You are on page 1of 23

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa, 17 April 2018

Pendidikan Kewarganegaraan PJ Dosen : Rosyda Dianah


Tim Presentan : Kelompok 5

NEGARA DAN WARGA NEGARA

“”

Dhea Laily Dzikria J3E117110

Arifah Insa F J3E117117

Siti Musarofah J3E117129

Isdiarto Milenawan J3E117137

Siti Aisyah Putri R J3E117148

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
KATA PENGANTAR

PujisyukurkepadaTuhanYang
MahaEsaatassegalanikmatnyasehinggapenulisdapatmenyusunlaporan tentang “”
dengansebaik-baiknya.

Adapuntujuandaripenulisan laporan iniadalahuntukUntukmengetahuipasal-pasal


yang terkaitdenganpendidikan,dan
mengetahuibentukpelayanandaripemerintahterhadappendidikan,
sertauntukmengetahuibentukparisipasidanresponmasyarakatterhadappendidikan.

Kami ucapkanterimakasihkepadaseluruhpihak yang telahmembantu,


memfasilitasi,
memberimasukandanmendukungpenulisanlaporaninisehinggaselesaitepatpadawak
tunya. Semogadibalasoleh Allah SWT denganganjaran yang berlimpah.

Meskitelahmenyusunlaporaninidenganmaksimal,
namuntidakmenutupkemungkinanmasihbanyakkekurangan.Olehkarenaitusangatdi
harapkankritikdan saran.

Akhirnya, kamiberharaplaporaninidapatmenambahkhazanahkeilmuanmasyarakat.

Bogor,17 April 2017


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur
unsur negara berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur negara
adalah rakyat. Rakyat yang tinggal diwilayah negara menjadi penduduk suatu
negara. Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya
sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak, dan
kewajiban yang bersifat timbal balik.
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara atau warga dari suatu negara yakni
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama.Setiap
warga negara mempunyai hak dan kewajiban masing-masing.Segala sesuatu
tentang hak dan kewajiban tersebut sudah diatur oleh negara, dan demi
terwujudnya kesejahteraan setiap warga negara kita harus dapat
menyeimbangkan antarahakdankewajiban.
Warganegaramemilikiperandantanggungjawab yang
sangatpentingbagikemajuandanbahkankemunduransebuahbangsa.Olehkarenait
u, seseorang yang
menjadianggotaatauwargasuatunegaraharuslahditentukanolehUndang-undang
yang dibuatolehnegaratersebut.Sebelumnegaramenentukansiapasaja yang
menjadiwarganegaranya, terlebihdahulunegaraharusmengakuibahwasetiap
orang berhakmemilihkewarganegaraan, memilihtempattinggal di
wilayahnegaradanmeningggalkannyasertaberhakkembalisebagaimanadinyataka
nolehpasal 28E ayat(1) UUD 1945.Pernyataaninimengandungmaknabahwa
orang-orang yang tinggaldalamwilayahnegaradapatdiklasifikasikanmenjadi dua
yaitu warga negara Indonesia dan penduduk.
Sistemkewarganegaraanmerupakanketentuan atau pedoman yang
digunakandalammenentukankewarganegaraanseseorang.Padadasarnyaterdapatt
igasistem yang secaraumumdipergunakanuntukmenentukankriteriasiapa yang
menjadiwarganegarasuatunegara, yaitukriteria yang didasarkanataskelahiran,
perkawinandannaturalisasi. Sistem kewarganegaraan dibagi menjadi dua yaitu
asas ius sanguinis dan asas ius soli.

2.1 Tujuan
Tujuan dari responsi ini adalah untuk mengetahui pengertian tentang
negara, warga negara, sistem kewarganegaraan, dan masalah-masalah yang
berkaitan dengan suatu negara dan warga negara.
BAB II

ISI

 Pengertian Negara

Negara merupakan suatu bentuk organisasi, lembaga ataupun badan


tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang berhubungan
dengan kepentingan masyarakat banyak dan memiliki kewajiban untuk
mensejahterakan, melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut Prof. Mr. Soenarko, negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai
daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu
kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memberikan pengertian Negara
adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara
sah terhadap semua golongankekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan
tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Jadi, Negara ialah sekumpulan manusia
yang menempati wilayah tertentu serta diorganisasi oleh pemerintah negara yang
sah, yang umumnya memiliki kedaulatan (keluar dan ke dalam).
 Unsur-unsur Negara
Agar dapat dikatakan negara, suatu organisasi, lembaga atau pun badan
tertentu harus memenuhi beberapa unsur. Berikut ialah unsur-unsur suatu negara:
1. Rakyat

Rakyat adalah sekumpulan manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu.


Rakyat merupakan unsur terpenting dalam negara karena rakyatlah yang pertama
kali berkehendak membantuk negara. Rakyatlah yang mulai merencanakan,
merintis, mengendalikan, dan menyelenggarakan pemerintahan negara. Rakyat
dalam suatu negara dapat di bedakan menjadi berikut.

Penduduk dan Bukan Penduduk


Penduduk adalah mereka yang telah memnuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan undang-undang yang berlaku dalam suatu negara dan bertujuan untuk
menetap di wilayah negara tertentu. Bukan penduduk adalah mereka/orang-orang
yang bertempat tinggal di suatu negara hanya untuk sementara waktu.

Warga negara dan bukan Warga Negara


Warga negara orang-orang yang berada di wilayah suatu negara. Bukan warga
negara adalah orang-orang yang berada diwilayah suatu negara yang berniat
hanya sementara waktu dan tunduk pada pemerintah negara dimana ia berada.

Bangsa
Menurut Ernest Renant, bangsa adalah satu jiwa atau satu asas kerohanianyang
ditimbulka oleh adanya kemuliaan bersama dimasa lampau atau bangsa tumbuh
karena adanya soidaritas kesatuan.

2. Wilayah

Wilayah atau daerah adalah tempat berlindung bagi rakyat sekaligus temptat bagi
pemerintahan untuk mengorganisasi atau menyelenggarakan segala kegiatan
pemerintahan. Wilayah meliputi wilayah daratan, lautan, dan wilayah udara.
Pahamilah beberapa penjelasan berikut.

1. Wilayah daratan
Wilayah daratan adalah wilayah permukaan bumi dengan batas-bats
tertentu dan di dalam tanah permukaan bumi. Batas wilayah negara
berdasarkan perjanjian dengan wilayah negara tetangga, baik bilateral,
multilateral, maupun internasional. Wilayah negara Republik Indonesia
berada di wiloayah garis khatulistiwa dan memiliki batas astronomis 6
derajat LU-11 derajat LS dn 95 derajat BT-141 derajat BT.
2. Wilayah Laut
Wilayah lautan Indonesia adalah wilayah air yang berupa lautan dan
berada dalam batas negara tertentu. Batas wilayah laut negara Republik
Indonesia ditetapkan sebagai berikut.
*Laut teritorial adalah batas wiloayah laut indonesia yang ditentukan 12
mil laut diukur dari garis yang ditarik dari garis dasar ketika air surut ke
arah laut bebas.
*Zona bersebelahan adalah batas laut yang ditentukan selebar 12 mil dar
laut teritorial atau selebar 24 mil laut.
*ZEE/Zona Ekonomi Eksklusif adalah batas laut suatu negaraselebar 200
mil diukur dari garis dasar ketika air surut.
*Landas benua adalah wilayah daratan yang berada dibawah laut diluar
Zona Ekonomi EKsklusif.
*Landas Kontinen adalah daratan yang berda dipermukaan laut diluar
dari laut teritorial sampai kedalaman 200 meter lebih jauh.
*Laut pedalaman merupakan latan dan selat yang berada di sisi dalam
garis dasar, yang menghubungkan suatu pulau termasuk kedalam wilayah
suatu negara.
Mengenai wilayah laut, ada dua konsepsi wilayah kelautan yang berbeda,
yaitu sebagai berikut.
1.)Recht Nullius adalah wilayah laut yang tidak ada yang memiliki,
sehingga siapa saja boleh memilikinya.
2.)Recht communis adalah laut milik bersama dalam masyarakat, sehingga
laut tidak boleh dimiliki suatu negara tertentu.
3. Wilayah Udara
Willayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah darat dan
wilayah laut suatu negara. Kekuasaan wilayah udara diatur dalam
Perjanjian Paris 1919 dengan ketentuan sebagai berikut.
*Negara yang merdeka dan berdaulat berhak untuk mengadakan eksplorasi
dan eksploitasi dalam wilayah udaranya, misalnya untuk kepentingan
radio, telekomunikasi, penerbangan satelit, penerbangan umum, dan lain-
lain.
*Suatu negara mempunyai kedaulatan penuh atas ruang udara di atas
wilayah daratan dan wilayah laut teritorialnya sampai ketinggian tidak
terbatas.
4. Wiayah Ektra teritorial
Wilayah ekstrateritorial adalah semua tempat yang menurut kebiasaan
internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara meskipun
tempat itu pada kenyataannya berada di wilayah negara lain. Wilayah
ekstrateritorial dapat dibedakan menjadi berikut.
1.) Kapal yang berlayar dan berbendera suatu negara tertentu untuk
kepentingan hukum atau kekuasaan suatu negara, baik di laut maupun laut
teritorial negara lain dianggap floating island atau pulau terapung.
2.) Tempat kedutaan atau perwakilan diluar negara adalah tempat
perwakilan suatu negara di negara lain yang memiliki bendera di tempat
perwakilan itu.

3. Pemerintah Yang Berdaulat

1. Pemerintah yang berdaulat


Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan tertinggi di tangan
rakyat. Kekuasaan yang dipegang pemerintah sejatinya adalah kekuasaan
rakyat. Rakyat sangat menghormati keputusan dan kebijakan pemerintah.
Pemerintah menghormati rakyatnya dan rakyat juga menghormati
pemerintahannya, sehingga negara lain juga segan dan menghormatinya.

Pemerintah Dalam arti luas


*merintah dalam arti luas merupakan gabungan dari semua lembaga atau
badan kenegaraan yang meliputi badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
* Pemerintah sebagai gabungan badan kenegaraan tertinggi yang kuasa
memerintah dalam arti luas.
* Pemerintah sebagai gabungan badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa
memerintah di wilayah

Pemerintah dalam arti sempit


* Pemerintah dalam arti sempit adalah badan yang mempunyai wewenang
melaksanakan k3bijakan negara (eksekutif) yang terdiri atas presiden dan
wakil presiden serta kabinetnya.
* Pemerintah dalam arti sempit sebagai keputusan negara bersama
menteri-menteri.

4.Kedulatan ke Dalam dan Kedaulatan Keluar


Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara dan
pemerintah harus ditaati oleh rakyat. Kedaulatan ke luar adalah kekuasaan
tertinggi suatu negara sebagai pemegang kedaulatan yang mampu
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman yang dapat mengganggu eksistensi
keberadaan suatu negara. Sifat kedaulatan adalah sebagai berikut.

1. Permanen, artinya bahwa kedaulatan akan lenyap bersamaan


dengan lenyapnya negara.
2. Asli, artinya bahwa kedaulatan tidak diolahirkan dari kedaulatan
lain.
3. Bulat, artinya bahwa kedaulatan suatu negara tidak dapat dibagi-
bagi dengan negara manapun
4. Mutlak, artinya bahwa dalam negara tidak ada kekuasaan lain
yang lebih tinggi.

Macam-macam Kedaulatan
Beberapa teori tentang legitimasi kedaulatan, antara lain seagai berikut.

5. Kedaulatan Tuhan, Artinya kekuasaan dalam negara berasal dari


Tuhan
6. Kedaulatan Raja, artinya kekuasaan negara terletak di tangan raja
dan para keturunannya.
7. Kedauatan Rakyat, artinya kekuasaan tertinggi dalam suatu
negara berada di tangan rakyat
8. Kedaulatan Negara, artinya kekuasan tertinggi dalam suatu
negara berada di tangan negara, negara sebagai sumber kedaulatan
dan pencipta hukum.
9. Kedaulatan Hukum, artinya kekuasaan pemerintah bersumber
pada hukum.
5. Pengakuan dari Negara Lain

Unsur pengakuan dari negara lain tidak merupakan unsur pokok dalam adanya
atau berdirinya suatu negara. Melainkan sifatnya adalah menerangkan adanya
negara (deklaratif). Pengakuan dari negara lain dibedakan menjadi dua yaitu de
jure dan de facto. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Pengakuan De Jure
Adalah pengakuan resmi menurut hukum internasional, sehingga negara-
negara di dunia mengakui eksistensi suatu negara sebagai sebuah negara
baru.
2. Pengakuan De Facto
Adalah pengakuan menurut kenyataan berdirinya negara dan telah
menjalankan pemerintahan sebagaimana mestinya.

Pengakuan dari negara lain merupakan bukan unsur mutlak berdirinya suatu
negara, tetapi dari sudut hukum internasional sangat penting dalam hubungan
antar bangsa. Moore berpendapat bahwa suatu negara tanpa pengakuan negara
lain tidak berarti ia tidak dapat melangsungkan hidunya, tetapi peranan pengakuan
dari negara lain itu penting agar dapat mengguanakan atribut negara yang
bersangkutan. Fungsi pengakuan dari negara lain adalah sebagai berikut.

1. Tidak mengasingkan suatu negara dari hubungan internasional


2. Untuk menjamin kelangsungan hubungan internasional dengan jalan
mencegah kekosongan hukum yang merugikan, baik kepentingan individu
maupun antar bangsa.

 Fungsi Negara
• Fungsi Pertahanan dan Keamanan
Negara memiliki kewajiban dalam melindungi segala unsur kedaulatannya
dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negara tersebut.

• Fungsi Keadilan
Negara memiliki kewajiban dalam memelihara keadilan bagi warga
negaranya.

• Fungsi Pengaturan dan Keadilan


Negara memiliki wewenang dalam membuat peraturan perundang-undangan
yang berfungsi mengatur dan menjamin keadilan masyarakat.

• Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran


Negara memiliki kewajiban menjamin kesejahteraan dan kemakmuran warga
negaranya.
 Tujuan Negara
Sebelum negara ini benar-benar tegak seutuhnya, para pendahulu kita telah
menentukan akan dibawa kemana arah perjuangan negara Indonesia. Mereka pun
membuat Undang-undang Dasar, lambang negara dan atribut negara yang lainnya.
Tentunya hal tersebut telah dipikir masak-masak dan lolos dari proses panjang.
Tujuan negara Indonesia telah ditetapkan terlebih dahulu, sebagaimana
sebuah gerakan yang terorganisir selalu memiliki tujuan yang pasti dan dapat
memberikan alasan yang tepat mengapa organisasi atau pergerakan itu harus
didirikan. Menurut pembukaan UUD kita, Indonesia memiliki 4 tujuan utama,
yaitu :
• Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
• Memajukan kesejahteraan umum.
• Mencerdaskan kehidupan bangsa.
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
 Warga negara
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh
UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan
Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga.
Dan akan diberikan nomor identitas (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila
ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor
diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang
bersangkutan dalam tata hukum internasional.
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU , orang yang
menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah
yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui
oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan
sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu
WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi

1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun
dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing
2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah
sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan
3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh
kewarganegaraan Indonesia
4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam
situasi sebagai berikut:

1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya
memperoleh kewarganegaraan Indonesia
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat
anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga
negara Indonesia

 Hak dan Kewajiban Warga Negara

Suatu warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya.


Begitupun dengan pemerintah memiliki hak dan kewajibn terhadap warga
negaranya.

Hak Warga Negara

• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
berhak ataspekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”
(pasal 27 ayat 2).
• Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”(pasal 28A).
• Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
• Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang”
• Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya demimeningkatkan kualitas hidupnya demi
kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
• Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C
ayat 2).
• Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil sertaperlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
• hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :

• Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahandan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
• Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upayapembelaan negara”.
• Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan :Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

 Hubungan negara dan warga negara

Keeratan hubungan negara dengan warga negaranya sudah mencapai tahap


ketergantungan. Sebuah negara tidak mungkin berkembang, apalagi menjadi
negara maju apabila warga negaranya pasif. Begitu juga warga negara dari sebuah
negara, tidak mungkin dapat hidup sejahtera di negara yang kacau.

Negara merupakan suatu wilayah dengan luasan tertentu yang menjadi


tempat tinggal dari sekelompok orang. Namun untuk dapat disebut sebagai
negara, wilayah yang ditinggali penduduk tersebut juga harus mendapatkan
pengakuan kedaulatan dari negara lain. Selain itu, sebuah negara yang sudah
berdiri tegak juga harus memiliki undang-undang sendiri untuk mengatur tata
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. negara kita resmi


berdiri. Namun perjalanannya tidak berhenti sampai di situ saja. Ada banyak
ancaman dan tekanan dari dalam maupun luar negeri yang menginginkan
kehancuran kedaulatan NKRI. Berkat kegigihan dan kerjasama yang kompak
antara penyelenggara negara dengan warga negara, semua rintangan itu berhasil
dilewati. Sampai saat ini, tidak ada lagi peperangan fisik yang harus dihadapi oleh
Indonesia. Ada hubungan yang penting antara negara dengan warga negaranya.
Hubungan inilah yang akan menentukan apakah tujuan negara dapat dicapai atau
tidak. Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga
negara juga harus menyelesaikan tugas sebagai warga negara yang baik. Barulah
dapat hak warga negara.

Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan warga negara.


Tidak perlu ada pemaksaan atau aturan resmi yang mewajibkan warga negara
membela negaranya. Karena hubungan emosional yang kuatlah, warga negara
tentunya tidak akan terima bila negaranya mengalami keadaan buruk.Sebut saja
kasus pelanggaran batas negara. Spontan dan tanpa dikomando oleh pemerintah,
warga negara Indonesia akan berusaha membela kehormatan negaranya sebisa
mungkin. Hanya saja kadang cara yang digunakan tidak selalu benar dan tidak
sesuai dengan keinginan pemerintah.
Kasus negara dan warga negara

 Kasus Gloria, Refly: Pasal 41 Tak Berikan


Perlindungan Hukum yang Adil

Jakarta - Ira Hartini Natapradja Hamel terus memperjuangkan hak konstitusi


anaknya, Gloria Natapraja Hamel ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam
persidangan kali ini dia membawa pakar hukum tata negara refly Harun dan saksi
WNI yang juga pelaku perkawinan campuran, Beatrix Jansen.

Dalam paparannya Refly menjelaskan tujuan dari UU Kewarganegaraan untuk


memperoleh status kewarganegaraan. Di mana anak hasil perkawinan campur
harus memilih kewarganegaraannya sebelum berusia 18 tahun atau belum
memperoleh status warga negara.

"Memang dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat karena


bertentangan dengan UUD 1945, tidak sekedar dinyatakan bertentangan dengan
UUD 1945 secara bersyarat (conditionally unconstitutional) sebagaimana
permohonan Pemohon," ujar Reflly dalam persidangan di Gedung MK, Jalan
Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).

Sebelum lahirnya UU Nomor 12 Tahun 2006, dijelaskan Refly, Indonesia


menganut asas ius sanguinis secara mutlak yaitu berdasarkan keturunan dari pihak
ayah. Sehingga anak dari hasil perkawinan campur yang lahir dari rahim WNI,
maka anaknya otomatis mengikuti kewarganegaraan ayahnya.

"Namun melalui UU Nomor 12 Tahun 2006 anak yang lahir dari ayah warga
negara asing pun diakui sebagai warga negara Indonesia sebagaimana ketentuan
Pasal 4 huruf d UU Nomor 12 Tahun 2006 bahkan mengakui dua
kewarganegaraan anak sekaligus hingga usia 18 tahun asas kewarganegaraan
ganda terbatas sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1," beber Refly.

Kembali pada kasus Gloria, Refly mengatakan pada titik ini pasal tersebut
bertentangan dengan UUD 1945. Sehingga tidak ada perlindungan dan kepastian
hukum bagi anak-anak hasil perkawinan campur.

"Pasal 41 tidak memberikan perlindungan hukum yang adil, sekali lagi, tidak
memberikan perlindungan hukum yang adil kepada anak dimaksud, termasuk
Gloria Natapradja Hamel. Seandainya pun orang tua Gloria secara sengaja tidak
mendaftarkan Gloria dalam jangka waktu yang ditentukan sehingga dalam kasus
ini Gloria tidak boleh kehilangan hak kewarganegaraan Indonesianya," papar
Refly.

Refly berpandangan dalam kasus Gloria seharusnya status kewarganegaraan


ditentukan setelah dewasa. Status warga negara tidak boleh ditentukan orang lain
termasuk orang tuanya sekalipun.
"Karena Pasal 28D ayat (4) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak
atas status kewarganegaraannya. Sebagaimana telah disinggung di bagian awal,
ketentuan Pasal 41 sebaiknya dibatalkan dan dinyatakan tidak memiliki kekuatan
hukum mengikat, tidak perlu dinyatakan inkonstitusionalitas," paparnya.

Sementara dalam kesaksiannya, Beatrix Jansen menjelaskan kesulitan yang


dialaminya. Wanita itu menikah dengan warga negara Australia dan memperoleh
dua anak dari hasil pernikahan.

"Kami dikaruniai dua orang anak, yang pertama laki-laki pada tahun 1998 dan
perempuan yang lahir pada tahun 2001. Saya dan keluarga memutuskan kembali
ke Indonesia pada tahun 2012 dan sekarang tinggal di Jakarta. Akan tetapi saya
sama sekali tidak pernah mendapatkan surat edaran lewat pos atau pun lewat
email tentang perubahan UU Kewarganegaraan bagi anak-anak hasil perkawinan
campuran antara WNI dan WNA," papar Betrix

Betrix sendiri mengaku sedih ketika dengar kabar tentang adanya UU


Kewarganegaraan Tahun 2006. Ketika menanyakan tentang status kewarganeraan
pada konsulat semua sudah terlambat.

"Saya mendapatkan jawaban bahwa hanya anak-anak yang lahir sesudah bulan
Agustus tahun 2006 yang berhak mendapatkan kewarganegaraan ganda terbatas.
Pada saat itu saya cukup sedih dan kecewa karena kedua anak saya lahir sebelum
tahun 2006," paparnya.

Betrix mengatakan bahwa ketika pindah ke Indonesia, dirinya dan suami harus
direpotkan dengan urusan izin tinggal. Hampir selama tinggal di Indonesia izin itu
harus diperbarui.

"Saya pun harus mengurus izin tinggal terbatas yang diperpanjang setiap tahunnya
untuk suami dan anak-anak," pungkasnya.
(edo/asp)

 Kasus Setyo Novanto

Begini Kronologi Kasus Setya


Novanto
Reporter:

Dewi Nurita
Editor:

Rina Widiastuti
Rabu, 13 Desember 2017 07:08 WIB
Tersangka Setya Novanto keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, di
Jakarta, 6 Desember 2017. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sengkarut kasus proyek kartu tanda penduduk berbasis


elektronik (e-KTP) dengan tersangka Setya Novanto terbilang cukup panjang.
Setya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 17 Juli 2017. Namun status tersangka atas
dirinya tidak berlangsung lama.

Pada 29 September 2017, status tersangka itu dibatalkan hakim praperadilan


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Cepi Iskandar. Setya Novanto memenangkan
sidang praperadilan dan putusan hakim menyatakan status tersangka atas dirinya
tidak sah.

Baca: Komisi Yudisial Perketat Pengawasan Sidang Setya Novanto

Tidak selesai di sana, KPK melakukan penyelidikan baru untuk pengembangan


perkara e-KTP edalam proses penyelidikan ini hingga akhirnya menetapkan
kembali Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP pada 10
November 2017. Setya pun kembali menggugat keabsahan status tersangka atas
dirinya untuk kali kedua.

Pada Rabu, 13 Desember 2017, sidang putusan praperadilan Setya akan digelar.
Sidang itu berpacu dengan sidang perdana pokok perkara Setya di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi juga akan digelar di hari yang sama. Ketika hakim
mengetok palu memulai sidang perdana pokok perkara Setya, otomatis sidang
praperadilan pun gugur. Berikut perjalanan kasus Setya Novanto:

17 Juli 2017

KPK mengumumkan penetapan Setya Novanto sebagai tersangka kasus korupsi


pengadaan e- KTP. Pengadaan proyek itu terjadi pada kurun waktu 2011-2012,
saat Setya menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR. Ia diduga ikut mengatur
agar anggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun agar disetujui anggota DPR.
Selain itu, Novanto diduga telah mengondisikan pemenang lelang dalam proyek
e-KTP. Bersama pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong, Setya diduga
ikut menyebabkan kerugian negara Rp 2,3 triliun.

Baca juga: Soal Kondisi Setya Novanto, Pengacara: Masih Up and Down

18 Juli 2017

Setya Novanto menggelar jumpa pers menanggapi penetapannya sebagai


tersangka. Setya mengaku akan mengikuti proses hukum yang berjalan. Namun ia
menolak mundur dari Ketua DPR ataupun Ketua Umum Partai Golkar.

22 Juli 2017

Setya Novanto hadir dalam satu acara dengan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali
dalam sidang terbuka disertasi politikus Partai Golkar Adies Kadir di Universitas
17 Agustus 1945, Surabaya. Ketua Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli
Kurnia meyakini kesempatan ini digunakan Setya Novanto untuk melobi Hatta
Ali untuk menenangkannya di praperadilan. Namun, Hatta menegaskan
kehadirannya murni sebagai penguji. Golkar memecat Doli Kurnia atas
tudingannya ini.

4 September 2017

Setelah lebih dari sebulan berstatus tersangka, Setya Novanto resmi mendaftarkan
gugatan praperadilan terhadap KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Gugatan terdaftar dalam nomor 97/Pid.Prap/2017/PN Jak.Sel. Setya meminta
penetapan statusnya sebagai tersangka oleh KPK dibatalkan.

11 September 2017

KPK memanggil Setya Novanto untuk diperiksa sebagai tersangka. Namun, Setya
tidak hadir dengan alasan sakit. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham
bersama tim kuasa hukum Setya mengantarkan surat dari dokter ke KPK. Menurut
Idrus, Novanto saat itu masih menjalani perawatan di RS Siloam, Semanggi,
Jakarta. Hasil pemeriksaan medis, gula darah Setya naik setelah melakukan
olahraga pada Ahad, 10 September 2017.

12 September 2017
Setya Novanto mengirimkan surat ke KPK melalui Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Setya meminta KPK menunda proses penyidikan terhadap dirinya sampai putusan
praperadilan keluar. Surat itu sempat menuai protes karena dikirim menggunakan
kop DPR. Namun, KPK menilai proses praperadilan adalah hal yang terpisah dari
proses penyidikan. Karena itu, KPK tetap akan menjadwalkan pemeriksaan Setya
Novanto sebagai tersangka.

18 September 2017

KPK kembali memanggil Setya Novanto untuk diperiksa sebagai tersangka.


Namun, lagi-lagi Setya tidak hadir karena sakit, bahkan hingga menjalani
kateterisasi jantung di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.

22 September 2017

Hakim Cepi menolak eksepsi yang diajukan KPK dalam praperadilan Setya
Novanto. KPK menganggap keberatan Setya soal status penyelidik dan penyidik
KPK adalah keliru. Kepala Biro Hukum KPK Setiadi menilai, pengacara Setya
sebaiknya mempermasalahkan status penyelidik dan penyidik melalui Pengadilan
Tata Usaha Negara, bukan praperadilan. Namun, Hakim Cepi tak sependapat
dengan Setiadi. Menurut dia, status penyidik dan penyelidik KPK yang
dipersoalkan pihak Setya bukan merupakan sengketa kepegawaian tata usaha
negara.

25 September 2017

Partai Golkar menggelar rapat pleno yang menghasilkan keputusan agar Setya
Novanto non-aktif dari posisi Ketua Umum Golkar. Internal Partai Golkar mulai
bergejolak dengan kondisi Setya yang berstatus tersangka KPK dan tengah sakit.

26 September 2017

Sidang praperadilan Setya Novanto kembali berlanjut. Pihak Setya mengajukan


bukti tambahan berupa laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari BPK terhadap KPK
pada tahun 2016. LHP itu terkait pengangkatan penyidik di KPK. Namun KPK
keberatan dengan bukti itu karena didapatkan dari Pansus Angket terhadap KPK
di DPR.

27 September 2017

Hakim Cepi menolak permintaan KPK untuk memutar rekaman di persidangan.


Padahal, KPK yakin rekaman tersebut bisa menunjukkan bukti kuat mengenai
keterlibatan Setya Novanto dalam proyek e-KTP.

29 September 2017

Setelah menjalani serangkaian sidang, hakim tunggal Cepi Iskandar mengabulkan


sebagian permohonan Setya. Penetapan Setya sebagai tersangka oleh KPK
dianggap tidak sah alias batal. Hakim juga meminta KPK untuk menghentikan
penyidikan terhadap Setya. Hakim Cepi beralasan, penetapan tersangka Setya
Novanto tidak sah karena dilakukan di awal penyidikan, bukan di akhir
penyidikan. Hakim juga mempermasalahkan alat bukti yang digunakan KPK
untuk menjerat Setya Novanto. Sebab, alat bukti itu sudah digunakan dalam
penyidikan terhadap Irman dan Sugiharto, dua pejabat Kementerian Dalam Negeri
yang sudah divonis di pengadilan.

5 Oktober 2017

KPK melakukan penyelidikan baru untuk pengembangan perkara e-KTP, dalam


proses penyelidikan KPK meminta keterangan sejumlah pihak dan
mengumpulkan bukti relevan. Dalam proses penyelidikan, Setya Novanto dua kali
tidak hadir untuk dimintai keterangan, yakni pada 13 dan 18 Oktober 2017 dengan
alasan sedang ada tugas kedinasan.

31 Oktober 2017

KPK menerbitkan sprindik atas nama tersangka Setya Novanto. Di perkara ini,
Setya Novanto disangka melanggar Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.

3 November 2017

KPK mengantarkan surat perintah dimulainya penyidikan ke rumah Setya


Novanto di Jalan Wijaya 13, Melawai, Kebayoran Baru.

10 November 2017

KPK kembali menetapkan Setya Novanto menjadi tersangka e-KTP.


Pengumuman penetapan tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang
di Gedung KPK di kawasan Kuningan Jakarta. Sebagai pemenuhan hal tersangka,
KPK mengantarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kepada
yang bersangkutan ke kediaman Setya.

15 November 2017

KPK menjemput paksa Setya Novanto karena sudah tiga kali mangkir saat
dipanggil KPK untuk dimintai keterangan. Enam pegawai KPK menyambangi
Setya Novanto di kediamannya, Jalan Wijaya XIII Nomor 19, Melawai, Jakarta
Selatan pada Rabu malam, 15 November 2017. Para penyidik menggeledah rumah
Setya hingga dinihari. Namun Setya tidak ada di rumah dan tidak diketahui
keberadaannya hingga ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

16 November 2017
Setya Novanto dilarikan ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau setelah mobil
yang dia tumpangi mengalami kecelakaan tunggal di daerah Permata Hijau,
Jakarta Barat.

Baca juga: KPK Kirim Tim Cek Kecelakaan Setya Novanto

17 November 2017

Komisi Pemberantasan Korupsi KPK menahan Setya Novanto sebagai tersangka


e-KTP. Namun, karena sakit, Setya dibantarkan di Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM).

20 November 2017

Setya Novanto menjalani pemeriksaan perdana selaku tersangka dan tahanan


kasus dugaan korupsi e-KTP di Gedung KPK, usai dijemput dari RSCM.

5 Desember 2017

KPK menyatakan berkas perkara tersangka kasus korupsi proyek pengadaan e-


KTP Setya Novanto telah P21 atau lengkap untuk dilimpahkan ke Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi.

6 Desember 2017

Berkas kasus e-KTP dengan tersangka Setya Novanto dilimpahkan jaksa KPK ke
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berkas
tersebut berupa dakwaan dan berita acara pemeriksaan dalam enam buku.
Tingginya mencapai 1 meter.

7 Desember 2017

Sidang perdana praperadilan Setya Novanto digelar di Pengadilan Negeri Jakarta


Selatan.

8 Desember 2017

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menggelar sidang lanjutan gugatan


praperadilan Setya Novanto terhadap KPK dengan agenda mendengarkan jawaban
dari KPK serta penyerahan barang bukti surat, dan mendengarkan keterangan
saksi dari pihak Setya. Di hari yang sama, dua pengacara Setya Novanto, Otto
Hasibuan dan Fredrich Yunadi, memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai
kuasa hukum tersangka kasus dugaan korupsi KTP elektronik tersebut.

11 Desember 2017
Sidang lanjutan praperadilan Setya Novanto dengan agenda mendengarkan
keterangan saksi digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

13 Desember 2017

Sidang putusan praperadilan Setya Novanto akan digelar di Pengadilan Negeri


Jakarta Selatan. Di hari yang sama sidang perdana pokok perkara Setya juga akan
digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Hakim tunggal praperadilan Setya
Novanto, Kusno mengatakan gugatan Setya dinyatakan gugur saat hakim mulai
memeriksa pokok perkara kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.

 Kasus WNI

 TKW Mati Disiksa, Migrant


Care Desak Pemerintah
Buktikan Komitmen
Perlindungan WNI Di Luar
Negeri
 Posted on 15 Februari 2018, 05:58 by redaksi in DAERAH,
HUKUM, INTERNASIONAL, NASIONAL, POLITIK // 0
Comments


TKW Mati Disiksa, Migrant Care Desak Pemerintah Buktikan
Komitmen Perlindungan WNI Di Luar Negeri.
 Kisah tragis buruh migran Indonesia di Malaysia kembali terjadi.
Kali ini buruh migran asal NTT, Adelina Lisao, mengalami
penganiayaan oleh majikannya. Perempuan berusia 21 tahun ini tak
tertolong jiwanya setelah ditemukan dalam kondisi mengenaskan
di halaman rumah majikannya di kawasan Taman Kota Permai,
Bukit Mertajam, Penang, Malaysia, pada 11 Februari lalu.
 Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, menuturkan kasus
yang menimpa Adelina terkuak setelah mendapat perhatian dari
anggota Parlemen Malaysia dari Bukit Pertajam, Steven Sim Chee
Kong. Diketahui, korban mengaku selama sebulan terakhir dipaksa
tidur diluar rumah bersama anjing piaraan majikan, tidak diberi
makan dan mengalami penganiayaan. Dalam kondisi yang penuh
luka, korban sempat dirawat di RS Bukit Mertajam namun
akhirnya tak tertolong jiwanya.
 “Kematian Adelina memperpanjang daftar kematian buruh migran
Indonesia asal NTT yang ditahun 2017 mencapai 62 orang,”
katanya dalam siaran persnya, Kamis (15/02/2018).
 Kasus tersebut terungkap setelah anggota parlemen Bukit Pertajam,
Steven Sim menerima laporan dari salah seorang mengenai seorang
pekerja rumah tangga (PRT) asal Indonesia, Adelina Lisao, yang
tidur di lantai luar depan rumah majikannya di Taman Kota Permai
Penang. Adelina tidur hanya beralaskan tikar, tubuhnya mengalami
luka lebam dibagian kepala, wajah, tangan dan kaki. Bahkan di
tempat tersebut dia tidur bersama anjing peliharaan majikannya.
 Setelah tim penyelamat datang, diketahui PRT tersebut bernama
Adelina (21 tahun) asal Timor Tengah Selatan NTT, telah bekerja
sekitar 2 tahun, dan sudah lebih dari sebulan tidur di depan rumah
bersama anjing. Dari tetangganya didapati infornasi bahwa juga
sering terdengar teriakan-teriakan dari rumah tersebut.
 Adelina kemudian dibawa ke rumah sakit Bukit Pertajam. Karena
mengalami trauma yang berat dan luka parah di kepala dan wajah
serta infeksi di bagian tangan dan kakinya, Adelina meninggal
dunia setelah dibawa rumah sakit. Saat ini pihak kepolisian
setempat telah menahan majikan dan sodara laki-laki majikan
Adelina.
 Migrant Care mendesak pengusutan tuntas kasus ini agar majikan
mendapatkan hukuman yang berat dan setimpal atas kekejiannya.
Migrant Care juga meminta adanya pengusutan dugaan bahwa
Adelina adalah korban perdagangan manusia.
 “Pernyataan pihak perwakilan RI di Penang (KJRI Penang dan
KBRI Kuala Lumpur) bahwa Adelina adalah PRT migran
Indonesia yang tidak berdokumen tak boleh menjadi alasan untuk
tidak menangani kasus ini,” ujar Wahyu. Ditegaskannya, kasus ini
harus dituntaskan sebagai bentuk komitmen perlindungan warga
negara Indonesia yang ada di luar negeri.
 Selain itu, piaknya juga mendesak pemerintah Indonesia untuk
segera memberikan informasi tentang penyebab meninggalnya
Adelina kepada pihak keluarga, memberikan perlindungan dan
bantuan hukum guna menuntut keadilan, mengambil sikap tegas
dan nyata dengan mengirimkan nota protes diplomatik
kepada pemerintah Malaysia, serta mendesak proses hukum
secara fair dan berkeadilan.
 Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif
Dhakiri, menegaskan pihak majikan harus bertanggung jawab atas
kematian buruh migran Indonesia bernama Adelina Lisao (21)
yang meninggal setelah mengalami penyiksaan oleh
majikannya. “Kami minta pihak majikan bertanggung jawab,”
ujarnya. Kemenaker sendiri telah berkoordinasi dengan Duta Besar
Indonesia untuk Malaysia yang berkedudukan di Kuala Lumpur
untuk menyelesaikan permasalahan ini.(JR)

 Kasus Pemerintah

Pemprov Jambi Dinilai Kurang Peduli


Korban Bencana Asap
Sejumlah pengendara sepeda motor melintas di jalan kota Jambi yang diselimuti
kabut asap, 25 September 2015. ( Foto: Suara Pembaruan/Radesman Saragih )
Radesman Saragih Selasa, 6 Oktober 2015 | 22:51 WIB

Jambi - Aktivis lingkungan dan sosial di Jambi menyesalkan sikap pemerintah


daerah yang tidak memberikan pelayanan kesehatan gratis pada warga yang
terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Padahal jumlah warga
yang menderita ISPA akibat terpapar asap kebakaran hutan di daerah itu sangat
tinggi.

Para aktivis di daerah itu juga menilai, tidak adanya pelayanan kesehatan gratis
terhadap para korban bencana asap di Jambi menunjukkan bahwa jajaran
pemerintah daerah setempat kurang peduli terhadap dampak bencana asap.

Demikian Koordinator Koalisi Jambi Melawan Asap (KJMA) dan Aliansi


Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Jambi, Pauzan Fitrah di Jambi, Selasa (6/10)
terkait upaya pemerintah daerah setempat menanggulangi dampak bencana asap.

Menurut Pauzan, jajaran pemerintah di Jambi tidak banyak melakukan aksi nyata
membantu masyarakat yang terpapar kabut asap. Padahal sudah tiga bulan warga
Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Jambi dilanda bencana asap akibat
kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah setempat hanya bisa membagikan masker
tanpa memberikan pelayanan khusus kepada para korban bencana asap.

“Dampak asap terhadap kesehatan warga Jambi sangat parah. Dinas Kesehatan
Provinsi Jambi sendiri telah merilis angka ISPA akibat asap mencapai 60.000
kasus.Namun tak ada pelayanan kesehatan gratis yang diberikan dinas kesehatan
dan rumah sakit kepada para penderita ISPA. Tidak ada juga langkah evakuasi
bagi ibu hamil dan anak-anak di Jambi padahal asap tebal melanda Jambi setiap
hari sejak Agustus – Oktober ini,”katanya.

Pauzan Fitrah mengatakan, jajaran pemerintah, khususnya instansi dinas


kesehatan di Jambi seharusnya lebih tanggap terhadap bahaya asap terhadap
kesehatan masyarakat. Kemudian setelah mengetahui besarnya jumlah warga
masyarakat yang terkena ISPA akibat bencana asap, jajaran pemerintah dan
instansi terkait di Jambi memberikan perlindungan kepada warga masyarakat dari
bahaya asap.

“Selama Jambi diselimuti asap tebal tiga bulan terakhir, secara kasat mata bisa
kita lihat banyak balita, anak-anak bahkan orang dewasa yang mengalami flu,
batuk, sesak napas dan iritasi mata akibat asap. Namun kondisi tersebut kurang
mendapat perhatian serius dari instansi terkait,”tambahnya.

Seentara itu Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemerintah Kota
(Pemkot) Jambi, Abubakar mengatakan, Pemkot Jambi telah membagikan sekitar
300.000 buah masker kepada warga masyarakat selama asap melanda kota itu tiga
bulan terakhir. Sedangkan persediaan masker di kota itu masih ada sekitar
100.000 buah.
Kemudian Wali Kota Jambi, Syarif Fasha juga sudah menginstruksikan seluruh
puskesmas di Kota Jambi buka 24 jam untuk melayani penderita ISPA. Namun
pelayanan kesehatan terhadap penderita ISPA tidak gratis.

“Pelayanan kesehatan teradap penderita ISPA dilakukan seperti biasa. Pasien yang
masuk program program badan pelayanan jaminan sosial (BPJS) mendapatkan
pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya lagi. Sedangkan warga yang tidak
berobat seperti biasa sebagai pasien umum hanya dipungut uang daftar Rp
3.000/orang. Sedangkan biaya obat tidak dipungut lagi,”katanya.

Pantauan SP di Jambi, instansi terkait yang memberikan pelayanan kesehatan


gratis terkait bencana asap, yakni Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan Kebakaran
Hutan dan Lahan Polda Jambi. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Dokter Kesehatan
(Dokkes) Polda Jambi, Fredy Worang, pihaknya memberikan pelayanan gratis
kepada warga masyarakat selama beberapa hari sejak Kamis (1/10). Pelayanan
kesehatan tersebut dilakukan di pasar tradisional Angso Duo, Kota Jambi.

“Pelayanan kesehatan gratis kami lakukan setelah melihat semakin tebalnya kabut
asap dan meningkatnya kasus ISPA. Pelayanan kesehatan yang kami berikan
bersifat pelayanan kesehatan secara umum dan membagikan masker kepada
pengunjung pasar tradisonal,”katanya.

Sumber: Suara Pembaruan

You might also like