You are on page 1of 94

PEMELIHARAAN GENERATOR

& ELEKTRIK MEKANIK


UTAMA
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


AGENDA HARI KE-1

• SESI KEDUA :
13.00 – 14.00 KLASIFIKASI GENERATOR
14.00 – 15.00 PENGUKURAN & PENGUJIAN
15.00 – 16.00 GAMBAR TEKNIK PEMELIHARAAN GENERATOR
16.00 – 17.00 FLOW DIAGRAM PEMELIHARAAN GENERATOR

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


KLASIFIKASI GENERATOR
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SPESIFIKASI GENERATOR UAP ?

Often referred to as generator end. Manufacturing specifications for build to include:


- Design - Describes design of alternator (Brushless, 4-pole, revolving field).
• Stator - Winding pitch is parameter in design (2/3 pitch recommended for all 4-wire applications).
• Rotor - When alternator rotor is attached to an engine, only one bearing is used (single bearing, flexible
discs).
• Insulation System - Class of insulation used on windings (class F on High voltage and class H on low
voltage). Temperature ratings from 239 to 302 degrees F.
• Standard Temperature Rise - IEC tests generator for standard temperate rise (@104 degrees F ambient
temperature, 302 degrees F).
SPESIFIKASI GENERATOR UAP ?

• Exciter Type - Type of magnet used. Two styles permanent and electromagnetic (permanent magnetic generator).
• Phase Rotation - Supplies phase information of generator (A leading B leading C in a clockwise rotation).
• Alternator Cooling - How alternator is cooled during operation (direct drive centrifugal blower fan).
• Harmonic Distortion - Sine wave distortion during linear and non-linear operations (less than 5% no load to full
linear load, less than 3% for single harmonic load).
• Telephone Influence Factor (TIF) - Measure of interference of power-line harmonics with telephone lines (less
than 50 per NEMA guidelines).
• Telephone Harmonic Factor (THF) - Harmonic distortion caused by generator to analog telephone system.
Replaced by Harmonic distortion (less than 3).
SPESIFIKASI
SPESIFIKASI (CONTOH)
RATING TEMPERATUR
ISOLASI.
TIPE OPERASI.
PEMANASAN & PENDINGINAN
KELAS PERLINDUNGAN (INTERNATIONAL PROTECTION)
INTRODUCTION
• “SETIAP TENAGA TEKNIK DALAM USAHA KETENAGALISTRIKAN WAJIB MEMILIKI
SERTIFIKAT KOMPETENSI” (UU NO 30/2009 ttg KETENAGALISTRIKAN PASAL 44 AYAT
6)
• PETA OKUPASI NASIONAL SEKTOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN
TENAGA LISTRIK TAHUN 2018, MENENTUKAN SKTTK = STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN, MENCAKUP :
• 5 (LIMA) SUB BIDANG : Konsultansi Perancanaan & Pengawasan, Pembangunan &
Pemasangan, Pemeriksaan dan Pengujian, Pengoperasian & Pemeliharaan
• 9 (SEMBILAN) LEVEL KKNI : 1) Pelaksana Muda, 2) Pelaksana Madya, 3) Pelaksana Utama, 4)
Teknisi Muda, 5) Teknisi Madya, 6) Teknisi Utama, 7) Ahli Muda Pembangkitan Tenaga Listrik,
8) Ahli Madya Pembangkitan Tenaga Listrik, 9) Ahli Utama Pembangkitan Tenaga Listrik

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DESKRIPSI OKUPASI :
PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR
• Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Standardisasi
Kompetensi adalah proses perumusan, penetapan, pemberlakuan, kaji ulang, penerapan, dan pengawasan
standar kompetensi yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan.
• Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang dilanjutnya disebut SKTTK adalah aturan,
pedoman, atau rumusan suatu kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung
sikap serta penerapannya ditempat kerja yang mengacu pada persyaratan unjuk kerja, yang dibakukan
berdasarkan konsensus pemangku kepentingan
• Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi Ketenagalistrikan menggunakan SKTTK
sebagai panduan penyusunan Standar Uji Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Teknik bidang
pembangkitan tenaga listrik.
• Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan menggunakan SKTTK sebagai penyusunan
kurikulum, silabus, dan modul bagi Tenaga Teknik bidang pembangkitan tenaga listrik

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DESKRIPSI OKUPASI :
PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR
• Definisi : Adalah personil yang memiliki kompetensi dan keterampilan sebagai
seorang pelaksana yang menuntut untuk melakukan tugas pemeliharaan
Generator secara mandiri sesuai instruksi kerja di bawah pengawasan langsung
• Lingkup bidang pekerjaan : Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik,
dengan menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah
pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur pada kegiatan pemeliharaan Generator
• Profil : Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja Melaksanakan Tugas
Berdasarkan SOP Komunikatif Teliti Mengikuti perkembangan teknologi
Berintegritas
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
DESKRIPSI OKUPASI :
PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR
• Tanggung Jawab Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja Melaksanakan
Tugas Berdasarkan SOP Komunikatif Teliti Membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan Generator
• Wewenang (bila ada):-JenjangPersyaratan masuk/persyaratan dasar dan
jenjang karir (bila ada):
• Jenjang karir :Pelaksana madya pemeliharaan Generator

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DESKRIPSI OKUPASI :
PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR
• Tugas Utama : Ketersediaan Standar Memelihara Generator bagi Pelaksana
Madya D.35.115.00.016.1
• Tugas Khusus : Memelihara Sistem DC Power bagi Pelaksana Madya
D.35.115.00.019.1 (pilihan)
• Tugas Khusus : Memelihara Instalasi Listrik Tegangan Rendah bagi
Pelaksana Madya D.35.115.00.023.1 (pilihan)
• Sertifikasi (tuliskan regulasi teknisnya). Regulasi teknis bentuk penerapan
sertifikasi (wajib)

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DESKRIPSI OKUPASI :
PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR
• Tugas Utama :
• Kode Unit : D.35.115.00.016.1  
• Judul Unit : Memelihara Generator bagi Pelaksana Madya
• Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan Generator sesuai perintah di bawah pengawasan atasan
langsung

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SKTTK : PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SKTTK : PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


ELEMEN KOMPETENSI
• Merencanakan pemeliharaan generator
• Menyiapkan sarana pemeliharaan generator
• Melaksanakan pemeliharaan generator
• Membuat laporan hasil pemeliharaan generator

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PANDUAN PENILAIAN : KONTEKS
PENILAIAN
• Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
• Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan,
serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
• Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen,
ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
• Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
PERSYARATAN KOMPETENSI :
PENGETAHUAN
• 3.1.1 Peraturan dan Perundangan K2.
• 3.1.2 Prosedur (SOP) Pemeliharaan Generator
• 3.1.3 Diagram Kerja dan Prinsip kerja Generator
• 3.1.4 Pengukuran listrik dan mekanik.
• 3.1.5 Memahami gambar teknik dan flow diagram.
• 3.1.6 Teknik pembuatan pelaporan

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PERSYARATAN KOMPETENSI :
KETERAMPILAN
• 3.2.1 Menggunakan peralatan kerja dan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan
• 3.2.2 Melaksanakan pemeliharaan Generator sesuai instruksi kerja
• 3.2.3 Menggunakan dan membaca paralatan ukur terkait pemeliharaan Generator
• 3.2.4 Merapikan Peralatan dan tempat kerja / sesuai dengan standar lingkungan di
tempat kerja.
• 3.2.5 Menggunakan hand tools & power tools.
• 3.2.6 Membuat laporan bagian pelaksanaan pemeliharaan Generator

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
• Disiplin dalam mematuhi perintah kerja
• Cermat di dalam mengamati kondisi Generator
• Jelas dan lugas dalam berkomunikasi
• Peduli terhadap kebersihan dan keselamatan lingkungan kerja termasuk
keselamatan Generator

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


ASPEK PENTING PENILAIAN KOMPETENSI
5.1 Mampu melaksanakan pemeliharaan Generator dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.

5.2 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen


kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.

5.3 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai


dengan tuntutan pemeliharaan Generator ini.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DESKRIPSI OKUPASI :
PELAKSANA MADYA SISTEM DC POWER
• Tugas Utama :
• Kode Unit : D.35.115.00.019.1
• Judul Unit : Memelihara Sistem DC Power bagi Pelaksana Madya
• Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan
pemeliharaan Sistem DC Power sesuai perintah di bawah pengawasan atasan
langsung

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SKTTK : PELAKSANA MADYA SISTEM DC POWER

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SKTTK : PELAKSANA MADYA PEMELIHARAAN
GENERATOR

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


ELEMEN KOMPETENSI
• Merencanakan pemeliharaan sistem DC Power
• Menyiapkan sarana pemeliharaan sistem DC Power
• Melaksanakan pemeliharaan sistem DC Power
• Membuat laporan hasil pemeliharaan sistem DC Power

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PANDUAN PENILAIAN : KONTEKS
PENILAIAN
• Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada
tempat yang disimulasikan.
• Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan,
serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
• Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen,
ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
• Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
PERSYARATAN KOMPETENSI :
PENGETAHUAN
• 3.1.1 Peraturan dan Perundangan K2.
• 3.1.2 Prosedur (SOP) Pemeliharaan Sistem DC Power
• 3.1.3 Diagram Kerja dan Prinsip kerja Sistem DC Power
• 3.1.4 Pengukuran listrik dan mekanik.
• 3.1.5 Memahami gambar teknik dan flow diagram.
• 3.1.6 Teknik pembuatan pelaporan.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PERSYARATAN KOMPETENSI :
KETERAMPILAN
• 3.2.1 Menggunakan peralatan kerja dan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan
• 3.2.2 Melaksanakan pemeliharaan Sistem DC Power sesuai instruksi kerja
• 3.2.3 Menggunakan dan membaca peralatan ukur terkait pemeliharaan Sistem DC
Power
• 3.2.4 Merapikan Peralatan dan tempat kerja / sesuai dengan standar lingkungan di
tempat kerja.
• 3.2.5 Menggunakan hand tools & power tools.
• 3.2.6 Membuat laporan bagian pelaksanaan pemeliharaan Sistem DC Power
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN
• 4.1 Disiplin dalam mematuhi perintah kerja
• 4.2 Cermat di dalam mengamati kondisi Sistem DC Power
• 4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi
• 4.4 Peduli terhadap kebersihan dan keselamatan lingkungan kerja termasuk
keselamatan Sistem DC Power

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


ASPEK PENTING PENILAIAN KOMPETENSI
5.1 Mampu melaksanakan pemeliharaan Sistem DC Power dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.
5.2 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan
menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.3 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan
tuntutan pemeliharaan Sistem DC Power ini.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


KURIKULUM & MATERI PELATIHAN :
SKTTK PEMELIHARAAN GENERATOR
UNTUK PELAKSANA MADYA

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


KURIKULUM PENGETAHUAN (DI PELATIHAN
INI)
• Peraturan dan Perundangan K2
• Prosedur (SOP) Pemeliharaan Generator & Sistem DC Power
• Diagram Kerja dan Prinsip kerja Generator & Sistem DC Power
• Pengukuran listrik dan mekanik pada Pemeliharaan Generator & Sistem DC Power
• Memahami gambar teknik & flow diagram pada Pemeliharaan Generator
• Memahami gambar teknik & flow diagram pada Pemeliharaan Sistem DC Power
• Teknik pembuatan pelaporan Pemeliharaan Generator & Sistem DC Power

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


MATERI I (15’)
PERATURAN PERUNDANGAN
K2
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


HUBUNGAN K2 & K3

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DEFINISI KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN (K2)

Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-angkah


pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik
untuk mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya
bagi manusia, serta kondisi akrab lingkungan (ramah lingkungan ), dalam arti
tidak merusak lingkungan hidup disekitar instalasi tenaga listrik.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


KETENTUAN K2 MENURUT UU NO 30/2009
Ketentuan K2 menurut Undang-Undang ketenagalistrikan No 30 / 2009 :
1. Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan
2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
a. Standarisasi
b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi :
- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
- Aman dari bahaya bagi manusia : Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja ),
Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum ), Akrab lingkungan
( Keselamatan Lingkungan ) 𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
KETENTUAN K2 MENURUT UU NO 30/2009
c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi
pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


KISI-KISI KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


BATAS LINGKUP KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


EMPAT PILAR K2

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PENGERTIAN K3
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan kerja yang dapat
menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta benda (rusaknya peralatan), maupun
kerugian jiwa manusia (luka ringan, luka berat, / cacat bahkan tewas).

Pengertian Kecelakaan : Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


HAK DAN KEWAJIBAN SETIAP TENAGA KERJA
DALAM K3 (BAB VIII, PASAL 12 , UU NO : 1
TAHUN 1970)
1. Memberikan keterangan yang benar tentang k3, bila diminta oleh pengawas / ahli k3
2. Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
3. Mematuhi dan mentaati semua syarat k3
4. Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat k3 yang diwajibkan
5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat k3 dan alat pelindung diri
yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus yang ditentukan oleh
pengawas dalam batas-batas yang masih dapat di pertanggung jawabkan

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


MATERI 2 (60’)
PEMELIHARAAN GENERATOR
UAP
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SUB-MATERI 2.1
DASAR UTAMA
PEMELIHARAAN
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DEFINISI PEMELIHARAAN

Pemeliharaan adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan


kondisi atau meyakinkan bahwa suatu peralatan dapat berfungsi dengan baik sebagai
mana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang dapat menimbulkan
kerusakan yang lebih fatal

Perawatan mesin merupakan suatu metoda yang mana aset dapat dipertahankan pada
tingkat tertentu dengan biaya minimum dan dalam waktu dan lingkungan tertentu. Dengan
diadakan pemeliharaan atau perawatan agar down time unit mesin seminimal mungkin

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


TUJUAN PEMELIHARAAN

• Untuk mencapai tingkat biaya maintenance seoptimal mungkin dengan


kegiatan perawatan yang efektif dan efisien
• Sebagai kontrol mesin agar terjaga pemakaian dari kerusakan
• Bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama
• Menjaga keselamatan pengguna
• Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat menimbulkan keselamatan

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PENYEBAB UMUM TERJADINYA
KERUSAKAN

• Pengaruh kondisi cuaca (matahari, sungai, matahari)


• Proses pemakaian mobil secara kontinyu akan menimbulkan getaran-getaran
• Kesalahan dan kelalaian yang dilakukan oleh pengemudi
• Pengaruh kerusakan kecil yang dapat menimbulkan kerusakan bagian lainnya
• Pengaruh dari debu, yang mana debu semakin lama bisa menyebabkan
keausan

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


TIGA DASAR UTAMA DALAM
PEMELIHARAAN

• MEMBERSIHKAN
• MEMERIKSA
• MEMPERBAIKI

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


MEMBERSIHKAN

Membersihkan adalah pekerjaan yang paling utama dan mendasar dalam


maintenance, dimana peralatan dibersihkan dari debu atau kotoran sejenis lainnya.
Dalam melakukan pembersihan memerlukan petunjuk yaitu sebagai berikut :
• Bagaimana melakukan pekerjaan itu
• Kapan pekerjaan akan dilakukan
• Alat bantu yang diperlukan
• Hal-hal yang perlu dihindari dalam pekerjaan tersebut

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


MEMERIKSA

Memeriksa adalah memeriksa pada bagian - bagian peralatan yang dianggap


perlu dan dilakukan secara teratur yang mengikuti jadwal tertentu yang dibuat
atas dasar pertimbangan yang cukup mendalam yaitu sebagai berikut :
• Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu pekerjaan
• Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menyebabkan kerusakan
• Berdasarkan rekomendasi dari produsen pembuat instalasi yang bersangkutan

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


MEMPERBAIKI

Memperbaiki adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki jika


terdapat kerusakan pada unit instalasi.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PROSEDUR PEMELIHARAAN
Catatan yang perlu dibuat untuk memperlancar pekerjaan maintenance, yaitu
sebagai berikut :
• Manual book operasi
• Manual book maintenance
• Kartu riwayat mesin
• Daftar permintaan suku cadang mesin
• Kartu kontrol inspeksi
• Daily book atau catatan kegiatan harian
• Catatan kerusakan. Catatan ini akan membantu dalam menentukan perencanaan
dan keputusan yang akan diambil atau ditempuh. 
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
SUB-MATERI 2.2
GENERATOR AC & DC
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DEFINISI GENERATOR

Generator adalah suatu mesin listrik yang digunakan untuk merubah energi
mekanik menjadi energi listrik
Generator AC adalah generator yang menghasilkan gelombang tegangan bolak
balik atau alternating current (AC). Generator AC disebut juga alternator atau
generator sinkron
Generator DC adalah generator yang menghasilkan tegangan searah atau DC

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


GENERATOR AC

• Generator AC dikatakan dengan generator sinkron karena jumlah putaran


rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator.
• Kecepatan sinkron dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub
magnetnya berputar pada kecepatan yang sama dengan medan putar stator.
• Listrik yang dihasilkan ialah listrik arus AC atau bolak-balik.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


GENERATOR AC

• Prinsip yang dipakai ialah percobaan Faraday, yang mengatakan bahwa suatu
penghantar yang berada pada sejumlah garis gaya magnet yang berubah-
ubah, penghantar tersebut menghasilkan GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


GENERATOR AC

• Konstruksi Generator AC

• Pada umumnya generator AC dibuat dengan sedemikian rupa agar lilitan tempat
terjadinya GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-
kutub akan menimbulkan medan magnet yang berputar. Bagian utama generator
AC ialah stator dan rotor. Pada stator terdapat inti stator serta lilitan stator. Pada
rotor terdapat kutub-kutub, lilitan penguat, slip ring dan shaft (sumbu as).

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


GENERATOR AC
Berikut bagian - bagian generator AC :
• Rangka stator.
Rangka stator dibuat dari besi tuang. Fungsi rangka stator ialah sebagai rumah dari bagian-
bagian generator yang lain
• Stator.
Stator merupakan bagian yang tidak berputar atau diam. Stator tersusun dari plat-plat yang
mempunyai alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan tersebut berfungsi sebagai
tempat terjadinya GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi
• Rotor.
Rotor adalah bagian yang berputar. Pada rotor terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan yang
menghasilkan medan magnet serta menginduksikan stator melalui celah udara
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
GENERATOR AC
• Slip ring.
Slip ring terbuat dari kuningan atau tembaga yang terpasang pada poros dengan
memakai bahan isolasi. Slip ring berputar bersamaan dengan poros dan rotor.
Jumlah slip ada 2 buah masing-masing dapat menggeser sikat arang yaitu sikat
positif dan sikat negatif. Sikat arang berfungsi untuk mengalirkan arus penguat
magnet ke lilitan magnet pada rotor
• Generator penguat
Generator penguat merupakan sebuah generator arus searah yang dipakai sebagai
sumber arus. Generator ini biasanya dikopel terhadap mesin pemutarnya bersama
generator utama
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
GENERATOR DC

• Merubah energi mekanik menjadi energi listrik


• Listrik yang dihasilkan adalah listrik searah (DC)
• Didasarkan prinsip bahwa ketika konduktor diputar dalam medan searah
konstan, maka tegangan diinduksi dalam konduktor

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


GENERATOR DC
Konstruksi Generator DC
- Sistem Medan Magnet
Bagian statis dari generator DC yang menghasilkan fluks medan magnet utama
- Armature (jangkar)
Bagian mesin yang berputar biasanya disebut armature, terdiri dari poros silinder
laminasi, disebut juga inti jangkar
- Komutator
Tegangan bolak balik dihasilkan dalam kumparan yang berputar dalam medan
magnet . Untuk mendapatkan arus searah di sirkuit eksternal, digunakan komutator.
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
SUB-MATERI 2.3
PROSEDUR PEMELIHARAAN
GENERATOR UAP
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PEMELIHARAAN BERDASAR PERIODE ATAU
TIME BASED MAINTENANCE

Umumnya ada 3 jenis pemeliharaan secara periodik yang ada pada turbin uap
diantaranya :
• Simple Inspection (SI) = 8.000 jam operasi
• Mean Inspection (ME) = 16.000 jam operasi
• Serious Inspection (SE) = 32.000 jam operasi

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PEMELIHARAAN BERDASAR PERIODE ATAU
TIME BASED MAINTENANCE
• Didalam ME, terdapat pekerjaan yang sama dengan SI kemudian ditambah dengan
beberapa pekerjaan lain yang diperlukan, begitu juga halnya sama dengan SE akan ada
pekerjaan yang sama dengan ME yang ditambah dengan beberapa pekerjaan lainnya
yang harus dilakukan sesuai dengan maintenance manual book.

• SI juga dilakukan diawal tahun pertama operasi, biasanya disebut First Year Inspection.
Ini penting dilakukan untuk mengamati adanya kemungkinan kerusakan yang terjadi dan
juga dapat digunakan untuk mendapatkan jaminan/garansi dari kontraktor atau pabrikan.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PEMELIHARAAN BERDASARKAN KONDISI
ATAU CONDITION BASED MAINTENANCE

SI diatas jika dihitung dari saat mulainya operasi turbin uap maka akan
berurutan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan berdasarkan kondisi atau Condition Based Maintenance
Condition Based Maintenance adalah pemeliharaan yang pelaksanaannya telah
direncanakan sebelumnya, berdasarkan data operasi dan unit diberhentikan
(shut down) beberapa saat sebelum sampai rusak. Jika pemberhentian mesin
dilaksanakan atas hasil data disebut juga dengan pemeliharaan prediktif.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


JENIS-JENIS PEMELIHARAAN
BERDASARKAN KONDISI ATAU CONDITION
BASED MAINTENANCE
Pemeliharaan berdasarkan kondisi dibagi menjadi 2 macam yaitu :
• Pemeliharaan dalam keadaan operasi atau In Service Maintenance
• Pemeliharaan dalam keadaan tidak operasi atau Outage Maintenance

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


IN SERVICE MAINTENANCE

Merupakan pekerjaan atau maintenance yang dilakukan tanpa menganggu


operasinya turbin. Umumnya pekerjaan dilakukan yaitu pekerjaan-pekerjaan ringan
seperti cleaning, pengukuran, pengamatan dsb baik pada turbin maupun peralatan
bantunya.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


IN SERVICE MAINTENANCE

In Service Maintenance mencakup :


• Pemeliharaan rutin
• Peralatan stand by
• Pengaman turbin
• Turbin Supervisory
•  Kebersihan

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


IN SERVICE MAINTENANCE
Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan apabila turbin beroperasi, yaitu :


1. Penambahan grease pada bagian yang memerlukan
2. Penambahan minyak pelumas ke dalam tangki
3. Cleaning minyak pelumas melalui instalasi pemurni minyak pelumas
4. Membuang air serta lumpur melalui darin tangki minyak pelumas serta memeriksa kondisi
minyak pelumas
5. Mengencangkan baut-baut yang longgar
6. Menutup kebocoran pada seal katup atau valve
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
IN SERVICE MAINTENANCE
Peralatan stand by
• Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap harus memiliki unit
cadangan atau stand by, sehingga jika peralatan bantu tersebut memiliki
cadangan, maka unit cadangan tersebut dapat dipelihara seperti dalam keadaan
stop atau shut down.
Pengaman turbin
• Pemeliharaan lengkap dari turbin serta sistemnya dapat dilakukan pada saat
turbin tidak dioperasikan, tetapi untuk melihat unjuk kerja peralatan pengaman
tersebut, banyak pabrikan turbin membuatkan peralatan pengamatan yang
dapat diuji saat turbin bekerja dengan cara pengujian simulasi
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
IN SERVICE MAINTENANCE
Turbin Supervisory
• Pengamatan dari pengukuran yang diperoleh dari peralatan turbine supervisory
harus dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat gejala kerusakan
yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh dilampaui.Peralatan turbin
supervisory merupakan alat yang digunakan untuk mengukur eksentrisitas, getaran,
temperaturbantalan, kecepatan, posisi rotor dan pemakaian trhust bearing.
Kebersihan
• Pada pemeliharaan turbin uap, kebersihan sangat besar pengaruhnya terhadap
keamanan dari operasi turbin, oleh sebab itu kebersihan pada saat turbin beroperasi
tidak boleh ditinggalkan,seperti kebocoran minyak pelumas
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
OUTAGE MAINTENANCE
• Biasanya pemeliharaan dalam keadaan tidak operasi dapat dilakukan saat periodic
inspection adalah pada simple inspection (SI), mean inspection (ME) dan serIous
inspection (SE)
• Pada kondisi tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak terjadwal, tetapi tidak
boleh melampaui lama waktu yang diperlukan oleh kegiatan utama serta hanya
dilakukan pada peralatan yang pada pengamatan sebelumnya menunjukkan adanya
kelainan.
• Dalam pemeliharaan seperti ini harus memperhatikan schedule inspection (SI) yang
baik sehingga urutan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya dapat
dilaksanakan dengan sebaiknya tanpa ada waktu yang terbuang sia-sia.
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
OUTAGE MAINTENANCE
Pemeliharaan dalam keadaan tidak operasi mencakup :
• Pemeliharaan Rotor Turbin
• Pemeliharaan Stator Turbin
• Pemeriksaan Bantalan
• Pemeriksaan labyrinth atau gland seal
• Penyetelan clerance rotor dan stator

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


OUTAGE MAINTENANCE
Pemeliharaan Rotor Turbin
Pemeliharaan SI pada rotor turbin dilakukan tanpa harus mengangkat upper casingnya. Tetapi
hanya berupa pemeriksaan pada sudu turbin tingkat akhir dengan melihatnya dari bagian atas
kondensor setelah mainhole disisi turbin eshaust dibuka. Pemeriksaannya diantaranya :
1. Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada sudu-sudu turbin
2. Keretakan
3. Gesekan
4. Kerusakan dari benda asing
5. Korosi dan erosi

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


OUTAGE MAINTENANCE
Pemeliharaan Rotor Turbin
Sedangkan pada ME dan SE, seluruh bagian atas rotor diperiksa dan diperbaiki.
Pemeriksaan dilakukan dengan membuka upper casing, melepas
kopling,membuka bantalan dan komponen lainnya hingga rotor dapat diangkat
dan ditopang pada dudukan khusus yang telah disediakan. Pengangkatan harus
dilakukan dengan hati-hati karena sangat sempitnya clearance antara rotor dan
stator turbin.

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


OUTAGE MAINTENANCE
Pemeliharaan Stator Turbin
Pemeliharaan ini dilakukan dengan cara membuka upper casing, kemudian angkat rotor dengan
hati-hati. Pemeliharaan stator meliputi :
1. Periksa adanya kerak pada sudu tetap, lalu bersihkan dengan sand blast
2. Lakukan pemeriksaan pada permukaan flanges upper dan lower casing
3. Bersihkan ulir pada baut serta mur
4. Periksa bekas bocoran uap yaang melalui celah pada flanges antara upper dan lower casing
5. Periksa akibat korosi serta erosi pada labyrinth dan sudu
6. Perbaiki dan periksa kerusakan pada sudu-sudu tetap
7. Periksa keretakan pada setiap stator
Setelah pekerjaan maintenance selesai, rakitlah kembali. Perlu diperhatikan urutan pemasangan
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
baut terutama pada flange antara upper dan lower casing.
OUTAGE MAINTENANCE
Pemeriksaan Bantalan
• Turbin uap memiliki 2 bantalan yaitu bantalan journal aksial dan bantalan aksial (thrust bearing).
• Pemeriksaan yang perlu dilakukan yaitu :
• 1. Pengukuran clearance
• 2. Pemeriksaan terhadap bekas kontak atau gesekan antara journal dengan bearing
• 3. Goresan pada permukaan white metal
• 4. Babbit (white metal) yang terkelupas
• 5. Keretakan
• 6. Cacat pada cathodic
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
OUTAGE MAINTENANCE
Pemeriksaan labyrinth atau gland seal
• Pada pemeliharaan SI, labyrinth tidak dibuka karena tidak ada pemeriksaan, tetapi
hanya dilakukan pemeriksaan pada sistem uap perapatnya saja. Sedangkan pada
ME dan SE dilakukan pemeriksaan pada kondisi labyrinth-nya.
Penyetelan clerance rotor dan stator
• Clerance antara rotor turbin dan stator, terutama pada sisi tekanan tinggi sangatlah
sempit dan dapat menyebabkan gesekan antara rotor dan stator jika celah ini tidak
disetel dengan baik. Pengukuran clerance dapat dilakukan dengan fuller gauge,
dial gauge, kawat timah dan alat ukur lainnya.
𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝
MATERI 3 (60’)
DIAGRAM & PRINSIP KERJA
GENERATOR
UNTUK PELAKSANA MADYA

HARI PERTAMA, 12 OKTOBER 2020

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


SITE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


DIAGRAM ALUR PROSES PLTU

https://
www.youtube.com/watch
?v=JosqWAaUi2I

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


ALUR PROSES TURBIN-GENERATOR

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


BAGIAN-BAGIAN GENERATOR

Rotor Silinder
Generator
Sinkron

Rotor Salient
Pole Generator
Sinkron

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON 3
FASA
Ns =
Keterangan :

Ns = Kecepatan Sinkron
f = frekuensi tegangan
P = jumlah kutub

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PRINSIP KERJA GENERATOR SINKRON AC 3
FASA

• https://www.youtube.com/watch?v=tiKH48EMgKE
• https://www.youtube.com/watch?v=a82sXDVyu-k&t=114s
• https://www.youtube.com/watch?v=wTVEqaVhDGU&t=247s

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


PEMBANGKITAN GGL PADA GENERATOR

𝛹 =𝑁 Φ 𝑐𝑜𝑠 ω 𝑠𝑡

E = 4.44 KwfNФ

Keterangan :

E = tegangan fasa ke fasa


Kw = faktor belitan stator
f = frekuensi
N = jumlah lilitan
Ф = fluks medan magnet

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


CONTOH SOAL 1 :

SUATU TURBIN-GENERATOR MEMILIKI 4 KUTUB. TENTUKAN KECEPATAN PENGGERAK


TURBIN UAP TERSEBUT UNTUK MENGHASILKAN LISTRIK DENGAN FREKUENSI 50 HZ ?

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


CONTOH SOAL 2 :
SUATU TURBIN UAP DIHUBUNGKAN DENGAN GENERATOR AC 3
FASA SEBESAR 25 MW DI PUSAT LISTRIK TENAGA UAP YANG
MENGHASILKAN TENAGA LISTRIK DENGAN FREKUENSI 50 HZ.
BERAPA JUMLAH KUTUB GENERATOR JIKA KECEPATAN
GENERATOR 3000 RPM ?
Solusi :
Ns = 3000 rpm
f = 50 Hz
Sehingga, 3000 = dimana P adalah jumlah kutub
⁂ P= =2

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝


CONTOH SOAL 3 :
Generator sinkron 3 fasa, 50 Hz memiliki 200 konduktor per fasa.
Fluks magnet per kutub adalah 30 mWb dan factor belitannya
adalah 0,96. Berapakah nilai tegangan saluran jika belitan stator
dihubungkan secara (1) delta, dan (b) bintang ?

Solusi :

Berdasarkan rumus :

E = 4.44 KwfNФ

𝑇𝑀𝐻 𝐸𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑐𝑡𝑢𝑟𝑒∧ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐h 𝐺𝑟𝑜𝑢𝑝

You might also like