You are on page 1of 19

Dampak globalisasi dan kemajuan zaman telah memberikan pengaruh

terhadap dunia pendidikan. Persaingan dalam peningkatan sumberdaya manusia


membuat perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pendidikannya.
Sistem perencanaan metode pembelajaran yang efektif akan dapat meningkatkan
kualitas dan kompetensi mahasiswa. Oleh karena itu suatu Perguruan Tinggi harus
membekali peserta didiknya dengan attitude, knowledge, skill dan
insight sehingga dapat menciptakan lulusan perawat yang berkualitas dan
memiliki daya saing tinggi. Namun selain di kampus, mahasiswa juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang sudah di milikinya di lahan praktik.
Belajar di lingkungan klinik memiliki banyak keunggulan. Pembelajaran
klinik berfokus pada masalah nyata dalam konteks praktik professional. Peserta
didik termotivasi oleh kesesuaian kompetensi yang dilakukan melalui partisipasi
aktif pembelajaran klinik; sedangkan pemikiran, tindakan dan sikap profesional di
perankan oleh pembimbing klinik (clinical instruction atau CI). Lingkungan klinik
merupakan wadah bagi maahsiswa untuk belajar pemeriksaan fisik, argumentasi
klinik, pengambilan keputusan, empati, serta profesionalisme yang diajarkan dan
dipelajari sebagai satu kesatuan.
Pembelajaran Praktik Klinik adalah suatu proses transformasi mahasiswa
menjadi seorang bidan professional yang memberi kesempatan mahasiswa untuk
beradaptasi dengan perannya dengan perannya sebagai bidan professional di
situasi nyata pada pelayanan kesehalan klinik atau komunitas (Nursalam & Ferry,
2009).
Tujuan dari praktik klinik selain menerapkan konsep adalah diharapkan
peserta didik lebih aktif dalam setiap tindakan sehingga terampil dalam
menggunakan teori dan tindakan. Hal lain yang menjadi pencapaian di lahan
klinik adalah kemampuan pengambilan keputusan klinis yang mengintegrasikan
teori, hukum, pengetahuan, prinsip dan pemakaian keterampilan khusus. Di lahan
klinik peserta didik juga dapat bereksperimen dengan menggunakan konsep dan
teori untuk praktik, menyelesaikan masalah dan mengembangkan bentuk
perawatan baru (Nursalam & Ferry, 2008).

1|Page SELAMAT BELAJAR, SEMOGA BERHASIL


Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya
secara mandiri, kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya
secara serius dan benar. Oleh karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai
berikut:
1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam
mempelajari modul ini.
2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan
seterusnya, karena materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3) Anda harus punya
4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika
ada materi yang harus dipraktikan, maka Anda diminta untuk
mempraktikannya.
5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari
buku-buku lain, koran, atau majalah yang membahas tentang konsep
kebidanan.
7) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat
tergantung pada keseungguhan Anda sendiri.
8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta mengerjakan tugas
maupun soal-soal yang ada didalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau
sedikitnya 80% jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan
untuk mempelajari KB berikutnya.
9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada dibagian akhir modul ini. Silahkan
cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum
berhasil silahkan peljari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda
kuasai. Ingat! Janga melihat kunci jawaban sebelum Anda selesai
megerjakan tugas.

2|Page
10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Andam
jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator
dari Mata Kuliah ini.
11) Setelah semua KB dipelajari,dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan
benar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai
seluruh materi sesuai dengan tujuan yang diharpkan. Bila jawabannya
“Ya” maka hubungi dosen pembina Anda untuk meminta Tes akhir Modul
(TAM). Anda dinyatakan berhasil jika sedikitnya jawaban Anda 80%
benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk mempelajari modul
berikutnya.

3|Page
Kegiatan Belajar 1

Pendekatan Dalam Pembelajaran Klinik

Untuk mengetahui tentang Pendekatan dalam Pembelajaran Klinik.

Peserta didik dapat menganalisa tentang :


1. Mengetahui pengertian dari pembelajaran praktek klinik
2. Mengetahui pengertian perseptoring
3. Mengetahui elemen-elemen di dalam preseptoring
4. Mengetahui keuntungan dari preseptoring
5. Mengetahui pertimbangan-pertimbangan keberhasilan program preseptoring
6. Mengetahui defenisi dari preseptor
7. Mengetahui karakteristik preseptor
8. Mengetahui kompetensi preseptor
9. Mengetahui peran preseptor
10. Mengetahui defenisi dari mentoring
11. Mengetahui peran mentor
12. Mengetahui pendekatan mentoring menurut morton-cooper & palmer
13. Mengetahui komponen kesuksesan hubungan mentoring
14. Mengetahui tahap-tahap mentoring menurut dalton/thompson career
development model
15. Mengetahui keuntungan mentorship
16. Mengetahui kerugian mentorship
17. Mengetahui aplikasi mentoring dalam bimbingan klinik di rumah sakit
18. Mengetahui pengertian dari supervise
19. Mengetahui tujuan Supervisi
20. Mengetahui manfaat Supervisi
21. Mengetahui prinsip supervisi

4|Page
22. Mengetahui cara Supervisi

Adapun pokok-pokok materi adalah :


1. Preseptoring
2. Mentoring
3. Supervisi

5|Page
STUDI KELAYAKAN TERHADAP PILIHAN
BISNIS/USAHA

Siklus Proyek Bisnis/Usaha dan Pihak yang Berkepentingan Melaksanakan Studi


Kelayakan Bisnis/Usaha

A. Siklus Proyek Bisnis/Usaha


Pendekatan mengenai tahapan proyek secara umum adalah
mengidentifikasi urutan langkah yang harus diselesaikan. Dalam “pendekatan
tradisional” ini, lima komponen perkembangan proyek dapat dibedakan
(empat tahap ditambah kontrol) dan ditambah lagi tahapan penyelesaian
proyek, yang dapat juga dapat disebut “Siklus Kehidupan Proyek” (Project
Life Cycle). Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode
yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek
direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk
dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima tahap kegiatan
utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :

1) Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek
sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini,
permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa

6|Page
pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.
Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi
yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai
solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi
telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga
tim proyek dapat dibentuk.

2) Tahap Perencanaan dan Desain


Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek
terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan.
Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci
sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung.
Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat
dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan,
acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract
supplier dan perform phare review.

3) Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)


Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas
proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek.
Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan
dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project
plan akan dieksekusi.

4) Tahap Pemantaun dan sistem Pengendalian


Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses
manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol
penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.

7|Page
5) Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini,
hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya
diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim
proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder
yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan.
Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan
post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan
proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan
proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa
yang akan dating. Organisasi Proyek Tahapan ini merupakan tahapan
sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak
semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat
dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek
tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan.
Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali. Banyak
industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai
contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi,
proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda
seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan,
Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar
Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi.
Dua aktivitas utama dalam lifecycle proses adalah:
 mengembangkan pemahaman untuk situasi saat ini (as-is) situasi
 menciptakan cara baru yang mungkin mengatur proses bisnis (to-
be)
Rekayasa proses/process engineering menggambarkan
pendekatan holistik untuk mengelola seluruh proses lifecycle. Michael
Hammer James Champy juga memperkenalkan lebih populer istilah
‘Business Process Reengineering (BPR). Mereka telah sangat sukses
dalam buku mereka laris ‘Reengineering the Corporation. A Manifesto

8|Page
for Reengineering’ (HarperCollins Publisher, Inc. 1994). Sayangnya,
mereka tidak terlalu spesifik dalam menjelaskan bagaimana melakukan
implementasi BPR.
Ketiga kriteria ini juga disebutkan oleh Michael Hammer dan James
Champy dalam buku mereka ‘Reengineering the Corporation. A
Manifesto for Reengineering’ (HarperCollins Publisher, Inc. 1994).
Kriteria ini dikenal sebagai:

 Dysfunction (“proses yang berada dalam kesulitan terdalam?”),


 Importance (“proses yang memiliki dampak terbesar pada pelanggan
perusahaan?”) Dan
 Feasibility (“proses mana yang paling rentan terhadap sukses
redesign?”).

Ketiga kriteria datang bersama-sama untuk pemilihan proses yang


harus menjadi bagian dari proyek proses engineering.

Thomas H. Davenport daftar dalam bukunya “Process Innovation:


Reengineering Work through Information Technology. HBS 1993”
berpendapat bahwa diperlukannya kriteria sebagai berikut:

 menghitung/enumerate proses utama


 menentukan batas-batas proses
 menilai relevansi strategis setiap proses
 membuat penilaian tingkat tinggi dari ‘health’ dari setiap proses
 memperhitungkan ‘culture’ dan politik dari setiap proses

Dua kriteria pertama dari Davenport dapat membantu kita untuk


memisahkan proses yang kompleks pada kegiatan bisnis dalam suatu
perusahaan. Tiga kriteria terakhir sangat dekat dengan kriteria yang
diusulkan di atas.

Pihak Yang Berkepentingan Melaksanakan Studi Kelayakan Bisnis/Usaha

9|Page
1. Pihak Investor .
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan
investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang dibuat ,
dikarenakan investor memiliki kepentingan langsung tentang
keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan modal yang akan
ditanamkan.

2. Pihak Kreditor atau lembaga perbankan .


Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan
bisnis serta mempertimbangkan bonafiditas serta tersedianya agunan
yang dimilliki.Studi kelayakan bisnis dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk dapat memberikan pinjaman.

3. Pihak Manajemen Perusahaan .


Sebagai leader(pemimpin) manajemen perusahaan juga memerlukan
studi kelayakan bisnis untuk dapat mengetahui dana yang akan
dibutuhkan serta digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan atau
mengolah usaha atau proyek.

4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat.


Studi kelayakan bisnis digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam memberikan izin usaha atau proyek. masyarakat juga perlu
mengetahui serta memahami studi kelayakan bisnis rencana uaha
ataupun proyek tersebut untuk di jadikan dasar dalam pengambilan
keputusan memberikan izin.

5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi .


kebijaksanaan pembangunan ekonomi dirancang serta dirumuskan oleh
pemerintah. sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh masyarakat melalui
bermacam macam pelaksanaan usaha proyek berarti

10 | P a g e
pelaksanaanpembangunan juga berpedoman pada studi kelayakan bisnis
dari masing-masing rencana usaha atau proyek

11 | P a g e
Preseptoring adalah suatu metode pengajaran dan pembelajaran kepada mahasiswa
dengan menggunakan bidan sebagai model perannya. Preseptoring bersifat formal,
disampaikan secara perseorangan dan individual dalam waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya antara bidan yang berpengalaman (preceptor) dengan bidan baru (preceptee)
yang didesain untuk membantu bidan baru untuk menyesuaikan diri dengan baik dan
menjalankan tugas yang baru sebagai seorang bidan (CNA, 1995).
Menurut Kimball Wiles (1967) supervisi dirumuskan sebagai berikut : “supervision is
assistence in the development of a better teaching learning situation”. Rumusan ini
mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar-mengajar (goal,
material, techniques, method, teacher, student, and environment. Dengan demikian layanan
supervisi tersebut mencakup seluruh asfek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
disekolah.
Sementara itu, Hoy dan Forsyth (1986) mengemukakan bahwa “supervisionis the set of
activitas designed to improve the teaching-learning process”. Rumusan ini lebih spesifik bila
dibadingkan dengan rumusan supervisi di atas karena lebih berfokus pada pengajaran atau
proses belajar-mengajar. Dari kedua rumusan tersebut bahwa sasaran supervisi bersifat umum
(menyangkut seluruh asfek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah), bisa
pula hanya pada pelaksanaan pengajaran (KBM).
Defenisi mentoring adalah Pasangan intens dari orang yang lebih terampil /
berpengalaman dengan orang ketrampilan / pengalaman sedikit, dengan tujuan yang
disepakati oleh orang yang mempunyai pengalaman lebih sedikit untuk menambah dan
mengembangkan kompetensi yang spesifik. (M Murray and M Owen, ‘Beyond the Myths of
Mentoring: How to facilitate an Effective Mentoring Program’, Jossey-Bass, San Francisco
1991).
Hubungan pembelajaran dan konseling antara orang yang berpengalaman yang
membagi keahlian professional dengan orang yang lebih sedikit pengalaman untuk
mengembangkan ketrampilan dan kemampuan dari bagian yang kurang pengalaman.
(Treasury Board of Canada).
12 | P a g e
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat
1. Jelaskan pengertian dari pembelajaran praktek klinik!
2. Jelaskan pengertian perseptoring !
3. Jelaskan elemen-elemen di dalam preseptoring!
4. Jelaskan keuntungan dari preseptoring!
5. Jelaskan pertimbangan-pertimbangan keberhasilan program preseptoring!
6. Jelaskan defenisi dari preseptor!
7. Jelaskan karakteristik preseptor!
8. Jelaskan kompetensi preseptor!
9. Jelaskan peran preseptor!
10. Jelaskan defenisi dari mentoring!
11. Jelaskan peran mentor!
12. Jelaskan pendekatan mentoring menurut morton-cooper & palmer!
13. Jelaskan komponen kesuksesan hubungan mentoring!
14. Jelaskan tahap-tahap mentoring menurut dalton/thompson career
development model!
15. Jelaskan keuntungan mentorship!
16. Jelaskan kerugian mentorship!
17. Jelaskan aplikasi mentoring dalam bimbingan klinik di rumah sakit!
18. Jelaskan pengertian Supervisi!
19. Jelaskan tujuan Supervisi!
20. Jelaskan manfaat Supervisi!
21. Jelaskan prinsip supervisi!
22. Jelaskan cara Supervisi!

13 | P a g e
1. Suatu proses transformasi mahasiswa menjadi seorang bidan
professional yang memberi kesempatan mahasiswa untuk beradaptasi
dengan perannya dengan perannya sebagai bidan professional di situasi
nyata pada pelayanan kesahalan klinik atau komunitas merupakan
pengertian dari …
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Professional
2. Suatu metode pengajaran dan pembelajaran kepada mahasiswa dengan
menggunakan bidan sebagai model perannya merupakan pengertian
dari..
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Professional
3. Pasangan intens dari orang yang lebih terampil / berpengalaman dengan
orang ketrampilan / pengalaman sedikit, dengan tujuan yang disepakati
oleh orang yang mempunyai pengalaman lebih sedikit untuk menambah
dan mengembangkan kompetensi yang spesifik merupakan pengertian
dari …
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise

14 | P a g e
d. Preseptoring
e. Preseptor
4. Keseluruhan situasi belajar-mengajar seperti : goal, material,
techniques, method, teacher, student, and environment merupakan
bagian dari ...
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor
5. Seseorang yang memberikan pengajaran, konseling, memberikan
inspirasi, bekerja sebagai seorang panutan, mendukung pertumbuhan
dan perkembangan dari mahasiswa baru yang dibimbingnya dengan
waktu yang terbatas dan dengan tujuan yang spesifik dari sosialisasi
pemula menjadi peran yang baru merupakan pengertian dari …
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor
6. Sebagai figur “ayah/ibu”, Sebagai guru, Sebagai role model, Sebagai
konselor yang bisa di dekati, Pemberi saran yang dipercaya, Sebagai
penantang, Pemberi semangat, Orang yang memberi nominasi
merupakan peran dari ..
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor

15 | P a g e
7. Bertanggung jawab untuk mengembangkan orang lain secara
profesional agar mencapai potensi, Ikut merumuskan dan terus
menunjukkan pengembangan profesional, Bertanggung jawab untuk
mendiskusikan praktek individu dan memberikan umpan balik
merupakan tugas preseptoring dari …
a. Bidan
b. Preceptor
c. CI
d. Perawat
e. Dokter
8. Nama mentor sebaiknya dialokasikan untuk setiap mentee dengan
penempatan area dan total durasi penempatan. Rotasi libur tetap
direncanakan, sehingga setiap mentor mempunyai kesempatan untuk
bekerja dengan mente minimal 3 dari 5 shift. Pernyataan tersebut
merupakan persiapan dalam melakukan mentoring dibagian …
a. Persiapan Penempatan
b. Pengenalan Ke Tempat Praktek
c. Interview Kemajuan
d. Evaluasi
9. Prinsip-prinsip supervisi menurut Sahertian & Mataheru (1982) yaitu
kecuali…
a. Ilmiah
b. Demokratis
c. Kooperatif
d. Konstruktif
e. Pasif
10. Sebagai pedoman kegiatan supervise, Sebagai alat mengukur
keberhasilan kegiatan supervise, menolong pembina untuk melakukan
pembinaan secara berkesinambungan, menghindari kesamaan

16 | P a g e
penanganan masalah pada orang yang sama tanpa adanya penajaman
masalah dan pemecahannya merupakan prinsip dari ..
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor

1. B 6. A
2. D 7. B
3. A 8. A
4. D 9.E
5. E 10.C

17 | P a g e
Nursalam , dan Ferry Efendi.2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

Suarli, S. & Bahtiar. (2009). Manajemen keperawatan dengan pendekatan


praktik. Jakarta: Erlangga 15.

Suyanto, (2008), Mengenal kepemimpinan dan manajemen keperawatan di


rumah sakit. Jokjakarta:Mitra Cendikia Press

kompilasiartikelakbidakper.blogspot.com/2011/03/supervisi-pengajaran.html

http://ekarianamidwifery.blogspot.co.id/2015/06/metode-pembelajaran-
klinik.html

https://ongrosyadi.wordpress.com/2009/02/27/mentoring-dalam-bimbingan-
praktek-klinik-keperawatan-di-rumah-sakit/

http://tutyadining.blogspot.co.id/2016/02/pendekatan-pembelajaran-klinik.html

http://warungbidan.blogspot.co.id/2016/09/makalah-preseptoring.html

18 | P a g e
19 | P a g e

You might also like