Professional Documents
Culture Documents
PERTEMUAN III Desain Sistem Penghantaran Obat Baru
PERTEMUAN III Desain Sistem Penghantaran Obat Baru
BCS
BCS
BCS
BCS
Techniques used to Enhance Bioavailability of BCS Class II Drugs: A
Review
OLD NEW
Cosolvent Nanoformulation
ethanol, propylene glycol, glycerin, sorbitol Nanopartikel
and polyoxyethylene glycols
Hidrotrophy Method Self Dispersing Lipid Formulation (SDLF)
alkali metal salts of various organic acids contain oil and a surfactant mixture into which the
Micronization drug is incorporated. They emulsify when mixed
Amorphous forms and Chemical Modification with aqueous environment
Inclusion complex/clathrates
( Siklodekstrin) Micellar Technologies
Soluble Prodrugs Micelle formation can only occur above a certain
anhydrous forms solute concentration, the critical micellar
concentration (CMC), and at solution
temperatures above the critical micellar
temperature (CMT) (30).
Polymeric Micelles
poly (ethylene glycol) (PEG)-phospholipid
conjugates, PEG-b-poly (ester), and PEG-bpoly
(Lamino acids).
PENTARGETAN PENTARGETAN
AKTIF PASIF
TDDS
Sistem penghantaran tertarget ini dapat
diklasifikasikan menjadi 3:
yaitu
target ke organ,
target ke sel
target subseluler.
TDDS
Sistem penghantaran yang targetnya ke
sel dilengkapi dengan
material pentarget yang dapat dikenali dan
berikatan dengan antigen
komplementer dan reseptor yang ada di
permukaan sel.
TDDS
Sistem penghantaran yang ditargetkan di organ
dimaksudkan agar obat terdeposit dalam organ
tersebut dengan memanfaatkan karakter unik
yang dimiliki suatu organ.
Contoh :liver yang memiliki sifat jaringan mudah
ditembus oleh makromolekul atau mikropartikel,
sehingga jaringan lain,tidak terpengaruh oleh obat
yang diberikan karena adanya ikatan ketat tight
junction
Perbedaan antara Pentargetan Aktif dan
Pentargetan Pasif
Pentargetan Aktif Pentargetan Pasif
Menggunakan grup pentarget memanfaatkan kondisi organ target
antara lain antibodi, asam folat, untuk menghantarkan obat secara
peptida, karbohidrat, untuk langsung ke tempat target.
berikatan dengan reseptor Menggunakan sifat fisikokimia
spesifik pada sel. pembawa (carier) untuk mengontrol
obat di dalam badan
Sangat selektif; target ke tempat sifat fisikokimia pada system
penghantaran obat yang penting
dalam tubuh, antara lain adalah:
Berat molekul
Ukuran molekul.
Sifat Permukaan (lipofilitas)
Muatan permukaan
Kepekaan terhadap pemicu
Kurang Selektif dibandingkan
pentargetan aktif
Perbedaan antara Pentargetan Aktif dan
Pentargetan Pasif
A. PENTARGETAN AKTIF
1. Menggunakan grup pentarget antara lain antibodi, asam
folat, peptida, karbohidrat, untuk berikatan dengan reseptor
spesifik pada sel.
2. Sangat selektif; target ke tempat patologis
3. Efek samping minimal
Perbedaan antara Pentargetan Aktif dan
Pentargetan Pasif
B. PENTARGETAN PASIF
1. Menggunakan sifat fisikokimia pembawa (carier) untuk
mengontrol obat di dalam badan, seperti ukuran
partikel, hidrofilik, hidrofobik, dsb.
2. memanfaatkan kondisi organ target untuk
menghantarkan obat secara langsung ke tempat
target.
3. Kurang selektif
4. cenderung menghasilkan efek samping
PENGHANTARAN TERTARGET
AKTIF
Pentargetan aktif melibatkan penambahan
antibodi, atau protein pembawa atau ligan
ke dalam sistem penghantaran obat yang
akan memungkinkan akan menjadi
pengenal ketika bertemu antara kompleks
dengan sel yang memiliki reseptor target.
Liposom
Dendrimer
Misel
Liposom
Pendahuluan
Passive Targeting
Passsive Targeting merupakan sistem penghantaran
obat yang memanfaatkan pola distribusi alami dari
pembawa obat dan tidak melibatkan home device/
agen pengenal.
sifat fisikokimia pada sistem penghantaran obat yang
penting dalam tubuh, antara lain adalah:
a. Berat molekul
b. Ukuran molekul.
c. Sifat Permukaan (lipofilitas)
d. Muatan permukaan
e. Kepekaan terhadap pemicu.
Penghantaran Tertarget Pasif
UKURAN
Polimers
- Ikatan polimer-protein
- Ikatan polimer-obat
- polimer micelles
- polyplexes
Lipidic colloids
- Liposom konvensional dan kompleks lipid
- Liposom dengan waktu kerja panjang
- Liposom Beban dan retensi obat
- Liposom yang dipicu
Liposom yang sensitif terhadap panas
Liposom yang sensitif terhadap pH
Liposom Kationik
Nanospheres=Nanopartikel polimer
Liposom
Liposom folate-derivatisasi dimasukkan ke dalam sel dengan diikatkan pada FRs pada
membran plasma dan Frmediated endocytosis. Ini diikuti dengan asidifikasi endosom, yg
dihasilkan dalam protonasi komponen lipid anionik dan liposom berpermukaan positif.
Selanjutnya interaksi antara membran liposomal dan endosomal menghasilkan
penghantaran fusion bilayer dan cytisolic.
Liposom Sensitif pH
Liposom yang sensitif terhadap pH dirancang untuk menghindari
fusi langsung dengan lisosom.
Pada awal proses setelah berikatan dengan permukaan sel, lipoplex
akan mengalami endositosis dimana lipoplex akan masuk ke dalam
endosom awal yang memiliki pH 6.5
Selanjutnya kandungan dalam endosom akan ditransfer menuju
lingkungan yang lebih asam dengan maturasi atau fusi vesikular.
Lingkngan endosom yang terakhir memiliki pH 5.5-6.0 yang dicapai
sekitar 10- 15 menit setelah proses endositosis.
Liposom sensitif pH dirancang agar sensitif terhadap PH endosom
yaitu berkisar 5.5-6, hal ini dilakukan agar liposom tidak cepat
terakumulasi di dalam lisosom dan mengalami degradasi.
Liposom Sensitif pH
Liposom sensitif suhu