Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
Artikel info
Abstrack: The purpose of this study is to determine the implementation
Artikel history: of school culture in shaping the character of students related to religion,
Received; Nopember nationalism, independence, mutual assistance, and integrity. This
Revised:Desember research approach is qualitative with a descriptive type of research. Data
collection techniques include observation, interviews, and
Accepted;Januari
documentation. Data analysis techniques use data collection, data
reduction, data presentation, conclusion drawing. Checking the validity
of data using triangulation techniques. The results showed that: 1)
Religious character, applied through routine and spontaneous
habituation including dhuha prayer every Friday, reading prayers before
and after learning, ablution practice, memorizing short surahs, and
memorizing asmaul husna. 2) Nationalism character, applied through
routine habituation including ceremonial exercises every Saturday,
scouts every month. Then in class, namely memorizing the name of the
hero, memorizing the youth oath, proclamation where this habituation is
integrated into subjects based on the learning theme, and before entering
the class doing a line of marching while memorizing student promises. 3)
The character of Self-Reliance, applied through routine, spontaneous,
and exemplary cleaning which includes cleaning outside and inside the
classroom, reading, drawing, doing assignments or homework, lining up,
preparing to start lessons, preparing shoes and storing on shoe racks. 4)
The character of Gotong Royong, through routine, spontaneous, and
exemplary habituation which includes service work every Friday, mutual
help, and a scheduled class picket schedule every day. 5) Integrity
character, applied through routine habituation and example, which
includes obeying the rules that apply in schools.
Abstrak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi
budaya sekolah dalam membentuk karakter peserta didik terkait
dengan religius, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan
integritas. Pendekatan Penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakter
Religius, diterapkan melalui pembiasaan rutin dan spontan
diantaranya sholat dhuha setiap hari jumat, membaca doa
sebelum dan sesudah belajar, praktek wudhu, menghafal surah-
surah pendek, dan menghafal asmaul husna. 2) Karakter
Nasionalisme, diterapkan melalui pembiasaan rutin diantaranya
latihan upacara setiap hari sabtu, pramuka setiap bulan.
130
131 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran
pada penguatan karakter karena karakter merupakan suatu pembiasaan yang diterapkan
seseorang akan berdampak besar terhadap oleh sekolah dan dipraktekkan oleh warga
kualitas suatu bangsa. Sekolah adalah lembaga sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan
formal dalam membentuk kepribadian siswa. mutu pendidikan yang dilandasi nilai-nilai,
Menanamkan kepribadian kepada siswa tradisi yang diyakini sebagai suatu pemecahan
sangat tepat dilakukan ketika masih berada di masalah di setiap sekolah.
sekolah dasar Syafira & Ramadan, (2021). Peneliti melakukan observasi awal yang
Dapat dipahami bahwa, penataan dilakukan pada tanggal 29 September 2021
kembali atau transformasi pendidikan nasional yang bertujuan untuk meminta izin kepada
Indonesia tersebut dapat dimulai dengan kepala sekolah dan untuk mengetahui
menempatkan kembali karakter sebagai ruh gambaran atau kondisi sekolah melalui
atau dimensi terdalam pendidikan nasional. wawancara antara kepala sekolah dan peneliti.
Oleh karena itu, selain pengembangan Berdasarkan hasil observasi awal yang
intelektualitas, pengembangan karakter peserta didapatkan, UPT SD Negeri 8 Bontoramba
didik sangat penting dalam sistem pendidikan merupakan salah satu sekolah di Kabupaten
nasional indonesia. Namun, penanaman nilai- Jeneponto yang terletak di Dusun
nilai karakter bangsa bukan hanya menjadi Karampuang, Desa Datara, Kec. Bontoramba,
tanggung jawab pemeritah saja, melainkan Kab. Jeneponto. Peneliti menemukan
menjadi tanggung jawab semua pihak beberapa budaya sekolah yang sudah
termasuk pendidikan formal yang lebih diterapkan di UPT SD Negeri 8 Bontoramba
berperan dalam pendidikan. Mengingat yang memuat lima nilai karakter yaitu religius,
pentingnya karakter dalam membangun nasionalisme, kemandirian, gotong royong,
sumber daya manusia sebagai pondasi dan integritas. Temuan yang didapatkan dari
pembangunan bangsa, maka lembaga nilai religius yaitu menyalami guru ketika
pendidikan khususnya sekolah dipandang datang ke sekolah dan pulang sekolah,
sebagai tempat strategis untuk membentuk mengucapkan salam setiap masuk kelas,
karakter peserta didik. Berdasarkan hal berdoa sebelum dan sesudah belajar,
tersebut, salah satu solusi yang dapat menghafal asmaul husna setiap pulang
digunakan dalam meningkatkan karakter sekolah. Nilai nasionalisme yaitu melakukan
peserta didik adalah budaya sekolah. upacara bendera setiap hari senin,
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu-
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 lagu nasional lainnya. Nilai kemandirian yaitu
Tahun 2015 pasal 1 tentang Penumbuhan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Budi Pekerti, dinyatakan bahwa Penumbuhan secara mandiri tanpa bantuan orang atau
Budi Pekerti yang selanjutnya disingkat PBP teman kelas. Nilai gotong royong yaitu kerja
adalah kegiatan pembiasaan sikap dan bakti setiap hari jumat, guru menerapkan
perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak jadwal piket kelas setiap hari senin-sabtu, guru
dari hari pertama sekolah, masa orientasi memberikan tugas secara berkelompok agar
peserta didik baru untuk jenjang sekolah bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang
menengah pertama, sekolah menengah atas diberikan oleh guru. Nilai integritas yaitu
dan sekolah menengah kejuruan, sampai kepala sekolah dan guru menerapkan tata
dengan kelulusan sekolah. tertib di dalam maupun di luar kelas untuk
Pada era globalisasi, sekolah wajib dipatuhi oleh peserta didik seperti, menyapa
menciptakan budaya positif untuk guru dengan sopan, melewati guru dengan
mempersiapkan generasi milenial pada sains, permisi, meminta izin ketika keluar kelas,
teknologi, serta karakter. Setiap tahun pasti memakai atribut lengkap ke sekolah.
ada pergantian komponen sekolah, kelas Adapun alasan dalam memilih judul ini
kelulusan, peserta didik baru, pengajar serta dan meneliti di sekolah tersebut karena dilihat
staf. Tujuan sekolah yaitu menciptakan dari sekolah tersebut masih kurangnya
budaya sekolah yang dapat menciptakan tertanam karakter peserta didik yang dilihat
kebiasaan dengan menerapkan nilai-nilai dari observasi awal yang dilakukan, masih ada
sekolah (regiliusitas, nasionalisme, beberapa siswa yang menyepelekan tata tertib
kemandirian, gotong royong, dan integritas sekolah yang berlaku, seperti tidak memakai
Tuati et al., (2020). Pendapat di atas, dapat atribut lengkap ke sekolah, keluar masuk di
disimpulkan bahwa budaya sekolah kelas pada saat jam pelajaran, dan mencontek
133 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran
pada teman kelas yang disebabkan masih interaktif dan berlangsung secara terus
kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh menerus sampai tuntas, sehingga datanya
kepala sekolah dan guru mengenai budaya sudah jenuh.
sekolah yang diterapkan karena karakter yang
berkualitas perlu dibentuk sejak dini salah HASIL DAN PEMBAHASAN
satunya di sekolah dasar, apabila kita gagal A. Hasil Penelitian
dalam penanaman karakter pada peserta didik, a. Karakter Religius
maka akan membentuk pribadi yang Berdasarkan hasil wawancara yang telah
bermasalah di masa depan kelak. Mencermati dilakukan bahwa implementasi budaya
realita di atas, maka penulis tertarik sekolah dalam membentuk karakter religius
melakukan penelitian melalui kajian ilmiah diantaranya shalat dhuha setiap hari jumat,
guna mengkaji Implementasi budaya sekolah membaca doa sebelum dan sesudah belajar,
dalam membentuk karakter peserta didik di praktek wudhu, menghafal surah-surah
UPT SD Negeri 8 Bontoramba. pendek, dan menghafal asmaul husna.
2017. 6.
Mulyani, D., Ghufron, S., Akhwani, &
Kasiyun, S. (2020). Peningkatan
Karakter Gotong Royong di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan, 11(32), 73–
92.
Pangestika, A. W. (2018). Implementasi
Penanaman Nilai…, Anisa Widya
Pangestika, FKIP UMP, 2018. 9–39.
Haryuni. (2018). Upaya Sekolah dalam
Menanamkan Karakter Tanggung
Jawab Siswa Melalui Budaya Sekolah
di SD Ma'arif Ponorogo Tahun Ajaran
2017/2018.Skripsi,3(2),