You are on page 1of 8

Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106

Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

PELATIHAN PEMBUATAN MODEL 3D ALAT PERAGA EDUKASI


HIDROLOGI BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK GURU

Budi Arifitama1)
1)
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Trilogi

E-mail : budiarifitama@gmail.com

ABSTRACT

Augmented reality in Indonesia has been widely used as a media aids in teaching in the
classroom, to enhance a better learning interaction between teachers and students.
Students can learn independently by observing augmented reality objects that are
developed without the need to be guided. Unfortunately developing an augmented
reality application takes a lot of effort especially for teachers, there are not many
teachers who can develop an augmented reality application. Based on these problems,
through the APSI organization, community service activities were carried out in the
form of training on making 3D models based on augmented reality which was attended
by representatives of 15 teachers from Jadebotabek. The training activities were divided
into 3 sessions, namely the first session through the lecture method, the second session
the guided tutorial method and the last session with training. The results of the
implementation of this training are the teacher is able to make augmented reality
applications independently and is able to make augmented reality based hydrological
teaching aids that can be used to enrich learning in the classroom.

Key words: Community Service, Augmented Reality, Hydrology

ABSTRAK

Augmented reality pada perkembanganya di Indonesia telah banyak digunakan sebagai


media bantu dalam pengajaran di kelas agar pembelajaran menjadi lebih interaktif
antara pengajar dan murid. Murid dapat belajar mandiri dengan mengamati alat peraga
augmented reality yang dikembangkan tanpa perlu dipandu. Namun sayangnya masih
sulitnya pengembangan aplikasi augmented reality, menjadikan belum banyaknya para
guru yang dapat mengembangkan aplikasi berbasi augmented reality. Atas dasar
permasalahan tersebut, melalui organisasi APSI , dilakukanya kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan pembuatan model 3D berbasis augmented
reality yang diikuti oleh perwakilan dari para guru se-Jadebotabek sebanyak 15 Guru.
Kegiatan pelatihan dibagi menjadi 3 sesi, yaitu sesi pertama melalui metode ceramah,
sesi kedua metode tutorial terpandu dan sesi terakhir dengan latiihan. Hasil dari
pelaksanaan pelatihan ini adalah guru mampu membuat aplikasi augmented reality
secara mandiri dan mampu membuat alat peraga hidrologi berbasis augmented reality
yang dapat digunakan untuk memperkaya pembelajaran di kelas.

Kata kunci : Pengabdian Kepada Masyarakat, Augmented Reality, Hidrologi

110
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106
Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

PENDAHULUAN
Teknologi augmented reality merupakan salah satu inovasi yang dapat
menciptakan ilusi digital dimana seolah-olah objek 3 dimensi yang biasa terdapat di
dalam dunia digital dapat hadir berinteraksi di dunia nyata (Azuma, 2017). Hadirnya
objek digital di dunia nyata memudahkan proses pembelajaran, dimana murid dapat
secara langsung berinteraksi, mengamati dan bereksperimen dengan objek tersebut. Hal
ini berdampak positif dalam perkembangan pengetahuan murid dalam pengelola
informasi. Namun, untuk dapat menghasilkan sebuah produk ajar berbasis augmented
reality masih sangat sulit khususnya untuk para guru, dikarenkan teknologi ini masih
tergolong baru sehingga masih sedikit pengembang yang dapat menguasai teknologi ini.
Padahal, banyak sekali manfaat yang dapat dihasilkan dari teknologi ini seperti alat
peraga berbasialat s augmented reality pada pengenalan tata surya(Arifitama, 2015), alat
pembelajaran hidrologi (Syahputra and Arifitama, 2018) dan alat peraga pendidikan
lainnya yang tentunya dapat dikembangkan oleh guru dengan ragam mata pelajaran
yang dikuasainya. Melalui inisiatif organisasi Asosiasi Pengawas Sekolah Seluruh
Indonesia (APSI) menjembatani kegiatan pelatihan pembuatan augmented reality untuk
perwakilan guru se-Jabodetabek. Kegiatan pelatihan ini menjadikan tugas dan
kewajiban bagi dosen sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat di samping
kewajiban mengajar dan meneliti. Peserta dari kegiatan ini berjumlah 15 guru dengan
berbagai latar belakang disiplin keilmuan yang membutuhkan pengetahuan tentang
augmted reality dan pembuatan aplikasi augmented reality. Proses hidrologi berbasis
augmented reality dipilih sebagai contoh aplikasi alat peraga, dan juga gambaran
penerapan teknologi augmented reality pada keilmuan mata pelajaran yang dapat
dipakai di sekolah.

TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa pengabdian kepada masyarakat sebelumnya telah melakukan jenis
pelatihan dengan bentuk pelatihan yang diterapkan pada pengabdian yang dilaksanakan,
seperti pada pengabdian pertama yaitu yang dilaksanakan oleh (Hardianto, Fajrizal and
Darmayunata, 2020) yang melaksanakan pelatihan penggunaan system informasi
geografis lokasi lembaga swadaya masyarakagt di Kesbangpol Pekanbaru, dimana pada
pengabdian ini dilaksanakan dengan cara memberika ceramah kepada masayarakat.
Selama pelaksanaan pengabdian, ceramah dilakukan dengan cara memberikan panduan
secara berurutan mengenai mekanisme penggunaan dari aplikasi yang telah
dikembangkan. Pengabdian masyarakat berikutnya yang dilaksanakan oleh (Zamsuri,
Syafitri and Febriadi, 2020), dimana bentuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
dilakukan dalam bentuk workshop atau praktikum dengan tema pembuatan desain
konten dan sosialisasi organisasi masyarkat. Pola praktikum dibutuhkan sebagai
pembelajaran mandiri dari peserta pengabdian. Berdasarkan pola pengabdian kepada
masyakarakat yang pernah dilakukan oleh pengabdian sebelumnya, maka pada
pengabdian masyarakat yang dilaksabakan di sini menggunakan konep ceramah,
praktikum dan evaluasi.

111
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106
Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

METODE PELAKSANAAN
Pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, dilakukan dengan
metode ceramah, metode praktikum dan evaluasi sesuai dengan kebutuhan dari peserta
kegiatan pelatihan dan memastikan bahwa para peserta dapat memahami dan mampu
membangun aplikasi augmented reality secara sederahana. Metode ceramah digunakan
sebagai pendekatan dalam penyampaiann bahan ajar yang sesuai kepada peserta
pelatihan. Pada dasarnya penggunaan metode ceramah hanya dapat dilakukan untuk
sebagai pembuka dari kegiatan pelatihan serta menjelaskan materi dasar kepada para
peserta pelatihan yang masih awam terhadap topik atau tema dari perlatihan augmented
reality. Adapun susunan materi yang diberikan dengan metode ceramah adalah seperti :
1. Pengenalan secara umum tentang Augmented Reality
2. Sejarah Perkembangan Augmented Reality
3. Potensi Pengembangan Augmented Reality sebagai Alat Peraga

Namun metode ceramah tidak cocok diterapkan pada seluruh sesi pelatihan
dikarenakan pelajaran berjalan cenderung membosankan karena peserta tidak diberi
kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan, peserta menjadi pasih
hanya aktif membuat catatan saja, dan kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat
berakibat para peserta tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan, untuk itu
dibutuhukan metode lainnya untuk menunjang kemampuan teknis dari para peserta
pelatihan, yaitu pelatihan bertahap atau disebut metode praktikum.
Menurut (Pratiwi and Wasis, 2013) memberi pengertian bahwa metode
praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan pembelajaran
dengan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek seperti yang dapat dilihat pada
gambar 1.

Gambar 1. Metode Praktikum

Adapun susunan materi dari pelaksanaan praktikum yaitu :


1. Pengenalan Unity sebagai platform pengembangan
2. Pengenalan Vuforia SDK sebagai SDK augmented reality
3. Pengenalan tool dasar aplikasi unity
4. Pemembuatan scene di unity
5. Bagaimana mengubah material di unity
6. Bekerja dengan kanvas di unity
7. Membuat marker di vuforia
8. Setting unity untuk augmented reality
9. Membuat alat Peraga Hidrologi
.

112
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106
Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

Metode terakhir yang diterapkan pada pelatihan ini adalah evaluasi, dimana
evaluasi diperlukan untuk memastikan bahwa peserta pelatihan dapat memahami dan
mampu menjalankan instruksi yang telah diberikan pada saat praktikum. Metode ini
penting dilakuakan sebagai umpan balik yang diberikan dari peserta kepada pelaksana
pengabdian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan dalam bentuk pelatihan
selama sehari ini dilaksanakan oleh satu dosen Program Studi Teknik Informatika
yaitu Bapak Budi Arifitama berdasarkan undangan yang diberikan oleh asosisasi
APSI. Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan ceramah oleh narasumber seperti
pada gambar 2.

Gambar 2. Ceramah Pada Sesi Pembuka

Pada gambar 2, narasumber sedang melakukan kegiatan ceramah didepan para


peserta pelatihan, dimana tema yang dijelaskan adalah mengenai penjelasan umum
mengenai teknologi augmented reality, dimana teknologi augmented reality di
Indonesia sendiri telah hadir semenjak pada awal tahun 2012, dimana teknologi ini
memberikan inovasi yang dapat dipakai di dunia pendidikan, untuk memberikan
visualisasi benda atau alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pelatihan ini dikhususkan untuk memberikan keterampilan dasar kepada para peserta
untuk membuat augmented reality yang nantinya dapat digunakan dalam proses
pembelajaran di kelas. Setelah selesai dengan kegiatan ceramah, maka dilanjutkan
dengan kegiatan selanjutnya adalah dengan pelaksanaan praktikum yang dapat dilihat
pada gambar 3.

113
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106
Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

Gambar 3. Pelaksanaan Praktikum

Gambar 3 merupakan gambar proses pelaksanaan praktikum, dimana


narasumber mendemonstrasikan tahapan-tahapan dari pembuatan sebuah objek
augmented reality. Pada sesi ini penjelasan augmented reality dilakukan dengan cara
bertahap mengenai pembuatan aplikasi hidrologi berbasis augmented reality.
Beberapa kegiatan dalam pembentukan tahapan hidrologi dapat dilihat pada gambar
4. Gambar 4 merupakan tahapan pembentukan landscape dasar dari area perumahan
dan lingkungan sekitar seperti pegunungan dan pepohonnan, pembuatan landscape
pada pelatihan ini memanfaatkan platform Unity sebagai platform pengembangan.

Gambar 4. Pembuatan Landscape Kota

114
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106
Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

Gambar 5. Pembuatan Partikel Hujan

Gambar 5 merupakan gambar pembentukan partikel hujan, dimana dasar komponen


partikel jika dijalankan akan tidak beraturan, pada konfigurasi partikel ditambahkan
komponen gravitasi agar partikel terebut seolah-olah turun bagaikan hujan.

Gambar 6. Pembuatan Tombol Proses Hidrologi

Gambar 6 merupakan gambar pembuatan menu dari aplikasi hidrologi berbasis


augmented reality, dimana pengguna akan menekan tombol tersebut sesuai dengan
urutan terjadinya proses hidrologi, dimulai dari keadaan normal, evaporasi, hujan dan
terakhir adalah hujan.

115
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106
Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

Gambar 7. Proses Pembentukan Awan Augmented Reality

Gambar 8.Proses Pembentukan Hujan Augmented Reality

Gambar 7 dan 8 merupakan hasil dari aplikasi hidrologi berbasis augmented


reality yang merupakan proses pembentukan awan yang berhujung pada simulasi air
hujan yang turun dari awan. Setelah dilaksanakan kegiatan praktikum, maka akhir dari
kegiatam ini adalah evaluasi para peserta dimana kegiatan evaluasi ini dilakukan
dengan cara melihat apakah para peserta mampu mengerjakan semua instruksi selama
pelatihan, dan hasil dari evaluasi bahwa seluruh peserta dapat membuat aplikasi
augmented reality dengan baik.

KESIMPULAN
Pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan tema pelatihan pembuatan aplikasi
alat peraga berbasis augmented reality berhasil dilaksanakan dan seluruh peserta dapat
membangun aplikasi augmented reality berdasarkan tuntunan dari pelatih. Hasil dari
pengabdian ini dapat bermanfaat untuk para guru sebagai bahan pengayaan
pembelajaran.

116
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin E-ISSN 2614-7106
Vol. 4 No. 2, tahun 2020 P-ISSN 2715-8187

DAFTAR PUSTAKA
$ULILWDPD % µ3HQJHPEDQJDQ $ODW 3HUDJD 3HQJHQDODQ 7DWD 6XU\D %LPD 6DNWL
0HQJJXQDNDQ $XJPHQWHG 5HDOLW\ GL 3$8'¶ Jurnal SISFO, 5(4), pp. 446±
453.
Azuma, R. T µ0DNLQJ $XJPHQWHG 5HDOLW\ D 5HDOLW\¶ LQ Imaging and Applied
Optics 2017 (3D, AIO, COSI, IS, MATH, pcAOP), p. JTu1F.1. doi:
10.1364/3D.2017.JTu1F.1.
+DUGLDQWR 5 )DMUL]DO ) DQG 'DUPD\XQDWD < µPelatihan Menggunakan Sistem
Informasi Geografis Lokasi Lembaga Swadaya Masyarakat Di Kesbangpol
Pekanbaru¶ Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 4(1), pp. 1±8.
Pratiwi, A. and Wasis, - µ3embelajaran dengan Praktikum Sederhana Untuk
Mereduksi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Fluida Statis di Kelas XI SMA
1HJHUL 7XEDQ¶, Inovasi Pendidikan Fisika.
6\DKSXWUD $ DQG $ULILWDPD % µPengembangan Alat Peraga Edukasi Proses
Siklus Air (Hidrologi) Menggunakan Teknologi Augmented Reality¶ LQ
Seminar Nasional Teknologi dan Multimedia (SEMNASTEKNOMEDIA), pp. 2-
11±1.
=DPVXUL $ 6\DILWUL : DQG )HEULDGL % µDesain Konten Promosi Dan
6RVLDOLVDVL 2UJDQLVDVL 0DV\DUDNDW¶, Jurnal Pengabdian Masyarakat M
ultidisiplin, 4(1), pp. 40±47.

117

You might also like