You are on page 1of 54

Peran Konsultan

DALAM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH


Dr. Fahrurrazi, M.Si.

www.reallygreatsite.com
fahrurrazi.id | @Dipertuanagung
“Ketika semua demi ibadah kepada Mu”

FASILITATOR

Nama : Dr. FAHRURRAZI, M.Si.


Lahir : Pontianak, 21 April 1980
Alamat : Puri Cibeureum Permai II, Jln. Flamboyan No. 7 Sukabumi
Pendidikan : S-3 Doktor Administrasi Pendidikan
Penugasan PBJ : 1. Instruktur / Trainer / Fasilitator / Narasumber PBJ
2. Pemberi Keterangan Ahli / Saksi Ahli PBJ
3. Asesor Kompetensi Ahli PBJ
4. Advisor Ahli PBJ
5. Mentor COE Modernisasi Pengadaan
6. Mediator dan Arbiter Pengadaan
Tugas lainnya : 1. Dosen Institut Manajemen Wiyata Indonesia
2. Ketua Umum Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia
3. Ketua Bidang Pengembangan SDM - DPP IAPI
Email : erazeti@gmail.com
HP : 085624222715
Weblog : fahrurrazi.id
#PetuahPengadaan
#ProcureAsWorship
ASPEK REGULASI

Procure as Worship
Pengertian
PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan
Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai, oleh APBN/APBD yang
prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan

(Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, beserta perubahannya, Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021)

Procure as Worship
Referensi Peraturan Eksisting (1/2)

Jenis / Karakteristik /
No. Pedoman Peraturan
Proses Pengadaan
1 Penyusunan perencanaan ❑ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta perubahanya
pengadaan pemerintah ❑ Peraturan LKPP Nomor 11 Tahun 2021 (Perencanaan PBJP)
2 Penyelenggaraan pengadaan ❑ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta perubahanya
pemerintah dengan swakelola ❑ Peraturan LKPP Nomor 3 Tahun 2021 (PBJP dengan Swakelola)
3 Penyelenggaraan pengadaan ❑ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta perubahanya
pemerintah dengan Penyedia ❑ Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 (PBJP dengan Penyedia)
4 Penyelenggaraan pengadaan yang ❑ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta perubahanya
dikecualikan ❑ Peraturan LKPP Nomor 5 Tahun 2021 (PBJP dikecualikan)
5 Penyelenggaraan pengadaan Jasa ❑ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta perubahanya
Konstruksi ❑ Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 (PBJP dengan Penyedia)

Procure as Worship
Referensi Peraturan Eksisting (2/2)

Jenis / Karakteristik /
No. Pedoman Peraturan
Proses Pengadaan
6 Penyelenggaraan pengadaan BLUD ❑ Peraturan Kepala Daerah (PBJ BLUD)
❑ Pedoman PBJ BLUD yang ditetapkan oleh Pemimpin BLUD
❑ Jika belum tersedia, mengacu Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 beserta perubahanya (PBJP)
7 Pelaksanaan e-Purchasing ❑ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta perubahanya
❑ Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2021 (Toko Daring dan Katalog)
❑ Keputusan Kepala LKPP Nomor 122 Tahun 2022 (Penyelenggaraan
Katalog Elektronik)
8 Penyelenggaraan pengadaan di ❑ Peraturan Kepala Daerah (PBJ BUMD)
BUMD ❑ Pedoman PBJ BUMD yang ditetapkan oleh Pemimpin BUMD
9 Penyelenggaraan pengadaan di ❑ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun
Satuan Pendidikan 2022 (PBJ Satuan Pendidikan)
10 Penyelenggaraan pengadaan ❑ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 (PBJP)
penanganan darurat ❑ Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 (PBJP untuk darurat)

Procure as Worship
Isi Aktual Penyimpangan
Berdasarkan Regulasi Periode Tertentu

Dinamika perubahan peraturan dan kebijakan


sektor lainnya dapat memunculkan beberapa
isu aktual permasalahan, seperti contoh:

2020-2021 2010-2018
Permasalahan pengadaan Permasalahan persyaratan yang
dalam rangka penanganan diskriminatif dan manipulasi
keadaan darurat kebenaran dokumen

2019-2022 2022-sekarang
Permasalahan pelaksanaan dan Permasalahan pelaksanaan
pengendalian kontrak e-purchasing sehubungan
sehubungan relaksasi pemilihan perubahan proses bisnis katalog
RANAH KEWENANGAN PARA PIHAK

Procure as Worship
Kewenangan
PARA PIHAK
Proses pengadaan merupakan rangkaian
kolaborasi kerja beberapa pihak dan
masing-masing pihak punya ranah
kewenangan yang dapat dimintakan
pertanggungjawaban. Diharapkan setiap
kasus yang terjadi bisa didapatkan pelaku
atas pertanggungjawaban yang diemban.
Procure as Worship

AMANAT REGULASI PEMBAGIAN TUGAS


Kewenangan dalam penyelenggaraan Pola distribusi kewenangan antar pihak dalam
pengadaan dominan merupakan amanat pengadaan cenderung mengatur pembagian
regulasi atas tanggungjawab masing-masing tugas masing-masing pihak. Sehingga dapat
pihak. Regulasi mengantarkan terdapat diketahui siapa dan apa tanggungjawab yang
perbedaan nomenklatur dan uraian tanggung diemban.
jawab

mo re mo re

CONTOH
PELAKU PENGADAAN DALAM PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
(Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021)

Pokja
Pemilihan Penyedia
Pejabat
PPK Pengadaan

KPA
PA Agen
Pengadaan

PjPHP/ Penyelenggara
PPHP Swakelola

Procure as Worship
Cara
PENGADAAN
Terdapat pilihan cara pengadaan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah

PENYEDIA S WA K E L O L A

Procure as Worship
Kewenangan Pelaku Pengadaan
Contoh Kewenangan Rumpun Tugas Utama

PA
Tindakan Anggaran, KPA PPK
Perjanjian, Perencanaan Perencanaan (Penyusunan)
Sesuai pelimpahan kewenangan
dan Persiapan Pengadaan,
Pengadaan (Penetapan), dari PA Spesifikasi Teknis, HPS,
Pemaketan, Pengangkatan
Kontrak
Personil

P. Swakelola Pokja / PP Penyedia


Persiapan, pelaksanaan, Persiapan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kontrak,
dan pengawasan swakelola Pemilihan Penyedia Kualitas, kuantitas, tempat,
dan waktu

Catatan
Perubahan regulasi pada periode tertentu terkadang mempengaruhi pembebanan tanggung jawab pada
Pelaku pengadaan. Seperti contoh hadirnya Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 beserta perubahanya
telah telah membentuk karakteristik relaksasi di area pemilihan dan pengetatan di kontrak
Pihak Lain (Selain Pelaku Pengadaan)
AHLI TENAGA PENDUKUNG
Tim ahli atau tenaga ahli dapat berbentuk tim Tim Pendukung atau tenaga pendukung dapat
atau perorangan dalam rangka memberi berbentuk tim atau perorangan yang dibentuk
masukan dan penjelasan/pendampingan/ dalam rangka membantu untuk urusan yang
pengawasan terhadap sebagian atau seluruh bersifat administratif/ keuangan kepada
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. PA/KPA/PPK/ Pokja Pemilihan

TIM TEKNIS PIHAK LAINNYA


Tim Teknis dibentuk dari unsur Pihak yang secara langsung mau tidak
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah langsung berkontribusi dalam terselenggaranya
untuk membantu, memberikan masukan, dan sebuah mekanisme pengadaan sesuai
melaksanakan tugas tertentu terhadap peraturan pengadaan
sebagian atau seluruh tahapan Pengadaan
Barang/Jasa.

mo re
Procure as Worship
PELAKU PENGADAAN

Pihak yang memiliki tugas dan kewenangan menetapkan


Spesifikasi Teknis / Kerangka Acuan Kerja adalah
Pejabat Pembuat Komitmen.
Pejabat Pembuat Komitmen dapat dibantu oleh Pengelola
Pengadaan, Tim Teknis, Tim Pendukung, Ahli
CONTOH PELIBATAN PENYELENGGARAAN
USAHA JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
01 Pengkajian

02 Perencanaan

Penyelenggaraan Usaha
Jasa Konsultansi 03 Perancangan
Konstruksi

04 Pengawasan

05 Manajemen Penyelenggaraan
Pasal 47 PP 22/2020 Konstruksi
Contoh : KONSULTAN PERANCANGAN
Hasil perancangan konstruksi “Penyajian hasil perancangan
Konstruksi” paling sedikit meliputi:
a. perhitungan;
b. desain;
Perancangan
c. spesifikasi teknis;
d. daftar kuantitas atau daftar keluaran;
Jasa Konsultasi Konstruksi e. perkiraan biaya;
f. metode pelaksanaan;
❑ Pemilihan standar dan metode
perancangan;
g. penetapan tingkat kompleksitas pekerjaan;
h. kebutuhan sumber daya Konstruksi beserta rantai
❑ Pelaksanaan perancangan; dan
pasoknya;
❑ Penyajian hasil perancangan Konstruksi.
i. metode pengoperasian dan pemeliharaan bangunan;
j. rencana penjaminan mutu Pekerjaan Konstruksi:
k. rencana keselamatan Konstruksi; dan
Pasal 47 PP 22/2020
l. lokasi lahan.
Contoh : KONSULTAN PENGAWAS
Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi pengawasan, dalam
kegiatan Pekerjaan Konstruksi, dengan tugas paling sedikit:
1. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu dan rencana
Pengawasan keselamatan Konstruksi setiap kegiatan dalam pelaksanaan;
2. melakukan pengawasan mutu proses dan mutu hasil
pekerjaan; dan
Jasa Konsultasi Konstruksi
3. melakukan pengawasan penerapan keselamatan Konstruksi.

❑ terpenuhinya persyaratan keteknikan Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi yang melakukan


❑ terpenuhinya persyaratan administrasi pengawasan memiliki tugas:
kontrak. 1. bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi dengan tugas dan sesuai tanggung jawabnya; dan
2. memberikan laporan secara berkala kepada Pengguna Jasa
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja Konstruksi.
Pasal 47 PP 22/2020
Barang Jasa Konsultansi
Pekerjaan Konstruksi KERANGKA ACUAN KERJA, paling sedikit
Jasa Lainnya berisi :
❑ Uraian pekerjaan
SPESIFIKASI TEKNIS, paling sedikit berisi: a. Latar belakang
❑ Spesifikasi mutu/kualitas b. Maksud dan tujuan
❑ Spesifikasi jumlah c. Lokasi pekerjaan
❑ Spesifikasi waktu d. Produk yang dihasilkan (output)
❑ Spesifikasi tempat ❑ Waktu pelaksanaan yang diperlukan
❑ Spesifikasi pelayanan ❑ Spesifikasi teknis Jasa Konsultansi
(kompetensi tenaga ahli dan badan
usaha)
❑ Sumber pendanaan dan total
perkiraan biaya pekerjaan
Uraian Spesifikasi Pekerjaan
Konstruksi
Uraian spesifikasi teknis disusun berdasarkan spesifikasi teknis yang
ditetapkan oleh PPK sesuai jenis pekerjaan, dengan ketentuan:
1. Dapat menyebutkan merk dan tipe serta sedapat mungkin
menggunakan produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional
(SNI);
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistis dan dapat
dilaksanakan;
4. Jangka waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode
pelaksanaan;
5. Mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan
utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
7. Mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance)
yang diinginkan;
9. Mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
Bahan Bangunan Konstruksi

Peralatan Konstruksi dan


Peralatan Bangunan
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Proses/Kegiatan

Metode Konstruksi/ Metode


Pelaksanaan/Metode Kerja

Jabatan Kerja Konstruksi


KAK JASA KONSULTANSI
Komponen isi KAK pada umumnya:
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Sasaran
4. Lokasi Pekerjaan
5. Sumber Pendanaan
6. Nama dan Organisasi PPK
7. Data Dasar
8. Standar Teknis
9. Studi-Studi Terdahulu
10.Referensi Hukum
11.Lingkup Pekerjaan
12.Keluaran
13.Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari PPK
14.Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
15.Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
16.Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
17.Kebutuhan Personel Minimal
18.Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
19.Laporan
20.Produksi dalam Negeri
21.Persyaratan Kerja sama
22.Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
23.Alih Pengetahuan
CRITICAL POINT

a. Hal-hal yang menjadi kebutuhan atas pelibatan penyedia


PENYUSUNAN KAK JASA KONSULTAN
konsultan, dinyatakan dengan jelas dalam ruang lingkup
tugas penyedia, termasuk pembebanan atas tugas dan
Optimalisasi Substansi risiko.
b. Hasil/Keluaran dan laporan pekerjaan harus dinyatakan
❑ Tanggung Jawab dan Kewenangan dengan jelas dan spesifik serta dapat diukur capaiannya.
❑ Capaian Hasil / Keluaran c. Setiap bagian yang menjadi persyaratan dan ketentuan,
❑ Justifikasi Syarat seperti jumlah tenaga ahli dan syarat tenaga ahli, perlu
didukung justifikasi yang jelas.
Diskusi

Case 01
Keberatan seorang Kuasa Pengguna Anggaran yang
bertindakan sebagai PPK atas hasil audit yang
merekomendasikan pengenaan sanksi administrasi
terhadap KPA karena lalai dalam pengendalian kontrak.
KPA yang bertindak sebagai PPK tersebut merasa sudah
cukup optimal dalam bekerja, namun banyaknya jumlah
paket yang ditangani mengakibatkan tidak semua dapat
diawasi langsung. Konsultan pengawas tidak optimal
membantu PPK dalam pengendalian kontrak

Identifikasi Permasalahan
Besarnya beban kerja terlebih ketika merangkap penugasan dan belum optimalnya
pembentukan sistem pengendalian kontrak, dan pelibatan ahli

Siapa saja yang dapat dimintakan pertanggungjawaban?


Diskusi

Case 02
Pelaksana konstruksi membuat laporan hasil pekerjaan
yang tidak sesuai dengan kondisi riil. Di laporan
dinyatakan 100% padahal realisasi hanya 94%. Laporan ini
diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas. PPK dalam
proses pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan
menyatakan sesuai kontrak dan diterima berdasarkan
laporan

Identifikasi Permasalahan
Pejabat penandatangan kontrak tidak cukup kuat menyediakan alat bukti telah
melakukan pengendalian kontrak untuk memastikan penyedia bekerja sesuai
spesifikasi di dalam kontrak.

Siapa saja yang dapat dimintakan pertanggungjawaban?


Diskusi

Case 03
Terjadinya kerusakan bangunan yang tidak sesuai umur
teknis bangunan. Diketahui adanya “praktik pinjam
bendera“ perusahan yang mengerjakan pekerjaan, baik di
tataran perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Pemeriksa mengenakan pihak yang bertanggungjawab
kepada perusahaan yang namanya tercantum di dalam
kontrak dan kepada pihak yang meminjam perusahaan.

Identifikasi Permasalahan
Belum dipahaminya konsekuensi hukum atas tanggung jawab pada pekerjaan
konstruksi

Siapa saja yang dapat dimintakan pertanggungjawaban?


Diskusi

Case 04
Pengakuan Pejabat Pengadaan atas 12 paket pengadaan
langsung rehab sekolah dan pengawasan yang proses
pemilihan penyedia dilakukan oleh Pengguna Anggaran.
Pejabat Pengadaan hanya sebatas melakukan formalitas
tahapan pengadaan langsung, sementara Pengguna
Anggaran telah menetapkan pemaketan yang
menghindari tender dan telah penentukan dari awal
penyedia yang menangani pengadaan

Identifikasi Permasalahan
Adanya intervensi kewenangan yang dilakukan dalam pemilihan penyedia.

Siapa saja yang dapat dimintakan pertanggungjawaban?


Diskusi

Case 05
Penolakan konsultan pengawas untuk melakukan
pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
mengalami keterlambatan dan dilakukan pemberian
kesempatan oleh PPK selama 50 hari kalender. Konsultan
pengawas bertahan atas masa pelaksanaan kontraknya
hanya selama 120 Hari Kalender sesuai masa
pelaksanaan pekerjaan konstruksi

Identifikasi Permasalahan
Belum diidentifikasi isu aktual yang dimungkinkan terjadi di setiap pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan lain, seperti pada kontrak pekerjaan
konstruksi yang berkaitan dengan kontrak konsultan pengawasan.

Siapa saja yang dapat dimintakan pertanggungjawaban?


PELUANG
1. Pemerintah membutuhkan peran sektor usaha
2. Nilai dan paket pengadaan yang besar
3. Jenis Kebutuhan pengadaan sektor pemerintah sangat variatif
4. Lokasi yang tersebar
5. Dukungan ITE
6. Aturan lebih jelas dan spesifik
7. Kesempatan diskusi yang terbuka

Pengadaan 07
Barang/Jasa
Pemerintah
Strategi
1. Proaktif mencari informasi
2. Memperkenalkan produk masing untuk inovasi baru
3. Pelajari aturan atau pada saat mengikuti proses
pemilihan, pahami betul dokumen pemilihan yang
dipergunakan
4. Kualifikasi dan produk usaha perusahaan terus
ditingkatan sesuai aturan dan kebutuhan
Dalam Koridor Peraturan
Dan Dilandasi Prinsip pengadaan
Serta Etika Pengadaan 5. Laporkan jika ada penyimpangan dalam proses
pengadaan pada pihak yang berwenang

08
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
Prinsip Pengadaan

Efisien Efektif Transparan

Terbuka Bersaing Adil

Akuntabel

31
ETIKA PENGADAAN

Tidak menerima, Tertib & Tanggung


menawarkan/ Jawab
menjanjikan

Menghindari dan Profesional, Mandiri


mencegah penyalah - & Menjaga Rahasia
gunaan wewenang

Etika Pengadaan

Menghindari dan Tidak saling


Mencegah mem-
Pemborosan pengaruhi

Menghindari Menerima &


Conflict Of tanggung jawab
Interest
Sumber : LKPP
PENYIMPANGAN PADA TAHAPAN PENGADAAN

Procure as Worship
Procure as Worship

Penyimpangan
TAHAPAN PENGADAAN
Pengadaan merupakan proses
panjang dari sejak tahapan
perencanaan sampai dengan serah
terima. Di setiap tahapan kerap
terjadi bancakan penyimpangan
dengan berbagai niat dan
perbuatan, sehingga perlu
pemetaan bentuk perbuatan
melawan hukum dari setiap
tahapan pengadaan
PENYIMPANGAN TAHAPAN PENGADAAN

Pada umumnya, Penyebab Pelanggaran

Tugas dan kewenangan yang tidak berjalan


01
02 Ketidaktahuan atas peraturan

03 Rakus / serakah

PENYIMPANGAN TAHAPAN PENGADAAN


Intervensi kewenangan untuk menyimpang
04
Persepsi pembiasaan pelanggaran
05
CARA DAN TAHAPAN PENGADAAN

Setiap tahapan diatur Setiap tahapan memuat


proses dan kepemilikan tugas
keluaran dan kewenangan

Swakelola dan/atau Penyedia

Procure as Worship
Tahapan Umum Dalam Pengadaan Melalui Penyedia

6 Serahterima

5 Pelaksanaan Kontrak
1 Perencanaan Pengadaan

4 Pemilihan Penyedia

3 Persiapan Pemilihan Penyedia

2 Persiapan Pengadaan
Procure as Worship
Tahapan Umum Dalam Pengadaan Secara Swakelola

1 Perencanaan Pengadaan 4 Pengawasan, Pengendalian, Dan Pelaporan

3 Pelaksanaan Swakelola

2 Persiapan Swakelola

Procure as Worship
1

Bentuk Penyimpangan
TAHAPAN PENGANGGARAN DAN PERENCANAAN PENGADAAN
Penganggaran dan Perencanaan Pengadaan merupakan titik awal dimulainya proses
pengadaan dan akan sangat mempengaruhi keberhasilan tahapan berikutnya.
Ruang lingkup dalam tahapan ini meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan jenis
pengadaan, pemaketan, penentuan pembiayaan pengadaan, penyusunan spesifikasi teknis

Procure as Worship
Penyimpangan Lainnya
Tahapan Penganggaran Dan Perencanaan Pengadaan

1. Tidak menentukan / salah menentukan cara pengadaan


2. Intervensi negatif dalam penganggaran pengadaan
3. Perhitungan waktu proses pengadaan yang tidak cermat
4. Adanya intervensi vendor sejak perencanaan
5. Risalah pembahasan perencanaan pengadaan tidak
terdokumentasikan
6. Pihak yang menyusun dan menetapkan perencanaan
pengadaan tidak memahami dan tidak mempelajari dokumen
yang ditetapkan
7. Spesifikasi teknis tidak disusun sejak perencanaan
8. Spesifikasi teknis sudah melibatkan vendor yang akan
melaksanakan, padahal bukan kontrak terintegrasi
9. Spesifikasi teknis menyalin sama persis dengan produk atau
merk tertentu, sehingga merugikan pihak lain dalam proses
kompetisi tender/seleksi
10. Tidak mengumumkan RUP atau pemilihan penyedia dilakukan
sebelum pengumuman RUP
2

Bentuk Penyimpangan
TAHAPAN PERSIAPAN PENGADAAN
Merupakan tahapan lanjutan setelah perencanaan pengadaan yang menjadi area
kewenangan PPK melalui penetapan spesifikasi teknis, penyusunan dan penetapan HPS, dan
penyusunan dan penetapan rancangan kontrak

Procure as Worship
Penyimpangan Lainnya 1. Penetapan spesifikasi teknis tanpa justifikasi yang dapat
dipertanggungjawabkan
Tahapan Persiapan Pengadaan 2. Spesifikasi teknis yang ditetapkan tidak dapat diukur dengan
jelas capaiannya
3. Produk konsultan tidak aplikatif dan/atau tidak relevan
dengan regulasi
4. Menambah kalkulasi harga yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan, seperti pembiaran diskon,
penambahan keuntungan yang seharusnya tidak perlu
ditambahkan, penambahan untuk praktik korupsi
5. Sumber informasi HPS tidak dapat dipertanggungjawabkan
6. Penyusunan HPS tidak didokumentasikan
7. Masa berlaku penetapan HPS kadaluarsa
8. Pada pekerjaan konstruksi HPS belum memperhitungkan
Biaya K3
9. Pada pengadaan jasa konsultansi konstruksi, HPS belum
memperhitungkan Biaya Remunerasi minimal
10. Tidak membuat rancangan kontrak atau hanya sekedar
menyalin standar yang ada tanpa diisi dan disesuaikan
kebutuhan
11. Rancangan kontrak tidak reliabel
3

Bentuk Penyimpangan
TAHAPAN PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA
Merupakan tahapan lanjutan setelah persiapan pengadaan yang menjadi area kewenangan
Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan, yang meliputi reviu dokumen persiapan pengadaan,
penetapan metode dalam proses pemilihan, penetapan syarat kualifikasi, penjadwalan
pemilihan, dan penyusunan dokumen pemilihan.

Procure as Worship
Penyimpangan Lainnya
Tahapan Persiapan Pemilihan Penyedia

1. Tidak dilakukannya reviu dokumen persiapan pengadaan


sebelum dilakukan proses pemilihan
2. Penyusunan jadwal yang tidak sesuai kompleksitas pekerjaan
dan merugikan pihak tertentu secara diskriminatif
3. Dokumen pemilihan yang tidak reliabel
4

Bentuk Penyimpangan
TAHAPAN PEMILIHAN PENYEDIA
Menjadi tahapan yang dinilai krusial, karena dominan penyelenggaraan pengadaan dilakukan
dengan menggunakan penyedia, dengan kondisi tidak selalu dapat diperoleh penyedia dengan
kinerja (kemampuan dan motivasi) yang baik. Tata cara pemilihan penyedia terkadang tidak
berbanding lurus dengan capaian hasil dari pelaksanaan kerja penyedia.
Metode pemilihan penyedia meliputi: e-purchasing, pengadaan langsung, penunjukan langsung,
tender cepat, tender, dan seleksi

Procure as Worship
Penyimpangan Lainnya
Tahapan Pemilihan Penyedia

1. Pertentangan kepentingan dalam pemilihan penyedia


2. Pemalsuan dokumen
3. Tata cara Evaluasi penawaran tanpa justifikasi teknis
4. Persekongkolan (Vertikal / Horizontal)
5. Proses tidak terdokumentasikan
6. Pinjam perusahan
7. Klarifikasi dan pembuktian yang tidak optimal
8. Tidak dilakukan evaluasi akhir atas harga untuk pengadaan yang
memenuhi kriteria diberlakukannya preferensi harga
5

Bentuk Penyimpangan
TAHAPAN PELAKSANAAN KONTRAK
Penyelenggaraan kontrak dalam pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan rangkaian
pemenuhan tujuan pengadaan dan pencapaian atas tujuan organisasi. Dalam pelaksanaannya
dapat dipengaruhi banyak variabel permasalahan, sehingga diperlukan strategi pengelolaan

Procure as Worship
Penyimpangan Lainnya
Tahapan Pelaksanaan Kontrak
1. Pekerjaan dimulai tanpa kontrak.
2. Tahapan pelaksanaan kontrak yang tidak dilaksanakan
sebagaimana diatur di dalam kontrak
3. Adanya pungutan, seperti alasan penjilidan atau biaya lainnya
4. Ketidakjelasan yang menandatangani kontrak
5. Personel dan alat yang tidak sesuai kontrak
6. Tandatangan kontrak tanpa pertemuan masing-masing pihak
7. Pengalihan kontrak secara keseluruhan
8. Kontrak yang ditandatangani tidak reliabel.
9. Tidak dilakukan klarifikasi Jaminan
10. Membuat substansi baru tanpa perubahan kontrak
11. Lemahnya pengendalian kontrak
12. Pihak yang diberikan kewenangan tidak menjalan fungsi
pengendalian kontrak
13. Pemalsuan laporan data pekerjaan
14. Pengendalian komiten PDN tidak dijalankan
6

Bentuk Penyimpangan
TAHAPAN SERAH TERIMA
Merupakan tahapan akhir untuk memastikan hasil pekerjaan sesuai atau tidak dengan kontrak,
sehingga menjadi dasar lanjutan dalam proses pembayaran dan pencatatan barang/jasa

Procure as Worship
Penyimpangan Lainnya
Tahapan Serah Terima

1. Tidak optimalnya proses pemeriksaan hasil pekerjaan,


baik oleh PPK atau pengawas
2. Rekayasa negatif pemeriksaan dan penerimaan hasil
pekerjaan
3. Penerimaan tanpa evaluasi prestasi kerja
4. Tidak memperhatikan tanggungjawab Penyedia
5. Penilaian hasil pekerjaan atas komitmen PDN tidak
dilaksanakan
PENUTUP

Procure as Worship
KOLABORASI PERUBAHAN
PERBAIKAN EKOSISTEM PENGADAAN

BANYAK VARIABEL KONTRIBUSI POSITIF SISTEM PENGENDALIAN


Penyelenggaraan pengadaan memuat kisah Tak hanya pelaku pengadaan yang dituntut Perlu upaya optimal pencegahan
keterpautan banyak variabel dalam rangkaian kompeten dalam kewenangan, unsur lainpun penyimpangan dan pembangunan sistem
ekosistem pengadaan yang dapat saling wajib turut berkontribusi positif dalam pengendalian, sehingga membatasi celah
mempengaruhi perwujudan tujuan pengadaan pelanggaran dalam pengadaan
BIG CONCEPT
Pastikan setiap kewenangan akan
menjadi ibadah
Sekian
TErima kasih
FAHRURRAZI

085624222715 fahrurrazi.id erazeti@gmail.com

You might also like