Professional Documents
Culture Documents
Hadits Kewajiban Menuntut Ilmu
Hadits Kewajiban Menuntut Ilmu
MENUNTUT ILMU
Muslimah
Dian Musriana
Qibtiyah Mukti
Teks Hadits
.1
)
(
.2
:
) .
:
(
SKEMA SANAD
Nabi
Nabi Muhammad
Muhammad
saw
saw
Nabi
Nabi Muhammad
Muhammad saw
saw
Abdullah
Abdullah bin
bin Masud
Masud
Anas
Anas bin
bin Malik
Malik
Muhammad
Muhammad bin
bin
Sirin
Sirin
Katsir
Katsir bin
bin Syindzir
Syindzir
Hafsh
Hafsh bin
bin
Sulaiman
Sulaiman
Abi
Abi al-Wail
al-Wail
Hammad
Hammad bin
bin Abi
Abi Sulaiman
Sulaiman
Utsman
Utsman bin
bin Abdurrahman
Abdurrahman
Al-Hudzail
Al-Hudzail bin
bin Ibrahim
Ibrahim
Husain
Husain bin
bin Ishaq
Ishaq
Hisyam
Hisyam bin
bin
Ammar
Ammar
Muhammad
Muhammad bin
bin Yahya
Yahya
Ibnu
Ibnu Majah
Majah
Al-Thobarani
Al-Thobarani
Nama lengkapnya adalah Ibnu Nadzar bin Dhomdhom bin Zaid bin
Haram bin Jundab bin Amir bin Ghonam bin Adi bin Najjar. Dikenal pula
dengan kunyah Abu Hamzah al-Anshori al-Khozrojy al-Najjary al-Madiny.
Ia tinggal dan wafat di Basrah. Ia lahir 10 tahun sebelum Hijriyah dan
wafat pada tahun 93 H dalam usia 103 tahun dimakamkan di al-Thoff. Ia
merupakan sahabat Anshor yang terakhir meninggalnya. Ia melayani
Nabi selama 10 tahun. Ia diberi julukan oleh Nabi Dzul Udzunaini
kerena kecakapannya sebagai ahli tulis menulis yang setia menemani
Nabi (sebagai pelayan beliau). Banyak rawi tsiqqoh, kurang lebih 150
orang yang meriwayatkan hadis langsung darinya serta tidak kurang
190 orang rawi lemah dan tidak terhitung pula rawi yang meriwayatkan
darinya yang kredibilitasnya tidak diakui oleh ulama. Diantara muridnya
adalah Muhammad bin Sirin Maula Anas bin Malik yang dikenal dengan
kunyah Abu Bakar. Ia termasuk kedalam thabaqat pertama dan semua
iman-iman kutubuttisah meriwayatkan hadis darinya. Dengan demikian
kredibilitas Anas bin Malik sebagai periwayat hadis yang adil dan
tsiqqah tidak diragukan lagi.
2.
6. Ibnu Majah
Ia adalah al-Iman al-Hafiz Abu Abdillah, Muhammad bin Yazid
al-Qozwaini Ibnu Majah. Nama Majah adalah laqab ayahnya. Ia
lahir di Qazwain pada tahun 209 H dan wafat pada tahun 273
H. Ibnu Majah adalah pengumpul hadis yang tertuang dalam
karyanya kitab Sunan Ibnu Majah yang masih ada hingga saat
ini, walaupun karya tersebut tergolong sedikit dibanding ulama
yang tergolong pengumpul hadis dalam jajaran kutubuttisah.
Ibnu Majah memulai menuntut ilmunya di negeri tempat
tinggalnya Qazwin. Akan tetapi sekali lagi referensi-referensi
yang ada sementara tidak menyebutkan kapan beliau memulai
menuntut ilmunya. Di Qazwin beliau berguru kepada Ali bin
Muhammad at Thanafusi, dia adalah orang yang tsiqah,
berwibawa dan banyak meriwayatkan hadits. Maka Ibnu Majah
tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia memperbanyak
mendengar dan berguru kepadanya. Ath Thanafusi meninggal
pada tahun 233H, ketika itu Ibnu Majah berumur sekitar 24
tahun. Maka bisa di tarik kesimpulan bahwa permulaan Ibnu
Majah menuntut ilmu ketika beliau berumur dua puluh tahunan.
KETERSAMBUNGAN SANAD
Berdasarkan tahun lahir dan tahun wafatnya,
maka dapat disimpulkan secara umum bahwa
antar rawi bertemu kecuali katsir bin Syindzir
dengan alasan tidak diketahui tahun lahir
maupun wafatnya. Akan tetapi berdasarkan
thabaqat yang berurutan, dapat dipastikan
antar rawi saling bertemu. Hal ini diperkuat
dengan ketersambungan antar murid dan guru
dalam biografinya. Oleh karena itu
berdasarkan ketersambungan sanad tersebut
hadis ini bernilai marfu dan muttasil sanadnya
KRITIK MATAN
Kriteria hadis yang berkualitas shohih dari
":
"
Kesimpulan
1. Hadits ini bisa dipahami dengan melalui pendekatan
psikologis, yaitu bahwa menuntut ilmu wajib hukumnya
bagi laki-laki dan perempuan, meskipun dalam matan
hadits tidak disebutkan dengan eksplisit. Melalui
pendeketan sosiologis, hadits ini berkaitan dengan
perbaikan hubungan antara manusia satu dengan manusia
lainnya.
2. ilmu yang wajib dituntut terlebih dahulu adalah al-Ilmu alkhall yaitu ilmu yang seketika/ akan pasti digunakan dan
diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh. Seperti
ilmu tauhid; untuk mengenal Allah, dan ilmu fiqh; ilmu
untuk beribadah,. Apabila kedua ilmu tersebut telah
dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lain seperti ilmu
kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi
manusia yang dibutuhkan pada waktu tertentu (Ahayiin)
maka bersifat kifayah
Lanjutan
3. Secara sanad hadis ini dinilai marfu dan
muttasil, yaitu bersambung sanadnya secara
sempurna berdasarkan urutan thabaqatnya.
4. Secara matan hadis ini dinilai maqbul
karena formasi kata dan kalimat dalam
matan hadis sesuai dengan al-Quran, hadis
(tidak bertentangan dengan hadis yang
lain), fakta sejarah serta terhindar dari syadz
dan illat hadis.
5. Hadits tersebut di atas bisa dijadikan
hujjah/ landasan hukum dalam hal kewajiban
menuntut ilmu.