You are on page 1of 9

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.

SEBUAH KESIMPULAN
DAN REFLEKSI
PENGETAHUAN DAN
PENGALAMAN BARU
YANG DIPELAJARI
DARI PEMIKIRAN KI
HADJAR DEWANTARA

Oleh : Basuki Eryanto, S.Kom.

PENDIDIKAN GURU PENGGERAK


ANGKATAN - 8
Mendidik murid sama halnya dengan menggembala kambing
Ada kambing yang nurut, ada kambing yang bandel, begitu juga murid.
Penggembala kadang harus berada di depan,
di tengah/samping kiri/samping kanan, dan di belakang.
Penggembala harus memastikan
kambing bisa makan dengan kenyang, sehat dan berkembang biak
(Basuki Eryanto)
Pemikiran Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara
Berkat Ki Hadjar Dewantara, bangsa Indonesia dapat
memerdekakan bangsanya sendiri, menjadi manusia
merdeka yang hidupnya baik lahir maupun batin
tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi
bersandar atas kekuatan sendiri.
Menurut Ki Hadjar Dewantara tujuan pendidikan adalah
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat.

Ki Hadjar Dewantara mengibaratkan peran pendidik


seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu
seperti biji tanaman yang disemai dan ditanam oleh pak
tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan.
Namun ijinkan penulis (Basuki Eryanto, S.Kom. / Peserta
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8) menyampaikan
perumpamaan yang sesuai dengan pengalaman penulis.

Penulis tidak menggunakan perumpamaan petani dan


tanaman, karena tanaman tidak menunjukkan perlawanan,
atau respon kepada petani.

Apapun yang dilakukan petani, tanaman tidak akan


membantah, protes, atau memberikan respon secara langsung.
Pandangan Penulis :

Penulis mengumpamakan peran pendidik seperti seorang penggembala kambing.


Penggembala kambing mengajarkan kita untuk sabar dan penuh kasih sayang. Seperti itulah
seharusnya pendidik kepada muridnya.

Menggembala kambing mengharuskan kita berada di depan dengan memegang tali salah satu
kambing untuk dibawa ke tempat penggembalaan yang baru. Atau saat menyebrang jalan
atau sungai.

Adakalanya harus berada di tengah, samping kiri atau kanan ketika kambing-kambing
makan di samping tanaman warga, mengawasi agar kambing tidak makan tanaman tersebut.
Terkadang harus berada di belakang kambing-kambing untuk menggerakkan mereka pulang
atau mengarahkan menuju tempat yang lebih banyak rumputnya dan aman dari rumput atau
tanaman yang disemprot racun serangga.

Tidak semua kambing mempunyai karakter nurut, banyak kambing yang berkarakter bandel,
suka berkeliaran tak terarah, tubuhnya kurus tapi susah makan, suka teriak “embek”
padahal masih kenyang, ada juga kambing tiba-tiba sakit. Begitulah pendidik, hampir sama
dengan seorang penggembala kambing
Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran
di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?
• Guru sebagai penentu keberhasilan murid
Saya menganggap bahwa guru menjadi central dalam pembelajaran. Maka guru dituntut untuk menguasai teknik
dan pendekatan pembelajaran agar mampu mengelola kelas dan muridnya. Murid menunggu perintah guru dan
menerima materi dari guru.

• Guru menggunakan perangkat sanksi/hukuman kepada murid yang melanggar tata tertib
Untuk membuat efek jera pada murid yang melanggar tata tertib atau tidak memenuhi persyaratan tertentu, saya
menggunakan sanksi atau hukuman agar murid menjadi jera dan tidak mengulangi kesalahan lagi. Walaupun
hasilnya tidak seratus persen berhasil, masih banyak murid yang tetap tidak melakukan sanksi atau hukuman
tersebut.

• Guru menggunakan teknik memaksa, karena jika tidak dipaksa murid tidak akan jalan dan berubah
Saya menggunakan teknik memaksa, karena saya meyakini murid tidak akan bersedia berubah jika tidak dipaksa.
Keadaan terpaksa menjadikan orang menjadi kreatif, mau berpikir keras, dan mau berusaha lebih, serta
mengurangi murid yang belajar seenaknya sendiri.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah
mempelajari modul ini?

Perubahan pemikiran atau perilaku saya yang paling ekstrim adalah


adalah saya sebagai pendidik memahami dan akan
mengimplementasikan pemikiran pendidikan dan pengajaran menurut
Ki Hadjar Dewantara yaitu bebas dari segala ikatan, dengan suci hati
mendekati sang anak, tidak untuk meminta sesuatu hak, namun untuk
berhamba pada sang anak.
Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda
mencerminkan pemikiran KHD?

Segera merubah mindset saya sehingga dapat memandang siswa


dengan rasa hormat, tanpa membedakan anak itu pandai atau bodoh,
nakal atau tidak nakal, kaya atau miskin. Semua kegiatan pendidikan
pengajaran harus fokus dan berorientasi kepada murid. Tidak ada
ikatan apapun selain antara guru dan murid, tulus ikhlas dekat dengan
murid, tanpa meminta atau mengharapkan sesuatu dari mereka. Dan
tidak memaksakan keinginan saya kepada murid karena mereka
mempunyai kodrat alam dan zaman yang perlu dituntun dan diamong.

You might also like