Professional Documents
Culture Documents
3561 1 7070 1 10 20161224 PDF
3561 1 7070 1 10 20161224 PDF
1)
Dian Eka Budi Yanti, 2)Subiki, 2)Yushardi
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
E-mail: dianekabudiyanti@gmail.com
Abstract
The research focused to analyze and then describe the results of data analysis has
taken on physics laboratory infrastructure and intensity of high school physics practicum
State in Jember. This research is a descriptive study in which the researchers used samples
is SMA Negeri 1 Jember, SMAN 4 Jember, SMA Negeri 1 Pakusari, SMA Negeri
Rambipuji and SMA Negeri 2 Tanggul. Instruments used by researchers is the observation,
interviews, and questionnaires. This thesis using statistical tests.. The results of the
observation data shows that SMA Negeri 1 Jember 90.51%, SMAN 4 Jember 77.38%, SMA
Negeri 1 Pakusari 85.17%, 76.78% SMA Negeri Rambipuji , SMA Negeri 2 Tanggul
93.05% and the questionnaire results to determine the intensity of the practicum are SMA
Negeri 1 Jember 53.33%, SMAN 4 Jember 70%, SMA Negeri 1 Pakusari 48.15%, SMA
Negeri Rambipuji 62 , 96%, and SMAN 2 Tanggul 56.67%. The intensity of the physics
lab at 5 SMA Negeri Jember obtained an average category quite well with an average score
of 16.8 with a percentage of 58.22%. This thesis using percentation questionnaires result
equetion. Based on the data that has been obtained it can be concluded that the use of tools
in support of learning physics laboratory in good enough category, where the category was
included in the category of less than the maximum that should be maximized return, given
the importance of practice in favor of a lesson, especially physics.
41
42 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 41-46
potensi yang ada di luar diri siswa seperti Penelitian yang pernah dilakukan
lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai sebelumnya oleh Sundoro (2013) di Kabupaten
upaya untuk mencapai tujuan belajar Jembrana mencakup sarana dan intensitas
tertentu. Dengan kata lain, pembelajaran penggunaan serta kontribusinya terhadap hasil
adalah proses untuk membantu peserta didik belajar. Sedangkan pengelolaan laboratorium
agar dapat belajar dengan baik. Proses yang akan peneliti lakukan dibatasi pada
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang sarana prasarana laboratorium fisika dan
manusia serta dapat berlaku di manapun dan intensitas kegiatan praktikum fisika dalam
kapanpun. Pembelajaran mempunyai mendukung pembelajaran Fisika. Pada
pengertian yang mirip dengan pengajaran, dasarnya keberadaan laboratorium fisika dan
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. mata pelajaran fisika tidak dapat dipisahkan,
Salah satu metode yang digunakan guru namun tidak semua sekolah memanfaatkan
adalah demonstrasi atau eksperimen yaitu laboratorium dengan baik, masih ada sekolah
kegiatan yang dilakukan di laboratorium. yang mengabaikan adanya laboratorium
Menyadari pentingnya laboratorium dalam fisika. Laboratorium sekolah satu dengan
menunjang keberhasilan suatu pembelajaran, sekolah yang lain memiliki tipe yang berbeda-
guru biasanya memilih alternatif ini, dimana beda baik cara pengelolaannya, fasilitas dalam
siswa juga lebih mudah memahami karena laboratorium, inventaris alat maupun bentuk
siswa dapat menemukan secara langsung fisik dari laboratorium tersebut. Perbedaan itu
perumusan dari materi yang diajarkan dan dapat terjadi karena kemampuan mengelola
lebih melekat kepada siswa. Semakin laboratorium setiap sekolah berbedabeda
berkembangnya zaman, tuntutan dalam hal menyediakan alat, inventaris alat,
pemberharuan kurikulum terus meningkat, dan perbaikan alat. Pengelolaan laboratorium
misalkan saja untuk tahun ini SMA Negeri di dibutuhkan sumber daya manusia yang baik
kota Jember menggunakan kurikulum 2013, serta sumber daya financial yang cukup dalam
dimana pada kurikulum ini siswa dituntut aktif memfasilitasi laboratorium tersebut.
untuk menemukan konsep materi Penelitian ini dapat memberikan wawasan
pembelajaran. lebih kepada sekolah agar lebih
Pelajaran fisika di SMA dilaksanakan memperhatikan pengelolaan laboratorium,
sebanyak 3 jam pelajaran, dengan 3 jam sarana prasarana laboratorium serta guru
pelajaran ini seharusnya guru mampu membagi pelajaran fisika lebih mampu memaksimalkan
jam pelajaran dengan adanya materi dan penggunaan laboratorium sebagai tempat
praktikum, sehingga siswa akan lebih mudah praktikum mengingat pentingnya penggunaan
memahami konsep dan bisa lebih melekat laboratorium. pentingnya peranan kegiatan
kepada siswa. Misalkan saja 2 jam pelajaran laboratorium untuk mencapai tujuan
digunakan penyampaian materi dan 1 jam pendidikan IPA terdapat empat alasan
pelajaran digunakan praktikum atau bisa juga pentingnya kegiatan praktikum IPA yaitu
sebaliknya. Tetapi masih ada sekolah yang praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA,
kurang menggunakan praktikum sehingga 3 praktikum mengembangkan keteramp- ilan dasar
jam pelajaran hanya dihabiskan dengan materi melakukan eksperimen, praktikum menjadi wahana
dan soal soal saja, sehingga mengakibatkan belajar pendekatan ilmiah, praktikum menunjang
siswa kurang memahami konsep dan bahkan materi pelajaran
hampir satu kelas kurang paham terhadap Di laboratorium, para siswa juga akan
konsep fisika. Sinnadurai (2007:4) menyatakan mendapatkan ilmu dan pemahaman yang baru
bahwa IPA adalah suatu bidang ilmu yang melalui eksperimentasi yang dilakukan.
memerlukan penelitian dan uji Bahkan, proses belajar yang sistematis dan
kaji/pembuktian yang sistematis. mengarah pada sasaran yang diinginkan juga
Pengetahuan alam adalah bangun dapat dilakukan di laboratorium. Sebab,
pengetahuan yang menggambarkan usaha, laboratorium sebagai media pengajaran dapat
temuan, wawasan dan kearifan yang bersifat mengarahkan prosedur pembelajaran yang
kolektif dari umat manusia. (Depdiknas, sistematis sebagaimana berikut merumuskan
2004:1). hipotesa, merumuskan definisi operasional,
mengontrol dan memanipulasi variabel variabel,
Yanti, Analisis Sarana Prasarana 43
hasil wawancara yang telah dilakukan. Hasil pendidikan 100%, dan perlengkapan lain
angket yang telah disebar ke 150 responden 42,22%. SMA Negeri 2 Tanggul 93,05%
dimana 30 responden setiap sekolah maka dengan perabot 85,71%, bahan dan alat ukur
didapatkan data sebagai berikut: dasar 83,73%, alat
Jumlah 84 291,11%
maupun guru Fisika didapatkan pernyataan ditingkatkan dan alat laboratorium masih perlu
bahwa SMA Negeri 2 Tanggul dan SMA dilengkapi sesuai dengan peraturan pemerintah
Negeri 1 Pakusari yang sama sekali tidak no 24 tahun 2007, serta pencahayaan
dilaksanakan praktikum selama 1 semester, laboratorium perlu diperhatikan. Bagi SMA
untuk SMA Negeri 1 Pakusari karena adanya Negeri 1 Pakusari, pemanfaatan alat
renovasi sehingga alat laboratorium susah laboratorium dalam mendukung pelaksanaan
dicari sedangkan SMA Negeri 2 Tanggul pembelajaran masih kurang dan perlu
karena banyaknya materi sehingga apabila dimaksimalkan kembali, serta alat dan
dilaksanakan praktikum dapat mempersempit perlengkapan lain sudah baik tetapi masih
waktu,SMA Negeri 1 Jember siswanya kurang perlu ditingkatkan sesuai dengan standart yang
tertarik untuk dilakukannya praktikum telah ditetapkan oleh pemerintah dan penataan
sehingga guru lebih memilih pembelajaran alat laboratorium harus disesuaikan jenisnya.
biasa dengan memanfaatkan teknologi gadget, Bagi SMA Negeri Rambipuji, pemanfaatan
SMA Negeri Rambipuji dan SMA Negeri 4 alat laboratorium dalam mendukung
Jember beberapa alat kurang lengkap sehingga pelaksanaan pembelajaran sudah baik, tetapi
beberapa bab tidak bisa dipraktikumkan. Dari masih perlu ditingkatkan, serta alat dan
hasil angket yang telah diperoleh di dapatakan perlengkapan lain harus lebih dimaksimalkan
intensitas penggunaan laboratorium fisika di sesuai dengan standart yang telah ditetapkan
SMA Negeri Kabupaten Jember didapatkan oleh pemerintah, serta penataan alat
rata-rata kategori cukup dengan nilai skor rata- laboratorium harus disesuaikan dengan jenis
rata 16,8 dengan persentase 58,22%. dan pencahayaan ruangan perlu diperhatikan.
Bagi SMA Negeri 2 Tanggul, pemanfaatan alat
SIMPULAN DAN SARAN laboratorium dalam mendukung pelaksanaan
pembelajaran perlu ditingkatkan kembali, serta
Berdasarkan hasil analisis data yang alat dan perlengkapan lain sudah baik tetapi
telah diperoleh, didapatkan pemenuhan data masih perlu ditingkatkan sesuai dengan
sarana dan prasarana di 5 SMA Negeri standart yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sekotatif Jember dalam kategori baik, dimana Bagi peneliti selanjutnya, semoga hasil
3 SMA tersebut memiliki sarana dan prasarana penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan
diatas 80% memenuhi standart yang telah dalam melakukan penelitian selanjutnya.
ditetapkan oleh perundang-undangan
pemerintah, tetapi terdapat 2 SMA Negeri yang
masih di bawah 80%. Luas Laboratorium dan DAFTAR PUSTAKA
rasio ruang laboratorium dengan peserta didik
kelima SMA Negeri sudah memenuhi standart I Dewa, P. S., Putu, A., Sri, W. 2014. Analisis
minimum yang telah ditetapkan oleh Kebutuhan Tata Kelola Tata Laksana
pemerintah. Intensitas penggunaan Laboratorium IPA SMP di Kabupaten
laboratorium fisika di 5 SMA Negeri Buleleng. Jurnal Pendidikan Indonesia
Kabupaten Jember didapatkan rata-rata ISSN: 2303-288X
kategori cukup baik, hal ini disebabkan karena
kurang memaksimalkan dalam pemanfaatan I Nyoman, M., I B Putu, A., I Gusti N. A. S.
alat laboratorium fisika untuk mendukung 2014. Analisa Standarisasi
pelaksanaan pembelajaran fisika. Laboratorium Biologi Dalam Proses
Bagi SMA Negeri 1 Jember, Pembelajaran di SMA Negeri Kota
pemanfaatan alat laboratorium dalam Denpasar. e-Journal Program
mendukung pelaksanaan pembelajaran perlu Pascasarjana Universitas Pendidikan
dimaksimalkan kembali, serta alat dan Ganesha Program Studi IPA(Volume 4
perlengkapan lain sudah baik tetapi masih Tahun 2014)
perlu ditingkatkan sesuai dengan standart yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Bagi SMA Luh, S. A., I Wayan, M., I Wayan, K. 2013.
Negeri 4 Jember, pemanfaatan alat Analisis Laboratorium Kimia dan
laboratorium dalam mendukung pelaksanaan Efektivitasnya Terhadap Capaian
pembelajaran sudah baik, tetapi masih perlu Kompetensi Adaptif di SMK Negeri 2
46 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 41-46