You are on page 1of 15

VIABILITAS DAN VIGOR

BENIH
KELOMPOK 7 : 1. PUTRA ALDI PRATAMA (2010242007)
2. FALES OKTA ILHAMDI (2010243005)
3. ANDRE AFRIANDI (2010242014)
4. AISYAH SAFITRI (2010243002)
5. MILA APRILIA SARI (2010242026)

6. DEVI WULANDARI (2010242016)


VIABILITAS

• Viabilitas adalah kemampuan benih berkecambah dan menghasilkan


kecambah normal dalam kondisi lingkungan yang optimum.
• Viabilitas dibagi menjadi 2 yaitu :
• 1. Viabilitas Absolut
• 2. Viabililtas Relatif
• Faktor yang berpengaruh terhadap viabilitas benih :
1. Kombinasi genetik
2. Kemasakan benih
3. Lingkungan selama pertumbuhan
4. Ukuran benih
5. Kerusakan mekanis
6. Serangan jasad renik
PENGUJUIAN VIABILITAS BENIH

• Pengujian viabilitas benih merupakan salah satu pengukuran mutu benih


yang dapat menunjukkan daya hidup benih dalam fenomena biologis
maupun kimia .
• Pengujian viabilitas benih dibagi menjadi 2 cara :
1. Uji langsung
2. Uji tidak langsung
CIRI-CIRI BUAH/BIJI YANG MASAK :

1. Ukuran buah/biji maksimal (sudah tidak bertambah)


2. Banyak buah/biji yang mulai tumbuh atau lepas dari tangkai atau papan
bijinya.
3. Adanya perubahan warna
4. Timbul aroma (terutama pada buah yang berdaging)
TUJUAN VIABILITAS BENIH
• 1. menentukan secara cepat viabilitas • 2. menentukan viabilitas suatu sampel
benih suatu spesies yang berkecambah untuk menyatakan suatu persentase
secara normal , secara lambat atau perkecambahan .
menunjukkan dormansi dibawah
perkecambahan normal.
VIGOR BENIH
• Vigor benih adalah kemampuan benih tumbuh normal dalam kondisi lapang
yang sebenarnya.
• Biasanya dicerminkan dengan keserempakan tumbuh, kecepatan tumbuh
dan keseragaman tumbuh.
Macam macam vigor benih
1. Vigor kekuatan tumbu benih .
2. Vigor daya simpan .
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VIGOR BENIH
• 1. Faktor Genetik
Kondisi Lingkungan Tumbuh dan ruang simpan
Kematangan Benih
Kadar air benih
Proses Pengolahan Benih
Jenis Kemasan

• 2. Kondisi lingkungan
Lingkungan Tumbuh, Lingkungan tumbuh selama periode
pembentukan dan perkembangan benih berpengaruh terhadap kualitas benih yang
dihasilkan
3. Ruang Penyimpanan

• Ruang penyimpanan yang dilengkapi dengan pendingin dan pengatur RH


mampu mempertahankan kualitas benih

• Suhu yang terlalu dingin menyebabkan chilling injury

4. Faktor genetik

‡ Benih hibrida lebih vigor dibandingkan dengan benih non hibrida.

‡ Contoh : Benih jagung hibrida menghasilkan tanaman yang lebih

vigor dibandingkan jagung non hibrida


5. Kematangan Benih

‡ Kualitas maksimal suatu benih tercapai saat mencapai Matang Fisiologis

‡ Pada saat MF akumulasi bahan kering (dry matter) dan bahan kimia yang
terlibat dalam perkecambahan sudah mencapai maksimal

‡ Panen sebelum atau sesudah MF kualitasnya lebih rendah dibandingkan saat MF


6. Pengolahan benih

• Pengolahan yang baik tidak menyebabkan kerusakan pada benih

• Pengolahan yang tidak baik menyebabkan benih memar, cracking atau


pecah, case hardening (pengerasan kulit benih)
• Perontokan dan pengeringan merupakan tahap pengolahan yang paling
berpengaruh terhadap kualitas benih
7. Jenis kemasan

• Jenis kemasan yang baik dapat mempertahankan kadar air dan vigor benih

• Menghindari benih dari benturan, serangan hama dan penyakit


• Kemasan yang baik : kaleng, aluminium foil, plastik tebal, kertas semen
dilapisi aspal dll
HUBUNGAN VIABILITAS ~ VIGOR

• Penurunan nilai vigor setelah periode simpan lebih cepat dibandingkan


dengan penurunan viabilitas. atau selisih nilai viabilitas dan vigor benih
menunjukkan laju deteriorasi benih setelah periode simpan
• Penurunan nilai vigor setelah periode simpan lebih cepat dibandingkan
dengan penurunan viabilitas. atau selisih nilai viabilitas dan vigor benih
menunjukkan laju deteriorasi benih setelah periode simpan
TERIMA KASIH

You might also like