You are on page 1of 19

MAKALAH

“MATERI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK SD


KELAS 1 SEMESTER 1”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. DEVI ARISANTI, S.Pd.I., M. Ag

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:


FAUZAN MUSHODIQ (12110115060)
YOHANA (12110122894)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DANKEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2024 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “MATERI PEMBELAJARAN AQIDAH
AKHLAK SD KELAS 1 SEMESTER 1” tepat pada waktunya. Sholawat dan
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
yang menjadi tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan surga.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Materi Pembelajaran Aqidah Akhlak SD”.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang
materi pada mata kuliah ini. Pada kesempatan kali ini pemakalah juga berterima
kasih kepada Dr. Devi Arisanti, S.Pd.I., M.Ag yang telah membimbing dalam
penulisan makalah ini sehinga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dengan demikian, pemakalah berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
yang membacanya terutama bagi diri pemakalah sendiri. Pemakalah menyadari
atas ketidaksempurnaan makalah yang ditulis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun akan pemakalah nantikan demi kesempurnaan makalah
ini dan menjadi bahan evaluasi bagi pemakalah untuk kedepannya.

Pekanbaru, 27 Februari 2024

KELOMPOK 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) MATERI
PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK SD KELAS 1 SEMESTER 1 ...........3
BAB II
PEMBAHASAN .....................................................................................................5
A. Dua Kalimat Syahadat .................................................................................5
B. Kalimat Thayyibah, Basmallah, dan Hamdalah .......................................6
C. Mengenal Asmaul Husna .............................................................................9
D. Pola Hidup Sehat dan Bersih .....................................................................10
E. Adab Mandi dan Berpakaian ....................................................................12
F. Kisah Teladan Nabi Muhammad ..............................................................13
BAB III
PENUTUP .............................................................................................................15
A. Kesimpulan ..................................................................................................15
B. Saran ...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum aqidah merupakan urusan-urusan yang mesti dibenarkan
oleh hati dan diterima dengan rasa kuat dan terhujam dalam sanubari yang
tidak bisa digoyahkan oleh syubhat (keragu-raguan). Dengan kata lain aqidah
ialah hati yang membenarkan sehingga jiwa menjadi tenang, tentram dan
menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. Dasar
hukum aqidah adalah Al-Qur’an dan Hadits sehingga apa saja yang Allah
terakan dalam Al-Qur’an disampikan kepada Rasulullah menjadi wajib untuk
diimani, diyakini dan diimplementasikan.
Penaman tauhid sebagai bagian dari aqidah sangat cocok dimulai dari
masa kanak-kanak. Dilihat dari banyaknya anak-anak bahkan orang dewasa
yang hingga kini masih sepele terhadap ajaran tauhid dan ini berdampak
terhadap kehidupan sehari-hari mereka seperti dari tauhid yang tidak diajarkan
membuat pribadi lengah dengan kegiatannya baik kepada Allah ataupun
terhadap makhluk ciptaan-Nya. Seperti beribadah yang masih kurnag baik,
pengucapan kalimat-kalimat yang merujuk kepada tauhid, belum mengenal
Asmaul Husna, pola hidup yang kurang baik, ketika mandi kurang bersih dan
cara berpakaian yang tidak sesuai dengan Syar’at serta kisah-kisah keteladanan
Rasulullah yang belum dikuasai.
Maka dari itu, topik makalah pada kali ini akan menjadi rujukan anak-
anak ditingkat sekolah dasar kelas 1 semester 1 dalam mempelajari dan
mengaplikasikan nilai-nilai aqidah akhlak dalam Islam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah: seperti apa dua kalimat syahadat tersebut, kalimat
Thaiyyibah, Basmalah dan Hamdalah? Apa saja Asmaul Husna? Seperti apa
pola hidup sehat dan besih? Bagaimana adab mandi dan berpakaian? dan
bagaimana kisah teladan Rasulullah ‫?ﷺ‬

1
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas maka
tujuannya yakni anak-anak mampu mengamalkan dua kalimat syahadat,
mengerti kalimat Thaiyyibah, Basmalah dan Hamdalah, Mengenal Asmaul
Husna, Mengetui dan menerapkan pola hidup sehat dan besih, mengerti adab
mandi dan berpakaian, mengetahui kisah teladan Rasulullah ‫ﷺ‬.

2
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) MATERI
PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK SD KELAS 1 SEMESTER 1

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1 Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima Kebenaran Dua Kalimat Syahadat


ajaran agama yang 1.2 Menerima Kebenaran Allah Subahanhu Wa Ta’ala
dianutnya. Melalui Thaiyyibah (Basmalah)
1.3 Menerima Kebesaran Allah Subahanhu Wa Ta’ala
Melalui Asmaul Husna
1.4 Menjalankan Perintah Allahh Subahanhu Wa
Ta’ala Untuk Hidup Sehat Dan Bersih
1.5 Menjalankan Nilai-Nilai Islam Ketika Kekamar
Mandi, Mandi Dan Berpakain
1.6 Menjalankan Keteladanan Sifat Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam
2 Menunjukkan perilaku jujur, 2.1 Menjalankan Perilaku Teguh Pendirian Sebagai
disiplin, tanggung jawab, Aktualisasi Dari Mempelajari Makna Dua Kalimat
santun, peduli dan percaya Syahadat
diri dalam berinteraksi 2.2 Menjalankan Sikap Patuh Dan Memuliakan Allah
dengan keluarga, teman dan Subahanhu Wa Ta’ala Dalam Setiap Perbuatan
guru 2.3 Menjalankan Sikap Bertanggung Jawab Setelah
Mempelajari Asmaul Husna Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
2.4 Menunjukkan Perilaku Pola Hidup Sehat Dan
Bersih Dalam Kkehidupan Sheari-Hari
2.5 Menunjukkan Perilaku Peduli Terhadap
Kebersihan Dan Kerapian Diri
2.6 Memiliki Sikap-Sikap Mulia Sebagai
Implementasi Meneladani Kisah Nabi Muhammad
Shallahu’alaihi Wasallam
3 Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal Allah Subahanhu Wa Ta’ala Melalui
faktual dengan cara Dua Kalimat Syahadat
mengamati (mendengar, 3.2 Menerapkan Pengucapan Kalimat Basmalah Dan

3
melihat, membaca) dan Hamdalah Dalam Melakukan Setiap Perbuatan
menanya berdasarkan rasa Baik
ingin tahu tentang dirinya, 3.3 Mengenal Asmaul Husna
makhluk ciptaan Tuhan dan 3.4 Menerapkan Hidup Sehat Dan Bersih
kegiatannyya dan benda- 3.5 Menerapkan Adab Ke Kamar Mandi, Mandi Dan
benda yang dijumpainya Berpakaian
ketika di rumah dan sekolah 3.6 Memahami Kisah Keteladanan Nabi Muhammad
Shallahu’alaihi Wasallam
4 Menyajikan pengetahuan 4.1 Melafalkan Dua Kalimat Syahadat Dan Artinya
faktual dalam bahasa yang 4.2 Mempraktekkan Pengucapan Basmalah Dan
jelas dan logis dalam kkarya Hamdalah Dalam Melakukan Setiap Perbuatan
yang estetis, dalam gerakan Baik
yang mencerminkan anak 4.3 Mempraktekkan Penyebutan Asmaul Husna
yang sehat dan dalam 4.4 Mempraktekkan Hidup Sehat Dan Bersih Dalam
tindakan yang Kehidupan Sehari-Hari
mencerminkan perilaku 4.5 Mempraktekkan Adab Ke Kamar Mandi, Mandi
anak beriman dan berakhlak Dan Berpakaian
mulia 4.6 Mengomunikasikan Berbagai Macam Kisah Sifat-
Sifat Mulia Nabi Muhammad Shallahu’alaihi
Wasallam

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dua Kalimat Syahadat


Dua kalimat Syahadat terdiri atas syahadat tauhid dan syahadat Rasul.
Dua kalimat Syahadat berbunyi:
ُ ُ َّ ً َ ُ ََّ ُ َ ْ َ َ َّ َ َّ ْ َ ُ َ ْ َ
َّ
‫اشهدان لا ِاله ِالااهلل واشهد ان محمدارسول اهلل‬

Maknanya adalah Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
dan Muhammad ‫ ﷺ‬adalah utusan Allah. Iqrar kalimat ini jika dipahami akan
membawa dampak positif bagi pribadi muslim yang dapat diukur dari dua
sikap yaitu Al-Mahabbah War Ridha (cinta dan ridha) kepada Allah dan Rasul-
Nya. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah /2: 165,
ُّ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ‫ه‬ ُ َ ْ ُ َ ْ ُّ ُّ ً َ ْ َ ‫ه‬ ُ ْ ُ َّ ْ َ َّ َ َ
‫م‬
‫اهللۗ وال ِذين ا نوْٓا اشد‬ ِ ‫يحبونهم كح ِب‬ ِ ‫اس منَّيت ِخذ ِمن د ْو ِن‬
ِ ‫اهلل اندادا‬ ِ ‫و ِمن الن‬
‫ُ ًّ ه َ َ ْ َ َ َّ ْ َ َ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ََّ ْ َُّ َ ه َ ْ ً َّ ََّ ه‬
َ‫اهلل‬ ‫هلل ج ِميعاۙوان‬ ِ ِ ‫هللۙولو يرى ال ِذين ظلموْٓا ِاذ يرون العذابۙ ان القوة‬ ِ ِ ‫حب ا‬
َ َْ ُْ َ
‫اب‬
ِ ‫ش ِديد الع‬
‫ذ‬
Terjemahan:
“Di antara manusia ada yang menjadikan (sesuatu) selain Allah sebagai
tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah.
Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat
azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa
Allah sangat keras azab-Nya, (niscaya mereka menyesal).”1
dan At-Taubah /9: 24.
َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َٰ َ َ ْ ْ ُ
‫قل ِان كان اباۤؤكم وابناۤؤكم واِ خوانكم وازواجكم وع ِشيرتكم واموال اقترفتموها‬
‫َ َ َ ٌ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ٰ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ َ ْ ُ ْ َ ه‬
ْ‫اهلل َو َر ُس ْولِ ٖه َوج َه ٍاد ِفي‬
ِ ‫و ِتجارة تخشون كسادها ومس ِكن ترضونهآْ احب ِاليكم ِمن‬
ِ

1
Al-Qur’an Al-Karim, [2]: 165.

5
ْٰ َ ْ َْ َ ُ‫َ ه‬ َ ُ‫ه‬ ْ ‫ه‬
َْ َ ُ ََ َ
ࣖ ‫َس ِب ْي ِل ٖه فترَّبص ْوا حتى َي ِأت َي اهلل ِبام ِر ٖهۗ واهلل لا يه ِدى القوم الف ِس ِقين‬
ْ َ ْ
Terjemahan:
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu,
saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan
yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya,
serta tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum
yang fasik.
Kata Allah dalam kalimat Syahadat tersebut adalah Tuhan. Tuhan
adalah penguasa, pencipta, pemelihara, pemberi rezeki dan yang mendengar
do’a-do’a kita dan mengabulkannya serta patut dipuja. Syarat dalam syahadat
tauhid yaitu:2
a. Al-Ilmu (Mengegtahui) makna dan maksud dari Laa Ilaa Ha Illallah berupa
sesembahan selain Allah dan sesembahan hanya untuk Allah.
b. Al-Yaqiin (Meyakini) dengan keyakinan yang menghilangkan keraguan.
c. Al-Ikhlas (Memurnikan) amal perbuatan dari segala syirik.
d. Ash-Shidqi (Jujur) yang menghilangkan kedustaan.
e. Al-Mahabbah (Cinta) dengan kalimat syahadat dan segala konsekuansinya.
f. Al-Inqiyaad (Tunduk/Patuh) atas hal-hal yahnng ditunjukkan oleh kalimat
syahadat.
g. Al-Qobuul (Menerima) kandungan dan konsekuensi baik perkataan /
perbuatan.
B. Kalimat Thayyibah, Basmallah, dan Hamdalah
Tauhid merupakan pedoman dasar untuk memastikan ketetapan hati dan
keyakinan individu dalam penerapan nilai-nilai ajaran Islam.3 Berbicara
tentang tauhid, tidak afdhal apabila diungkapkan hanya denganlisan, akan
tetapi harus mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2
Abdullah bin Ahmad Al-Ghazali (2010: 37-42) dalam Nurhayati Rusydi, Aqidah
Akhlak, Pekanbaru: Kreasi Edukasi (2010), 29-32.
3
Prasetiy, B., Rofi, S. dan Setiawan, B.A. 2018. Penguatan Nilai Ketauhidan dalam
Praksis Pendidikan. Journal of Islamic Education (JIE) 3 (1) : 1-15.

6
Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwasan nya tauhid merupakan ilmu
paling utama yang harus di pelajari oleh anak agar kelak menjadi anak yang
bertaqwa dan beramal sholeh.
Dalam menanamkan ketauhidan pada anak tidak cukup dengan materi
saja, melainkan dengan memberikan contoh dan mengkaitkan dengan
kehidupan dan lingkungan sekitar. Seperti ketika membahas rukun Iman
menjabarkan point per point misal pada rukun Iman yang pertama yakni iman
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, memberikan pemahaman tentang sifat
wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah serta mendalami pembahasan kalimat
toyyibah yang dikaitkan dengan realita yang ada pada kehidupan mereka
masing-masing.
Bentuk dari persaksian seorang muslim adalah “kalimat thayyibah”
yang kemudian disatukan kedalam kalimat sahadat. Kalimat yang sederhana
dan mudah diucapkan namun mempunyai makna yang sangat
dalambagikehidupan seorang muslim. Mengenai pengertian dari kalimat
Thayyibah, beberapa ulama memberikan pendapat bahwa makna kalimah
thayyibah yakni kalimat tauhid, kemudian ada yang berpendapat bahwa
kalimah Thayyibah adalah keimanan, ada yang mengatakan semua kalimat
yang baik, ada yang mengatakan semua bentuk ketaatan, adapulayang
mengatakan orang mukmin dan masih banyak lagi pengertian lainnya.4
Kalimat Thayyibah merupakan kata-kata baik yang apabila seseorang
pendengar atau pembicara mengatakannya, maka akan merasa senang satu
sama lain. Kalimat Thayyibah disebutkan dalam al-Qur’an secara jelas dalam
firman Allah QS. Ibrahim /14: 24,

َ ُ ْ َ َّ ٌ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ً َ َ ً َ َ ً َ َ ُ ‫َ َ َ ه‬ َ ْ َ ََ ْ ََ
‫الم تر كيف ضرب اهلل مثلا ك ِلمة ط ِيبة كشجر ٍة ط ِيب ٍة اصلها ث ِابت وفرعها ِفى‬
َ َّ
ِۙ‫السماۤء‬
Terjemahan:

4
Laili, S. N. 2020. Nilai Tauhid yang Terkandung dalam Kitab Al-Hikam Karya Ibnu
Athaillah.Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo.

7
“Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimah ṭayyibah?386) (Perumpamaannya) seperti pohon yang
baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit, Termasuk kalimah
ṭayyibah ialah segala ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah
kemungkaran serta perbuatan baik, termasuk di dalamnya adalah kalimat
tauhid, yaitu lā ilāha illallāh.”
1. Nilai Tauhid Melalui Kalimat Thayyibah
a. Meyakini Adanya Allah. Sebagai sesorang yang beragama pasti
memerlukan ilmu untuk memahami dan meyakini bahwa Allah adalah
Rabbul’alamin.
b. Tidak ada Tuhan Selain Allah.
Seseorang yang menyatakan keyakinannya hanya pada Allah
semata (Lailahaillallah), ia harus menyangkal Tuhan yang lain, sambil
mengukuhkan keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah.
Keimanan yang diyakini nya harus memenuhi jiwanya ketika dirinya
mengutarakan sebagai seorang muslim. Apapun yang Allah takdirkan
untuknya akan menjadi petunjuk bagi manusia dalam bertauhid dan ia
tidak akan pernah menerima ketentuan manapun kecuali ketentuan Allah.
Seorang muslim yang bertauhid merupakan awal sekaligus akhir tujuan
dari seluruh kehidupannya.5
c. Tujuan Hidup Hanya Untuk Allah
Tauhid memiliki arti bahwa setiap makhluk menyandarkan segala
sesuatunya hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan memiliki
keyakinan hidup berasal dari Allah dan akan berakhir pada Allah pula.
Seseorang yang diberi kemuliaan dan memiliki sifat qana’ah merupakan
tanda orang tersebut telah betul-betul bertauhid dan menjadi hamba yang
taat akan perintah Nya. Apapun yang menjadi kebutuhan nya di dunia
akan selalu balik dan bergantung kepada Allah.6 Pada prinsipnya, semua

5
Mannan, A. 2018. Transformasi Nilai-Nilai Tauhid dalamPerkembangan Sains dan
Teknologi. Jurnal Aqidah-Ta4 (2) : 252-268.
6
R Ismail. 2014. Hakikat Monoteisme Islam (Kajian atas Konsep Tauhid“Laa Ilaaha
Illallah”). Religi10 (2) : 172-183.

8
aspek yang ada di alam semesta ini hanya Allah yang berkuasa atas
segala sesuatunya dan ia “berasal dari Allah” serta “akan kembali kepada
Allah”.
C. Mengenal Asmaul Husna
Asmaul Husna terdiri atas dua kata, yaitu asma yang berarti nama-
nama, dan husna yang berarti baik atau indah. Jadi, Asmaul Husna diartikan
sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. sebagai bukti keagungan-Nya. Kata Asmaul Husna
diambil dari QS. Ţaha: 8,
ٰ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ َّ َ ٰ َ ُ ‫َ ه‬
‫اهلل ل ْٓا ِاله ِالا هوۗ له الاسماۤء الحسنى‬

Terjemahan:
“Allah tidak ada tuhan selain Dia. Milik-Nyalah nama-nama yang terbaik.”
Firman Allah Swt. dalam QS. al-A’raf: 180,
َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َّ َ ُ ْ َ ٰ ُْ َ َْ ‫َ ه‬
‫هلل الا ْسما ُۤء الح ْسنى فادع ْو ُه ِب َهاۖ َوذ ُروا ال ِذين ُيل ِحد ْون ِف ْ ْٓي ا ْسماۤى ِٖٕهۗ َس ُيج َز ْون َما‬
ِ ‫ِو‬
َ ُ ْ ُ َ
ۖ‫كان ْوا َيع َمل ْون‬
Terjemahan:
“Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik). Maka,
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaul husna) itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka
kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. Jangan
hiraukan orang-orang yang menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. dengan
menyebut nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat keagungan-Nya atau
dengan memakai Asmaulhusna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. atau mempergunakan Asmaul Husna untuk nama-nama
selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”
Menghafalkan Asmaul Husna akan mengantarkan orang yang
melakukannya masuk ke dalam surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Menghafalkan Asmaul Husna harus diiringi juga dengan menjaganya, baik
menjaga hafalannya dengan terus-menerus menzikirkannya, maupun

9
menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku yang bertentangan dengan
sifat-sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. dalam al-Asmaul Husna tersebut.
D. Pola Hidup Sehat dan Bersih
Menjaga kesehatan sangatlah penting di terapkan sejak usia anak
sekolah melainkan sejak pada anak usia dini hal ini penting karena pada usia
anak-anak rawan terkena penyakit, daya tahan tubuh mereka belum sekuat
orang dewasa pada umumnya. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil dari pembelajaran. Selain itu perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) juga mempunyai maksud untuk memotivasi anak-anak untuk berperan
penting dalam mewujudkan kesehatan kebugaran tubuh dan salah satu sasaran
pengembangan lingkungan kesehatan yaitu sekolah.7
Dengan kegigihan guru yang ikut serta berperan dalam membangun
perilaku hidup bersih dan sehat secara sederhana di dalam sekolah dan di
lingkungan sekolah. Terdapat banyak manfaat yang didapat pada perilaku
tersebut yakni jika anak dikenalkan hidup sehat sejak dini atau sejak usia
sekolah maka anak akan memiliki perilaku hidup bersih dan sehat dikemudian
hari. Hal tersebut sesuai dengan beberapa hasil penelitian baik yang berupa
skripsi maupun artikel yang dimuat dalam jurnal, pola hidup sehat dan bersih
pada anak usia sekolah dasar memberikan dampak positif bagi peserta didik
dan lembaga pendidikan. Misalnya, penelitian yang dilakukan Veni Fitriani
tentang ”Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Sekolah Dasar Negeri 20
Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin,” terbukti bahwa Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat mempunyai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat pada siswa Sekolah Dasar Negeri 20 Tanjung Lago.8
1. Persiapan dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bisa nantinya
kita terapkan dengan melakukan beberapa hal yaitu:

7
A Tabi’in, “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Anak Usia Dini Sebagai
Upaya Pencegahan COVID 19,” Jurnal Edukasi AUD, Vol.6, No.1 (2020): 58-73.
8
Veni Fitriani, “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Sekolah Dasar Negeri 20
Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin,” Skripsi. Universitas Sriwijaya: 2018.

10
a. Melatih membuat jadwal bagaimana membuang sampah, supaya dapat
mengontrol anak-anak bisa berperilaku hidup bersih dan sehat.
b. Memperkenalkan tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak.
c. Mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan.
d. Menanamkan kepada anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan dan
kesehatan.
e. Melakukan kegiatan Jum’at bersih setiap hari Jum’at, dan setelah selesai
kegiatan anak-anak membersihkan sampah dengan cara memungut 1
sampah 1 anak.
f. Menyediakan peralatan kebersihan yang memadai berserta persediaan air
yang cukup dengan sabunnya.
g. Menyediakan Hand sanitizer.
2. Pelaksanaan dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu bisa
kita terapkan sebagai berikut.
a. Setiap pagi anak-anak selalu diingatkan untuk berperilaku hidup bersih.
b. Anak-anak diberi pengertian tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
serta didalam pembelajaran disisipkan tentang bagaimana cara hidup
bersih dan sehat juga pentingnya menjaga tanaman.
c. Diterapkan ketika selesai olahraga dengan mengambili sampah yang ada
di sekitar lingkungan.
d. Selesai kegiatan anak-anak diarahkan untuk membersihkan wajah dan
mencuci tangan dengan sabun hingga bersih.
e. Kebiasaan piket setiap hari.
f. Menerapkan kedisiplinan kepada anak-anak untuk bisa bertanggung
jawab terhadap apa yang dilakukannya seperti menggunakan kloset yang
baik, mengingatkan kepada anak-anak pentingnya menjaga kebersihan
dan kesehatan seperti rajin menggosok gigi.
g. Anjuran membuang sampah pada tempatnya.
h. Melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.

11
E. Adab Mandi dan Berpakaian
1. Adab Mandi
Salah satu yang tidak diajarkan kepada mayoritas muslim ialah untuk
tidak berbicara ketika sedang di kamar mandi. Namun, sering kali banyak
yang melakukan hal tersebut, dalam permasalahan ini dapat mengundang
murka Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas perbuatan tersebut kepada hambanya
karena telah melanggar perbuatan yang telah dijelaskan dalam hadis.9
Fenomena yang banyak terjadi sekarang berasal dari golongan masyarakat
yang melakukan pembicaraan pada saat buang hajat di kamar mandis.
Mereka melakukannya dengan sambil telponan, bahkan bernyanyi-nyanyi,
saling membuka aurat, apalagi mengeluarkan suara dengan membawa lafaz
Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Seorang muslim hidup dalam kesempurnaan apabila mereka
memperhatikan dan mengamalkan syariat Islam yang berkaitan dengan
larangan berbicara ketika di kamar mandi dan adab lainnya, karena dalam
hadis telah dijelaskan mengenai hal tersebut.10
2. Adab Berpakaian
Busana muslim, begitu sering disebut saat ini. Oleh sebagian
perancang busana Indonesia disebut sebagai busana seni kontemporer.
Dalam kolom konsultasi syari'ah online, ada beberapa syarat yang wajib
dipenuhi dalam berbusana. Syarat-syarat tersebut adalah: menutupi seluruh
tubuh selain yang dikecualikan, tidak tembus pandang, tidak ketat sehingga
membentuk lekuk tubuh, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak
menyerupai pakaian 'khas' milik orang kafir atau pakaian orang fasik.
Bagi Muslimah hendaknya kembali pada fitrah Islam. Dan tak layak
bagi mereka mengingkari perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala ketika
mensyari’atkan kewajiban, tidak ada pilihan lain kecuali menaatinya. Begitu

9
Ahmad Erwan, Chigienitas Perspektif Hadis (Kajian Hadis-Hadis Tentang Kebersihan
Makanan, Sumber Air, Rumah Dan Jalanan), Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 1.
10
Bagus Eko Dono, Amalan Shalih Dari Bangun Tidur Hingga Menjelang Tidur,
(Bondowoso, Guepedia, 2021), h. 16.

12
pula ketika jilbab disyari’atkan, tidak ada pilihan lain kecuali
mengenakannya dengan penuh ketaatan, tidak setengah-setengah dan tidak
dicampurkan dengan mode-mode yahudi.
Dengan kemajuan tekhnologi seperti ini banyak bermunculan model-
model dan trend baju muslim pria wanita yang tidak kalah modern. Bahkan
sekarang banyak wanita yang memakai kerudung dengan baju tertutup dan
gaya yang sepadan, sehingga tidak akan mengurangi rasa percaya diri dan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan begitu tidak ada lagi istilah ‘
ketinggalan zaman untuk wanita atau pria yang berbusana menurut kaidah
Islam. Tidak hanya semata-mata mengikuti trend, kita berpakaian muslim
karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
F. Kisah Teladan Nabi Muhammad
Dalam Al-qur’an terdapat 25 Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui,
mulai dari Nabi Adam A.s. sampai Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Rasulullah merupakan
Nabi yang mendapat mukjizat Al-Qur’an sekaligus Nabi dan Rasul terakhir
bagi umat muslim. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah sebaik-baik teladan (uswatun
hasanah). Oleh karena itu, sejak dini seharusnya orang tua sudah mengenalkan
kepada anak-anaknya tentang kisah-kisah teladan para Nabi dan Rasul yang
dapat dijadikan teladan karena sifat dan akhlak para Nabi dan Rasul sangat
baik untuk ditiru dan dicontoh anak sehingga menjadi pribadi yang memiliki
akhlak yang baik. Pengertian dari Nabi adalah seseorang yang diutus oleh
Allah untuk berdakwah di tengah-tengah keluarga terdekatnya.
Sementara, Rasul adalah seseorang yang ditunjuk oleh Allah untuk
berdakwah di tengah-tengah umatnya. Artinya, seseorang Rasul pastilah
seorang Nabi, tetapi seorang Nabi belum tentu seorang Rasul. Nabi berjumlah
25 yang namanya ada dalam Al-Quran, mereka semua adalah Rasul Allah.
Beberapa diantaranya diberikan mukjizat berupa kitab suci yang
disempurnakan sebagai kitab terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
yaitu Al-Qur’an.11

11
I.Syarifah, Cerita Teladan 25 Nabi Dan Rasul (Jakarta: Cikal Aksara, 2018).

13
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah Khatamun Nabiyyin yang artinya penutup
para Nabi. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah pamungkas para Nabi dan Rasul. Tidak
ada lagi Nabi dan Rasul setelah Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
datang membawa risalah Islam sebagai kelanjutan ajaran yang pernah
disampaikan para Nabi dan Rasul terdahulu, yaitu menyeru manusia untuk
hanya beribadah dan menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak seperti
para Nabi terdahulu yang diutus kepada suatu kaum, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
diutus untuk seluruh umat manusia.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas maka dapat disimpilkan bahwa materi
pembelajaran aqidah akhlak SD kelas 1 Semester 1 memuat 6 bab, yaitu: Dua
Kalimat Syahadat, Kalimat Thaiyyibah, Basmalah dan Hamdalah, Mengenal Asmaul
Husna, Pola Hidup Sehat Dan Besih, mengerti Adab Mandi Dan Berpakaian,
Mengetahui Kisah Teladan Rasulullah ‫ﷺ‬. Setiap bab dilengkapi dengan penjelasan-
penjelasan yang bisa dipelajari dengan baik dan benar oleh anak-anak ataupun yang
membaca makalah ini. Banyak cara yang bisa diberikan kepada anak-anak untuk
membentuk karakternya

B. Saran
Sebagai orang tua hendaknya nilai syari’at islam lebih utama
ditanamkan kepada anak karena anak akan memjadi transfer pahala kepada
orang tua yang mengajarkan anak dengan kebaikan serta masa depan anak yang
masih panjang sehingga menjadi modal anak melalui pengetahuan spiritual
yang dimiliki anak dalam menghadapi masa depan yang cerah. Selanjutnya,
kepada tenaga pendidik dilingkungan sekolah gunakan fasilitas sekolah sebaik
mungkin untuk menumbuhkembankan kreativitas dan moralitas anak. Dan
terakhir tak kurang pentingnya semoga makalah ini bisa menambah wawasan
dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan khalyak. Jika sekiranya pembaca
ingin memperdalam lagi ilmu tentang Materi Pembelajaran Aqidah Akhlak
SD Kelas 1 Semester 1 agar kiranya lebih meliterasikan pengetahuannya.
Terimakasih.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Ahmad Al-Ghazali (2010: 37-42) dalam Nurhayati Rusydi, Aqidah
Akhlak, Pekanbaru: Kreasi Edukasi (2010).
Al-Qur’an Al-Karim
Dono, Bagus Eko Dono. 2021. Amalan Shalih Dari Bangun Tidur Hingga
Menjelang Tidur. Bondowoso: Guepedia.
Erwan, Ahmad. 2008. Chigienitas Perspektif Hadis (Kajian Hadis-Hadis Tentang
Kebersihan Makanan, Sumber Air, Rumah Dan Jalanan), Skripsi.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Fitriani, Veni. 2018. “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Sekolah Dasar
Negeri 20 Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin,” Skripsi. Universitas
Sriwijaya.
Ismail, R. 2014. Hakikat Monoteisme Islam (Kajian atas Konsep Tauhid“Laa
Ilaaha Illallah”). Religi 10 (2).
Laili, S. N. 2020. Nilai Tauhid yang Terkandung dalam Kitab Al-Hikam Karya
Ibnu Athaillah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Istitut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Mannan, A. 2018. Transformasi Nilai-Nilai Tauhid dalamPerkembangan Sains
dan Teknologi. Jurnal Aqidah-Ta4 (2).
Prasetiy, B., Rofi, S. dan Setiawan, B.A. 2018. Penguatan Nilai Ketauhidan dalam
Praksis Pendidikan. Journal of Islamic Education (JIE) 3.
Syarifah, I. 2018. Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul. Jakarta: Cikal Aksara.
Tabi’in, A. ”Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Anak Usia Dini
Sebagai Upaya Pencegahan COVID 19“. Jurnal Edukasi AUD. Vol.6,
No.1 (2020).

16

You might also like