You are on page 1of 10

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA


PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU

Francka Sakti
francka_sakti@yahoo.com
Sistem Informatika Universitas Bunda Mulia

ABSTRAK
Persaingan dunia usaha semakin ketat dan terus menghadapi tantangan baik dari dalam maupun
luar perusahaan. Cipta Karya Plastic Industry sebagai salah satu pabrik plastik harus dapat
memastikan berlangsungnya proses produksi dengan memperhatikan kualitas bahan baku dan
perolehan harga yang terjangkau dari supplier. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem
informasi yang dapat dipergunakan untuk mengelola persediaan bahan baku agar tidak terjadi
kelebihan maupun kekurangan stok yang signifikan. Rancangan sistem menggunakan konsep
Supply Chain Management (SCM) dengan menerapkan teori model Fuzzy Mixed Integer Goal
Programming (FMIGP).

Kata kunci : Supply Chain Management (SCM), Proses Produksi, Pengelolaan Bahan Baku

PENDAHULUAN juga perlu melakukan penilaian performa


Untuk menjamin kelancaran proses supplier sesuai dengan kriteria yang
produksi, ketersediaan bahan baku dan ditentukan oleh perusahaan.
bahan pendukung lainnya oleh pihak
produksi merupakan faktor yang sangat TINJAUAN PUSTAKA
penting. Persediaan bahan baku dan bahan Supply Chain Management (SCM)
pendukung ini perlu direncanakan secara Simchi-Levi, et al. (2000) SCM (supply
matang dan dikontrol dengan ketat agar chain management) adalah serangkaian
dapat memberikan hasil yang sesuai sasaran. sistem terpadu yang digunakan untuk
Oleh karena itu, perlu dirancang suatu efisiensi pemasok (suppliers), manufaktur
aplikasi pengadaan bahan baku yang (manufacturers), gudang (warehouses) dan
menyajikan informasi tentang proses toko, sehingga barang yang diproduksi dan
pengadaan bahan-bahan material. Aplikasi didistribusikan jumlahnya sesuai, ke lokasi
tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu yang tepat, dan pada waktu yang tepat.
media yang memudahkan perusahaan dalam
mengatur perencanaan pembelian bahan Tujuan dari SCM adalah untuk
baku dengan supplier, karena perusahaan meminimalkan biaya pengeluaran yang
memiliki data yang didapat dari supplier besar dan memberikan pelayanan yang
sebagai bahan pertimbangan. Aplikasi dibuat memuaskan kepada pelanggan. Konsep
dengan menerapkan konsep Supply Chain SCM (supply chain manajement) tidak dapat
Management (SCM) dan teori model Fuzzy dipisahkan dari perkembangan teknologi
Mixed Integer Goal Programming (FMIGP) informasi (IT). Bahkan kalau dilihat dari
di sebuah pabrik di Jakarta Barat yaitu Cipta sejarahnya justru kemajuan teknologi yang
Karya Plastic Industry. Dengan adanya melahirkan prinsip-prinsip dasar dari SCM.
pengelolaan pada persediaan bahan baku Alasannya cukup sederhana, yaitu karena
diharapkan dapat berdampak pada kualitas esensi dari pengintegrasian berbagai proses
plastik yang dihasilkan. Namun, kualitas dan entitas bisnis di dalam domain SCM
bahan baku yang baik juga harus diperoleh adalah melakukan share terhadap informasi
dari supplier yang memberikan harga paling yang dimiliki oleh berbagai pihak.
terjangkau. Dengan demikian perusahaan

22
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

Activity Diagram menggambarkan berbagai


Key Performance Indicator (KPI) aliran aktivitas dalam sistem yang sedang
Wirawan (2009) mengemukakan KPI (Key dirancang, bagaimana masing-masing aliran
Performance Indicator) merupakan tolak berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
ukur yang digunakan untuk menentukan bagaimana sistem berakhir. Activity
tingkat produktivitas dari suatu perusahaan, Diagram juga dapat menggambarkan proses
dengan KPI inilah perusahaan dapat paralel yang mungkin terjadi pada beberapa
mengetahui tingkat kinerja produktivitasnya eksekusi.
dalam satu periode, sehingga dapat
mengambil kebijakan-kebijakan dimasa ANALISIS DAN PERANCANGAN
yang akan datang. Dalam menentukan nilai Gambaran Sistem Yang Sedang Berjalan
KPI yang sesuai kita menggunakan teori di Cipta Karya Plastic Industry
model FMIGP (Fuzzy Mixed Integer Goal Di dalam organisasi Cipta Karya Plastic
Programming) sehingga didapatkan tolak Industry, seluruh kegiatan yang berlangsung
ukur yang sesuai. di bidang produksi dan segala kegiatan
dalam pabrik masih bersifat manual atau
Fuzzy Mixed Integer Goal Programming belum terkomputerisasi akan tetapi dalam
(FMIGP) bidang accounting dan management dalam
Model FMIGP ini merupakan model yang organisasi Cipta Karya Plastic Industry ini
digunakan untuk menyelesaikan problem sudah terkomputerisasi walaupun masih
multi-tujuan dengan memperhitungkan nilai sangat standar.
bobot dari masing-masing kriteria yang
digunakan dalam evaluasi suppliers dan Berikut adalah penjelasan prosedur sistem
penentuan jumlah pembelian bahan baku yang ada dalam organisasi Cipta Karya
yang optimal pada suppliers. Model ini Plastic Industry, pada saat transaksi
menggunakan 3 (tiga) tujuan utama, yaitu pemesanan barang (Purchasing), dan sistem
minimasi total biaya, minimasi total bahan produksi barang yang berjalan yang ada di
baku cacat dan ketersedian kapasitas dalam Cipta Karya Plastic Industry:
supplier, sehingga didapatkan batasan yang
dijadikan tolak ukur bagi perusahaan untuk Transaksi Pemesanan Barang
mendapatkan bahan baku sesuai dengan 1. Pihak Cipta Karya Plastic Industry
yang diharapkan (Kumar et al., 2004). (purchasing) mengajukan pemesanan
bahan baku kepada supplier.
Unified Modelling Language (UML) 2. Supplier memberikan daftar harga bahan
UML adalah sebuah bahasa yang telah baku yang dipesan kepada bagian
menjadi standar dalam industri untuk purchasing.
visualisasi, merancang dan 3. Bagian purchasing akan memberikan 2
mendokumentasikan sistem piranti lunak. respon alternatif :
UML menawarkan sebuah standar untuk a. Cipta Karya Plastic Industry tidak
merancang model sebuah sistem (Schmuller, tertarik dengan harga bahan baku
1999, p1). yang diajukan oleh supplier karena
tingginya harga yang diberikan atau
Use Case Diagram kualitas yang tidak sesuai maka
Use case Diagram menggambarkan transaksi gagal dan Cipta Karya akan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah mencari supplier yang harganya jauh
sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang lebih murah dengan kualitas yang
diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. baik.
Sebuah use case merepresentasikan sebuah b. Cipta Karya Plastic Industry tertarik
interaksi antara aktor dengan sistem. Use dengan harga bahan baku dan
case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, kualitas barang yang diajukan oleh
misalnya login ke sistem, meng-create supplier.
sebuah daftar belanja, dan sebagainya. 4. Setelah setuju dengan harga dan
penawarannya maka dilakukan
Activity Diagram pemesanan bahan baku kepada pihak
supplier.

23
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

5. Setelah itu maka Cipta karya Plastic didapatkan data seperti pada tabel 1,Tabel 2
Industry (purchasing) membuat dan tabel 3.
Purchase Order (PO) kepada pihak
supplier yang sesuai tersebut. Tabel 1 Data Pembelian Bahan Baku Juli-
6. Jika bahan baku yang diberikan Desember 2005
kualitasnya ada yang tidak sesuai atau Periode Juli-Desember 2005
Jumlah
rusak maka dilakukan retur oleh bagian Supplier
Jumlah
bahan
Bahan baku
pembelian terlambat
purchasing kepada pihak supplier. baku cacat
PT. Sinar
15.000 152 43
Selaras L.A
Dari penjelasan prosedur transaksi PD. Tetap
20.000 600 41
pemesanan barang Cipta Karya Plastic Jaya
PT. AKINO 15.000 747 16
Industry yang telah disebutkan, maka dapat PD Terus
10.000 205 38
digambarkan di dalam use case pada Maju
Gambar 1. PT. Surya
Perdana 5.000 196 27
Perkasa
Total 65.000 1.900 165

Tabel 2 Data Pembelian Bahan Baku Juli-


Desember 2006
Periode Juli-Desember 2006
Jumlah
Jumlah bahan Bahan baku
Supplier
pembelian baku terlambat
cacat
PT. Sinar
10.000 100 30
Selaras L.A
PD. Tetap
23.000 690 46
Jaya
PT. AKINO 7.000 350 7
PD Terus
14.000 280 56
Maju
PT. Surya
Perdana 11.000 440 55
Perkasa
Total 65.000 1.860 194

Tabel 3 Data Pembelian Bahan Baku Juli-


Gambar 1 Use Case Diagram Sistem Desember 2007
Transaksi Purchasing di Cipta Karya Plastic Periode Juli-Desember 2007
Industry Jumlah
Jumlah bahan Bahan baku
Supplier
pembelian baku terlambat
Data Pembelian per Periode cacat
PT. Sinar
Untuk mendapatkan perhitungan Selaras L.A
14.000 141 42
untuk menetapkan supplier yang tepat, PD. Tetap
22.000 658 44
jumlah pembelian yang sesuai, harga yang Jaya
PT. AKINO 6.000 300 6
minimal dan barang yang baik maka kita PD Terus
23.000 461 92
menggunakan data perusahaan dari periode Maju
PT. Surya
Juli-Desember tahun 2005-2007. Manager Perdana - - -
purchasing menggunakan 3 (tiga) kriteria Perkasa
dalam mengevaluasi suppliers yang ada, Total 65.000 1.560 184

yaitu:
1. Minimasi total biaya pembelian. Permasalahan Pada Sistem Berjalan
2. Minimasi total jumlah unit bijih plastik Dari prosedur sistem organisasi Cipta Karya
cacat. Plastic Industry yang sedang berjalan ini
3. Minimasi total jumlah bijih plastik yang masih terdapat beberapa kelemahan.
dikirimkan terlambat. Beberapa kelemahan yang telah dianalisis
diantaranya:
Berdasarkan data bahan baku yang utama 1. Setiap bagian dalam organisasi masih
yang diperlukan Cipta Karya Plastic kurang terorganisasi.
Industry, yaitu bijih plastik, maka

24
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

2. Kurangnya efisiensi dalam hal persediaan barang (purchasing) untuk


pembelian bahan baku karena tidak menerapkan konsep SCM berdasarkan teori
terkoordinasi dengan baik. model FMGIP dalam menentukan kriteria
3. Adanya laporan-laporan yang kurang yang sesuai dengan yang diinginkan
dari satu bagian ke bagian yang lain. perusahaan dan melakukan pembelian
4. Pengaturan dan informasi akan stok barang dengan menentukan supplier yang
bahan baku yang tidak teratur dan tidak sesuai dengan waktu pembelian dan kriteria
terkomputerisasi sehingga terjadi yang tepat sehingga tidak mengakibatkan
kelebihan dan kekurangan stok bahan bagian produksi kekurangan bahan baku
baku pada bulan-bulan tertentu dan yang sesuai.
semua pihak terkadang bisa luput dari
informasi tersebut. Sistem informasi yang dbuat untuk Cipta
5. Dalam membuat laporan rencana Karya Plastic Industry yang akan dilengkapi
pembelian bahan baku masih dilakukan oleh beberapa fasilitas, salah satu
secara manual. diantaranya adalah informasi yang dibuat
untuk data yang berasal dari eksternal
Alternatif Pemecahan Masalah perusahaan, seperti harga dan jumlah
Untuk mengatasi masalah yang ada dan juga persediaan barang yang ada di pihak
mengikuti perkembangan dunia teknologi supplier, di mana perusahaan dapat
informasi sekarang ini. Maka diusulkan mengetahui informasi penting mengenai
pemecahan masalah kepada Cipta Karya data bahan baku dari supplier agar apat
Plastic Industry, yaitu: menentukan alternatif pembelian kebutuhan
1. Membuat suatu sistem informasi yang bahan terhadap supplier yang sesuai. Di
menerapkan prinsip konsep SCM yang dalam sistem yang akan dibangun, ada 2
baik. Sistem yang dapat digunakan aktor yang terlibat, yaitu :
dalam perusahaan untuk proses aplikasi 1. Administrator
pembelian bahan baku dengan melihat 2. Purchasing
performansi supplier dalam melakukan
proses pembelian. Administrator di dalam sistem yang akan
2. Menggunakan data yang berasal dari dibangun dapat melakukan pengelolaan
data perusahaan selama 3 tahun terhadap hal pribadi mereka, mengatur
terakhir guna membuat beberapa password yang berlaku pada sistem.
keputusan untuk mengatur persediaan Adminstrator mengatur password setiap
barang dan produksi dengan suatu minggu dengan tujuan untuk menjaga
sistem komputerisasi berbasis aplikasi kerahasiaan data Cipta Karya Plastic
sistem. Industry. Administrator juga dapat
3. Mengindentifikasi sistem dengan melakukan kegiatan melihat dan memproses
konsep SCM untuk menentukan nilai data bahan baku dan data produk.
KPI yang menggunakan model teori
FMIGP guna mendukung perusahaan Purchasing di dalam sistem yang akan
dalam pengambilan keputusan yang dibangun, dapat melakukan kegiatan add,
baik dan sesuai. edit dan delete data supplier seperti nama
perusahaan, contact person, alamat, kota,
Mengingat pentingnya masalah yang ada wilayah, negara, kode pos, nomor telepon.
maka dengan adanya sistem aplikasi yang Purchasing juga dapat melakukan add, edit
bersifat komputerisasi maka akan lebih dan delete data gudang (inventory) supplier
memudahkan dalam pemrosesan data serta pada sistem yang ada guna mempermudah
waktu dalam memperoleh informasi. pemilihan supplier yang diinginkan.
Puchasing melakukan pembelian bahan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN baku kepada pihak supplier yang diinginkan
Perancangan Use Case Diagram dengan mengisi data PO pada sistem
Melihat dari permasalahan yang ada pada purchasing. Jika ada bahan baku yang perlu
Cipta Karya Plastic Industry maka diusulkan di-retur purchasing tinggal mengisi data
untuk membangun sebuah sistem informasi retur yang ada pada sistem.
yang dapat membantu bidang produksi dan

25
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

Penjelasan mengenai usulan sistem Cipta


Karya Plastic Industry yang akan dibuat,
maka dapat digambarkan di dalam use case
pada gambar 2 dan gambar 3.

Gambar 5 View User Detail Activity


Diagram

Gambar 2 Use Case Diagram Cipta Karya


Plastic Industry Application untuk
Administrator

Gambar 6 Change Password Activity


Diagram

Gambar 3 Use Case Diagram Cipta Karya


Plastic Industry Application untuk
Purchasing

Perancangan Activity Diagram


Dari use case, sistem yang telah disusun, Gambar 7 View Product Detail Activity
maka dapat dibuat Activity Diagram pada Diagram
gambar 4 sampai gambar 25, untuk setiap
use case yang ada. Administrator Activity
Diagram dapat dilihiat pada gambar 4
sampai gambar 14.

Gambar 8 Add New Product Activity


Diagram
Gambar 4 Login Administrator Activity
Diagram

26
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

Gambar 9 Edit Product Detail Activity Gambar 4 Edit Raw Material Detail
Diagram Activity Diagram

Gambar 1 Delete Product Activity Diagram


Gambar 5 Delete Raw Material Activity
Diagram

Purchasing Activity Diagram dapat dilihat


pada gambar 15 sampai gambar 25.

Gambar 2 View Raw Material Detail


Activity Diagram

Gambar 6 Login Purchasing Activity


Diagram

Gambar 3 Add New Raw Material Activity


Diagram

Gambar 7 View Supplier Detail Activity


Diagram

27
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

Gambar 12 Edit Supplier Inventory Data


Gambar 8 Add New Supplier Activity Detail Activity Diagram
Diagram

Gambar 13 Delete Supplier Inventory Data


Activity Diagram
Gambar 9 Edit Supplier Detail Activity
Diagram

Gambar 14 Purchase Raw Material


Gambar 10 Delete Supplier Detail Activity Activity Diagram
Diagram

Gambar 15 Retur Activity Diagram


Gambar 11 Add New Supplier Inventory
Data Activity Diagram

28
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

Evaluasi Sistem Informasi terhadap Deskripsi masing-masing jumlah total biaya


konsep SCM dengan model teori FMIGP untuk pembelian bahan baku periode Juli-
Model Fuzzy Mixed Integer Goal Desember tahun 2005-2007 dan
Programming (FMIGP) diterapkan dalam karakteristik suppliers ditunjukkan pada
penentuan jumlah pembelian optimal pada tabel 6 dan tabel 7 (dengan asumsi harga
beberapa supplier berdasarkan tujuan dan pada tabel 5).
performansi masing-masing supplier. Untuk
penentuan FMIGP skripsi ini, digunakan Tabel 6 Total Biaya per Periode
bahan baku yang utama yaitu bijih plastik Biaya
Biaya Biaya
sebagai bahan utama perhitungan. Seorang Supplier periode periode
periode 2005
manager purchasing mengevaluasi 2006 2007
suppliers, berdasarkan data performansi PT. Sinar
yang terkait dengan bijih plastik cacat, Selaras 112.500.000 75.000.000 108.750.000
L.A
persentase bijih plastik dikirimkan terlambat
PD Tetap
dan maksimum kapasitas yang tersedia 144.000.000 176.400.000 172.800.000
Jaya
menurut perhitungan data yang diambil PT.
selama periode Juli-Desember tahun 2005- 102.000.000 34.000.000 40.800.000
AKINO
2007 maka dapat didapatkan perhitungan PD Terus
seperti yang ditunjukkan pada tabel 4 70.000.000 108.500.000 126.000.000
Maju
berikut. Masing-masing supplier PT. Surya
menawarkan harga berbeda-beda untuk Perdana 33.000.000 79.200.000 -
pembelian dalam jumlah tertentu sesuai Perkasa
dengan struktur harga dan price break Total 461.500.000 473.100.000 448.350.000
quantity seperti ditunjukkan pada tabel 5.

Tabel 4 Data Performansi Supplier Tabel 7 Karakteristik Masing-Masing


% unit bijih % unit Supplier
Kapasitas Supplier Karakteristik
Supplier plastik terlambat
(unit) Unggul dari segi kualitas bijih
cacat kirim
PT. Sinar PT. Sinar plastik, namun performansi dari
1% 0,3 % 15.000 Selaras L.A segi harga kurang baik dengan
Selaras L.A
PD Tetap Jaya 3% 0,2 % 25.000 ketersediaan bijih plastik rendah.
PT. AKINO 5% 0,1 % 30.000 Performansi dari segi kualitas dan
PD Terus PD Tetap harga kurang baik dengan kapasitas
2% 0,4 % 35.000 Jaya kurang baik, namun pengiriman
Maju
PT. Surya bijih plastik baik.
Perdana 4% 0,5 % 40.000 Unggul dari segi pengiriman bijih
Perkasa plastik, baik dalam harga, namun
PT. AKINO
buruk dari segi kualitas dengan
kapasitas sedang.
Baik dari segi kualitas dan
Tabel 5 Struktur Harga Beli dari PD Terus kapasitas dengan harga yang
Masing-Masing Supplier Maju sedang, namun kurang baik dari
Harga beli segi pengiriman bijih plastik.
Supplier
(Rp./unit) Unggul dari segi harga dan
PT. Sinar Selaras L.A 7.500 PT. Surya
kapasitas, namun buruk dari segi
PD Tetap Jaya 7.200 Perdana
pengiriman dan kualitas bijih
PT. AKINO 6.800 Perkasa
plastik.
PD Terus Maju 7.000
PT. Surya Perdana Perkasa 6.600
Berdasarkan data performansi suppliers
tersebut dan data pembelian periode
Berdasarkan data suppliers pada tabel 4 dan sebelumnya, maka diterapkan batasan untuk
tabel 5, masing-masing supplier memiliki masing-masing kriteria berdasarkan kondisi
keunggulan dan kelemahan yang berbeda yang terburuk, Z- dan kondisi yang terbaik
ditinjau dari segi struktur harga bijih plastik Z+, yang diharapkan seperti ditunjukan pada
yang ditawarkan, kualitas produk, tabel 8.
pengiriman dan ketersediaan kapasitas.

29
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

Tabel 8 Batasan Untuk Masing-Masing keterlambatan pengiriman bijih plastik dari


Kriteria pihak supplier dengan total biaya sebesar
Kondisi Kondisi Rp. 457.750.000,-
Kriteria
terburuk, Z+ terbaik, Z-
Total biaya Penerapan sistem informasi ini
467.500.000 434.000.000
(Rp.) lebih memudahkan bagian purchasing
Total bijih menentukan dan menetapkan supplier yang
plastik cacat 1.500 0
sesuai dalam melakukan pembelian bahan
(unit)
Total bijih
baku, dimana data supplier tersebut
plastik diketahui berdasarkan data performansi
terkirim 200 0 supplier periode sebelumnya dan data
terlambat performansi supplier saat proses terjadi yang
(unit) bisa berubah, seperti: kualitas,
keterlambatan pasokan, jumlah ketersediaan
Berdasarkan data performansi masing- dan harga bahan baku sebagai pertimbangan
masing supplier dan batasan untuk masing- dalam menentukan supplier yang tepat saat
masing kriteria telah ditetapkan, maka data- melakukan transaksi.
data tersebut digunakan untuk menghitung
nilai KPI berdasarkan penerapan model Kelebihan Sistem
FMIGP. Perolehan hasil keputusan optimal Pada sistem informasi yang
melalui data yang diambil selama periode diterapkan telah dibuatkan sistem yang
Juli-Desember tahun 2008 dengan mempermudah untuk bagian purchasing
pemakaian sistem informasi yang dalam melakukan pembelian bahan baku dan
menerapkan konsep SCM sebagai berikut: mengetahui data-data performansi supplier
untuk melakukan pertimbangan pembelian
Tabel 9 Hasil dari Penerapan Aplikasi sesuai dengan penerapan konsep SCM.
Kriteria Kontribusi Total
Total biaya (Rp.) 0.2910 457.750.000
Total bijih plastik
cacat (unit)
1.0000 0 SIMPULAN
Total bijih plastik 1. Pada saat sistem yang sedang berjalan
terkirim terlambat 1.0000 0 belum menggunakan sistem informasi
(unit) rencana kebutuhan bahan pada Cipta
Jumlah Karya Plastic Industry, sehingga
Pembelian ke pembelian
(unit) manager produksi kesulitan dalam hal
PT. Sinar Selaras menentukan jumlah bahan dalam proses
14500
L.A produksi.
PD Tetap Jaya - 2. Performansi yang berbeda dari beberapa
PT. AKINO 22500
supplier yang berbeda akan membuat
PD Terus Maju 28000
PT. Surya Perdana menyulitkan pertimbangan penetapan
- pemilihan supplier yang sesuai, maka
Perkasa
cara untuk menyelesaikan hal-hal
Cipta Karya Plastic Industry setiap tersebut adalah dengan menerapkan
6 bulan menggunakan bijih plastik sebanyak sistem informasi yang menerapkan
65.000 unit. Cipta Karya Plastic Industry konsep SCM untuk bagian purchasing
mencoba untuk menyeimbangkan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan.
dalam pemilihan bijih plastik terhadap 3. Kemudahan dan kecepatan untuk
performansi supplier. Pada periode Juli- mendapatkan informasi bagi intern
Desember 2008 Cipta Karya Plastic Industry perusahaan sangat diperlukan,
melakukan pembelian kepada 3 supplier khususnya untuk bagian purchasing
yang berbeda, ketiga supplier tersebut Cipta Karya Plastic Industry yang ingin
adalah supplier PT. Sinar Selaras L.A, PT. menentukan keputusan yang tepat pada
AKINO, PD Terus Maju dengan data bagiannya.
pembelian yang dapat dilihat pada tabel 9, 4. Sistem ini akan membantu pihak Cipta
perusahaan mendapatkan bijih plastik tanpa Karya Plastic Industry dalam
ada yang cacat dan tidak mengalami meningkatkan jumlah pembelian

30
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI, UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Volume 12, Nomor 2, Agustus 2016
ISSN: 1979-1496

optimal, meminimalkan biaya (cost)


dengan menentukan supplier yang
dipilih berdasarkan performansi dari
supplier yang ada dengan menggunakan
teori model FMIGP (Fuzzy Mixed
Integer Goal Performance) untuk
mendapatkan KPI yang diinginkan.

SARAN
1. Diperlukan hubungan yang baik antara
pihak Cipta Karya Plastic Industry
dengan pihak supplier.
2. Agar pembelian bahan baku dapat lebih
tepat waktu diperlukan dukungan dari
semua pihak sehingga sistem yang
diusulkan ini bisa berjalan dengan baik
3. Pemeliharaan (maintenance) terhadap
sistem informasi rencana kebutuhan dan
juga basis data dari sistem yang
diusulkan sehingga sistem ini bisa
berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Kumar, M., Vart, P., & Shankar, R.
(2004). A fuzzy goal programming
approach for supplier selection
problem in a supply chain.
Computers and Industrial
Engineering. 69-85.
[2]. Schmuller, J. (1999). Sams teach
yourself: UML in 24 hours. USA:
Sams Publishing.
[3]. Simchi-Levi, D., Kaminsky, P., &
Simchi-Levi, E. (2000) Designing
and managing the supply chain:
Concepts, strategies and case studies.
Irwin McGraw-Hill.
[4]. Wirawan. (2009). Evaluasi kinerja
sumber daya manusia : Teori,
aplikasi dan penelitian. Jakarta:
Salemba Empat

31

You might also like