You are on page 1of 12

E-ISSN P-ISSN

Volume 3 No 01 Tahun 2023

Komparasi Studi Fenomenologi dalam Penyelesaian


Sengketa Harta Warisan Ditinjau dari Perspektif
Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang
Perkawinan di Indonesia
Andi Iswandi

ABSTRACT
Universitas PTIQ Jakarta,
Jl. Lebakbulus Raya no.2 This study compares the phenomenological approach in resolving inheritance
Cilandak, Jakarta Selatan disputes, with a focus on the views of the Compilation of Islamic Law and the
Marriage Law in Indonesia. This study uses the phenomenological method to
andiiswandi@ptiq.ac.id explore the experiences and meanings given by individuals or groups
regarding the settlement of inheritance disputes. The results showed that the
majority of participants had a strong understanding of the provisions of
Islamic law and marriage laws in the context of inheritance distribution. They
tend to believe that resolving inheritance disputes based on Islamic law is
fairer than civil law. The role of the mediator is considered very crucial, and
participants feel it is important to make settlement procedures more
accessible and understandable to the community. The conclusion of this study
shows that a strong understanding of Islamic law and marriage laws can affect
the outcome of inheritance dispute resolution. Furthermore, giving the role of
mediator and efforts to increase accessibility and public understanding of
settlement procedures can increase the effectiveness of resolving inheritance
disputes in Indonesia. This research provides additional insight into the
dynamics of resolving inheritance disputes in the context of Islamic law and
civil law in Indonesia.

Keywords: Comparative Studies, Inheritance Disputes, Islamic Law,


Indonesian Marriage Law

Kompilasi Hukum Islam mengatur tentang


PENDAHULUAN
sisi hukum waris berdasarkan ajaran Islam,
Harta warisan merupakan aset yang sedangkan Undang-undang Perkawinan
diwariskan oleh seseorang kepada ahli mengatur tentang aspek pernikahan,
warisnya setelah pemilik aset tersebut termasuk harta warisan yang diwariskan
meninggal dunia. Penyelesaian sengketa dalam ikatan perkawinan (Rubiati, Hukum,
terkait harta warisan merupakan hal yang dan Padjadjaran 2023).
kompleks dan seringkali menimbulkan
Pendekatan fenomenologi dalam
konflik di kalangan ahli waris, terutama
penelitian ini penting untuk digunakan
ketika aset tersebut memiliki nilai materi dan
karena dapat memberikan wawasan
emosional yang tinggi. Penyelesaian sengketa
mendalam tentang bagaimana individu dan
harta warisan menjadi penting untuk
kelompok dalam masyarakat memaknai dan
menjaga keharmonisan keluarga dan
mengalami proses penyelesaian sengketa
masyarakat serta memastikan keadilan bagi
harta warisan (Tumangkeng dan Maramis
semua pihak terlibat (Mu’minin 2020).
2022). Pendekatan fenomenologi
Di Indonesia, hukum yang mengatur memungkinkan peneliti untuk memahami
tentang harta warisan terdapat dalam dua persepsi, pandangan, dan emosi yang terlibat
perspektif utama, yaitu Kompilasi Hukum
Islam dan Undang-undang Perkawinan.

9
Qonuni: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam
Volume 3 No 01 Tahun 2023

dalam penyelesaian sengketa harta warisan sesuai dengan ketentuan syariah dan
dari sudut pandang subjek yang terlibat. perintah Allah Swt dalam Al-Quran.
Perbedaan pendekatan hukum dalam Ketentuan ini menetapkan bagaimana harta
Kompilasi Hukum Islam dan Undang- warisan harus dibagi dan diberikan kepada
undang Perkawinan juga menimbulkan ahli waris dengan berlandaskan pada
pertanyaan tentang efektivitas dan efisiensi hubungan keluarga, jenis kelamin, dan status
penyelesaian sengketa harta warisan dari perkawinan ahli waris.
kedua perspektif tersebut. Studi komparatif Beberapa poin penting tentang
dengan pendekatan fenomenologi pengertian harta warisan dalam hukum Islam
diharapkan dapat mengungkapkan meliputi:
perbedaan dan kesamaan cara pandang dan Ahli Waris
pengalaman masyarakat terkait penyelesaian
Ahli waris adalah kelompok orang-orang
sengketa harta warisan berdasarkan kedua
yang memiliki hak untuk menerima bagian
hukum tersebut (Kesek 2014).
dari harta warisan. Ahli waris dapat berbeda-
Dengan menggali pemahaman beda tergantung pada status hubungan
mendalam melalui studi pendekatan keluarga dan jenis kelamin. Beberapa ahli
fenomenologi, penelitian ini diharapkan waris yang umum mencakup keturunan
dapat memberikan kontribusi yang berarti langsung (anak, cucu), orangtua, suami/istri,
dalam merumuskan upaya-upaya lebih lanjut dan saudara kandung.
dalam peningkatan mekanisme penyelesaian
Bagian Warisan
sengketa harta warisan yang lebih adil, efektif,
dan sesuai dengan nilai-nilai keadilan dalam Pembagian harta warisan dalam hukum
konteks hukum Islam dan hukum pernikahan Islam ditentukan oleh aturan tertentu.
di Indonesia (Ahimsa-Putra 2012). Misalnya, bagian warisan seorang anak laki-
laki biasanya dua kali lipat dari bagian
Selain itu, penelitian ini diharapkan
seorang anak perempuan dalam situasi yang
dapat memberikan masukan kepada
serupa. Bagian untuk setiap ahli waris
pemerintah dan lembaga terkait dalam
ditentukan dalam persentase tertentu dari
mengkaji dan memperbaiki peraturan yang
total harta warisan.
berkaitan dengan penyelesaian sengketa
harta warisan untuk meningkatkan kualitas Sistem Pewarisan
kehidupan masyarakat Indonesia secara Hukum Islam mengatur sistem pewarisan
keseluruhan. berdasarkan tingkat hubungan keluarga dan
status perkawinan. Misalnya, dalam kasus
meninggalnya seorang suami, istri
LITERATUR REVIEW mendapatkan bagian tertentu dari harta
Dalam hukum Islam, harta warisan warisan, sementara anak-anak mendapatkan
dikenal sebagai "mirath" atau "mawarith" bagian yang lain.
yang merujuk pada harta atau aset yang Kaidah Syariah
diwariskan oleh seseorang kepada ahli Penyelesaian sengketa harta warisan dalam
warisnya setelah kematian pemilik aset hukum Islam didasarkan pada kaidah syariah
tersebut. Konsep harta warisan dalam hukum dan prinsip keadilan. Jika terjadi sengketa
Islam diatur secara detail dalam Al-Quran antara ahli waris, para hakim berusaha
dan Hadis Nabi Muhammad SAW, sehingga memastikan bahwa harta warisan dibagi
menjadi bagian integral dari sistem hukum secara adil sesuai dengan ketentuan syariah.
Islam (Cahyani 2018).
Wasiat
Menurut Choirunnisak (2017) prinsip
Selain pembagian waris sesuai ketentuan
dasar dalam hukum waris Islam adalah
hukum Islam, pemilik harta juga memiliki
bahwa harta warisan harus didistribusikan
hak untuk membuat wasiat. Dalam wasiat,

10
Komparasi Studi Fenomenologi dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Ditinjau
dari Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia

Andi Iswandi

seorang Muslim dapat menentukan warisan dapat dilakukan dengan adil dan
bagaimana sebagian harta warisnya akan damai.
didistribusikan di luar ketentuan hukum
waris, hingga batas tertentu.
Sengketa Waris Islam
Pengertian harta warisan dalam hukum
Dalam literatur review ini, berbagai
Islam sangat penting karena mencerminkan
penelitian dan pandangan para ahli hukum
prinsip keadilan dan kesetaraan dalam
Islam serta pakar hukum keluarga menjadi
pembagian harta benda serta menunjukkan
sumber utama untuk mengumpulkan
bagaimana agama Islam memberikan
informasi tentang mekanisme penyelesaian
pedoman tentang bagaimana seseorang harus
sengketa harta warisan dalam Kompilasi
mengelola harta dunia dan mempersiapkan
Hukum Islam. Literatur review ini juga bisa
diri untuk kehidupan setelah mati.
melibatkan studi perbandingan dengan
hukum waris Islam yang berlaku di negara-
Faktor-faktor yang Mempengaruhi negara lain untuk memberikan gambaran
Sengketa Harta Warisan lebih komprehensif tentang pendekatan dan
Sengketa harta warisan dapat keunikan penyelesaian sengketa harta
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang warisan dalam Kompilasi Hukum Islam di
kompleks. Salah satu faktor utama adalah Indonesia.
ketidakjelasan dalam pembagian waris. Jika Hasil dari literatur review ini
tidak ada wasiat yang jelas atau jika ahli waris diharapkan dapat memberikan wawasan
tidak memahami hukum waris yang berlaku, tentang cara-cara penyelesaian sengketa
hal ini dapat menyebabkan konflik dalam harta warisan yang sah dan sesuai dengan
proses pembagian harta warisan. Selain itu, ajaran Islam, serta membahas perbedaan
hubungan keluarga yang rumit juga dapat pendekatan hukum Islam dalam Kompilasi
mempengaruhi sengketa. Perselisihan yang Hukum Islam dengan sistem hukum waris di
sudah ada sebelumnya atau ketegangan negara-negara lain. Selain itu, literatur
antara anggota keluarga bisa memperburuk review ini juga dapat mengidentifikasi
situasi dan mempengaruhi cara ahli waris permasalahan yang sering muncul dalam
berinteraksi dalam mencari bagian dari harta penyelesaian sengketa harta warisan, serta
warisan (Luthfia 2019). memberikan rekomendasi untuk
Menurut Sopie (2018) kurangnya meningkatkan efektivitas dan efisiensi
informasi tentang hukum waris juga dapat mekanisme penyelesaiannya.
menjadi faktor pemicu sengketa, karena Dalam melakukan literatur review,
ketidaktahuan tentang hak dan kewajiban penting untuk menggunakan metode yang
dalam pembagian waris dapat menimbulkan sistematis dan kritis untuk mengidentifikasi,
kesalahpahaman. Selain itu, perbedaan menilai, dan menyintesis sumber-sumber
interpretasi agama dan budaya dalam yang relevan. Pemilihan sumber-sumber
masyarakat yang heterogen juga dapat yang terpercaya dan akurat juga menjadi
menyebabkan pandangan yang berbeda bagian penting dalam menjaga kualitas dan
tentang bagaimana pembagian harta warisan validitas hasil literatur review. Hasil dari
seharusnya. Faktor lain yang berkontribusi literatur review ini dapat menjadi dasar
adalah ketidakpuasan terhadap pembagian untuk pengembangan penelitian lebih lanjut
warisan, ambisi finansial, serta konflik atau perbaikan kebijakan terkait
pribadi dan sejarah keluarga. Semua faktor penyelesaian sengketa harta warisan dalam
ini perlu diperhatikan dan diatasi dengan Kompilasi Hukum Islam di Indonesia.
baik agar penyelesaian sengketa harta

11
Qonuni: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam
Volume 3 No 01 Tahun 2023

Waris Menurut Regulasi Perkawinan pada sudut pandang subjek, di mana


di Indonesia pengalaman dan pandangan partisipan
Undang-Undang Perkawinan di Indonesia menjadi aspek yang utama. Dalam penelitian
mengatur tentang pengaturan harta warisan hukum dengan pendekatan fenomenologi,
dalam konteks perkawinan. Dalam undang- deskripsi mendalam menjadi kunci utama
undang ini, diakui adanya dua jenis harta, dalam menggali pemahaman tentang
yaitu harta pribadi dan harta bersama. Harta bagaimana orang-orang mengalami dan
pribadi merupakan milik masing-masing memberikan arti terhadap fenomena hukum
pasangan sebelum dan selama perkawinan, dalam konteks kehidupan sehari-hari.
serta harta yang didapat melalui warisan, Metode kualitatif seperti wawancara
hadiah, atau hibah yang secara tegas mendalam, observasi, dan analisis dokumen
ditujukan sebagai harta pribadi. Sementara digunakan untuk mengumpulkan data yang
itu, harta bersama adalah harta yang kaya dan mendalam tentang perspektif
diperoleh selama perkawinan dan dianggap partisipan terkait isu hukum yang sedang
sebagai milik bersama pasangan. Jika terjadi diteliti. Selain itu, pendekatan fenomenologi
perceraian atau perpisahan, harta bersama juga menekankan pada refleksi dan
akan dibagi secara adil antara kedua interpretasi sebagai langkah penting dalam
pasangan. Namun, pembagian adil tidak menganalisis data dan memahami
selalu berarti pembagian yang sama rata, pengalaman partisipan secara objektif.
melainkan harus mempertimbangkan faktor- Dengan mengeliminasi prasangka dan sudut
faktor yang adil dan wajar. Harta pribadi pandang pribadi, pendekatan fenomenologi
tidak termasuk dalam pembagian harta membuka ruang eksplorasi dan teori terbuka,
bersama saat perceraian, tetap menjadi milik sehingga peneliti dapat menerima pandangan
pemiliknya, dan tidak harus dibagi dengan baru yang muncul dari partisipan tanpa
pasangan. Namun, jika salah satu pasangan adanya asumsi sebelumnya. Pendekatan
menerima warisan selama perkawinan, fenomenologi dalam penelitian hukum
warisan tersebut tetap menjadi harta pribadi memberikan kesempatan untuk
pemiliknya, kecuali ada wasiat tertulis yang mendapatkan wawasan mendalam tentang
menyatakan sebaliknya. Selain itu, pasangan cara individu atau kelompok memaknai
yang akan menikah dapat membuat masalah hukum tertentu, dan hal ini dapat
perjanjian pra-nikah yang mengatur tentang memberikan kontribusi penting dalam
harta dan kewajiban keuangan selama merumuskan kebijakan atau rekomendasi
perkawinan. Pengaturan harta warisan dalam yang lebih sesuai dengan perspektif
Undang-undang Perkawinan bertujuan partisipan yang terlibat.
untuk memberikan kejelasan dan
perlindungan hukum bagi pasangan yang
METODE PENELITIAN
menikah serta menghindari sengketa yang
berkepanjangan terkait harta selama Metode Penelitian ini menggunakan
perkawinan berlangsung atau setelah pendekatan fenomenologi untuk memahami
perceraian atau perpisahan terjadi. dan menggali pengalaman serta makna yang
diberikan oleh individu atau kelompok terkait
Pendekatan Fenomenologi dalam
penyelesaian sengketa harta warisan. Peneliti
penelitian hukum
akan menempatkan subjek atau partisipan
Pendekatan fenomenologi dalam penelitian sebagai fokus utama penelitian dan berusaha
hukum merupakan suatu metode yang untuk mendapatkan deskripsi mendalam
digunakan untuk mendalami dan memahami tentang perspektif dan pandangan mereka
makna serta pengalaman individu atau terkait isu hukum ini. Metode kualitatif
kelompok terkait isu hukum yang sedang seperti wawancara mendalam, observasi,
diteliti. Pendekatan ini menempatkan fokus atau analisis dokumen akan digunakan untuk

12
Komparasi Studi Fenomenologi dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Ditinjau
dari Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia

Andi Iswandi

mengumpulkan data yang kaya tentang Meskipun demikian, hasil penelitian


pengalaman partisipan. Selain pendekatan juga menunjukkan bahwa ada beberapa
fenomenologi, penelitian ini juga akan partisipan yang tidak sepenuhnya merasa
melibatkan studi literatur dan analisis hukum bahwa sistem penyelesaian sengketa harta
Islam dan undang-undang perkawinan di warisan dalam Kompilasi Hukum Islam dan
Indonesia terkait penyelesaian sengketa Undang-undang Perkawinan di Indonesia
harta warisan. Dengan demikian, peneliti telah memberikan keadilan bagi semua pihak
dapat memahami bagaimana aturan dan yang terlibat. Selain itu, terdapat perbedaan
prosedur yang berlaku dalam hukum Islam pendapat mengenai seberapa sering sengketa
dan undang-undang perkawinan di Indonesia harta warisan terjadi dalam lingkungan
berdampak pada penyelesaian sengketa harta keluarga atau masyarakat.
warisan. Selanjutnya, peneliti akan Secara keseluruhan, partisipan
melakukan analisis dan pembahasan untuk cenderung percaya bahwa pendekatan
memberikan pemahaman yang lebih fenomenologi dapat memberikan wawasan
mendalam tentang penyelesaian sengketa yang lebih mendalam tentang pengalaman
harta warisan dari perspektif fenomenologi dan makna individu terkait sengketa harta
dan kajian hukum Islam serta undang- warisan. Mereka juga merasa bahwa
undang perkawinan. Penelitian ini penyelesaian sengketa harta warisan dalam
diharapkan dapat memberikan kontribusi Kompilasi Hukum Islam dan Undang-
yang berarti dalam memahami kompleksitas undang Perkawinan di Indonesia
isu hukum ini dan memberikan masukan mencerminkan nilai-nilai agama dan budaya
penting untuk pengembangan kebijakan atau lokal.
pemahaman yang lebih baik dalam
Sebagian besar partisipan merasa puas
masyarakat tentang penyelesaian sengketa
dengan proses penyelesaian sengketa harta
harta warisan dari sudut pandang hukum
warisan yang telah mereka alami atau amati,
Islam dan undang-undang perkawinan di
dan mereka juga merasa bahwa ada
Indonesia.
perbedaan signifikan dalam penyelesaian
sengketa harta warisan berdasarkan hukum
HASIL PENELITIAN DAN Islam dan undang-undang perkawinan.
PEMBAHASAN Catatan penelitian menunjukkan
variasi dalam tanggapan partisipan terhadap
Hasil penelitian ini (Lampiran: Tabel 1)
pertanyaan dengan skala Likert. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas partisipan
menandakan bahwa pandangan dan persepsi
memiliki pemahaman yang baik hingga
mereka mengenai penyelesaian sengketa
sangat jelas mengenai ketentuan hukum
harta warisan dapat beragam. Hasil
Islam dan undang-undang perkawinan
penelitian ini memberikan gambaran
terkait pembagian waris. Mereka juga
mendalam tentang perspektif partisipan
cenderung percaya bahwa penyelesaian
terkait isu tersebut, dan dapat menjadi dasar
sengketa harta warisan berdasarkan hukum
penting dalam pengembangan kebijakan atau
Islam lebih adil dibandingkan dengan hukum
pemahaman lebih lanjut tentang
sipil. Sebagian besar partisipan menganggap
penyelesaian sengketa harta warisan dari
peran mediator sangat penting dalam
sudut pandang hukum Islam dan undang-
penyelesaian sengketa harta warisan dan
undang perkawinan di Indonesia.
setuju bahwa prosedur penyelesaian sengketa
tersebut harus lebih mudah diakses dan Dalam interpretasi data hasil penelitian
dipahami oleh masyarakat. dengan pendekatan analisis fenomenologi,
peneliti berusaha memahami dan menggali
makna yang diberikan oleh partisipan terkait

13
Qonuni: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam
Volume 3 No 01 Tahun 2023

penyelesaian sengketa harta warisan konflik dalam proses penyelesaian sengketa


berdasarkan hukum Islam dan undang- tersebut.
undang perkawinan di Indonesia. Berikut
adalah beberapa interpretasi berdasarkan
Keempat, kritik terhadap Aksesibilitas
hasil data dengan pendekatan analisis
Proses Penyelesaian
fenomenologi:
Nilai rata-rata pada pertanyaan tentang
aksesibilitas proses penyelesaian sengketa
Pertama, pemahaman yang Jelas harta warisan menunjukkan bahwa sebagian
tentang Hukum Islam dan Undang- partisipan merasa perlu perbaikan dalam hal
Undang Perkawinan aksesibilitas. Hal ini menandakan bahwa ada
Dari nilai rata-rata pertanyaan mengenai kendala yang dihadapi oleh beberapa
pemahaman tentang hukum Islam dan partisipan dalam mengakses dan memahami
undang-undang perkawinan terkait prosedur penyelesaian sengketa tersebut,
pembagian waris, dapat disimpulkan bahwa sehingga perlu adanya upaya lebih lanjut
mayoritas partisipan memiliki pemahaman untuk meningkatkan aksesibilitas bagi
yang cukup baik hingga sangat jelas masyarakat secara keseluruhan.
mengenai ketentuan hukum tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa partisipan memiliki
Refleksi atas Keadilan dalam Sistem
pengetahuan yang memadai tentang aturan-
Hukum
aturan yang mengatur waris dalam kedua
sistem hukum. Hasil nilai rata-rata pertanyaan tentang
keadilan dalam sistem hukum menunjukkan
variasi pandangan partisipan. Beberapa
Kedua, keyakinan atas Keadilan partisipan menyatakan bahwa sistem hukum
Hukum Islam dalam Penyelesaian dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-
Sengketa Harta Warisan undang Perkawinan di Indonesia telah
Dari hasil nilai rata-rata pertanyaan tentang memberikan keadilan bagi semua pihak yang
keadilan penyelesaian sengketa harta warisan terlibat, sementara yang lain merasa
berdasarkan hukum Islam, mayoritas sebaliknya. Hal ini mencerminkan
partisipan menunjukkan keyakinan bahwa kompleksitas dan dinamika dari sengketa
hukum Islam memberikan penyelesaian yang harta warisan yang melibatkan nilai-nilai
lebih adil dibandingkan dengan hukum sipil. sosial dan budaya yang beragam.
Hal ini mengindikasikan bahwa partisipan Dengan menggunakan pendekatan
percaya bahwa nilai-nilai keadilan dan analisis fenomenologi, interpretasi data ini
kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam memberikan pemahaman mendalam tentang
hukum Islam berperan penting dalam perspektif dan pengalaman partisipan terkait
penyelesaian sengketa tersebut. penyelesaian sengketa harta warisan. Hasil
penelitian ini dapat menjadi landasan bagi
Ketiga, peran Mediator dalam upaya pemahaman yang lebih komprehensif
Penyelesaian Sengketa dalam merumuskan kebijakan atau
perbaikan dalam sistem penyelesaian
Hasil nilai rata-rata pada pertanyaan
sengketa harta warisan di Indonesia.
mengenai pandangan tentang peran mediator
menunjukkan bahwa mayoritas partisipan
menyadari pentingnya mediator dalam Contoh Kasus Penyelesaian Sengketa
penyelesaian sengketa harta warisan. Hal ini Waris
menegaskan bahwa partisipan mengakui Berikut adalah tiga contoh kasus
bahwa mediator memiliki peran krusial penyelesaian sengketa waris di Indonesia: (1)
dalam mencari solusi yang adil dan meredam Kasus Pertentangan Waris Antar Saudara

14
Komparasi Studi Fenomenologi dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Ditinjau
dari Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia

Andi Iswandi

Kandung: Dalam kasus ini, terdapat sengketa Perlu dipahami bahwa setiap kasus
antara beberapa saudara kandung terkait penyelesaian sengketa waris memiliki
pembagian waris dari orangtua mereka yang konteks dan faktor-faktor yang berbeda,
meninggal dunia. Setiap saudara memiliki sehingga penyelesaiannya dapat bervariasi
pandangan dan klaim yang berbeda tergantung pada keadaan dan peraturan
mengenai bagaimana harta warisan harus hukum yang berlaku dalam setiap kasus.
dibagi, sehingga menyebabkan konflik dan Penyelesaian sengketa waris seringkali
pertentangan di antara mereka. Penyelesaian melibatkan pendekatan yang cermat,
sengketa waris ini melibatkan mediator atau pemahaman mendalam terhadap hukum
pihak ketiga yang berusaha mencari yang berlaku, dan pengakuan terhadap nilai-
kesepakatan yang adil di antara saudara- nilai sosial dan budaya yang ada di
saudara tersebut dan menyelesaikan masyarakat.
sengketa dengan cara damai dan
mempertimbangkan aspek-aspek hukum
Studi Komparatif antara Kompilasi
Islam dan undang-undang perkawinan yang
Hukum Islam dan Undang-undang
berlaku di Indonesia.
yang mengatur kewarisan
(2) Kasus Waris Tanah Keluarga di
Pendekatan dalam penyelesaian sengketa
Pedesaan: Dalam kasus ini, anggota keluarga
harta warisan menurut Kompilasi Hukum
yang tinggal di desa atau pedesaan
Islam (KHI) dan Undang-undang Negara
menghadapi sengketa terkait pemilikan dan
Indonesia memiliki persamaan dan
pembagian tanah warisan dari leluhur
perbedaan yang mencerminkan dasar hukum
mereka. Karena kepemilikan tanah seringkali
dan prinsip yang berbeda. Secara bersamaan,
tidak didokumentasikan secara resmi, hal ini
keduanya memiliki tujuan untuk
menyebabkan ketidakjelasan dalam
memberikan keadilan dan pemerataan harta
pembagian hak kepemilikan dan berpotensi
warisan kepada ahli waris sesuai dengan
memicu konflik antar keluarga atau antar
ketentuan hukum yang berlaku. Persamaan
desa. Penyelesaian sengketa waris dalam
pertama adalah dalam penggunaan mediator
kasus ini melibatkan proses mediasi yang
atau penengah yang berfungsi membantu
melibatkan tokoh masyarakat setempat dan
mencapai kesepakatan dan solusi yang
pihak yang berwenang untuk mencari solusi
menguntungkan bagi pihak-pihak yang
yang memperhatikan nilai-nilai lokal dan
bersengketa. Namun, perbedaan mendasar
adat istiadat serta mematuhi peraturan
terletak pada sumber hukum yang menjadi
hukum yang berlaku.
landasan dalam penyelesaian sengketa. KHI
(3) Kasus Harta Warisan Warga Negara berbasis pada aturan-aturan hukum Islam
Asing: Dalam kasus ini, terdapat konflik dan yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis
sengketa terkait pembagian harta warisan Nabi Muhammad, sementara Undang-
dari warga negara asing yang meninggal di undang Negara Indonesia mengacu pada
Indonesia. Sengketa ini dapat melibatkan hukum sipil yang diatur dalam undang-
keluarga dari negara asal sang pewaris dan undang nasional. Perbedaan lainnya adalah
keluarga dari Indonesia, serta beragam aspek dalam pengaturan harta warisan dan pewaris.
hukum internasional yang harus KHI memiliki aturan khusus tentang siapa
dipertimbangkan. Penyelesaian sengketa ini saja yang dianggap sebagai pewaris dalam
mungkin melibatkan penyelesaian melalui hukum Islam, sementara Undang-undang
mekanisme hukum yang ada di Indonesia dan Negara Indonesia cenderung mengadopsi
negara asal warga negara asing tersebut, atau sistem waris kesamarataan tanpa
melalui proses mediasi atau negosiasi antar membedakan gender. Selain itu, KHI
keluarga yang terlibat. mengatur dengan lebih rinci tentang harta

15
Qonuni: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam
Volume 3 No 01 Tahun 2023

warisan dan persentase pembagian, adil dan sesuai dengan kehendak Allah.
sedangkan Undang-undang Negara Pendekatan fenomenologis akan menggali
Indonesia memberikan lebih banyak lebih dalam bagaimana nilai-nilai ini
kebebasan bagi pewaris dalam menentukan tercermin dalam tindakan dan keyakinan
pewaris dan pembagian harta melalui surat individu yang terlibat.
wasiat. Pengaturan prosedur pengadilan juga Selain itu, fenomenologi dapat
dapat berbeda antara kedua pendekatan ini. membantu mengidentifikasi berbagai faktor
Pemahaman mendalam tentang persamaan budaya dan sosial yang mempengaruhi
dan perbedaan ini penting bagi para ahli pandangan individu terkait penyelesaian
hukum dan mediator dalam mencari solusi sengketa harta warisan. Setiap keluarga atau
yang adil dan sesuai dengan nilai-nilai hukum masyarakat dapat memiliki tradisi dan
yang berlaku dalam penyelesaian sengketa norma-norma yang berbeda dalam
harta warisan. menyelesaikan sengketa ini, dan pendekatan
fenomenologis akan memberikan wawasan
Analisis Fenomenologis atas tentang bagaimana faktor-faktor tersebut
Penyelesaian Sengketa Harta Warisan memainkan peran dalam proses
dalam Perspektif Kompilasi Hukum penyelesaian.
Islam dan Undang-undang Perkawinan Dengan menggunakan pendekatan
Dalam perspektif fenomenologis, fenomenologi, penyelesaian sengketa harta
penyelesaian sengketa harta warisan dalam warisan dalam perspektif Kompilasi Hukum
Kompilasi Hukum Islam (KHI) dapat Islam tidak hanya dipandang sebagai proses
dipahami melalui pemahaman mendalam hukum formal, tetapi juga sebagai refleksi
tentang pengalaman dan makna individu kompleksitas manusia dan masyarakat. Hal
yang terlibat dalam proses penyelesaian ini memungkinkan kita untuk melihat
tersebut. Fenomenologi menekankan melampaui aspek legalitas semata dan
pentingnya memahami sudut pandang subjek memahami latar belakang, nilai-nilai, dan
atau pihak yang bersengketa dan bagaimana perspektif yang membentuk bagaimana
mereka mengalami dan memberikan makna penyelesaian sengketa ini dijalani. Dengan
terhadap situasi konflik harta warisan. demikian, pendekatan fenomenologis
memberikan wawasan yang lebih mendalam
Dalam konteks penyelesaian sengketa
tentang pengalaman dan makna individu
harta warisan berdasarkan KHI,
terkait penyelesaian sengketa harta warisan
fenomenologi memungkinkan kita untuk
dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam.
melihat perspektif individu terkait dengan
nilai-nilai keadilan dan kebenaran yang Implikasi Penyelesaian Sengketa Harta
dianggap relevan dalam pandangan Islam. Warisan
Setiap pihak yang terlibat dalam sengketa Penyelesaian sengketa harta warisan
akan memiliki persepsi dan interpretasi yang memiliki implikasi yang signifikan bagi
berbeda tentang bagaimana harta warisan masyarakat dan pelaksanaan hukum di
seharusnya dibagi, berdasarkan pemahaman Indonesia. Pertama, proses penyelesaian
agama dan nilai-nilai sosial-budaya yang sengketa ini dapat memberikan dampak
mereka anut. sosial dan emosional yang kompleks bagi
Fenomenologi juga membuka keluarga dan masyarakat yang terlibat.
kesempatan untuk memahami peran agama Konflik yang timbul dalam penyelesaian
dan kepercayaan dalam penyelesaian sengketa bisa memicu ketegangan,
sengketa ini. Bagi pihak yang mendasarkan perpecahan keluarga, dan mempengaruhi
argumennya pada hukum Islam, nilai-nilai hubungan sosial di masyarakat.
agama menjadi pijakan moral dan etis yang Selain itu, pelaksanaan hukum dalam
kuat dalam menentukan apa yang dianggap penyelesaian sengketa juga dapat berdampak

16
Komparasi Studi Fenomenologi dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Ditinjau
dari Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia

Andi Iswandi

pada kepercayaan masyarakat terhadap Temuan Penelitian


sistem peradilan. Ketidakadilan atau Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penyelewengan dalam penegakan hukum mayoritas partisipan memiliki pemahaman
bisa merusak kepercayaan masyarakat pada yang baik hingga sangat jelas mengenai
sistem hukum yang berlaku. Kedua, ketentuan hukum Islam dan undang-undang
penyelesaian sengketa harta warisan dapat perkawinan terkait pembagian waris. Mereka
meningkatkan kesadaran hukum di juga cenderung percaya bahwa penyelesaian
masyarakat. sengketa harta warisan berdasarkan hukum
Proses penyelesaian sengketa ini dapat Islam lebih adil dibandingkan dengan hukum
menjadi peluang bagi masyarakat untuk sipil. Hasil ini mengindikasikan bahwa
memahami hak dan kewajiban hukum partisipan memiliki pengetahuan yang
mereka, serta prosedur hukum yang berlaku memadai tentang aturan-aturan hukum yang
dalam konteks harta warisan. Ketiga, peran mengatur pembagian harta warisan dalam
mediator dan alternatif penyelesaian kedua sistem hukum.
sengketa memiliki implikasi positif dalam Dalam hal peran mediator, sebagian
mengurangi beban kerja peradilan dan besar partisipan menyadari pentingnya
mengatasi sengketa secara damai. Melalui mediator dalam penyelesaian sengketa harta
pendekatan mediasi, pihak-pihak yang warisan. Peran mediator menjadi krusial
bersengketa dapat berbicara dan mencari dalam mencari solusi yang adil dan meredam
solusi bersama dengan bantuan mediator konflik dalam proses penyelesaian sengketa.
yang netral. Dengan melibatkan mediator, proses
Implikasi dari penggunaan mediator penyelesaian sengketa dapat berlangsung
adalah memungkinkan penyelesaian yang lebih harmonis dan membantu menjaga
lebih harmonis dan menjaga hubungan hubungan antaranggota keluarga.
antaranggota keluarga. Terakhir, Hasil penelitian juga menunjukkan
penyelesaian sengketa harta warisan juga bahwa sebagian partisipan merasa perlu
mencerminkan penerapan hukum Islam dan perbaikan dalam aksesibilitas proses
hukum sipil di Indonesia. Negara ini memiliki penyelesaian sengketa harta warisan. Hal ini
sistem hukum ganda yang mencakup menandakan bahwa ada kendala yang
Kompilasi Hukum Islam dan Undang- dihadapi oleh beberapa partisipan dalam
undang Perkawinan untuk masyarakat mengakses dan memahami prosedur
Muslim serta hukum sipil yang berlaku bagi penyelesaian sengketa tersebut. Oleh karena
masyarakat non-Muslim. itu, peningkatan aksesibilitas bagi
Penyelesaian sengketa ini akan masyarakat secara keseluruhan menjadi hal
menegaskan keberagaman hukum di yang perlu dipertimbangkan dalam
Indonesia dan penting untuk menjaga pengembangan sistem penyelesaian
keselarasan antara kedua sistem hukum sengketa.
tersebut. Dengan memperhatikan implikasi- Meskipun mayoritas partisipan percaya
implikasi ini, penyelesaian sengketa harta bahwa penyelesaian sengketa harta warisan
warisan harus dijalankan dengan integritas, dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-
transparansi, dan keadilan, serta undang Perkawinan mencerminkan nilai-
mempertimbangkan nilai-nilai sosial dan nilai agama dan budaya lokal, ada beberapa
budaya masyarakat Indonesia. partisipan yang tidak sepenuhnya merasa
bahwa sistem penyelesaian sengketa ini telah
memberikan keadilan bagi semua pihak yang
terlibat. Perbedaan persepsi ini
mencerminkan kompleksitas dari sengketa

17
Qonuni: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam
Volume 3 No 01 Tahun 2023

harta warisan dan pentingnya memahami Namun, beberapa partisipan merasa


berbagai pandangan dan perspektif yang bahwa sistem penyelesaian sengketa belum
berbeda dalam proses penyelesaian. sepenuhnya memberikan keadilan bagi
Pendekatan fenomenologi yang semua pihak yang terlibat. Studi ini juga
digunakan dalam penelitian ini memberikan menegaskan bahwa pendekatan
pemahaman yang mendalam tentang fenomenologi memberikan pemahaman
pengalaman dan makna individu terkait mendalam tentang perspektif dan
sengketa harta warisan berdasarkan hukum pengalaman individu terkait penyelesaian
Islam dan undang-undang perkawinan di sengketa harta warisan berdasarkan hukum
Indonesia. Dengan menggunakan Islam dan undang-undang perkawinan di
pendekatan ini, peneliti dapat melihat Indonesia.
melampaui aspek legalitas semata dan Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar
memahami latar belakang, nilai-nilai, dan penting dalam pengembangan kebijakan atau
perspektif yang membentuk bagaimana perbaikan dalam sistem penyelesaian
penyelesaian sengketa ini dijalani. sengketa harta warisan di Indonesia dengan
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar memperhatikan nilai-nilai budaya dan agama
penting dalam pengembangan kebijakan atau yang ada di masyarakat.harus memaparkan
pemahaman lebih lanjut tentang jawaban atas hipotesis dan/atau tujuan
penyelesaian sengketa harta warisan dari penelitian atau temuan yang diperoleh.
sudut pandang hukum Islam dan undang-
undang perkawinan di Indonesia. Selain itu,
SARAN
penelitian ini juga menunjukkan bahwa
pendekatan fenomenologi dapat memberikan Saran penelitian ini dapat memberikan
wawasan yang lebih mendalam tentang beberapa masukan yang berpotensi
pengalaman dan makna individu terkait bermanfaat bagi pemerintah dalam hal
sengketa harta warisan. Dengan memahami penyelesaian sengketa harta warisan di
perspektif dan pengalaman individu, upaya Indonesia. Pertama, pemerintah perlu
penyelesaian sengketa harta warisan dapat memperkuat dan mengimplementasikan
dilakukan dengan lebih sensitif terhadap mekanisme alternatif penyelesaian sengketa,
nilai-nilai budaya, agama, dan keadilan yang seperti mediasi, sebagai sarana untuk
berlaku di masyarakat Indonesia. menyelesaikan sengketa harta warisan secara
damai dan berkeadilan. Dengan
menggalakkan penggunaan mediator yang
KESIMPULAN terlatih dan kompeten, pihak-pihak yang
bersengketa dapat mencari solusi bersama
Kesimpulan Penelitian ini
yang menghormati nilai-nilai agama, budaya,
menyimpulkan bahwa mayoritas partisipan
dan hukum yang berlaku.
memiliki pemahaman yang baik hingga
sangat jelas mengenai ketentuan hukum Kedua, diperlukan upaya untuk
Islam dan undang-undang perkawinan meningkatkan aksesibilitas dan pemahaman
terkait pembagian waris. Mereka cenderung masyarakat terhadap prosedur penyelesaian
percaya bahwa penyelesaian sengketa harta sengketa harta warisan, terutama dalam
warisan berdasarkan hukum Islam lebih adil Kompilasi Hukum Islam dan Undang-
dibandingkan dengan hukum sipil. Peran undang Perkawinan. Pemerintah dapat
mediator dalam penyelesaian sengketa melakukan sosialisasi dan edukasi hukum
dianggap sangat penting, dan partisipan yang lebih luas tentang hak dan kewajiban
merasa prosedur penyelesaian harus lebih hukum terkait harta warisan sehingga
mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat lebih mampu mengakses dan
masyarakat. memahami proses hukum tersebut.

18
Komparasi Studi Fenomenologi dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Ditinjau
dari Perspektif Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia

Andi Iswandi

Ketiga, hasil penelitian ini Kesek, Sastiono. 2014. “Studi Komparasi


menunjukkan adanya variasi pandangan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan
persepsi masyarakat terkait penyelesaian Industrial Melalui Mediasi dan
sengketa harta warisan. Oleh karena itu, Konsiliasi.” Dedikasi : Jurnal Ilmiah
Sosial, Hukum, Budaya 31(2): 130.
pemerintah perlu melibatkan partisipasi aktif
Luthfia, Chaula. 2019. “Status Khuntsa
masyarakat dalam proses perumusan
Musykil sebagai Ahli Waris (Studi
kebijakan terkait penyelesaian sengketa harta Pemikiran Imam Abu Hanifah).”
warisan. Masyarakat harus memiliki Khuluqiyya: Jurnal kajian Hukum dan
kesempatan untuk berkontribusi dalam studi Islam 1(1): 1–27.
pembuatan kebijakan yang relevan dan Mu’minin, Muhammad Shofwanul. 2020.
representatif sesuai dengan kebutuhan dan “Konflik keluarga akibat pembagian
aspirasi mereka. ‘harta waris’ dengan hibah perspektif
kompilasi hukum islam.” SAKINA:
Terakhir, penelitian ini juga
Journal of Family Studies 4(3): 12.
memberikan perhatian terhadap pengakuan
Rubiati, Betty, Fakultas Hukum, dan
dan perlindungan terhadap nilai-nilai budaya Universitas Padjadjaran. 2023.
dan agama dalam penyelesaian sengketa “Penyelesaian sengketa harta warisan
harta warisan. Pemerintah perlu mengambil yang belum terbagi antara para ahli
langkah-langkah untuk memastikan bahwa waris terkait dengan pilihan hukum
sistem hukum mengakomodasi nilai-nilai pada masyarakat adat patrilineal.” 1(3):
lokal dan agama dalam penyelesaian 76–89.
sengketa ini, sehingga masyarakat merasa Sopie, Diah Sari Allon, dan Nova Orvia. 2018.
dihargai dan terjamin hak-haknya. “Kurangnya Pemahaman Masyarakat
tentang Pembagian Harta Waris di Desa
Keseluruhan, saran-saran ini dapat Panggungrejo Kabupaten Blitar.” Jurnal
menjadi acuan bagi pemerintah dalam Hukum PRIORIS 3(1): 10–27.
memperbaiki dan mengembangkan https://medium.com/@arifwicaksanaa
kebijakan serta regulasi terkait penyelesaian /pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.
sengketa harta warisan di Indonesia. Dengan Tumangkeng, Steeva Yeaty Lidya, dan
memperhatikan temuan penelitian ini, Joubert B. Maramis. 2022. “Kajian
diharapkan penyelesaian sengketa harta Pendekatan Fenomenologi : Literature
Review.” Jurnal Pembangunan
warisan dapat lebih efektif, adil, dan Ekonomi dan Keuangan Daerah 23(1):
memperkuat rasa kepercayaan masyarakat 14–32.
pada sistem peradilan.
Tabel 1. Hasil Kuesioner Penelitian
REFERENSI Nilai
No Pertanyaan Rata-
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2012. Rata
“Fenomenologi Agama: Pendekatan Seberapa jelas anda memahami
Fenomenologi Untuk Memahami ketentuan hukum Islam dan
1 4.32
Agama.” Walisongo: Jurnal Penelitian undang-undang perkawinan
Sosial Keagamaan 20(2): 271–304. terkait pembagian waris?
Sejauh mana anda percaya
Cahyani, Tinuk Dwi. 2018. Hukum waris bahwa penyelesaian sengketa
dalam Islam: dilengkapi contoh kasus 2 harta warisan berdasarkan hukum 4.52
dan penyelesaiannya. Vol. 1. UMMPress. Islam lebih adil dibandingkan
Choirunnisak, Choirunnisak. 2017. “Konsep dengan hukum sipil?
Pengelolaan Kekayaan dalam Islam.” Bagaimana pandangan Anda
tentang peran mediator dalam
Islamic Banking : Jurnal Pemikiran 3 4.04
penyelesaian sengketa harta
dan Pengembangan Perbankan warisan?
Syariah 3(1): 27–44.

19
Qonuni: Jurnal Hukum dan Pengkajian Islam
Volume 3 No 01 Tahun 2023

Nilai Nilai
No Pertanyaan Rata- No Pertanyaan Rata-
Rata Rata
Sejauh mana Anda setuju bahwa Apakah Anda merasa ada
prosedur penyelesaian sengketa perbedaan signifikan dalam
4 harta warisan perlu lebih mudah 4.12 10 penyelesaian sengketa harta 4.40
diakses dan dipahami oleh warisan berdasarkan hukum Islam
masyarakat? dan undang-undang perkawinan?
Apakah Anda merasa sistem Sumber: Data Diolah
penyelesaian sengketa harta
warisan dalam Kompilasi Hukum
5 Islam dan Undang-undang 4.12
Perkawinan di Indonesia telah
memberikan keadilan bagi semua
pihak yang terlibat?
Seberapa sering Anda mendengar
atau mengalami sengketa harta
6 4.20
warisan dalam lingkungan
keluarga atau masyarakat?
Seberapa percaya Anda bahwa
pendekatan fenomenologi dapat
memberikan wawasan yang lebih
7 4.12
mendalam tentang pengalaman
dan makna individu terkait
sengketa harta warisan?
Sejauh mana Anda merasa
penyelesaian sengketa harta
warisan dalam Kompilasi Hukum
8 Islam dan Undang-undang 4.48
Perkawinan di Indonesia
mencerminkan nilai-nilai agama
dan budaya lokal?
Seberapa puas Anda dengan
proses penyelesaian sengketa
9 4.32
harta warisan yang telah Anda
alami atau amati?

20

You might also like