Professional Documents
Culture Documents
Tinjauan Pustaka Bayam
Tinjauan Pustaka Bayam
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kekerasan
Kekerasan adalah sifat produk pangan yang menunjukan daya tahan untuk
pecah akibat gaya tekan yang diberikan. Sifat derajat mudah patah dari suatu
benda dapat dinyatakan sebagai nilai kekerasan (hardness) yang dapat diukur
dengan alat instron (Sianturi.2008). Dalam cara mengukur kekerasan, gaya tekan
akan memecahkan produk padat dan pecahnya langsung dari bentuk aslinya tanpa
didahului perubahan bentuk. Caranya adalah benda tersebut ditekan hingga pecah
dan besarnya gaya tekan untuk memecah produk padat ini disebut nilai kekerasan.
2. Kekenyalan Sifat
Kenyal adalah sifat reologi yang menggambarkan daya tahan produk untuk
lepas atau pecah oleh adanya gaya tekan. Bedanya kekerasan untuk menyatakan
sifat benda atau produk pangan padat yang tidak bersifat deformasi, sedangkan
sifat kenyal adalah sifat reologi pada produk pangan elastis yang bersifat
deformasi. (Dwihapsari dan Darminto, 2010:2). Sebagaimana dalam pengukuran
kekerasan, gaya yang diberikan untuk mengukur kekenyalan adalah gaya tekan.
Pada pengukuran kekenyalan, gaya yang diberikan mula-mula menyebabkan
perubahan bentuk produk, baru kemudian memecahkan produk setelah gaya yang
diberikan melewati daya tahannya. Besarnya gaya tarik pada pengukuran
kekenyalan disebut nilai kekenyalan.
3. Elastisitas
5. Kerapuhan
Salah satu kandungan paling kaya dalam bayam adalah zat besi. Inilah zat yang
diperlukan tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel darah merah. Menyantap
sayur bayam sama artinya dengan melindungi diri dari gejala-gejala penyakit
kurang darah yang membuat tubuh menjadi lemah. Daun bayam baik untuk ginjal
dan organ pencernaan karena kandungan seratnya yang cukup tinggi sehingga
dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar. Kandungan nutrisi
yang ada di bayam dapat menurunkan kolesterol,gula darah, melancarkan
peredaran darah dan menurunkan tekanan darah yang berlebihan. Bayam juga
dapat berkhasiat membersihkan darah kotor.(Magdalena,2006).
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam
ialah tidak boleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit.
Memasak bayam terlalu lama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur
(lonyoh), rasanya tidak enak, dan kandungan vitamin C-nya menguap
(menghilang). Selain itu dapat beracun karena ada kandungan pada bayam yang
berbahaya seperti zat besi (ferri) dan zat nitrit karena teroksidasi udara. Tips
singkat mengolah bayam adalah sebagai berikut:
1. Pengemasan Tradisonal
2. Pengalengan
Pengalengan dilakukan dengan memasukkan bayam pada kaleng yang
sudah disterilkan.
Adapun tahapan-tahapannya :
a. Penyiapan Wadah
Pembersihan wadah sebelum dipakai. Wadah perlu dicuci terlebih dahulu,
dan kemudian dibersihkan dari sisa-sisa air pencuci.
b. Pemberian kode.
c. Pada wadah perlu diberikan kode tentang tingkat kualitas bahan yang
diisikan , tanggal, tempat, dan nomor dari batch pengolahan. Hal ini perlu
dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan jika ada suatu kerusakan atau
kelainan yang terjadi pada produk akhir yang dihasilkan
d. Penyiapan bahan
Penyiapan ini diantarnya pembersihan blansing dan penambahan bahan
tertentu.
e. Pengisian
Pengisian jangan terlalu penuh dan harus disisakan tempat kosong di
bagian atas wadah .
f. Proses Pengalengan
Proses pengalengan dilakukan dengan penghampaan (Exhausting).
Exhausting berfungsi Mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan
dalam wadah pada waktu sterilisasi, mengeluarkan O2 dan gas-gas dari
makanan dan kaleng, mengurangi kemungkinan terjadinya karat atau
korosi, agar tutup kaleng tetap cekung dan mencegah reaksi oksidasi yang
dapat menimbulkan kerusakan flavor.
g. Penyimpanan
1. Suhu rendah
2. RH rendah
3. Ventilasi atau pertukaran udara di dalam ruangan penyimpanan harus baik.
Sumber :
Wirya, Iwan. 1999. Kemasan yang Menjual. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.