Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3
Disusun Oleh :
1. Herlina Putri Hapsari 151710301005
2. Deny Eko Prasetyo 151710301007
3. Septy Tri Wahyuni 151710301048
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dan peranan Goal Programming secara umum.
2. Untuk mengetahui metode dan langkah-langkah yang digunakan dalam Goal
Programming.
3. Untuk mengetahui penyelesaian Goal Programming dalam studi kasus.
BAB 2. PEMBAHASAN
Kendala Sistem:
2.3 Studi Kasus Dengan Penyelesaian Goal Programming
Sebuah perusahaan memproduksi 2 jenis produk yang berbeda, yaitu dan
. Produk tersebut dikerjakan melalui 2 proses pengerjaan yang berbeda, yaitu
proses I dan proses II. Proses I mampu menghasilkan 5 unit produk dan 6 unit
produk sedangkan proses II hanya mampu menghasilkan 1 unit produk dan
2 unit produk . Kapasitas maksimum proses I dan II berturut-turut adalah 60
dan 16. Dalam hal ini perusahaan menetapkan 4 macam sasaran, yaitu:
1. Kapasitas yang tersedia pada proses I dimanfaatkan secara maksimum.
2. Kapasitas yang tersedia pada proses II dimanfaatkan secara maksimum.
3. Produksi paling sedikit 10 unit.
4. Produksi paling sedikit 6 unt.
Berapakah jumlah produksi optimal yang harus diproduksi oleh perusahaan?
Penyelesaian:
Variable keputusan dari contoh kasus diatas adalah:
= Jumlah produk yang diproduksi.
= Jumlah produk yang diproduksi.
Fungsi Kendala:
Sesuai dengan sasaran yang akan dicapai, maka model goal programming untuk
kasus ini akan menjadi :
Dengan:
= 1,2,3,4
Penyelesaian model ini dimulai dengan membuat tabel simpleks awal sebagai
berikut :
Berdasarkan tabel 2.2 yang menjadi kolom kunci adalah kolom ke-2 dimana
memiliki nilai negatif terbesar yaitu -6 dan yang menjadi baris kunci adalah baris
ke-4 karena memiliki terkecil yaitu :
Pemilihan Kolom Kunci
Langkah selanjutnya adalah mencari sistem kanonikal yaitu sistem dimana nilai
elemen pivot bernilai 1 dan elemen lain bernilai nol dengan cara mengalikan baris
pivot dengan -1 lalu menambahkannya dengan semua elemen dibaris pertama.
Misalnya untuk baris pertamadapat dilihat sebagai berikut :
BAB 3. PENUTUP
2.4 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:
1. Goal programming merupakan perluasan dari linear programming untuk
mencapi tujuan atau target yang diinginkan. Dalam setiap Goal
Programming minimal terdapat tiga komponen antara lain fungsi tujuan,
kendala tujuan dan kendala non negative. Formulasi awal Goal
Programming pada dasarnya mirip dengan formulasi Linear Programming
dengan variabel keputusannya harus didefinisikan terlebuh dahulu.
Selanjutnya tujuan-tujuan bahan baku harus dispesifikasikan sesuai tingkat
kepentingannya. Kemudian mencari solusi yang meminimumkan total
penyimpangan tujuan-tujuan tersebut dari terget-targetnya atau dengan kata
lain Goal Programming merupakan alat analisis untuk meminimumkan
deviasi (penyimpangan) berbagai tujuan, sasaran atau target yang telah
ditetapkan, sehingga memenuhi target (mendekati target) yang telah
ditentukan menrut skala prioritasnya masing-masing dari suatu metode yang
melibatkan berbagai tujuan yang bahkan saling konflik ke dalam proses
formulasinya. Model goal programming banyak diterapkan dalam beberapa
situasi pengambilan keputusan, seperti bidang finance, produksi, marketing,
dan akuntansi.
2. Goal programming dapat diselesaikan dengan metode grafik dan metode
simpleks. Metode simpleks pada Goal Programming sedikit berbeda dengan
metode simpleks pada Linier Programming yaitu terdapat perhitungan
fungsi tujuan untuk setiap prioritas. Sedangkan pada perusahaan yang
menangani sektor pertanian lebih banyak menggunakan metode multimedia
atau dengan software LINDO. Langkah-langkah dalam merumuskan Goal
Programming antara lain menentukan variabel keputusan, menentukan
kendala-kendala, menentukan prioritas utama, menentukan bobot dan
menentukan fungsi tujuan.