You are on page 1of 5

Analisis kasus Enron Coorporation dan Worldcom

Magister Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pengampu Rina Trisnawati, Ph.D.

Oleh : Arif Dwisantoso (W100170022)

PROFIL ENRON COORPORATION

Enron Coorporation berdiri pada tahun 1985. Enron Corporation adalah sebuah perusahaan
energi yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Pada tahun 1992 ,Enron merupakan penjual
gas alam terbesar di Amerika Utara, kontrak penjualan gas Enron menghasilkan laba sebelum pajak
sebesar $122 juta, dan merupakan penyumbang kedua terbesar dalam laba usaha perusahaan. Untuk
memperluas pertumbuhan bisnis perusahaan, Enron menerapkan strategi bisnis diversifikasi.
Perusahaan tersebut memiliki dan mengoperasikan berbagai aset meliputi gas pipelines, electricity
plants, pulp and paper plants, water plants, dan broadband services. Perkembangan pesat Enron juga
menyebabkan harga saham perusahaan tersebut turut mengalami kenaikan,sebesar 311% dari awal
tahun 1990 sampai akhir tahun 1998. Pada tahun 1999 harga saham mengalami kenaikan sebesar 56%
dan pada tahun 2000 sebesar 87%. Harga saham per lembar perusahaan adalah sebesar $83.13.

PROFIL KAP ARTHUR ANDERSEN

KAP Arthur Andersen adalah perusahaan jasa akuntansi yang berbasis di Chicago, Amerika
Serikat. Kantor Akuntan Publik tersebut termasuk dalam anggota “The Big Five”bersama
dengan Pricewaterhouse Coopers, Deloitte, Ernst & Young, dan KPMG. Pada tahun 2002 perusahaan
ini secara sukarela menyerahkan izin praktiknya sebagai Kantor Akuntan Publik setelah dinyatakan
bersalah dan terlibat dalam skandal Enron dan menyebabkan sekitar 85.000 orang kehilangan
pekerjaannya.

SEKILAS KASUS ENRON

Enron adalah salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total
atas fungsi internal audit perusahaan. Pihak-pihak yang terlibat didalam kasus Enron adalah :

1. Kenneth Lay adalah pendiri Enron, namun dia membangun Enron dengan banyak hutang kepada
pihak lain. Dia juga termasuk orang yang curang karena diam-diam telah menjual saham yang ia miliki.

2. Jeffrey Skilling (Mantan Presiden, dan COO). Jeffrey Skilling ini adalah seorang yang pintar. Ia
bersama Andrew Fastow memanipulasi laporan keuangan Enron. Skilling merekrut Andrew Fastow,
seorang ahli keuangan, untuk bekerja sama membujuk Komisi Bursa Saham dan Surat Berharga (SEC)
AS untuk membolehkan mereka memakai metode “menilai pada harga pasar” (mark to market) untuk
diberlakukan untuk perusahaannya.
3. Andrew Fastow (Mantan CFO). Dia memanipulasi untuk membentuk anak perusahaan yang hanya
digunakan oleh Enron untuk mendapatkan pinjaman dana dari bank. Sehingga dalam laporan
keuangan yang dimiliki oleh Enron sendiri tidak mengalami penambahan hutang. Dia jugalah yang
mencoba memecat Sherron Watkins karena mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek
akuntansi perusahaan.

4. Board of Directors. Dewan Direksi Enron telah gagal dalam melidungi pemegam saham Enron dan
memberikan konstribusi pada kejatuhan perusahaan publik terbesar ketujuh di AS,dengan
membiarkan Enron terlibat dalam praktik akuntansi beresiko. Padahal Dewan mengetahui hal ini
tetapi lebih memilih untuk menutup mata dan merugikan pemegang saham, karyawan, dan bagian
lain yang menyangkut didalam perusahaan Enron.

5. Karyawan Enron. Enron memaksa karyawannya untuk mengelola dana pensiun, dimana
diharuskanpembelian saham perusahaan sebagai dana pensiun, karyawan percaya atas reputasi
perusahaan. Tujuan Enron adalah menaikan harga saham perusahaan dengan cara ini. Banyak sekali
kerugian yang dialami para karyawan. Baik financial maupun moral. Karyawan Enron juga banyak yang
tidak diterima di perusahaan lain.

6. Sheron Wattkins.Sherron adalah seorang akuntan profesional yang kompeten dan telah bekerja
untuk Arthur Andersen selama bertahun-tahun sebelum bergabung dengan Enron. Dia mengeluhkan
praktik akuntansi agresif yang dilakukan oleh Enron.

Tanggal 2 Desember 2001 terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di
laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di
tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama. Enron dan KAP Andersen dituduh telah
melakukan tindakan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan
investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan). Dana pensiun Enron
sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus
menurun sampai hampir tidak ada nilainya. Enron, jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang
hampir sebesar US $ 31.2 milyar.

PROFIL PERUSAHAAN WORLDCOM

Worldcom merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an
perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang. Akuisisi
yang besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat worlcom mengambil alih perusahaan MCI yaitu
peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang telekomunikasi jarak jauh yang
mengukuhkan posisi Worldcom menjadi operator no 1 dalam infrastruktur internet.

SEKILAS KASUS WORLDCOM

Dalam laporannya Worldcom ditemukan bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8
milyar untuk beban operasional dibukukan sebagai pengeluaran modal. Dengan memindahkan akun
beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom
juga menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Perusahaan membuat akun ini untuk
mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun
depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan.

Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh internal auditor Cynthia
Cooper. Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan Worldcom
Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers. Cooper melaporkan masalah
tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt. Yang kemudian Max Bobbitt meminta kepada KPMG
selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi. Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah
mengkonsultasikan penyajian tersebut kepada Artuhr Anderson selaku auditor eksernal dan Arthur
Anderson pun menyatakan bahwa Sullivan tidak pernah berkonsultasi dengannya. Berdasarkan
dokumen-dokumen internal dan email Worldcom mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif
sudah mengetahui salah saji tersebut sejak awal.

Pertanyaan berat dilayangkan kepada KAP Arthur Anderson, beberapa pengamat menyatakan
bahwa Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak Worldcom. Karena seharusnya
Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit kesalahan semacam itu, apalagi kesalahan ini sangat
material. Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih peka
terhadap kondisi keuangan Worldcom, yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan
melakukan hal diluar kewajaran praktek akuntansi.

Simpulan masalah yang bisa di ambil bahwa :

• Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis yang tidak
sehat dan keluar dari prinsif good corporate governance. Akhirnya Enron dan WolrdCom harus menuai
suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar dan menyisakan implikasi
negatif bagi banyak pihak, terutama karyawan perusahaan yang menginvestasikan dana pensiunnya
dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact). Milyaran dolar
kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di
bursa efek.

• KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan
profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab
terhadap profesi maupun masyarakat. Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus
mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.

DAMPAK AKIBAT KASUS ENRON DAN WORLDCOM

Kasus ini mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis
di Amerika Serikat antara lain yaitu Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk
melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang
dilakukan perusahaan publik. Perubahan-perubahan yang terdapat dalam SOX antara lain:

• KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit.

• KAP membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit.

• Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut
selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.

• KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan praktik akuntansi
yang sesuai standar.

• KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien
sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
SIMPULAN
Dari kasus Enron dan WolrdCom dapat di ambil kesimpulan bahwa auditor berperan penting di dalam
pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan. Auditor seharusnya bisa
bersikap independen, profesionalisme dan tidak melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar
dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat. Namun jika auditor yang seharusnya
bertindak sebagai pendeteksi kecurangan justru berkerjasama dengan manajemen perusahaan untuk
melakukan praktik bisnis tidak sehat maka kejadian seperti Enron dan WorldCom lah yang akan terjadi,
yaitu kehancuran .

Undang-Undang Sarbanes Oxley

Rancangan Undang-Undang diajukan oleh anggota senat Paul Sarbanes dan Michael Oxley pada
tanggal 30 July 2002 dan disahkan oleh Presiden Bush. Ikthisar Sarbanes Oxley act 2002 adalah :
1. Memberi kejelasan dan kepastian atas:
Dewan pengawas Independen yang bertugas sepenuhnya untuk mengawasi pelaku pasar modal.
Dewan ini akan diawasi SEC.
2. Menetapkan tanggung jawab baru terhadap komite audit dan pejabat perusahaan.
3. Menetapkan aturan dan keharusan baru untuk pelaporan perusahaan.
4. Mendefinisikan jasa non Audit yang dapat diberikan oleh KAP kepada Klien Audit yaitu melarang
KAP melakukan 8 jenis jasa audit kepada klien audit : pembukuan, design dan system informasi
keuangan, jasa penilai, jasa aktuaris, outsorcing jasa internal audit, fungsi management SDM, broker
pialang atau penasehat investasi, jasa hukum dan jasa professional lainnya yang tidak berhubungan
dengan audit.
5. Memperberat hukuman atas kecurangan yang dilakukan perusahaan
6. Mengharuskan adanya peraturan yang mengatur benturan kepentingan
7. Meningkatkan secara signifikan tanggung jawab dan anggaran SEC
8. Mengijinkan pemberian jasa lainnya dengan persetujuan terlebih dahulu dari komite audit

Dampaknya terhadap Management

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka dampaknya bagi manajemen adalah :
1. Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang disampaikan SEC.
2. Setiap laporan tahunan diharuskan untuk melampirkan laporan dari management mengenai
penaksiran internal control.
3. Auditor independent diharuskan melakuakan atestasi dan melaporkan penaksiran manajemen.
4. Pengungkapan yang harus dilakukan antara lain :
a. Keharusan bagi direktur, pejabat perusahaan dan pihak yang memiliki saham perusahaan dengan
jumlah minimum 10% untuk menyampaikan perubahan ekuitas yang dimiliki.
b. Pengungkapan tambahan untuk keuangan off balance sheet dan kontijensi.
c. Pengungkapan oleh perusahaan secara real time.

Dampaknya terhadap Akuntan Publik

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka dampaknya bagi akuntan publik :
1. Membentuk Public Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk mengawasi audit
atas perusahaan publik dan melindungi kepentingan investor.
2. Melarang jasa non audit- Hukum secara spesifik telah melarang KAP untuk melakukan 8 jenis jasa
non Audit .
3. Perputaran partner- pemimpin (Lead) atau coordinating partner audit atau concurring reviewer
tidak dapat memberikan jasa audit kepada klien yang sama lebih dari 5 tahun berturut-turut.
4. Laporan kepada komite audit – Auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite audit perihal
semua kebijakan akuntasi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan dan informasi penting lainnya
yang telah didiskusikan dengan management.
5. Penugasan auditor dibutuhkan 1 tahun cooling of period.

Kesimpulan dan Hubungannya dengan Etika Bisnis

Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak,
perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku wajar dalam norma-
norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan kongsi dagang-kongsi dagang yang
sangat kompleks apabila hukum sekuritas Amerika (Security of Law) tidak membiarkan pembukuan
terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang tersebut. Walaupun itu terjadi, kongsi dagang
tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Arthur Andersen bekerja sesuai dengan peraturan etika
yang diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public
Accountants).

REFERENSI

Leonard J. Brooks and Paul Dunn. 2014. Bussines and Professional Ethics Salemba Empat.

https://asnamaulida.wordpress.com/2013/02/19/enron-and-worldcom/

http://rismaferda.blogspot.co.id/2015/11/pelanggaran-etika-profesi-akuntansi.html

http://akuntansimaster.blogspot.co.id/2016/06/analisis-kasus-enron-coorporation.html

http://the-johan.blogspot.co.id/2008/10/tragedi-enron-corporation.html

You might also like