You are on page 1of 4

MAKALAH

Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha Di Indonesia

GURU PEMBIMBING:

Khairil Afdal, S.pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
1. Abel Dwi Oktavia
2. Fika Andini Putri
3. Keyla Try Anatasya
4. Niken Rahma Aulia
5. Sephia Salma Ramadhani
6. Dede Azka Naihan
7. Fatih Ilham Kurniawan
8. Affan Setiawan
9. Dihan Dwi Hardikal
KELAS XC

SMA NEGERI 4 SUNGAI PENUH

TAHUN AJARAN 2022/2023

ABSTRAK

Sejarah Nusantara pada Era Kerajaan Hindu Buddha berkembang


karena hubungan dagang wilayah Nusantara dengan negara-negara
dari luar, seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah.
Agama Hindu masuk ke Indonesia pada periode tarikh Masehi.
Disana lah terbentuk kerajaan hindu pertama yaitu Kutai dan
dilanjutkan dengan kerajaan-kerajaan hindu-buddha yang lainnya
seperti Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Mataram Kuno, Singasari
DLL.

ABSTRACT

The history of the Archipelago in the Era of the Hindu-Buddhist


Kingdom developed due to trade relations between the Archipelago
and foreign countries, such as India, China and the Middle East.
Hinduism entered Indonesia in the AD period. It was there that the
first Hindu kingdom was formed, namely Kutai and continued with
other Hindu-Buddhist kingdoms such as Tarumanegara, Sriwijaya,
Kediri, Ancient Mataram, Singasari ETC.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis yang berjudul “Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha Di Indonesia”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari bapak. Karya tulis ini

diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi

penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Khairil Afdal, S. Pd.

pada pelajaran Sejarah, yang sudah mempercayakan tugas ini kepada

penulis, sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam

pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni. Terima kasih juga

penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi

pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat

diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

You might also like