You are on page 1of 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang di dalamnya


membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk hidup. Baik
mengenai hewan, tumbuhan, ataupun manusia yang berkaitan erat dengan
lingkungannya. Seperti halnya sistem pencernaan yang sangan penting bagi
berlangsungnya kehidupan manusia.

Sistem pencernaan manusia merupakan salah satu pokok bahasan di dalam


biologi. Di mana didalamnya membahas tentang proses pencernaan makanan, organ-
organ pencernaan, gangguan yang ada, zat-zat yang terkandung didalam makanan yang
dimakan oleh manusia. Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh.
Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam
proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan
di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.

Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa
adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat
vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai menyediakan
makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses
pencernaan. Makalah ini akan membahas mengenai sistem pencernaan manusia, yang
meliputi Saluran pencernaan, proses pencernaan manusia, organ-organ yang berperan
didalam sistem pencernaan, dan gangguan pada sistem pencernaan manusia.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Anatomi dan kelenjar sistem pencernaan makanan pada manusia?
2. Bagaimana Proses pencernaa makanan pada manusia ?
3. Bagaimana prosese metabolisme dalam tubuh ?
4. Apa saja gangguan sistem pencernaan pada manusia ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Anatomi dan kelenjar sistem pencernaan makanan pada manusia.
2. Mengetahui proses Pencernaan makanan pada manusia.
3. Mengetahui proses metabolisme dalam tubuh.
4. Mengetahui gangguan sistem pencernaan pada manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Kelenjar Sistem Pencernaan Manusia.


Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Sistem
pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap
diserap tubuh. Zat makanan yang mengalami proses pencernaan adalah karbohidrat,
protein, dan lemak. Sedangkan, vitamin, mineral, dan air langsung diserap dan
digunakan oleh tubuh.
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari:
a. Rongga Mulut
Di mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Di dalam
rongga mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu:
1) Lidah (Lingua) Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput
mukosa. Pada lidah terdapat papila-papila (tonjolan) yang merupakan indra
pengecap. Gerakan lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan
dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Lidah juga
berfungsi untuk membantu ketika berbicara.
2) Kelenjar Ludah (Grandula Savinalis) Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah
yang berjumlah tiga pasang, yaitu:
a). Kelenjar Protis
Terletak pada bagian akhir dari rahang atas di depan telinga.
Menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa) dan enzim
ptialin(amilum)
b). Kelenjar Submandibularis. Terletak di bawah kedua sisi tulang rahang.
Menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir (seromukosa).
c). Kelenjar Sublingualis

3
Terletak di bagian dasar bawah lidah dan bermuara ke dalam dasar
mulut. Menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir
(seromukosa).Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai
dua setengah liter ludah setiap hari. Ludah manusia terdiri dari hasil
sekresi dari kelenjar protin (25%), kelenjar submandibularis atau
submaksilaris (70%), dan kelenjar sublingualis(5%). Ludah mengandung
enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana netral. Enzim ini
berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Kelenjar ludah
menghasilkan air liur (saliva) yang mempunyai fungsi berikut :
a. Mengandung enzim ptialin atau amilase yang merombak amilum
menjadi maltosa.
b. Mempermudah proses menelan makanan (sebagai pelumas).
c. Mempunyai efek anti bakteri terhadap makanan.
d. Merangsang papila pengecap pada lidah.
e. Membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah.
f. Membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.
3). Gigi (Dentin)
Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi manusia
tumbuh mulai usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu. Kemudian
berturut-turut diikuti tumbuhnya gigi sulung. Pada usia 6 tahun, gigi anak
berjumlah 20. Sejak usia 6 tahun hingga 14 tahun, gigi mulai tanggal dan
berturut-turut diganti oleh gigi tetap (permanen) yang jumlahnya sama
dengan gigi sulung ditambah 12 geraham besar. Gigi orang dewasa
berjumlah 32 gigi.Berdasarkan fungsinya, gigi dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
a). Gigi Seri, berfungsi untuk memotong makanan.
b). Gigi Taring, berfungsi untuk mengoyak dan merobek makanan.
c). Gigi Geraham Depan dan Belakang, berfungsi untuk mengunyah dan
menghaluskan makanan.
Gigi manusia terdiri atas bagian-bagian berikut :

4
a) Mahkota gigi yang dilapisi email (zat paling keras dalam tubuh yang
terbuat dari garam kalsium). Dalam mahkota gigi terdapat dentin.
b) Tulang gigi, meliputi leher gigi yang dikelilingi gusi dan akar yang
dilapisi semen untuk melekatkan gigi dengan kuat pada rahang.
c) Rongga pulpa, terdapat di tengah-tengah gigi dan berisi pembuluh darah
dan syaraf.

b. Kerongkongan (esofagus)

Dari mulut, makanan menuju esofagus yang dindingnya dilapisi epitelium berlapis
pipih. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm,
memanjang dari akhir mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari 1/3 otot
lurik dan 2/3 otot polos. Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan
rongga mulut dengan lambung. Bagian dalam kerongkongan terdapat kelenjar
mukosa yang berfungsi membasahi, makanan sehingga menjadi licin. Karena
ototnya tersusun secara memanjang dan melingkar, maka di dalam kerongkongan
terjadi gerakan peristaltik, yakni gerakan mendorong makanan menuju lambung
oleh otot-otot dinding kerongkongan. Kerongkongan terdiri atas 4 lapisan, yaitu
lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan muskularis, dan lapisan adventitia.

c. Lambung (ventrikulus)
Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung. Lambung yaitu bagian
saluran pencernaan yang melebar. Lubang lambung selalu dalam keadaan tertutup.
Akan tetapi, secara refleks sfingter kardial akan terbuka bila ada makanan yang
masuk. Sfingter kardial merupakan otot melingkar yang terdapat diantara esofagus
dan lambung. Lambung berupa kantong besar yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1). Kardiak
Merupakan pintu masuk pertama makanan dari esofagus yang terletak disebelah
atas dekat jantung.
2). Fundus
Merupakan daerah bagian tengah lambung yang membulat dan menghasilkan
HCL serta musin.

5
1) Pilorus
Merupakan bagian didaerah bawah lambung yang berhubungan dengan usus dua
belasjari.Setelah makanan masuk ke lambung sfingter kardiak dan sfingter pilorus
menutup. Kontraksi otot lambung mengaduk-aduk makanan dan secara mekanik
memecah serta mencampurnya dengan getah lambung yang di hasilkan oleh
kelenjar lambung. Getah lambung yang berfungsi dalam proses pencernaan secara
kimiawi mengandung zat-zat berikut :
1) HCl (asam klorida), berfungsi memberi suasana asam sehingga dapat
mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan. Selain itu, asamklorida juga
berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen yang membentuk pepsin, serta
mengubah sifat protein.
2) Pepsin, yaitu enzim yang berfungsi merombak protein menjadi pepton.
3) Renin, yaitu enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu).
4) Gastrin, yaitu hormon yang dapat mengaktifkan enzim tripsinogen untuk
membentuk enzim tipsin.
5) Lipase, yaitu enzim yang berfungsi menghidrolisis lemak.
6) Intrinsik faktor berfungsi untuk membantu usus menyerap vitamin B12.
Dinding lambung tersusun dari tiga lapis otot, yaitu otot memanjang (bagian
luar), otot melingkar (bagian tengah), dan otot miring (bagian dalam). Jika
dinding lambung mencampur makanan dengan getah lambung. Sesudah kira-kira
tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur yang disebut kim. Akibat gerakan
peristaltik, kim terdorong ke bagian pilorus. Gerakan peristaltik tersebut
menyebabkan sfingter pilorus mengendur dalam waktu yang sangat singkat
sehingga kim masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
d. Usus Halus (intestinum)
Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 m, yang terdiri atas tiga
bagian, yaitu:
1. Usus Dua Belas Jari (duodenum)
Usus dua belas jari panjangnya ± 25 cm. Duodenum merupakan muara dua
saluran, yaitu saluran empedu dan saluran pankreas. Suasana asam merangsang
dinding usus duabelas jari untuk mengeluarkan hormon sekretin dan

6
kolesitokinin. Kolesitokinin merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan
empedu. Kerja sama hormon kolesitokinin dan sekretin juga merangsang
pankreas agar mengeluarkan sekretnya.
2. Usus Kosong (jejunum)
Usus kosong panjangnya ± 2,5 cm.Jejenum merupakan tempat pencernaaan
terakhir sebelum sari-sari makanan diserap. Di dalam jejenum, makanan
mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim-enzim berikut :
a). Enterokinase, enzim ini berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang
dihasilkan oleh pankreas.
b). Erepsin (dipeptidase), enzim ini berfungsi mengubah dipeptida atau pepton
menjadi asam amino.
c) Laktase, enzim ini berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
d) Maltase, enzim ini berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
e) Sukrase, enzim ini berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa.
f) Lipase, enzim ini berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol danasam
lemak.

3. Usus Penyerapan (ileum)

Usus penyerapan panjangnya 3,6 meter. Ileum mmpunyai vili (jonjot usus) dan
mikrovili yang berfungsi memeperluas permukaan usus sehingga proses
penyerapaan makanan lebih sempurna. Glukosa, asam amino,vitamin dan
mineral diserap oleh pembuluh darah kapiler yang ada didalam jonjot usus
(vili). Vili tersusun dari pembulu darah, pembulu limfa, dan sel goblet.
Sementara itu, asam lemak dan gliserol diangkat melalaui kil (limfa).

e. Usus Besar (kolon)


Usus besar merupkan tempat bermuaranya usus halus. Usus besar dilapisi oleh
membran mukosa tanpa lipatan, kecuali pada bagian rektum. Fungsi utama organ
ini adalah mengabsorpsi air, membentuk masa feses, dan membentuk lendir untuk

7
melumasi permukaan mukosa. Dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia Coli
yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia, misalnya
selulosa, dan menghasilkan vitamin K dan biotin. Vitamin K dan biotin yang
disintesis oleh E.coli, diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon. Jadi,
di dalam kolon tidak terjadi pencernaan mekanis maupun kimiawi, yang terjadi
adalah penyerapan air dan pembentukan feses yang dapat tersimpan 24 jam.
Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik, yaitu dimulai dari sekum
(usus buntu), kemudian mendatar dan turun kembali sampai poros usus (rektum).
Kolon naik disebut kolon asenden, kolon mendatar disebut kolon transversum,
dan kolon turun disebut kolon desenden. Feses yang terbentuk akan terdorong ke
rektum secara peristaltik dan dikeluarkan lewat anus. Pengeluaran feses lewat
anus disebut proses defekasi. Proses defekasi (buang air besar) terjadi sebagai
berikut. Lubang anus terdiri atas otot sfingter anus yang berupa otot polos
dibagian dalam dan otot lurik dibagian luar.Pada saat lambung dan usus halus
terisi kembali, terjadi rangsangan pada kolon untuk proses defekasi. Rangsangan
ini disebut refleks gastrokolik yang secara sadar dapat dirasakan. Jika kita
melakukan kontraksi (mengejan), dinding perut dan otot bagian dalam secara
refleks mengendur pula. Ini mengakibatkan berkontraksinya otot kolon dan
rektum sehingga feses terdorong keluar.
f. Rektum
Rektum adalah bagian akhir dari proses pencernaan. Dibagian ini, fases disimpan
sampai waktunya dikeluarkan. Rektum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan
terjadinya defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa pencernaan makanan
melalui anus.
g. Anus
Anus merupakan lubang tempat keluarnya kotoran (fases) setelah sebelumnya di
tampung didalam rektum. Anus terdiri atas dua lapis otot, yaitu otot polos dan otot
lurik.
1. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Enzim
yang membantu proses pencernaan, yaitu:

8
Organ Enzim Fungsi

Rongga Mulut Ptialin/amilase Memecah amilum menjadi


maltosa

Lambung - HCL (asam - Mengaktifkan enzim dan


membunuh
lambung )
kuman.
- Pepsin
- Memecah protein menjadi
- Renin
pepton.

- Lipase Gastrik
- Mengubah protein susu
menjadi kasein.

- Memecah lemak menjadi


asam lemak dan gliserol.

Pankreas - Amilase - Memecah amilum menjadi


glukosa
- Tripsin
- Memutuskan ikatan peptida
- Lipase
- Memecah lemak menjadi
- Peptidase
asam lemak dan

gliserol

-Memecah ikatan peptida


menjadi asam amino

Usus Halus - Erepsin -Memecah ikatan protein

9
menjadi asam
- Enterokinase
amino
-Lipase
- Mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin

- Memecah lemak menjadi


asam lemak dan gliserol

Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia terdiri dari kelenjar saliva,
kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingualis, pankreas dan hati.
Contoh kelenjar pencernaan pada manusia adalah pankreas dan hati. Keduanya bekerja
sama dalam pengaturan kadar gula darah. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan
endokrin. Pankreas di sebut sebagai kelenjar eksokrin karena menghasilkan getah-getah
pankreas yang di sekresikan ke usus halus. Sedangkan sebagai kelenjar endokrin,
pankreas menghasilkan hormon, misalnya insulin dan glukagon. Sari-sari makanan
yang diserap usus halus akan melewati hati terlebih dahulu.

Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah dan
sebagai penyekresi empedu. Empedu mengandung garam empedu, pikmen empedu, air,
kolesterol, dan lesitin. Garam empedu berfungsi menurunkan tegangan butir lemak agar
dapat diemulsikan sehingga mudah diserap. Selain itu, empedu juga ,menghasilkan
pigmen bilirubin dan biliverdin. Pikmen ini memberi warna coklat pada feses.

Hati bekerja sama dengan insulin dan glukagon yang di hasilkan oleh pankreas
untuk mengatur keseimbangan zat makanan dalam darah. Jika kadar gula dalam darah
berlebihan, insulin akan merangsang hati untuk mengabsorpesi glukosa dan
mengubahnya menjadi glikogen. Dengan begitu, kadar glukosa darah menjadi normal
kembali.

10
B. Proses Pencernaan makanan
1. Pengertian Digesti
Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga
dapat diabsorpsi oleh saluran pencernaan. Proses digesti meliputi: (1)
pengambilan makanan (prehensi), (2) memamah (mastikasi), (3) penelanan
(deglutisi), (4) pencernaan (digesti), dan (5) pengeluaran sisa-sisa pencernaan
(egesti). Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi digesti
makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis. Hasil akhir proses
pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-partikel
makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap
(absorpsi) oleh mukosa saluran pencernaan. Selanjutnya, partikel-partikel
makanan tersebut dibawa melalui sistem sirkulasi (tranportasi) untuk diedarkan
dan digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai bahan untuk proses metabolisme
(assimilasi) sebagai sumber tenaga (energi), zat pembangun (struktural), dan
molekul-molekul fungsional (hormon, enzim) dan keperluan tubuh lainnya.
a. Sistem Digesti
Sistem digesti tersusun atas saluran digesti dan kelenjar digesti.
1. Saluran digesti
Pada manusia saluran digesti tersusun atas:
1.1. Mulut (rongga mulut)
Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk
menyobek,mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga menjadi
zat-zat yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim pencernaan. Di
rongga mulut terdapat bibir, lidah dan palatum (langit-langit) untuk
membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat makanan. Di rongga
mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva) yang mengandung enzim
ptyalin (amilase).
1.2. Faring (Pharynx)
Merupakan persilangan antara saluran makanan dan saluran udara.

11
Epiglotis berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut. Pada saat
menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan sebaliknya jika
sedang menghirup nafas.
1.3. Esofagus (kerongkongan)
Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan rongga
mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung
terdapat sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang
sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus.
1.4. Gastrium (lambung)
Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asamm
lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar
pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir.
Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl,
dan chief cell menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan
karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan.
2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur
makanan (chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot
lambung chyme menuju ke usus dua belas jari (duodenum).
1.5. Intestinum tenue (usus halus) Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian:
duodenum, jejunum, dan ileum.
1.5.1 Duodenum
Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus
pankreatikus. Cairan empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus
koledokus. Cairan pankreas lewat duktus pankreatikus. Cairan pankreas
mengandung enzim lipase, amylase, trypsinogen dan chemotrypsinogen.
Lipase untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan oleh empedu)
menjadi asam lemak dan gliserol. Amylase untuk memecah amilum menjadi
sakarida sederhana.
1.5.2. Jejunum

12
Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses penyerapan
(absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan transpor aktif.
1) Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.
2) Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.
3) Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.
4) Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
5) Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.
1.5.3. Ileum
Absorpsi melalui villi usus.
1.5. Intestinum crassum (usus besar)
Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa kantung4
kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi
colon ascenden (naik), transversal (mendatar), descenden (turun). Usus besar
merupakan tempat untuk absorpsi air dan mineral yang tidak terserap di usus
halus. Pencernaan secara mikrobiotis oleh bakteri komensal (E. coli),
menghasilkan gas, dan sintesis vit. K.
7. Rektum
Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses. Setelah
penuh terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding rektum
sehingga timbul keinginan untuk berak (defikasi).
8. Anus
Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi mengatur
pengeluaran tinja. Kelainan saluran pencernaan:
1. Mencret (Diare), karena adanya rangsangan yang berlebihan sehingga
motilitas usus meningkat.
2. Konstipasi, karrena defekasi yang tidak teratur dan sulit.
b. Kelenjar Digesti (Glandula Digestoria)
2.1. Kelenjar saliva (ludah)
Kelenjar saliva manusia terdiri atas 3 pasang:1) Kelenjar parotid, terletak di
depan telinga, muaranya pada gusi sebelah atas

13
2) Kelenjar mandibularis (submaksilaris) terletak di dekat mandibula (rahang
bawah), muaranya di bawah lidah.
3) Kelenjar sublingualis, terletak di dasar mulut, muaranya di bawah lidah.
Pada kelenjar saliva terdapat 2 jenis sel yaitu: (1) Sel serosa,mensekresikan
cairan serous (encer) yang mengandung enzim ptyalin (amilase). Amilase
berperan mengubah amilum menjadi sakarida sederhana. (2) Sel
mukosa,mensekresikan lendir.m
2.2. Hati (Hepar)
Hepar tersusun atas sel-sel hati yang disebut heatosit dan membagi hepar
dalam lobi-lobi. Lobulus hati berbentuk heksagonal, sel-sel parenkim hepar
tersusun secara radier (menjari) dengan vena sentralis terletak di tengah. Sel-
sel ini berbentuk poligonal, sitoplasma granulair dengan tetes-tetes glikogen.
Sel hati berperan menghasilkan empedu sebagai hasil ekskresi dan sekresi.
Ekskresi karena mengandung pigmen empedu yang selanjutnya dikeluarkan
lewat feses dan urine. Sekresi karena mengandung garam empedu untuk
mengemulsifikasikan lemak makanan. Garam empedu disintesis dari
kolesterol dan asam amino. Berfungsi untuk menurunkan tegangan
permukaan (surfaktan) butir lemak makanan. Pigmen empedu yaitu bilirubin
dan biliverdin berasal dari degradasi hemoglobin. Bilirubin selajutnya
diubah menjadi urobilinogen yag dikeluarkan
melalui feses dan urine.
1.3. Pankreas
Pankreas dapat dibedakan menjadi bagian eksokrin dan endokrin. Bagian
eksokrin oleh sel-sel acini pankreas berfungsi menghasilkan cairan
pencernaan (enzim pencernaan). Bagian endokrin sel-sel
Islet Langerhans berfungsi menghasilkan hormon. Regulasi sekresi enzim
pencernaan pada usus halus
bermula dari asam lambung yang menuju ke duodenum, selanjutnya
merangsang
sekresi hormon sekretin oleh mukosa duodenal. Sekretin merangsang

14
1) Asini pankreas (bagian eksokrin) untuk mensekresikan cairan
pankreas yang
2) bersifat alkalis (basa) untuk menetralkan asam lambung.
3) Pada saat yang sama chyme merangsang pelepasan hormon
pankreosimin dari muksa duodenum untuk mempengaruhi pankreas
mensekrsikan enzim digesti.
4) Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan berikut ini:
1) Protease pankreas terdiri atas trypsinogen, dan chemotrypsinogen
2) Amylase pankreas, untuk memecah amilum menjadi sakarida
sederhana.
3) Lipase pankreas, untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan
oleh empedu) menjadi asam lemak dan gliserol.
4) Bikarbonat (NaHO3).
2.4. Kelenjar pada Saluran digesti
Kelenjar pada saluran digesti; sel-sel mukosa gastrium dan usus halus.
Permukaan dudenum membentuk llipatan-lipatan disebut villi usus, diantara
lipatan tersebut terdapat sel-sel Kripta Lieberkuhn yang berperan
menghasilkan enzim enterokinase. Enterokinase berperan mengaktifkan
trypsinogen menjadi
trypsin. Sel sekretori mukosa usus halus mensekresikan cairan yanng
mengandung enzim pencernaan:
1) Disakaridase, berperan menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida.
Dibedakaan menjadi: maltase, laktase, dan sukrase.
2). Peptidase, untuk menghidrolisis polipeptida dan dipeptida menjadi as.
amino.
3). Lipase usus, berperan menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
C. Proses pencernaan karbohidrat (KH)
1. Pencernaan KH di mulut: kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang
mengandung enzim ptyalin (amilase). Perannya untuk mengubah amilum
menjadi sakarida sederhana.

15
2. Pencernaan KH di lambung: Karbohidrat dalam makanan ditampung,
disimpan, dan dicampur dengan asam lambung, lendir dan pepsin.
3. Pencernaan KH di Usus halus: di dalam duodenum terdapat amylase untuk
memecah amilum menjadi monosakarida.
Maltosa ⎯⎯⎯→ glukosa + glukosa maltase
Sukrosa ⎯⎯⎯→ fruktosa + glukosa sukrase
Laktosa ⎯⎯⎯→ galaktosa + glukosa Laktase
4. Proses penyerapan (absorpsi) KH melalui mekanisme difusi fasilitasi oleh
hormon insulin, terutama di duodenum dan jejunum.
Defekasi
A. Absorpsi usus halus dan kolon
Absorpsi usus halus.
a. Penyerapan garam dan air
Air diabsorbsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir seluruhnya
melalui osmosis. Natriun di serap secara transport aktif dari dalam sel
epitel. Sebagian Na di adsorbsi bersama dengan ion klorida.
b. Penyerapan karbohidrat
Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa dan
laktosa. Disakarida yang ada di brush bolder menguraikan disakarida ini
menjadi monosakarida yang dapat di serap yaitu glukosa, galaktosa, dan
fruktosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder
sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi.
c. Penyerapan protein
Protein di serap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida,
asam amino diserap menembus sel usus harus melalui transport aktif
sekunder, pepetida masuk melalui bantuan pembawa lain dan diuraikan
menjadi konstituen asam aminonya oleh amino peptidase di brush bolder
atau oleh peptidase intrasel.
d. Penyerapan vitamin

16
Vitamin yang larut dalam air diabsorbsi secara pasif bersama air,
sedangkan ynag larut dalam lemak diarsorbsi secara pasif dengan
produk akhir pencernaan lemak.
e. Penyerapan Lemak.
Asam lemak larut lipit dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micella,
yaitu suatu globullus garam empedu yang mengelilingi bagian berlemak.
Micelle membawa asam lemak dan monoglikoserida menuju sel
epitelial, tempatnya dilepas dan di absorpsi melalui difusi pasif menuju
membran sel usus.
Absorpsi kolon
Proses defekasi adalah proses yang sangat penting dalam pencernaan.Proses
defekasi (buang air besar) terjadi sebagai berikut. Lubang anus terdiri atas
otot sfingter anus yang berupa otot polos dibagian dalam dan otot lurik
dibagian luar.Pada saat lambung dan usus halus terisi kembali, terjadi
rangsangan pada kolon untuk proses defekasi. Rangsangan ini disebut
refleks gastrokolik yang secara sadar dapat dirasakan. Jika kita melakukan
kontraksi (mengejan), dinding perut dan otot bagian dalam secara refleks
mengendur pula. Ini mengakibatkan berkontraksinya otot kolon dan rektum
sehingga feses terdorong keluar.Usus besar mengekskresi zat sisa dalm
bentuk feses.Air mencapai 75 % sampai 80% feses. Sepertiga materi
padatnya adalah bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah nitrogen.

C. Metabolisme dalam tubuh


1. Metabolisme Karbihidrat
B. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O
dan memiliki rumus umum Cn(H2O)n CnH2nOn .Karbohidrat di perlukan
untuk menyediakan tenaga dan membuat tubuh tetap semangat . sekitar
65% dari makanan yang di konsumsi harus berbentuk karbohidrat kompleks
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Contohnya, glukosa memiliki

17
rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai C6(H2O)6. struktur
glukosa Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1). Monosakarida: fruktosa, glukosa, dan galaktosa.
2). Disakarida: maltosa, sukrosa, dan laktosa.
3). Polisakarida: tepung (amilum), selulosa, dan glikogen.
B. Fungsi Karbohidrat
a. Sumber kalori (1 gram = 4,1 kalori)
Membentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak dan protein.
b. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.

C.Sumber Karbohidrat

contoh sumber karbohidrat: Beras, gandum, jagung, kentang,umbi-umbian,


gula,, dll

D. Metabolisme Karbohidrat
Di dalam sistem pencernaan, karbohidrat mengalami degradasi dengan
bantuan enzim, seperti:
a. Enzim amilase: Berfungsi menguraikan molekul amilum (pati) menjadi
maltosa.
b. Enzim maltase: Berfungsi menguraikan molekul maltosa menjadi glukosa.
c. Enzim sukrase: Berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa.
d. Enzim laktase: Berfungsi menguraikan laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
e. Enzim selulose: Berfungsi menguraikan selulosa menjadi selobiosa.
f. Enzim pektinase: Berfungsi menguraikan pektin menjadi asam pektin.
g. Enzim dektrase: Berfungsi menguraikan amilum menjadi dektrin.

Proses metabolisme karbohidrat, yaitu:

Bila jumlah glukosa yang dikonsumsi melebihi keperluan tubuh, sebagian


glukosa ditimbun di hati dan otot sebagai glikogen. Hal ini disebabkan

18
kapasitas pembentukan glikogen terbatas dan pola penimbunan glikogen telah
mencapai batasnya. Kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak dan
ditimbun di dalam jaringan dan lemak.

Metabolisme karbohidrat:

A. Glikolisis
Glikolisis adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan satu molekul
glukosa menjadi dua molekul piruvat. Proses ini dapat berlangsung didalam sel
yang paling sederhana tanpa memerlukan oksigen, lintas glikolisis
memperlihatkan lima fungsi utama di dalam sel yakni :Glukosa diubah menjadi
piruvat, yang dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat.
1.Banyak senyawa selain glukosa dapat memasuki lintas glikolisis pada tahap
antara (intermediat).
2. Dalam beberapa sel lintas tersebut diubah untuk sintesis glukosa.
3. Lintas tersebut mengandung zat antara yang terlibat dalam reaksi metabolik
lainnya.
4. Untuk tiap-tiap molekul glukosa yang dikonsumsi, secara netto dihasilkan dua
molekul ATP melalui fosforilasi tingkat substrat.
Secara keseluruhan, persamaan yang setara untuk proses glikolisis adalah :
C6H12O6 + 2 ADP + 2 NAD+ + 2 Pi à
2 C3H4O3 + 2 ATP + 2 NADH + 2H+ + 2 H2O
Rumus yang tampak di atas tidak memperlihatkan kerumitan lintas glikolitik
yang melibatkan sepuluh langkah reaksi enzimatik sitoplasmik yaitu :
Langkah 1, Heksokinase mengkatalisis fosforilasi α-D-glukosa menjadi α-D-
glukosa-6-fosfat secara ireversibel, disini diperlukan ATP dan Mg2+.
Langkah 2, Glukosa-6-fosfat isomerase mengkatalisis isomerasi dari α-D-
glukosa-6-fosfat menjadi α-D-fruktosa-6-fosfat secara reversibel yang
berlangsung dengan bebas.
Langkah 3, Fosfofruktokinase memfosforilasi α-D-fruktosa-6-fosfat menjadi α-
D-fruktosa-1,6-bisfosfat secara ireversibel, memerlukan ATP dan Mg2+.

19
Fosfofruktokinase diatur secara alosterik dengan sejumlah efektor dimana
semuanya terlibat dalam transduksi energi.
Langkah 4, Fruktosa-1,6-bisfosfat aldolase memecah α-D-fruktosa-1,6-bisfosfat
menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat.
Langkah 5, Triosafosfat isomerase mengubah dihidroksiaseton fosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat.
Langkah 6, Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi D-
gliseraldehida-3-fosfat, disertai dengan fosforilasi zat antara asam karboksilat,
untuk menghasilkan D-1,3-bisfosfogliserat. NAD+ direduksi menjadi NADH +
H+. Ini merupakan satu-satunya reaksi redoks yang terjadi dalam glikolisis.
Langkah 7, Fosfogliserat kinase mengubah D-1,3-bisfosfogliserat menjadi D-
3-fosfogliserat, langkah ini menghasilkan ATP.
Langkah 8, Fosfogliseromutase mengkatalisis isomerasi antara D-3-fosfogliserat
dan D-2-fosfogliserat.
Langkah 9, Enolase mendehidrasi D-2-fosfogliserat menghasilkan
fosfoenolpiruvat. Reaksi ini memerlukan Mg2+.
Langkah 10, Piruvat kinase mengubah secara ireversibel fosfoenolpiruvat
menjadi piruvat (produk akhir glikolisis).
1. Perubahan Piruvat
Perubahan piruvat yang dihasilkan melalui glikolisis bergantung pada
ketersediaan oksigen, keadaan energi dari suatu sel, dan mekanisme yang
tersedia bagi sel untuk mengoksdasi NADH menjadi NAD+.C3H4O3 + 2 1/2
O2 à 3 CO2 + 2 H2O Agar glikolisis dapat terus berlangsung, maka
NAD+ yang diperlukan untk reaksi oksidatifdlam langkah 6 harus dihasilkan
lagi dari NADH. Tanpa oksigen, reaksi dapat berlangsung dengan mereduksi
piruvat mejadi laktat, yang dikatalisis oleh laktat dehidrogenase dengan
reaksi :
1. Glukoneogenesis
Dalam sel mamalia, glukosa adalah sumber energi yang paling
melimpah, glukosa dimetabolisme di dalam semua sel sebagai bahan
bakar glikolitik dan disimpan dalam hati dan otot sebagai polimer

20
glikogen dengan syarat yang diperlukan adalah (1) ketersediaan rangka
karbon spesifik yang berasal dari asam amino tertentu, (2) energi dalam
entuk ATP dan (3) enzim yang sesuai.

2. Metabolisme Lemak/Lipid
A. Pengertian Lemak (Lipid)
Lemak merupakan sumber utama energi tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15%
dari makanan yang berasal dari lemak . Lemak tersusun atas unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Terdiri atas asam lemak dan gliserin atau
gliserol. struktur umum molekul lemak (lipid).
B. Fungsi Lemak:
Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon
(estrogen,progesteron dan testosteron), membantu transport vitamin yang
larut lemak (A,D,E,K), sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu,
serta pelindung organ-organ tubuh bagian dalam. Penghasil energi - 1 gram
lemak mengandung 9 kalori (2,5 x energi pada karbohidrat dan
protein).Pembangun/pembentuk struktur tubuh - Lemak biasanya disimpan
dalam jaringan adiposa (di bawah kulit/subcutaneous tissues 50%, alat tubuh
dalam rongga perut 45% dan 5% dalam otot), yang berfungsi sebagai
pelindung organ tubuh dan mengatur suhu tubuh Kurangnya lemak dalam
makanan juga akan menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik. Dalam
saluran pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam
lambung dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, demikian juga
proses penyerapan lemak yang lebih lambat dibandingkan unsur lainnya.
Oleh karena itu, makanan yang mengandung lemak mampu memberikan
rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan makanan yang kurang atau tidak
mengandung lemak.
Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana
satu gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya
mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak adalah untuk membantu
absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu, lemak juga merupakan

21
sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan
harus disuplai dari makanan. Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga
sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya
yaitu pembuatan hormon seks. Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan
adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk membantu tubuh
mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan
kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada.
Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan
yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.
Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih,
memberikan kualitas renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta
memberikan sifat empuk pada kue. Lemak yang terdapat dalam bahan
makanan sekitar
90%nya merupakan lemak dalam bentuk trigliserida, sedangkan sisanya
10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid. Lemak yang berasal dari
produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh.
Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung
sejumlah besar asam lemak tidak jenuh berantai panjang. Perlu diketahui,
semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka akan semakin tinggi
pula kadar kolesterol dalam darah kita.
C. Sifat-sifat lemak
 Mengapung pada permukaan air
 Tidak larut dalam air
 Mencair pada suhu tertentu
 Melarutkan vitamin A, D, E, dan K
D. Macam-macam Lemak
a. Lemak sederhana, misalnya lemak dan minyak.
b. Lemak campuran, yaitu campuran antara senyawa lemak dengan zat-zat
lain, misalnya fosfolipid dan protein.

Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam lemak dapat dibagi menjadi:

22
a. asam lemak jenuh
Lemak jenuh sebaiknya di konsumsi dalam jumlah sedikit.
Contoh: makanan yang berasal dari hewan.
b. Asam lemak tak jenuh
Lemak tak jenuh merupakan lemak yang baik bagi kesehatan karena
kolesterol dalam tubuh digunakan oleh hati sebagai bahan utama untuk
mensintesis asam empedu, dan garam empedu lainnya. Tetapi kadar
kolesterol dalam darah yang melebihi normal dapat menyebabkan
penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah sehingga mempertinggi
risiko penyakit jantung koroner.
E. Sumber Lemak
Sumber lemak dibagi menjadi:
a. Lemak Hewani (Keju, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan,
dan telur)
b. Lemak Nabati (Kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan buah alpukat)
F. Metabolisme Lemak
Sintesa lemak disebut lipogenesis, terjadi di sitoplasma, dibantu enzim
lipase.
Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
A. Pembentukan gliserol
Dari senyawa antara glikolisis, yaitu dihidroksi aseton fosfat yang diubah
menjadi senyawa fosfogliseraldehida.
B. Pembentukan asam lemak
Dari penambahan berulang senyawa berkarbon dua (C2), yaitu malonil
CoA dari Asetil CoA dalam siklus Krebs.
C. Penggabungan gliserol dengan asam lemak.
B. Metabolisme Protein
A. Pengertian protein
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari
monomer asam amino yang mempunyai ikatan peptida. Istilah

23
protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti “yang
paling utama”.
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Lebih kurang 20% dari makanan kita harus dalam bentuk protein.
Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (N), kadang-
kadang unsur phosphor (P), dan sulfur (S). struktur asam amino
B. Pembentuk Protein
Protein dibentuk dari asam amino, yaitu:
a. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh. Ada 8 asam amino esensial , yaitu: isoleusin, leusin, lisin, metionin,
valin, triptofan, treonin, dan fenilalanin.
b. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis
oleh tubuh. Contoh: alanin, asparagin, glisin, glutamin, dan prolin.

c. Fungsi Protein

Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

a. Bahan enzim untuk mengatalisis reaksi-reaksi biokimia, misalnya tripsin.


b. Protein cadangan, disimpan dalam beberapa bahan sebagai
cadangan makanan, misalnya dalam lapisan aleuron ( biji jagung ),
ovalbumin (putih telur).
c. Protein transport, mentransfer zat-zat atau unsur-unsur tertentu, misalnya
hemoglobin untuk mengikat O2.
d. Protein kontraktil, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya miosin
untuk kontraksi otot .
e. Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya
antibodi yang mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing
(antigen) ke dalam tubuh.
f. Toksin, merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya
bisa ular.

24
g. Hormon, merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur prosesproses
dalam tubuh, misalnya hormon insulin, pada hewan hormon
auksin dan gibberellin pada tumbuhan.
h. Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel,
jaringan dan tubuh organisme hidup, misalnya glikoprotein untuk dinding
sel, keratin untuk rambut dan bulu.
i. Membangun sel-sel yang rusak.
j. Sumber energi.
k. Pengatur asam basa darah.
l. Keseimbangan cairan tubuh.
m. Pembentuk antibodi.

D. Sumber Protein

Berdasarkan sumbernya, protein ada 2 macam, yaitu:

a. Protein hewan.
Yaitu protein yang berasal dari hewan, contohnya: daging, ikan, telur, susu,
dan keju.
b. Protein nabati
Yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, contohnya: kacang
kacangan. Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar
(hongeroedem) dan kwashiorkor.

E. Metabolisme Protein

Metabolisme protein dikatalisis oleh beberapa enzim, yaitu:


a. Pepsin, merombak protein menjadi asam amino.
b. Renin, mengubah kaseinogen menjadi kasein (susu) yang diaktifkan oleh
susu.
c. Kemotripsin, menguraikan protein menjadi peptida dan asam-asam amino.
d. Tripsin, mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.

25
e. Erepsin, mengubah pepton menjadi asam amino.
f. Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino.

rotein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, melalui pembuluh
darah vena porta menuju ke hati. Pada proses metabolisme asam amino, proses
dekarboksilasi yang memisahkan gugusan karboksil dengan asam amino
menjadi ikatan baru, yang merupakan zat antara yang masih mengandung
unsur nitrogen.Selanjutnya, terjadi proses transaminasi yang menghasilkan
pemindahan gugusan asam amino (NH2) dari asam amino ke ikatan lain,
menjadi asam amino yang berbeda dengan asam amino yang pertama.

C. Metabolisme Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh
tubuhuntuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin
tidak dapatdibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh
karena itu harusdiperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
1.Vitamin C
Vitamin C adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai
suatukarbohidrat asam askorbat mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat
yangmudah pula tereduksi menjadi asm askorbat.Sumber vitamin C sebagian
besar berasal dari sayuran dan buah-buahan,terutama buah-buahan segar.
Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusakoleh oksdasi, panas dan
alkali.karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang,sebaiknya pengirisan dan
penghancuran yang berlebihan dihindari ribose (1 gula 5 karbon) dengan suatu
zat berwarna kuning orange yang memberikan fluoresensi kuning kehijauan
pada larutan. Sumber riboflavinterutama berasal dari hasil ternak.Asam
pantotenat adalah hasil penyatuan dua macam zat organic suatuderivate butirat
dengan asam amino alanin. Sumber asam pantoneat paling banyakterdapat
dalam Royal jelly. Sianokobalamin merupakan bentuk utama vitamin B12,
mengandung suatugrup sianida, terikat pada kobalat pusat. Beberapa bahan dan
produk nabati yangmengandung vitamin B12 adalah sayuran dari daun
komprey, oncom dari bungkilkacang tanah, tempe, tauco dan kecap.Asam

26
Folat banyak terdapat didalam bahan makanan yang baik dalam bentukbebas
maupun dalam bentuk konjugasi. Bahan makanan yang paling
banyakmengandung asam folat adalah hati, ginjal, khamir, dan sayuran hijau
gelap.Niasin termasuk zat organic yang sederhana, merupakan asam
mengandungnitrogen dan niacinamit adalah garam dari asam ini.Piridoksin
terdapat pada sistem enzimatik yang berperan dalam metabolismasam amino,
oleh karena itu diperlukan pada proses metabolism protein.Piridoksol bersifat
larut dalam air dan alkohol dan stabil terhadap panas dalamlarutan asam dan
relatif stabil dalam basa yang kurang larut.Asam fosfat adalah suatu senyawa
yang termasuk komplek, terdiri dari suatuinti pteridin, asam p-amino benzoate,
dan asam glutamate sehingga diberi namapteroilgutamat.Biotin merupakan
salah salah satu anggota kelompok vitamin B kompleksyang terdapat dalam
berbagai bahan makanan.

2.Vitamin A

Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak.Provitamin


A adalah pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya stabilterhadap
panas, asam dan alkali. Sayangnya mempunyai sifat yang sangat
mudahteroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tunggi
bersamaudara, sinar dan lemak yang sudah tengik. Sayuran dan buah-buahan
yangberwarna hijau atau kuning biasanya banyk mengandung karoten. Wortel,
ubi jalar dan waluh kaya akan karoten.
Karena fungsi yang unik dari kelompok retinil adalah penyerapan cahayadalam
protein retinylidene, salah satu manifestasi awal dan spesifik defisiensivitamin
A adalah gangguan penglihatan, terutama di cahaya berkurang kebutaan
malam. Kekurangan Persistent menimbulkan serangkaian perubahan, yang
palingburuk dari yang terjadi di mata. Beberapa perubahan okular lainnya
disebutsebagai xerophthalmia. Pertama ada kekeringan pada konjungtiva
(xerosis)sebagai lacrimalis normal dan mensekresi lendir epitel digantikan oleh
epitelkeratin. Ini diikuti dengan build-up dari puing-puing keratin dalam plak
buramkecil (bintik-bintik Bitot) dan, akhirnya, erosi permukaan kornea kasar

27
denganpelunakan dan perusakan kornea (keratomalacia) dan kebutaan total.
Perubahanlain termasuk gangguan imunitas, hypokeratosis (benjolan putih
pada folikelrambut), keratosis pilaris dan metaplasia epitel skuamosa yang
melapisi saluranpernapasan atas dan kandung kemih ke epitel keratin. Dengan
hubungan kekedokteran gigi, kekurangan vitamin A menyebabkan enamel
hipoplasia.
3.Vitamin D
Laju vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang
diterimaserta konsentrasi pigmen di kulit. Vitamin tersebut kemudian diterima
kemudiandiatifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh
untukdimanfaatkan atau disimpan di dalam hati. Sumber vitamin D
yaitu: minyak ikan,mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang.
4.Vitamin E
Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan deltatokoferol,
semua telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida yangutama
dalam lemak dan minyak yang dapat mencegah ketengikan.Vitamin E
merupaka salah satu factor yang larut dalam lemak. Sumbervitamin E yaitu:
minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu,daging dan
terutama tauge.

D. Gangguan Sistem Pencernaan Manusia


1. Gastritis/ maag, Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh radang akut
pada dinding lambung yang disebabkan karena makanan kotor atau
kelebihan HCL.
2. Kolitis, Penyakit pada sistem pencernaan akibat peradangan usus besar.
3. Apendisitis, Peradangan pada umbai cacing (usus buntu).
4. Xerostomia, Gangguan pada rongga di mana produksi air liur menurun
sehingga mulut terasa kering.
5. Diare, Penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang
mengganggu flora normal pada kolon sehinnga feses menjadi cepat keluar.

28
6. Kolik, Rasa nyeri pada perut karena menkonsumsi makanan yang
mengandung zat yang meransang, misalnya cabe, lada, dam jahe.
7. Malabsorpsi, Kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap sari
makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya.
8. Malanutrisi, Gangguan kesehatan gizi, dapat karena kelebhihan, kekurangan,
atau ketidakseimbangan gizi.
9. Keracunan makanan, Keracunan makanan dapat terjadi karena alergi
terhadap makan tertentu atau zat aditif yang terkandung di dalamnya.
Keracunan juga bisa terjadi karena makanan mengandung virus, jamur, dan
mikroorganisme, dan parasit lain.
10. Konstipasi/sembelit, Sulit buang air besar karena feses terlalu keras.
11. Peritonitis, Infeksi pada rongga perut.
12. Parotitis, Radang pada kelenjar parotis. Satu atau kedua pipi membengkak
karena kelenjar ludah parotis diserang virus.
13. Heart burn, Mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang
terlalu asam (karena banyaknya HCL) kebagian esofagus.
14. Ulkus peptikum, Terlalu banyak sekret getah lambung yang masuk ke
duodenum sehingga bersifat asam.

29
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan :
Proses pencernaan makanan pada manusia ada dua yaitu secara mekanik dan
kimiawi. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Di saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sedangkan, kelenjar pencernaan
berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan ada
kelenjar saliva, kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingualis,
pankreas dan hati. Sedangkan, enzim-enzimnya ada ptialin/amilase, HCL, pepsin,
renin, lipase gastrik, tripsin, peptidase, erepsin, enterokinase. Digesti (pencernaan)
adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran
pencernaan. Dan Pengeluaran feses lewat anus disebut proses defekasi.
B. Saran :
Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap pada pembaca khususnya para
mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya lebih sederhana
dan lebih mudah dimengerti serta semoga pengetahuan mengenai sistem
pencernaan manusia dapat diaplikasikan dalam kehidupan atau dapat digunakan
dalam banyak aspek kehidupan.

30
DAFTAR RUJUKAN

Arianti, Khoiri & Emi Sulami. 2009. IPA TERPADU untuk SMP/MTS. Jakarta: Intan
Pariwara.

Kurniawati, Wahyu. 2008. Konsep Dasar IPA 1. Yogyakarta: Universitas PGRI


Yogyakarta.

Omegawati, Wigati Hadi, Teob Sukoco &Dyah Cipta Ningsih. 2013. Detik-Detik
UJIAN NASIONAL BIOLOGI. Klaten: PT Intan Pariwara.

Pratiwi, D.A., dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Rachmad, Agus. 2005. Konsep Dasar IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rahardian, Renan, & Azni Ananda. 2013. TOP POCKET NO.1 Biologi SMA Kelas
X,XI,XII. Jakarta: PT Wahyu Media.

31

You might also like