You are on page 1of 12

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan

Volume XV No.1 April 2015

KETERLIBATAN ISTRI NELAYAN DALAM MENAMBAH PENGHASILAN KELUARGA DI


KELURAHAN PASIE NAN TIGO KOTA PADANG

Oleh: Wirdatul ‘Aini


e--mail: wirdatul.aini@yahoo.co.id

Universitas Negeri Padang

Abstract
The research aimed at describing the involvement of anglers’
anglers’ wives in helping the family
income at Pasie Nan Tigo Padang. The research discussed several aspects related to the
observed variable. They were: (1) the underlying reasons why the wives helped the family
income; (2) the roles of the wives seen from the
their
ir profile, educational background; (3) how
the anglers’ wives helped the family income. The design of the research was qualitative
research; a case study. This research described what happened in the field naturally. It was
about the involvement of angler
anglers’
s’ wives in helping the family income at Pasie Nan Tigo
Padang. The focus of the research was how far the involvement was done. The data were
obtained by using snowball sampling technique. The data was validated through
triangulation. Data was obtained fro from
m the women who worked to help the family income,
and from the neighborhood who knew the women or the subject of the research. Research
findings showed: (1) the purpose of the anglers’ wives working to add the family income
were to help fulfilling the fami
family
ly needs, (2) the anglers’ wives worked for four up to eight
hours a day, even more, most of them were graduated from elementary school, junior and
senior high school. The research suggested that the anglers’ wives should have various
skills so that they could
ould live in a better condition, and it was expected that the government
developed micro business for them.

Keywords: the involvement of anglers’wives, family income, family

PENDAHULUAN Kesadaran wanita untuk berkiprah di luar


Pada masa lalu atau beberapa tahun rumah tangganya meningkat, terutama di jumpai di
sebelum globalisasi masyarakat kita khususnya kota-kota
kota besar, dan juga sekarang di pedesaanpun
kaum wanita , jarang kita jumpai mereka bekerja di kita temui kaum perempuan sibuk bekerja di luar
luar rumah untuk mencari nafkah. Kewajiban rumah. Meningkatnya kaum wanita bekerj
bekerja di luar
bekerja mencari nafkah adalah tanggung jawab rumah, dalam rangka mengaktualisasikan dirinya
kepala keluarga atau suami. Tetapi hhal itu berbeda dan menghilangkan imajinasi wanita identik
pada masa sekarang, dimana sangat banyak kaum dengan pekerjaan rumah tangga, yang dunianya
wanita baik mereka yang sudah berumah tangga hanya seputar suami, anak dan dapur. Menurut
ikut bekerja di luar rumah dengan berbagai Budiman Arif (1982), pada masyarakat tetentu
pekerjaan. Wanita yang bekerja di luar rumah masih ada juga yang memandang
emandang wanita serta
mereka mempunyai beberapa alasan, dan bahkan posisinya sebagai Nature Theory bahwa kaum
pada masa sekarang
ng bekerja atau keinginan bekerja perempuan mempunyai sifat feminisme, maka
sudah merupakan suatu yang wajar atau mungkin lingkungan yang cocok untuk wanita bekerja hanya
sudah mendarah daging pada kaum wanita. Begitu seputar lingkungan keluarga, dan jika ada wanita
juga masyarakat menganggap dan menerimanya bekerja di luar rumah dianggap menyalahi
sebagai suatu hal yang lumrah atau biasa bila ada kodratnya sebagai wanita yang feminisme.
wanita yang bekerja di luar untuk me meningkatkan Dengan meningkatnya wanita yang bekerja
ekonomi keluarga. di luar rumah dikalangan masyarakat ada pro dan
kontra, nampak dari konsepsi yang digunakan yaitu

73

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

konsepsi peran ganda wanita. Wanita dapat Berdasarkan kenyataan tersebut bagaimana pula
melakukan dua peran sekali gus yaitu peran tanggungjawab istri nelayan dalam menambah
kewanitaannya feminism Role dan peranannya penghasilan keluarga di kelurahan Pasie Nan Tigo
pencari nafkah Work Role, dimana peranan yang Kota Padang, peneliti merasa tertarik untuk
satu tanpa harus mengganggu peranan yang lainnya menelitinya.
(Pudjiwati 1983). Dengan demikian wanita akan Berdasarkan latar belakang masalah yang
dapat berkiprah dalam karirnya dengan tidak telah dikemukakan
akan di atas, maka keterlibatan istri
mengabaikan peran kewanitaannya. nelayan dalam rangka menambah penghasilan
Untuk memperoleh gambaran tentang keluarga merupakan fenomena yang perlu dijawab
peningkatan partisipasi wanita yang bekerja di luar dalam kaitannya dengan peran ganda wanita,
rumah menurut Hardyastuti dan Watie (1994), karena keterlibatan istri nelayan dalam aktifitas
terjadi peningkatan partisipasi angkatan kerja bekerja tidak harus terikat dengan waktu.
w Dengan
wanita . Data dari Biro Pusat Statistik tahun 1998, adanya alternatif ini merupakan salah satu pilihan
ada lebih kurang 38,8%, %, wanita bekerja di luar yang baik bagi istri nelayan, namun tanpa
rumah dan meningkat pada tahun 2000 menjadi penelitian yang mendalam anggapan seperti itu
40%, dan diperkirakan selalu meningkat sampai tidak dapat diterima begitu saja, dibutuhkan
tahun 2012 saja sudah mencapai lebih 43.7% informasi yang mendalam untuk membuktikannya.
wanita yang berkiprah di luar rumah. Berdasarkan Fokus dari penelitian
nelitian ini adalah “sejauh mana
data Bapedalda Sumbar (2000) menjelaskan bahwa keterlibatan istri nelayan dalam menambah
angkatan
ngkatan kerja perempuan bertumbuh lebih cepat penghasilan keluarga”
dibandingkan angkatan kerja laki-laki.
laki. Angkatan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kerja laki-laki
laki bertumbuh sekitar 2,76%, sedangkan memperoleh, gambaran, dan membahas tentang:
angkatan kerja perempuan bertambah sekitar Tujuan
juan istri nelayan bekerja di luar rumah
3,25%. Besarnya pertambahan angkatan kerja disamping tugasnya sebagai ibu rrumah tangga,
perempuan dibandingkan angkatan
gkatan kerja laki
laki-laki makna keterlibatan istri dalam menambah
semenjak tahun 1998 disebabkan karena krisis penghasilan keluarga dari profil istri nelayan (dari
ekonomi yang dialami bangsa Indonesia secara waktu yang dicurahkan dalam menambah
nasional maupun secara daerah. penghasilan keluarga, serta tingkat pendidikan),
Keterlibatan wanita dalam kegiatan bentuk-bentuk
bentuk keterlibatan istri nelayan dalam
menambah penghasilan keluarga menurut menambah penghasilan ilan keluarga. Penelitian ini
Hardyastuti (1994), terjadi di daerah perkotaan dan diharapkan dapat bermanfaat sebagai pedoman, dan
juga di daerah pedesaan. Wanita yang tempat informasi bagi istri nelayan tentang sumbangannya
tinggalnya di perkotaan mereka bekerja di sektor dalam menambah penghasilan keluarga, sebagai
formal, seperti pegawai kantoran, guru, dsb masukan dalam meningkatkan peran wanita dalam
kemudian di sektor informal seperti pabrik, ekonomi keluarga, disamping tugas po pokoknya
perusahaan, pegawai toko, berwiraswasta dsb. Bagi sebagai ibu rumah tangga
wanita
nita yang tinggal di pedesaan, sektor pertanian Dalam rangka meningkatkan peranan
dalam arti sempit dan perikanan atau nelayan wanita dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan
dalam arti luas memungkinkan sebagai tumpuan negara terutama dalam pembangunan adalah
hidup keluarga dan mencari peluang kerja yang dengan mengusahakan tumbuhnya sikap mental
terdekat. Disamping itu di pedesaan wanita dapat serta kesadaran kaum wanita untuk melaksanakan
pula berkiprah pada sektor
tor formal seperti menjadi perannya sesuai
esuai dengan kodratnya sebagai wanita.
guru, pegawai kantor juga ada, berwiraswasta dsb. Perubahan sikap mental serta kesadaran dikalangan
Begitu juga halnya yang dialami kaum wanita akan mampu menjadikan mereka
masyarakat di daerah pantai pada keluarga nelayan lebih bebas melaksanakan perannya di lingkungan
Kelurahan Pasie Nantigo, Kecamatan Koto Tangah keluarga dan masyarakat. Untuk dapat
Padang, berdasarkan wawancara tanggal 24 Maret merealisaikan perannya tersebut, kaum wanita wa
2014 dengan Ketua Nelayan yan Wirman, diperoleh harus mempunyai kemauan dan kemampuan untuk
informasi pengahasilan nelayan setiap bulannya menggeser nilai-nilai
nilai yang kurang atau tidak
belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan menguntungkan bagi kehidupannya sebagai
keluarganya. Untuk mengatasi permasalahan individu maupun sebagai anggota masyarakat.
kurangnya penghasilan suami, istri ikut terlibat Menurut Kuncoro (1997), faktor faktor-faktor
untuk meningkatkan pengasilan keluarga.
kel yang menyebabkan pergeseran peningkatan

74

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

peranan wanita ada tiga macam: yakni, konsepsi peranan wanita yaitu pandangan moderat,
gender, konsepsi feminisme, dan pandangan merupakan pandangan yang dapat menjebatani
moderat. Pandangan pertama mengenai konsepsi pandangan pertama dan kedua. Pandangan ini
gender adalah pandangan yang berpegang teguh menganut alokasi waktu yang luwes artinya wanita
pada kedudukan wanita sebagai penanggung jawab dapat memilih waktu yang tepat kapan dia harus
penuh urusan rumah tangga . Peranan eranan wanita mengerjakan pekerjaan produktifnya, dan kapan
secara alamiah sangat penting dalam kehidupan harus mengerjakan pekerjaan domestiknya sesuai
rumah tangga, terutama dalam proses reproduksi, dengan kebutuhan keluarga (Suratiyah, K dan Santi
pendidikan anak, membina keluarga yang porsinya Hardi 1994).
lebih pada pekerjaan-pekerjaan
pekerjaan rumah tangga, Kesempatan meningkatkan usaha
usa
sedangkan pria lebih pada pekerjaan di luar rumah tergantung dari waktu atau jam kerja yang
(Mien 1986) dikerahkan dalam usaha. Waktu yang tersedia
Begitu pentingnya peranan ibu dalam untuk melakukan pekerjaan dalam sehari disebut
rumah tangga, timbul kekhawatiran jika seorang jam kerja. Rata-rata
rata jam kerja wanita mencari
ibu terlalu banyak beraktifitas di luar rumah akan nafkah dalam sehari menurut P Pudjiwati Sajakyo
berpengaruh terhadap keharmonisan rumah tangga. (1983) 2-4 4 jam sedangkan lak laki-laki 7-9 jam.
Penelitian Pudjiwati (1983) yang dilakukan di dua Berdasarkan hal tersbut jelas bahwa jam kerja akan
desa di Jawa Barat, t, berdasarkan temuan curahan mempengaruhi tingkat ekonomi rumah tangga
waktu kerja wanita dalam pekerjaan rumah rata- rata seseorang, sebab jam kerja salah satu faktor
rata delapan jam perhari tidak jauh berbeda dengan penentu dalam menghitung pendapatan dan tingkat
jam kerja laki-laki
laki untuk pencarian nafkah, ia kesejahteraan, karena jam kerja merupakan input
sampai pada suatu kesimpulan jika wanita dalam proses produksi
melakukan pekerjan rumah tangga ter termasuk Untuk menjabarkan peranan wanita secara
pekerjaan produktif. tajam baik di dalam maupun di luar rumah tangga
Pandangan kedua adalah gerakan feminism, diperlukan penelaahan terhadap ekonomi anggota
menurut Budiman Arif (1982), dapat dibagai rumah tangga (suami dan istri) dengan
menjadi tiga macam feminism yakni: feminism mempergunakan suatu pendekatan yaitu dengan
liberal, feminism social, dan feminism radikal. mengestimasi nilai waktu atau pekerjaan yang
Ketiga gerekan feminism di atas berpijak dari dicurahkan oleh seorang individu dalam
anggapan bahwa secara empirik wanita memiliki perekonomian keluarga. White (1976) menjelaskan
kedudukan kurang beruntung karena menempatkan bahwa nilai waktu dalam ekonomi rumah tangga
wanita tidak lebih dari objek laki-laki
laki tertindas dan merupakan variabel yang kuat dan berguna dalam
tereksploitasi secara sistematis. Gerakan feminism menuangkan perilaku ekonomis rumah tangga.
ini berusaha untuk merubah struktur yang y ada Tersedianya data empiris
mpiris yang cukup dalam system
dengan pendekatan yang ada dan berbeda, mulai perekonomian tertentu mengenai curahan waktu itu
dari pendekatan psikologis, pendekatan faktor- faktor seperti untuk konsumsi dsb, sehingga waktu atau
faktor social ekonomi sampai
mpai pada pembaharuan pekerjaan dapat dihitung, baik pada tingkat
hukum dan tuntutan perubahan peraturan baru yang individu yang menunjukkan strategi yang
memperlakukan wanita secara sama rata. dijalankan rumah tangga untuk mempertahankan
Berdasarkan kenyataanan wanita sudah lama kelangsungan hidupnya.
melibatkan dirinya kedalam kegiatan ekonomi Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah
hanya saja karena tidak menerima upah yang jelas, pendidikan bapak (kepala keluarga) dan pendidikan
sifatnya tidak lebih dari pada membantu suami, ibu yang berperan sebagai pencari nafkah untuk
maka hal ini menjadi suatu yang dipertentangkan. membantu menambah pengahasilan keluarga.
Ada dua pandangan yang berkaitan dengan Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
pengaruh
ruh perkembangan teknologi terhadap wanita. pendidikan
ikan memegang peranan penting dalam
Pertama teknologi cendrung menghilangkan proses peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
pekerjaan wanita. Kedua ada gejala bahwa Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu
introduksi teknologi akan mengurangi kesempatan proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan
kerja bagi wanita., namun disisi lain pandangan
pandangan- kualitas sumberdaya manusia itu sendiri.
pandangan tersebut tampaknya menyemenyetujui bahwa Menyadari pentingnya proses peni
peningkatan kualitas
teknologi telah meningkatkan produktifitas tenaga sumberdaya , maka pemerintah bersama kalangan
wanita. Pandangan ketiga tentang peningkatan swasta sama-sama
sama telah dan terus berupaya

75

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

mewujudkan amanat tersebut melalui penambahan penghasilan keluarga. Dengan


pengembangan pembangunan pendidikan. Wanita demikian subjek dari penelitian ini adalah wanita
bekerja di luar rumah akan diamati tingkat istri nelayan yang terlibat dalam menambah
pendidikan formal mereka. Ibu-ibu
ibu yang bekerja di pengasilan keluarga di Kelurahan Pasie Nan Tigo,
luar rumah tingkat pendidikan formal mereka serta informan lainnya seperti aparat kelurahan
bervariasi atau tidak. Apakah tingkat pendidikan serta orang-orang terdekat seperti suami, tetangga
yang ditempuh menentukan partisipasinya bekerja istri nelayan yang bisa memberikan informasi yang
di luar rumah. lengkap sesuai dengan tujuan penelitian.
Pada umumnya para nelayan mempunyai Untuk mendapatkan informasi yang
penghasilan yang tidak menentu dan tidak te tetap, relevan dan urgen dari para informan, peneliti
dan terkadang sering belum mencukupi untuk melakukannya melalui wawancara yang mendalam
pemenuhan kebutuhan keluarga. Dengan demikian kepada subjek penelitian yakni istri nelayan dan
partisipasi angkatan kerja wanita cukup tinggi., dan observasi dengan menggunakan teknik bola salju
menurut Suratiyahah K (1994), ada dua alasan pokok (snowball sampling technique), (Bogdan dan
keterlibatan wanita dalam angkatan kerja: (1) Biklen, 1982, Miles dan Huberman (1984). Dalam
keharusan, yangg merefleksikan kondisi penghasilan penelitian ini para informan dan key Person yang
rumah tangga yang bersangkutan rendah, sehingga akan dijadikan subjek penelitian
itian adalah wanita istri
bekerja untuk meringankan beban rumah tangga, nelayan beserta suami mereka.
(2) memilih untuk bekerja yang merefleksikan Proses analisis data penelitian kualitatif
kondisi sosial ekonomi pada tingkat menengah ke dalam prakteknya tidak dapat dipisah-pisahkan
dipisah
atas berarti masuknya wanita pada angkatan kerja dengan proses pengumpulan data. Kedua kegiatan
bukan karena tekanan ekonomi melainkan motivasi ini berjalan secara serempak yaitu kegiatan analisis
tertentu seperti mencari kesibukan, mengisi waktu data dikerjakan
akan bersamaan dengan pengumpulan
luang, mencari kepuasan diri, mencari afiliasi diri data dan dilanjutkan setelah pengumpulan data
atau mencari tambahan penghasilan. Oleh karena selesai (Sparadley 1989, Bogdan dan Biklen 1982,
itu semakin rendah tingkat sosial ekonomi ssuatu Miles dan Hoberman 1984). Dengan demikian
masyarakat, maka tingkat partisipasi angkatan kerja secara teoritis analisis dan pengumpulan data
wanita cendrung semakin meningkat. dilakukan secara berulang-ulangulang (cyclical)
(cycli guna
memecahkan masalah. Dalam melakukan analisis
METODE PENELITIAN data kualitatif, miles dan Huberman (1984;21-23),
(1984;21
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian “menyarankan melalui tiga tahapan untuk
yang telah diuraikan sebelumnya, maka jenis dikerjakan yaitu: (1) reduksi data (2) display data,
penelitian yang akan digunakan adalah penelitian dan (3 ) kesimpulan/verifikasi.
kualitatif dan termasuk jenis studi kasus. Penelitian Untuk mendapatkan data yang
ya
kualitatif mendeskripsikan suatu gejala, kejadian, kredibilitasnya tinggi maka dalam penelitian ini
peristiwa yang terjadi
erjadi dilapangan apa adanya tanpa digunakan dua bentuk pemeriksaan keabsahan
melakukan penambahan atau intervensi terhadap data., menurut Moleong (1996) sebagai berikut: (1)
sasaran penelitian. Melalui penelitian kualitatif teknik ketekunan pengamatan, maksudnya adalah
peneliti akan menemukan secara mendalam dalam penelitian ini akan dicari hal-hal
hal unsur-unsur
keterlibatan istri nelayan dalam menambah keterangan-keterangan
keterangan dalam situasi yang sangat
pengahasilan keluarga di Kelurahan pasie na nan Tigo relevan dengan masalah yang diteliti. Kemudian
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Dalam peneliti akan memusatkan perhatian pada hal-halhal
penelitian ini berbagai faktor yang terkait dengan tersebut secara rinci, teliti dan berkesinambungan,
keterlibatan istri nelayan sebagai penambah lalu hasil penelitian itu akan ditelaah secara
pengahasilan
silan keluarga yaitu; tujuan keterlibatan mendalam sampai pada suatuu titik sehingga hasil
istri di bidang ekonomi, makna keterlibatan istri yang diperoleh dapat dipahami, (2) teknik
dari profil istritri nelayan, dari waktu yang triangulasi, yaitu teknik memeriksa keabsahan data
dicurahkan dalam menambah penghasilan keluarga, yang memanfaatkan sesuatu yang di luar data itu.
tingkat pendidikan, dan bentuk-bentuk
bentuk keterlibatan Untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan
istri nelayan dalam menambah pengahsilan perbandingan terhadap data, sehingga data itu i dapat
keluarga. dipercaya. Ada empat macam triangulasi yang
Subjek atau informan dalam penelitian ini dikemukakan oleh Denzim dalam Moleong (1996)
adalah orang yang terlibat langsun langsung dalam yaitu triangulasi sumber, metode, penyelidik, dan

76

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

teori. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
teknik triangulasi yang digunakan adalah Hasil Penelitian
triangulasi sumber
er sebagaimana yang dikemukakan Deskripsi Umum Lokasi
oleh Moleong (1996), apabila data diperoleh dari Penelitian.Lingkungan masyarakat di Kelurahan
berbagai sumber, teknik triangulasi yang paling Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota
tepat dipakai adalah triangulasi sumber atau Padang
ng ada yang tinggal dekat dengan pantai dan
pemeriksaan data melalui sumber lain. Teknik ada juga yang tinggal jauh dari pantai atau di area
triangulasi berdasarkan sumber berart
berarti perumahan. Kelurahan Pasie nan Tigo Kecamatan
perbandingan dan pengecek balik derajat Koto Tangah ini terbagi menjadi empat daerah
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh yaitu; Pasie Sabalah, Pasie Kandang, Pasie Dama
melalui orang-orang
orang (sumber) yang berbeda. Pada dan Pasie Gurun.
penelitian ini triangulasi dilakukan pada orang Jumlah penduduk Kelurahan Pasie nan
yang mengetahui keterlibatan wanita istri nelayan Tigo 11.920 jiwa dan terdiri dari 2.296 kepala
dalam menambah penghasilann keluarga, yakni para keluarga. Berikut ini pada tabel I akan
suami, beserta tetangga yang terdekat dengan digambarkan penduduk berdasarkan RT/RW
subjek penelitian. Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto
Tangah tahun 2012 sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kelurahan Pasie Nan Tigo tahun 2012


Jumlah Laki-
No RT/RW Laki-Laki Perempuan Laki &
Perempuan
1 01 661 571 1182
2 02 470 525 995
3 03 769 731 1500
4. 04 736 622 1357
5. 05 770 726 1436
6. 06 525 646 1171
7. 07 561 394 995
8. 08 999 900 1899
9. 09 501 454 955
10 10 55 154 409
Jumlah 6197 5723 11.920
(Sumber Data: Dokumentasi di Kelurahan Pasie NanTigo)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat membantu menambah penghasilan keluarga adalah
bahwa jumlah seluruh penduduk Kelurahan Pasie sebagai istri yang mempunyai kemauan yang kuat,
Nan Tigo pada tahun 2012 sebanyak 11.920 orang. keuletan dalam bekerja untuk ikut berpartispasi
Penduduk yang tinggal di kelurahan ini memiliki dalam rangka membantu suami untuk bekerja
bermacam-macam
macam pekerjaan diantaranya pegawai dalam rangka memenuhi kebutuhan anggota
negeri sipil, pegawai swasta, pedagang, tukang keluaga. Berbagai jenis pekerjaan yang dilakukan
ojek, wiraswasta dan nelayan. Sebahagian istri nelayan dalam membantu menambah
pekerjaan kepala keluarga di kelurahan Pasie Nan penghasilan
an keluarga. Untuk lebih jelasnya hasil
Tigo adalah sebagai nelayan. Gambaran Istri penelitian ini dapat dideskripsikan berikut ini.
Nelayan. Gambaran istri nelayan sebagai

Tabel 2. Pendidikan Keluarga Nelayan (Orang Tua)


Tidak Sekolah/Tidak Tamat PT
Tamat SD, SMP, SMA SD SMP SMA -
593 orang 996 0rang 58 orang 13 orang -

Sumber Data: (dokumen Ketua Nelayan)

77

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa Kalau hasil tangkapan nelayan banyak, maka
tingkat pendidikan nelayan dan istrinya secara kegiatan pengeringan ikan juga rutin dilakukan ibu
formal tamat SD, Tamat SLTP, tamatt SLTA, droup YL, sehingga dalam satu bulan ibu YL dapat
out pendidikan formal SD, SLTP, SMA. penghasilan sampai Rp. 20.000.000,.-
20.000.000,. (Dua Puluh
Berdasarkan tingkat pendidikan istri nelayan tidak Juta Rupiah), dan ibu YL ini bekerja dengan
menjadi faktor penentu bagi mereka berpartisipasi anggota kelompok. Jika di rata-ratakan
ratakan penghasilan
bekerja untuk membantu menambah penghasilan ibu YL sekitar Rp. 4.000.000 (Empat Jut Juta Rupiah)
kepala keluarga. Tingkat pendidikan formal yang setiap bulannya, sebab ibu YL tidak rutin setiap
diperoleh istri
stri nelayan tidak mempengaruhinya hari mengeringkan ikan dan tergantung kepada
untuk bekerja membantu suami menambah hasil tangkapan ikan dari nelayan. Jadi kegiatan
penghasilan keluarga, maknanya bahwa tamat pengeringan ikan ini tergantung kepada musim,
pendidikan SD, SMP, SMA, ataupun tidak tamat kadang-kadang
kadang ada, kadang tidak ada.
SD, SMP, SMA, para istri nelayan dapat bekerja Berdasarkan wawancara ara dan pengamatan
membantu menambah penghasilan keluarga, pada peneliti terhadap ibu YL terungkap bahwa,
umumnya
mnya dengan cara berwirausaha. Berdasarkan kemauan ibu YL tinggi tehadap upayanya
informasi yang diperoleh bahwa pengahasilan istri membantu menambah penghasilan keluarga.
nelayan ada yang lebih tinggi, jika dibandingkan Terlihat walaupun kegiatan pengeringan ikan tidak
dengan penghasilan kepala keluarga/suami. rutin setiap hari, namun ada saatnya tangkapan ikan
Penghasilan suami sebagai nelayan tidak dapat nelayan banyak sehingga ikan dapat pula
dipastikan, rata-rata perbulan
ulan Rp. 1.000.000,. (Satu dikeringkan dalam jumlah yang banyak pula,
Juta Rupiah). Kemudian berdasarkan data yang sehingga ibu YL ini termasuk ibu yang ulet, rajin,
diperoleh rata-rata
rata penghasilan istri perbulan sehingga ia dapat memperoleh penghasilan yang
berkisar antara Rp. 1.500.000,-sampai
sampai dengan Rp lumayan, sehingga kehidupannya lebih baik. Ibu
4.000.000,. setiap bulannya. Jika diamati kemauan YL ini sudah dapat memenuhi kebutuhan pokoknya
pokok
istri untuk bekerja lebih tinggi untuk membantu sehari-hari,
hari, disamping itu ibu YL ini sudah dapat
menambah penghasilan suami. Keuletan, kerja memenuhi kebutuhan yang sekunder diantaranya
keras yang ditujukkan oleh istri nelayan rumah cukup bagus, sudah mempunyai alat
menjadikan mereka mempunyai penghasilan yang transportasi sepeda motor, mempunyai TV , Hp dll.
lebih besar bila dibandingkan dengan suami Selanjutnya ibu YL ini sudah berkeluarga,
mereka. mempunyai anak tiga orang, g, dan dua orang bekerja
Tujuan keterlibatan istri bekerja, disamping sebagai pegawai negeri, dan satu lagi sedang kuliah
tugasnya sebagai ibuu rumah tangga. Berdasarkan di Universitas Bung Hatta Padang, tetapi saat
hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan sekarang lebih tertarik mengembangkan usaha
ibu MR, terungkap bahwa ia bekerja mengeringkan mengeringkan ikan bersama ibunya.
ikan adalah dalam rangka memenuhi Berdasarkan hasil wawancara peneliti
kebutuhannya baik kebutuhan pisiologis seperti dengan ibu RS tanggal anggal 20 Oktober 20214
kebutuhan akan makan sehari-hari hari ataupun, terungkap bahwa ibu RS bekerja menjual lontong
kebutuhan akan pendidikan anak anak-anaknya. dan minuman adalah dalam rangka menambah
Selanjutnya ibu tersebut mengemukakan bahwa penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan pokok sangat mahal sekarang, jika pokok sehari-hari
hari seperti membeli beras, lauk pauk,
hanya suami bekerja tentu kebutuhan pokok tidak termasuk kebutuhan membeli pakaian, serta
dapat dipenuhi. Oleh karena itu saya juga harus kebutuhan
tuhan akan pendidikan anaknya. Ibu RS juga
bekerja untuk membantu suami dalam rangka dapat mengungkapkan bahwa pengasilan suaminya
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kebutuhan sehari
sehari-hari. sebagai nelayan belum mencukupi untuk
Selanjutnya hasil pengamatan dan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,
sehari dimana
wawancara peneliti dengan ibuk YL, dapat diambil penghasilan suaminya kadang-kadang kadang Rp. 50.000
maknanya bahwa, Ibu YL ini termasuk ibu yang (Lima Puluh Ribu) sehari kadang-kadang
kadang bisa
cukup berhasil dalam melakukan kegiatan lebih. Jika di rata-ratakan
ratakan suaminya dalam satu
pengolahan ikan dalam rangka menambah bulan memperoleh penghasilan Rp.
penghasilan keluarga. Ibu YL ini dalam sehari jika 1.500.000,.(Satu Juta Lima Ratus Rupiah) sampai
tangkapan ikan nelayan berhasil dapat membeli dengan Rp. 2.000.000,.( Dua Juta Rupiah). Untuk
ikan basah sampai delapan keranjang, dan harga saat sekarang keluarga dengan jumlah anak dua
satu keranjang ikan Rp. 400.000,.- Rp. 500.000,. atau tiga orang penghasilan suami sebagai nelayan

78

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

dua juta rupiah tidak mencukupi, untuk itu istri sehari-hari,


hari, karena penghasilan suaminya sebagai
harus bekerja untuk membantu suami memenuhi seorang nelayan penghasilannya setiap bulannya
kebutuhan anggota keluarga. tidak dapat dipastikan,kadang-kadang berhasil
Hasil wawancara peneliti dengan ibu AR kadang-kadang tidak berhasil.
pekerjaannya adalah membuat palai bada dalam Makna keterlibatan istri nelayan dalam
rangka membantu menambah penghaspenghasilan suami. menambah penghasilan keluarga dari waktu yang
Dari hasil wawancara peneliti dengan ibu Ar dapat mereka curahkan untuk bekerja. Berdasarkan
diambil kesimpulan bahwa ia bekerja dalam rangka wawancara dengan istri nelayan mengenai waktu
memanfaatkan waktu kosong sekalian untuk yang mereka pergunakan bekerja untuk membantu
menambah penghasilan suami. Suaminya sebagai menambah penghasilan suami rata-rata
rata 4-8 jam
seorang nelayan belum dapat memenuhi semua sehari, bahkan bisa melebihi 8 jam sehari terutama
kebutuhan pokoknya sehari-hari,
hari, sementara bahan-
bahan bagi ibu-ibu yang bekerja sehari-hari
hari mengeringkan
bahan kebutuhan pokok harganya selalu meningkat ikan. Nilai waktu dalam ekonomi keluarga
termasuk harga beras yang merupakan kebutuhan merupakan faktor yang penting dalam membantu
pokok sehari-hari
hari harus dipenuhi. Kemudian ibu penambah penghasilan keluarga. Istri nelayan yang
AR termotivasi untuk bekerja karena anak-anaknya
anak menghargai,
gai, dan memanfaatkan waktu dengan
sekolah tentu membutuhkan biaya yangya besar pula, sebaiknya akan dapat lebih berhasil dalam
misalnya untuk membeli baju seragam sekolah membantu menambah penghasilan keluarga.
termasuk pakaian ibu sehari-hari. Untuk lebih jelasnya hasil wawancara penliti
Berdasarkan temuan penelitian melalui dengan ibu YL sebagai berikut:
pengamatan dan wawancara mendalam dengan Berdasarkan hasil wawancara peneliti
subjek penelitian, maka untuk menguji keabsahan dengan ibu YL mengenai berapaerapa lama waktu yang
data yang diperoleh dari subjek pene penelitian digunakan bekerja dalam sehari untuk bekerja
digunakan teknik triangulasi sumber, melalui mengeringkan ikan dalam rangka membantu
wawancara penulis WR suami ibu YL dapat menambah penghasilan suami sebagai nelayan rata- rata
diambil kesimpulan bahwa pekerjaannya sebagai rata waktu dipergunakan sehari lebih kurang 8 jam,
nelayan penghasilan setiap bulan tidak dapat dan bahkan kadang-kadang
kadang lebih 8 jam sehari
dipastikan, karena pekerjaan sebagai nelayan bekerjaa sebagai pengering ikan. Pengeringan ikan
sangat tergantung kepada keadaanadaan cuaca. Jika ini juga sangat tergantung kepada keadaan cuaca
cuaca buruk sering badai dan pada malam hari panas. Selanjutnya wawancara peneliti dengan ibu
bulan purnama itu biasanya tangkapan ikan kurang AR tentang waktu yang dipergunakan dalam sehari
sekali, dan jika cuaca baik kadang
kadang-kadang ikan untuk bekerja menambah penghasilan keluarga.
dapat. Untuk mencukupi pemenuhan kebutuhan Berikut wawancara peneliti
iti dengan ibu AR penjual
keluarga suami (WR), sangat terbantu oleh istrinya palai bada berikut ini. Berdasarkan hasil
yangg bekerja sebagai pengering ikan. Ikan basah wawancara peneliti dengan ibu AR penjual palai
dibeli oleh ibu YL di pantai, kemudian dibersihkan bada mengenai waktu yang dibutuhkan bekerja
dan diberi garam dan dikeringkan di bawah sinar sehari untuk membantu menambah penghasilan
matahari. Penghasilan ibu YL lumayan dapat keluarga dirata-ratakan 7-88 jam sehari. Dari hasil
memenuhi kebutuhan keluarga sehari sehari-hari, wawancara dengan ibu-ibu ibu yang bekerja untuk
disamping kebutuhan pokok ibuu ini juga sudah membantu menambah penghasilan keluarga tetang
dapat memenuhi kebutuhan yang sifatnya sekunder waktu yang dipergunakan dalam sehari ada 77-8
seperti sudah dapat memiliki TV, sepeda motor jam sehari.
dsb, seperti telah di paparkan pada temuan Bentuk-Bentuk
Bentuk Keterlibatan Istri Nelayan
penelitian bagian terdahulu. dalam Menambah Penghasilan Keluarga.
Untuk melengkapai data yang diperoleh Berdasarkan wawancara dengan istri ist nelayan
dari WR, juga diperoleh data dari tetangga istri diperoleh informasi bahwa bentuk-bentuk
bentuk
nelayan yang bernama MT tergambar dari hasil keterlibatan istri nelayan dalam membantu
wawancara peneliti sebagai berikut; Berdasarkan menambah penghasilan keluarga adalah sebagai
wawancara peneliti dengan tetangga MT terungkap berikut:
bahwa ibu RS rajin bekerja sebagai penjual lontong Pertama, bekerja sebagai pengering ikan.
sayur, dan minuman untuk sarapan pada pagi hari. Istri nelayan yang melakukan usaha pengeringan
Kelihatannya ibu RS dapat membantu suaminya ikan ini lumayan baik hasil yang diperoleh. Proses
dalam rangka memenuhi kebutuhan pokoknya kerja pengeringan ikan ini dilakukan secara

79

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

alamiah dan sederhana sekali prosesnya yakni ikan kelapa sampai agak hitam, kemudian ikan siap
basah, dibersihkan, kemudian dikasih garam lalu dimakan. Berdasarkan informsi dari ibu ibu-ibu yang
dikeringkan dibawah terik matahari, jika panasnya bekerja sebagai pembuat palai bada ini
bagus satu hari saja sudah kering dan jika panasnya penghasilanya rata-rata
rata setiap bulannya Rp.
kurang butuh waktu dua atau 3 hari ikan sudah 2.000.000,- Rp. 3.000.000,- setiap bulannya.
kering dan siap dipasarkan. Mengenai pemasaran Pekerjaan sebagai pembuat masakan palai bada ini
ikan kering ini prospeknya cukup bagus ikan kering kelihatannya fluktuatif, tergantung kepada
ini sangat laku dipasaran. Seberapa banyak ikan musiman tangkapan ikan. Jika ikan bada banyak
siap dikeringkan oleh ibu-ibu
ibu akan habis terju
terjual dan ditangkap nelayan ibu-ibuibu dapat membuat palai
tidak ada yang tersisa. Pekerjaaan ibu
ibu-ibu sebagai bada, jika tangkapan ikan bada kurang, maka ibu ibu-
pengering ikan cukup menjajikan juga asal ibu ibu-ibu ibu tersebut tentu tidak dapat membuat masakan
ini mau melakukan usaha pengeringan ikan, maka palai bada. Walaupun usaha ibu-ibu ibu membuat palai
pemasarannya sudah ada. Untuk dapat berusaha bada ini tergantung kepada tangkapan hasil ikan
membantu menambah penghasilan keluarga yang nelayan, yang jelas ibu-ibu ibu ini mempunyai
sangat dipentingkan
tingkan ada kemauan untuk berusaha motivasi yang tinggi untuk bekerja membantu
dan jalan terbuka untuk memperoleh hasil yang menambah penghasilan keluarga. Kemudian
bagus. Mengenai modal untuk berusaha hasil informasi yang peneliti peroleh dari ibu ibu-ibu
wawancara diperoleh: bahwa ibu-ibu ibu ini sudah pembuat palai bada bahwa palai bada yang mereka
mempunyai modal, sehingga sudah dapat membeli hasilkan di jual ke luar dari Kelurahan Pasie Nan
ikan basah. Caranya ikan dibeli dalam hitungan
hi Tigo, dan di jual di pasar tardisional Tabing, pasar
keranjang, dimana satu keranjang harganya Rp. Ulak Karang dsb.
400.000,. sampai Rp 500.000,.Ikan dibersihkan Ketiga, bekerja sebagai pembuat lontong
diberi garam, lalu dikeringkan. Jika tangkapan ikan sayur dan minuman diwarung. Bekerja sebagai
nelayan banyak, maka ibu-ibuibu dapat mengeringkan pembuat
embuat lontong dan minuman di pasar tradisional
ikan sampai 5 atau 8 keranjang sehari dan langsung pasie kandang dilakukan oleh ibu-ibu
ibu istri nelayan
di keringkan.
ingkan. Pekerjaan mengeringkan ikan ini juga merupakan pekerjaan yang dapat membantu
proses kerjanya ada yang dilakukan dalam bentuk menambah penghasilan keluarga. Membuat lontong
individual dan ada pula dilakukan dalam bentuk gulai proses kerjanya tidak sulit, dan bahan- bahan
berkelompok. Ibu-ibu
ibu yang pekerjaannya bahannya mudah diperoleh oleh di pasar tradisional.
mengeringkan ikan ini prospeknya cukup bagus, Cara/proses membuat lontong sayur bahannya
seberapa saja ikan yang dieringkan ppemasarannya beras dibuat lontong masak di dalam ketupat atau
tidak mendapat kesulitan. Ikan kering ini cukup dibuat dengan masak nasi lunak pakai wajan
diminati masyarakat, tidak saja untuk masyarakat kemudian, didinginkan. Untuk teman lontong
lokal, tetapi ikan ini juga dijual ke luar Daerah dibuat gulai, bahannya santan kelapa, ditambah
Sumatera Barat. Bagi ibu-ibu ibu yang sudah sayur
yur dapat berupa nangka, atau buncis di buat
mempunyai modal usaha sudah agak besar gulai kasih cabe halus beserta bumbunya bawang
hasilnya cukup menjanjikan.
njanjikan. Penghasilan ibu
ibu-ibu merah, bawang putih, daun kunyit kemudian masak
setiap bulannya rata-rata
rata empat juta rupiah sampai sampai matang. Setelah matang lontong di potong
lima juta ruipah setiap bulannya. sesuai selera, kemudian dicampur dengan gulai siap
Kedua, bekerja sebagai membuat masakan dihidangkan, biasanya
anya untuk santapan pada pagi
dari ikan yakni membuat palai bada, ciri khas hari sebagai pengganti makan nasi. Bekerja sebagai
masakan ibu-ibuibu di daerah Pasie Nan Tigo. Palai pembuat lontong yang dilakukan oleh ibu-ibuibu istri
bada ini adalah temannya nasi sebagai lauk atau nelayan juga dapat membantu menambah
protein. Palai bada adalah sejenis masakan yang penghasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
bahannya adalah ikan bada, kelapa, cabe, bawang keluarga. Informasi diperoleh dari ibu-ibu
ibu yang
merah, bawang putih, jeruk nipis, kunyit, daun bekerja sebagai pembuat lontong bahwa mereka
ruku-ruku,
ruku, sebagai pengharum masakan. Proses dapat pengahsilan setiap bulannya Rp. 2.000.000,
2.000.000,-
kerjanya kelapa diparut, kemudian cabe digiling Rp. 3.000.000,- setiap bulannya. Sementara
halus, tambahan bawang merah, bawang putih penghasilan suaminnya sebagai seorang nelayan
digiling halus, kemudian kelapa parut digiling tidak menentu, kadang-kadang
kadang dapat ikan dan
halus, tambahan jeruk nipis diaduk semuanya kadang-kadang tidak, dirata-ratakan
ratakan penghasilan
kemudian dibungkus pakai daun pisang. Setelah itu suaminya setiap bulannya Rp. 1.000.000,-
1.000.000, Dengan
dibakar dengan api bara kayu atau api dari kulit demikian bekerja sebagai pembuat lontong sayur

80

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

yang dilakukan ibu-ibu


ibu istri nelayan juga dapat dipenuhi adalah kebutuhan akan kelangsungan
membantu menambah pengahasilan keluarga. pendidikan anak-anak.
anak. Disamping pemenuhan
kebutuhan primer di atas keterlibatan istri nelayan
Pembahasan dalam bekerja menambahambah penghasilan keluarga
Berdasarkan temuan penelitian adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan yang
sebagaimana
agaimana yang telah dikemukakan di atas maka sekunder sifatnya, seperti kebutuhan TV, alat
berikut ini akan dibahas sesuai dengan teori yang transportasi dirasakan untuk saat sekarang sebagai
berkaitan dengan aspek yang diteliti. Untuk lebih kebutuhan yang juga harus dipenuhi disamping
jelasnya berikut ini akan di gambarkan temuan, dan kebutuhan pokok lainnya.
kemudian dibahas berdasarkan teori yang relevan. Berdasarkan temuan an penelitian di atas
Pertama, Tingkat
ngkat pendidikan istri nelayan. Sudjana (1992), mengemukakan bahwa untuk
Berdasarkan temuan penelitian menggambarkan memelihara dan mengembangkan kehidupan
bahwa tingkat pendidikan formal istri nelayan manusia, maka manusia memerlukan kebutuhan
adalah tamat SD, SMP, SMA, bahkan ada yang dalam hidupnya, tanpa adanya pemenuhan
drop out SD, SMP, dan SMA. Tingkat pendidikan kebutuhan hidup manusia maka kehidupannya akan
formal yang diperoleh istri nelayan baik yang tamat terancam,dan bahkan manusia sia akan mengalami
atau drop out pendidikan formal tidak ketinggalan dan mungkin akan mengalami
membedakannya dalam partisipasinya membantu kematian, terutama jika kebutuhan pisik seperti
menambah penghasilan suami. Para istri nelayan makan tidak terpenuhi. Secara lebih luas Sudjana
dapat bekerja sesuai dengan kemauannya serta (1992) menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia
ketrampilan yang dimiliki untuk dapat membantu memiliki dua kebutuhan yaitu kebutuhan pisiologis
suami dalam memenuhi kebutuhan an keluarganya. yang
ng berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang
Pendidikan formal yang diperoleh dapat menuntun sifatnya primer seperti kebutuhan akan makanan,
seseorang untuk bekerja asal seorang itu mau pakaian, penyediaan akan perumahan, dan
berusaha. kebutuhan psikologis yang berkaitan dengan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk kebutuhan akan pendidikan, kasih sayang,
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan perhatian, keamanan,
an, kebutuhan akan keselamatan.
kes
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan
peranannya pada
ada masa yang akan datang. Menurut manusia maka manusia perlu pekerjaan agar
Tirtarahardja (1994) menyatakan bahwa manusia mempunyai penghasilan. Penghasilan
pemerintah memiliki kebijakan pokok untuk yang diperoleh manusia akan dapat memenuhi
jenjang
ng pendidikan dasar dan menengah yaitu kebutuhan hidupnya. Berbagai jenis pekerjaan yang
pemerataan kesempatan belajar, peningkatan mutu dilakukan oleh manusia agar mereka dapat
pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan, dan menghasilkan dan dapat memenuhi kebutuhannya,
peningkatan efeiensi dan efektifitas pendidikan. diantaranya pekerjaaan yang dilakukan oleh istri
Dengan demikian pendidikan akan dapat merubah nelayan dalam membantu menambah penghasilan
kualitas seseorang kearah yang lebih baik, ini suami mereka sebagai nelayan. Pekerjaan yang
berarti memberikan kemungkinan dapat dapat dilakukan oleh istri nelayan adalah sebagai
memperoleh pekerjaan dengan mudah dan layak pengeringan
an ikan, berjualan makanan lontong
serta meningkatkan ketrampilan bekerja
ekerja dan tingkat sebagai pengganti nasi pada pagi hari, dan
penghasilan seseorang dapat meningkat. berjualan
n palai bada sebagai lauk pauk.
Kedua, Tujuan keterlibatan istri nelayan Ketiga. Makna keterlibatan istri nelayan
bekerja menambah penghasilan keluarga. Temuan dalam menambah penghasilan keluarga dari waktu
penelitian menggambarkan bahwa tujuan ibu-ibu ibu yang dicurahkan dalam menambah penghasilan.
istri nelayan mereka bekerja adalah dalam rangka Berdasarkan
arkan temuan penelitian menggambarkan
membantu menambahh penghasilan suami untuk waktu yang digunakan isri nelayan untuk bekerja
memenuhi kebutuhan pokok sehari sehari-hari ataupun membantu suami menambah penghasilan keluarga
kebutuhan lebih tinggi sifatnya baik berupa 4-8
8 jam sehari, bahkan bisa melebihi 8 jam sehari
kebutuhan pokok atau kebutuhan sekunder. Secara terutama bagi ibu-ibuibu yang bekerja sehari-hari
sehari
lebih jelas temuan penelitian ibu-ibu
ibu bekerja adalah mengeringkan ikan. Nilai waktu tu dalam ekonomi
dalam ragka memenuhi akan kebutuhan pisik pis yang keluarga merupakan faktor yang penting dalam
sangat mendasar yakni kebutuhan akan makanan, membantu penambah penghasilan keluarga. Istri
pakaian, perumahan. Kebutuhan lain yang harus nelayan yang menghargai dan memanfaatkan

81

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

waktu dengan sebaik-baiknya


baiknya akan dapat lebih dijalankan rumah tangga untuk mempertahankan
berhasil dalam membantu menambah penghasilan kelangsungan hidupnya.
keluarga. Keempat, bentuk-bentuk
bentuk keterlibatan istri
Kesempatantan meningkatkan usaha sangat nelayan dalam menambah ah penghasilan keluarga.
tergantung dari waktu atau jam kerja yang Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dikerahkan dalam usaha. Waktu yang tersedia mendalam dengan istri nelayan diperoleh informasi
dalam melakukan pekerjaan sehari disebut jam bahwa bentuk-bentuk
bentuk keterlibatan istri nelayan
kerja. Rata-rata
rata jam kerja wanita mencari nafkah dalam membantu menambah penghasilan keluarga
dalam sehari menurut Pudjiwati Sajakyo (1983) 2-4 adalah; (1) bekerja sebagai pengeringan ikan, ddan
jam sedangkan laki-laki 7-99 jam. Temuan penlitian hasilnya cukup besar terutama bagi ibu yang punya
menggambarkan bahwa waktu yang dicurahkan modal untuk mengembangkan hasil usahanya, (2)
oleh istri nelayan dalam menambah penghasilan bekerja sebagai membuat masakan dari ikan yakni
keluarga 4-88 jam sehari bahkan bisa melebihi 8 jam membuat palai bada, dan (3) bekerja sebagai
sehari, terutama ibu-ibu
ibu yang bekerja sehari
sehari-hari pembuat lontong sayur dan minuman di warung.
mengeringkan ikan. Berdasarkan temuan Hasil pekerjaan yang dilakukan oleh istri nelayan
penelitian tersebut lamanya waktu yang dicurahkan cukup mencapai hasil yang menggembirakan,
oleh istri nelayan dalam menambah penghasilan dimana kekurangan penghasilan suami dapat
keluarga karena motivasi ibu-ibu ibu bekerja saat dilengkapi oleh istri, dan pada umumnya temuan
sekarang cukup tinggi dan akan mempengaruhi penelitian menggambarkan pengahasilan istri setiap
tingkat ekonomi rumah tangga. Jam kerja sala salah bulannya melebihi penghasilan suami.
satu faktor penentu dalam menghitung pendapatan Pada umumnya
umnya para nelayan mempunyai
dan tingkat kesejahteraan, karena jam kerja penghasilan yang tidak menentu dan tidak tetap,
merupakan input proses produksi. dan terkadang sering belum mencukupi untuk
Pendapat di atas didukung oleh pendapat pemenuhan kebutuhan keluarga. Dengan demikian
Suratiyah
ah (1994), bahwa pada waktu ibu rumah partisipasi angkatan kerja wanita cukup tinggi., dan
tangga sedang sibuk mencari nafkah, maka menurut Suratiyahah K (1994), ada dua aalasan pokok
kegiatan rumah tangga sehari-hari hari yang tetap keterlibatan wanita dalam angkatan kerja: (1)
menjadi tanggungjawabnya dapat ditunda dahulu. keharusan, yang merefleksikan kondisi penghasilan
Bila dalam rumah tangga ada anak perempuan atau rumah tangga yang bersangkutan rendah, sehingga
anggota rumah tangga lain, bahkan suami, bekerja untuk meringankan beban rumah tangga,
pekerjaan rumah tangga bisa dilakukan oleh anak, (2) memilih untuk bekerja yang merefleksikan
suami, atau anggota rumah tangga gga lain. Karena kondisi sosial
osial ekonomi pada tingkat menengah ke
curahan waktu sangat berpengaruh pada atas berarti masuknya wanita pada angkatan kerja
pendapatan rumah tangga, waktu yang tersedia bukan karena tekanan ekonomi melainkan motivasi
dialokasikan untuk memaksimalkan pendapatan tertentu seperti mencari kesibukan, mengisi waktu
dan kesejahteraan ekonomi keluarga. luang, mencari kepuasan diri, mencari afiliasi diri
Untuk menjabarkan peranan wanita secara atau mencari tambahanhan penghasilan. Oleh karena
tajam baik di dalam maupun di luar rrumah tangga itu semakin rendah tingkat sosial ekonomi suatu
diperlukan penelaahan terhadap ekonomi anggota masyrakat, maka tingkat partisipasi angkatan kerja
rumah tangga (suami dan istri) dengan wanita cendrung semakin meningkat.
mempergunakan suatu pendekatan yaitu dengan Berdasarkan pendapat Suratiyah K (1994),
mengestimasi nilai waktu atau pekerjaan yang bahwa alasan pokok keterlibatan wanita dalam
dicurahkan oleh seorang individu dalam angkatann kerja adanya keharusan yang
perekonomian keluarga. White (1976)
976) menjelaskan merefleksikan kondisi penghasilan rumah tangga
bahwa nilai waktu dalam ekonomi rumah tangga yang bersangkutan rendah, sehingga bekerja adalah
merupakan variabel yang kuat dan berguna dalam untuk meringankan beban rumah tangga. Begitu
menuangkan perilaku ekonomis rumah tangga. juga istri nelayan bekerja mencari nafkah adalah
Tersedianya data empiris yang cukup dalam system dalam rangka membantu suami untuk memenuhim
perekonomian tertentu mengenai curahan waktu itu kebutuhan anggota keluarga. Penghasilan suami
sepertii untuk konsumsi dsb, sehingga waktu atau sebagai istri nelayan belum cukup untuk memenuhi
pekerjaan dapat dihitung, baik pada tingkat kebutuhan hidup anggota keluarga, dengan
individu yang menunjukkan strategi yang demikian istri juga bertanggung jawab, dan terlibat
untuk membantu menambah pengasilan keluarga.

82

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

Berdasarkan pendapat
dapat Suratiyah K (1994), jelas untuk dapat mengembangkan masyarakat yang
tegambar bahwa keterlibatan istri nelayan dalam tingkat ekonominya tergolong rendah.
bekerja untuk menambah penghasilan keluarga ,
adalah karena penghasilan suami/kepala keluarga DAFTAR PUSTAKA
sebagai nelayan belum mencukupi untuk
Arief, Armen. 1992. Sepuluh Segi Kehidupan
memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga ist istri
Keluarga.. Makalah Seminar Nasional
Nasi
telibat dan mempunyai tanggungjawab terhadap
Pendidikan Kehidupan Keluarga
kelangsungan kehidupan keluarganya, dalam
Bahagia, tanggal 14 September 1992 di
memenuhi kebutuhan yang sifatnya primer ataupun
Padang. Pusat Studi PKLH IKIP
sekunder, termasuk kebutuhan akan pendidikan
Padang
anak-anak
anak mereka ke depannya atau untuk hari
esoknya. Kemudian temuan juga ga menggambarkan
Biro Pusat Statisik Kota Padang 1998
partisipasi istri bekerja disamping sebagai ibu
rumah tangga menggambarkan bahwa penghasilan
Bogdan, R .C. 1982. Qualitaive Research for
ibu-ibu
ibu bahkan lebih besar dari penghasilan
Educational and Introduction to
suminya sebagai nelayan.
Method London: Allyn
Theory and Method.
and Brem Inc
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Budiman, Arif. 1982. Pembagian Kerja Secara
Berdasarkan temuan penelitian dan
Seksual.. Jakarta: PT Gramedia
pembahasannya maka pada bagian ini akan
disampaikan kesimpulan sebagai berikut: Tingkat
Bapedalda. 2000.. Neraca Kualitas Lingkungan
pendidikan formal istri nelayan adalah lulusan SD,
Hidup Daerah Propinsi Sumatera
SMP, SLTA, dan bahkan ada diantara mereka tidak
Barat Padang
lulus lulus pendidikan formal atau drop out SD,
SMP dan SMA, dan mereka dapat te terlibat bekerja
Hardyastuti, dkk. 1994. Produksi Reproduksi.
untuk menambah penghasilan suami terutama
Studi Kasus Pekerja
rja Wanita pada
dalam berwirausaha. Waktu yang dicurahkan oleh
Industri Rumah Tangga Payau di
istri nelayan bekerja sebagai penambah penghasilan
Derah Istimewa. Yokyakarta: Puslit
keluarga 4 sampai 8 jam sehari, bahkan ada yang
Kependudukan UGM
melebihi mereka bekerja 8 jam sehari. Tujuan istri
nelayan
layan bekerja membantu suami menambah
Kuncoro, Mundjarat.1994. Ekonomi
penghasilan keluarga adalah untuk memenuhi
Pembangunan.. Teori Masalah dan
kebutuhan yang sifatnya primer dan kebutuhan
Kebijakan, YKPN Yokyakarta.
yang sifatnya sekunder. Jenis pekerjaan istri
nelayan bekerja menambah penghasilan suami
Miles & Huberman. 1984. Qualitative Data
adalah: sebagai pengeringan ikan, membuat palai
Analysis, A, Source Book of New
bada sebagai sambal temannya nasi, dan sebagai
Method. London: Sge Publication
pembuat lontong sayur dan minuman pada pagi
Beverly Hills
hari.
Mien, Ahmad Rifai. 1986. Manusia Madura
Madura.
Saran
Yokyakarta: Pilar Media
Berdasarkan temuan penelitian dan
kesimpulan penelitian sebagaimana yang telah
Moleong, Lexy J. 1996. Metodologi Penelitian
dikemukakan di atas maka pada bagian ini akan
Kualitatif.. Bandung: PT Remaja
dikemukakan saran-saran
aran sebagai berikut:
Rosdakarya.
Diharapkan kepada istri nelayan untuk selalu lebih
meningkatkan produktifitasnya bekerja sebagai
Poedjiwati. 1983, Pengembangan Peran Wanita
penambah penghasilan keluarga sehingga dapat
Khususnya di Pedesaan yang Sedang
tercapai dan terpenuhi kebutuhan--kebutuhannya
Berubah dan Masyarakat Pertanian ke
baik kebutuhan pisik maupun kebutuhan
Masyarakat Industri.
Industri Jakarta:
psikologisnya,
gisnya, serta kebutuhan akan pendidikan
Gramedia.
anak-anak
anak mereka. Diharapkan kepada pemerintah

83

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi
PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume XV No.1 April 2015

Sudjana, H D. 1992. Pendidikan Luar Sekolah Peningkatan Mutu Tenaga


Wawasan Sejarah Perkembangan Kependidikan Dirjen Pendidikan
Falsafah & Teori Pendukung Asas. Tinggi.
Bandung:
andung: Nusantara Press
White, Benyamin dan Endang Lestari Hastuti.
Suratiyah, Ken, dan Sunarto Santi Hardi. 1994 1976. Subordinasi Tersembunyi
Wanita Kerja dan Rumah Tangga
Tangga. Pengaruh Pria dan Wanita dalam
Puslit Kependudukan UGM. Kegiatan Rumah Tangga dan
Masyarakat di Dua Desa Jawa Barat.
Tirtarahardja, Umar. 1994. Pengantar Pendidikan.
Pendidikan Agro Ekonomi Survey Bogor
Jakarta: Proyek Pembinaan dan

84

PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan |


Diterbitkan Online | http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi

You might also like