Professional Documents
Culture Documents
Analisis Sistem Rantai Pasok Pt. Semen Gresik (Persero) TBK
Analisis Sistem Rantai Pasok Pt. Semen Gresik (Persero) TBK
Abstract
The cement industry is an industry that requires a supply chain system is structured and well
organized, it is influenced by several things, namely the level of demand for raw materials
(raw material), resources, production processes, scheduling, transportation, supplier,
allocation, distributors, retailers, product until they reach the consumer. This paper discusses
the supply chain system on PT. Semen Gresik ranging from an overview of the company,
Aggregate planning, process and production scheduling and logistics of PT Semen Gresik and
supply chain management to pursue the relationship and coordination between the processes
of other firms in the business pipelines, ranging from suppliers to give priority to current
customers as well goods between the company, since most upstream to most downstream.
The decision to determine the transportation used to distribute the products is very
important. Selection of transport strategy used to obtain the type of transport that provides
a fast time in the distribution is done by comparing the transport strategy transport using
trucks and trains. Stages of the bidding process conducted by the company Semen Gresik to
the winning vendor specified delivery of bidder list, create request for quotation, quotation
maintain vendor, price comparison, process purchase order, payments, and evaluation.
Keywords : Supply chain, logistics, strategy, supplier
PT Semen Gresik dan manajemen rantai Tabel 2. Lokasi Gudang Penyangga Semen
pasok dengan mengusahakan hubungan dan Gresik beserta Kapasitas Penyimpanan
koordinasi antar proses dari perusahaan- Semen.
Kapasitas
perusahaan lain dalam business pipelines, Propins i Lokasi Gudang Pe nyangga
(Zak)
Jawa Barat Narogong (SWABINA) 70.000
mulai dari suppliers sampai kepada Bandung (Swabina) 45.000
pelanggan juga mengutamakan arus barang Tasik Malaya (WA)
Cibitung (VUB)
50.000
40.000
antar perusahaan, sejak paling hulu sampai Serang (WA) -
Bogor (WA) 26.000
paling hilir. Cirebon (WA) 12.000
Jawa Tengah Magelang (SWABINA) 40.000
Sayung (VUB) 91.200
3.1 Manajemen Permintaan Alas Tuwo (VUB)
Mojopahit (VUB)
-
15.000
Purwekorto (SWA) 40.000
Semen gresik mendapatkan informasi Tegal (SWABINA) 25.000
Solo (VUB) 80.000
permintaan semen berdasarkan laporan Kudus (KWSG) -
penjualan semen dari tahun-tahun Di Yogyakarta Lempuyang (SWA)
Janti (SWABINA)
45.000
40.000
sebelumnya. Permintaan semen dari tahun Jawa Timur Margomulyo (WA) 80.000
Bangkalan (SWA) 35.000
ke tahun semakin meningkat seiring dengan Tanjung Wangi (KWSG) 60.000
Swabina Gresik 75.000
perkembangan pembangunan di Indonesia. Bali Denpasas (Wira Bakti) 26.750
Berikut ini rekaptulasi permintaan semen Singaraja (WIROKA INDAH)
Kediri Tabanan (BGR)
-
-
gresik untuk pulau Jawa beserta kapasitas Total Kapasitas Gudang Pe nyangga 895.950
3.4 Logistik
3.4.1 Pergudangan Produk
Untuk menjangkau wilayah pemasaran
yang tersebar di seluruh wilayah geografis
yang luas sesuai dengan lokasi unit
produksinya, Perseroan memiliki jaringan
distribusi yang tersebar dari ujung Barat
sampai ujung Timur Indonesia. Jaringan
distribusi Perseroan,terdiri atas distributor
yang tersebar diseluruh pelosok Nusantara.
Lokasi pabrik di tiga kawasan strategis,
Semen Padang di wilayah barat, Semen
Gresik di tengah, dan Semen Tonasa di
wilayah timur Indonesia,memberikan
keunggulan kompetitif dan komparatif dalam
manajemen distribusi dan kontinuitas
pasokan. Suatu keunggulan Perseroan yang
Gambar 2. Diagram Produksi semen Proses mendukung pertumbuhan berkelanjutan di
kering (Sumber: anonim.flow tengah persaingan pasar yang makin ketat.
production process semen
gresik.http.wikipedia)
Tabel 4. Hasil Peramalan 12 Periode dengan dan 18 berupa biaya sewa gudang,
Trend Analysis administrasi, asuransi, dan bertambahnya
Periode Hasil Peramalan
13 2069660
modal. Stategi Overtime.
14 2125387 2. Strategi Overtime
15 2185094
16 2248779 Strategi ini dilakukan dengan melakukan
17 2316444 penambahan jumlah jam kerja. Diasumsikan
18 2388088
19 2463712 hari kerja sama dengan 6 hari seminggu
20 2543314 dengan rata-rata running mesin 18 jam
21 2626896
22 2714457 dalam sehari. Berarti selama satu tahun
23 2805997 tersedia hari kerja selama 300 hari (5400
24 2901517
jam kerja).
Kapasitas produksi semen gresik
Trend Analysis Plot for permintaan sebesar 9.000.000 ton/tahun. Berarti dalam
Quadratic Trend Model
Yt = 1707313 + 2008*t + 1990*t**2 satu hari bisa memproduksi semen sebanyak
3000000 Variable
A ctual
30000 ton. Jika dikonversikan kedalam
Fits
Forecasts
satuan waktu, maka untuk memproduksi 1
2500000 A ccuracy Measures
MA PE 9.51426E+00
ton semen membutuhkan waktu selama
permintaan
MA D
MSD
1.58698E+05
4.86497E+10
0.0162 menit 0.00027 jam). Dengan artian
2000000 dalam selang waktu 0.00027 jam
menghasilakn 1 ton semen. Diasumsikan
1500000
ongkos Lembur : Rp 20.000/jam.
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Tabel 6. Perencanaan Kapasitas dengan
Index Strategi Overtime
Gambar 3. Grafik Peramalan Permintaan Jam yang Jam yang
Periode Permintaan Ongkos Total ongkos
dibutuhkan per tersedia Lembur (jam)
Semen Gresik untuk 12 periode ke (ton)
bulan (jam) (jam)
Lembur (Rp) (Rp)
2. Pembelian Mesin baru “"Coal Mill" baru d. Untuk mengurangi mean tardiness:
berkapasitas 80 ton per jam. Coal Mill menggunakan metode SPT, EDD, dan
digunakan untuk meningkatkan efisiensi, slack lalu dilanjutkan dengan algoritma
menyusul adanya perubahan Wilkerson-Irwin
pemanfaatan batubara dari kalori tinggi e. Untuk mengurangi number of tardy job:
ke batubara kalori sedang dan rendah, menggunakan metode EDD lalu dilanjut
untuk bahan bakar produksi. dengan algoritma hodgon
3. Untuk mendukung kecepatan distribusi ke f. Untuk meminimalkan maximum tardiness
seluruh pelosok nusantara dan : menggunakan metode EDD
meningkatkan efisiensi dan jaringan
distribusi, Pembangunan pabrik Tingkat permintaan semen dari periode
pengepaka (packing plant) Semen Gresik ke periode berpotensi terjadi kendala dalam
di Dumai dan dimulainya pembangunan pendistribusian semen karena tidak
pabrik pengepakan di Sorong, Papua. terpenuhinya permintaan.
Pabrik pengepakan Dumai berkapasitas Tidak lancarnya distribusi berdampak
produksi 300.000 semen kantong dan terhadap melambungnya harga semen, hal
450.000 ton semen curah per tahun. ini memberikan kerugian terhadap
Sedangkan unit di Sorong yang masyarakat umumnya. Salah satu penyebab
rencananya mulai dibangun pada 2011, tidak lancarnya proses pendistribusian
mampu berproduksi 600.000 semen disebabkan karena proses penjadwalan
kantong per tahun. produksi yang tidak terschedule dengan
baik. Oleh karena itu diperlukan proses
4.2 Penjadwalan Produksi penjadwalan produksi yang tepat.
Berdasarkan kriteria pemilihan metode
Semen gresik merupakan perusahaan
yang diatas, metode yang paling tepat
dengan tipe parallel mesin. Metode-metode
dalam penjadwalan produksi semen yaitu
yang dapat digunakan untuk penjadwalan
penggunaan metode Earlies Due Date
produksi dengan mesin yang paralel antara
(EDD), karena metode ini cocok digunakan
lain:
untuk meminimalkan maksimum
a. Metode Shortest Processing Time (SPT)
keterlambatan. Dengan demikian diharapkan
b. Metode Longest Processing Time (LPT)
permintaan konsumen dapat terpenuhi tepat
c. Metode Earliest Due Date (EDD)
waktu sehingga kestabilan harga semen di
d. Aturan Slack
pasaran bisa dipertahankan.
e. Algoritma Wilkerson-Irwin
f. Algoritma Hodgson
4.3 Pengelolaan Pemasok
Sedangkan Kriteria-kriteria yang dapat
digunakan sebagai dasar pemilihan metode Pemasok Bahan Baku :
penjadwalan yang sesuai antara lain 1. Bahan baku Batu kapur
(Nasution 2003:172): Lahan batu kapur yang dimiliki PT.
a. Mean flow time: rata-rata waktu tinggal Semen Gresik berkisar 797,44 hektar,
pekerjaan sistem sehingga pemasok untuk bahan baku
b. Makespan: waktu penyelesaian semua batu kapur dipenuhi PT. Semen Gresik
pekerjaan sendiri. Batu kapur diperoleh dari lokasi
c. Tardiness: keterlambatan yang telah dikuasai oleh perusahaan,
d. Mean tardiness: rata-rata waktu terletak di area pabrik.
keterlambatan 2. Bahan baku Tanah Liat
e. Maximum tardiness: keterlambatan Tanah liat seperti halnya batu kapur, juga
maksimum diperoleh di sekitar pabrik yang telah
f. Number of tardy job: jumlah pekerjaan dikuasai perusahaan.
yang terlamabat 3. Bahan baku Silica
Metode-metode penjadwalan yang tepat Pasir silika sebagai bahan baku untuk
berdasarkan kriteria-kriteria tersebut antara mengoreksi komposisi kimia tanah liat,
lain: tersedia di sekitar lahan dekat pabrik.
a. Untuk meminimalkan mean flow time: Jumlah pemakaian pasir silica 3 % dari
menggunakan metode SPT kebutuhan bahan baku. Pasir silica juga
b. Untuk meminimalkan mekespan dan tersedia cukup banyak di beberapa
mean flow time: menggunakan metode daerah yang dekat lokasi pabrik.
LPT lalu dilanjut dengan SPT 4. Gypsum
c. Untuk mengurangi tardiness: Gypsum digunakan untuk mengendalikan
menggunakan aturan slack kecepatan pengerasan semen, yang
dalam pemakaiannya mengambil persi
4%- 5% berat yang dicampurdengan Berikut ini juga beberapa contoh indikator
kelinker 95% - 96% pada penggilingan dari setiap kriteria dalam evaluasi pemasok
semen. Gypsum ini di peroleh dari dalam sebagai berikut (Gaspersz, 2002):
negeri, yaitu dari PT. Petrokimia Gresik 1. Keadaan umum pemasok
dan impor dari Thailand, Australia, dan a. Ukuran atau kapasitas produksi
Filipina. b. Kondisi finansial
Terkait untuk pemasok bahan baku c. Kondisi operasional
batubara, kertas kraft, belt conveyor, brick, d. Fasilitas riset dan desain
castable dan suku cadang sejenis., dikelola e. Lokasi geografis
dengan menerapkan vendor management f. Hubungan dagang antar industry
dalam rangka identifikasi, evaluasi dan 2. Keadaan pelayanan
hubungan kerjasama dengan pemasok. a. Waktu penyerahan material
Pemasok Bahan Tambahan atau Bahan b. Kondisi kedatangan material
Lainnya : c. Kuantitas pemesanan yang ditolak
1. Bahan baku Batubara d. Penanganan keluhan dari pembeli
Batubara merupakan salah satu bahan e. Bantuan teknik yang diberikan
baku untuk pembuatan semen. Pemasok f. Informasi harga yang diberikan
untuk batu bara ini adalah dipenuhi dari 3. Keadaan material
PT. Batubara Bukit Asam. a. Kualitas material
2. Bahan Baku Kertas Kraft merupakan b. Keseragaman material
salah satu bahan baku untuk pengepakan c. Jaminan dari pemasok
semen. Kertas kraft ini dipenuhi oleh PT. d. Keadaan pengepakan (pembungkusan)
Kertas Krfat Aceh.
3. Energi Listrik sangat dibutuhkan dalam Dari ketiga kriteria tersebut, bobot
produksi semen,kebutuhan energi listrik (berdasarkan tingkat kepentingan yang
dipenuhi dari PLN dan pembangkit milik terbesar diberikan pada kriteria keadaan
PT. Semen Gresik. material, karena keadaan material akan
Berikut ini, elemen-elemen yang diperlukan mempengaruhi kinerja fungsi produksi dan
dalam pemilihan vendor (pemasok) operasi khususnya kualitas produk.
diantaranya: Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap
1. Catalouge Produk indikator dan dihitung total skor-nya.
Vendor harus menyediakan catalouge
produk untuk mempermudah perusahaan 4.4 Strategi Transportasi
dalam mencari barang yang diinginkan.
Keputusan untuk menentukan
Sebaiknya vendor menyediakan informasi
transportasi yang digunakan untuk
yang lengkap mengenai produknya
mendistribusikan produk merupakan hal
seperti nama produk, gambar, harga,
yang sangat penting. Pemilihan Strategi
dimensi, dan spesisifikasi-spesifikasi
transportasi digunakan untuk mendapatkan
lainnya.
jenis transportasi yang memberikan waktu
2. Reference list
yang cepat dalam pendistribusian mencapai
Terdapat list-list perusahaan lain yang
tujuan tersebut, berikut ini strategi
dapat dijadikan referensi bagi perusahaan
transportasi darat dengan membandingkan
Semen Gresik bahwa vendor yang dipilih
tranportasi menggunakan Kereta Api dengan
memiliki network yang baik dengan
angkutan jalan (truk, trailer dan container.)
perusahan-perusahaan lainnya..
produk dan memberikan biaya operasional
3. Company profile
serta biaya infrastruktur yang rendah.
Profile perusahaan juga dapat dijadikan
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh
pertimbangan untuk memilih vendor yang
SUDIHARTO, Program Pasca Sarjana
diinginkan. Misalnya dengan mengetahui
Universitas Brawijaya, Agustus 2001.
gambaran umum perusahaan, jumlah
Analisis Perbandingan Antara Moda Truk
pekerja, dapat memberikan informasi
Dengan Kereta Api Guna Kelayakan
tambahan seberapa reliable perusahaan
Investasi Jalur Kereta Api Angkutan Semen
pemasok tersebut.
Tuban. Berikut ini Analisisnya:
4. Uji Coba produk
a. Kereta Api
Barang baru yang datang dari vendor
Kereta api sebagai sarana transportasi
sebelum ditetapkan menjadi vendor
pada umumnya dipilih karena
pemasok dilakukan uji coba terlebih
kemampuannya mengangkut muatan dalam
dahulu, untuk mengetahui bahwa produk
jumlah besar melalui jarak yang jauh,
telah sesuai dengan spesifikasi yang
mengangkut penumpang dalam jumlah
dibutuhkan perusahaan.
besar untuk jarak sedang, dan sebagai