Professional Documents
Culture Documents
2|Page
10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Andam
jika masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator
dari Mata Kuliah ini.
11) Setelah semua KB dipelajari,dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan
benar, tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai
seluruh materi sesuai dengan tujuan yang diharpkan. Bila jawabannya
“Ya” maka hubungi dosen pembina Anda untuk meminta Tes akhir Modul
(TAM). Anda dinyatakan berhasil jika sedikitnya jawaban Anda 80%
benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk mempelajari modul
berikutnya.
3|Page
Kegiatan Belajar 1
4|Page
22. Mengetahui cara Supervisi
5|Page
STUDI KELAYAKAN TERHADAP PILIHAN
BISNIS/USAHA
1) Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek
sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini,
permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa
6|Page
pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan.
Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi
yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai
solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi
telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga
tim proyek dapat dibentuk.
7|Page
5) Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini,
hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya
diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim
proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder
yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan.
Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan
post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan
proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan
proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa
yang akan dating. Organisasi Proyek Tahapan ini merupakan tahapan
sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun tidak
semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat
dihentikan sebelum mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek
tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan / atau proses pemantauan.
Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali. Banyak
industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai
contoh, ketika bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi,
proyek biasanya akan melalui tahapan dengan nama yang berbeda-beda
seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama: Pra-Perencanaan,
Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar
Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi.
Dua aktivitas utama dalam lifecycle proses adalah:
mengembangkan pemahaman untuk situasi saat ini (as-is) situasi
menciptakan cara baru yang mungkin mengatur proses bisnis (to-
be)
Rekayasa proses/process engineering menggambarkan
pendekatan holistik untuk mengelola seluruh proses lifecycle. Michael
Hammer James Champy juga memperkenalkan lebih populer istilah
‘Business Process Reengineering (BPR). Mereka telah sangat sukses
dalam buku mereka laris ‘Reengineering the Corporation. A Manifesto
8|Page
for Reengineering’ (HarperCollins Publisher, Inc. 1994). Sayangnya,
mereka tidak terlalu spesifik dalam menjelaskan bagaimana melakukan
implementasi BPR.
Ketiga kriteria ini juga disebutkan oleh Michael Hammer dan James
Champy dalam buku mereka ‘Reengineering the Corporation. A
Manifesto for Reengineering’ (HarperCollins Publisher, Inc. 1994).
Kriteria ini dikenal sebagai:
9|Page
1. Pihak Investor .
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan
investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang dibuat ,
dikarenakan investor memiliki kepentingan langsung tentang
keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan modal yang akan
ditanamkan.
10 | P a g e
pelaksanaanpembangunan juga berpedoman pada studi kelayakan bisnis
dari masing-masing rencana usaha atau proyek
11 | P a g e
Preseptoring adalah suatu metode pengajaran dan pembelajaran kepada mahasiswa
dengan menggunakan bidan sebagai model perannya. Preseptoring bersifat formal,
disampaikan secara perseorangan dan individual dalam waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya antara bidan yang berpengalaman (preceptor) dengan bidan baru (preceptee)
yang didesain untuk membantu bidan baru untuk menyesuaikan diri dengan baik dan
menjalankan tugas yang baru sebagai seorang bidan (CNA, 1995).
Menurut Kimball Wiles (1967) supervisi dirumuskan sebagai berikut : “supervision is
assistence in the development of a better teaching learning situation”. Rumusan ini
mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar-mengajar (goal,
material, techniques, method, teacher, student, and environment. Dengan demikian layanan
supervisi tersebut mencakup seluruh asfek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
disekolah.
Sementara itu, Hoy dan Forsyth (1986) mengemukakan bahwa “supervisionis the set of
activitas designed to improve the teaching-learning process”. Rumusan ini lebih spesifik bila
dibadingkan dengan rumusan supervisi di atas karena lebih berfokus pada pengajaran atau
proses belajar-mengajar. Dari kedua rumusan tersebut bahwa sasaran supervisi bersifat umum
(menyangkut seluruh asfek dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah), bisa
pula hanya pada pelaksanaan pengajaran (KBM).
Defenisi mentoring adalah Pasangan intens dari orang yang lebih terampil /
berpengalaman dengan orang ketrampilan / pengalaman sedikit, dengan tujuan yang
disepakati oleh orang yang mempunyai pengalaman lebih sedikit untuk menambah dan
mengembangkan kompetensi yang spesifik. (M Murray and M Owen, ‘Beyond the Myths of
Mentoring: How to facilitate an Effective Mentoring Program’, Jossey-Bass, San Francisco
1991).
Hubungan pembelajaran dan konseling antara orang yang berpengalaman yang
membagi keahlian professional dengan orang yang lebih sedikit pengalaman untuk
mengembangkan ketrampilan dan kemampuan dari bagian yang kurang pengalaman.
(Treasury Board of Canada).
12 | P a g e
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat
1. Jelaskan pengertian dari pembelajaran praktek klinik!
2. Jelaskan pengertian perseptoring !
3. Jelaskan elemen-elemen di dalam preseptoring!
4. Jelaskan keuntungan dari preseptoring!
5. Jelaskan pertimbangan-pertimbangan keberhasilan program preseptoring!
6. Jelaskan defenisi dari preseptor!
7. Jelaskan karakteristik preseptor!
8. Jelaskan kompetensi preseptor!
9. Jelaskan peran preseptor!
10. Jelaskan defenisi dari mentoring!
11. Jelaskan peran mentor!
12. Jelaskan pendekatan mentoring menurut morton-cooper & palmer!
13. Jelaskan komponen kesuksesan hubungan mentoring!
14. Jelaskan tahap-tahap mentoring menurut dalton/thompson career
development model!
15. Jelaskan keuntungan mentorship!
16. Jelaskan kerugian mentorship!
17. Jelaskan aplikasi mentoring dalam bimbingan klinik di rumah sakit!
18. Jelaskan pengertian Supervisi!
19. Jelaskan tujuan Supervisi!
20. Jelaskan manfaat Supervisi!
21. Jelaskan prinsip supervisi!
22. Jelaskan cara Supervisi!
13 | P a g e
1. Suatu proses transformasi mahasiswa menjadi seorang bidan
professional yang memberi kesempatan mahasiswa untuk beradaptasi
dengan perannya dengan perannya sebagai bidan professional di situasi
nyata pada pelayanan kesahalan klinik atau komunitas merupakan
pengertian dari …
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Professional
2. Suatu metode pengajaran dan pembelajaran kepada mahasiswa dengan
menggunakan bidan sebagai model perannya merupakan pengertian
dari..
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Professional
3. Pasangan intens dari orang yang lebih terampil / berpengalaman dengan
orang ketrampilan / pengalaman sedikit, dengan tujuan yang disepakati
oleh orang yang mempunyai pengalaman lebih sedikit untuk menambah
dan mengembangkan kompetensi yang spesifik merupakan pengertian
dari …
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
14 | P a g e
d. Preseptoring
e. Preseptor
4. Keseluruhan situasi belajar-mengajar seperti : goal, material,
techniques, method, teacher, student, and environment merupakan
bagian dari ...
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor
5. Seseorang yang memberikan pengajaran, konseling, memberikan
inspirasi, bekerja sebagai seorang panutan, mendukung pertumbuhan
dan perkembangan dari mahasiswa baru yang dibimbingnya dengan
waktu yang terbatas dan dengan tujuan yang spesifik dari sosialisasi
pemula menjadi peran yang baru merupakan pengertian dari …
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor
6. Sebagai figur “ayah/ibu”, Sebagai guru, Sebagai role model, Sebagai
konselor yang bisa di dekati, Pemberi saran yang dipercaya, Sebagai
penantang, Pemberi semangat, Orang yang memberi nominasi
merupakan peran dari ..
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor
15 | P a g e
7. Bertanggung jawab untuk mengembangkan orang lain secara
profesional agar mencapai potensi, Ikut merumuskan dan terus
menunjukkan pengembangan profesional, Bertanggung jawab untuk
mendiskusikan praktek individu dan memberikan umpan balik
merupakan tugas preseptoring dari …
a. Bidan
b. Preceptor
c. CI
d. Perawat
e. Dokter
8. Nama mentor sebaiknya dialokasikan untuk setiap mentee dengan
penempatan area dan total durasi penempatan. Rotasi libur tetap
direncanakan, sehingga setiap mentor mempunyai kesempatan untuk
bekerja dengan mente minimal 3 dari 5 shift. Pernyataan tersebut
merupakan persiapan dalam melakukan mentoring dibagian …
a. Persiapan Penempatan
b. Pengenalan Ke Tempat Praktek
c. Interview Kemajuan
d. Evaluasi
9. Prinsip-prinsip supervisi menurut Sahertian & Mataheru (1982) yaitu
kecuali…
a. Ilmiah
b. Demokratis
c. Kooperatif
d. Konstruktif
e. Pasif
10. Sebagai pedoman kegiatan supervise, Sebagai alat mengukur
keberhasilan kegiatan supervise, menolong pembina untuk melakukan
pembinaan secara berkesinambungan, menghindari kesamaan
16 | P a g e
penanganan masalah pada orang yang sama tanpa adanya penajaman
masalah dan pemecahannya merupakan prinsip dari ..
a. Mentoring
b. Pembelajaran Praktik Klinik
c. Supervise
d. Preseptoring
e. Preseptor
1. B 6. A
2. D 7. B
3. A 8. A
4. D 9.E
5. E 10.C
17 | P a g e
Nursalam , dan Ferry Efendi.2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
kompilasiartikelakbidakper.blogspot.com/2011/03/supervisi-pengajaran.html
http://ekarianamidwifery.blogspot.co.id/2015/06/metode-pembelajaran-
klinik.html
https://ongrosyadi.wordpress.com/2009/02/27/mentoring-dalam-bimbingan-
praktek-klinik-keperawatan-di-rumah-sakit/
http://tutyadining.blogspot.co.id/2016/02/pendekatan-pembelajaran-klinik.html
http://warungbidan.blogspot.co.id/2016/09/makalah-preseptoring.html
18 | P a g e
19 | P a g e