You are on page 1of 31

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI RAWAT INAP

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripuma.
A. Latar Belakang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
kefarmasian, dan peralatan (Pasal 7 ayat 1 UU No. 44 Tahun 2009
Persyaratan bangunan Rumah Sakit harus memenuhi:
1. Persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung pada umumnya, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan
kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang
termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut
Bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud diatas paling sedikit terdiri atas ruang rawat
jalan; ruang rawat inap;ruang gawat darurat; ruang operasi/ruang seterilisasi; ruang tenaga
kesehatan; ruang radiologi; ruang laboratorium; ruang farmasi; ruang kantor dan administrasi;
ruang ibadah, ruang tunggu; ruang mekanik; ruang dapur; laundry; kamar jenazah; taman;
pengolahan sampah; dan pelataran parkir yang mencukupi. Sedangkan untuk pengorganisasian
Rumah Sakit kelas D minimal paling sedikit terdiri Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan
medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan .
Rumah Sakit Muhammadiyah Babat (RSMB) adalah Amal Usaha Muhammadiyah Bidang
Kesehatan (AUMKES). Amal usaha kesehatan adalah bentuk usaha bidang kesehatan berupa
pelayanan kesehatan dan bentuk lainnya yang dilembagakan, didirikan, dimiliki dan
diselenggarakan serta dikelola secara sepenuhnya oleh Persyarikatan Muhammadiyah
(Muhammadiyah, 2011)
.
Instalasi Rawat inap merupakan salah satu unsur pelayanan medis yang harus dimiliki Rumah
Sakit Muharnmadiyah Babat memiliki fungsi dan peran dalam memberikan pelayanan prosedur
terapeutik dan diagnostik serta pengobatan pada pasien dalam sebuah lingkungan yang tidak
membutuhkan rawat inap di Rumah Sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu pengorganisasian
yang cukup kompleks untuk mengatur dan mengkoordinasikan pelayanan yang ada di instalasi
tersebut.

B. Tujuan

Dengan dibuatnya pedoman pengorganisasian Instalasi Rawat inap, bertujuan untuk: :


1.Sebagai pedoman dan panduan dalam menggerakkan organisasi Instalasi Rawat inap dalam
rangka memberikan pelayanan medis kepada pasien.

2.Sebagai acuan jajaran yang berada di Instalasi Rawat inap dalam melaksanakan program
kerja dan kegiatan sehari-hari.

3.Untuk memberikan arah dalam memberikan pelayanan medis yang bermutu dan berkualitas.

C. Ruang Lingkup
Pedoman pengorganisasian Instalasi Rawat inap ini meliputi penataan organisasi, jabatan,
ketenagaan, mekanisme kerja dan penataan administrasi bagi jajaran di Instalasi Rawat inap.
Selain itu, sebagai pelimpahan kewenangan dan kemandirian di bagian Instalasi Rawat inap,
maka pedoman ini juga berlaku secara umum di RS Muhammadiyah Babat dan bagian lain dapat
saling menghormati kewenangan dan kemandirian. masing-masing bagian dengan interaksi,
komunikasi dan integrasi dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan pasien maupun tidak
langsung berhubungan dengan pasien.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT

A. Sejarah Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

Sebelum Rumah Sakit Muhammadiyah Babat berdiri seperti sekarang ini,sekitar tahun 1968
beberapa pimpinan ranting Muhammadiyah Babat Barat berinisiatif untuk mendirikan sebuah
POLI KLINIK ISLAM asuhan muhammadiyah ranting babat barat bekerja sama dengan
lembaga kesehatan.

Mahasiswa islam (LKHMI)HMI cabang Surabaya.Pimpinan ranting Muhammadiyah Babat


Barat Pada waktu itu ketuanya adalah A.Zaenuri,pengurus Pembina adalah Alm Bpk Suryadi
(ketua),Alm Bpk H.Abdul Rosyid (bendahara),Alm Bpk.Anas Adenan(wakil Bendahara),Alm
Bpk.Kuswareh(sekertaris).

Pendiri POLI KLINIK ISLAM asuhan Muhammadiyah babat barat tersebut mendapatkan
persetujuhan dari pimpinan PKU Muhammadiyah Wilayah jawa timur yaitu Alm Bpk, Dr.Moh
Soeherman dengan dokter penangung jawabnya adalah .Alm Dr.Soejitno.Pada awal kegiatannya
POLI KLINIK ISLAM Asuhan Muhammadiyah Babat Barat menyewa rumah Alm.Bpk.H.
Dardak di jalan pendidikan barat,kemudian pindah lagi menyewa rumah Alm.Bpk H.Abdul
Rosyid di jalan pendidikan.pada tanggal 21 juli 1968 dilakukan pembukaan POLI KLINIK
ISLAM.Asuhan Muhammadiyah abat Barat dengan mengadakan pengobatan masal secara
geratis kepada masyarakat yang dikuti kurang lebih 300 pasien/peserta.

Praktek dokter dibuka pada hari sabtu sore/malam dan di lanjutkan pada hari ahad
pagi/siang,sedagkan ada pada hari lainnya ditangani oleh seorang mantra yaitu Alm. Bpk
Ngadimin,kemudian dilanjutkan oleh Alm.Bpk R.Soehoed.Sedangkan yang menjadi tenaga
pelaksana adalah :

Alm.Bpk.Mufid sebagai ketua pelaksana

Achadiyah Purwaningsih bagian keuangan

Suwarni bagian obat

Alm.Bpk.Wardoyo bagian loket/pendaftaran

Subandi pembantu mantra

Selang kurang lebih 2(dua) tahun kemudian ibu-ibu Aisiyah cabang Babat yang diketahui
oleh
Ibu Maisyaroh berinisiatif mendirikan BKIA/Rumah Bersalin dengan menempati/meminjam
rumah Alm. Bpk.H Mudjayin yang berada di jalan raya Babat.Kemudian pada tanggal 1 Maret
1973 BKIA/Rumah bersalin pindah dengan menyewa rumah Alm.Bpk Achmad Syukri selama
2(dua) tahun yang berada di jalan raya Babat.

Pengoperasian BKIA/Rumah Bersalin di bawah tanggung jawab dokter puskesmas babat


yaitu dr.Ismuhadi,dengan tenaga pelaksana sebagai berikut : Ninik Iswahyudi(bidan),Sunifah
&Musasaroh Pembantu Bidan.

Pada pertengahan tahun 1973 Pimpinan cabang Muhammadiyah Babat berhasil membeli
sebidang tanah (+ 1425m2) di jalan KHA Dahlan Babat.Dan selanjutnya oleh pimpinan PKU
Wilayah pengelolah BP,BKIA/RB diserahkan kepada pimpinan Cabang Muhammadiyah
Babat.PCM Babat kemudian mendelegasikan kepada 3(tiga) orang untuk mengelolah BP yaitu:

Zaenal Mas’ud(alm) : Sebagai PJS Ketua Pelaksana.

Abdul Choliq Sunhaji : bagian administrasi.

Mahfud Aly Pasha : bagian keuangan.

B.Kondisi Rumah Sakit Muhammadiyah Babat Saat ini.

RumahSakit Muhammadiyah Babat merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan


sejak tahun 1968 dengan berbagai layanan yang terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat
dalam bidang layanan kesehatan.Selain itu Rumah Sakit Muhammadiyah Babat merupakan
rumah sakit rujukan dari berbagai daerah yang beradadi sekitar Kabupaten Tuban ,Bojonegoro
dan Kabupaten Lamongan Sendiri, Hal ini sebagai akibat dari letak Rumah Sakt Muhammadiyah
Babat yang sangat strategis yaitu berada dipersimpangan dari kabupaten Tuban,Bojonegoro dan
Lamongan.

Rumah Sakit Muhammadiyah Babat sampai dengan tahun 2014 telah memiliki layanan poli
sepesialis sebanyak 8 macam antara lain yaitu:

1)Poli spesialis Anak.

2)Poli spesialis Penyakit Dalam.

3)Poli spesialis Kandungan.

4)Poli spesialis Bedah Umum.

5)Poli spesialis Bedah Tulang.

6)Poli spesialis Mata.


7)Poli spesialis Paru.

8)Poli spesialis Syaraf.

Sedangkan penunjang medis yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat antara lain adalah :

1)Laboratorium 24 jam.

2)Kamar Obat 24 jam.

3)Radiologi.

4)Ambulance 24 jam.

5)Konsul Gizi.

6)Kamar Bedah 24 Jam.

Jumlah pasien poli spesialis selama tahun 2013 sebanyak 14.154 orang,sedangkan pasien rawat
inap sebanyak 3.996 pasien.

Mengingat letak Rumah Sakit Muhammadiyah Babat yang sangat strategis tersebut,serta untuk
memenuhi keinginan dari beberapa Dokter keluarga yang sudah memberikan layanan tingkat
pertama,agar di babat ada Rumah Sakit yang bias di pakai sebagai rumah sakit rujukan bagi
peserta BPJS,maka kami pimpinan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat sebagai pemberi
pelayanan kesehatan (PPK) tigkat dua (lanjutan) bagi peserta BPJS.
BABIII
VlSI, MISI,MOTO RUMAH SAKIT

A.Visi RSMB

Terwujudnya Rumah sakit yang islami dan prima dalam pelayaan.

B.Misi RSMB

1.Menciptaka nuansa islami di lingkungan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

2.Memberikan pelayanan kesehatan yang perima kepada pasien,keluarga dan masyarakat.

3.Meningkatkan kualitas dan kuwantitas pelayanan,sarana,sumber daya insani(SDI) dengan di


dukung oleh system menejemen yang professional.

D. Motto:

IHSAN : Ikhlas dalam berkerja ,Santun dalam pelayanan.


BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Muhammadiyah Babat adalah Rumah Sakit tipe D yang dipimpin oleh
seorangDirektur, dibantu oleh kabid yanmed dan jangmed,kabid admin dan umum, kabid
keperawatan,kabid keuangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
971/Menkes/PERJIX/2009,Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan
(KesehatanRI,2009). Gambar:Bagan Organisasi RS Muhammadiyah Babat:

PCM BABAT

MPKU

DIREKTUR
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN JABATAN

INSTALAS IRAWAT INAP

A.Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap merupakan salah satu bagian dan support pelayanan
medis di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat yang berada dibawah garis komando Kabid
keperawatan..Instalasi Rawat inap dipimpin oleh seorang pejabat setingkat manajer dengan
sebutan Kepala Instalasi rawat inap dan dibantu oleh kepala TIM dan PJshife.
Gambar:
Bagan Organisasi Instalasi Rawat inap.

B.Uraian Jabatan DIREKTUR


Jabatan yang ada di Instalasi
Rawat inap terdiri dari :
Kepala Instalasi, Kepala
KABID
TIM,PJshife KEPERAWATAN
Dan Perawat Pelaksana.
Adapun uraian Jabatannya
KEPALA INSTALASI
adalah sebagaimana berikut:
RAWAT INAP
1.Kepala Instalasi Rawat
Inap.
2.KepalaTIM
3.PJShife. KA.TIM I KA.TIM II

Secara lengkap dan detail


uraian jabatan dan Instalasi
Rawat inap sebagaimana
terlamp Pj Shife Pj Shife

Pelaksana Pelaksana
BABVI
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja di Instalasi Rawat inap meliputi hubungan kerja internal dan antar Bagian
atauInstalasi.
Tata Hubungan Kerja Interna lInstalasi Rawat inap
1.Dasar Hubungan
a. Hubungan kerja antara Direksi, Kepala Bagian dan Kepala Unit dilandasi dan dijiwai
oleh nilai nilai ukhuwah Islamiyah berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadist
b, Direksi menghargai kemandirian Kepala Bagian Instalasi Rawat Inap didalarn
pengelolaan kegiatan operasional Instalasi Rawat inap sehari hari sesuai dengan tugas,
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang telah diamanatkan pada Instalasi Rawat
inap.
c. Penyelenggaraan dan pengelolaan di Instalasi Rawat inap RSMB mengacu pada ketentuan
Kebijakan dan Etika Rumah Sakit dan Job Analisis Instalasi Rawat inap yang terdapat
dalam pedoman ini.
2.Penataan Jabatan
a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Instalasi Rawat inap dilakukan berdasarkan prinsip-
prinsip manajemen Islami dan mengutamakan kolegialiatas (kebersamaan) dalam
menyelesaikan tanggung jawab,tugas dan kewajibannya.
b. Kepala TIM dapat dan atau berhak mewakili Kepala Instalasi Rawat inap pada saat
berhalangan sementara atau tetap untuk jangka waktu yang dapat diperkirakan dan/atau
maksimal1(satu)bulan,baik rencana maupun tidak terrencana.
c. Apabila Kepala Instalasi Rawat inap berhalangan tetap dan atau yang lebih
dar1(satu)bulan,maka kebijakan pemegang jabatan diserahkan sepenuhnya kepada kabid
keperawatan untuk menunjuk pejaba tpengganti sementara Kepala Instalasi Rawat inap
dan atau menunjuk pejabat tetap berdasarkan periode jabatan yang ada.
d. Segala hak dan kewajiban Kepala Instalasi Rawat inap saat berhalangan tetap dan atau
yang lebih dan 1 (satu) bulan, beralih kepada yang ditunjuk oleh Direktur sampai dengan
Kepala Instalasi Rawat inap tersebut dinyatakan dapat bekerja sesuai dengan job yang
telah ditetapkan, termasuk didalamnya adalah tugas dan kewenangan yang belum

terselesaikan saat terjadinya pengalihan jabatan tersebut.


3.PenataanPekerjaan
a. Kepala Instalasi Rawat inap membuat program secara umum dan garis besar pekerjaan
Instalasi Rawat inap yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian. pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi kegiatan di Instalasi Rawat inap Jalan setiap tahun atau sesuai
dengan ketentuan Direktur.
b. Kepala TIM menerjemahkan dan atau menguraikan program pokok Instalasi Rawat inap
secara detail berserta anggaran biaya untuk dapat dilaksanakan dan menuangkannya
dalam bentuk Term of Referent ( TOR)atau Kerangka Acuan Program.
c. Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaan secara umum didasarkan pada pedoman ini dan
secara lengkap terdapat pada Job Analisis masing-masing Pejabat dan apabila dibutuhkan
uraian secara khusus, maka akan diatur tersendiri berdasarkan kesepakatan bersama pada
jajaran struktur Instalasi Rawat inap.
4.Penataan administrasi
a. Administrasi Instalasi Rawat inap meliputi surat menyurat, brosur, pengarsipan dan
dokumentarial dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Instalasi Rawat inap dengan sistem

sentralisasi administras isesuai dengan ketentuan RSMB.


b. Untuk menjamin dan mempertanggungjawabkan setiap bentuk administrasi di Instalasi
Rawat inap, secara internal dan atau eksternal harus diketahui dan disyahkan oleh pihak-
pihak yang terkait dengan bidang yang dimaksud berdasarkan ketentuan yang berlaku di

Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

Gambar:
Hubungan Kerja Internal Instalasi Rawat inap .
Ka.Instalasi KA.TIM Pj Shife Perawat
RawatInap pelaksana

Hubungan kerja antar bagian instalasi pada Instalasi Rawat inap meliputi hampir semua bagian
instalasi dan unit yang ada di RSMB. Hal ini disebabkan Instalasi Rawat inap banyak
berhubungan dengan bagian - bagian tersebut, terutama pada bagian pelayanan pasien. Adapun
gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar:
Hubungan Antar Bagian/Instalasi Dengan Instalasi Rawat inap.

Kamar Bedah Instalasi IGD Instalasi Poli

CSSD Instalasi Radiologi


Instalasi Loundry Instalasi Rawat
Instalasi Laborat
Inap

Kasir
Instalasi Gizi

Instalasi Kamar Instalasi Rekam


Bersalin Medis

Hampir semua bagian Instalasi yang ada di RSMB berhubungan dengan Instalasi Rawat inap
dalam hal-hal:

1.Perencanaan kegiatan pelayanan rawat sehari-hari

2.Mengendalikan dan mengkoordinasikan pelayanan medis rawat inap

3.Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sarana pelayanan medic dirawat inap

4.Pencatatan dan pelaporan seluruh hasil kegiatan pelayanan rawat inap

5.Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja

6.Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan seluruh staf sesuai dengan perkembangan ilmu

Dan tehnologi kedokteran.


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

PERSONIL
A. Standarisasi Ketenagaan

Jumlah
Pengalaman dan
Nama yang
No Kualifikasi .
Jabatan diperlu
Kualifikasi Utama
kan

Formal Sertifikat
1. Kepala • S1 /D3 Pelatihan • Pendidikan S1atau DIII 1
instalasi Keperawatan Manajemen Keperawatan dengan
Rawat Pelayanan pengalaman minimal 5
Inap/Kepala Keperawatan tahun
Ruangan • Memiliki pengalaman
pengelolaan dan
pengembangan Pelayanan
Keperawatan di unit
keperawatan
• Menguasai manajemen
Pelayanan di unit
keperawatan khususnya
bidang keperawatan
• Mampu
mengoperasionalkan
komputer minimal micros
sof office dan Excel
• Berstatus sebagai
karyawan organik dan
telah bekerja di RSMB
minimal 2 Tahun.

S1/DIII
2. • Pendidikan S1atau DIII
Ka Tim Keperawatan 2
Keperawatan dengan
pengalaman minimal 5
tahun
• Berstatus sebagai
karyawan organik dan
telah bekerja di RSMB
minimal 2 Tahun.

• Pendidikan S1atau DIII


3. SI/DIII 6
PJ Sife Keperawatan
Keperawatan
• Berstatus sebagai
karyawan organik dan
telah bekerja di RSMB
minimal 2 Tahun.

4. • Pendidikan S1atau DIII 8


Perawat
SI/DIII Keperawatan
Pelaksana
Keperawatan

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan


Instalasi Rawat inap dalam menentukan kebutuhan tenaga keperawatan menggunakan
beberapa sistem, diantaranya:
1. Metode Menurut DEPKES RI Tahun 2005

Model Peghitungan kebutuhan tenaga keperawatan Berdasarkan model pendekatan yang


dapat di pergunakan dalam enghitungan tenaga keperawatan di rumah sakit sebagai
berikut:

Jumlah Tenaga perawat yang diperlukan adalah:

Jumlah jam perawatan

__________________ + Los day

Jam kerja efektif per shif

2. Metode Thailand dan Filipina

Metode Thailand dan Filipina yang didasarkan pada jumlah jam perawatan yang
dibutuhkan per pasien, hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun. Instalasi rawat inap yang
jam perawatan per pasiennya 0,5 jam.
Cara menghitung kebutuhan tenaga perawat dapat menggunakan rumus:
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 6 hafi x jumlah kunjungan (koreksi 25%) 41 jumlah
minggu efektifx 40 jam
3. Model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan.

Model pendekatan yang dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan tenaga


keperawatan (perawat dan Bidan) berdasarkan Dirjen Yanmed DEPKES RI (2001).
Dasar Perhitungan di Instalasi Rawat Inap adalah:
a. Rata-rata jumlah pasien perhari
b. Jumlah jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
e. Jam efektif perawat perhari

Rata-rata jumlah pasien x Jumlah jam perawatan/hari


Jam efektif /hari

Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah faktor koreksi dengan
a.Hari libur/cuti/haribesar(lossday)

Jumlah hari libur masing2 perawat /th + Cuti + hari Besar x Jurnlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif

3.RekrutmendanSeleksi

Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, menarik para calon karyawan untuk
dipekerjakan dalam dan oleh organisasi. Rekrutmen juga merupakan serangkaian kegiatan
memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang
diperlukan untuk menutupi kekurangan yang telah diidentifikasi oleh manajer SDI dalam
perencanaan atau pengembangan karyawan, adanya mutasi, transfer karyawan ke bagian
lain, adanya karyawan yang meninggal, mengundurkan diri atau yang telah memasuki
masa pension (Rachmawati,2007).

Seleksi sumber daya insani Rumah Sakit dilakukan oleh karena adanya hal-hal tertentu,
yaitu; kebutuhan SDI RS yang harus dipenuhi dan memenuhi syarat tertentu, berbagai
pilihan keadaan calon yang mendaftar, dan berusaha memilih dengan tepat pada calon yang
mendaftar. Jadi dan ke 3 hal tersebut diperlukan keseimbangan antara kebutuhan, pilihan
dan ketepatan, sehingga inti pokok yang diperlukan dalam seleksi adalah “kebutuhan
dipenuhi dengan tepat”, yaitu; tepat jumlah sesuai kebutuhan, tepat kualifikasi sesuai
kebutuhan dan tepat waktu sesuai kebutuhan (Sabar guna and Sumarni,2003).

Rekrutmen dan seleksi di Instalasi Rawat inap dilaksanakan berdasarkan kebutuhan


keseharian dan dalam rangka memenuhi gap atau ketidaksesuaian antara standarisasi dan
kondisi ketenagaan yang ada.Selain itu,rekrutmen dan seleksi juga

dapat dilaksanakan dalam rangka memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi tenaga
dalam rangka memenuhi standar Rencana Strategis Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

Peran dan fungsi Instalasi Rawat inap dalam proses rekrutmen dan seleksi adalah sebagai:
a. Pewawancara keahlian calon karyawan yang ada di Instalasi Rawat inap sesuai dengan
struktur organisasi Instalasi Rawa tinap.

b. Pembuat materi soal untuk pelaksanaan tes tulis bagi calon karyawan yang melamar di
Instalasi Rawat inap.

c. Korektor hasil jawaban soal tes tulis bagi calon karyawan yang melamar di Instalasi
Rawat inap.

D.Pengembangan SDI

Pengembangan sumber daya insani (SDI) Instalasi Rawat Jalan map dilaksanakan
berdasarkan tuntutan perkembangan organisasi Rumah Sakit secara luas dan atau
perubahan organisasi di bagian. Dalam pengembangan SDI, Instalasi Rawat Jalan map
dapat melakukan melalui berbagai macam jenis dengan mengajukan kepada Direktur,
yaitusebagaiberikut:

1. Pendidikan Formal
Sesuai kebutuhan, bagian Jnstalasi Rawat map dapat mengajukan
bea siswa pendidikan formal bagi staf yang ada. Tingkat
pendidikan formal yang dapat diajukan bea siswa adalah mulai dan
Diploma sampai dengan tingkat Sarjana. Pengajuan bea siswa di
Instalasi Rawat map berpegang dan mengacu pada SPO pemberian
bea siswa.
2. Pelatihan diluar Rumah Sakit
Diklat pejabat dan staf Instalasi Rawat map yang dilakukan di luar
Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan yang bersifat pemenuhan kompetensi,
sertifikasi dan
dalam rangka pemenuhan SKP (satuan kredit profesi) bagi tenaga
profesi kesehatan.
Pengajuan Diklat di luar RSML dilakukan secara berjenjang dan
staf kepada Kepala
Unit/KaRu, dan Kepala Unit/KaRu kepada Kepala Instalasi Rawat
map atau dan
20

Kepala Instalasi Rawat map kepada Direktur sesuai kebutuhan.


Pengajuan Dikiat juga dapat dilakukan atas saran dan rekomendasi
Bagian SDI atau Direksi sebagai bentuk otoritas dan kewenangan j
abatan.
3. Pelatihan Di Dalam Rumah Sakit
Dikiat juga dilaksanakan secara inhouse training (pelatihan di dalam
RSML). Dikiat mi dapat berupa referesing, pembekalan, dan lain-lain.
Inhouse training dengan kompetensi, kualifikasi dan akreditasi dapat
dimasukkan katagori Diklat Ekshouse Training apabila mendatangkan
nara sumber dan luar RSML dan memperoleh angka akreditasi (ada
SKP) dan organisasi profesi tertentu.
Pengajuan Diklat di dalam RSML dapat dilakukan secara tersentral
sebagai bentuk sosialisasi adanya aturan baru, atau adanya hal-hal yang
perlu dan harus diketahui oleh seluruh karyawan. Apabila tidak ada
penyelenggaraan tersentral pejabat Instalasi Rawat map dapat pula
mengajukan jenis Dikiat tertentu kepada Bagian SDI berdasarkan
pemetaan gap yang ada.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi merupakan bagian dan proses rekruitmen dan seleksi karyawan baru. Hal ini
sebagaimana dinyatakan oleh para ahli seperti; (Armstrong, 2003), (Edwards et al., 2003),
(Grensing, 2006), (Mathis and Jackson, 2004) dan yang lainnya, termasuk hasil ases artikel
Wikipedia yang dilakukan pada 14 Januari 2013 bahwa Proses rekrutmen juga mencakup
pembuatan dan finalisasi pekerjaan yang sesuai atau penempatan dan juga orientasi atau
pembekalan karyawan baru.(“Recruitment,”2013).

A. Kegiatan Orientasi RSMB


Kegiatan orientasi Rumah Sakit Muhammadiyah Babat diselenggarakan dalam rangka
memberi kesempatan bagi Karyawan Baru untuk mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan maupun ketrampilan, juga dalam rangka meningkatkan produktifitas kerja
karyawan baru. Kesemuannya perlu adanya program yang terarah, terpadu dan terencana
yang dipandu oleh tenaga-tenaga ahli dibidang dalam rangka mencapai tujuan yang
dikehendaki oleh RS Muhammadiyah Babat. Untuk itu program ini menuntut tanggung
jawab dan pengabdian yang tinggi bagi tenaga tenaga pemandu dan terutama bagi yang
bersangkutan agar segera dapat menyesuikan diri terhadap lingkungan RSMB dan unit
kerja barun yang tersebut.

Tujuan dilaksanakannya orientasi Rumah Sakit Muhammadiyah Babata dalah untuk:

1.Tujuan Umum

a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup terhadap Persyarikatan


Muhammadiyah secara Regional maupuan Nasional.

b. Memberikan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku di Rumah Sakit


Muhanimadiyah Babat.

c.Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang


diamanatkan kepadanya.

2.Tujuan Khusus

a. Memberi kesempatan bagi karyawan baru untuk mengenal dan beradaptasi dengan
lingkungan kerja barunya.

b. Memberikan gambaran terhadap parameter dan sejauh mana kinerja karyawan baru
tersebut diruang kerja yang bersangkutan.

c. Untuk menentukan tingkat kemampuan tenaga baru tersebut dalam penempatan


tugas nantinya.

d. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan profesi dan bidang


kerjanya.

e. Memberikan pengetahuan yang cukup bagi Karyawan Baru terhadap koordinasi unit
kerja di RSMB yang terkait dan berhubungan erat dengan profesi dan bidang
tugasnya.
Materi dan model Orientasi dilaksanakan dengan 2 cara, yaitu: Klasikal dan Praktik
di Unit Kerja. Ketentuan praktik di Unit Kerja, masing-masing materi orientasinya
diatur melalui protap sesuai dengan profesi tenaga kerja dan unit yang dimaksud,
sedangkan klasikal dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 3-5 hari dengan
materi pokok sebagai berikut:
1. Al Islam dan Kemuhammadiyah

2.Pengenalanan Persyarikatan Muhammadiyah Babat dan Panti Asuhan milik


Muhammadiyah di Babat.

3. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat oleh Majelis
Pembina Kesehatan.

4.Hak dan Kewajiban karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

5.Peraturan Kekaryawanan Rumah Sakit Muhammadiyah Jawa Timur dan Juklak


Pemberlakuannya di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

6. Kebijakan Umum dan Tata Tertib Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

7.Struktur Organisasi RSMB dan Struktur Unit Kerja

8. KPRS dan PPI

Untuk memberikan gambaran kegiatan orientasi bagi karyawan Baru, Mutasi dan
Pejabat, maka penyelenggara kegiatan orientasi dapat berpedoman pada Bagan Alur
Orientasi karyawan di bawah mi:

1. Alur Orientasi Bagi Karyawan Baru


Rawat Inap

KARYAWAN SDI
Poli
BARU

IGD

• Semua jenis tenaga baru sebagaimana bagan di atas, wajib mengikuti orientasi induk sekurang-
kurangnya selama 1bulan yang diselenggarakan oleh Tim SDI, atau Panitia yang dibentuk oleh
Direktur RS Muhammadiyah Babat.

• Bagi karyawan baru harus mengikuti orientasi secara total sesuai Matrik Jenis Tenaga dan
Bagian yang terkait, secara detail dapat dilihat dalam lampiran pedoman ini.

2. Alur Orientasi Karyawan Mutasi

Karyawan Mutasi SDI Ruang


Keterangan:
• Orientasi bagi Karyawan yang dimutasi diserahkan sepenuhnya kepada Kepala Bagian dan atau
Kepala Unit Kerja yang bersangkutan

• Masing-masing unit kerja harus memiliki pedoman Protap/SOP orientasi Unit Kerja yang
mengacu pada Pedoman Orientasi ini..

3. Alur Orientasi Pejabat Struktural

Keterangan:
Orientasi Pejabat dilaksanakan berdasarkan kebutuhan dan diserahkan kepada lembaga
independen di luar struktur RSMB. Dalam orientasi Pejabat sekaligus diberikan
pembinaan dan pembekalan kepada para pejabat secara berjenjang dengan tambahan
materi:
• Manajemen dan Administrasi

• Kepemimpinan

• Tehnik Bimbingan dan konseling

B. Kegiatan Orientasi Bagian dan Unit Kerja

Orientasi di Bagian atau Unit Kerja dilaksanakan setelah orientasi sentral Rumah Sakit
dengan tujuan:

1. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang yang
diamanatkan kepadanya.

2. Memberi kesempatan bagi tenaga barn untuk mengenal dan beradaptasi dengan
lingkungan barunya.
3. Mengetahui, memahami dan menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan kerja di
Instalasi Rawat map danjajarannya.
4. Mengetahui dan memahami terhadap Struktur Organisasi Instalasi Rawat inap dan unit
kerja di bawahnya.
5. Mengetahui dan memahami tentang pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja di
Instalasi Rawat inap dan jajarannya.
6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan bagian atau unit lain yang
terkait dengan Instalasi Rawat inap dan jajarannya.
7. Materi di Instalasi Rawat inap terdiri dari:
1. Visi Misi Instalasi Rawat inap

2. Struktur Organisasi instalasi Rawat inap dan jajarannya

3. SPO dan aturan yang berlaku di Instalasi Rawat inap

4. Melakukan kunjungan ke bagian/unit yang terkait dengan Instalasi Rawat inap

5. Mengikuti orientasi di unit kerja lain yang terkait dengan profesi dan bidang kerjanya.

BAB X
MEKANISME PERTEMUAN/RAPAT

Rapat merupakan bagian dan proses penyelenggaraan organisasi dan bagian dan tugas seorang
pejabat dalam menggerakkan bagian atau unit kerjanya. Untuk itu diperlukan pengaturan tertentu
agar penyelenggaraan rapat di bagian atau unit selaras dengan agenda rapat atau pertemuan di
Rumah Sakit Muhammadiyah Babat. Hal ini juga mengacu pada standar akreditas Rumah Sakit
versi 2012 (Supriyantoro et al., 2011).

A. Untuk menjaga kolegialitas kepemimpinan di Instalasi Rawat inap, diadakan rapat


berjenjang sebagai berikut:
1. Rapat insidentil adalah pertemuan bagian yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan
atau adanya masalah yang membutuhkan penanganan cepat. Rapat ini dapat diikuti
oleh pejabat lain yang terkait sampai kepada jajaran Direksi sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan yang terjadi.

2. Rapat Bulanan adalah pertemuan instalasi Rawat inap, dilakukan di masing-masing


unit perawatan, yang dilaksanakan dalam rangka evaluasi kinerja selama 1 (satu)
bulan berjalan yang diikuti oleh seluruh tenaga perawat rawat inap.

B. Koordinasi dapat dilakukan secara formal maupun informal tergantung permasalahan dan
kebutuhan koordinasi tersebut dengan ketentuan:

1. Koordinasi Formal dilakukan bila permasalahan menyangkut unit kerja lain diluar
struktur Instalasi Rawat inap, baik kepala unitnya diikutsertakan dalam koordinasi
tersebut atau tidak dengan waktu yang ditentukan terlebih dahulu di dalam jam dinas
maupun di luar jam dinas.
2. Koordinasi Informal dilakukan bila permasalahan dan kebutuhannya terbatas pada
struktur organisasi Instalasi Rawat inap. Kordinasi ini juga dapat dilakukan bersama
kepala unit dengan waktu tak tertentu baik saat jam dinas maupun di luar jam dinas
dalam rangka mengkomunikasikan masalah-masalah yang sedang berjalan.

BAB XI
SISTEM PELAPORAN

Pelaporan merupakan bagian dan sebuah evaluasi atau control dalam organisasi. evaluasi
merupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan semua disiplin ilmu yang berkenaan
dengan manajemen. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai atau besarnya
keberhasilan atau kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses
ini mencakup langkah-langkah memformulasikan tujuan, mengidentifikasi kriteria secara tepat
yang akan di pakai mengukur kesuksesan tersebut(Azwar,1996).

Dengan demikian, dalam sistem pelaporan yang ada di Instalasi Rawat inap dan jajarannya unsur
evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk mengetahui, menilai dan melihat kembali pelaksanaan
program, pengendalian mutu, pengembangan SDI dan lain-lainnya. Untuk itu dalam sistem
pelaporan di Instalasi Rawat inap terdiri dari:

A.Laporan Bulanan

Laporan bulanan adalah evaluasi yang dilakukan oleh pejabat RSMB termasuk Instalasi Rawat
inap dan jajarannya pada setiap bulan sekali, dengan sistematika laporan sebagai
berikut:

1.Laporan operasional bulanan

2.Laporan prestasi kerja bulanan


Dengan ketentuan:

- Setingkat Kepala Instalasi wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, mengusulkan
program kerja bulan berikutnya, serta rencana tindak lanjut setiap laporan Pejabat dibawahnya.

- Setingkat Kepala Unit membuat laporan hasil kegiatan, dan disertai kesimpulan dan saran.

B.Laporan Tahunan

Laporan tahunan adalah laporan pertanggung jawaban akhir tahun oleh pejabat RSMB

Termasuk Instalasi Rawat Inap dan jajarannya dengan sistematika sebagai berikut:

1.Pendahuluan,

2.Maksud dan tujuan,

3.Isi(Inti) Laporan memuat parameter 1-3 Laporan Bulanan,

a.Laporan operasional bulanan

b.Laporan prestasi kerja bulanan

c.Laporan peningkatan mutu instalasi rawat inap

4.Evaluasi dan Analisis kegiatan/laporan,

5.Kesimpulan dan Saran,

6.Penutup,

7.Lampiran/data pendukung.
- Setingkat Kepala Instalasi wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan, menilai mutu &
prestasi kerja, mencari faktor penghambat dan memberikan altematif solusi, mengusulkan
program kerja semester / tahun berikutnya untuk mencapai target RSMB.
- Setingkat Kepala Unit membuat laporan dengan mengumpulkan hasil kegiatan,
membandingkan dengan target untuk mengetahui prestasinya, membuat apresiasi mutu kerja
yang berjalan, menyampaikan hambatan yang dihadapi.

BAB XII

PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasi Instalasi Rawat inap Rumah Sakit Muhammadiyah Babat ini
dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi karyawan di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat
umumnya dan bagi staf dan pimpinan di instalasi Rawat inap. Tiada yang sempurna hasil ciptaan
manusia termasuk pedoman ini, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah. Untuk itu,
masukan dan kritik membangun sangat kami harapkan demi perbaikan pedoman ini di masa
yang akan datang.

Mudah-mudahan dengan adanya pedoman pengorganisasian ini, dapat lebih memudahkan semua
Pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternan
bagian. Semoga Allah senantiasa memberikan kita semua limpahan Taufik dan Hidayah-Nya
kepada hamba-hamba yang selalu berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus
memperbaiki amaliyahnya, amin.

Akhirnya kami ucapkan Alhamdulillahi robbil ‘alamin atas segala karunia dan nikmat yang
diberikan Allah SWT.

Ditetapkan di Lamongan
Tanggal 7 Romadhon 1434 H.
Tepat Tanggal 15 Juli 2013 M
Direktur
H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes.
NRP. 0011622
30

DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, M., 2003. Strategic Human Resourse Management. PT Gramedia Jakarta, p.
363.
Azwar, A., 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi 3. ed. Bina Rupa Aksara, Jakarta. Depkes RI,
Kessos RI, 2000. Analisi Manajemen Analisa Beban Kerja. Pusat Dikiat Kes,
-

Jakarta.
Edwards, J.E., C. Scott, J., Raju, N.S., 2003. The Human Resources Program-Evaluation Handbook. Sage
Publications, mc, California.
Grensing, P.L., 2006. Human Resources Book (Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis), I,
Cetakan ke 1. ed. Prenada Media, Jakarta.
Kesehatan RI, K., 2009. PMK 971, Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan.pdf. Mathis, R.L.,
Jackson, J.H., 2004. Human Resource Management (Manajemen Sumber
Daya Manusia), Edisi Ke- 10. ed. Cengage Learning, Singapore.
Muhammadiyah, P.., 2011. Pedoman Amal Usaha Kesehatan.
Presiden RI, 2009. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Raehmawati, I.K., 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I. ed. CV. ANDI Jogj akarta,
Jogjakarta.
Recruitment, 2013. Wikipedia Free Encyci.
.

Sabarguna, B.S., Sumarni, 2003. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit, cetakan pertama. ed. Konsorsium
RSI Jaten DIY, Jogjakarta.
-

Supriyantoro, Radjab N., C., Sutoto, Hermawan, S., Atmodjo, D., 2011. Standar Akreditasi Rumah Sakit,
edisi 1. ed. Jakarta.
31

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH


LAMONGAN
Jin. Jaksa Agung Suprapto 76 ‘ (0322) 322834 (Hunting)
Lamongan 62215

1 Nama Jabatan Kepala Instalasi Rawat map

Adalah pejabat yang ditunjuk untuk memimpin bagian rawat map di


2 Ikhtisar Jabatan
RS. Sehari han..

3 Persyaratan a. Hard Competency:


Jabatan 1. Dokter Spesialis Organik RS. Muhammadiyah Lamongan.
2. Dokter umum Organik dengan Masa kerja minimal 3 tahun
b. Soft Competency:
1. Sehat jasmani dan rohani dan tidak sedang dalam proses masalah
keduanya.
2. Memiliki kemampuan kepemimpinan
3. Memiliki sensitifitas terhadap masalah keperawatan di unitnya.
4. Memiliki ketelitian dan kepekaan sosial yang memadahi.
5. Memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi.
6. Mampu berkomunikasi verbal dan non verbal dengan baik.
7. Bertanggung jawab
c. Other Competency:
1. Berstatus sebagai karyawan organik dan telah bekerja di RSML
minimal 2 tahun.
2. Masih aktifsebagai anggota Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Mempunyai komitmen dan pengabdian terhadap Muhammadiyah
4. Memiliki_pengalaman_berorganisasi

1. Set Meja Kantor untuk Pejabat


2. 1 Set Komputer pentium IV
3. 1 kursi putar +2 kursi tamu
4. Almari dokumen
5. Locker
4 Fasilitas dan 6. Papan pengumuman
Peralatan 7. Dipenser + aqua galon
8. 1 buah Aiphone
9. I3arang Habis Pakai untuk Perkantoran
10. Antar jemput saat melaksanakan Dinas Luar
11. Buku buku Pedoman Pelayanan Keperawatan yang mendukung

12. Buku Referensi Keperawatan

1. Radiasi Monitor Komputer


5
Resiko Pekerjaan 2. Dekat dengan arus listrik
3. Kerja dalam stres yang tinggi

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAJI


LAMONGAN
Jin. Jaksa Agung Suprapto 76 ‘ (0322) 322834 (Hunting)
Lamongan 62215
_______

i WAKTU: -

V’ Jam Kerja 07.00— 14.00 (pagi tanpa shif)


V Han Kerja Sabtu Kamis (libur han Jum’at dan libur Nasional)

KONDISI RUANGAN:
Ruangan bersih dan terdapat Kipas
V Tempat tertutup dan penerangan
standar K3.

Kondisi
Pelaksanaan
Kerja

7
Atasan Langsung Wakil Direktur Medis

angin yang memadahi yang memenuhi kualifikasi

Jajaran Bawahan Seluruh kepala ruangan perawatan

1. Kepala Unit Pavilyun Shofa


2. Kepala Unit Pavilyun Multazam
3. Kepala Unit Pavilyun Zam-zam
I koordinatif
4. Kepala Unit Pavilyun Marwah
5. Kepala Unit Pavilyun Sakinah
6. Kepala Unit Pavilyun Roudhah

Standarisasi pelayanan dibagian Rawat map RSML.


Melakukan perencanaan, pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengawasan dan
9 Tugas Pokok
evaluasi kagiatan Rawat map.
u Verifikasi laporan kegiatan/program kerja Rawat map

u Melaksanaakan fungsi perencanaan


Tanggung i Melaksanakan fungsi Pergerakan dan Pelaksanaan.
10 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan rawat
Jawab
map.

o Menegur staf dibawahnya yang melakukan kesalahan


o Memanggil dan kiarifikasi permasalahan di rawat map
o Memparaf surat umum, surat keluar dan memo intern sebelum
diajukan_ke_Direksi
1. Melaksanakanfungsi Perencanaan
u Membuat analisa kegiatan rawat map setiap bulan dan semester
ii Membuat rencana strategis kegiatan rawat map yang disesuaikan dengan
Renstra RSML.
11
Wewenang i Merencanakan tentang pembagian tugas dan tanggung jawab kepala ruangan
Uraian Tugas perawatan.
12
2. Melaksanakanfungsi Pergerakan dan Pelaksanaan
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan medis di Ruang Rawat
map.
2. Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan di Rawat map kepada seluruh
bawahan.
3. Memberikan bimbingan dan pelatihan kepada seluruh staf agar dapat bekerja
secara profesional.
4. Mengadakan pertemuan secara periodik dengan seluruh kepala
r
LAMONGAN
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH

Jin. Jaksa Agung Suprapto 76 (0322) 322834 (Hunting)


Lamongan 62215
______

ruangan
5. Menyelesaikan masalah yang timbul dan menyampaikan ke atasan bila belum dapat
diselesaikan dengan baik.
6. elaksanakan pencatatan dan pelaporan seluruh hasil kegiatan pelayanan di Rawat map sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
7. Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja, serta menjaga keutuhan dan kelestarian
fasilitas yang ada.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
9. Melakukan komunikasi dengan bagian bagian lain guna memperlancar opersional kerja

dalam sistem RS
3. Melaksanakanfungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
Mengawasi dan menilai pelaksanaan kegiatan di rawat map serta pencatatan dan pelaporan
sesuai dengan standart.
Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dibidang
perawatan.
0 Melaksanakan penilaian DP3 bagi kepala ruang perawatan.
o Mengawasi sarana dan prasarana di lingkungan agar tersedia sesuai standard yang sudah
ditentukan agar Sian saat digunakan

13 Indikator Kineija Standart Kinerja


• Pedoman dan SOP Ada., sesuai kebutuhan, dievaluasi, dilaporkan

Pelayanan Rawat Jalan dan ada follow up

• Program kerja tahunan • Ada, lengkap, dilaksanakan, dievaluasi,


beserta anggarannya dilaporkan dan ada follow up


• Laporan bulanan, tribulan, Ada, lengkap sesuai kebutuhan, dievaluasi,

semesteran dan tahunan dilaporkan dan ada follow up

Sistem Informasi RS.

You might also like