You are on page 1of 55

KRITERIA PEMBENTUKAN UNIT

PELAKSANA TEKNIS DAERAH


PADA PEMERINTAH DAERAH PROVISI DAN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA

Oleh:
Dr. NURDIN, M.Si
Kasubdit Wilayah I
Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian
Perangkat Daerah-Ditjen OTDA

UPTD

Organisasi yg melaksanakan kegiatan teknis


PENGERTI operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
AN tertentu pada dinas atau badan daerah.

v  Pembentukannya ditetapkan:
§  untuk Prov. Dgn Peraturan Gubernur setelah
dikonsultasikan dengan Menteri, dan
§  untuk Kab./Kota dengan peraturan Bupati/Walikota
setelah dikonsultasikan dgn Gubermur.
v  Konsultasi dilengkapi dokumen:
1. Kajian akademis perlunya pembentukan UPTD
2. Analisis rasio belanja pegawai
UPTD
DOKUMEN
PEMBENTUKAN
UPT

DOKUMEN KAJIAN: Analisis rasio


1.  Kajian akademis perlunya
pembentukan UPTD belanja
2.  Analisis Beban Kerja UPT
pegawai

1.  UPTD Kelas A


2.  UPTD Kelas B
KRITERIA PEMBENTUKAN
1.  melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu dari urusan Pemerintahan yg bersifat pelaksanaan dan menjadi
tanggung jawab dari dinas/badan instansi induknya.

2.  Dalam rangka menyediakan barang dan/atau jasa yg diperlukan oleh masyarakat
dan/atau oleh perangkat daerah lain yg berlangsung secara terus menerus;

3.  memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan/
atau dalam penyelenggaraan pemerintahan;

4.  tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, sarana dan
prasarana;

5.  tersedianya jabatan fungsional teknis sesuai dengan tugas dan fungsi UPT yang
bersangkutan;

6.  memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas teknis
operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu;

7.  memperhatikan keserasian hubungan antara Pemerintah Propinsi dengan


Pemerintah Kabupaten/kota.
KAJIAN/ANALISIS PEMBENTUKAN
NO UPTD
KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN

1.  Melaksanakan kegiatan teknis 1.  Kegiatan yang merupakan pelaksanaan 1.  Cek Sub Urusan yang menjadi Rujukan
operasional atau kegiatan urusan yang menjadi kewenangan daerah 2.  Proses perumusan kebijakan mulai dari,
teknis penunjang tertentu 2.  Bukan merupakan kegiatan perumusan perumusan masalah, pengumpulan data, analisis
kebijakan data, perumusan alternaHve kebijakan, dan
3.  Bukan merupakan kegiatan lintas SKPD evaluasi kebijakan.
4.  Kegiatan tersebut memerlukan pengawasan
dan arahan dalam pelaksanaannya.
5.  Tugas yang dilaksanakan bukan merupakan
tugas dari bidang/bagian/ seksi

1.  Penyedian barang atau jasa 1.  Barang atau jasa yang diberikan bersifat 1.  Cantumkan bentuk dan jenis barang/jasa yang
yang diperlukan masyarakat konkrit dan terukur; dihasilkan oleh UPT yang akan dibentuk.
atau perangkat daerah lain 2.  Penyediaan barang dan jasa diperlukan 2.  Uraian tentang Frekunsi dan penerima barang/
secara terus menerus. jasa yang dihasilkan.
3.  Contoh Rumah Potong Hewan
4.  Contoh Pengelolaan sampah, air limbah.

Memberikan kontribusi dan 1.  Layanan kepada masyarakat menjadi lebih 1.  Perbedaan Jarak dan waktu antara lokasi UPT
manfaat langsung dan nyata dekat, murah dan cepat. dengan dinas
kepada masyarakat dan/atau 2.  Layanan yang diberikan UPT tersebut 2.  Uraian tentang resiko yang diteri masyarakat jika
d a l a m p e n y e l e n g g a r a a n merupakan layanan pemerintah yang barang/jasa tersebut Hdak di produksi oleh UPT.
pemerintahan dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga 3.  Uraian tentang daTar BUMN dan BUMD beserta
apabila Hdak tersedia akan mengganggu bisnis utamanya.
k e h i d u p a n m a s y a r a k a t a t a u
penyelenggaraan pemerintah;
3.  Layanan yang diberikan belum disediakan
oleh BUMN, BUMD, SWASTA, atau Penyedia
lainnya.
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN

Tersedianya sumber daya yang 1.  Pegawai yang akan ditempatkan pada 1.  Jumlah pegawai yang akan ditempatkan
melipuN pegawai, pembiayaan, UPT Ndak mengakibatkan terganggunya pada UPT beserta asal unit kerjanya dan
sarana dan prasarana. kinerja unit-unit organisasi yang lain jumlah pegawai pada unit kerja asal.
2.  Tidak menambah pegawai baru baik PNS 2.  Rasio belanja pegawai terhadap APBD
ataupun Honorer sebelum dan sesudah terbentuk UPT.
3.  Belanja Pegawai dan biaya operasional 3.  Nama gedung yang akan digunakan oleh UPT
kantor Ndak mengurangi balanja publik dan dilampirkan foto gedung.
4.  Tersedianya sarana dan prasarana kerja
berupa kantor dan peralengkapannya.

Memiliki Standar Operasional Dukomen SOP sudah ditandatangani oleh Nomor dan Judul SOP yang berkaitan dengan
P r o s e d u r ( S O P ) d a l a m kepala perangkat daerah pelaksanaan tugas UPT
m e l a k s a n a k a n t u g a s t e k n i s
operasional tertentu dan/atau
tugas teknis penunjang tertentu.

M e m p e r h a N k a n k e s e r a s i a n Tidak melaksanakan kegaiatan yang


hubungan antara Pemerintah menjadi kewenangan kabupaten/kota
Provinsi dengan pemerintah serta Ndak tumpang Nndih dengan
Kabupaten/Kota. kegiatan kabupaten/kota

Tersedianya jabatan fungsional Terdapat tenaga teknis yang diperlukan Jenis tenaga teknis yang dipersaratkan dan nama
teknis sesuai dengan tugas dan untuk melaksanakan kegiatan pada UPT pegawai beserta bukN keahlian yang dimiliki
fungsi UPTD yang bersangkutan. t e r s e b u t s e s u a i d e n g a n s t a n d a r sesuai dengan keahlian yang dipersyaratkan.
kompetensi yang berlaku.
HUBUNGAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN
KLASIFIKASI UPTD PROV

KELAS A: DIBENTUK APABILA


1.  Lingkup tugas dan fungsinya meliputi dua bidang fungsi
dinas/badan atau Wilayah kerja lebih dari 1 kab/kota

2.  Jumlah jam kerja efektif 15.000 jam kerja per tahun

KELAS B: DIBENTUK APABILA


1.  Lingkup tugas dan fungsinya hanya 1 fungsi dinas/badan
pada dinas/badan atau Wilayah kerjanya hanya 1 kabupaten/
kota
2.  Jumlah jam kerja efektif antara 6000 s/d kurang dari 15.000
jam per tahun.
SUSUNAN ORG UPTD PROVINSI KELAS A DAN KELAS B

KEPALA KEPALA

SUBBAG TU SUBBAG TU

2 SEKSI JAFUNG

JAFUNG
PETA JABATAN UPT PROVINSI

Kelas A: Kelas B:
1.  Kepala UPTD 1.  Kepala UPTD
2.  Kasubbag TU 2.  Kasubbag TU
3.  Kepala Seksi 3.  Pelaksana
4.  Pelaksana 4.  Jabatan Fungsional
5.  Jabatan Fungsional
Jumlah jam kerja efektif
Jumlah jam kerja efektif Lebih dari 6.000 s.d 15.000
> 15.000 jam kerja per jam kerja per tahun
tahun
HUBUNGAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN
KLASIFIKASI UPTD KAB/KOTA

Kelas A:
1.  Lingkup tugas dan fungsinya meliputi dua bidang
fungsi dinas/badan atau Wilayah kerja lebih dari 1
kecamatan
2.  Jumlah jam kerja efektif 10.000 jam kerja per tahun
Kelas B:

1.  Lingkup tugas dan fungsinya hanya 1 bidang fungsi dinas/badan


2.  Wilayah kerjanya hanya 1 kecamatan
3.  Jumlah jam kerja efektif antara 3750 s/d kurang dari 10.000 jam per
tahun.
SUSUNAN ORG UPTD KABUPATEN /KOTA KELAS A
DAN KELAS B

KEPALA KEPALA

SUBBAG TU

JAFUNG JAFUNG
PETA JABATAN UPT PROVINSI

Kelas A: Kelas B:
1.  Kepala UPTD 1.  Kepala UPTD
2.  Kasubbag TU 2.  Pelaksana
3.  Pelaksana 3.  Jabatan Fungsional
4.  Jabatan Fungsional
Jumlah jam kerja efektif
Jumlah jam kerja efektif Lebih dari 3.750 s.d kurang
> 10.000 jam kerja per 10.000 jam kerja per tahun
tahun
BEBAN KERJA

Bobot pekerjaan yang dikaitkan


pada volume kerja pegawai/ unit
organisasi dengan norma waktu
penyelesaian pekerjaannya yang
dinyatakan dalam jumlah satuan
pekerjaan.
ANALISIS BEBAN KERJA

Suatu teknik manajemen yang dilakukan


secara sistematis untuk memperoleh
informasi mengenai tingkat efektivitas
dan efisiensi kerja organisasi
berdasarkan volume kerja.
Aspek yang dianalisis

Analisis
Beban Kerja

Uraian tugas/ Volume Kerja,


Rincian kegiatan Norma Waktu,
Jabatan dukungan Tekno-
Struktural dan logi dan Jumlah
Fungsional Pegawai
BEBAN KERJA

= JUMLAH VOLUME KERJA X NORMA WAKTU


VOLUME KERJA

Sejumlah kegiatan yang dilakukan


oleh unit organisasi atau pegawai/
pejabat dalam jangka waktu
tertentu
MENGUMPULKAN DATA BEBAN
KERJA UPTD

1.  TUGAS POKOK


2.  FUNGSI
3.  OUTPUT LAYANAN
4.  TARGET LAYANAN
5.  PEKERJAAN-PEKERJAAN YANG
DILAKSANAKAN/RINCIAN
TUGAS
KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT
DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM
TINGKATAN MENEJEMEN MENENGAH (LEVEL III) :
MEMBAGI TUGAS

MEMBERI PETUNJUK

MENGATUR

MERENCANAKAN MENGEVALUASI
OPERASIONAL

MELAPORKAN

MENYELIA

DLL
KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT
DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM
TINGKATAN MENEJEMEN BAWAH (LEVEL IV) :
MEMBAGI TUGAS

MEMBIMBING

MEMERIKSA

MENGECEK
MEMBERI
PETUNJUK
MENGOREKSI

MENGONTROL

MEMBUAT LAPORAN

MERENCANAKAN
KEGIATAN, DLL
—  TABEL INVENTARISASI BEBAN KERJA
Waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan

—  Waktu produktif/efektif :
yang benar-benar digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan
—  Waktu non produktif :
Waktu kerja yang tidak digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan
Jumlah Hari Kerja dalam 1 Tahun
(5 hari kerja)

—  Jumlah hari kerja dengan 5 hari kerja:


—  Jumlah hari per tahun 365 hari
—  Libur Sabtu-Minggu ...... 104 hari
—  Libur resmi.................. 14 hari
—  Hak cuti ......................... 12 hari
------------------------130 hari
--------------
235 hari
STANDARD WAKTU KERJA UNTUK 5 HARI KERJA
(ALLOWANCE 30%)

JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL 37,5 JAM PER MINGGU

JAM KERJA PER HARI = 37,5 JAM : 5 = 7,5 JAM

JAM KERJA EFEKTIF = 70 % x 7,5 JAM = 5 JAM 15 MENIT DIBULATKAN


MENJADI 5 JAM ATAU SAMA DENGAN 300 MENIT

STANDARD WAKTU KERJA :

HARIAN = 300 MENIT

MINGGUAN = 5 HARI X 300 MENIT = 1.500 MENIT

BULANAN = 20 HARI X 300 MENIT = 6.000 MENIT

TAHUNAN = 12 BULAN X 6.000 MENIT = 72.000 MENIT


STANDARD WAKTU KERJA UNTUK 6 HARI KERJA
(ALLOWANCE 30%)

JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL 37,5 JAM PER MINGGU

JAM KERJA PER HARI = 37,5 JAM : 6 = 6,25 JAM

JAM KERJA EFEKTIF = 70 % x 6,25 JAM = 4 JAM 20 MENIT SAMA DENGAN


260 MENIT DIBULATKAN MENJADI 250 MENIT

STANDARD WAKTU KERJA :

HARIAN = 250 MENIT

MINGGUAN = 6 HARI X 250 MENIT = 1.500 MENIT

BULANAN = 24 HARI X 250 MENIT = 6.000 MENIT

TAHUNAN = 12 BULAN X 6.000 MENIT = 72.000 MENIT


STANDARD WAKTU KERJA UNTUK 6 HARI KERJA
(ALLOWANCE 25%)

v Jam Kerja PNS Per Minggu = 37,5 Jam (37 Jam 30 Menit)

v Jam Kerja PNS Per Hari = 37,5 Jam : 6 = 6,25 Jam (6 Jam 15 Menit)

v Jam Kerja Efektif Per Hari = 75% x 6,25 Jam = 4 Jam 40 Menit = 280
Menit dibulatkan menjadi 275 Menit (4 Jam 35 Menit)

v Jam Kerja Efektif Per Minggu = 6 Hari x 275 Menit = 1.650 Menit

v Jam Kerja Efektif Per Bulan = 24Hari x 275 Menit = 6.600 Menit

v Jam Kerja Efektif Per Tahun = 12 Bulan x 6.600 Menit = 79.200 Menit
= 1.320 Jam = 1.300 Jam
STANDARD WAKTU KERJA UNTUK 5 HARI KERJA
(ALLOWANCE 25%)

q  Jam Kerja PNS Per Minggu = 37,5 Jam (37 Jam 30 Menit)

q  Jam Kerja PNS Per Hari = 37,5 Jam : 5 = 7,5 Jam (7 Jam 30 Menit)

q  Jam Kerja Efektif Per Hari = 75% x 7,5 Jam = 5 Jam 37 Menit = 337
Menit dibulatkan 330 Menit (5 Jam 30 Menit)

q  Jam Kerja Efektif Per Minggu = 5 Hari x 330 Menit = 1.650 Menit

q  Jam Kerja Efektif Per Bulan = 20 Hari x 330 Menit = 6.600 Menit

q  Jam Kerja Efektif Per Tahun = 12 Bulan x 6.600 Menit = 79.200


Menit
= 1.320 Jam = 1.300 Jam
WAKTU LUANG

Waktu kerja yang diperkenankan untuk


digunakan secara tidak produktif yaitu 30% dari
jam kantor, seperti kelelahan dasar (10%),
keperluan pribadi (10%), keadaan tempat kerja
(5%) dan lain-lain
Target Penyelesaian
No Kegiatan Target
Penyelesaian
1 Rapat Koordinasi Lintas K/L 28 Feb. 2017
2 Penyusunan Kriteria Teknis Oleh K/L 1-5 Maret 2017
3 Rapat Pembahasan Pusat (K/L) dengan Pemda 1-2 Maret 2017
untuk Penyempurnaan Kriteria Teknsi
4. Penyampaian Kriteria Teknis UPT/Cabang Dinas 6 Maret 2017
dari K/L ke Kemendagri
5. Pertemuan Pusat-Daerah untuk Membahas UPT 7 Maret 2017
yang dibutuhkan Daerah
6. Pengisian Sistem Analisis Beban Kerja UPT dan 8-9 Maret 2017
Cabang Dinas
7. Fasilitasi Pembentukan UPT dan Cabang Dinas 10 Maret s.d 10 Oktober
Provinsi dan Kabupaten/Kota 2017
8. Evaluasi Pembentukan UPT dan Cabang Dinas 1 April 2017 s.d
Provinsi dan Kabupaten/Kota Desember 2018
Lanngkah Penyelesaian

—  Mengisi Profil Perangkat Daerah


—  Mengisi Analisis Beban Kerja UPT
Manual Input Profil Daerah
Pada Sistem Informasi
FASILITASI OTDA
PROFIL PERANGKAT DAERAH
Login
—  http://fasilitasi.otda.kemendagri.go.id/login
Merumuskan Indikator beban kerja
UPTD Generik

—  Menu ini hanya bisa diakses oleh


user dari K/L dan Kelompok
Diskusi

Klik
disini
Merumuskan Indikator beban kerja
UPTD Generik

—  Klik tombol biru untuk UPTD Provinsi


—  Klik tombol merah untuk UPTD Kabupaten Kota
Merumuskan Indikator beban kerja
UPTD Generik

—  Klik tombol tambah untuk membuat UPTD


Generik
—  Klik tombol edit untuk mengubah UPTD
—  Klik tombol detele untuk menghapus UPTD
Merumuskan Indikator beban kerja
UPTD Generik

—  Isikan nama UPTD Generik


—  Klik tambah untuk menambah indikator beban
kerja UPTD
—  Klik Simpan untuk menyimpan, atau batal untul
menutup tanpa menyimpan
Membentuk UPTD Provinsi atau
Kab/Kota

—  Menuini hanya tersedia untuk


pengguna dari Pemerintah daerah
Klik disini
untuk
provinsi
Klik disini
untuk kab/
kota
Membentuk UPTD Provinsi atau
Kab/Kota

—  Klik
tombol hijau untuk melihat daftar UPTD
yang sudah dibentuk
Membentuk UPTD Provinsi atau
Kab/Kota

—  Klik tombol tambah untuk membuat UPTD


—  Klik tombol edit untuk mengubah UPTD
—  Klik tombol detele untuk menghapus UPTD
Membentuk UPTD Provinsi atau
Kab/Kota

—  Isikan nama lengkap UPT yang akan dibentuk


—  Isikan kuantitas beban kerja yang menjadi
pekerjaan UPT yang akan dibentuk
—  Klik simpan
Tindak Lanjut
Penataan Kelembagaan Perangkat
Daerah:

Membangun Sinergitas Dalam Penataan


Kelembagaan dan Kepegwaian Perangkat
Daerah Menuju Dynamic Public Service
untuk Peningkatan Penyelenggaraan
Pelayanan Publik dan Pengentasan
Kemiskinan
REFORMASI BIROKRASI
WORLD CLASS PUBLIC SERVICE

Goals of 3rd Five


Year Plan (2020–
Goals of 2nd 2024)
Five Year plan
(2015–2019)
Goals of the 1st Five
Year Plan
DYNAMIC PUBLIC
(2010–2014)
SERVICE
PERFORMANCE
DRIVEN PUBLIC
REGULATION DRIVEN SERVICE
PUBLIC SERVICE

ROADMAP REFORMASI BIROKRASI


TAHAPAN PERKEMBANGAN BIROKRASI
DAN BIROKRASI PEMDA
1 2 3
Birokrasi konvensional Birokrasi Reformasi Birokrasi profesional
Role Driven Birokrasi / (Performance Driven (Dynamic Birokrasi) .
WEBERIAN Birokrasi) Ciri-ciri
1.  mengembangkan
Ciri-ciri: Curu-ciri: pendekatan “Open
1.  Memposisikan diri hanya
sebagai regulator (rule 1.  Mmpergunakan Government Partnership”
2.  kinerja birokrasi
driven), paradigma “New senantiasa mendasarkan
2.  lebih banyak berperan
untuk mengatur Public Administration” pada keterbukaan
informasi dan partisipasi
masyarakat, 2.  pengelolaan masyarakat
3.  membatasi ruang partisipasi
bagi masyarakat untuk mekanisme kerja 3.  Sistem manajemen SDM
birokrasi pada penciptaan
terlibat dalam proses dan pengambilan inovasi-inovasi kerja dan
pengambilan kebijakan,
4.  sistem manajemen SDM keputusan banyak 4.  layanan berbasis
teknologi informasi guna
berbasis pada kolusi dan mempergunakan meningkatkan daya saing
nepotisme, serta tidak
memiliki standar kinerja. pendekatan ilmu negara di kompetisi
global.
manajemen,
3.  senantiasa
PERKEMBANGAN BIROKRASI DI BERBAGAI
NEGARA

PERFORMANCE DYNAMIC BIROKRAS


REGULATION DRIVEN BIROKRASI
DRIVEN
BIROKRASI/
WEBWRIAN
No Negara PERIODE PENCAPAIAN BIROKRASI
1. USA, INGGRIS, 1930-1990 1990-2000 2000-
CANADA, NEW SEKARANG
ZWALAND DAN
AUSTRALIA
2. Korsel, Singapore
3. INDONESIA 1945 - 2014 2014 - …2025 2026 ----
MENCARI STRATEGI BARU MENGEJAR
KETERTINGGALAN BIROKRASI INDONESIA

REGULATION PERFORMANCE DYNAMIC


DRIVEN DRIVEN BIROKRASI
BIROKRASI/ BIROKRASI 2025-....
WEBWRIAN 2010-2025
1945-2014

UNTUK MENGEJAR KETERTINGGALAN BIROKRASI TIDAK CUKUP DENGAN


PENTAHAPAN,TETAPI HARUS DILAKSANAKAN SECARA BERSAMAAN
DENGAN PENGGUNAAN IT YANG TERINTEGRASI
BAGAIMANA IMPLEMENTASI STRATEGI BARU
MENGEJAR KETERTINGGALAN BIROKRASI
INDONESIA

—  MENATA BIROKRASI/KELEMBAGAAN PEMDA AGAR


MENJADI PERFORMANCE BASED BIROKRASI
—  MEMPERCEPAT PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM
PEMBINAAN PEGAWAI ASN DI DAERAH
—  MEMBANGUN LAYANAN PEMDA BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI
—  MENINGKATKAN CITRA DAERAH
DYNAMIC LOCAL GOVERNMET FRAMEWORK

PENGELOLAAN CITRA DAERAH


(TOURISM, TRADE, INVESTMENT&SOUVEREIGN)

50
AGENDA 1:
MENATA BIROKRASI/KELEMBAGAAN PEMDA AGAR MENJADI
PERFORMANCE BASED BIROKRASI
Agenda:
1.  Menstandarkan Jabatan dan Informasi Jabatan (Anjab dan Evjab)
2.  Menstandarkan Standar Kompetensi Jabatan
3.  Standardisasi Norma Waktu dan Norma Hasil Perangkat Daerah
4.  Otomatisasi Pengukuran Analisis Beban Kerja
5.  Standarisasi SOP
6.  Standarisasi Output Layanan

Strategi Pencapaian:
1.  Menyiapkan sistem informasi yang aplikasi dan infrastruktur berbagi pakai
2.  Menyiapkan Manual/Modul Pekerjaan
3.  Melatih Tim Fasilitator dari Provinsi dan Kabupaten/Kota Pilot
4.  Membentuk dan latih Tim Pelaksana di Provinsi dan Kabupaten/Kota
26
AGENDA 2:
MEMPERCEPAT PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM
PEMBINAAN PEGAWAI ASN DI DAERAH
Agenda:
1.  Integrasi Penilian Kompetensi jabatan dan standar kompetensi jabatan
2.  Otomatisasi Sertifikasi Kompetensi
3.  Integrasi pelaksanaan urusan pemerintahan, dengan perjanjian kinerja
organisasi dengan sasaran kerja pegawai
4.  Otomatisasi Pengukuran Kerja Pegawai
5.  Mengintegrasikan Sistem pembayaran tunjangan dengan Kinera Pegawai

Strategi Pencapaian:
1.  Menyiapkan sistem informasi yang aplikasi dan infrastruktur berbagi pakai
2.  Menyiapkan Manual/Modul Pekerjaan
3.  Melatih Tim Fasilitator dari Provinsi dan Kabupaten/Kota Pilot
4.  Membentuk dan latih Tim Pelaksana di Provinsi dan Kabupaten/Kota
26
AGENDA 3:
MEMBANGUN LAYANAN PEMDA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Agenda:
1.  Layanan Urusan Pemerintahan
2.  Layanan Manajemen Aspirasi Masyarakat
3.  Layanan Perecanaan, Penganggaran dengan Urusan Organisasi

Strategi Pencapaian:
1.  Menyiapkan sistem informasi yang aplikasi dan infrastruktur berbagi pakai
2.  Menyiapkan Manual/Modul Pekerjaan
3.  Melatih Tim Fasilitator dari Provinsi dan Kabupaten/Kota Pilot
4.  Membentuk dan latih Tim Pelaksana di Provinsi dan Kabupaten/Kota
26
AGENDA 4:
MENINGKATKAN CITRA DAERAH

Agenda:
1.  Identifikasi keunggulan Daerah
2.  Mengembangkan Strategy Pencitraan Daerah
3.  Menyiapkan Peta Jalan Pencitraan daerah
4.  Melakukan Pendampingan Pencitraan daerah

Strategi Pencapaian:
1.  Menyiapkan sistem informasi yang aplikasi dan infrastruktur berbagi pakai
2.  Menyiapkan Manual/Modul Pekerjaan
3.  Melatih Tim Fasilitator dari Provinsi dan Kabupaten/Kota Pilot
4.  Membentuk dan latih Tim Pelaksana di Provinsi dan Kabupaten/Kota
26
TERIMA KASIH……

You might also like