You are on page 1of 40

LAPORAN MAGANG

PENGAMBILAN UBINAN PADI SAWAH DI KELOMPOK WANITA

TANI (KWT) PERMATA HATI DI NAGARI TANJUNG LOLO

OLEH

SONIA WAHYUNI PUTRI

22352090

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

DEPARTEMEN AGROINDUSTRI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

SELEKSI BENIH PADI DENGAN LARUTAN GARAM DI KELOMPOK

TANI SEPAKAT BERSAMA DI NAGARI LANGKI

Oleh :

SONIA WAHYUNI PUTRI


22352090

Menyetujui,

Pembimbing Lapangan Dosen Membimbing Magang

NORA LISMIRAD KIKI AMELIA, SP.M.Si.

NIP. 197107 0419803 2 001 NIDN.1005038502

Koordinator (BPP) Tanjung Ketua Program Studi


Gadang Agroteknologi

LIZA PRAYETI, SP ANANTO, S,TP. M,Si

NIP. 198409302017062001 NIDN.1011098402

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan
petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang sesuai waktu
yang dijadwalkan. Maksud dari penulisan laporan ini adalah sebagai bukti telah
dilaksanakannya kegiatan magang di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjung
Gadang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberi


dukungan moral dan juga bimbingan selama melaksanakan kegiatan magang. Ucapan
terima kasih ditujukan kepada :

1. Bapak Ananto,S.TP., M.Si selaku Ketua Program Studi Agroteknologi


Departemen Agroindustri Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Ibu Kiki Ameia, SP., M.P. selaku dosen pembimbing lapangan.
3. Ibu Liza Prayeti, S.P selaku Koordinator BPP Tanjung Gadang yang telah
memfasilitasi kami selama berada disini, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan magang ini.
4. Ibuk Nora Lismird selaku pembimbing lapangan di BPP.
5. Orang tua yang telah mendukung dari awal sampai akhir.
6. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua rekan-rekan
mahasiswa/i serta semua pihak yang telah memberi dukungan dalam
penyusunan laporan magang ini.
Laporan magang ini disusun penulis dengan sebaik-baiknya, namun masih
banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, oleh karena itu penulis
berharap ada kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Sijunjung, 16 November 2023


Penulis

Sonia wahyuni putri


DAFTAR ISI

3
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Tujuan magang
1.3 Manfaat
1.4 Lingkup magang

BAB II TINJAUAN UMUM OBJEK MAGANG

2.1 Sejarah tempat magang

2.2 Visi misi

2.3 Struktur organisasi

2.4 Tugas dan fungsi

2.5 Lokasi magang

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan waktu

3.2 Alat dan bahan

3.3 Metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Aktivitas magang

4.1.1 Pembekalan mahasiswa

4
4.1.2 Kegiatan pertemuan kelompok tani

4.1.3 Sekolah Lapang

4.1.4 Kegiatan Pembuatan Demplot

4.1.5 Pengambilan Ubinan

4.1.6 Monitoring Padi Sawah

4.1.7 Mendampingi penyuluh pada acara berkaul adat

4.1.8 Temu teknis

4.1.9 Penyusunan RDKK

4.2 Pembahasan pengambilan ubinan padi sawah

4.3 Kendala Selama Magang

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Struktur organisasi

2. Denah lokasi magaang

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Rusidi (2006: 3), magang merupakan salah satu mata kuliah

yang harus diselesaikan setiap mahasiswa sebagai cara mempersiapkan diri untuk

6
menjadi SDM yang propersional yang siap kerja. Sedangkan Menurut

Sumardiono (2014: 116), magang adalah proses belajar dari seorang ahli melalui

kegiatan dunia nyata. Selain itu, magang adalah proses mempraktikkan

pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan problem nyata di sekitar.

Program magang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di
semester tujuh dengan empat SKS yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa
program studi Peternakan, Departemen Agroindustri, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang. Magang ini dapat
menambah pengetahuan tentang aktivitas yang terjadi di peternakan tersebut dan
dapat menunjang pengetahuan secara teoritis dan materi perkuliahan.
Program magang dapat bermanfaat bagi mahasiswa seperti
mempraktekkan apa yang sudah dipelajari di perkuliahan, belajar bersosialisasi
dengan orang-orang baru, meningkatkan kualitas diri, dapat mengetahui
pekerjaan yang ingin dilakukan setelah lulus kuliah, meningkatkan relasi, dan
menambah pengalaman kerja.
Magang menjadi alternatif untuk memperoleh pengalaman belajar di luar

kampus dengan pola bebas berkreasi dan berinovasi tanpa tekanan. Di samping

itu, magang dipandang mampu membuka jalan dan membangun jembatan untuk

terciptanya peluang kerja bagi mahasiswa. Program ini juga merupakan ikhtiar

kampus, fakultas, dan program studi (Prodi) untuk mendorong mahasiswa

familiar dan terbiasa dengan realitas dunia kerja. Program seperti ini diharapkan

mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa secara hard skills maupun soft

skills, sehingga ketika mereka lulus nantinya benar-benar telah siap terjun dan

cepat beradaptasi dengan situasi dunia kerja yang ada. Djoko Hari Nugroho

dalam Effrisanti (2015) mengatakan perusahaan saat ini dominannya

7
menginginkan adanya afiliasi yang sejalan antara hard skills dan soft skills dari

para karyawannya. Jadi dua hal ini sudah seharusnya menjadi poin penting yang

perlu dicapai dari pelaksanaan program magang yang ditempuh. Sementara itu,

Ismail, dkk (2018) menjelaskan bahwa magang juga mampu membantu

mahasiswa untuk lebih paham korelasi teori yang diperoleh di bangku

perkuliahan dengan realitas di dunia kerja, sehingga mahasiswa bisa lebih terang,

terarah, dan terhubung.

Tanaman padi merupakan tanaman budidaya yang sangat penting bagi

umat manusia karena lebih dari setengah penduduk dunia tergantung pada

tanaman ini sebagai sumber bahan pangan. (Utama, 2015). Padi merupakan

kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, karena sebagai sumber energi dan

karbohidrat bagi mereka. Selain itu, padi juga merupakan tanaman yang paling

penting bagi jutaan petani kecil yang ada di berbagai wilayah di Indonesia .

Kelompok tani yang berapa di bawah binaan BPP Kecamtan Tanjung

Gadang pada umumnya membudidayakan komoditas padi sawah. Namun banyak

dari petani padi belum dapat memprediksi hasil produksi padi dengan baik.

Sehingga menyebabkan hasil produksi padi petani di Kecamatan Tanjung

Gadang tidak menentu. Oleh karena itu, BPP Kecamtan Tanjung Gadang

menerapkan teknik pengambilan ubinan agar produksi padi di Kecamatan

Tanjung Gadang dapat diprediksi dengan baik.

Berdasarkan urian diatas penulis memilih materi ubinan karena sangat di

butuhkan dalam proses produksi padi dn sangat berpengaruh untuk menentukan

8
jumlah hasil panen padi dengan cara pengambilan sampel, oleh sebab itu topik

laporan magang yang di angkat penulis berjudul”Pengambilan Ubinan Padi

Sawah di Kelompok Wanita Tani (KWT) Permata Hati Di Nagari Tanjung

Lolo”

1.2 Tujuan Magang

1. Untuk mengetahui proses dan kegiatan penyuluhan pertanian di BPP

Tanjung Gadang.

2. Untuk mengetahui cara pengambilan ubinan padi sawah

1.3 Manfaat Magang

1. Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu dan teori-teori yang didapat selama

perkuliahan.

2. Mahasiswa dapat mengenal dan beradaptasi dalam dunia kerja seandainya

nanti menjadi penyuluh pertanian.

3. Mahasiswa dapat mengembangkan diri dan membantu kegiatan penyuluh di

BPP Tanjung Gadang

1.4 Lingkup Magang

Lingkup magang yang dilakukan di BPP Tanjung Gadang adalah :

1. Mahasiswa ikut serta dalam pemberian ilmu serta motivasi kepada petani.

2. Mahasiswa ikut serta dalam kegiatan field day di kelompok tani

3. Mahasiswa ikut serta dalam penyusunan rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok (RDKK).Untuk pemenuhan kebutuhan pupuk subsidi dari

pemerintah.

9
4. Mahasiswa ikut serta dalam pemberian materi pada kelompok-kelompok

tani.

5. Mahasiswa ikut serta dalam melakukan penyuluhan di beberapa kelompok

tani di lingkup kerja Kecamatan Tanjung Gadang

6. Mahasiswa ikut serta dalam pemberian materi dalam temu teknis untuk
melatih mahasiswa berkomunikasi dan melatih public speaking mahasiswa

BAB II

TINJAUAN UMUM OBJEK MAGANG

2.1 Sejarah Tempat Magang

Berdasarkan undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang sistem

penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan (SP3K) pasal 8 ayat 2 huruf d

dan pasal 15 mengamanatkan pembentukan balai penyuluhan Kecamatan

Tanjung Gadang BPK atau balai penyuluh pertanian perikanan dan kehutanan

BP3K yang memiliki peran strategi dalam menentukan keberhasilan

pembangunan pertanian balai balai penyuluhan kecamatan BPK merupakan

tempat satuan administrasi pangkalan vitamin bagi penyuluh pertanian perikanan

10
dan kehutanan yang berperan mengkoordinasikan mensinergikan dan

menyelaraskan kegiatan-kegiatan pembangunan pertanian perikanan dan

kehutanan di wilayah kerja balai penyuluhan kecamatan.

Menindaklanjuti undang-undang nomor 16 tahun 2006 tersebut

Pemerintah Kabupaten Sijunjung melalui Perda nomor 6 tahun 2008 yang telah

diubah dengan Perda nomor 4 tahun 2010 tentang organisasi dalam tata kerja

lembaga teknis daerah dalam pelaksanaan Perda ini didukung oleh peraturan

Bupati Sijunjung nomor 43 tahun 2006 pada pasal 40 bahwa:

1. BPP merupakan unsur pelaksanaan penyuluhan pertanian.

2. BPP mempunyai tugas melaksanakan unsur teknis penyuluhan

pertanian.

3. BPP sebagai pusat sumber data.

4. BPP dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai penyelenggara

urusan penyuluh pertanian koordinasi penyelenggaraan penyuluhan

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas pertanian.

5. BPP sebagai sumber informasi teknologi dan sarana produksi

pembiayaan pasar.

6. BPP dipimpin oleh koordinator BPP yang berkedudukan di bawah

kepala dinas pertanian dan bertanggung jawab kepada kepala dinas

pertanian.

Balai penyuluhan pertanian BPP Tanjung Gadang berdiri pada

tahun 2009 berdasarkan pada Perda nomor 6 tahun 2008 dan telah diubah

dengan Perda nomor 4 tahun 2010 tentang organisasi dan lembaga teknis

11
daerah pelaksanaan peraturan daerah ini didukung oleh peraturan Bupati nomor

24 tahun 2010 pendirian BPP Kecamatan Tanjung Gadang bersumber dari dana

dan yang kemudian diresmikan oleh Bupati Sijunjung pada tanggal 22 Februari

2010 dan dilakukan dari harapan tahun 2019 dana operasional BPP Kecamatan

Tanjung Gadang bersumber dari APBD semenjak berdirinya BPP Kecamatan

Tanjung Gadang tahun 2009 berkat kerja keras dan disiplin yang kuat sehingga

sudah banyak memperoleh prestasi baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat

provinsi dan nasional.

2.2 Visi dan Misi BPP Tanjung Gadang

2.2.1 Visi :

Visi dari BPP Kecamatan Tanjung Gadang yaitu:

Menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjung Gadang

sebagai pusat data, informasi dan tempat pelatihan bagi penyuluh, pelaku

usaha dan pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan pertanian.

2.2.2 Misi

Misi dari BPP Kecamatan Tanjung Gadang yaitu:

1. Mewujudkan bata berbasis elektronik ditingkat kelompok dan personil

sehingga dapat diakses setiap waktu.

2. Melaksanakan pelatihan-pelatihan, kursustani, rembugtani secara

berkala dan berkelanjutan sesuai kebutuhan.

3. Melaksanakan pengujian terapan sains dan teknologi pertanian spesifik

12
lokasi.

4. Mewujudkanpetani dan penyuluh untuk menerima dan mentransfer

teknologi sesuai dengan kajian balaipenelitian.

5. Mengoptimalkan pengelolaan BPP berbasis konstratani (Komando

Strategi Pembangunan Pertanian).

6. Mewujudkan terjalinnya sinergitas programa penyuluhan nagari,

kecamatan, dan provinsi dalam upaya pencapaian swasembada

pangan.

7. Mewujudkan kelompok tangguh dan mandiri berbadan hukum

Indonesia.

2.2.3 Moto BPP Tanjung Gadang

Santun, Ikhlas dan Siap artinya Penyuluh Pertanian harus bersikap

santun dalam memberikan pelayanan, ikhlas dalam melakukan segala

pekerjaan yang dapat membantu petani dalam bidang pertanian dan siap

dalam melakukan pekerjaan yang dapat membantu pengembangan mutu

petani.

13
2.3 Struktur Organisasi

KOORDINATOR BPP TANJUNG GADANG


LIZA PRAYETI S,P

PETUGAS POPT
APRISAL

PP RPOGRAMA PP SUPERVISI STAFF STAFF ADM

MARDIANIS,SRMM JASRIL ,SST ALDI HERMAWAN. S.Pd

PETUGAS DEMPLOT PETUGAS


KEBERSIHAN
JHONI
BELLIN,SP

PETUGAS KLIMATOLOGI

SILFIANA DEVI ,SP

PP WILBIN PP WILBIN PP WILBIN PP WILBIN


PP WILBIN TARATAK BARU TARATAK BARU TANJUNG
TIMBULUN UTARA SINYAMU GADANG I
JASRIL,SST EDLI ,SP
RISMA,SP JASRIL SST ASNI DARNA
14
PP WILBIN PP WILBIN
PP WILBIN
TANJUNG PP WILBIN TANJUNG LOLO
PP WILBIN LANGKI
GADANG II PULASAN SIBAKUR
MARDIANIS,SR JERI PARDIANTO NORA
RIKA YULISTALIA
SUTEKNO
MM LISMIRAD ,SPT

Gambar 1. Struktur organisasi

Struktur organisasi diatas dapat diketahui bahwa Balai Penyuluhan

Pertanian (BPP) Kecamatan Tanjung Gadang berada dibawah Dinas Pertanian

dan semua UPT-BPP sekabupaten Sijunjung juga mempunyai kepala UPT-BPP

yang memimpin semua BPP Kecamatan di Kabupaten Sijunjung. Setiap BPP

Kecamatan mempunyai seorang pimpinan yang disebut dengan koordinator BPP.

Dalam melaksanakan tugasnya koordinator BPP dibantu oleh beberapa bagian

yaitu Penyuluh Pertanian Programa, Penyuluh pertanian Supervisi, Staf dan Staf

adm. Dan juga dibantu oleh 3 orang Petugas yaitu Petugas demplot, Petugas

kebersihan, Petugas klimatologi dan penyuluh-penyuluh dengan wilayah binaaan

se-Kecamatan Tanjung Gadang.

2.4 Tugas dan Fungsi

2.4.1 Tugas Masing-Masing Bagian Struktur Organisasi BPP Kecamatan

Tanjung Gadang

Adapun tugas dari masing-masing bagian dari struktur organisasi

BPP Kecamatan Tanjung Gadang yaitu:

15
1. Koordinator BPP Kecamatan Tanjung Gadang

Adapun tugas dari Koordinator BPP yaitu:

a. Sebagai pelaksana penyelenggaraan penyuluhan pertanian dalam

mendukung pembangunan pertanian.

b. Bertanggung jawab untuk mengkoordinir, memberi petunjuk dan

arahan kepada masing-masing bahawannya dalam melaksanakan

tugas.

c. Membina dan mengawasi bawahannya didalam melaksanakan

tugasnya.

2. Penyuluh Pertanian Programa

Adapun tugas dari Penyuluh Pertanian programa yaitu menyusun dan

menyampaikan informasi dari atasan ke penyuluh-penyuluh wilayah binaan

dan membantu koordinator dalam manghandle acara yang dilaksanakan di

BPP Kecamata Tanjung Gadang.

3. PP Supervisi

a. Menerapkan dan menegakan sistem, prosedur dan kebijakan.

b. Memantau produktivitas karyawan dengan memberikan feedback dan

pelatihan yang bermanfaat.

c. Menyampakan informasi dari atasan ke bagian-bagian divisi.

d. Mencapai tujuan organisasi dengan mengawasi staf dan mengatur

proses kerja.

4. Staff

Membantu koordinator dalam menjalankan tugas-tugasnya.

16
5. Staf Adm

Adapun tugas staf adm BPP Kecamatan Tanjung Gadang yaitu:

a. Melakukan aktivitas pembukuan dasar

b. Merencanakan dan mengatut jalannya rapat

c. Menjaga dokumen baik dalam bentuk fisik maupun digital

d. Memelihara dan menata perlengkapan kantor

e. Memastikan ketersediaan alat tulis di BPP

f. Mengkoordinasikan ruang kerja, komputer, dan persediaan lainnya

6. Petugas klimatologi

Adapun tugas dari petugas klimatologi yaitu mencatat curah hujan.

7. Petugas Kebersihan

Adapun tugas dari petugas kebersihan yaitu membersihkan pekarangan

BPP Tanjung Gadang.

8. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Taratak Baru Utara

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Taratak Baru

Utara yaitu memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Taratak

Baru Utara.

9. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Timbulun

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Timbulun yaitu

memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Timbulun.

10. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Taratak Baru

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Taratak Baru

17
yaitu memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Taratak Baru.

11. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Sinyamu

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Sinyamu yaitu

memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Sinyamu.

12. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Tanjung Gadang 1

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Tanjung

Gadang 1 yaitu memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari

Tanjung Gadang

13. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Tanjung Gadang 2

Tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Tanjung Gadang 2 yaitu

memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Tanjung Gadang.

14. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Pulasan

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Pulasan yaitu

memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Pulasan.

15. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Sibakur

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Sibakur yaitu

memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Sibakur.

16. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Langki

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Langki yaitu

memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Langki.

17. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Tanjung Lolo

Adapun tugas dari penyuluh pertanian wilayah binaan Tanjung Lolo

yaitu memberikan penyuluhan kepada kelompok tani di Nagari Tanjung Lolo.

18
2.4.2 Fungsi BPP Kecamatan Tanjung Gadang

Adapun fungsi dari BPP Kecamatan Tanjung Gadang yaitu:

1. Menyusun programa penyuluhan tingkat kecamatan.

2. Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan.

3. Menyediakan dan menyebarkan informasi teknologi, sarana produksi,

pembiayaan dan pasar.

4. Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh, swadaya dan swakarsa

melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan.

5. Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh swadaya dan swakarsa

melalui proses pembelajaran sejara berkelanjutan.

2.5 Lokasi Magang

Kegiatan magang ini dilaksanakan di :

Naman Instansi : Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tanjung

Gadang

Alamat : Jorong Sibisir, Nagari Timbulun, Kecamatan Tanjung Gada

Gadang

19
Gambar 2. Denah Lokasi Magang

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Magang dilakukan selama 40 hari kerja mulai dari tanggal 14 Agustus

2023 sampai tanggal 10 Oktober 2023 yang bertempat di Balai Penyuluhan

Pertanian (BPP) Keacamatan Tanjung Gadang. Penulis memilih tempat magang

di BPP Kecamatan Tanjung Gadang karena tempatnya yang strategis dan

memiliki banyak program yang menarik.

Hari Masuk : Senin-jum’at

Jam Masuk : 09.00

Waktu Istirahat : 12.30-13.30

Jam Pulang : 15.30

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang digunakan adalah :

1. Sabit

2. Timbangan

3. Penampi padi

20
4. Meteran

5. Terpal

6. Plasti

3.2.2 Bahan yang digunakan adalah :

1. Padi siap panen

3.3 Metode

Pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa yang berlangsung di BPP

Kecamatan Tanjung Gadang menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Observasi / Survei Lapangan

Observasi dengan melakukan pengamatan langsung terkait kondisi

terkini di lapangan serta melakukan survei pada kelompok tani antara lain

memberi materi kepada petani disetiap kelompok tani, anjangsana ke

kelompok tani, pengambilan ubinan, pembagian bibit, dan membantu petani

dalam pembuatan RDKK.

2. Praktek Lapangan

metode praktik adalah metode dimana warga terlibat secara langsung

pada suatu materi, yang pada awalnya dilaksanakan pemberian materi yang

kemudian diperagakan menggunakan sebuah alat dan atau benda.

3. Studi Pustaka

21
Studi dengan penelusuran referensi sebagai bahan pelengkap,

pendukung, pembanding serta konsep dalam mencari solusi permasalahan

yang sedang terjadi pada petani di lapangan. Meliputi data dari internet, buku

dan lainnya.

BAB IV

22
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Aktivitas Magang

Aktivitas magang merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan

mahasiswa semester VII yang bertujuan untuk menerapkan teori-teori yang

telah didapat selama perkuliahan dengan menerapkan praktek lapangan.

4.1.1 Pembekalan Mahasiswa Magang Terkait Dengan Kegiatan Magang

Sebelum mahasiswa turun kelapangan mahasiswa di beri pembekalan

terlebih dahulu oleh dosen program studi agroteknologi terkait dengan

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama magang.

4.1.2 Kegiatan Pertemuan Kelompok Tani

Kelompok tani merupakan sebuah lembaga yang menyatukan para

petani secara horizontal dan dapat dibentuk beberapa unit dalam satu desa,

pertemuan kelompok tani di setiap nagari di adakan sekali dalam sebulan

dengan penyampaian materi oleh penyuluh pertanian

Fungsi Kelompok Tani :

1. Kelas Belajar : Merupakan tempat atau wadah belajar mengajar

sesama anggota dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap anggota untuk tumbuh dan berkembang dalam berusaha

meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kehidupan yang

sejahtera.

23
2. Wahana kerjasama : Merupakan tempat memperkuat kerjasama, baik

antara sesama anggota kelompok tani maupun sesama kelompok tani

atau pihak lain, sehingga usahatani lebih efisien dan mampu

menghadapi ancaman atau tantangan.

3. Unit Produksi : Usahatani dari setiap anggota kelompok merupakan

satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala

ekonomi usaha dengan tetap menjaga kualitas, kuantitas dan.

4.1.3 Sekolah Lapang

Sekolah lapang (SL) merupakan proses pembelajaran non formal bagi

petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Pada saat

kegiatan magang diikuti 2 kali kegiatan SL, yaitu sekolah lapang (SL) uji

kehilangan pupuk pada padi yang menggunakan mulsa dengan padi yang

tidak menggunakan mulsa dan Sl tentang Hama dan penyakit pada kelompok

tani di nagari Langki.

4.1.4 Kegiatan Pembuatan Demplot

Demplot adalah suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani,

dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan

membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan. Tujuan dari demplot

yaitu untuk memberikan contoh secara nyata tentang proses budidaya

24
pertanian, dari pembibitan hingga panen. Sehingga petani atau masyarakat

dapat membuktikan dan mengikuti budidaya bercocok tanam. Supaya

kedepannya petani atau masyarakat dapat mempraktekan prosesnya dengan

baik. Di BPP Tanjung Gadang mahasiswa membuat beberapa demplot

tanaman buah dan sayuran seperti Semangka, Oyong,Kangkung,dan Pakcoy

4.1.5Pengambilan Ubinan

Pengambilan ubinan adalah cara untuk melihat perkiraan hasil panen

tanaman padi atau melalui titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5

x 2,5 m² yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang. Hasil inilah dapat

dijadikan dasar dalam penentuan produksi dalam 1 Ha. Tujuan dari

pengambilan sampel ubinan ini adalah untuk mengetahui perkiraan hasil

produksi tanaman dalam luasan 1 Ha.

Selama magang mahasiswa mengukuti pengambilan ubinan sebnayak

2 kali yaitu di nagari tanjung Lolo dan Nagari Timbulun

4.1.6 Monitoring Padi sawah

Selama kegiatan magang di ikuti 1 kali monitoring padi sawah untuk

mengamati pertumbuhan dan erkembangan tanaman padi serta pengamatan

hama yang ada oada tanaman padi yaitu di kelompok tani berkat usaha di

nagari tanjung Lolo pada tanggal 19 September 2023

4.1.7 Mendampingi Penyuluh Pada Acara Berkaul Adat

25
Berkaul adat adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat setiap

selesai panen serta bentuk ungkapan rasa syukur yang diluapkan oleh

masyarakat atas berkat dan karunia dari Allah SWT atas hasil panen pertanian

yang diberikan. Disamping mensyukuri nikmat disertai berdoa dan atas rezeki

yang diberikan dan semoga selalu dalam limpahan rezeki tersebut.Kegiatan

tersebut dilaksanakan di Jorong Koto Ranah Nagari Tanjung Gadang pada

tanggal 09 Oktober 2023.

4.1.8Temu Teknis

Temu teknis adalah forum pertemuan antara personil-personil BPP dan

penyuluh dimana tujuannya yaitu mengkomunikasikan berbagai kegiatan atau

kendala yang terjadi dilapangan. Dimana temu teknis di BPP Kecamatan

Tanjung Gadang dilakukan pada setiap hari Senen. Pada saat magan

mahasiswa diberi kesempatan untuk menjadi pemateri dalam kegiatan

temuteknis di mana mahasisa akan menyampaikan materi yang berkaitan

dengan penyuluhan untuk melatih publik speaking mahasiswa.

4.1.9 Pendampingan penyusunan RDKK

Mahasiswa ikut mendampingi penyuluh dalam pembuatan rancangan

defenitif kebutuhan kelompok(RDKK) yang mana hal ini mendata kebutuhan

pupuk yang di butuhkan anggota kelompok tani agar mendapatkan pupuk

bersubsidi dari pemerintah

4.2 Pembahasan Kegiatan Pengambilan Ubinan pada Padi Sawah

26
Kegiatan yang di fokuskan pada saat kegiatan magang yaitu tentang

pengambilan ubinan. Pengambilan ubinan merupakan salah satu cara memprediksi

jumlah produksi padi yang masih ada di lahan melalui penentuan sampel, pengukuran

dan penimbangan. Pengambilan ubinan ini ada tahapan- tahapan yang harus dilalui

oleh siapa saja yang akan ingin menghitung potensi hasil tanamannya. Prosesnya

sangat sederhana petani pun bisa melakukanya. Proses yang pertama kali harus

dilakukan adalah pada tanaman padi yang benar- benar siap di panen

Proses pengambilan ubinan padi hasil pertanian dilakukan oleh penyuluh

pertanian bersama-sama dengan petani yang bertujuan agar petani juga mampu

menguasi teknik pengambilan ubinan, Kegiatan pengambilan ubinan dilakukan

sebagai sarana bagi penyuluh pertanian dalam membuka wawasan dan pola pikir

petani tentang teknologi pertanian..

Data produktivitas padi dikumpulkan melalui survei ubinan dengan metode

pengukuran langsung pada ubinan terpilih. Satu plot sampel ubinan berukuran2,5 ×

2,5 m 2 atau seluas 6,25 m 2 sehingga dalam 1 hektar (10.000 m 2 ) memiliki

10.000/6,25 m 2 = 1.600 petak. Pemilihan plot ubinan dilakukan secara acak

(Ardiansyah, 2019).

Hasil dari ubinan menentukan produktivitas total. Pemahaman terhadap

variabel yang mempengaruhi hasil padi dapat digunakan dalam perencanaan dan

evaluasi program pembangunan pertanian daerah untuk meningkatkan produksi

pertanian. Hasil pertanian dipengaruhi oleh penggunaan faktor produksi selama

penanaman dan pemeliharaan seperti jumlah benih, jumlah blok tanam, pupuk yang

27
digunakan, obatobatan, dan pengetahuan petani. Tentu saja secara langsung

mempengaruhi hasil akhir (Wirawan dan Budi, 2014)

Tujuan dari pengambilan sampel ubinan ini adalah untuk mengetahui perkiraan

hasil produksi tanaman dalam luasan 1 Ha.Dalam membayar produksi padi per satuan

luas diperlukan teknik ubinan yang representatif. Hingga saat ini ukuran ubinan 2,5

mx 2,5 m masih digunakan dalam menentukan hasil padi padahal jarak tanam padi

antarpetani dan antarlokasi sangat beragam.

Secara garis besar adapun langkah-langkah dalam pengambilan ubinan yaitu:

1. Menentukan petak sawah/lahan yang akan dilakukan pengambilan ubinan.

2. Minimal mengambil 2 titik berbentuk ubinan berukuran 2,5 x 2,5 m per hektar

sawah/lahan padi.

3. Beri tanda hasil pengukuran dari kedua lokasi tersebut menggunakan ajir/tali

4. Memotong padi hasil ubinan dalam petakan yang telah diukur.

5. Memisahkan bulir padi dari batangnya.

6. Menimbang padi hasil ubinan

Setelah itu hasil ubinan dikali 1,6 (1600)

Syarat tempat pengambilan ubinan yaitu

1. Usahakan di tengah- tengah karena pertumbuhannya bagus dan sulit

untuk di ganggu oleh hama

2. Pilih jarak antar rumpunnya sama

3. Pilih jumlah rumpunya yang hampir sama

4. Pilih jumlah anakan setiap rumpun hampir sama

Cara menghitung ubinan pada sawah kelompok wanita tani tunas harapan:

28
1) Diketahui: Luas ubinan 2,5 m x 2,5 m = 6,25 m2

Berat dari timbangan = 3,2 kg

2) Dibahas:

Prediksi panen = hasil rata-rata timbangan x (10.000 m2 : luas ubinan)

= 3,2kg x (10.000:6,25)

= 3,2kg x 1.600

= 5.120kg/ha

Jadi, hasil perkiraan produksi adalah 5.120 kg/ha atau 5,12 ton/ha

4.3 Kendala Selama Kegiatan Magang

Adapun kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan magang yaitu:

1. Jarak wilayah binaan dan rumah kelompok tani yang cukup jauh dari

BPP Kecamatan Tanjung Gadang

2. Sifat Petani yang berbeda-beda kadang tidak mau mengikuti arahan

dan bimbingan penyuluh.

3. Kurangnya perhatian petani kepada penyuluh saat menyampaikan

materi penyuluhan

Dari kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan magang tersebut

maka solusi yang dapat di atasai yaitu :

29
1. Bagi penyuluh yang berdomisili dekat dengan wilayah binaan bisa

langusng ke wilayah binaan tanpa harus ke kantor BPP terlebih dahulu

2. Memberikan materi yang mudah dipahami dan di praktekan langsung

oleh petani

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil magang yang telah dilaksanakan di Balai

Penyuluhan Pertanian (BPP Kecamatan tanjung Gadang yaitu :

1. kegiatan yang dilaksanakan di BPP Kecamatan Tanjung Gadang yaitu

kegiatan pembuatan demplot buah dan sayuran kegiatan pertemuan

kelompok tani, sekolah lapang, pengambilan ubinan, ikut serta dalam field

day mendampingi penyuluh pada acara berkaul adat, temu teknis

monitoring lahan pertanian wilayah binaan.

30
2. Pengambilan sampel ubinan bertujuan untuk mengetahui perkiraan hasil

produksi tanaman dalam luasan 1 Ha.Dalam membayar produksi padi per

satuan luas diperlukan teknik ubinan yang representatif. Hingga saat ini

ukuran ubinan 2,5 mx 2,5 m masih digunakan dalam menentukan hasil

padi padahal jarak tanam padi antarpetani dan antarlokasi sangat beragam

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penilis dalam kegiatan magang ini adalah

agar para penyuluh lebih giat lagi dalam melakukan penyuluhan agar petanikita

semakin maju dalam bidang pertanian serta agar menambah waktu magang agar ilmu

yang didapatkan lebih banyak lagi dalam kegiatan selama magang.

31
DAFTAR PUSTAKA

Ardiyansyah, M., Yomin. T. (2019). Perbandingan data produktivitas padi antara


hasil wawancara pascapanen dengan data survei ubinan di Kalimantan
Tengah. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, Vol 3 (1): 17-22.

Effrisanti, Y. (2015). Pembelajaran Berbasis Proyek Melalui Program Magang


Sebagai Upaya Peningkatan Soft Skills Mahasiswa. Eksis: Jurnal Riset
Ekonomi dan Bisnis, 10(1).

ismail, I., Hasan, H., & Musdalifah, M. (2018). Pengembangan Kompetensi


Mahasiswa Melalui Efektivitas Program Magang Kependidikan. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 2(1), 124 132.

Rusidi, (2006), Metodologi Penelitian, Diktat Perkuliahan, Bandung : PPS Unpad.

Sumardiono. (2014). Apa Itu Homeschooling. Jakarta: PT. Gramedia

Utama, M. & Zulman, H. (2015). Budidaya Padi Pada Lahan Marjinal. Yogyakarta:
CV. ANDI OFFSET

32
Wirawan, K.A., Budi, S. Ambarawati. (2014). Analisis Produktivitas Tanaman Padi
di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol. 2 (1):
76-90.

LAMPIRAN

1. Surat Pengantar Magang

33
2. Surat Izin Magang

34
3. Dokumentasi

Gambar 1.Apel pagi Gambar 2. Survey budidaya


Lobster

Gambar 3. Kunjungan ke rumah


Gambar 4. Sekolah lapang di
kelompok tani nagari Langki

35
Gambar 5.foto bersama Gambar 6. Pembentukan
personil BPP Tanjung kelompok tani baru
Gadang

Gambar 7.field day di Nagari


tanjung Lolo Gambar 8. Pengambilan
ubinan

Gambar 10. Pembuatan demplot


Gambar 9. Pembuatan jamur
di BPP tanjung Gadang
tiram

36
Gambar 11.Kondangan Gambar 12. Kegiatan Temu
bersama penyuluh teknis di BPP Tanjung
Gadang

Gambar 13. Sekolah lapaang Gambar 14. Pemasangan


di Nagari Langki mulsa jerami pada demplot

Gambar 15. Monitoring usaha Gambar 16. Survey lokasi


ayam petelur di jorong Kayu huller di nagari Tanjung Lolo
Gadih

37
Gambar 17. Survey lokasi Gambar 18. Pembibitan cabe
budidaya Lobster keriting orange

gambar 19. Kelompok tani


nagari Tanjung Lolo Gambar 20. Kegiatan panen di
nagari timbulun

Gambar 21. Kwt permata hati Gambar 22. Kegiatan


nagari Tanjung Lolo penyuluhan di Nagari Langki

38
Gambar 23. Pertemuan rutin Gambar 24. Kunjungan kerja
kelompok tani di Nagari dispaperi ke BPP tanjung
Tanjung Gadang Gadang

Gambar 25. Budidaya ubi Gambar 26. Pemisahan padi


jalar di kelompok tani TJ dari tangkai padi
Gadang

Gambar 27. Membantu Gambar 28. Pemyusunan


administrasi BPP RDKK pupuk bersubsidi

39
Gambar 29. Kegiatan Gambar 30. Goro bersama
demplot di BPP lingkungan BPP

40

You might also like