyur, J., dan Nurjannah. (2016). Pengaruh Metode Demonstrasi Menggunakan Alat Sederhana
Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Tentang Hukum III Newton pada Kelas X SMA Negeri 1 Sindue. Jurnal
Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 4 No. 3, 4-6
oleh karena itu guru harus berkeratif dalam menyediakan media pembelajaran dalam bentuk alat
peraga agar dapat memudahkan siswa dalam berdemonstrasi.
Langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: (a) Tahap
persiapan, meliputi: (1) Menetapkan kesesuaian metode demonstrasi terhadap tujuan yang hendak
dicapai. (2) Menetapkan kebutuhan peralatan, bahan dan sarana lain yang dibutuhkan dalam
demonstrasi. (3) Mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu. (4) Merancang garis besar
demonstrasi. (b) Tahap pelaksanaan, meliputi: (1) Mengatur tempat duduk dan mempersiapkan
peralatan atau bahan yang diperlukan. (2) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti demonstrasi
dengan menjelaskan prosedur/cara kerja peralatan yang dipakainya. (3) Menjelaskan tujuan yang
akan dicapai dan memberi pengantar demonstrasi untuk mempersiapkan siswa. (4) Mulailah
demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir. Misal melalui
pertanyaan-pertanyaan yang tujuannya agar siswa tertarik memperhatikan demonstrasi. (5)
Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegang. (6) Peragakan
tindakan atau proses yang disertai dengan penjelasan ilustrasi dan pertanyaan. (7) Beri kesempatan
kepada siswa secara aktif untuk bertanya, mendiskusikan suatu proses atau langkah yang dilihat
dari proses demonstrasi itu. (C) Tahap akhir, meliputi: (1) Memberi tugas-tugas yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. (2)
Mengadakan evaluasi. 12

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Saran

12
Sanjaya, Wina, 2018. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenanda
Media Group.

You might also like