Professional Documents
Culture Documents
Pada masyarakat adat bali terdapat lembaga-lembaga alternatif penyelesaian sengketa adat
seperti Subak, Banjar, Desa Pekraman, Majelis Desa Pekraman dan sebagainya. Lembaga-
lembaga adat ini memiliki prosedur berjenjang seperti halnya peradilan umum, dimana peran
lembaga penyelesaian sengketa amat penting dalam membantu menyelesaikan suatu perkara-
perkara adat yang terjadi dalam masyarakatnya. Dalam Masyarakat Adat Bali suatu perkara
adat diselesaikan secara berjenjang dimulai dari penyelesaian secara intern kekeluargaan,
kemudian penyelesaian diselesaikan ditingkat Banjar, jika gagal dilanjutkan dengan bantuan
bendesa adat (Desa pekraman), apabila desa pekraman gagal dilanjutkan ke Majelis Desa
Pekraman (MDP) yang diselesaikan pada awalnya tetap dengan mediasi (mejelis alit desa
pekaraman), kemudian bila gagal dilanjutkan dengan sabha kertha (peradilan adat oleh
Majelis madya desa pekraman), dan tingkat bandingnya oleh Majelis Utama Desa Pekraman.
Kedudukan, Fungsi, dan Peranan Desa Adat, diatur dalarn Peraturan Daerah Provinsi Bali
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun
2001 tentang Desa Pakraman untuk mengatasi konflik pribadi yang bernuansa kriminal atau
pidana, kasus yang melibatkan komunitas atau khalayak umum, serta konflik pribadi yang
bernuansa keperdataan.
Untuk contoh dalam ruang lingkup Pelanggaran pidana lingkungan sempadan pantai oleh PT.
Chateau The Bali dimana dalam perkara ini masyarakatTelah mendapatkan rekomendasi
pemanfaatan lahan untuk Akomodasi Pariwisata oleh Bupati Karangasem No. 903/311/51/
Bappeda tanggal 12 Februari 2008 dan Rekomendasi UKL/UPL No. 660.1/180/DKLHKP
tanggal 28 April 2008. Namun dari pihak PT. Chateau The Bali tidak memperhatikan
sempadan pantai selama pembangunan fasilitas hotel tersebut.
Adapun kesepakatan yang dicapai antara masyarakat maupun pemerintah daerah dalam
masalah ini adalah Pihak PT. Chateau The Bali akan menghentikan proyek sementara waktu
untuk memeriksa kembali apakah pembangunan fasilitas hotel tersebut melanggar sempadan
pantai disana.