You are on page 1of 15

SISTEM KOMPLEMEN

Oleh:
Nurlatifah Fitrianingsih
NPM:5116004

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


DEFINISI SISTEM KOMPLEMEN
• Antibodi ditemukan antara tahun 1880 dan 1890, tetapi
baru terungkap lebih terinci segera setelah diketahui
kemampuan antibodi dalam melumpuhkan bahan-bahan asing
yang bergantung pada kerjasama dengan faktor lain, yg
kemudian disebut komplemen.

• Sistem komplemen merupakan kumpulan protein yang


beredar dalam darah dan sangat penting dalam sistem
pertahanan tubuh.
FUNGSI KOMPLEMEN
1.Inflamasi
• Sebagai langkah awal utk menghancurkan benda asing
dan mikroorganisme serta membersihkan jaringan yg
rusak.
• Tubuh mengerahkan elemen system imun ke tempat
benda asing dan mikroorganisme yg masuk ke tubuh at
jaringan yg rusak tsb.
• Fagositosis mrpk komponen penting pd inflamasi
2. Kemokin

• Merupakan molekul yg dpt menarik dan mengerahkan sel-sel


fagosit.
• C3a, C5a dan C5-6-7 mrpk kemokin yg dpt mengerahkans sel-
sel fagosit baik mononuclear maupun polimorfonuklear ke
tempat terjadi infeksi.
KOMPONEN KOMPLEMEN
• Ada 9 komponen dasar komplemen yi C1 sampai C9 yg bila diaktifkan, dipecah menjadi bagian-
bagian yg besar dan kecil (C3a, C4a dsb).
• Komponen C1 : terdiri atas 3 gugus protein yg masing masing dinamakan C1q, C1r dan C1s.
• Komponen C2: merupakan molekul dengan BM 117 kd yg berfungsi sebagai subtat enzim C1
yang aktif.
• Komponen C3 merupakan molekul yang berfungsi sebagai subtat enzim C4b2b.
• Komponen c4: merupakan molekul dalam bentuk beta globulin dengan rantai ß
• Komponen c5 merupakan protein globuler yang mempunyai BM 180 kd berfungsi sebagai
subtrat bagi enzim konvertase c5.
• Komponen C6 : merupakan protein globular yg mempunyai BM 130 kd.
• Komponen C7: merupakan protein globular yang mempunyai BM 120 KD.
• Komponen C8 : merupakan protein yg mempunyai BM 160 kd
• Komponen C9: merupakan protein yg mempunyai BM 80 kd
KOMPLEMEN MEMBUNUH MIKRO-ORGANISME
MELALUI 3 JALAN ,YAITU:

1.Opsonisasi
2.inflamasi
3.sitolisis
MEDIATOR YG DILEPAS KOMPLEMEN
Aktivasi komplemen menghasilkan sejumlah
molekeul efektor al anafilaktoisin, adherens imun,
opsonin, dan membrane attack complex yg
mempunyi efek biologi.
AKTIVASI KOMPLEMEN
Jalur klasik Jalur alternatif
Ag-Ab Perlekatan pada
Kompleks Permukaan Ag
(spesifik) (non spesifik)

Aktivasi
komplemen

Opsonisasi
Rekruitmen Membunuh agen
Agen patogen
Sel radang Patogen
(Ag)
(inflamasi (sitolysis)
SKEMA JALUR KLASIK
INISIASI JALUR ALTERNATIF
• C3 tdd ikatan Thiolester
yg tdk
stabilmenyebabkan
mudah terhydrolisis mjd
C3b dan C3a
• C3b mampu melekat pd
permukaan Ag asing
KELAINAN SISTEM KOMPLEMEN
Penyakit yg berkaitan dg sistem komplemen dpt tjd dua
keadaan; yaitu
1. Defisiensi dari salah satu protein komplemen at
protein regulator.
2. Sistem komplemen yg normal diaktifkan oleh
stimulus yg tidak normal spt mikroorganisme yg
persisten at suatu reaksi autoimun.
DIAGNOSIS BANDING
• Acute Urticaria
• Bacterial Sepsis
• Complement-Related Disorders
• Hypogammaglobulinemia
• Immunoglobulin A Deficiency
• Immunoglobulin D Deficiency
• Immunoglobulin G Deficiency
• Immunoglobulin M Deficiency
• Immunosuppression
• Meningococcal Infections
• Meningococcemia
PENANGANAN
• Pengobatan definitif defisiensi komplemen dg mengganti
komponen yg hilang dari kaskade, baik melalui infus langsung
protein at melalui terapi gen.
• Karena pilihan ini saat ini tdk tersedia  pengobatan pasien ini
berfokus pada pengelolaan gejala sisa dari kekurangan
pelengkap tertentu.

• Bagi banyak pasien, pengobatan harus difokuskan pd


pemberantasan infeksi tertentu, terutama dg organisme seperti N
meningitidis.
• Pd pasien defisiensi komplemen dg manifestasi flare sbg episodik
penyakit autoimun; pengobatan pasien ini berfokus pd terapi
imunosupresif dari penyakit ini.
TERIMAKASIH

You might also like