You are on page 1of 4

Nama : Novia Ari

Kelas : VII B
No. Absen : 24

7 Perbedaan Candi Hindu dan Budha dalam Corak, Ciri, dan Bentuknya
Masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia di masa silam telah
meninggalkan beberapa benda dan bangunan bersejarah seperti prasasti dan candi yang
hingga kini masih terpelihara. Kita dapat menemukan candi-candi peninggalan Hindu dan
Budha tersebut tersebar di seluruh penjuru negeri, terutama di Pulau Jawa dan Pulau
Sumatera.
Berdasarkan struktur bangunannya, candi Hindu dan Budha memiliki banyak
perbedaan. Berikut ini kita akan membahas tentang perbedaan candi Hindu dan Budha.
Perbedaan Candi Hindu dan Budha Candi Hindu dan Budha memiliki perbedaan dalam hal
fungsi, bentuk, dan strukturnya. Perbedaan candi Hindu dan Budha secara spesifik seperti
disajikan pada tabel berikut. Perbedaan Candi Hindu Candi Budha Fungsi Makam raja-raja
Tempat ibadah Bagian bangunan dan filosofinya Tiga bagian, yaitu bhurloka, bhurvaloka,
dan svarloka Tiga bagian, yaitu kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu Bentuk puncak Ratna
Stupa Arca Trimurti Arca budha Bentuk Ramping Tambun Arah pintu utama Barat Timur
Bahan pembuatan Batu merah Batu andesit
1. Perbedaan Fungsi Berdasarkan fungsinya di masa silam, candi Hindu dan Budha
ternyata memiliki perbedaan kegunaan. Candi Hindu umumnya digunakan sebagai
makam dari raja-raja kerajaan Hindu yang berkuasa, sementara candi Budha umumnya
digunakan sebagai tempat ibadah. Identifikasi fungsi ini diketahui dari adanya fakta
bahwa sering ditemukannya abu hasil sisa pembakaran jenazah yang diperkirakan abu
jenazah para raja dalam candi Hindu.
2. Perbedaan Struktur Perbedaan candi Hindu dan Budha juga akan terlihat dari struktur
bangunannya. Bangunan candi Hindu biasanya terdiri dari 3 bagian, yaitu bhurloka,
bhurvaloka, dan svarloka. Sementara bangunan candi Budha terdiri dari 3 bagian yang
disebut kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu. Masing-masing bagian candi Hindu dan
Budha ini memiliki filosofi yang juga berbeda-beda. Pada candi Hindu, bhurloka
(bagian dasar) melambangkan dunia fana, bhurvaloka (tubuh candi) melambangkan
dunia pemurnian, dan svarloka (atap candi) melambangkan dunianya para dewa.
Sementara pada candi Budha, kamadhatu (bagian dasar) melambangkan manusia yang
penuh dosa, rupadhatu (bagian tengah) melambangkan kehidupan manusia di dunia
yang penuh nafsu, dan arupadhatu (bagian atas candi) melambangkan manusia sudah
mencapai nirwana.
3. Perbedaan Bentuk Puncak Bentuk puncak antara candi Hindu dan Budha secara fisik
juga terlihat berbeda. Bentuk puncak candi hindu umumnya meruncing dan disebut
Ratna, sementara bentuk puncak pada candi Budha lebih tambun dan disebut stupa.
Perbedaan Syiah dan Sunni
4. Perbedaan Arca Karena merupakan bukti fisik dari 2 agama yang berbeda, maka
keberadaan arca-arca yang menjadi hiasan dalam candi Hindu dan candi Budha juga
berbeda. Candi hindu umumnya dihiasi oleh arca-arca trimurti atau 3 dewa utama
dalam ajaran Hindu yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa, sementara candi Budha umumnya
dihiasi oleh arca-arca Budha.
5. Perbedaan Bentuk Dari bentuknya, perbedaan candi Hindu dan Budha juga dapat
dilihat. Candi Hindu umumnya mempunyai bentuk yang lebih ramping, sementara
candi Budha memiliki bentuk yang lebih tambun. Anda bisa membandingkan bentuk
candi Prambanan yang merupakan candi Hindu dan bentuk candi Borobudur yang
merupakan candi Budha.
6. Perbedaan Arah Pintu Utama Letak pintu utama antara candi Hindu dan Budha juga
berbeda. Pada candi Hindu, pintu utama umumnya terletak di arah barat candi,
sementara pada candi Budha, pintu utama biasanya terletak di arah timur candi.
7. Perbedaan Bahan Pembuatan Perbedaan candi Hindu dan Budha juga bisa dilihat dari
bahan bangunan yang digunakan keduanya. Candi hindu umumnya menggunakan
bahan berupa batu merah yang tidak dibakar, beberapa di antaranya bahkan ada yang
berupa batu bata biasa. Sementara bangunan candi Budha biasanya menggunakan
bahan batu andesit yang dipotong sedemikian rupa.
PERBEDAAN CANDI JAWA TIMUR DAN JAWA TENGAH

Salah satu penginggalan kebudayaan Hindu-Budha adalah bangunan Candi. Candi


berasal dari kata Candika yang merupakan nama lain dari dewi Durga yang berhubungan
dengan kematian. Candi merupakan bangunan suci bagi agama Hindu dan Budha. Candi
merupakan bentuk akulturasi antara kebudayaan asli Indonesia zaman Megalitikum yakni
Punden Berundak dengan kebudayaan baru dari India.

Bangunan candi di Indonesa memiliki perbedaan fungsi dengan yang ada di India. Di
Indonesia, candi selain digunakan untuk memuja para dewa, juga digunakan untuk kuburan
para raja contohnya Candi Kidal untuk makan raja Anusapati dari Kerajaan Singosari. Candi
sebagian besar tersebar di daerah Jawa Tenga, Yogyakarta dan Jawa Timur. Candi di Jawa
Tengah dan Jawa Timur memiliki perbedaan dalam bentuk maupun bahan bangunan.
Ciri Candi Jawa Tengah
1. Bentuk bangunannya tambun
2. Atapnya nyata berundak-undak
3. Puncak berbentuk ratna dan stupa
4. Gawang pintu dan relung berhiaskan kala makara
5. Reliefnya timbul agak tinggi dan lukisannya naturalis
6. Candi utama terletak di tengah-tengah halaman
7. Umumnya candi menghadap ke timur
8. Umumnya terbuat dari batu andesit
Ciri Candi Jawa Timur
1. Bentuk bangunan ramping
2. Atapnya merupakan perpaduan tingkatan
3. Puncaknya berbentuk kubus
4. Makara tidak ada, dan pintu serta relung hanya ambang
5. Reliehnya timbul sedikit saja dan lukisannya simbolis seperti wayang
6. Candi utama terletak di bagian belakang
7. Umumnya candi menghadap barat
8. Umumnya terbuat dari batu bata.
Beberapa contoh candi yang terletak di Jawa Tengah dan Yogyakarta antara lain Candi
Borobudur, Prambanan, Mendut, Pawon, Ratu Boko, Kalasan, Plaosan, Dieng, dan Candi
Kompleks Gedung Songo. Sedangkan candi di Jawa Timur antara lain candi Bajang Ratu,
Brahu, Kidal, Jago, Kawi, Singosari dan Candi Panataran.

You might also like