Professional Documents
Culture Documents
621
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 02 No. 4 Edisi Agustus 2019
622
Harahap, A. et al. 2019. Pemetaan Potensi Wisata … (04): 621-634
responden yang diambil sampel, namun toleransi kesalahan, semakin besar jumlah
batasan1menurut teori batasan mewakili sampel yang dibutuhkan. Jumlah kunjungan
sempel yaitu 30 responden namun berdasarkan rumus slovin ditentukan total
dalam teori sampling dikatakan bahwa Wisatawan yang menjadi responden adalah
sampel yang terkecil akan dapat mewakili 100 orang.
distribusi normal adalah 30 responden.
Sampling Insidental adalah teknik AnalisiskData
penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara Observasi Lapangan dalam penelitian
kebetulan/insidental bertemu dengan bertujuan mengambil dan mengumpulkan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, data lapangan melalui pengamatan dan
bila dipandang orang yang kebetulan pencatatan fenomena yang terjadi secara
ditemui itu cocok dengan sumber data langsung ditempat penelitian, terutama
(Sugiyono, 2012). untuk melihat keadaan yang nyata dan
Metode yang digunakan untuk menentukan terbaru mengenai kondisi aksebilitasas,
sarana prasarana, dan kondisi tapak di
jumlah sampel adalah menggunakan rumus
Desa Mandiangin Barat dan KHDTK ULM.
Slovin (Sugiono, 2012) sebagai berikut:
Kuesioner yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden.
Responden dalam penelitian ini adalah
n: jumlah sampel pengunjung wisata yang ditujukan untuk
memperoleh fakta dan mengungkapkan
N: jumlah populasi pandangan mengenai kemenarikan objek
e: batas toleransi kesalahan (error wisata KHDTK ULM. Studi dokumentasi
tolerance) pengumpulan data dengan mencari dan
mempelajariinformasi-informasi mengenai
Penggunaan rumus ini, pertama variabel melalui transkrip dokumen-
ditentukan berapa batas toleransi dokumenfoto-foto dll. Studi dokumentasi
kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini penelitian untuk menghadirkan data-data
dinyatakan dengan persentase. Semakin yang tersimpan. Studi literature
kecil toleransi kesalahan, semakin akurat dimaksudkan mendapatkan sejumlah data
sampel menggambarkan populasi. Misalnya, dan informasi yang berkaitan dengan
penelitian dengan batas kesalahan 5% masalah penelitian untuk landasan dalam
berarti memiliki tingkat akurasi 95%. penulisan penelitian. Secara detail jenis
Penelitian dengan batas kesalahan 10% metode dan output penelitian ini dapat dlihat
memiliki tingkat akurasi 90%. Dengan pada Tabel 1.
jumlah populasi yang sama, semakin kecil
Tabel 1. Jenis sumber data dan teknik pengambilan data dalam penelitian
No. Informasi yang di Metode Analisis Output
kumpulkan Pengumpulan Data
Data
1. Mengidentifikasi potensi
wisata yang ada di dalam
KHDTK UNLAM, Peta
pengambilan titik kordinat, Foto dokumentasi
dokumentasi, / foto Deskripsi destinasi
destinasi wisata, penilaian Data Primer Sig
lanskap.
623
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 02 No. 4 Edisi Agustus 2019
Nilai skor paramater aksesibilitas terdiri dari Tabel 7. Penilaian Fasilitas toilet
4 sub parameter yaitu jarak terhadap pusat Kelas Kriteria Fasilitas Toilet Skor
kota, akomodasi, daya tarik, sarana objek Tinggi Terdapat >56Fasilitas Toliet 3
wisata, sarana dan keamanan sebagai Sedang Terdapat 3-56Fasilitas Toilet 2
berikut : Rendah Terdapat 0-36Fasilitas Toilet 1
Sumber : Yulian, (2015).
Tabel 2. Penilaian Aksesibilitas
Kelas Kriteria Jarak terhadap Skor Total skor pada variabel potensi obyek
Pusat Kota
wisata dan total skor pada variabel potensi
Tinggi <20 km 3
kawasan, kemudian diklasifikasikan yaitu
Sedang 20 – 60 km 2
Rendah >60 km 1 klasifikasi tinggi, sedang dan rendah. Untuk
Sumber: Yulian, (2015). mengetahui penilaian potensi gabungan
dengan cara menggabungkan total skor dari
Indikator sarana dan prasarana terdiri semua variabel yang diteliti. Klasifikasi
dari enam sub indikator yaitu akomodasi, dilakukan dengan menggunakan interval
rumah makan, sarana keamanan. kelas yang ditentukan dengan rumus
Tabel 3. Penilaian Akomodasi Sturges sebagai berikut:
624
Harahap, A. et al. 2019. Pemetaan Potensi Wisata … (04): 621-634
Menurut Ekadinata, et al (2008), Sistem belanda, puncak bukit besar, air terjun, dan
informasi geografis (SIG) adalah sebuah penangkaran rusa sambar. Terdapat salah
sistem atau teknologi berbasis komputer satu tempat wisata yang tidak dikelola lagi
yang dibangun dengan tujuan untuk oleh pihak terkait yaitu rumah pohon, di
mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan antara beberapa objek wisata tersebut yang
menganalisa, serta menyajikan data dan sudah dipetakan ada 4 (empat) objek wisata
informasi dari suatu obyek atau fenomena yang diminati oleh wisatawan atau
yang berkaitan dengan letak atau pengunjung yaitu wisata outbond, kolam
keberadaannya di permukaan bumi. belanda, Puncak Bukit, dan air terjun
Sebaran destinasi wisata alam di KHDTK berdasarkan hasil yang telah di dapatkan
ULM terdapat 7 ( tujuh ) tempat destinasi objek daya tarik wisata yang paling diminati
wisata yang dipetakan kedalam pemetaan di kawasan KHDTK adalah objek wisata
sebaran yaitu objek wisata alam outbond, Puncak Bukit data tersebut diambil dari
kebun dukuh, kolam belanda, benteng
625
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 02 No. 4 Edisi Agustus 2019
Karakteristik Tapak
No ODTW
Tutupan Ketinggian Intensitas
Lahan tempat Jenis Vegetasi cahaya Fasilitas
Toilet,
Pinus, Alaban bubur, Kayu Pagi = 416 lux, warung,
Lahan acang, Mampat, wangun gunung, Siang = 6753lux gazebo,
1 Outbond tertutup 87 mdpl Pulantan, Kasturi, Tanjung. Sore = 1143 lux parkir
Pagi = 1230 lux
Siang = 15196 Gazebo,
Lahan Durian, Sirsak, Metoa, Alpukat, lux pos
2 Kebun buah terbuka 113 mdpl Rambutan, Petai, dan Sawo. Sore = 2486 lux keamanan
Tengkook ayam, Jamai, Kayu
kacang, Serai putih, Madang
pirawas, Alaban bubur, Bangkal Pagi = 520 lux
gunung, Kanidai, Rawa – rawa Siang = 10726 Toilet,
Kolam Lahan pipit, Tampar badak, Wangun lux gazebo,
3 belanda terbuka 186 mdpl gunung, Mampat, Bati – bati. Sore = 3300 lux warung
Tengkook ayam, Jamai, Kayu
kacang, Serai putih, Madang
puspa, Alaban bubur, Bangkal Pagi = 413 lux
gunung, Kanidai, Tiwangau, Siang = 7106
Benteng Lahan Rawa – rawa pipit, Pasak bumi, lux
4 belanda terbuka 442 mdpl Wangun gunung, Sore = 1926 lux Gazebo
Madang pirawas, Tengkook
ayam, Jamai, Kayu kacang,
Serai putih, Madang puspa,
Bangkal gunung, Damar kaca, Pagi = 510 lux
Kayu serai, Palawan, Tiwangau, Siang = 10976 Gazebo,
Puncak Lahan Rawa – rawa pipit, Wangun lux toilet,
5 bukit terbuka 471 mdpl gunung, Mampat, Bati – bati. Sore = 3413 lux warung
Tengkook ayam, Rawa – rawa Pagi = 470 lux
pipit, Jamai, Wangun gunung, Siang = 10675 Gazebo,
Lahan Mampat, Tiwangun, Madang lux toilet,kola
6 Air terjun tertutup 109 mdpl puspa, Kayu kacang, Bati – bati. Sore = 1406 lux m
Madang pirawas, Tengkook
ayam, Jamai, Kayu kacang,
Serai putih, Madang puspa,
Bangkal gunung, Damar kaca,
Penagkaran Kayu serai, Palawan, Tiwangau, Pagi = 858 lux Toilet,
rusa Lahan Rawa – rawa pipit, Wangun Siang = 12927 lux gazebo,
7 sambar terbuka 85 mdpl gunung, Mampat, Bati – bati. Sore = 1026 lux toilet
Tabel 9 menunjukan hasil yang berbeda tinggi 6,2 sedangkan pH tanah pada ODTW
pada setiap karakteristik tapak yang meliputi outbond yang ketinggian tempat nya rendah
tutupan lahan, pH tanah, ketinggian tempat, pH tanah 5 tergolong rendah, suhu pada
jenis vegetasi, intensitas cahaya, suhu, ODTW di dapatkan paling tinggi terdapat di
kelembapan, fasilitas. Tutupan lahan pada ODTW puncak bukit dan benteng belanda
ODTW didapatkan hasil sebagian besar dengan suhu 31oC sedangkan yang
tutupan lahan terbuka, pH tanah pada lokasi terendah di dapat pada lokasi kebun dukuh,
ODTW yang ketinggian tempat nya seperti air terjun, dan penangkaran rusa dengan
puncak bukit besar memiliki pH tanah yang suhu 28oC, kelembapan pada ODTW yang
626
Harahap, A. et al. 2019. Pemetaan Potensi Wisata … (04): 621-634
tinggi berlokasi pada Objek wisata outbond besar usia muda lebih suka berwisata dalam
dan air terjun dengan kelembapan 90%, dan hal wisata alam.
untuk fasilitas ODTW yang di dapatkan hasil
yang paling banyak terdapat fasilitas berada
Tabel 10. Rekapitulasi asal daerah
pada lokasi objek wisata outbond, dan yang
wisatawan
paling kurang yaitu benteng belanda,
intensitas cahaya yang terdapat paling tinggi Nomor Asal Daerah Persentase (%)
terdapat pada objek wisata
intensitas cahaya pada kebun buah 1 Kota Banjarbaru 38
mencapai rata – rata 15196 lux, sedangkan 2 Kota Banjarmasin 15
intensitas cahaya yang terendah pada pagi 3 Kab. Tanah laut 13
hari yaitu benteng belanda 413 lux, puncak
bukit pada sore hari memiliki intesitas 4 Kab. Tanah Bumbu 2
cahaya dengan rata – rata 3413 lux data di 5 Kab. Kotabaru 1
ambil dari setiap objek wisata yang 6 Kab. Banjar 19
dikunjungi pada pagi, siang, dan sore hari.
7 Luar Kalsel 12
Karakteristik Responden Jumlah 100
627
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 02 No. 4 Edisi Agustus 2019
terendah adalah tentang retribusi yang tidak 38 sedangkan objek wisata yang rendah
sesuai dengan kenyamanan dan fasilitas hal untuk dikembangkan yaitu wisata outbond.
tersebut di sampaikan oleh 9 % responden.
Pendit S.N., (1994). dalam bukunya ”ilmu Tabel 14. Rekapitulasi tujuan wisata
pariwisata” mendefinisikan daya tarik wisata berkunjung ke ODTW
sebagai segala sesuatu yang menarik dan
Persentase
bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
No Tujuan Wisata (%)
1 Lain – Lain 16
Tabel 12. Rekapitulasi destinasi wisata yang 2 Pekerjaan 2
diminati wisatawan di KHDTK ULM
3 Rekreasi Alam 82
Destinasi yang Persentase Total 100
No diminati (%)
1 Air terjun 23 Hasil yang didapat pada Tabel 14 tujuan
2 Puncak bukit besar 38 wisatawan yang berkunjung ke objek daya
3 Benteng belanda 8 tarik wisata dari 100 kuisioner terdapat
paling tinggi dipilih yaitu ingin berrekreasi
4 Kolam Belanda 26 alam di KHDTK Universitas Lambung
5 Outbond 3 Mangkurat. Terdapat juga tujuan wisatawan
6 Penangkaran Rusa 2 berkunjung yaitu paling rendah ke objek
daya Tarik wisata bertujuan dalam hal nya
Total 100 pekerjaan.
628
Harahap, A. et al. 2019. Pemetaan Potensi Wisata … (04): 621-634
Gambar 4. Pengambilan data wisatawan dengan kuisioner di objek wisata KHDTK ULM
629
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 02 No. 4 Edisi Agustus 2019
630
Harahap, A. et al. 2019. Pemetaan Potensi Wisata … (04): 621-634
kekurangan dalam segi penataan lahan sehingga potensi objek wisata alam puncak
parkir yang di sebabkan kurang nya bukit besar adalah potensi sedang. Potensi
penataan lahan parkir secara teratur wisata adalah segala sesuatu yang dimiliki
sehingga alat transportasi pengunjung oleh daerah tujuan wisata, dan merupakan
terlihat tidak tertata tidak beraturan. daya tarik agar orang-orang mau datang
Berdasarkan penilaian terhadap potensi berkunjung ke tempat tersebut (Yoeti 1996).
wisata alam di peroleh total skor yaitu 12,
Penilain skor potensi kawasan wisata air wisatawan. Skor terendah di miliki
terjun jarak aksesibilitas terhadap pusat kota akomodasi dan fasilitas keamanan yang
memiliki skor 2, akomodasi memiliki skor 1, mendapatkan skor 1 dikarena penataan
daya tarik memiliki skor 3, rumah makan lokasi lahan parkir yang tidak tertata rapi di
memiliki skor 2, fasilitas keamanan memiliki dekat kawasan air terjun tersebut,
skor 1, fasilitas toilet memiliki skor 2, di lihat sedangkan pada fasilitas keamanan kurang
dari setiap skor di dalam indikator skor nya pengawasan wisatawan pada lokasi air
tertinggi di dapat dari daya tarik memiliki terjun. Setelah semua skor di jumlahkan
skor 3 karena objek wisata air terjun hasil yang di dapat 11.
memiliki daya tarik tersendiri oleh
631
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 02 No. 4 Edisi Agustus 2019
Penilain skor aksesibilitas terhadap pusat belanda. hasil terendah yang didapat dari
kota memiliki skor 2, akomodasi memiliki indikator skor diperoleh dari fasilitas
skor 2, daya tarik wisata memiliki skor 2, keamanan dan fasilitas toilet karena
rumah makan memiliki skor 3, fasilitas mendapat skor masing – masing 1 kurang
keamanan memiliki skor 1, fasilitas toilet nya fasilitas keamanan menimbulkan kurang
memiliki skor 1. Dilihat dari setiap indikator nya pengawasan objek wsiata tersebut,
skor tertinggi yaitu rumah makan/restoran fasilitas toilet juga minim sehingga harus di
karena lebih dari 2 rumah makan, wisatawan tambah demi kenyamanan wisatawan. Hasil
yang sering berkunjung ke objek wsiata yang didapat dari penilain setiap skor
kolam belanda lebih sering bersantai di indikator berjumlah 11, sehingga termasuk
rumah makan sehabis berenang di kolam dalam potensi sedang.
632
Harahap, A. et al. 2019. Pemetaan Potensi Wisata … (04): 621-634
makan, wisatawan yang sering berkunjung Air terjun Hasil yang di dapat pada lokasi
ke objek wsiata outbond sering berbelanja wawancara menggunakan kuisioner
ke rumah makan karena dekat dengan didapatkan hasil pendapat wisatawan
wisata oubond di bandingkan lokasi wisata sebagai berikut akses jalan yang perlu
lain, seperti air terjun dan puncak bukit adanya perbaikan menuju objek wisata,
besar. hasil terendah yang di dapat dari lahan parkir yang tidak tertata rapi di
indikator skor di peroleh dari fasilitas kawasan objek wisata, fasiltas toilet yang
keamanan dan fasilitas toilet karena perlunya perbaikan, perlunya penambahan
mendapat skor masing – masing 1 kurang tempat sampah agar wisatawan yang
nya fasilitas keamanan menimbulkan kurang berkunjung tidak membuang sampah
nya pengawasan objek wsiata tersebut, sembarangan di objek wisata, air terjun juga
fasilitas toilet juga kurang terawat diminati wisatawan yang berkunjung karena
kerbersihannya sehingga harus di benahi dekat dengan akses jalan pada lahan parkir
demi kenyamanan wisatawan. Hasil yang di kebanyakan wisatawan yang berkunjung
dapat dari penilain setiap skor indikator selalu menyempatkan diri berkunjung ke air
berjumlah 11, sehingga termasuk dalam terjun karena panorama alam nya yang
potensi sedang. indah.Kolam belandaHasil yang di dapat
pada objek wisata alam di lokasi kolam
Pendapat responden
belanda di dapatkan hasil seperti perbaikan
Hasil wawancara dengan wisatawan akses jalan, kebersihan pada kolam belanda
yang berkunjung ke Puncak Bukit yang seperti perawatan dan pemeliharaan
terdapat di sekitar KHDTK ULM Kecamatan sehingga wisatawan yang menikmati objek
Karang Intan Kabupaten Banjar mengenai wisata merasakan kenyamanan saat
pendapat yang timbul setelah dilakukan berkunjung. , salah satu daya Tarik yang
analisis, Maka didapat rekapitulasi pendapat terdapat pada kolam belanda yaitu sebagian
wisatawan terhadap wisata alam KHDTK wisatawan bisa berenang di kolam tersebut
ULM di Kecamatan Karang Intan Kabupaten dengan air yang sangat jernih.
Banjar terhadap pemetaan potensi wisata
Wisata outbond Hasil yang di dapat pada
alam. Setelah dilakukan wawancara
lokasi wisata outbond sebagai berikut perlu
terhadap wisatawan yang berkunjung di
adanya aturan tegas apabila kedapatan
wisata alam KHDTK ULM di Kecamatan
membuang sampah sembarangan di objek
Karang Intan Kabupaten Banjar didapatkan
wisata alam, perawatan fasiltas sarana dan
hasil mengenai peningkatan sarana dan
prasarana di objek wsiata alam, wahana
prasarana perlunya perbaikan dalam akses
bermain yang kurang, tingkatkan keamana
jalan menuju tempat wisata, sarana dan
di objek wisata alam, akses jalan utama
prasarana berupa parkir, toilet, tempat
harus adanya perbaikan, kebersihan pada
sampah, perlunya perbaikan dan perawatan
objek wisata alam yang harus di perhatikan
penambahan demi kanyamanan wisatawan
pihak pengelola, dan retribusi yang di
yang berkunjung. Kemudian perlunya
anggap tidak sesuai dengan kenyamanan
pembaruan objek wisata dan informasi
pengunjung dan fasilitas yang ada. Wisata
mengenai objek wisata.
outbond sering didatangi oleh wisatawan
Keamanan yang perlu ditingkatkan yang berkunjung karena ingin merasakan
kembali agar wisatawan yang berkunjung permainan di alam bebas.
merasa aman dan nyaman saat berada di
Motivasi pengunjung di wisata alam KHDTK
objek wisata. Penerangan lampu jalan pada
ULM Berdasarkan pendapat responden
malam hari di objek wisata harus
motivasi untuk mengunjungi objek wisata
ditingkatkan lagi, akomodasi mengenai
alam di KHDTK ULM yang ada di objek
biaya parkir yang dirasa oleh pengunjung
wisata di karenakan objek wisata alam di
terlalu mahal, Puncak Bukit juga memiliki
KHDTK ULM mempunyai pemandangan
keindahan pemandangan alam yang sangat
wisata alam yang indah dan panorama alam
alami sehingga wisatawan yang berkunjung
nya yang khas. Sumber informasi yang
kebanyakan mengunjungi puncak bukit
diperoleh pengujung wisatawan didapatkan
besar karena di atas puncak wisatawan bisa
dari sebagian besar kawan dan berkunjung
merasakan pemandangan panorama alam
dengan rombongan. Responden yang
yang sangat asli, pada saat pagi hari terlihat
berkunjung pada wisata alam KHDTK ULM
kabut yang menyelimuti bukit – bukit yang
Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar
berada di sekitar Puncak Bukit.
sebagian besar sering mengunjungi objek
633
Jurnal Sylva Scienteae Volume. 02 No. 4 Edisi Agustus 2019
wisata alam lebih dari 4 kali dengan lama di Ekadinata A, Dewi S, Hadi D, Nugroho D,
lokasi selama 1 sampai 6 jam. dan Johana F. 2008. Sistem Informasi
Geografis Untuk Pengelolaan Benteng
Lahan Berbasis Sumber Daya Alam.
KESIMPULAN DAN SARAN Buku1: Sistem Informasi Geografis dan
Penginderaan Jauh Menggunakan
ILWIS Open Source. Bogor: World
Agroforestry Centre.
Kesimpulan I Ketut Surya Diarta,. 2009. Pengantar Ilmu
Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Objek daya tarik wisata di KHDTK ULM
tersebar pada ketinggian 85 – 471 mdpl, Pendit, S Nyoman, 1994. Ilmu Pariwisata
pada tutupan lahan ruang terbuka, pertanian Sebuang Pengantar Perdana, PT
dan hutan sekunder, Potensi objek daya Pradnya Paramita, Jakarta.
tarik wisata di KHDTK ULM antara lain : Schiffman & Kanuk, (2007), Perilaku
outbond, kebun dukuh, kolam belanda, Konsumen, di alih bahasakan oleh
benteng belanda, puncak bukit besar,air Zulkifli Kasip, Edisi Ketujuh, Penerbit
terjun dan penangkaran rusa PT. Indexs
sambar.Potensi kawasan wisata KHDTK
ULM yang memiliki daya Tarik paling tinggi Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian
yaitu puncak bukit besar. Kualitatitif. Bandung : ALFABETA.
Saragih, Bungaran. 1998. Agribisnis
Saran Paradigm Baru Pembangunan Ekonomi
Berbasis Pertanian. Bogor: Yayasan
Akses jalan pada objek wisata alam di Mulia Persada.
KHDTK ULM Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar sangat perlu adanya Tika, H Moh. Panbudu. 2005 Metode
perbaikan, kebersihan pada objek wisata Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi
alam sangat kurang, fasilitas seharusnya Aksara
adanya pemeliharaan, perbaikan, dan TIM KDHTK UNLAM. 2016. Proposal
penambahan berupa toilet, tempat sampah, KHDTK. Universitas Lambung
lampu penerangan jalan, perlu adanya Mangkurat. Banjarbaru
inovasi baru terhadap wisata alam atau
objek wisata alam untuk menarik lebih Yoeti, O.A. (1996). Pengantar Ilmu
banyak minat wisatawan yang berkunjung Pariwisata. Bandung. Angkasa
ke objek wisata. Yulian, 2015. Pemetaan Destinasi Wisata Di
Kabupaten Pandeglang Provinsi
Banten Melalui Sistem Informasi
DAFTAR1PUSTAKA Geografi. Universitas Pendidikan
Indonesia. Vol. 3, hlm. 5
634