You are on page 1of 4

39

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Studi Kasus
Desain penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasa kini.
Jenis rancangan penelitian deskriptif yang dipakai yaitu rancangan
penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang
mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu
klien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi, meskipun jumlah
subjek cendrung sedikit namun jumlah variabel yang diteliti sangat luas
(Nursalam, 2015).
Penelitian ini menggunakan studi kasus pada Asuhan Keperawatan Pada
Nn.H Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Gastritis Di Puskesmas
Sigompul Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2018 untuk mengkaji masalah bio-psiko-sosiospritual.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada satu keluarga yaitu Nn.H Dengan Gangguan
Sistem Pencernaan : Gastritis Di Puskesmas Sigompul Kecamatan
Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2018 yang
dilaksanakan selama satu minggu

3.3. Subjek Studi Kasus


3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti atau subjek yang
diteliti (Sugiyono, 2016). Populasi dari penelitian ini adalah pasien yang
mengalami Gastritis yang datang berobat ke Puskesmas. Menurut data
yang didapatkan di Puskesmas Sigompul Kecamatan Lintongnihuta ada 5
orang yang sedang berkunjung pada tanggal 12 Februari 2018.
40

3.3.1. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling
merupakan suatu bentuk seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian
dari populasi yang ada (Alimul, 2012). Cara pemilihan sampel yang
dilakukan peneliti sebagai berikut :
a. Dari 5 orang sampel, Peneliti menentukan kriteria dalam pemilihan sampel
yaitu :
1. Kriteria Inklusi
a) Pasien penderita Gastritis yang sedang berkunjung ke Puskesmas
Sigompul
b) Klien yang memiliki alamat lengkap.
c) Keluarga dengan :
1. Menerima petugas perawatan kesehatan keluarga
2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan
rencana keperawatan
d) Keluarga dan klien bersedia diberikan asuhan keperawatan.
e) Keluarga dan klien yang mampu berkomunikasi dengan baik dan
lancar serta kooperatif.
f) Keluarga dan klien yang berada ditempat saat dilakukan penelitian.
2. Kriteria Eksklusi
a) Klien yang mengalami perburukan kondisi seperti: tidak kooperatif.
b) Keluarga yang tidak bersedia untuk dilakukan penelitian.
b. Peneliti mendapatkan 1 orang sampel, yaitu Nn.H yang memenuhi
kriteria sampel dan berada dalam satu kelurahan yaitu di desa
Pangasian
3.4. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada pasien dimulai dengan pengkajian sampai
evaluasi. Instrumen yang digunakan adalah format pengkajian asuhan
keperawatan keluarga, dan format wawancara infeksi saluran pernapasan
akut. Data didapatkan melalui wawancara ataupun melalui pembicaraan
41

informal lain. Data lainnya dapat diperoleh melalui berbagai macam


sumber atau mempelajari dokumen-dokumen yang tertulis. Untuk
melengkapi data pengkajian awal pada klien, alat yang digunakan yaitu
stetoskop, tensimeter, penlight, alat ukur BB dan alat ukur TB.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


3.5.1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambil data,
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono,
2013). Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi 2 macam,
seperti berikut ini :
1) Data objektif yang ditemukan secara nyata. Data ini didapatkan
melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat
keluarga.
2) Data subjektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien
dan keluarga. Data ini diperoleh melalui wawancara perawat
kepada klien dan keluarga.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya (Saryono,
2013). Data sekunder umumnya berupa bukti, data penunjang, catatan
atau laporan bulanan puskesmas yang telah tersusun dalam arsip yang
tidak dipublikasikan. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari
dokumentasi / Medical Record di Puskesmas Sigompul Kecamatan
Lintongnihuta
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif terdapat banyak cara yang dapat dipakai untuk
mengumpulkan data, namun yang paling sering digunakan adalah
42

wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan diskusi kelompok


terarah (Saryono, 2013). Alat ukur pengumpulan data antara lain
observasi, wawancara, pengukuran dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk
mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Pengumpulan data
dengan cara observasi ini dapat digunakan apabila objek penelitian
madalah perilaku manusia, proses kerja atau responden kecil. (Alimul,
2012).
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini
memberikan hasil secara langsung. Metode dapat dilakukan apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam
serta jumlah responden sedikit. (Alimul, 2012).
c. Pengukuran
Pengukuran adalah cara pengumpulan data penelitian dengan cara
sistematis untuk menentukan jumlah ukuran atau memberi label pada
objek-objek dan atribut yang dimiliki. (Kusuma, 2015).
d. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumen dari
Puskesmas Sigompul Kecamatan Lintongnihuta untuk menunjang
penelitian yang akan dilakukan.

You might also like