You are on page 1of 15

MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU

MEMBUAT RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL


WEBBED

Dosen Pengampu : Septi Fitri Meilana, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8
Rabbiah Al Adawiyah (2201025024)
Silfa Ayu Prastika (2201025032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya berupa
nikmat iman dan kesehatan ini sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah bertema
“MEMBUAT RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL
WEBBED” dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada
Baginda Besar kita Muhammad SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Terpadu di semester 3 di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah
Pembelajaran Terpadu yakni kepada Ibu Septi Fitri Meilana, M.Pd. Dan teman
seperjuangan kelompok 8 yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Harapannya,
semoga para pembaca mampu membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran model
webbed. Oleh karenanya, bacalah dengan cermat seluruh isi modul ini agar Anda dapat
menguasai materi dengan baik dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan
bagi pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan dan memohon
maaf apabila ada kesalahan pengetikan maupun pada kalimat yang kurang baik dan sopan.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, 26 November 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................................ 6
A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Webbed ......................................................... 6
B. Komponen-komponen dalam rancangan pembelajaran model webbed ......................... 6
C. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Model Webbed ................................ 8
BAB III .................................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi semua anak karena pendidikan
merupakan suatu modal yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk meraih kesuksesan
dalam hidupnya. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke beberapa arah, di antaranya
pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosioemosional, kepribadian, moral
dan kesadaran beragama.

Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan disekolah dasar, dengan cara mengaitkan


beberapa pelajaran kedalam satu tema. Melalui pembelajaran ini siswa diberikan
pengalaman baru, sehingga menjadi pelajaran yang bermakna bagi siswa. Tidak hanya
menyenangkan siswa pun belajar dengan cara berbeda. Karena dalam pembelajaran
tematik terpadu seorang guru harus faham dan bisa menerapkan model-model
pembelajaran.

Model pembelajaran tipe webbed merupakan model pembelajaran yang


menggabungkan berbagai kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah
tema, kemudia (Fogarty, 1991)n tema yang telah ditentukan sebagai pemersatu kegiatan
pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap
muka, untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat
menjadikan pengalaman yang bermakna bagi siswa (Armadi & Astuti, 2018; Marzuki,
2017).

Pembelajaran terpadu tipe webbed adalah salah satu model pembelajaran yang
menekankan pada pola pengorganisasian materi yang terintegrasi dipadukan oleh suatu
tema, tema tersebut diambil dan dikembangkan dari luar mata pelajaran tapi sejalan dengan
kompetensi dasar dan topik-topik dari mata pelajaran (Armadi & Astuti, 2018; Yusuf &
Wulan, 2015). Model tematik sebagai alternatif dari pola organisasi materi yang sudah
sangat tua dan lazim digunakan dalam dunia pendidikan.

Model pembelajaran Webbed adalah suatu pendekatan atau rancangan pembelajaran


yang mencoba menggabungkan komponen-komponen dari beberapa mata pelajaran.
Model pembelajaran ini memungkinkan pembelajaran yang lebih terpadu dan relevan
dengan dunia pendidikana saat ini.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pembelajaran Terpadu model webbed


2. Apa saja komponen-komponen dalam rancangan Pembelajaran model webbed
3. Bagaimana Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran model webbed

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan Pembelajaran Terpadu model webbed.


2. Menjelaskan komponen-komponen dalam rancangan pembelajaran model
webbed.
3. Mengetahui cara Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran model
webbed.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Webbed

Salah satu model dalam merencanakan pembelajaran terpadu yang cocok digunakan di
sekolah dasar (SD) adalah model pembelajaran webbed (jaring laba-laba). Model webbed
merupakan model yang dapat memotivasi dan memudahkan peserta didik melihat
keterkaitan kegiatan dan gagasan tanpa melihat batas-batas pemisah antar mata pelajaran.
(Asep Herry Hernawan, 2016).

Pembelajaran terpadu webbed mengembangkan model jaring laba-laba sebagai


pemersatu tema. Penggunaan tema di sini sebagai pusat pembelajaran akan berpengaruh
pada pengalaman guru dan peserta didik. Menurut (Marion, April 2014), adalah model
pembelajaran webbed ini biasanya terikat oleh tema sebagaimana pembelajaran webbed
yang dikembangkan oleh (Fogarty &Pete).

Model pembelajaran webbed merupakan model pembelajaran yang menggabungkan


berbagai kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema, tema ini
lah nantinya yang akan menjadi pemersatu dalam satu kali tatap muka untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenagkan dan dapat menjadikan pengalaman yang
bermakna bagi siswa (Armadi A, 2018).

Dalam pelaksanaannya, model pembelajaran ini berawal dari mencari atau menentukan
sebuah tema. Tema yang didapatkan ini berasal dari negosiasi antara siswa dan guru yang
telah disepakati. Namun, tema juga bisa didapatkan dari hasil diskusi guru-guru paralel
dalam satu instansi pendidikan untuk melakukan kegiatan atau model pembelajaran yang
hampir sama.

B. Komponen-komponen dalam rancangan pembelajaran model webbed

Dalam merancang pembelajaran dengan model Webbed, terdapat beberapa komponen


penting yang membentuk kerangka dasar. Berikut adalah komponen-komponen utama
dalam rancangan pembelajaran model Webbed:

▪ Keterlibatan Siswa (Student Engagement):


Model Webbed menekankan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran.
Komponen ini mencakup strategi untuk memotivasi siswa, merancang tugas-tugas
menarik, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang memicu rasa ingin tahu.
▪ Kolaborasi (Collaboration):
Mendorong kolaborasi antara siswa dan guru, serta antar siswa. Kolaborasi dapat
dilakukan melalui proyek bersama, diskusi online, atau aktivitas kelompok yang
mengintegrasikan berbagai perspektif.
▪ Integrasi Teknologi (Technology Integration):
Mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran. Ini melibatkan
pemilihan dan penggunaan alat-alat digital, sumber daya online, dan platform
pembelajaran daring untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas
pembelajaran.
▪ Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning):
Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah di mana siswa diberikan
tantangan atau situasi dunia nyata untuk dipecahkan. Ini merangsang pemikiran
kritis, analitis, dan pemecahan masalah.
▪ Keterlibatan Orang Tua (Parental Involvement):
Melibatkan orang tua atau wali murid dalam pembelajaran. Ini mencakup berbagi
informasi tentang rencana pembelajaran, memberikan dukungan di rumah, dan
menyediakan mekanisme komunikasi antara sekolah dan keluarga.
▪ Diferensiasi (Differentiation):
Merancang pembelajaran yang dapat diakses oleh berbagai tingkat kemampuan dan
gaya belajar siswa. Guru perlu memahami perbedaan individu di kelas dan
menyediakan alternatif atau penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan beragam
siswa.
▪ Keterpaduan Kurikulum (Curriculum Integration):
Menyusun kurikulum yang terpadu, mengintegrasikan mata pelajaran dan topik
pembelajaran secara bermakna. Hal ini membantu siswa melihat keterkaitan antar
konsep dan menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih luas.
▪ Pengembangan Keterampilan Abad ke-21 (21st Century Skills Development):
Fokus pada pengembangan keterampilan seperti pemikiran kritis, kreativitas,
komunikasi, dan kolaborasi. Aktivitas pembelajaran dirancang untuk mendukung
perkembangan keterampilan abad ke-21 yang penting untuk sukses di dunia nyata.
▪ Evaluasi Formatif dan Sumatif (Formative and Summative Assessment):
Merancang strategi evaluasi yang mencakup penilaian selama pembelajaran
(formatif) dan penilaian akhir (summative). Ini memungkinkan guru dan siswa
untuk memantau kemajuan dan memahami tingkat pemahaman.
▪ Fleksibilitas Waktu dan Tempat (Flexibility of Time and Place):
Memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran dan
menyelesaikan tugas di waktu dan tempat yang sesuai untuk mereka. Ini dapat
mencakup penggunaan sumber daya pembelajaran daring dan perencanaan yang
memungkinkan adaptasi.
▪ Refleksi dan Pembaruan (Reflection and Revision):
Mengintegrasikan refleksi secara teratur dalam proses pembelajaran. Guru dan
siswa merenung tentang pengalaman pembelajaran, mendiskusikan apa yang
berhasil, dan merencanakan pembaruan berdasarkan pengalaman tersebut.
▪ Pembelajaran Seumur Hidup (Lifelong Learning):
Mendorong sikap pembelajaran seumur hidup dengan membekali siswa dengan
keterampilan metakognitif, sikap terhadap pembelajaran, dan kemampuan untuk
terus belajar di masa depan.

Penting untuk diingat bahwa model Webbed dirancang untuk menjadi


dinamis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran
tertentu. Komponen-komponen ini saling terkait dan bekerja bersama untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang terpadu dan efektif.

C. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Model Webbed

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Model Webbed (RPP) merupakan suatu


rencana yang merinci langkah-langkah pembelajaran berdasarkan model webbed. RPP
ini mencakup berbagai komponen, seperti tema sebagai pusat pembelajaran, kegiatan
belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak, serta
pengenalan berbagai konsep pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum.

Sebagai contoh, dalam sebuah RPP untuk model webbed, terdapat komponen-
komponen seperti:

a. Tema atau sub tema yang dijadikan pusat pembelajaran.


b. Kompetensi dasar yang ingin dicapai.
c. Indikator pencapaian kompetensi.
d. Materi pembelajaran yang relevan dengan tema.
e. Metode pembelajaran yang digunakan, seperti pendekatan saintifik, metode
permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah, dan
bermain peran.
f. Media dan alat pembelajaran yang akan digunakan.
g. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan pendahuluan
hingga kegiatan penutup.
Berikut contoh pembuatan RPP pembelajaran webbed :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Jatiraga II


Tema : Keluarga
Kelas/Semester : II / I
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

IPS
2. Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga
Bahasa Indonesia

Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan


bercerita

Matematika

Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka

B. KOMPETENSI DASAR

IPS

1. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga


Bahasa Indonesia

3. Membaca nyaring teks (15 - 20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang
tepat

Matematika

1. Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua angka

C. INDIKATOR

IPS

▪ Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan keluarga.


▪ Menceritakan keadaan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
B. Indonesia

▪ Membaca teks cerita dengan lafal intonasi yang tepat

Matematika

▪ Mengingat pakta perkalian sampai 50 dengan berbagai cara.


▪ Menghitung secara cepat perkalian dan pembagian bilangan sampai 50

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

▪ Siswa dapat menyebutkan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan
lingkungan tetangga
▪ Siswa dapat mengetahui silsilah keluarga
▪ Siswa dapat membaca teks cerita dengan lafal intonasi yang tepat
▪ Siswa dapat melakukan operasi perkalian yang hasilnya dua angka

E. MATERI PEMBELAJARAN
IPS : Silsilah Keluarga Didi

B. Indonesia : Teks Menjemput Kakek dan Nenek

Matematika : Mengenal Arti Perkalian

F. METODE, MODEL, STRATEGI PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Pemberian Tugas.

Model Pembelajaran : Contextual Teaching Learning

Strategi Pembelajaran : Cooperative Learning


G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Awal 1) Mengajak semua siswa berdo’a untuk 7 Menit


mengawali kegiatan pembelajaran
2) Melakukan komunikasi tentang kehadiran
siswa
3) Memotivasi anak untuk mengikuti
pembelajaran
4) Menyanyikan lagu “Satu-satu Aku Sayang
Ibu”
5) Menyampaikan tujuan pembelajaran

Inti 1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. 25 Menit


2) Secara bergiliran, siswa perwakilan dari tiap
kelompok diminta untuk membaca teks
“Menjemput Kakek dan Nenek”. Perbaiki
ucapan atau intonasi siswa yang belum tepat.
3) Siswa mendengarkan guru tentang silsilah
keluarga Didi.
4) Siswa diminta untuk melengkapi kalimat
tersebut dengan beradu cepat. Kalimat
dilengkapi sesuai cerita yang didengar siswa.
5) Guru membantu siswa dalam memahami
konsep perkalian dengan angka 1
menggunakan gambar.
6) Guru membimbing siswa untuk
menyelesaikan soal perkalian yang ada.

Akhir 1) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan 7 Menit


materi
2) yang telah dipelajari.
3) Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari
4) Melakukan penilaian hasil belajar.
5) Mengajak semua siswa berdo’a untuk
menutup kegiatan pembelajaran
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Sumber Belajar :
Buku Tematik SD kelas II semester 2
Alat Peraga :
Gambar perkalian

I. PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
✓ Kriteria Penilaian
Produk ( hasil diskusi )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep ▪ semua benar 4


▪ sebagian besar 3
benar
▪ sebagian kecil 2
benar 1
▪ semua salah

Performansi

No. Aspek Kriteria Skor

1. Kerjasama ▪ bekerjasama 4
▪ kadang-kadang 2
kerjasama
▪ tidak bekerjasama 1

4
▪ aktif
2. Partisipasi berpartisipasi
▪ kadang-kadang
2
aktif
▪ tidak aktif 1
Lembar Penilaian

Nama Performan Jumlah


No Produk Nilai
Siswa Kerjasama Partisipasi Skor

1.
2.
3.
4.

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Jakarta, 26 November 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah Wali Kelas

NIP : ........................................... NIP : ...........................................


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran webbed merupakan model pembelajaran yang menggabungkan


berbagai kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran ke dalam sebuah tema, tema ini
lah nantinya yang akan menjadi pemersatu dalam satu kali tatap muka untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenagkan dan dapat menjadikan pengalaman yang
bermakna bagi siswa.

Model Webbed dirancang untuk menjadi dinamis dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan konteks pembelajaran tertentu. Komponen-komponen ini saling terkait dan
bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang terpadu dan efektif.

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Model Webbed (RPP) merupakan suatu rencana


yang merinci langkah-langkah pembelajaran berdasarkan model webbed. RPP ini
mencakup berbagai komponen, seperti tema sebagai pusat pembelajaran, kegiatan belajar
yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak, serta pengenalan berbagai
konsep pada anak dengan tujuan menyatukan isi kurikulum.

B. Saran

Setelah adanya pemahaman terhadap pembelajaran membuat rancangan pelaksanaan


model webbed penulis mengharapkan kepada calon pendidik agar dapat merancang
pengaplikasikannya dalam pembelajaran sesuai dengan Pelajaran yang sesuai. Untuk itu
hendaknya pendidik lebih teliti dalam memilih model pembelajaran mana yang tepat untuk
diajarkan kepada peserta didiknya, dan juga model pembelajaran mana yang merupakan
penentu berhasil atau tidaknya seorang pendidik menjalankan proses pembelajaran dikelas.
DAFTAR PUSTAKA

Armadi A, &. A. (2018). Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed Berbasis Budaya Lokal
Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 185-195.

Asep Herry Hernawan, d. (2016). Pembelajaran Terpadu di SD. Tangerang:


Universitas terbuka.

Fogarty. (1991). Pengertian Model Pembelejaran Terpadu Webbed.


Marion. (April 2014). Design of Learning mathematiccs Using Webbed Models.
Proceeding The 2nd SEA-DR Confrence, (pp. 26-27)

Marzuki. (2017). Pembelajaran Tematik Model Webbed Berbasis Saintifik terhadap


Kemampuan Berpikir Tinggkat Tinggi di SD. Sekolah Dasar, 159-168.

You might also like