You are on page 1of 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DISERTAI KOMIK

FISIKA PADA PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN TEKANAN DI


SMP
1)
Karlina Dwi Susanti, 2)Subiki, 2)Yushardi
1)
Mahasiswa Program StudiPendidikanFisika
2)
Dosen Program StudiPendidikanFisika
Program StudiPendidikanFisika FKIP UniversitasJember
Email karlina.suminah@yahoo.co.id

Abstract

This research based on the lack of students interest in learning physics. The
students need for the inovation of teaching materials that can make the learning
process into a pleasant atmosphere for students. This research aims to develop on
abstract in subject physics to produce Student's Work Sheet (SWS) Accompanied by
Physiscs Comic on The Subject Of Pressure in Junior High School. . This research is
using the 4D model. This product can be implemented to the class after pass
validation process. This product is designed by using comics as a medium of
learning.If students find a pleasant atmosphere in their study of the total involved in
the learning process to deliver the final results of this succses. The results of expert
validation is 89.5%. The result of the user validationvalue achieved was 82%. It
mean the teaching materials has been declared valid by the validator. Based on the
analysis to student cognitive score, the effectiveness of the SWS is 71.22%,it mean
the SWS is perceived to have sufficient effectiveness.Student's response score
is71.6%. This is included in high respons. So it mean, SWS can be used as teaching
materials.

Key word :student work sheet, physics comic, subject of pressure


data eksperimen; 6) uji hipotesis; dan 7)
membuat kesimpulan (Sutarto dan
PENDAHULUAN Indrawati, 2010). Untuk menjalankan
proses pembelajaran fisika tersebut
Proses pembelajaran IPA kemauan siswa dalam memperlajari
seharusnya menekankan pada pemberian sumber pembelajaran sangat penting.
pengalaman langsung untuk Wahyuningsih et al.,(2011) menyatakan
mengembangkan kompetensi agar siswa dalam penelitiannya bahwa aktivitas
menjelajahi dan memahami alam sekitar membaca yang baik dan benar
secara ilmiah (Suwanto, 2010).Kesulitan menyebabkan peserta didik mampu
dalam pelajaran IPA antara lain banyak mengambil intisari bacaan yang
memuat hal-hal yang abstrak dan dibacanya, semakin banyak intisari yang
pemahamannya memerlukan dipahami maka semakin banyak pula
kemampuan gambaran mental pengetahuan yang diperoleh. Jadi
(Febriandika et al., 2016).Fisika kemampuan membaca siswa sangat
merupakan salah satu cabang Ilmu berpengaruh terhadap kemampuan siswa
Pengetahuan Alam (IPA). Proses dalam dalam mengerjakan latihan-latihan soal
pembelajaran fisika adalah kegiatan sebagai latihan lanjutan secara mandiri.
yang meliputi: 1) identifikasi dan Pelajaran fisika merupakan bagian dari
merumuskan masalah; 2) merumuskan ilmu sains yang tidak dapat dipahami
hipotesis; 3) merancang eksperimen; 4) hanya dengan cara membaca, hasil
melakukan pengamatan; 5) mencatat belajar fisika hasil siswa juga

197
198 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 3, Desember 2016, hal 197 - 204

bergantung terhadap aktivitas kognitif (Hamalik,2011:139). Bahan atau materi


maupun psikomotorik siswa dalam pelajaran adalah segala sesuatu yang
melakukan latihan lanjutan yang menjadi isi kurikulum yang harus
umumnya dikemas dalam Lembar Kerja dikuasai siswa sesuai dengan
Siwa (LKS). kompetensi dasar dalam rangka
Hasil wawancara dengan beberapa pencapaian standar kompetensi setiap
siswa di SMP Negeri 2 Rambipuji mata mata pelajaran dalam satuan
Kabupaten Jember, alasan siswa enggan pendidikan tertentu (Tyaset al., 2015).
untuk membaca dan mengerjakan Salah satu cara untuk membuat
latihan lanjutan beragam, salah satunya pembelajaran menjadi menyenangkan
adalah karena LKS fisika yang kurang adalah dengan menggunakan komik
menarik, kurang memberikan contoh- sebagai media pembelajaran, jika siswa
contoh yang sesuai dengan hal yang mendapati suasana yang menyenangkan
terjadi di kehidupan siswa sehingga dalam pembelajaran mereka akan
siswa susah untuk mengambil ide dan terlibat total dalam proses pembelajaran
mengingat informasi di dalamnya. untuk melahirkan hasil akhir yang
Menurut Mustikan (2013), minat baca sukses (Avrilliyanti et al., 2013). Komik
yang rendah inilah yang berimplikasi merupakan media yang kuat, fungsi-
pada hasil belajar siswa menjadi kurang fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh
optimal, aktivitas pembelajaran rendah, komik salah satunya adalah komik untuk
dan penguasaan konsep juga rendah informasi pendidikan. (Khanafiyah et
yang tampak dari sikap kurang al., 2014). Komik dapat dijadikan
bersemangatnya dalam pembelajaran, sebagai media yang baik dalam proses
mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, belajar mengajar. Dengan menggunakan
aktivitas bertanya dan menjawab komik dalam pembelajaran diharapkan
pertanyaan rendah dan nilai IPA juga siswa termotivasi dalam belajar
masih jauh dari harapan. sehingga siswa dapat memahami konsep
Keberhasilan proses belajar pada materi pelajaran yang diajarkan
mengajar sangat ditentukan oleh guru, dengan mudah (Zainet al., 2013)
guru harus dapat mengorganisasi Pada mata pelajaran IPA peserta
lingkungan belajar sebaik-baiknya didik harus memahami konsep-konsep
menggunakan alat-alat dan bahan yang IPA dan kaitannya dengan kehidupan
sesuai, menyusun bahan pelajaran dan sehari-hari, karena itu peserta didik
memilih sumber belajar yang tepat, serta harus mencoba atau melakukan
membangkitkan motivasi pelajar untuk percobaan, terutama untuk materi atau
terlibat aktif dalam melakukan kegiatan substasi yang sesuai (Sa’adahet al.,
belajarnya (Aliet al. 2012). Kegiatan 2014).
belajar mengajar pada umumnya hanya Berdasarkanuraian di
mengandalkan guru dan buku sebagai ataspenelititelahmelakukan penelitian
sumber belajar (Alfiana et al., 2012). dengan judul “Pengembangan Lembar
Padahal bahan pengajaran merupakan Kerja Siswa (LKS) Disertai Komik
bagian yang juga penting dalam proses Fisika Pada Pembelajaran Pokok
belajar mengajar, yang menempati Bahasan Tekanan di
kedudukan yang menentukan SMP.”Penelitianinibertujuanuntukmend
keberhasilan belajar mengajar yang eskripsikanvaliditas ahli dan validitas
berkaitan dengan ketercapaian tujuan penggunaLKS,
pengajaran, serta menentukan kegiatan- mendeskripsikanefektivitas LKS,
kegiatan belajar mengajar. Karena itu, danresponsiswasetelah pembelajaran
perencanaan bahan pengajaran perlu menggunakan LKS disertai komik
mendapat pertimbangan secara cermat
Karlina, Pengembangan Lembar Kerja... 199

fisika pada pembelajaran pokok bahasan dikembangkan adalah LKS dengan


tekanan di SMP. disertai media komik dalam bentuk
cetak berukuran (21,57 x 27,54) cm.
METODE Tahap ketiga yaitu tahap
Jenis penelitian ini adalah development terbagi menjadi dua yaitu
penelitian pengembangan dengan desain validasi dan uji pengembangan. Validasi
4D. Desain 4D terdiri dari empat tahap adalah penilaian rancangan awal produk
yaitu define, design, develop, oleh validator untuk mencari tahu
dandisseminate yang disajikan pada validitas dan kelayakan produk. Validasi
gambar berikut. ada dua jenis yaitu validasi logicdan
empiric. Validasi logic dilakukan oleh
Define 3ahli yaitu tiga dosen jurusanpendidikan
Menetapkan kebutuhan pembelajaran MIPA UniversitasJember dan validasi
empiric oleh satu guru mata pelajaran
fisika kelas VIII di SMP Negei 2
Design Rambipuji.
Prototip bahan ajar LKS Berikut adalah rumusan yang
ditetapkan untuk mencari validitas logic
LKS.
Develop Tse
Uji coba terbatar terhadapa bahan ajar Vah   100 %
LKS Tsh
......................(1)
Keterangan:
Disseminate
Vah = Validasi ahli
Penyebaran bahan ajar LKS
Tse= Total skor logic yang dicapai
(berdasarkan penilaian ahli)
Gambar 1. ModifikasiTahap 4-D (Trianto, Tsh= Total skor yang diharapkan
2010: 190)
Untuk rumusan validitas
Pada tahap pertama yaitu define Sedangkan validitas empiric oleh
terbagi menjadi lima langkah yaitu pengguna yaitu sebagai berikut.
analisis awal-akhir, analisis siswa, Tse
analisis tugas, analisis konsep, dan V pg   100 %
Tsh
perumusan tujuan pembelajaran. Kelima
tahap ini bertujuan agar bahan ajar yang ..........(2)
akan dikembangkan sesuai dengan Keterangan:
permasalahan dasar yang ada pada Vpg = Validasi pengguna
bahan ajar sebelumnya, karakteristik Tse = Total skor empirik yang dicapai
siswa, kurikulum yang berlaku, materi,
serta kompetensi dasar dari pemerintah. (nilai dari validator pengguna)
Selanjutnya pada tahap kedua Tsh=Total skor yang diharapkan
yaitu Design terdapat yaitu penyusunan
(Akbar, 2010: 83)
tes, pemilihan media, pemilihan format,
dan rancangan awal. Tahap ini bertujuan Setelah melalui tahap validasi
untuk mendapatkan gambaran awal logis oleh ahli dan bahan ajar dinyatakan
produk secara umum termasuk tes yang layak maka tahap sekanjutnya adalah uji
ada untuk menguji efektivitasnya. pengembangan yang dilakukan secara
Dalam penelitian ini tes yang digunakan terbatas pada kelas uji pengembangan
adalah tes kognitif. Bahan ajar yang yaitu kelas VIII E. Data yang diperoleh
200 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 3, Desember 2016, hal 197 - 204

dari uji pengembangan adalah validitas pokok bahasan tekanan di SMP. Bahan
pengguna yang rumusnya telah ada di ajar ini dirancang untuk memudahkan
atas, efektivitas LKS, dan respons siswa. siswa dalam mempelajari materi sesuai
Adapun rumus untuk mencari arahan dari guru melalui LKS. Peranan
efektivitas LKS menggunakan hasil sebuah media dalam pembelajaran
validitas audien yaitu sebagai berikut. dikatakan sangat penting,
Tse karena media pembelajaran dapat
Vau   100% memperjelas penyajian pesan informasi,
Tsh
sehingga dapat memperlancar proses
.......................(3) belajar mengajar dan meningkatkan
Keterangan: hasil belajar siswa (Hasanah et al., 2015.
Vau = Validasi audien Selain itu penambahan karakteristik
pembelajaran kontekstual dalam komik
Tse = Total skor empirik yang dicapai
akan semakin mempermudah siswa
(nilai hasil uji kompetensi yang dalam memahami pesan yang
dicapai siswa) disampaikan dalam komik, karena setiap
Tsh = Total skor yang diharapkan penjelasan diberikan berdasarkan situasi
kekinian dalam cerita (Nugroho et al.,
(Akbar, 2010: 83) 2013)
Setelahrancangan awal LKS
Selanjutnya untuk respons siswa,
selesai, tahap selanjutnya
persamaan yang digunakan adalah
yaitupengembangan.Tahap
sebagai berikut.
pengembangan terdiri dari validasi ahli
A
Pa  100% dan pengguna dan uji pengembangan.
B Berikut adalah tabel analisis hasil
............................(4) validasi logic oleh ahli.

Keterangan : Tabel 1.AnalisisHasilValidasiLogic


Pa = Persentase respon
A = Total skor respon yang dicapai No. Aspek Tse Vah Kategori
B = Total skor yang diharapkan
1 Isi 3,6
(Trianto, 2010:241-242) 2 89,5 Sangat
Bahasa 3,8 % valid
3 Format 3,4
Selanjutnya, tahapdisseminate
dilakukan dengan menyerahkan produk
yang telah direvisi berdasarkan data Berdasarkan Tabel 1, pada aspek
yang diperoleh ke beberapaguru yang isi
fisika yang tergabung dalam MGMP. Tse sebesar 3,6, bahasa sebesar 3,8, dan
Tahap ini tidakdapatdilaksanakandengan untuk aspek format sebesar 3,4 sehingga
jangkauan jauh karena Vah sebesar 89,5%. Dengan demikian
pertimbangantertentuyaituketerbatasanw
aktu, tenaga, dandana. LKS disertai komik fisika pada
pembelajaran pokok bahasan tekanan di
HASIL DAN PEMBAHASAN SMP dinyatakan sangat valid oleh ahli
dan sudah dapat digunakan dalam proses
Penelitian pengembangan ini pembelajaran.Selanjutnya data yang
menghasilkanproduk berupa LKS diperoleh adalah hasil validasi oleh
disertai komik fisika yang pengguna. Berikut adalah tabel analisis
diimplementasikan pada pembelajaran hasil validasi empirik oleh pengguna.
Karlina, Pengembangan Lembar Kerja... 201

No. Tse % Kriteria


Tabel2.AnalisisHasilValidasi Pengguna

Berdasarkan Tabel 1, pada Aspek Tse V pg Kategori


No.
aspek isi Tse sebesar 3,5, bahasa sebesar 1 Isi 3,5
3,2, dan untuk aspek format sebesar 3,4 2 Sangat
Bahasa 3,2 82 %
valid
sehingga V pg sebesar 82 %. Dengan 3 Format 3,4
demikian LKS disertai komik fisika 1 104 72.22 Kuat
pada pembelajaran pokok bahasan
tekanan di SMP dinyatakan sangat valid 2 112 77.78 Kuat
oleh pengguna dan sudah layak 3 106 73.611 Kuat
digunakan. 4 100 69.44 Kuat
Selanjutnya pada tahap uji
5 96 66.66 Kuat
pengembangan data yang diperoleh
adalah efektifitas LKS dan respons 6 107 74.30 Kuat
siswa terhadap LKS. Data yang 7 114 79.16 Kuat
digunakan untuk mencari efektivitas 8 104 72.22 Kuat
bahan ajar adalah hasil belajar siswa
9 114 79.16 Kuat
dalam ranah kognitif. Data hasil belajar
kognitif siswa dalam tabel 3. 10 102 70.83 Kuat
11 124 86.11 Sangat Kuat
Tabel 3. Analisis efektivitas LKS. 12 94 65.27 Kuat
13 85 59.03 Cukup
No. Ranah Tse Kategori
14 101 70.14 Kuat
1 Kognitif Cukup 15 105 72.916 Kuat
71,22 %
16 90 62.5 Kuat
2 Psikomotorik 82,36 % Tinggi
17 113 78.47 Kuat
18 103 71.52 Kuat
Tabel 3 menyatakan bahwa
19 103 71.52 Kuat
efektifitas bahan ajar yang diperoleh dari
pencapaian kognitif siswa yaitu sebesar 20 85 59.02 Cukup
71,22 % dari skor keseluruhan. Nilai ini 21 112 77.77 Kuat
merupakan efektifitas yang diperoleh 22 90 62.5 Kuat
secara klasikal yaitu rata-rata dari nilai
23 113 78.47 Kuat
seluruh siswa di kelas VIII E SMP
Negeri 2 Rambipuji. Efektifitas bahan 24 97 67.36 Kuat
ajar juga disebut sebagai validitas
menurut audien yaitu siswa. Hal ini Tabel 4 di atas menyatakan
menyatakan bahwa LKS yang telah bahwa sebagian besar siswa menunjukan
dikembangkan peneliti sudah respons yang kuat untuk setiap butir
mempunyai efektivitas yang cukup. pernyataan. Berdasarkan analisis
Data selanjutnya yang diambil persentase respon siswa secara klasikal
dari tahap uji pengembangan yaitu berdasarkan rumusan yang telah
respons siswa. Berikut adalah tabel hail ditetapkan, persentase respons siswa
analisis respons siswa. yang dicapai yaitu 71,6 % sehingga
tergolong dalam kriteria kuat. Hal ini
Tabel 4. Hasil analisis respon siswa tiap sesuai dengan pendapat Nugraha et
pernyataan al.(2013) bahwa dengan menggunakan
komik sains, siswa memperoleh kegiatan
202 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 3, Desember 2016, hal 197 - 204

belajar yang aktif dan menyenangkan, termasuk dalam kategori sangat valid.
ini sesuai dengan prinsip proses Efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS)
pendidikan dilakukan secara aktif dan disertai komik fisika pada pembelajaran
menyenangkan. pokok bahasan tekanan di SMP
Selain data respons siswa termasuk dalam kategori cukup efektif.
dianalisis untuk tiap pertanyaan, analisis Respons siswa terhadap Lembar Kerja
yang juga dilakukan terhadap respons Siswa (LKS) disertai komik fisika pada
siswa adalah respons siswa untuk setiap pembelajaran pokok bahasan tekanan di
kriteria. Tabel analisisnya sebagai SMP termasuk dalam kategori kuat.
berikut. Berdasarkan hasil penelitian, saran
untuk penelitian agar hasil penelitian
Tabel 5. Hasil analisis respon siswa tiap maksimal antara lain yaitu uji coba
kriteria. terbatas dilakukan minimal selama satu
bulan dan dilakukan pada waktu
Total tiap kriteria mengajar efektif agar siswa dapat
berkonsentrasi pada pembelajaran.
Aspek SS S TS STS
Bahan ajar berupa LKS disertai komik
Perhatian 67 285 61 19 untuk selanjutnya dapat diterbitkan
Keterkaitan 34 149 56 13 dalam versi digital agar lebih hemat
biaya. Bahan ajar berupa LKS disertai
Kepercayaan
komik untuk selanjutnya dapat diuji
diri 10 43 13 6
cobakan ke berbagai sekolah dengan
Kepuasan 16 53 30 9 akreditasi dan pokok bahasan yang
berbeda untuk melihat efektifitas
Jumlah 127 530 160 47
penerapannya secara lebih detail sebagai
14,69 61,3 18,52 5,44
% respons % 4% % %
bahan kajian untuk penelitian
selanjutnya.
Dalam analisis respon siswa
pada tabel 5 di atas, untuk tiap kriteria, DAFTAR PUSTAKA
tanggapan positif sangat setuju Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat
berjumlah 127 atau 14,69 %, tanggapan
Pembelajaran. Bandung:
setuju berjumlah 530 mencapai hasil
61,34 %, tanggapan tidak setuju dengan Remaja Rosdakarya Offset
frekuensi 160 atau 18,52 % , tanggapan
sangat tidak setuju mencapai frekuensi Alfiana, Lesmono dan Wahyuni. 2012.
47 atau 5,44 %. Pengembangan Bahan Ajar Fisika
Berupa Komik Pada Materi
KESIMPULAN DAN SARAN Cahaya di SMP. Jurnal
Pembelajaran Fisika. Vol. 1 (1):
Berdasarkan pemaparan data hasil 100-
penelitian dalam hasil dan pembahasan, 105,http://library.unej.ac.id/client/
maka dapat diambil kesimpulan sebagai search/asset/269
berikut bahwa validitas logic Lembar
Kerja Siswa (LKS) disertai komik fisika Ali, SuastradanSudiatmika. 2013.
pada pembelajaran pokok bahasan PengelolaanPembelajaran IPA
tekanan di SMP termasuk dalam DitinjaudariHakikatSainspada
kategori sangat valid. Validitas SMP di Kabupaten Lombok
penggunaLembar Kerja Siswa (LKS) Timur. Jurnal Program Studi IPA.
disertai komik fisika pada pembelajaran Vol. 3 (1):1-
pokok bahasan tekanan di SMP 13,pasca.undiksha.ac.id/e-
Karlina, Pengembangan Lembar Kerja... 203

journal/index.php/jurnal_ipa/articl Mustikan. 2013. Penggunaan Bahan


e/view/750 Ajar Komik Untuk Meningkatkan
Minat Belajar IPA. Lontar
Avrilliyanti, Budiawati, dan Jamzuri. Physics Forum 2013. Vol 1 (1):1-
2013. Penerapan Media Komik 7,prosiding.upgrismg.ac.id/index.
Untuk Pembelajaran Fisika Model php/lpf2013/lpf2013/paper/view/1
Kooperatif Dengan Metode 15/67
Diskusi Pada Siswa SMP Negeri
5 Surakarta Kelas VII Tahun Nugraha, Yulianti, dan Khanafiyah.
Ajaran 2011/2012 Materi 2013. Pembuatan Bahan Ajar
Gerak.Jurnal Pendidikan Fisika. Komik Sains Inkuiri Materi
Vol. 1 (1): 156- Benda Untuk Mengembangkan
163,http://download.portalgaruda. Karakter Siswa Kelas IV SD.
org/article.php?article=141249&v JurnalPendidikanFisika. Vol. 2
al=5821 (1): 60-
69,journal.unnes.ac.id/artikel_sju/
Febriandika, WahyunidanLesmono. pdf/upej/1379/1347
2016. PengembanganModul IPA
denganTeknikKomikDisertaikartu Nugroho, Lisdiana danPribadi. 2013.
Soal di SMP. Pengembangan Komik Sains
JurnalPembelajaranFisika. Vol. 4 Berbasis Kontekstual Pada
(4):282- Pembelajaran Sistem Pernapasan.
287,http://jurnal.unej.ac.id/index. JurnalPedidikan Biologi. Vol. 2
php/JPF/article/download/2726/22 (2): 282-287,
00 journal.unnes.ac.id/artikel_sju/pdf
/ujbe/2857/2648
Hamalik, O.
2011.PerencanaanPengajaranBer Sa’adah, PrastiwidanSetiawan. 2014.
dasarkanSistemPendekatan. Pengembangan Lembar Kerja
Jakarta: BumiAksara Siswa Eksperimen IPA
Hasanah, U., dan Nulhakim, L. 2015. Berorientasi Active Learning
Pengembangan Media Materi Tekanan Pada Zat Cair
Pembelajaran Film Animasi untuk Mengaktifkan Siswa Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Kelas VIII SMP. Jurnal
Konsep Fotosintesis. Jurnal Pendidikan Sains. Vol. 2 (2): 391-
Penelitian dan Pembelajaran IPA. 395,http://ejournal.unesa.ac.id/ind
Vol. 1(1):91- ex.php/pensa/article/view/8066
106,http://jurnal.untirta.ac.id/inde
x.php/JPPI/article/view/283 Sutarto dan Indrawati. 2010. Diktat
Media Pembelajaran Fisika.
Khanafiyah dan Azizah. 2014. Pengaruh Jember: PMIPA FIKP Universitas
Komik Sains Dalam Pembelajaran Jember. [untuk kalangan sendiri].
IPA Terhadap Pengembangan
Karakter Siswa di Kecamatan Suwanto, K. 2010.
Semarang Tengah.Jurnal UpayaMeningkatkanPrestasiBelaj
Pendidikan Fisika. Vol. 3 (3): 34- ar IPA-
42,http://journal.unnes.ac.id/artike FisikaMelaluiPenerapanStrategiPe
l_sju/upej/4329 mbelajaranInkuiriTerbimbingpada
Kelas VIII di MTsN.
JurnalPenelitianIlmuPendidikan.
204 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 3, Desember 2016, hal 197 - 204

Vol. 3 (2): 191-


204,http://journal.uny.ac.id/index.
php/jpip/article/viewFile/4637/39
86

Trianto. 2009. Mendesain Model


Pembelajaran Inovatif Progresif.
Jakarta : Cerdas Kencana Prenada
Media.

Tyas, WahyunidanYushardi.
2015.PengembanganBahan Ajar
IPA
BerupaKomikEdukasipadaPokok
BahasanObjek IPA
danPengamatannya di SMP.
JurnalPembelajaranFisika. Vol. 4
(1): 32-
37,jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF
/article/view/1738
Wahyuningsih, A. N. 2011.
Pengembangan Media Komik
Bergambar Materi Sistem Saraf
untuk Pembelajaran
Menggunakan Strategi PQ4R.
Jurnal PP. Vol 1 (2): 102-110,
journal.unnes.ac.id/nju/index.php/
jpppasca/article/viewFile/1533/17
09

Zain, Parmin dan Sumarni. 2013.


Pengambangan Komik Bahan
Ajar IPA Terpadu Kelas VIII SD
Pada Tema Sistem Pencernaan
dan Hubungannya Dengan
Kesehatan. JurnalPendidikan
IPA, Vol. 2 (1): 217-222,
journal.unnes.ac.id/artikel_sju/pdf
/usej/1826/168

You might also like