You are on page 1of 11

MAKALAH

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun Oleh

Nama :Chalisa Alma Dea Putri

Kelas :X Perawat 1

PENDIDIDKAN PANCASILA

SMK FARMASI BHAKTI KENCANA SOREANG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.wb
Alamdulillah puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala
limpahan Rahmat Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul "Bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia" tepat pada waktunya dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak atau ibu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang ilmu dan bentuk negara dalam pembelajaran pendidikan Pancasila bagi
para pembaca dan juga bagi penulis
Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bandung,16 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang. ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah. ................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Pengertian Negara Kesatuan................................................................... 3

B. Sistem Negara Kesatuan.. ........................................................................ 4

C. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia ................................ 5

D. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. ..................................... 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8

A. Simpulan ................................................................................................... 8

B. Saran .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara merupakan organisasi utama dari kekuatan politik. Negara


merupakan alat masyarakat dan memiliki kekuatan untuk mengatur hubungan
interpersonal sosial dan kekuatan dalam masyarakat. Negara merupakan sebuah
organisasi di mana dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara
sah terhadap semua kelompok kekuatan lain di satu wilayah dan dapat
memutuskan tujuan hidup bersama. Negara menentukan cara dan batasan
penggunaan kekuasaan oleh individu, kelompok atau perkumpulan atau oleh
negara itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, negara dapat
mengintegrasikan dan mengarahkan aktivitas sosial penduduknya menuju pada
tujuan bersama. (Budiardjo, M. 2008: 47-48)

Negara kesatuan merupakan negara merdeka dan berdaulat yang


independen di mana hanya satu pemerintah yang mengatur seluruh wilayah. Satu
negara dapat dibagi menjadi dua bentuk. 1) negara kesatuan dengan sistem
sentralisasi, 2) negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Dalam negara
kesatuan dengan sistem sentralisasi, segala sesuatu yang ada di negara bagian
langsung diatur dan dikelola oleh pusat, dan pemerintah daerah hanya perlu
melaksanakan segala sesuatu yang diinstruksikan oleh pusat. Sementara itu, dalam
negara kesatuan yang menerapkan sistem desentralisasi, setiap daerah diberi
kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus keluarganya sendiri,
yang disebut daerah kedaulatan.

Bentuk Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk


Republik. atau lebih dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Deklarasi tersebut secara tegas menyatakan dalam Pasal 1(1) UUD 1945:
"Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik",

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Negara Kesatuan?

2. Bagaimana sistem dari Negara Kesatuan? 3. Apa pengertian dari Negara


Kesatuan Republik Indonesia?

4. Bagaimana bentuk dari Negara Kesatuan Republik Indonesia?


C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan dan penyusunan makalah ini untuk lebih
mengenal bagaimana bentuk-bentuk negara diantaranya negara kesatuan agar
dapat menambah wawasan dan lebih mengenal bagaimana bentuk negara tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Kesatuan

Negara kesatuan merupakan negara yang berdaulat, yang diselenggarakan


sebagai suatu kesatuan tunggal, Bagian pemerintahan kesatuan ini diterapkan oleh
banyak negara yang ada didunia. Dalam negara kesatuan hanya ada satu
konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri atau kabinet, serta hanya satu
parlemen. Demikian juga dengan pemerintah, yaitu pemerintah pusat yang
memegang wewenang tertinggi di dalam segala aspek pemerintahan. Menurut
Miriam Budiardjo, ciri mutlak yang melekat pada negara kesatuan ialah: pertama,
adanya supremasi dari dewan perwakilan rakyat pusat, dan kedua, tidak adanya
badan-badan lain yang berdaulat.

Miriam Budiardjo menyatakan bahwa yang menjadi hakikat negara


kesatuan adalah kedaulatannya tidak terbagi dan tidak dibatasi, di mana hal
tersebut dijamin di dalam konstitusi. Meskipun daerah diberi kewenangan untuk
mengatur sendiri wilayahnya, namun hal tersebut bukan berarti pemerintah daerah
itu berdaulat, sebab pengawasan dan kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan
pemerintah pusat. Pemerintah pusatlah sesungguhnya yang mengatur kehidupan
setiap penduduk daerah. Keuntungan negara kesatuan yaitu adanya kesamaan
Undang-Undang, karena aturan yang menyangkut nasib daerah secara keseluruhan
hanya dibuat oleh parlemen pusat.

Negara-negara kesatuan juga dapat dibebani dengan beban yang berat


karena pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap isu-isu yang
muncul di daerah. Menghadapi masalah yang muncul di daerah cukup memakan
waktu yang lama untuk diselesaikan karena harus menunggu instruksi dari pusat
terlebih dahulu. Bentuk negara kesatuan juga tidak cocok untuk negara dengan
populasi besar, keragaman budaya yang tinggi, dan wilayah yang terbagi menjadi
pulau-pulau. Pemerintah pusat mendelegasikan beberapa kekuasaan kepada
pemerintah daerah, yang menggunakan kekuasaan ini untuk mengatur penduduk
di dalam wilayah mereka. Namun, pengaturan penduduk di wilayah perbatasannya
lebih merupakan perintah dari pemerintah pusat, bukan inovasi improvisasi
pemerintah daerah sendiri.

B. Sistem Negara Kesatuan

Negara kesatuan terdapat dalam dua macam sistem pemerintahan antara lain:
1. Negara kesatuan sistem sentralisasi

`Sistem sentralisasi merupakan bentuk negara yang dimana pemerintah


pusat memiliki kekuasaan penuh untuk melaksanakan urusan pemerintah dari
pusat hingga daerah termasuk semua hal yang menyangkut urusan pemerintahan
daerah. Pemerintah daerah hanya bersifat pasif dan melaksanakan perintah dari
pemerintahan pusat. Sistem sentralisasi banyak digunakan pemerintah sebelum
otonomi daerah.

Keuntungan dari negara kesatuan sistem sentralisasi yaitu: a) terdapat


keseragaman hukum disemua wilayah, b) pemerintah mengurus langsung semua
urusan sampai kedaerah, c) tidak membtuhkan biaya besar. Adapun kelemahan
dari negara kesatuan sistem sentralisai yaitu: a) kebijakan dan keputusan
pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat
sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama, b)
bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat yang dapat menghambat proses
pelaksanaan pembangunan, c) rakyat akan bersifat apatis dan tidak mempunyai
tanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan di daerahnya, d) pertuaran yang
dibuat pemerintah pusat sering tidak sesuai dengan kebutuhan daerah.

2. Negara kesatuan sistem desentralisasi Negara kesatuan sistem desentralisasi


merupakan bentuk negara dimana pemerintah pusat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara, memberikan sebagian kekuasaanya kepada daerah
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri di sebut hak otonom.
Dalam suatu sistem pemerintahan, daerah membuat peratuaran yang sesuai
dengan kondisi daerahnya, asal peraturan itu tidak bertentangan dengan peraturan
di atasnya. Pemerintah pusat juga tidak bertentangan dengan peraturan di atasnya.
Pemerintah pusat juga tidak lagi memegang kekuasaan seluruh urusan pokok saja,
seperti urusan pemerintahan umum, politik, keuangan dan hubungan luar negeri.
Termasuk negara indonesia yang menerapkan sistem ini.

Keuntungan dari negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yaitu: a)


pemrintah daerah dapat membuat peraturan yang sesuai dengan situasi dan
kondisi daerahnya. b) karena peraturan sesuai dengan kondisi dan keadaan
daerahnya maka rakyat dapat berperan secara aktif dalam pembangunan untuk
memajukan daerahnya. Adapun kelemahan dari negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi yaitu tidak adanya keseragaman peraturan diseluruh wilayah negara
dan sistem ini membutuhkan biaya yang cukup besar.

C. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia

Suatu negara terbentuk karena adanya rakyat atau masyarakat, wilayah dan
pemerintahan yang berdaulat. Negara kesatuan merupakan pemerintah pusat
menjalankan kedaulatan tertinggi negara. Agar tidak adanya sewenang-wenang
maka aktivitas pemerintah pusat harus diawasi dan dibatasi oleh undang-undang.
Konsekuensi logis dari statusnya sebagai penyelenggara negara yang berdaulat,
bahwa unit-unit pemerintahan yang dibentuk di bawah pemerintah pusat harus
tunduk kepada pemerintah pusat Organisasi yang tidak tunduk dan mematuhi
hukum dan peraturan yang berlaku akan menciptakan tumpang tindih dan konflik
dalam pelaksanaan kekuasaan.

` Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan


berbentuk republik desentralisasi (Pasal 18 UUD 1945) dimana pemerintah daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar lingkup pemerintahan yang
ditentukan oleh undang-undang sebagai urusan pemerintah pusat. Pasal 18 UUD
1945 menyatakan:

1. Negara Kesatuan Republik Indonesia membagi provinsi dan provinsi menjadi

kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah yang


diatur dengan undang-undang.

2. Pemerintah provinsi daerah dan kabupaten kota yang langsung berada di bawah

Pemerintah Pusat sesuai dengan asas pemerintahan sendiri dan pemerintahan


bersama. mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan.

3. Pemerintah provinsi daerah, kabupaten dan kota memiliki DPRD yang


anggotanya

dipilih melalui pemilihan umum

4. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing menjabat sebagai kepala


pemerintah

daerah, provinsi, kabupaten, dan kota, dan dipilih secara demokratis

5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan


pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat

6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan


peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan

7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam


undang- undang.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dikenal juga dengan sebutan


Nusantara yang berarti negara kepulauan, Indonesia terdiri dari ribuan pulau dari
Sabang sampai Merauke. Hakikat negara dalam pengertian ini adalah negara,
yaitu kesatuan unsur-unsur yang membentuk negara, yaitu rakyat yang terdiri dari
berbagai macam etnis, suku, golongan, budaya, dan agama. Daerah yang terdiri
dari ribuan pulau yang memiliki sifat dan juga karakteristik yang berbeda.
Oleh karena itu negara kesatuan merupakan satu negara, satu rakyat, satu
wilayah dan tidak dapat terbagi seperti negara serikat yang satu pemerintahan,
satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu
Indonesia. Meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan
adat, budaya dan kepribadian yang berbeda, memiliki agama yang berbeda, dan
terdiri dari ribuan pulau di kepulauan Indonesia, namun semuanya merupakan
suatu kesatuan yang tercermin dalam suatu ikatan "Bhineka Tunggal Ika" yang
artinya "berbeda-beda tetap satu juga". Yaitu persatuan bangsa dan negara
Indonesia. Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.

D. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia

Menurut Konstitusi Negara Indonesia yang menganut bentuk negara


kesatuan. Hal ini dapat dipahami dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang
menyatakan bahwa "Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik".
Oleh karena itu telah tercermin bentuk negara Indonesia dari pasal tersebut:
Pemerintah daerah mempunyai kewenangan yang rinci sesuai dengan ketentuan
pemerintah pusat yang diatur dengan undang-undang. sedangkan kekuasaan
pemerintah pusat sangat luas.

Bentuk negara kesatuan Indonesia akan melahirkan strategi dalam


pembagian kekuasaan antara pusat dan daerah guna mewujudkan tujuan dari
negara sebagaimana di atur dalam aline keempat Pembukaan UUD 1945 yaitu
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia. Sebagai langkah untuk mencapai tujuan tersebut
dilaksanakanlah sistem desentralisasi dan dekonsentrasi.

Adapun bentuk keterkaitan antara pemerintah pusat dengan pemerintah


daerah sebagai perwujudan bentuk Negara Republik Indonesia ditegaskan pada
Pasal 18 UUDNRI ayat (1) "Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang
setiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang". Ayat (2) "Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan". Kemudian dinyatakan pada ayat
(5) juga ditegaskan bahwa "Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan Pemerintah Pusat".…
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Negara kesatuan merupakan negara yang pemerintah pusatnya mempunyai


wewenang untuk mengatur keseluruhan daerah. Pemerintah pusat menguasai
kedaulatan secara penuh baik ke dalam ataupun keluar dimana hubungan antara
pemerintahan daerah dan rakyat nya dapat dilakukan secara langsung. Negara
kesatuan memiliki dua sistem, yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Dalam
sentralisasi, artinya semua aspek diatur langsung oleh pemerintah pusat tanpa
adanya campur tangan dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah hanya berhak
untuk menjalankan peraturan pemerintah pusat dan tidak berhak untuk mengatur
rumah tangganya sendiri atau membuat peraturan sendiri. Sementara itu
desentralisasi bisa diartikan sebaliknya. daerah diberi wewenang untuk mengatur
dan mengembangkan rumah tangganya secara mandiri, namun pemerintah pusat
tetap berperan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kesatuan


berbentuk republik desentralisasi, pada Pasal 18 UUD 1945 dimana pemerintah
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar lingkup pemerintahan yang
ditentukan oleh undang-undang sebagai urusan pemerintah pusat. Negara
Kesatuan Republik Indonesia dikenal juga dengan sebutan Nusantara yang berarti
negara kepulauan, Indonesia terdiri dari ribuan pulau dari Sabang sampai
Merauke.

B. Saran

Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
sangat memerlukan kontribusi kritik dan saran dari pembaca agar dapat dijadikan
sebagai introspeksi bagi makalah ini untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih
kepada pihak- pihak yang sudah terlibat dalam mendukung dan membantu agar
makalah ini dapat saya selesaikan
DAFTAR PUSTAKA

Arfai, A. I. (2013). Bentuk Negara Republik Indonesia Ditinjau Pengaturan


Tentang Pemerintahan Daerah Dalam Peraturan Perundang-Undang an. Inovatif:
Jurnal Ilmu Hukum, 6(7), 43244

Budiharjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama, 2008

El Brahimi, M. N. (2010). Bentuk Negara dan Pemerintahan RI. PT Balai Pustaka


(Persero).

Gabriel, E. PENGERTIAN DAN BENTUK-BENTUK NEGARA. Fakultas


Hukum Universitas Ekasakti-AAI Padang, https://ost. io/wzx3d/download
diakses, 11.

GEA, M. (2021), NEGARA KESATUAN (makalah ilmu negara).

Indriyany, I. A. (2019). Analisis Sistem Pemerintahan di Indonesia, Masih


Relevankah

Konsep Negara Kesatuan?, Journal of Social Politics and Governance (JSPG),


I(1), 1-13.

Santoso, M. A. (2009). Otonomi Daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi,
6(4), 05. Saptomo, A. (2017). KEPEMIMPINAN BERJATI DIRI PANCASILA
UNTUK MENJAGA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. LEX
PUBLICA: Jurnal

Ilmu Hukum Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia, 3(2).


Simandjuntak, R. (2015). Sistem Desentralisasi Dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia Perspektif Yuridis Konstitusional. Journal de Jure, 7(1), 57-67.

Setyaningsih, K. (2017). Esensi tranformasi sistem sentralisasi-desentralisasi


pendidikan dalam pembangunan masyarakat. El-Idare: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 301), 76- 94.

Ulum, M., Damayanti, B. M. D., & Kuswandono, A. (2021). Studi Tentang


Konsep Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Al Iman: Jurnal Keislaman
dan Kemasyarakatan, 502), 323-346.

You might also like