You are on page 1of 11

MAKALAH

NEGARA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1.Sri Astuti (A32122040)
2.Nurul Alifa (A32122038)
3.Ahmad Arif (A32122039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
MATA KULIAH KONSEP DASAR PKN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
rahmatnya makalah kewarganegaraan dengan judul makalah ”Negara”
dapat terselesaikan pada waktunya. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, jika ada kata-kata yang salah
maupun kurang berkenan, mohon pemaklumannya dengan kerendahan hati
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat menjadi referensi serta acuan untuk menambah wawasan mengenai
pengertian negara dan dapat diapresiasikan kedalam sebuah desain yang
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak yang
mendengar.

Palu,03 September 2022


Daftar isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………… i


Daftar Isi ……………………………………………………………………... ii
BAB. I Pendahuluan
A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ...…………………………………………………………..1
C. Tujuan ………………………………………………………………………... 2
BAB.II Pembahasan
A. Pengertian negara …………………………………………………………. 3
B. Tujuan negara……………………….………………………...................... 5
C. Ciri-ciri negara……………………………………………………………….. 6
D. Unsur-unsur negara…… …………………..…………………………….. 7
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan….……………………………………………………………….. 8
B.Saran…………………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah negara diterjemahkan dari kata-kata asing Staat
(bahasa Belanda dan Jerman); State (bahasa Inggris); Etat
(bahasa Prancis). Istilah Staat mempunyai sejarah sendiri. Istilah
itu mula-mula dipergunakan dalam abad ke- 15 di Eropa Barat.
Anggapan umum yang diterima bahwa kata Staat (state, etat) itu
dialihkan dari bahasa Latin status atau statum.
Secara etimologis kata status itu dalam bahasa Latin
Klasik adalah suatu istilah abstrak yang menunjukan keadaan
yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang dimiliki sifat-sifat yang
tegak dan tegak itu.
Kata “negara” mempunyai dua arti. Pertama, negara
adalah masyarakat atau wilayah yang merupakan satu kesatuan
politis. Dalam arti ini India, Korea Selatan, atau Brazil
merupakan negara. Kedua, negara adalah lembaga pusat yang
menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan dengan demikian menguasai wilayah itu.
Sementara itu dalam ilmu politik, istilah
“negara” adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan yang mengatur hubungan-hubungan manusia dalam
masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat.
Didalam bukunya Politica Aristoteles merumuskan
pandangannya tentang negara. Menurutnya negara adalan
persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang
sebaik-baiknya. Negara yang dimaksud adalah negara hukum
yang didalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut serta
dalam permusyawaratan negara (ecclesia). Yang dimaksud
negara hukum ialah negara yang berdiri diatas hukum yang
menjamin keadilan pada warga negaranya.
Ibnu Taimiyah juga menyatakan bahwa negara harus ada
sebagai sarana untuk merealisasikan kewajiban-kewajiban agama.
Dalam hal ini juga Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa
kesejahteraan umat manusia dapat diwujudkan secara sempurna
kecuali dengan hidup bermasyarakat dan bernegara, maka dalam
setiap kelompok hidup manusia dibutuhkan sebuah negara karena
disamping untuk menjalankan kewajiban-kewajiban agama juga
sebagai sarana mensejahterakan masyarakat. Lebih lanjut ia
mengatakan menegakan pemerintahan adalah perintah agama.
Maka dari itu setiap suatu negara harus memiliki suatu sistem
pemerintahan tertentu untuk menjalankan tugas-tugas dari pada
suatu negara tersebut. Dan dalam teorinya tentang pemerintahan,
ia lebih menekankan adanya penerapan praktik penyelenggaraan
sebuah negara.
B.RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam Makala ini adalah sbb:


1.Pengertian negara
2.Tujuan negara
3.Ciri-ciri negara
4.Unsur-unsur negara

C.TUJUAN

Tujuan penulisan makalah makalah ini adalah:


1.Untuk mengetahui pengertian negara
2.Untuk mengetahui tujuan negara
3.Untuk mengetahui ciri-ciri negara
4.Unsur mengtahui unsur-unsur negara
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN NEGARA
Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk
mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas. Tidak hanya itu,
negara juga memiliki kewajiban untuk menyejahterakan, melindungi, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, ada dua pengertian negara. Pertama,
negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati oleh rakyat. Kemudian yang kedua, negara adalah kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang
efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Selain itu, masih ada juga pengertian negara dari para ahli. Penting memahami pengertian negara
dari para ahli, unsur, fungsi hingga bentuk-bentuknya.

Berikut ini rangkuman tentang pengertian negara menurut ahli, unsur, fungsi, tujuan dan bentuk-
bentuknya, seperti dilansir.

Max Weber
Negara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik
secara sah dalam wilayah tertentu.

Mac Iver
Sebuah negara harus memiliki tiga unsur pokok, yaitu wilayah, rakyat, dan pemerintahan.

Prof. Mr. Soenarko


Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan.

Prof. Miriam Budiardjo


Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah
terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari
kehidupan bersama itu.

Jellinek
Negara adalah organisasi yang mendapatkan kekuasaan dari masyarakat dan telah mempunyai
wilayah tertentu.

B.TUJUAN NEGARA
Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya untuk
berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin. Sementara itu, tujuan
negara menurut Harold J. Laski adalah menciptakan keadaan di mana rakyat bisa mencapai
berbagai keinginan mereka secara maksimal.

C. CIRI-CIRI NEGARA
Adapun ciri-ciri suatu negara secara umum yaitu:
a.Adanya rakyat
b.Adanya wilayah
c.Mempunyai pemerintahan berdaulat
d.Mempunyai pengakuan dari negara lain
Adapun ciri-ciri negara kesatuan yaitu:
a.Hanya ada konstitusi
b.Satu kepala negara
c.Satu dewan mentri atau kabinet
d.Hanya ada satu parlemen
Adapun ciri-ciri negara maju yaitu: Antara lain berpenduduk padat dikota inti dan didukung
kawasan memanjang dengan sektor agraris sebagai sektor perekonomian utama.
Adapun ciri-ciri negara berkembang yaitu: Tingkat penghasilan masih rendah/pendapatan
perkapita rendah.Tingkat Kesehatan masih rendah.Sistem perekonomiannya masih bergantung
dari luar atau perekonomian yang tradisional.
D.UNSUR-UNSUR NEGARA
Unsur-unsur Berdirinya Negara yaitu:
a.Penduduk tetap
Pertama, penduduk menjadikan wilayah yang ada sebagai dasar untuk menentukan tempat
tinggalnya. Kedua, wilayah itu sebagai tempat tinggal dapat diajukan tuntutan sebagai
lingkungan tertentu.

b.Wilayah
Tidak ada ketentuan yang pasti berapa luas minimum suatu wilayah untuk dapat ditetapkan
sebagai salah satu unsur yang membentuk sebuah negara. Crawford menyatakan bahwa hak
suatu negara yang independen untuk menyusun pemerintahan yang berada dalam suatu wilayah
tertentu.Sebagai catatan, adanya sengketa batas negara tidak mempengaruhi status sebuah
negara. Contohnya, Israel pada tahun 1949 diterima sebagai anggota PBB meskipun ada konflik
batas negara yang sedang berlangsung ketika itu.
c.Pemerintahan
Menurut Crawford juga,persyaratan bahwa sebuah negara yang dianggap ada mempunyai
pemerintahan yang efektif bisa dianggap sebagai hal yang sentral dalam klaim telah terbentuknya
suatu negara.
d.Kemampuan untuk menjalin hubungan internasional untuk negara lain
Hal tersebut di karenakan kemampuan menjalin hubungan dengan negara lain lebih
merupakan konsekuensi lahirnya suatu negara di bandingkan sebagai syarat pendiriannya.

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Setiap negara memiliki ciri pembangunan masing-masing, namun secara garis
besar dapat digambarkan melalui teori modernisasi Rostow. Garis besar pembangunan
tergambarkan dengan sangat jelas pada pembangunan agrikultur Indonesia maupun
Vietnam. Dalam tahapan pembangunan teori modernisasi, keberhasilan tahap pralepas landas
bergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan
pembangunan agrikultur Vietnam dan Indonesia berbeda satu sama lain, meskipun
latar belakang pembangunan agrikultur dapat dikatakan serupa. Kedua negara
membangun sektor agrikultur karena kondisi negara yang sangat bergantung pada
produksi beras asing. Kondisi negara yang terlalu bergantung pada produk impor
menghambat sektor ekonomi lainya, maka dari itu pemenuhan pangan nasional
menjadi prioritas utama dalam pembangunan negara di Vietnam maupun Indonesia.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka penulis memberikan
saran sebagai berikut.
1) Pemerintah dan Pihak swasta sebaiknya sebagai penyelenggara jasa internet atau
teknologi informasi hendaknya menerapkan aturan dan pengawasan serta
pengetatan pemberian izin pemasangan fasilitas internet yang cukup ketat sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku supaya tidak terjadi penyalahgunaan
teknologi informasi dan fasilitas internet
2) Pemerintah hendaknya menambah anggaran untuk menjaga keamanan fasilitas
teknologi informasi dan pengawasan penggunaan internet di Indonesia dalam hal ini
kementrian yang terkait adalah KOMINFO sebagai salah satu kementrian yang
membawahi kebijakan-kebijakan teknologi informasi.
DAFTAR PUSTAKA

Internet
Abdul Aziz Hakim, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011.
Alwi Wahyudi, Hukum Tata Negara Indonesia dalam perspektif Pancasila Pasca
Reformasi, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013.
Bagir Manan, Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah menurut UUD
1945, Jakarta: Sinar Harapan, 1994.
B. Hestu Cipto Handoyo, Hukum Tata Negara Indonesia, Yogyakarta: Universitas
Atma Jaya, 2009.
Budi Juliardi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: PT
Raja Grafindo 2014.
C.S.T. Kansil, dan Christine S.T. Kansil, Ilmu Negara, Jakarta: Pradnya Paramita,
2001.
David Held, Demokrasi dan Tatanan Global: Dari Negara Modern hingga
Pemerintahan Kosmopolitan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

You might also like