Entropion Senilis OD Fix

You might also like

You are on page 1of 19

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

LAPORAN KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR

ENTROPION SENILIS OD

Oleh:
Farihatul Fitri, S. Ked
10542 0081 09
Pembimbing : dr. Andi Sengngeng Relle, Sp.M, MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018
Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 75 tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Alamat : Jl. Emmy Saelan No.417 Lama
No.RM : 06.01.97
Tgl.Pemeriksaan : 23 April 2018
Tempat Pemeriksaan : RS Pelamonia
DPJP : dr.MA, Sp.M
Keluhan Utama : mata kanan sering berair dan terasa mengganjal.

Anamnesis Terpimpin : Pasien datang ke poli RS Pelamonia dengan


keluhan mata kanan sering berair dan terasa mengganjal sekitar 1 bulan yang
lalu, keluhan disertai rasa gatal pada mata kanan dan pasien sering
mengosok-gosok matanya dan terasa pedih saat berkedip pada mata kanan.
Keluhan juga disertai banyaknya kotoran mata pada mata kanan. Keluhan
pada mata kanan baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Sebelumnya
pasien mengaku tidak pernah ada pasir, serangga ataupun benda lainnya
yang masuk ke dalam mata kanan, dan pasien tidak pernah merasakan gatal
pada mata kanannya. riwayat mata merah sebelumnya, tidak pernah
memakai kacamata minus ataupun kacamata baca dan tidak ada keluarga
dengan keluhan sakit pada mata yang sama seperti pasien. Pasien memiliki
riwayat operasi katarak OD tiga minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Riwayat operasi katarak OD (+)
Riwayat hipertensi tidak ada
Riwayat diabetes tidak ada
Riwayat alergi tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluhan sakit mata yang sama dalam anggota keluarga.

Riwayat Pemakaian Kacamata :


Tidak ada

Riwayat Pengobatan :
Tidak ada.
OD OS
Edema (-),entropion Edema (-), entropion
Palpebra
(+) (-) Tonometri
Silia Sekret (+), trikiasis (-) Sekret (-), trikiasis (-)
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Apparatus
Lakrimasi (+)
•Pemeriksaan Lakrimasi (-)
Inspeksi Visus (tidak dikoreksi)
Lakrimalis VOD : 1/60
Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (-) VOS : 6/18
Bola Mata Normal Normal
Mekanisme Normal ke segala Normal ke segala
Muskular arah arah
Kornea Jernih Jernih
Bilik Mata Depan Kesan normal Kesan normal
Iris Cokelat, kripte (+) Cokelat, kripte (+)
Pupil Letak sentral, bulat Letak sentral, bulat
Lensa Afakia Jernih
Pemeriksaan Slit lamp

SLOD SLOS

Konjungtiva hiperemis (+), silia (+), Konjungtiva hiperemis (-), silia (-), kornea
kornea jernih, BMD kesan normal, iris jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte
coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, (+), pupil bulat, sentral, lensa jernih.
lensa; afakia,, iris trimulans (+).

•Pemeriksaan Funduskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan funduskopi.
•Pemeriksaan Laboratorium
GDS : 89 mg/dl

Gambar ; OD pasien dengan Entropion senilis


RESUME
Pasien laki-laki, umur 75 tahun datang dengan keluhan mata kanan
sering berair dan terasa mengganjal sekitar 1 bulan yang lalu,
keluhan disertai rasa gatal pada mata kanan dan pasien sering
mengosok-gosok matanya dan terasa pedih saat berkedip. Keluhan
disertai banyaknya kotoran mata pada mata kanan. Keluhan pada
mata kanan baru pertama kali dirasakandan sebelumnya mata
merah. Pada inspeksi ditemukan adanya entropion (+), sekret (+),
Lakrimasi (+), hiperemis (+) pada mata kanan, riwayat mata merah
(+), riwayat operasi katarak OD tiga minggu yang lalu, pada
pemeriksaan visus diperoleh VOD: 1/60 (tidak dikoreksi), VOS:
6/18 9tidak dikoreksi), pada Pemeriksaan slit lamp SLOD:
konjungtiva hiperemis (+), silia (+), lensa : afakia. Iris trimulans
(+), tampak margo palpebra inferior OD mengarah dan menyentuh
kornea.
DIAGNOSIS KERJA
Entropion senilis OD

DIAGNOSIS BANDING
Trichiasis
Distikiasis

TERAPI
Medikamentosa :
 Cendo lyteers 4x1 tts
 Cendo polygran 2x1 tts OD
 Oxyciclin 2x100 mg

Non medikamentosa
Epilasi yaitu pencabutan bulu mata dengan pinset bertujuan mengurangui gejala
dan mencegah komplikasi pada bola mata .

PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad cosmeticum : bonam
ANATOMI PALPEBRA

Palpebra potongan saggital


Tujuh (7) struktur lapisan palpebra

1. Kulit dan jaringan subkutan


2. Muskulus orbicularis oculi
3. Septum orbita
4. Lemak orbita
5. Refraktor palpebra
6. Tarsus
7. Konjungtiva palpebra
ENTROPION
Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi
atau margo palpebra kearah dalam bola mata. Entropion dapat
disebabkan oleh involusi, sikatriks,dan kongenital. Paling sering
terjadi sebagai akibat dari proses penuaan, karena terjadi degenerasi
progresif jaringan fibrous dan elastik kelopak mata bawah.

Definisi
Entropion senilis adalah entropion yang terjadi karena penuaan,
biasanya terjadi pada usia 60 tahun. Entropion bisa terjadi unilateral
atau bisa bilateral. Dan juga bisa terjadi pada palpebra superior atau
palpebra inferior.
Epidemiologi

Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar


terbanyak di dunia dengan jumlah lansia sesuai sensus penduduk
2010 berjumlah 18,1 juta jiwa (9.6 % dari total penduduk), pada
tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 36 juta8. Dengan demikian
prevalensi entropion terutama entropion karena proses penuaan juga
diperkirakan akan terus meningkat dari tahun pertahun
Etiopatogenesis
•Kelonggaran kelopak horizontal.
•Ketidakstabilan kelopak vertical
•Over riding/ tumpang tindih
Gejala Klinis

 Mata berair,
Mata merah,
Iritasi mata,
Gatal,
Fotofobia.

Entropion kronik dapat menyebabakan sensitifitas terhadap


cahaya, dapat menyebabkan infeksi mata, abrasi kornea atau
ulkus kornea.
Diagnosa Banding

Trikiasis adalah penggesekan bulu mata pada kornea dan dapat


disebabkan oleh entropion, epiblefaren, atau hanya pertumbuhan
yang salah arah. Keadaan ini menyebabkan iritasi kornea dan
mendorong terjadinya ulserasi. Penyakit-penyakit peradangan kronik
palpebra, seperti blefaritis dapat menyebabkan terjadinya parut
folikel bulu mata dan nantinya menyebabkan pertumbuhan yang
salah arah.

Distikiasis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya bulu


mata tambahan, yang sering tumbuh dari muara kelenjar meibom.
Kelainan ini bisa kongenital atau disebabkan oleh perubahan-
perubahan metaplastik kelenjar-kelenjar di tepi palpebra.1
Penatalaksanaan

Pengobatan sementara
 penarikan kulit palpebra ke arah pipi,
 pencukuran bulu mata,
 lensa kontak untuk melindungi kornea,
 salep mata lubrikan untuk melindungi permukaan mata.
 Plester,

Terapi pembedahan dilakukan pada kasus berat.


Komplikasi

•Apabila tidak ditangani dengan segera entropion dapat


menyebabakan komplikasi seperti konjungtivitis, keratitis ,
ulkus kornea yang biasanya disebabkan oleh keratitis.
Prognosis

Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindari


kompikasi, maka prognosisnya akan baik. Operasi
entropion sering memiliki hasil yang lebih buruk
daripada operasi ektropion dan lebih kambuh.
Frekuensi kegagalan operasi dapat sangat dikurangi
dengan hati-hati melihat etiologi entropion tersebut.

You might also like