You are on page 1of 35

SELEKSI OBAT REGULER

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.001 I/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Seleksi obat adalah suatu proses untuk memilih jenis obat yang
PENGERTIAN
akan digunakan dalam formularium obat rumah sakit
Untuk menentukan apakah obat yang diperlukan sesuai dengan
TUJUAN
jumlah pasien/kunjungan dan pola penyakit di rumah sakit.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Kepala Instalasi Farmasi memberitahukan adanya
rencana seleksi obat untuk formularium kepada
principle obat 3 — 4 bulan sebelumnya.
2. Wakil direktur menerima proposal pengajuan kerjasama
produk oleh principle obat, dengan disertai kondisi
diskon, dokter spesialis user, dan focus produk yang
diajukan untuk kerjasama.
3. Kepala Instalasi Farmasi membuat draft perbandingan
produk masing-masing prinsipel dengan produk obat
PROSEDUR yang sudah masuk di formularium sebelumnya.
4. Mengajukan ke direksi (tim pengadaan) untuk dibahas
dalam rapat tim pengadaan.
5. Dalam satu nama generik obat, dipilih satu jenis generik
dan maksimal dua jenis paten (original atau mee too).
6. Untuk obat baru yang generiknya belum pernah ada di rumah
sakit, principle harus mengadakan RTD (Round Table
Discussion) dalam rapat komite medik, untuk
memperkenalkan jenis obat tersebut kepada dokter, paramedik
dan farmasi.
SELEKSI OBAT REGULER
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.001 2/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
7. Nama-nama obat yang sudah terpilih disusun dalam
formularium obat, dan diedarkan kepada semua dokter,
tim pengadaan, ruangan poliklinik, ruangan rawat inap,
dan instalasi farmasi.
8. Untuk pengajuan sisipan produk baru setelah formularium
terbit, tahap — tahapnya adalah sebagai berikut :
a. Dokter membuat memo permintaan obat baru oleh dokter
user
PROSEDUR
b. Farmasi mengajukan daftar pengajuan obat baru dari dokter
ke tim pengadaan (direksi)
c. Bila obat disetujui untuk digunakan, farmasi
memberitahukan kepada dokter peminta dengan
mengedarkan daftar produk yang di setujui.
9. Bila pengajuan produk tidak disetujui, tim pengadaan
membuat surat pemberitahuan mengenai penolakan pengajuan
produk baru.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


SELEKSI OBAT ASKES
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.002 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Seleksi obat adalah suatu proses untuk memilih jenis obat yang
PENGERTIAN
akan digunakan dalam formularium obat rumah sakit.
Untuk menentukan jenis obat ASKES yang digunakan di rumah
TUJUAN
sakit.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Pemilihan merk/jenis obat ASKES dilakukan oleh
pengadaan obat (Kepala Instalasi dan pembelian).
2. Pemilihan untuk menentukan satu merk bagi masing-
masing nama generik dengan tujuan untuk meminimalkan
nilai stok obat ASKES.
3. Pemilihan obat ASKES ditentukan dengan kriteria :
a. Lebih diutamakan obat ASKES dengan peringkat 1 di
DPHO untuk menjamin terbayarnya klaim.
b. Kualitas produk baik.
PROSEDUR
c. Prinsipel telah bekerjasama dengan rumah sakit dalam
formularium obat reguler.
d. Sistem order yang mudah untuk menjamin order dilayani
oleh distributor.
e. Pengiriman cepat (1-2 hari).
f. Ada layanan edukasi bagi Instalasi Farmasi mengenai
produk obat.
4. Ada diskon tambahan untuk rumah sakit (selain diskon untuk
harga ASKES).

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.003 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu kegiatan membuat rencana pengadaan obat sesuai dengan
PENGERTIAN kebutuhan yang diperlukan dengan mengacu pada formularium
Rumah Sakit.
a. Agar terpenuhinya kebutuhan perbekalan farmasi di Instalasi
Farmasi secara efektif dan efisien.
TUJUAN
b. Agar dapat menyediakan perbekalan farmasi yang ekonomis
dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Catat semua data perencanaan perbekalan farmasi
dalam 1 minggu ke dalam buku permintaan
pembelian obat / alat kesehatan.
2. Data yang dijadikan pedoman dalam membuat
perencanaan adalah :
a. Data pemakaian obat dan alkes dalam 1 minggu
b. Saldo akhir stok obat dan alkes dalam 1 minggu
PROSEDUR
3. Mintakan tandatangan pengesahan kepada Kepala
Instalasi Farmasi untuk diperiksa jumlah kebutuhan
perbekalan farmasi dalam 1 minggu.
4. Serahkan buku permintaan pembelian obat / alat
kesehatan ke bagian pengadaan untuk di orderkan.
5. Setelah bagian pengadaan melakukan order,daftar perencanaan
dikembalikan di masing-masing unit

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PENCATATAN PERBEKALAN FARMASI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.004 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
PENGERTIAN memonitor transaksi perbekalan farmasi yang keluar dan masuk di
lingkungan Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Untuk menyusun laporan, perencanaan pengadaan, distribusi dan
TUJUAN sebagai pembanding terhadap keadaan fisik perbekalan farmasi
dalam tempat penyimpanan.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
a. Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan perbekalan
farmasi bersangkutan.
b. Pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari.
c. Setiap terjadi mutasi perbekalan farmasi (penerimaan,
PROSEDUR pengeluaran, hilang, rusak/kadaluwarsa) langsung dicatat di
dalam kartu stok.
d. Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap akhir
bulan.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PEMBUATAN ETIKET OBAT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.005 I/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Etiket obat adalah Kertas yang berisi keterangan cara pemakaian
PENGERTIAN
obat
Pasien dapat menggunakan obat dengan tepat, sesuai dengan
TUJUAN
waktu, tempat, jumlah, dan dosis yang diminta dokter dalam resep
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
Penulisan etiket obat dilakukan oleh Apoteker dan atau TTK,
dengan prosedur sebagai berikut :
1. Tulis cara pemakaian obat sesuai dengan jenisnya : tablet non
antibiotik, tablet antibiotik, syrup/ dry syrup/ suspensi/ emulsi,
puyer, obat luar
2. Sediaan tablet / kapsul non antibiotik menggunakan etiket
seperti gambar dibawah, dan isikan :
a. Tanggal pelayanan, nama pasien, nomer MR
b. Jumlah obat pada pagi, siang, sore, atau malam,
c. Menandai sesudah makan, atau Jam sebelum makan dengan
mencoret salah satu
3. Sediaan tablet / kapsul antibiotik menggunakan etiket seperti
PROSEDUR
gambar dibawah, dan isikan :
a. Tanggal pelayanan, nama pasien, nomer MR
b. Jumlah obat pada pagi, siang, sore, atau malam,
c. Menandai sesudah makan, atau Jam sebelum makan dengan
mencoret salah satu
4. Sediaan syrup/ dry syrup/ suspensi/ emulsi menggunakan etiket
seperti gambar dibawah, dan isikan :
a. Tanggal pelayanan, nama pasien, nomer MR
b. Jumlah takaran (sendok takar atau mL), dan frekuensi dalam
sehari
c. Menandai sesudah makan, atau Jam sebelum makan dengan
mencoret salah satu
PEMBUATAN ETIKET OBAT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.005 2/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
5. Sediaan puyer/ serbuk / granul menggunakan etiket dan isikan :
a. Tanggal pelayanan, nama pasien, nomer MR
b. Jumlah sachet/bungkus, dan frekuensi dalam sehari
PROSEDUR 6. Sediaan obat luar menggunakan etiket seperti gambar dibawah,
dan isikan :
a. Tanggal pelayanan, nama pasien, nomer MR

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN ELEKTROLIT
PEKAT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. G.II.006 I/2
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Elektrolit pekat adalah larutan elektrolit dengan kadar diatas
PENGERTIAN
normal atau yang umum digunakan
Prosedur ini dibuat untuk mencegah bahaya pada pasien karena
TUJUAN
kesalahan obat.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Elektrolit pekat meliputi sediaan Kalsium gluconas inj,
Kalsium gluseptat inj, kalium klorida inj, NaCl 3% 500 mL, ,
KCl 25 meq, Kalium asetat ≥ 0,4 Eq/ml10, Kalium fosfat ≥
0,4 Eq/ml10, Magnesium sulfat > 40 mg/ml dalam larutan 100
ml (4 g dalam 100 ml larutan isotonik / normal salin).
2. Penyimpanan elektrolit pekat hanya di instalasi farmasi, ruang
perawatan tidak diperbolehkan adanya buffer stok elektrolit
pekat, kecuali ICU dan kamar operasi. Penggunaan elektrolit
pekat harus menggunakan resep.
3. Kalsium Intravena (sebagai gluceptate, gluconate, atau
chloride)
a. CaCl tidak boleh diberikan melalui IM karena bersifat
sangat iritatif terhadap jaringan
PROSEDUR b. Faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi kalsium
dalam darah adalah kadar fosfor serum dan albumin serum
c. Efek samping yang dapat terjadi:
1) Interaksi obat dengan digoksin (injeksi cepat kalsium
dapat menyebabkan bradiaritmia, terutama pada pasien
yang mengkonsumsi digoksin)
2) Antagonis terhadap CCB (calcium-channel blocker)
dan peningkatan tekanan darah
3) Hipokalsemia atau hiperkalsemia akibat pemantauan
kadar kalsium yang tidak efisien
4) Rasio kalsium-fosfor yang tidak tepat dalam larutan IV
dan menyebabkan presipitasi dan kerusakan organ
5) Nekrosis jaringan akibat ekstravasasi kalsium klorida
d. Instruksikan pemberian kalsium dalam satuan milligram.
e. Lakukan pengecekan ganda
PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN ELEKTROLIT
PEKAT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
G.II.006 2/2
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
4. Konsentrat elektrolit : injeksi NaCl > 0,9% dan injeksi Kalium
(klorida, asetat, dan fosfat) ≥ 0,4 Eq/ml10
a. Jika KCl diinjeksi terlalu cepat (misalnya pada kecepatan
melebihi 10 mEq/jam) atau dengan dosis yang terlalu
tinggi, dapat menyebabkan henti jantung.
b. KCl tidak boleh diberikan sebagai IV bolus.
c. Hanya disimpan di apotek, ICU, ICCU, dan kamar operasi.
d. Standar konsentrasi pemberian infus NaCl: maksimal 3%
dalam 500mL.
e. Berikan label pada botol infus : ‘larutan natrium hipertonik
3% (Tulisan berwarna merah)
f. Protokol untuk KCl:
1) Indikasi infus KCl
2) Kecepatan maksimal infuse
3) Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
4) Panduan mengenai kapan diperlukannya monitor
PROSEDUR
kardiovaskular
5) Penentuan bahwa semua infus KCl harus diberikan via
pompa
6) Larangan untuk memberikan larutan KCl multipel
secara berbarengan (misalnya : tidak boleh memberikan
KCl IV sementara pasien sedang mendapat infus KCl di
jalur IV lainnya)
7) Diperbolehkan untuk melakukan substitusi dari KCl
oral menjadi KCl IV, jika diperlukan lakukan
pengecekan ganda
5. Infus Magnesium Sulfat
a. Tergolong sebagai high alert medications pada pemberian
konsentrasi melebihi standar, yaitu > 40 mg/ml dalam
larutan 100 ml (4 g dalam 100 ml larutan isotonik / normal
salin).
b. Perlu pengecekan ganda (perhitungan dosis, persiapan
dosis, pengaturan pompa infuse
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PENYIAPAN RACIKAN SEDIAAN KAPSUL
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.007 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Proses membuat obat racikan sesuai resep / permintaan dokter
PENGERTIAN
dalam bentuk sediaan kapsul.
TUJUAN Untuk mengawasi peracikan obat dalam rumah sakit
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Proses dalam meracik obat dalam bentuk sediaan kapsul:
a. Juru racik atau Apoteker atau TTK menyiapkan jenis dan
jumlah obat-obat yang hendak diracik sesuai dengan resep,
b. Sebelum diracik obat-obat yang telah disiapkan harus dicek
oleh Apoteker atau TTK,
c. Obat-obat yang siap diracik diblender jadi satu,
d. Setelah homogen dan halus dikeluarkan dari blender dan
dimasukkan pada kapsul sesuai dengan ukuran yang cocok
PROSEDUR
dengan jumlah sesuai permintaan dalam lembar resep,
e. Kapsul yang sudah jadi dibersihkan dengan tissue kemudian
dimasukkan pada plastik klip dan diberi silica gel untuk
kapsul dengan jumlah pemakaian lebih dari satu minggu,
f. Kapsul yang sudah dalam kemasan plastik klip ditempel
etiket dan ditutup rapat,
2. Obat racikan dan obat lainnya beserta lembar resep yang ada
dalam baki diletakkan di meja untuk dicek Apoteker atau TTK.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PENYIAPAN RACIKAN SEDIAAN PUYER
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.008 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Proses membuat obat racikan sesuai resep / permintaan dokter
PENGERTIAN
dalam bentuk sediaan puyer.
TUJUAN Untuk mengawasi peracikan obat dalam rumah sakit
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
Proses dalam meracik obat dalam bentuk sediaan puyer:
1. Juru racik atau Apoteker atau TTK menyiapkan jenis dan
jumlah obat-obat yang hendak diracik sesuai dengan resep,
2. Sebelum diracik obat-obat yang telah disiapkan harus dicek
oleh Apoteker atau TTK,
3. Obat-obat yang siap diracik ditambahkan glukosa secukupnya
(bila perlu) kemudian diblender sampai homogen dan halus,
4. Obat dikeluarkan dari blender kemudian dibagi sama banyak
di corong puyer dengan jumlah sesuai dengan permintaan
PROSEDUR dalam resep,
5. Setelah obat dibagi sama banyak, obat dimasukkan kedalam
kertas puyer,
6. Kertas puyer dilem dengan alat pemanas (sealer) sehingga
kertas puyer tertutup rapat,
7. Obat puyer yang sudah jadi dikemas lagi dalam plastik klip
dan ditutup rapat,
8. Obat racikan dan obat lainnya beserta lembar resep yang ada
dalam baki diletakkan di meja untuk dicek Apoteker atau
TTK.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PELAYANAN OBAT PASIEN RAWAT INAP
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.009 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Proses pelayanan obat bagi pasien rawat inap mulai dari
PENGERTIAN penerimaan resep sampai obat diserahkan ke perawat

Menjamin pelayanan obat sesuai dengan resep yang diminta


TUJUAN
dokter dan menunjang terapi pasien di ruangan rawat inap
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Lakukan proses serah terima resep saat menerima resep dari
perawat atau sirkuler dengan cara identifikasi asal ruangan
dan jam datang resep,
2. Lakukan proses skrining resep
3. Catat isi resep ke dalam CPO (Catatan Pemberian Obat),
meliputi nama obat, bentuk sediaan, frekuensi pemakaian,
jumlah obat yang diberikan sesuai hari dan jam pemberian,
4. Serahkan CPO kepada juru racik untuk disiapkan sesuai
dengan yang tertulis di CPO
5. Cek obat yang sudah disiapkan oleh juru racik sesuai dengan
Form Telaah Obat
NO Telaah Obat Ya Tidak Ket/ Tindak Lanjut
1 Obat dengan resep
PROSEDUR 2 Jumlah/ dosis dengan
resep
3 Rute dengan resep
4 Waktu dan frekuensi
pemberian dengan
resep
6. Lakukan proses entri pemakaian obat
7. Kemas obat terpisah masing-masing psien
8. Berikan identitas pasien dalam kertas yang berbeda. Tulis
nama pasien, nomor MR dan Tanggal pelayanan
9. Tulis item obat dalam form 7 benar
10. Serahkan obat ke keluarga pasien
11. Keluarga pasien membawa obat ke perawat

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PELAYANAN RESEP RAWAT INAP (PASIEN UMUM)
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.010 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu kegiatan pelayanan resep bagi pasien rawat inap yang tidak
PENGERTIAN
menggunakan asuransi (umum).
Menjamin pelayanan obat sesuai dengan resep yang diminta dokter
TUJUAN
dan menunjang terapi pasien di ruangan rawat inap.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Lakukan proses serah terima resep saat menerima resep dari
perawat atau sirkuler dengan cara identifikasi asal ruangan dan
jam datang resep,
2. Lakukan proses skrining resep
3. Catat isi resep ke dalam CPO (Catatan Pemberian Obat),
meliputi nama obat, bentuk sediaan, frekuensi pemakaian,
jumlah obat yang diberikan sesuai hari dan jam pemberian,
4. Serahkan CPO kepada juru racik untuk disiapkan sesuai
dengan yang tertulis di CPO
5. Cek obat yang sudah disiapkan oleh juru racik sesuai dengan
Form Telaah Obat
NO Telaah Obat Ya Tidak Ket/ Tindak
Lanjut
PROSEDUR
1 Obat dengan resep
2 Jumlah/ dosis dengan resep
3 Rute dengan resep
4 Waktu dan frekuensi
pemberian dengan resep
6. Lakukan proses entri pemakaian obat
7. Kemas obat terpisah masing-masing psien
8. Berikan identitas pasien dalam kertas yang berbeda. Tulis
nama pasien, nomor MR dan Tanggal pelayanan
9. Tulis item obat dalam form 7 benar
10. Serahkan obat ke keluarga pasien
11. Keluarga pasien membayar obat dikasir (pembayran obat bisa
dilakukan setelah pasien dinyatakan bisa pulang oleh DPJP
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.011 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Proses pelayanan obat bagi pasien rawat jalan mulai dari
PENGERTIAN
pemerimaan resep sampai obat diserahkan ke pasien
TUJUAN Resep dilayani sesuai dengan prinsip 4 Tepat 1 Waspada
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
Proses pelayanan obat pasien rawat jalan meliputi :
a. Terima resep dari perawat / pasien
b. Tulis waktu mulai pelayanan obat,
c. Lakukan proses skrining resep sesuai SPO,
d. Hitung billing obat dan pisahkan item yang perlu dibayar
pasien (pasien JKN),
e. Tulis item obat yang harus dibayar di lembar KEU 5, serahkan
kasir untuk proses pembayaran oleh pasien,
PROSEDUR
f. Buat etiket masing-masing obat kemudian serahkan pada juru
racik untuk di dispensing atau diracik, sebelumnya tulis jam
selesai menulis etiket,
g. Lakukan cek ulang hasil dispensing dan racikan, lalu cek data
rekening kasir (NCR warna kuning), tulis jam pemberian obat,
h. Serahkan obat pada pasien dengan disertai KIE.
i. Bubuhkan tanda tangan pada masing — masing tahap
pelayanan, baik etiket, dispensing, maupun menyerahkan obat.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PENULISAN RESEP
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.012 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Resep adalah permintaan tertulis kepada Apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita dari dokter,
PENGERTIAN
dokter gigi, atau dokter hewan yang diberi izin berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Prosedur ini dibuat untuk mengurangi variasi dari elemen-elemen
TUJUAN suatu permintaan obat atau resep, sehingga dapat diterima farmasi
secara lengkap untuk meningkatkan keselamatan pasien
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1) Lingkari kata tidak/ya untuk alergi yang tertulis di sudut kiri
atas resep, bila ya sebutkan alergi terhadap apa.
2) Isi dan lengkapi tanggal penulisan resep di sudut kanan atas
resep.
3) Isi dan lengkapi nama dan tanda tangan dokter yang menulis
resep. (untuk obat narkotika dan psikotropika / khusus tanda
tangani dengan tanda tangan jangan dengan paraf, tanda
tangan dan paraf sesuai dengan spesimen tanda tangan RS
Baptis Batu)
4) Tuliskan nama obat yang diminta sesuai dengan kaidah
penulisan resep yang lege artis-.
Contoh penulisan resep untuk obat per oral tablet:
R/ Paracetamol 500 mg tab No.X
PROSEDUR
S3 dd I tab ac (prn mual )
Contoh penulisan resep untuk obat per oral sirup:
R/ Antasida DOEN syr fl. No. I
S3 dd IC ac (prn mual)
Contoh penulisan resep untuk obat suppositoria:
R/ Paracetamol supp No. I
S1 dd I supp
Contoh penulisan resep untuk obat puyer:
R/ Paracetamol 500mg
CTM 4 mg
Dextromethorpan 15 mg
Mf pulv dtd No. X
S3 dd I pulv (prn demam, batuk, pilek)

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PERMINTAAN OBAT PER LISAN / TELEPON
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.012 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Permintaan obat per lisan / per telepon adalah permintaan obat dari
PENGERTIAN dokter kepada farmasi atau perawat melalui pesan lisan atau
telepon.
Prosedur ini dibuat untuk mengurangi kesalahan penulisan atau
TUJUAN
pembacaan permintaan obat.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Setelah melaporkan keadaan pasien / hasil lab pasien secara
SBAR, perawat menulis permintaan obat oleh dokter.
2. Permintaan obat ditulis di status rekam medik pasien.
3. Permintaan obat harus di tulis dengan tulisan tangan yang jelas
dan mudah dibaca.
4. Permintaan harus mencantumkan kelengkapan yang terdiri atas :
a. Tuliskan nama obat (generik atau paten bila diperlukan),
satuan dosis/kekuatan, rute atau bentuk sediaan, jumlah
obat, signa obat dengan jelas.
b. Penulisan nama obat harus dieja sesuai dengan
International Radiotelephony Spelling Alphabet
(terlampir), untuk mencegah kesalahan pendengaran /
PROSEDUR
penulisan.
c. Penulisan k/p, atau prn harus disertai dengan indikasi
penggunaan atau kapan diperlukannya, misalnya : prn sakit
kepala atau prn mual.
d. Bila ada permintaan obat yang tulisannya mirip dengan
obat lain (lihat daftar obat NORUM), beri tanda garis
bawah atau huruf kapital.
e. Nama dokter dibagian akhir penulisan permintaan obat,
kemudian meminta tanda tangan pada tempat tersebut saat
visite berikutnya.
f. Harus melakukan baca ulang terhadap nama obat,
dosis/kandungan obat, bentuk sediaan/rute.
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Komite Medik
PENANGANAN RESEP YANG TIDAK TERBACA
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.013 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu proses untuk menangani resep yang tidak terbaca atau sulit
PENGERTIAN
dibaca
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kesalahan pembacaan resep dokter
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Resep yang diterima oleh instalasi farmasi dari perawat atau
pasien dibaca dan diskrining oleh Apoteker atau Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) sesuai dengan Prosedur Skrining resep.
2. Jika ada resep yang tidak terbaca, bila dokter ada di lingkungan
rumah sakit, datangi dokter dan tunjukkan resep yang tidak
terbaca, tanyakan obat apa yang dimaksud.
3. Jika ada resep yang tidak terbaca, bila dokter berada di luar
rumah sakit, hubungi dokter penulis resep via telepon dengan
pola :
a. Selamat pagi/siang/sore/malam, Dokter.
PROSEDUR b. Saya xxxx dari Instalasi farmasi, Saya mau konfirmasi
resep pasien rawat inap / rawat jalan atas nama
Tn/Ny/Nn/An. xxxx, dari ruangan xxxx (bila rawat inap),
dengan diagnosa xxxx (bila rawat inap)
c. Dalam resep, dokter menulis obat xxxx (bila ada obat
lain), dan satu obat lain kami tidak bisa membacanya.
Mohon informasi Doc, obat apa yang dimaksud.
d. Terimakasih.
4. Setelah mendapatkan jawaban mengenai resep obat yang tidak
terbaca, baca ulang obat yang dimaksud dengan mengeja, tulis
nama obat di resep, dengan mencantumkan tulisan advis dokter
xxxx, tanggal dan jam, dan nama Apoteker / TTK
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Komite Medik
PENERIMAAN RESEP
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.014 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Proses penerimaan resep dari pasien rawat jalan
TUJUAN Resep dilayani sesuai dengan prinsip 7 Benar
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Pasien menaruh resep dari perawat di ruang apotik
2. Petugas apotik mengambil resep dari keluarga pasien terima
juga KPO bila disertakan,
3. Ambil satu nomor antrian dan serahkan pada pasien,
4. Ambil satu nomor antrian lagi (dengan urutan yang sama),
sematkan di bundle resep menggunakan paperclip
PROSEDUR
5. Beritahukan pada pasien agar menunggu di ruang tunggu
untuk dipanggil bila obat sudah selesai,
6. Bila resep tidak ditunggu (diambil sore hari atau besok), minta
kembali nomer antrian agar nomor tidak hilang,
7. Letakkan bundle resep di keranjang resep yang akan
dikerjakan oleh administrasi farmasi rawat jalan.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


DISPENSING RESEP
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.015 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Proses penyiapan obat dan penempelan etiket obat sesuai dengan
PENGERTIAN
resep
TUJUAN Resep dilayani sesuai dengan prinsip 7 Benar
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
Proses dispensing obat dikerjakan oleh juru racik atau
Apoteker atau TTK meliputi :
1. Siapkan baki sebagai wadah, tiap satu resep pasien disiapkan
dalam satu baki (tidak boleh dicampur dengan pasien lain),
2. Pelayanan obat pasien berdasarkan nama pasien

PROSEDUR 3. Ambil obat di rak obat dengan jenis dan jumlah sesuai dengan
resep, koordinasi dengan Apoteker atau TTK bila item yang
diminta habis atau tidak sesuai dengan stok,
4. Kemas dan tempel etiket pada wadah atau strip obat.
5. Letakkan obat-obat yang sudah disiapkan ke meja untuk di cek
Apoteker atau TTK.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PENARIKAN OBAT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.016 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Penarikan obat merupakan suatu proses penilaian kembali
(reevaluasi) terhadap obat jadi yang telah terdaftar dan beredar di
PENGERTIAN masyarakat,terutama terhadap obat-obat yang mempunyai resiko
tinggi, komposisi dianggap tidak rasional, indikasi tidak tepat dan
pemborosan karena efek terapi yang tidak bermakna
Untuk menjamin bahwa obat yang diberikan oleh instalasi adalah
TUJUAN
obat yang efektif, aman, dan aseptabel
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Catat nama dan nomer batch / lot produk.
2. Telusuri nomer barcode produk menggunakan menu info obat di
software menu Fari atau menu FarJ.
3. Telusuri histori mutasi stok keluar.
4. Catat lokasi stok disimpan atau nama pasien yang telah dilayani.
5. Kirimkan memo pemberitahuan penarikan ke depo dimana
produk disimpan.
6. Beritahukan pada pasien akan penarikan produk, bila diperlukan
proses penarikan hingga ke tangan pasien. Ambil produk dari
PROSEDUR
lokasi penyimpanan (depo dan pasien).
7. Lakukan proses “karantina” produk dengan memberi label
“JANGAN DIGUNAKAN” sampai produk diambil oleh
distributor / pabrik.
8. Dokumentasikan nama, nomer batch / Lot obat yang ditarik,
tindakan yang diambil dan hasil penarikan produk. Dokumen
disertai dengan lampiran form pemberitahuan penarikan dari
distributor serta dokumen serah terima barang dengan distributor
/ pabrik.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi


PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUARSA
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.017 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Suatu proses pemeriksaan mendekati batas waktu persediaan obat untuk
PENGERTIAN
monitoring obat yang kadaluwarsa atau telah kadaluwarsa.
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tanggal
TUJUAN kadaluwarsa untuk menghindari pemakaian obat yang tidak terjamin
mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN
/RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Farmasi
1. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (1, 2 atau
3 bulan sekali).
2. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 (dua) cara,
yaitu :
a. Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing -masing
obat.
b. Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan
penyiapan obat.
3. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala :
a. Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggungjawab terhadap
pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
b. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk masing-
masing obat pada satu bagian dari rak.
c. Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (1 – 3 bulan
PROSEDUR sebelumnya) beri perhatian khusus agar didistribusikan sebelum
tanggal kadaluwarsa. Atau mengembalikan (retur) obat kepada
distributor sesuai dengan persyaratan yang disepakati.
d. Menyisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat
tersendiri dengan diberi label/tulisan OBAT KADALUWARSA.
e. Melakukan prosedur di atas kembali untuk bagian rak yang lain.
f. Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku
tersendiri.
4. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat :
a. Pada saat mengambil obat untuk pelayanan harus selalu
melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
b. Sisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat
tersendiri dengan diberi label/ tulisan: OBAT KADALUWARSA.
c. Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku
tersendiri.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PENGADAAN OBAT BILA TIDAK TERSEDIA
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.018 I/I
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
PENGERTIAN Suatu proses untuk menghadapi bilamana obat tidak tersedia.
Obat-obat yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien dapat tersedia dengan
TUJUAN
mudah
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN
/RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Farmasi
Saat menemui resep obat yang tidak ada dalam stok / habis, tetapi obat
tersebut masuk dalam formularium, prosedur yang harus dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
1. Lihat kandungan obat, bila obat yang diminta adalah merk paten.
2. Cari alternatif obat generik atau paten lainnya yang masuk dalam
formularium dan stoknya tersedia di rumah sakit
3. Bila tidak ada, cari obat yang segolongan dengan obat yang diminta
(misalnya : valsartan generik dan paten tidak tersedia, cari
golonganARB lain, misalnya Irbesartan atau Candesartan)
4. Hubungi dokter penulis resep dan beritahukan bila obat yang diminta
tidak ada dalam stok / habis dan tawarkan alternatifnya, dengan pola
sebagai berikut :
a. Selamat pagi/siang/sore/malam, Dokter. Saya……..dari Instalasi
farmasi,
b. Saya mau konfirmasi resep pasien rawat inap / rawat jalan atas
PROSEDUR
nama Tn/Ny/Nn/An. ……, dari ruangan ….. (bila rawat inap),
dengan diagnose……. (bila rawat inap)
c. Dalam resep, dokter menulis obat ……, obat tersebut tidak
tersedia / habis doc. Mohon petunjuk Dok, apakah obat boleh
diganti dengan yang ada di stok rumah sakit, saat ini yang ada
dalam stok adalah obat ….., ….., dan ….. (Tunggu jawaban
dokter)
d. Terimakasih
5. Catat hasil proses pemberitahuan dibelakang lembar resep tersebut,
catat tanggal, jam, dan Apoteker / TTK yang melakukan proses
6. Bila dokter setuju diganti dan memilih alternatif yang ditawarkan,
lanjutkan proses pelayanan obat sesuai dengan SPO Pelayanan Obat
di Rawat Inap / SPO Pelayanan Obat di rawat jalan
7. Bila dokter tidak mau diganti, lakukan proses order cito pada
pengadaan untuk menyediakan obat yang diminta.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PENGADAAN OBAT DILUAR FORMULARIUM
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.018 I/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Adalah suatu proses persetujuan dan pengadaan obat – obat yang
PENGERTIAN diperlukan dalam pelayanan tetapi tidak tersedia dalam stok
dikarenakan tidak masuk dalam daftar formularium
1. Obat-obat yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien dapat
tersedia dengan mudah
TUJUAN
2. Untuk mengawasi penggunaan obat-obatan dan
kesesuaiannya dengan formularium rumah sakit
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
Saat menerima resep dan menemui obat yang tidak masuk dalam
formularium tetapi dibutuhkan untuk pelayanan, maka tahap –
tahap prosedur yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Hubungi dokter penulis resep dan beritahukan bila obat yang
diminta tidak masuk dalam formularium dengan pola sebagai
berikut :
a. Selamat pagi/siang/sore/malam, Dokter, Saya….dari
Instalasi farmasi,
b. Saya mau konfirmasi resep pasien rawat inap / rawat jalan
atas nama Tn/Ny/Nn/An. xxxx, dari ruangan xxxx (bila
rawat inap), dengan diagnosa xxxx (bila rawat inap)
c. Dalam resep, dokter menulis obat xxxx, obat tersebut
tidak masuk dalam daftar formularium. Mohon petunjuk
PROSEDUR
Doc, apakah obat boleh diganti dengan yang ada di stok
rumah sakit, atau tetap harus disediakan untuk kasus
pasien ini? (Tunggu jawaban dokter)
d. Bila harus disediakan : Baik doc, saya mohon dokter
bersedia mengisi Formulir Permintaan Khusus Obat
Diluar Formularium yang akan kami sampaikan kepada
Ketua Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Baptis
Batu untuk diusulkan masuk dalam daftar obat sisipan
formularium.
e. Terimakasih
2. Bila harus disediakan, segera hubungi pengadaan untuk
melakukan proses order cito dengan jumlah obat sesuai
dengan jumlah di resep dokter.
PENGADAAN OBAT DILUAR FORMULARIUM
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.018 2/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
3. Serahkan Formulir Permintaan Khusus Obat Diluar
Formularium kepada dokter untuk diisi. Bila advis dokter
diberikan diluar jam dinas dan dokter tidak berada di
lingkungan rumah sakit, serahkan pada hari berikutnya.
PROSEDUR
4. Serahkan Formulir Permintaan Khusus Obat Diluar
Formularium yang sudah diisi dan ditandatangani dokter
penulis resep pada Sekretaris PFT untuk dibahas dalam rapat
usulan obat sisipan formularium.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.019 I/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Obat High alert atau obat yang diwaspadai merupakan obat-obat
PENGERTIAN yang beresiko tinggi untuk menyebabkan bahaya ketika terjadi
kesalahan yang melibatkan obat tersebut.
1. Menghindari bahaya yang timbul bagi pasien karena
pemakaian obat-obat high alert
2. Membangun suatu proses penanganan yang terstandar bagi
TUJUAN
obat-obat high alert
3. Sebagai monitor dan peningkatan yang berkelanjutan dalam
proses distribusi terstandar dari obat-obat high alert
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Identifikasi (oleh petugas gudang penerimaan barang):
a. Perhatikan kandungan obat saat menerima obat dari
distributor
b. Lihat Daftar Obat High Alert Dan High Risk, apakah obat
itu masuk dalam daftar
c. Bila obat masuk dalam Daftar Obat High Alert Dan High
Risk, pisahkan obat untuk diberi label
2. Pemberian label (oleh petugas gudang penerimaan barang):
a. Ambil obat yang sudah diidentifikasi dan sudah dipisahkan
b. Buka kemasan sekunder obat (box obat)
c. Berikan label high alert pada kemasan primer obat (ampul /
vial)
PROSEDUR d. Letakkan obat pada rak setelah ditempel label barcode
barang pada masing-maing kemasan sekunder
3. Penyimpanan :
a. Siapkan rak yang khusus dan terpisah dari obat lain
b. Tempelkan selotip merah pada sekeliling rak obat high alert
c. Berikan kotak khusus bagi masing-masing obat high alert
dan labeli kotak tersebut dengan label high alert
d. Simpan obat high alert dengan suhu yang ditetapkan :
1) Di dalam lemari es : pada suhu 2 – 8°C
2) Di dalam ruangan : pada suhu 25 - 30°C
e. Elektrolit pekat KCl ≥ 2 mEq/mL, NS ≥ 0.9%, Dextrose ≥
5%, dan MgSO4 ≥ 50% tidak boleh disimpan di ruangan
perawatan.
PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
RS HIKMAH MASAMBA NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. 0
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021 G.II.019 2/2
4. Peresepan
a. Berikan instruksi secara tertulis, instruksi lisan hanya
diperbolehkan dalam keadaan emergensi. Pelaksanaan
instruksi lisan hanya sebagai berikut :
Instruksi Di Tulis Lengkap

Instruksi Dibacakan Lagi

Instruksi Di Konfirmasi Di Hari/Visite Berikutnya Dan Meminta Paraf

5. Penyiapan
a. Verifikasi resep obat high alert sesuai Buku Panduan
Manajemen Obat – obat yang diwaspadai (High Alert
Medications)
b. Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep
dengan tinta merah. Jika apoteker tidak ada di tempat, maka
penanganan obat high alert dapat didelegasikan pada asisten
apoteker yang sudah ditentukan
c. Lakukan cek akhir oleh dua orang petugas farmasi yang
PROSEDUR berbeda sebelum obat diserahkan kepada perawat
d. Serahkan obat pada perawat / pasien disertai dengan
informasi yang memadai, obat harus sudah diberi stiker
high alert
e. Waspadai kesalahan pemberian obat karena kemasan yang
mirip, misalnya kesamaan bentuk sediaan syringe pada
produk Arixtra®, Lovenox®, dan Fluxum®.
f. Waspadai penulisan “Unit” yang sering disingkat “U” dan
sering salah dibaca “0/nol”. Bila kesalahan terjadi bisa
menyebabkan dosis salah 10 kali lipat.
g. Hati-hati regimentasi dosis Methotrexate, bedakan weekly
dose dan daily dose
6. Pemberian obat, Lakukan double check saat :
a. Saat farmasis mengambil obat
b. Saat dokter / perawat menerima obat
c. Saat dokter / perawat / farmasis menyerahkan obat
d. Pastikan kebenaran dosis, pastikan kebenaran setting
infuse/syring pump dengan perawat lain
e. Lakukan monitoring khusus ketika pasien mendapatkan
terapi injeksi golongan antiaritmia dan inotropik, pasien
harus kondisi rawat inap dan dimonitor secara khusus
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Intensive
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Operasi
PENANGANAN OBAT EMERGENCY
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.020 I/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Obat emergency adalah obat yang harus tersedia dalam keadaan
PENGERTIAN cedera atau sakit yang akut dan menimbulkan risiko langsung
terhadap hidup atau jangka panjang kesehatan seseorang
1. Memastikan obat emergency mudah diakses bila diperlukan.
2. Mencegah penyalahgunaan, pencurian, atau kehilangan obat.
TUJUAN
3. Memastikan bahwa obat diganti bila digunakan, rusak, atau
ketinggalan zaman.
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Identifikasi :
a. Perhatikan daftar obat emergency yang tertempel di
masing–masing troli
b. Pastikan obat emergency yang dibutuhkan oleh
unit/instalasi tersedia di troli
c. Pastikan ceklist Pemakaian Obat Emergency tersedia untuk
memantau ketersediaan obat dalam troli
2. Penyimpanan (oleh Apoteker / AA) :
a. Masukkan obat emergency ke dalam troli di masing –
masing unit/instalasi, dengan item dan jumlah sesuai yang
tercantum dalam daftar
b. Isi Ceklist Pemakaian obat Emergency, isikan kolom
jumlah dan ED, isikan nama petugas
PROSEDUR
c. Tutup pintu troli (jangan dikunci), berikan segel
3. Pemakaian :
a. Saat membutuhkan obat emergency, tarik pintu troli
emergency hingga terputus.
b. Ambil obat yang diperlukan.
c. Berikan pada pasien yang memerlukan obat.
d. Setelah selesai pemberian terapi,lakukan proses
administrasi:
1) Catat pada status pasien
2) Mintakan resep untuk diserahkan pada farmasi (sebagai
permintaan pengisian kembali troli emergency),
3) Tulis pada ceklist pemakaian obat emergency, tanggal,
jumlah dan ED.
PENANGANAN OBAT EMERGENCY
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
0
RS HIKMAH MASAMBA G.II.020 2/2
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
4. Penyiapan :
a. Terima resep dari perawat, lakukan proses skrining resep.
b. Salin isi resep di KPO.
c. Siapkan obat sesuai KPO.
PROSEDUR
d. Cek kesesuaian obat dengan KPO.
e. Bawa obat ke unit / instalasi darimana resep berasal.
f. Masukkan obat ke dalam troli emergency sesuai dengan
prosedur penyimpanan.
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Perawatan Intensive
UNIT TERKAIT
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Kebidanan
6. Instalasi Kamar Operasi
PEMBERSIHAN DAN SANITASI RUANGAN
PELAYANAN FARMASI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
RS HIKMAH MASAMBA
0
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. G.II.021 I/I
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Mei 2015
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Merupakan prosedur yang mengatur pembersihan dan sanitasi
PENGERTIAN ruangan pelayanan obat dan alat kesehatan, meliputi lantai,meja,
kaca jendela, dan rak
Menyediakan ruangan dan lingkungan yang aman dan bersih untuk
distribusi dan penyiapan obat Pelayanan obat dilaksanakan dalam
TUJUAN
area yang bersih dan aman, sesuai dengan prosedur yang sudah
ditetapkan rumah sakit
Keputusan Direktur RS Hikmah Masamba NOMOR: 074a
KEBIJAKAN /RSHM/SK-DIR/ V /2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi
1. Lantai :
a. Buang sampah — sampah dari dalam tempat sampah ke
penampungan sampah
b. Bersihkan lantai dengan menyapu menggunakan lap yang
sudah disemprot sedikit air, untuk menghindari debu
beterbangan saat menyapu
c. Bersihkan sudut — sudut ruangan dengan lap basah
d. Pel seluruh lantai dengan kain pel basah yang sudah diperas
tuntas agar lebih cepat kering
e. Lakukan pembersihan lantai dua kali sehari
2. Meja Peracikan Dan Pelayanan :
a. Bersihkan meja dengan lap kain basah
b. Semprot meja dengan alkohol 70%, keringkan dengan lap
kering
PROSEDUR 3. Kaca Jendela :
a. Semprot kaca dengan alcohol 70% atau cairan pembersih
kaca
b. Bersihkan dengan lap bersih.
4. Rak Obat :
a. Pindahkan obat dan alat kesehatan di bagian yang akan
dibersihkan ke dalam kotak/box.
b. Buang kotoran dan debu yang ada di bagian rak ke dalam
tong sampah
c. Semprot dengan alkohol 70% dan lap dengan lap bersih
atau bersihkan dengan lap yang telah dibasahi dengan
alkohol 70 %
d. Kembalikan obat dan alat kesehatan ke bagian yang telah
dibersihkan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
G.II.022 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 1 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Cuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan
PENGERTIAN kotoran dan debu dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air mengalir
TUJUAN Untuk mencegah infeksi nasokomial
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang hand hygiene
KEBIJAKAN
No: 005/AKR-SKP/RSHM/V/2015
A. Cuci tangan dengan air dan sabun (40-60 detik)
1. Basuh tangan dengan air
2. Tuangkan sabun secukupnya
3. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan saling mengunci
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan

PROSEDUR kanan dan lakukan sebaliknya


8. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya
9. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
10. Bilas kedua tangan dengan air
11. Keringkan dengan handuk sekali pakai sampai benar-
benar kering
12. Gunakan handuk tersebut untuk menutup keran
13. Tangan anda kini aman
CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
G.II.022 0 2/2
RSU HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
B. Cuci tangan dengan alcohol dan handrub (20-30 detik)
1. Lepaskan semua perhiasan termasuk jam tangan
2. Tuangkan alcohol dan hundrub secukupnya untuk
membersihkan seluruh permukaan tangan, ratakan
3. Gosok rata kedua telapak tangan Gosok rata kedua pungung
tangan secara bergantian

PROSEDUR 4. Gosok sela jari-jari tangan dari kedua tangan secara merata
5. Gosok sisi dalam jari-jari kedua tangan dengan jari-jari pada
posisi saling menggengam Gosok dengan gerakan berputar
ibu jari kedua tangan secara bergantian
6. Gosok ujung jari-jari kedua tangan pada telapak tangan
dengan gerakan memutar secara bergantian
7. Tangan anda sekarang sudah bersih dan aman
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
8. Security
9. Cleaning Service
10. Unit Laundry
11. Manajemen
12. BPJS
13. Resepsionis
14. RM
LIMA MOMENT CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
G.II.023 0 1/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001
Saat/ waktu dimana petugas harus melakukan cuci tangan
untuk mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan melalui
PENGERTIAN tangan, bias dalam bentuk proses Hand Rub dan Hand Wash
dengan jenis sabun, durasi dan ketentuan kondisi penggunanya
sesuai ketentuan WHO.
1. Untuk menghilangkan kotoran dan debris yang melekat
pada tangan
2. Untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme pada
kulit dan mikroorganisme permanen yang tinggal di dalam
lapisan terdalam kulit , baik yang diperoleh dari kontak
TUJUAN dengan pasien maupun lingkungan
3. Untuk memberikan pelayanan yang higienis kepada pasien.
4. Untuk mengurangi infeksi nosocomial dalam proses
melayani pasien
5. Untuk meningkatkan pelayanan yang berbasis keselamatan
pasien.
Keputusan direktur RS Hikmah masamba tentang hand
KEBIJAKAN
hygiene No: 005/AKR-SKP/RSHM/V/2015
1. Sebelum Kontak dengan Pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung sebelum kontak
dengan pasien harus melakukan cuci tangan lebih
dahulu.
b. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
c. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung masuk ke ruang
PROSEDUR
perawatan dengan memperkenalkan nama, profesi, dan
unit kerja.
d. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan
kontak dengan pasien.
e. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung mengucapkan
salam sambil keluar dari ruang rawat pasien.
LIMA MOMENT CUCI TANGAN
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
G.II.023 0 2/2
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna.
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
2. Sesudah Kontak Dengan Pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung sesudah kontak
dengan pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
3. Sebelum melakukan tindakan aseptik
a. Petugas sebelum melakukan tindakan aseptic terhadap
pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO cuci
tangan
PROSEDUR
4. Sesudah terpapar Cairan Tubuh Pasien
a. Petugas sesudah terpapar dengan cairan tubuh pasien
harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO cuci
tangan
5. Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien
a. Petugas/ keluarga pasien/ pengunjung setelah kontak
dengan lingkungan pasien harus melakukan cuci tangan.
b. Petugas / keluarga pasien / pengunjung melakukan cuci
tangan sesuai dengan SPO cuci tangan
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
8. Security
9. Cleaning Service
10. Unit Laundry
11. Manajemen
12. BPJS
13. Resepsionis
14. Unit Rekam Medis
PELAYANAN SESUAI KEBUTUHAN PRIVASI
PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS HIKMAH MASAMBA
Jl.Ir. Soekarno. Kel. Kappuna. A.II.024 0 1/1
Kab. Luwu Utara
Tlp/Fax. (0473) 21021
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR PROSEDUR 01 Mei 2015
OPERASIONAL
dr.A. Muhammad Nasrum
NIK: 14.04.001

Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien adalah suatu upaya


yang diberikan untuk mengidentifikasi dan menghormati
PENGERTIAN kebutuhan privasi pasien yang dilayani di Rumah Sakit
Hikmah Masamba, baik saat wawancara klinis, pemeriksaan,
prosedur/ tindakan,pengobatan, dan transportasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi
TUJUAN
dan menghormati kebutuhan privasi pasien.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Hikmah Masamba
Tentang Kebijakan Perlindungan kebutuhan Privasi Pasien
KEBIJAKAN
Rumah Sakit Hikmah Masamba No. 008.AKR-
HPK/RSHM/V/2015
1. Petugas mengucapkan salam:
2. Petugas memperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama dan unit kerja
3. Petugas mengidentifikasi kebutuhan privasi
pasien dengan mengisi formulir identifikasi
kebutuhan privasi pasien pada saat pertama
PROSEDUR masuk RS.
4. Petugas menanyakan kembali kebutuhan privasi
pasien pada saat:
a. Wawancara klinis,
b. Pemeriksaan
c. Prosedur/ tindakan pengobatan
d. Transportasi
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan
5. Instalasi Rawat Jalan
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
8. Security
9. Cleaning Service
10. Unit Laundry
11. Manajemen
12. BPJS
13. Resepsionis
14. Unit Rekam Medis

You might also like