You are on page 1of 10

Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (1): 25-34, Januari 2016

Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs
DOI: 10.18196/jmmr.5103.
Evaluasi Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit PKU 1
Muhammadiyah Yogyakarta : Studi Kasus pada Pasien Sectio
caesaria

Hafid Hutama1* & Erwin Santosa2


*Penulis Korespondensi: erwinsantosa@yahoo.com
1Rumah Sakit PKU 1 Muhammadiyah Yogyakarta
2
Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INDEXING ABSTRACT
Keywords: Some studies reveal incompleteness document medical records, doctors writing difficult to read and
Quality of medical management that seem edsober. Like wise in PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta where
records, management of management of medical records there areconstraints such as incomplete filling of doctors in the
medical records, medical records. This research is a qualitative descriptive research with case study design. Subjects
completness of medical were doctors, medical record quality control manager, and supervisor of data processing in medical
records. records. Data collected by observation, document check medical records, interview the research
subjects. Quality of Medical Records at PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta has been good
only there are some advantages that already SOP is used as a standard in filling out medical records,
has maximum storage efforts, extermination and confidentiality of medical records, but there are
some obstacles include limitations charging time medical record, less maximum effort organizing,
and less the maximum guidance and supervision of the management.

Kata kunci: Beberapa studi mengungkapkan ketidaklengkapan dokumen rekam medis, tulisan dokter yang sulit
Mutu rekam medis, terbaca dan pengelolaan yang terkesan seadanya. Begitu juga di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
pengelolaan rekam Yogyakarta dimana pengelolaan rekam medis ada kendala antara lain kurang lengkapnya dokter
medis, kelengkapan dalam pengisisan rekam medis. Penelitianinimerupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
rekam medis rancangan studi kasus. Subyek penelitian adalah dokter, Manajer pengendalian mutu rekam medis,
dan supervisor pengolahan data di unit rekam medis. Data diambil dengan cara observasi, cek
dokumen rekam medis, wawancara mendalam kepada subyek penelitian. Mutu Rekam Medis di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah baik, ada beberapa kelebihan yaitu sudah
adanya SOP yang dijadikan standar dalam pengisian rekam medis, sudah maksimalnya upaya
penyimpanan, pemusnahan dan kerahasiaan rekam medis,namun ada beberapa kendala diantaranya
keterbatasan waktu pengisian rekam medis, kurang maksimalnya upaya pengorganisasian, dan kurang
maksimalnya pembinaan dan pengawasan dari pihak manajemen.
© 2016 JMMR. All rights reserved

PENDAHULUAN mendukung pencapaian kualitas pelayanan yang


bermutu.Tulang punggung pengelolaan data dan
Sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 pasal 168 informasi di rumah sakit adalah pelayanan rekam
bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang medis.
efektif dan efisien maka dibutuhkan adanya sistem Peranan medis sangat penting dalam manajemen
informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang mutu pelayanan rumah sakit.Indikator mutu rekam
terpadu dan mampu menghasilkan data atau informasi medis termasuk dalam salah satu standar penilaian
yang lengkap, akurat, relevan dan tepat waktu akreditasi rumah sakit. Unit rekam medis merupakan
merupakan salah satu komponen yang sangat penting salah satu unit yang vital dalam pelayanan kesehatan di
dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan. rumah sakit.Tanggung jawab dari unit rekam medis
Dalam ruang lingkup rumah sakit, penyelenggaraan dan staf medis yang bersangkutan adalah meliputi
sistem informasi kesehatan harus dilakukan secara pengelolaan isi rekam medis termasuk didalamnya
menyeluruh di semua unit pelayanan yang ada untuk adalah kelengkapan isi, kebijakan penyimpanan,
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (1), 25-34 | 26 |

pemusnahan dan kerahasiaan, kepemilikan, peman- Walaupun pelayanan rekam medis di Indonesia
faatan dan pengorganisasian. Isi rekam medis merupa- telah ada sejak zaman penjajahan, namun perhatian
kan sumber informasi pasien sehingga ketidakleng- untuk pembenahan yang lebih baik baru dimulai sejak
kapan rekam medis dapat memberikan dampak yang diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Ri
tidak baik bagi proses pelayanan kesehatan kepada Nomor 031/Birhup/1972 tentang perencanaan dan
pasien yang nantinya dapat berdampak pada mutu pemeliharaan Rumah Sakit yang mana pada bab 1
pelayanan. Disamping itu, analisis terhadap riwayat pasal 3 dinyatakan guna menunjang terselenggaranya
penyakit serta tindakan medis yang tidak dapat dilaku- rencana induk (master plan) yang baik, setiap rumah
kan secara baik akan berdampak pada keselamatan sakit diwajibkan mempunyai statistik yang mutakhir
pasien.1 serta membina rekam medis yang berdasarkan
Walaupun berkas rekam medis sangat diperlukan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya
untuk kepentingn pasien, tenaga kesehatan, rumah Surat Keputusan Menteri RI Nomor 134/Menkes/SK/
sakit dan untuk kepentingan di luar rumah sakit, akan IV78 tentang susunan organisasi dan tata kerja rumah
tetapi kelengkapan, keakuratan pengisian rekam medis sakit menyebutkan bahwa sub bagian pencatatan
dan ketepatan waktu pengambilan rekam medis masih medik. Untuk mendukung peningkatan mutu dan peran
kurang mendapat perhatian. menyebutkan rata-rata rekam medis, dalam SK Nomor 315/PB/RM. Fatwa ini
angka ketidaklengkapan rekam medis di salah satu tidak saja untuk dokter yang bekerja di rumah sakit,
Rumah Sakit di Yogyakarta sebesar 36,8%. Begitu tetapi juga untuk dokter praktik pribadi. Selanjutnya
juga Indreswari (2011) yang melaporkan kelengkapan diterbitkan pula Peraturan Menkes RI Nomor
rekam medis di salah satu rumah sakit Ambon kurang 749.a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam medis.
dari 40% bahkan dibeberapa ruangn tidak terisi sama Kemudian aturan tersebut dipertegas dalam Peraturan
sekali.2 Menteri Kesehatan RI Nomor 269/Menkes/Per/
Kualitas rekam medis akhir-akhir ini memang III/2008 tentang rekam medis.
sering dipertanyakan dimana isi rekam medis berisi Berdasarkan peraturan tersebut, baik buruknya
tentang catatan medis dan non medis pasien, hanya pelayanan yang diberikan tercermin dari cetakan yang
akan bermanfaat bila informasi yang terkandung ditulis atau data yang tercantum dalam rekam medis
didalamnya lengkap dan akurat.3 Selain itu di rumah sehingga perlu adanya evaluasi terhadap proses
sakit data dari rekam medis sangat diperlukan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis untuk
proses pencatatan dan pelaporan rutin rumah sakit. menilai mutu rekam medis. Berdasarkan latar belakang
Menemukan bahwa rekam medis yang tidak didoku- di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
mentasikan dengan baik di Iran dipengaruhi oleh Bagaimana evaluasi mutu rekam medis di RS PKU
beberapa faktor seperti faktor manusia, kompleksitas Muhammadiyah Yogyakarta.
formulir rekam medis, waktu yang diperlukan untuk
pengisian, beban kerja, perilaku pengawasan dan
pelatihan.4 Lebih lanjut. Bahwa paradigma faktor METODE PENELITIAN
manusia dalam menjaga kualitas rekam medis
berpengaruh langsung dalam keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Pengaruh tersebut bergantung pada faktor teknis yang studi kasus deskriptif kualitatif.Alasan pemilihan
mengatur tata kerja tenaga kesehatan seperti standard metode kualitatif didasarkan pada penggalian infor-
operational procedure (SOP) dalam hal pencatatan masi secara mendalam tentang alur rekam medis,
rekam medis.5 Bahwa kualitas rekam medis bergantung penyelenggaraan rekam medis, kelengkaapn isi, serta
dari sistem kerja pencatatan rekam medis selain itu pengelolaan rekam medis yang meliputi pengorga-
didukung dengan pengawasan dari pihak manajemen nisasian, penyimpanan, dan pemusnahan, kerahasiaan
untuk memantau kualitas rekam medis secara rekam medis serta pembinaan dan pengaawasan rekam
berkesinambungan serta memberikan pelatihan yang medis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
berhubungan dengan pencatatan rekam medis untuk Data yang dikumpulkan dari check list observasi
menghasilkan rekam medis yang berkualitas.6 rekam medis dideskripsikan dalam bentuk table untuk
menentukan presentase kelengkapan rekam medis
| 27 | Hafid Hutama & Erwin Santosa – Evaluasi Mutu Rekam Medis …

kemudian dianalisa secara deskriptif. Hasil transkrip Tabel 3. Hasil Wawancara Kompleksitas Formulir
yang dikumpulkan dari wawancara mendalam Diana- Rekam Medis
lisis dengan terlebih dahulu membuat kodefikasi sesuai Informan Informan Informan
dengan jawaban responden dan isu-isu yang muncul 1 2 3
untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan Masih meng- Komplesitas Tidak ada
tujuan penelitian. Kemudian menginterpretasikan dan gunakan format diserahkan ke- masalah dalam
membuat jawaban dari penelitian dan memban- lama bagian mutu kompleksit-as
pengen-dalian formulir
dingkannya dengan teori.
rekam medis

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui


HASIL DAN PEMBAHASAN
kompleksitas format rekam medis tidak menjadi
Alur Rekam Medis Di Rumah Sakit PKU masalah hanya ada sedikit kendala karena adanya
Muhammadiyah Yogyakarta pengulangan lembar identitas, dan lay out/ tampilan
warna dari form rekam medis yang tidak enak
Penyelenggaraan rekam medis di RS PKU dipandang. Menurut pihak manajemen format rekam
Muhammadiyah Yogyakarta masih menggunakan medis medis yang sekarang masih kurang dan
sistem manual atau paper based system. terkendala di bagian pengadaan untuk penggandaan,
pembaruan format dilakukan bila ada masukan dari
Tabel 1. Hasil Wawancara Mendalam Alur Rekam dokter yang bertugas mengisi rekam medis.
Medis Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Informan Informan Informan 3 Pengorganisasian Unit Rekam Medis,
1 2 Penyimpanan dan Pemusnahan serta Kerahasiaan
Mengetahui alur Alur rekam Tidak ada rekam Medis di RS PKU Muhammadiyah
rekam medis medis sudah masalah Yogyakarta
jelas dan baik dalam alur
rekam medis Tabel 4. Hasil Wawancara Pengorganisasian di
Unit Rekam Medis
Kendala Pengisian Rekam Medis Informan Informan Informan 3
1 2
Ada beberapa kendala yang ditemui dalam Ada panitia Penilaian mutu oleh Ada
pengisian rekam medis antara lain: (1) keterbatasan rekam medis unit, panitiarekam
waktu pengisian rekam medis; (2) Kompleksitas medis
formulir rekam medis.
Struktur organisasi dalam intern rekam medis,
Tabel 2. Hasil Wawancara MendalamKeterbatasan dalam hal ini kepanitiaan rekam medis memiliki peran
Waktu Pengisian Rekam Medis dalam audit rekam medis. Kepanitiaan ini baru saja
Informan Informan Informan 3 dibuka kembali setelah vakum beberapa lama.Tupoksi
1 2 dari kepanitiaan ini sudah tertulis di dalam pedoman
Kendala peng- Raport laporan Ken-dala mutu. Kebijakan tentang rekam medis yang dibuat
isian diserah- ketidaklengkap-an tiap waktu sudah mengikutsertakan berbagai unit dan staf, tetapi
kan ke 3 bulan. mem-bagi kebijakan tersebut belum secara maksimal
masing- waktu disosialisasikan secara baik di dalam proses rumah
masing dokter visite sakit. Kebijakan yang dibuat masih sekedar untuk
dokumentasi atau karena akan adanya proses
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa akreditasi, jadi terkesan bahwa kebijakan dibuat karena
keterbatasan waktu merupakan salah satu kendala akan dinilai, bukan untuk kepentingan peningkatan
dalam pengisian rekam medis. mutu pelayanan terhadap pasien.
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (1), 25-34 | 28 |

Tabel 5. Hasil Wawancara Kejelasan pagi senin-jumat penngembalian laporan yang


PembagianTugas di Unit Rekam Medis terlambat sudah pernah dibicarakan di forum dan ada
Informan Informan Informan himbauan ke ruangan-ruangan dan juga mungkin harus
1 2 3 ada upaya daripihak manajemen untuk hal ini.
Ada Pembagian tugas Sudah ada SOP.
indikator sudah berdasarkan Tabel 8. Hasil Wawancara Kendala Penyimpanan
mutu. SOP di unit rekam Rekam Medis
medis.
Informan Informan Informan
1 2 3
Upaya ada Kendala pe- Penyimpanan
Tabel 6. Hasil Wawancara Dukungan Organisasi ruangan yang nyimpanan tidak sudah baik
dalam Penyediaan fasilitas di Unit Rekam Medis memisah-kan ada
Informan Informan Informan berkas yang aktif
1 2 3 dan in aktif
Untuk kebutuhan Fasilitas sudah Fasilitas sudah
fasilias baik baik Tabel 9. Hasil Wawancara Lama Waktu Pencarian
diserahkan ke Rekam Medis
masing-masing Informan Informan Informan 3
unit.
1 2
Sistem TDF Dengan Tidak pernah
Dukungan Organisasi dalam Penyediaan Fasilitas (terminal digit tresure (alat ada kendala
di Unit Rekam Medis sudah baik, seperti contohnya filling)mem-udahkan peng-ganti lama waktu
komputer, lemari penyimpanan arsip dan fasilitas pencarian berkas letak do- pencarian
penyimpanan berkas rekam medis, hanya saja kendala rekam medis. kumen yang berkas rekam
ada pada fasilitas penunjang di ruangan kerja keluar/ medis
pengolahan data rekam medis seperti masih pakainya kendali
kipas angin di ruangan pengolahan data di unit rekam untuk dok-
medis. umen)

Tabel 7. Tabel Wawancara Keterlambatan Yang menjadi kendala dalam penyimpanan


Pengembalian Rekam Medis berkas rekam medis adalah ketebalan dari rekam
Informan Informan 2 Informan medis. Sudah aada upaya dari pihak manajemen
1 3 dengan adanya pertemuan rutin mingguan yang
Akan dilakukan Idealnya Tidak ada komplain membahas permasalahan yang ada di masing-masing
evaluasi bila ada rekam medis keterlambatan, unit, bila bisa segera diselesaikan akan diselesaikan.
keter-lambatan keluar Untuk mengakses berkas rekam medis pasien tidak
ruangan 2 x membutuhkan waktu yang lama karena sudah
24 jam menerapkan TDF (Terminal Digit Filling) dan ada alat
Tresure.Sedangkan dokter tidak mengeluhkan adanya
Pengembalian rekam medis pasien dari ruangan waktu yang lama pencarian berkas rekam medis pada
rawat inap setelah dirawat sering mengalami saat pemeriksaan di poli kebidanan dan kandungan.
keterlambatan. Hal ini dikarenakan berkas rekam Pemeliharaan berkas rekam medis di RS PKU
medis pasien tidak langsung dikembalikan ke unit Muhammadiyah Yogyakarta dengan penyediaan luas
rekam medis melainkan ditunpuk diruangan untuk ruangan berkas rekam medis yang aktif dan berkas
kemudian dikembalikan sekaligus bersamaan dengan rkam medis yang tidak aktif dan juga melalui kegiatan
pasien lain yang masi dirawat. Sudah ada upaya berupa pembersihan ruangan., ruangan sudah tersentralisasi
himbauan kepada tiap-tiap ruangan agar memper- yaitu ruangan di lantai 2 dengan ruangan besi untuk
hatikan kelengkapan rekam medis dan pengembalian berkas rekam medis yang aktif dan ruangan terpisah di
ke unit rekam medis,dalam pertemuan harian laporan lantai 4 untuk berkas rekam medis yang in aktif dan
| 29 | Hafid Hutama & Erwin Santosa – Evaluasi Mutu Rekam Medis …

juga secara berkala dilakukan pembersihan ruangan rekam medis menjaga kerahasiaan berkas rekam medis
untuk menghindari adanya hama seperti hewan pasien.
pengerat, dll.
Pembinaan dan Pengawasan Rekam Medis
Tabel 10. Hasil Wawancara Upaya Pemeliharaan
Berkas Rekam Medis Tabel 13. Hasil Wawancara Pembinaan Pihak
Informan Informan Informan 3 Manajemen Terhadap Pengelolaan Rekam Medis
1 2 Informan Informan Informan
Ada aturan Pe-meliharaan Sudah baik 1 2 3
untuk peme- berkas sudah ter- Mutu ke- Karena ada Ada
liharaan berkas sentralisasi lengkapan belum persiapan pertemuan
yang masih dilakukan secara akreditasi rutin tiap
aktif dan berkas periodik laporan be- jumat di
yang in aktif lakangan ini komite
tidak rutin. medik
dengan
dokter-
dokter.

Tabel 11. Hasil Wawancara Pemusnahan Berkas


Pembinaan bisa dilakukan dengan sosialisasi dan
Rekam Medis
pelatihan, proses sosialisasi kebijakan yang dilakukan
Informan Informan Informan
di rumah sakit ini tidak memiliki pertemuan khusus,
1 2 3
Sudah ada aturan Pe-musnahan Setiap 5-10
biasanya hanya dilakukan lewat surat edaran atau
tentang pemusanahan berkas rekam tahun. disisipkan pada pertemuan komite medis.
rekam medis di RS medis tiap 5
PKU Mu- tahun sekali Tabel 14. Hasil Wawancara Pengawasan Pihak
hammadiyah Manajemen Terhadap Pengelolaan Rekam Medis
Yogyakarta. Informan Informan Informan
1 2 3
Pemusnahan berkas rekam medis sudah dilaku- Pembinaan Pembinaan Pembinaan
kan setiap 5 tahun sekali, dan sebelum pemusnahan Ada pembinaan Setiap minggu Ada Sosialisasi
ada berita acara pemusanahan. lewat komite ada pelaporan form Rekam
medik dan pembinaan medis
Tabel 12. Hasil Wawancara Upaya Menjaga
Kerahasiaan Rekam Medis
Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Informan Informan Informan
Dianggar-kan Dianggar-kan _
1 2 3
dalam anggaran pertahun.
Ada SOP Me-makai Ke-rahasiaan diklat per- tahun
kewajiban pe- TDF (Ter- rekam medis
nyimpanan minal Digit ada pada dokter Pelaporan persentase kelengkapan pengisian
peminjaman berkas Filiing) rekam medis belum dapat dilakukan secara periodik
rekam medis
dan kontinyu dikarenakan kurangnya sumber daya
manusia di dalam unit rekam medis sendiri dan
Upaya proteksi kerahasiaan rekam medis di RS kurangnya kebijakan yang tegas dari direksi untuk
PKU Muhammadiyah sudah berjalan baik, dengan menindaklanjuti pengguna yang tidak lengkap dalam
adanya SOP yang mengatur tentang kewajiban hal pengisian rekam medis.
penyimpanan maupun peminjaman berkas rekam Evaluasi kinerja yang dimaksudkan disini adalah
medis untuk kepentingan penelitian dll, sudah diterap- proses penilaian mutu pelayanan dengan menggunakan
kannnya TDF (Terminal Digit Filling) di penyimpanan indikator-indikator kunci. Rumah Sakit PKU
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (1), 25-34 | 30 |

Muhammadiyah Yogyakarta memiliki beberapa indi- Proses Pengisian Rekam Medis


kator dalam menilai mutu pelayanan unit rekam medis
dan indikator ini sudah tercantum dalam pedoman Dari Hasil observasi ditemukan bahwa pengisian
mutu rekam medis. rekam medis dilakukan segera setelah pasien
memperoleh pelayanan tetapi ada juga dokter yang
pengsisian rekam medis tidak dilakukan segera setelah
Pembahasan pasien memperoleh pelayanan melainkan dicatat seka-
ligus pada saat selesai visite.Hal ini riskan untuk ter-
Alur Rekam Medis di Rumah Sakit PKU jadi kesalahan pencatatan ataupun tertukarnya info-
Muhammadiyah Yogyakrata rmasi pasien karena jumlah pasien rawat inap yang
banyak, apalagi jika pencatatan diteruskan setelah
Penyelenggaraan rekam medis di RS PKU dokter selesai melakukan pelayanan rawat jalan di
muhammadiyah Yogyakarta baik untuk pelayanan poliklinik.
poliklinik maupun pelayanan UGD dan rawat inap Proses pencatatan yang dilakukan pada akhir
dimulai dari proses registrasi dan wawancara oleh pelayanan dikhawatirkan ada informasi yang terlu-
petugas administasi dibagian pendaftaran. Proses pakan karena adanya tenggang waktu dalam penca-
registrasi dan wawancara ditujukan untuk pengisian tatan sehingga data yang dicatat tidak akurat.7 Dalam
identitas bagi pasien baru yang kemudian dilanjutkan dokumen rekam medis harus dibuat segera dan dileng-
dengan pemberian kartu pasien disertai dengan kapi setelah pasien menerima pelayanan, pembuatan
barcode yang berisi nomor rekam medis yang harus rekam medis sebagaimana dimaksud dilaksanakan
dibawa oleh pasien pada saat kunjungan kembali ke melalui pencatatan dan pendokumentasian hasil peme-
rumah sakit. Sedangkan pasien lama hanya mendaftar riksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
dan menyerahkan kartu pasien yang kemudian akan telah diberikan kepada pasien.8
dicarikan berkas rekam medis oleh petugas dibagian Pencatatan dalam dokumen rekam medis harus
administrasi. Proses rekam medis dilakukan dokter disertai dengan nama dan tanda tangan petugas
secara manual pada berkas rekam medis masing- pelayanan kesehatan namun dari hassil onservasi
masing pasien setelah memberikan pelayanan dan diketahui bahwa dari 7 dokter yang melakukan
selanjutnya akan ditentukan apakah pasien pengisian kelengkapan rekam medis, hanya 2 dokter
memerlukan pelayanan rawat inap atau tidak. Jika yang melengkapi rekam medisnya dengan membubuhi
tidak maka berkas rekam medis langsung tanggal, nama terang dan tanda tangan, 1 dokter
dikembalikan ke unit rekam medis untuk selanjutnya menuliskan tanggal dan tanda tangan tanpa nama
disimpan. terang sedankan 4 dokter lainya hanya menandatangani
Pasien yang memerlukan rawat inap maka perlu catatan dokter tanpa membubuhkan tanggal dan nama
melakukan pendaftaran tersendiri untuk rawat inap terang.
dimana berkas rekam medis rawat inap akan disiapkan Dengan demikian pengisian rekam medis
untuk proses pelayanan di ruang rawat inap dan berdasarkan hasil observasi belum sesuai dengan
selanjutya akan dikembalikan ke unit rekam medis ketentuan Permenkes RI Nomor.269/Menkes/Per/
untuk disimpan jika pasien sudah sembuh, ataupun III/2008 yang menyatakan bahwa setiap pencatatan
sudah diijinkan pulang oleh doker yang merawat. Hal rekam medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan
tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan yang petugas pelayanaan kesehatan. Hal ini diperlukan
hasilnya yaitu 300 rekam medis memiliki kualitas untuk memudahkan sistem pertanggung jawaban atas
buruk dan dari hasil interview diketahui tulisan tangan pencatatan tersebut.
yang jelek, hilangnya lembaran dokumentasi dan
dokumentasi yang tidak sempurna merupakan masalah Kelengkapan Pengisian Rekam Medis di Rumah
yang ditimbulkan dari paper medical record dan alasan Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
utama terjadinya maaslah ini karena beban kerja dokter
dan perawat yang tinggi.4 Data kelengkapan pengisian rekam medis
diperoleh dari observasi terhadap rekam medis kasus
| 31 | Hafid Hutama & Erwin Santosa – Evaluasi Mutu Rekam Medis …

appendicitis pada bulan Juli-Desember 2013.Dari hasil Pengorganisasian Unit Rekam Medis,
observasi terdapat 4 dokter yang diobservasi kese- Penyimpanan dan Pemusnahan Serta Kerahasiaan
muanya adalah dokter obsgyn yang bekerja di RS PKU Rekam Medis
Muhammadiyah Yogyakarta. Poin yang diamati dalam
pengisian meliputi 11 poin, antara lain identitas, Pengorganisasian Unit Rekam Medis
persetujuan rawat inap, tanggal dan waktu, anamnesis, Konsep peningkatan mutu dalam rumah sakit ini
pemeriksaan fisik dan terapi, terapi dan tindakan, sudah terintegrasi dalam struktur organisasi rumah
informed consent, persetujuan tindakan, laporan sakit. Rumah sakit PKUMuhammdaiyah Yogyakarta
operasi, resume medis, dan nama dan tanda tangan. memiliki sub-komite pengembangan mutu atau nama
Dari kesemua aspek tersebut urutan rata-rata lainnya dalam struktur organisasi ini adalah panitia
kelengkapan pengisian rekam medis di atas, bahwa penjamin mutu. Panitia ini terdiri dari dokter, perawat,
dokter F memiliki persentase kelengkapan pengisian dan staf manajemen serta bertanggung jawab langsung
rekam medis paling tinggi diantara dokter yang lain kepada direktur pelayanan medis.Dalam hal ini
yaitu 87% formulir terisi lengkap, diikuti oleh dokter C khususnya bagian rekam medis, terdapat panitia rekam
yang memiliki presentase kelengkapan sebanyak 84%, medis yang terpisah dari bagian rekam medis.Bagian
dan diikuti dokter G persentase kelengkapan sebanyak rekam medis bertanggung jawab langsung kepada
82 % dokter B dengan persentase kelengkapan direktur penunjang medis dan direktur pelayanan
sebanyak 79 %, dokter E dengan persentase kelengka- medis bertanggung jawab kepada direktur utama.
pan sebanyak 78 %, serta dokter A dan dokter B yang Panitia rekam medis bekerja sama dengan bagian
memperoleh presentase kelengkapan sebanyak 77%. rekam medis dalam hal peningkatan mutu rekam
Dapat disimpulkan secara garis besar pengisian medis. Pedoman kerja panitia rekam medis dan bagian
kelengkapan rekam medis kasus sectio caesaria oleh 7 rekam medis sudah tercantum dalam uraian tugas RS
dokter obsgyn>75 %. PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Seperti tercantum
Persentase kelengkapan diantara ketujuh dokter, dalam Surat Keputusan Direksi bahwa panitia rekam
dari hasil observasi didapatkan dokter F memiliki medis memiliki tugas dalam: (1) Menentukan standar
persentase kelengkapan terbaik diantara 7 dokter bedah dan kebijakan pelayanan. (2) Mengevaluasi kebutuhan
tersebut. Notabene dokter ini adalah dokter tamu yang formulir rekam medis. (3) Mengusulkan upaya yang
didatangkan dari instasi rumah sakit lain. Bedasarkan perlu dalam penanggulangan masalah pelayanan rekam
surat keputusan Dirjen Pelayanan Medik Nomor medis. (4) Menganalisa secara teratur isi rekam medis
78/Yanmed/RSUmdik/YMU/I/91 tentang Penyeleng- untuk menentukan apakah informasi klinis sudah
garaan Rekam Medis di rumah sakit maka setiap cukup dalam asuhan pasien. (5) Menjamin kesera-
rumah sakit wajib membuat rekam medis namun gaman dalam membuat diagnosis primer. (6)
sampai saat ini kurang lengkapnya kelengkapan rekam Mengajukan anggaran dan program kerja.
medis merupakan hal yang banyak ditemui disetiap Namun, dari informasi yang didapat, panitia
rumah sakit tak terkecuali di Rumah Sakit PKU. Hal rekam medis ini sempat vakum sebelum dibuat lagi
tersebut tidak beda jauh dengan penelitian yang untuk kepentingan akreditasi 2012. Bentuk pelaporan
menunjukkan bahwa kelengkapan pengisian rekam kelengkapan rekam medis oleh panitia rekam medis
medis rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta yang belum dilakukan secara periodic, laporan yang
terisi lengkap baru 63,2%.2 Dari 7 dokter yang diamati diberikan bersifat kondisional, saat diperlukan saja
berkas rekam medisnya, Dokter yang paling tinggi oleh direksi atau karena akan adanya proses audit.
kelengkapan pengisiannya (87%) adalah dokter 6 Sehingga, proses monitoring dan evaluasi kelengkapan
sedangkan yang paling rendah kelengkapan untuk pengisian rekam medis juga tidak bisa dipantau
pengisiannya (77%) yaitu dokter 1 dan 4. secara kontinyu.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pembagian
tugas di unit rekam medis selama ini sudah
berdasarkan SOP, pembagian kerja bagi petugas unit
rekam medis dilakukan setiap tahun dengan tujuan
agar semua petugas rekam medis menguasai semua
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (1), 25-34 | 32 |

pekerjaan sehingga tidak menyulitkan bila salah tehitung dari tanggal dibuatnya ringakasan tersebut.
seorang pegawai yang diberi tanggung jawab pindah Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang
atau pensiun, sehingga tidak menyebabkan ketidak- dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pim-
jelasan dalam pelaksanaan tugas yang berakibat pada pinan sarana kesehatan.
kurangnya tanggung jawab dan rasa memiliki dari Tata cara pemusnahan rekam medisTentang
petugas rekam medis terhadap pekerjaan yang ada. Penyelenggaraan Rekam Medik di Rumah Sakit yaitu:
Hal lain yang menjadi kendala ada pada fasilitas rekam medis yang sudah memenuhi syarat untuk
penunjang di ruangan kerja pengolahan data rekam dimusnahkan dilaporkan kepada Direktur rumah sakit,
medis adalah masih menggunakan kipas angin, dengan kemudian Direktur rumah sakit membuat surat kepu-
masih menggunakan kipas angin pada ruangan kerja tusan tentang pemusnahan rekam medis dan menunjuk
pengolahan data rekam medis sedikit menggangu tim pemusnahan rekam medis untuk melaksanakan
karena di ruangan terdapat banyak berkas rekam medis pemusnahan dan membuat berita acara pemusnahan
yang nantinya juga terdapat debu dan akan berdampak rekam medis yang disahkan oleh Direktur rumah sakit,
pada kesehatan pegawai di ruangan tersebut, dan juga selanjutnya berita acara dikirim kepada pemilik rumah
ventilasi ruangan kurang begitu baik karena tertutup sakit dengan tembusan kepada Direktur Jenderal
sehingga sirkulasi udara tidak lancar. Bahwa pela- Pelayanan Medik.9
yanan rekam medis diselenggarakan unruk mencapai Upaya manajemen Rumah Sakit PKU Muham-
tujuan pelayanan rumah sakit.Unit rekam medis harus madaiyah Yogyakarta utamanya manajemen rekam
dilengkapi dengan pimpinan, staf dan fasilitas yang medis untuk menjaga kerahasiaan rekam medis sampai
cukup untuk menyelenggarakan fungsinya dengan baik saat ini sudah baik, hal ini bisa dilihat dari tidak
dan efisien.10 mudahnya akses dari pihak luar terhadap informasi
Dalam Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/ dalam dokumen rekam medis dengan adanya aturan
III/2008 Tentang Rekam Medis dinyatakan bahwa yang mengatur tatacara peminjaman rekam medis.
pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai denga
organisasi dan tata kerja sarana kesehatan.Sedangkan Pembinaan dan Pengawasan Rekam Medis
dalam pedoman akreditasi rumah sakit di bidang
pelayanan rumah sakit, disebutkan bahwa rekam medis Pembinaan ditujukan untuk meningkatkan
diorganisasi dan dikelola untuk mendukung pelayanan pengetahuan maupun keterampilan pegawai dalam
medis yang efektif. pelaksanaan tugas.Sampai saat ini pembinaan yang
berkaitan dengan rekam medis di Rumah Sakit PKU
Penyimpanan, Pemusnahan dan Kerahasiaan Muhammadiyah Yogyakarta sudah dilakukan dengan
Rekam Medis adanya pertemuan rutin mingguan oleh komite medis.
Supriyanto dan Damayanti (2007) menyatakan bahwa
Sistem penyimpanan rekam medis di Rumah upaya pengawasan dapat mendeteksi sejauh mana
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah menjadi kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauh
satu antara rawat jalan dan rawat inap (tersentralisasi), mana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan
untuk memudahkan pencarian berkas rekam medis kerja tersebut.Melalui kegiatan pengawasan, pimpinan
diberlakukan TDF (terminal digit filling) dimana dua organisasi dapat melakukan pembinaan berdasarkan
angka terakhir dijakian patokan untuk tiap berkas temuan.
rekam medis pasien dan penempatan file rekam medis Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di
sendiri sudah teratur sehingga tidak membutuhkan Rumah Sakit: (a) Direktur rumah sakit wajib mela-
waktu yang lama untuk mencari kembali berkas saat kukan pembinaan terhadap petugas yang berkaitan
dibutuhkan. dengan rekam medic serta pengetahuan dan
Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/ keterampilan mereka; (b) Direktur rumah sakit wajib
III/2008/ tentang rekam medis, disebutkan bahwa membuat prosedur kerja tetap penyelenggaraan rekam
setelah batas waktu 5 tahun, berkas dapat dimusnahkan medis di rumah sakit masing-masing; (c) Dalam
kecuali ringksan pulang dan persetujuan tindakan melakukan pembinaan dan pengawasan direktur rumah
medik yang disimpan untuk jangka waktu 10 tahun
| 33 | Hafid Hutama & Erwin Santosa – Evaluasi Mutu Rekam Medis …

sakit dapat membentuk dan atau dibantu Komite Pengorganisasian rekam medis di Rumah Sakit
Rekam Medik.9 PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah makssimal
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan adanya kejelasan pembagian tugas, adanya
harus membangun cara memilih, mengelola, dan SOP yang dijadikan acuan kerja dalam pengelolaan
menggunakan secara efektif informasi dan data untuk rekam medis, dukungan dari manajemen terhadap
mendukung keputusan yang terkait dengan kebijakan penyediaaan fasilitas kerja di unit rekam medis Rumah
dan proses pelayanan klinis. Informasi dan data Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Sitem
tersebut harus dipastikan valid, up to date, dan penomoran berkas rekam medis di Rumah Sakit PKU
disajikan sedimikian rupa hingga mudah dipahami agar Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan TDF
dapat menjadi petunjuk yang baik.Informasi ini (Terminal digit filling), penempatan berkas yang
merupakan hal yang penting bagi para staf untuk teratur memudahkan kases terhadap rekam medis
menunjukan seberapa baik mereka bekerja dan apakah ketika dibutuhkan. Penyimpanan berkas rekam medis
masih ada kemungkinan untuk meningkatkan kinerja sudah tersentralisasi untuk menghindari terjadinya
tersebut. duplikasi rekam medis bagi masing-masing pasien.
Rumah sakit ini mendukung program pengem- Pemusnahan rekam medis di Rumah Sakit PKU
bangan pelatihan staf dengan adanya anggaran Muhammadiyah Yogyakarta sudah dilaksanakan setiap
pendidikan dan pelatihan yang dapat diajukan setiap 5 tahun, dan juga adanya SOP yang dijadikan acuan
tahunnya, akan tetapi program pelatihan ini tidak untuk kegiatan pemusnahan berkas rekam medis.
terjadwal, terkadang hanya insidentil saja. Proses Adanya upaya pembinaan dan pengawasan dari pihak
transfer ilmu juga tidak disampaikan secara formal di manajemen terhadap penyelenggaraan rekam medis di
dalam suatu forum. Tidak terdapat proses evaluasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
yang secara khusus untuk menilai kemajuan pelayanan
setelah mengikuti proses pelatihan di rumah sakit ini.
Kemajuan kinerja hanya diamati oleh setiap supervisor DAFTAR PUSTAKA
unit, tanpa adanya indikator yang menentukan kema-
juan kinerja. 1. Murdani, (2007), Pengembangan Sistem
Rumah sakit sudah menyediakan beberapa sum- Informasi rekam Medis Rawat jalan untuk
ber informasi seperti jurnal, peraturan pemerintah, dan Mendukung Evaluasi Pelayanan di RSU Bina
koran. Peraturan pemerintah, SOP, pedoman mutu Kasih Ambarawa, Tesis, Tidak dipubliksaikan,
semuanya tersimpan di ruang akreditasi.Belum lama Universitas Dipenogoro, Semarang
ini seluruh staf rekam medis mengikuti pelatihan 2. Sumbodo, Edi (2005), Kelengkapan Pengisian
mengenai manajemen rekam medis atau inhouse Rekam Medis rawat Inap dan Pertanggung
training.Namun evaluasi kinerja setelah pelatihan tidak Jawabanyya secara Hukum, di RSUD Kota
diukur dengan indikator. Yogyakarta, Tesis, Program Pascasarjana IKM
UGM, Yogyakarta
3. Sabarguna, (2007), Sistem Informasi Manajemen
SIMPULAN Rumah Sakit.Konosarium Rumah Sakit Islam
Jateng-DIY. Yogayakarta
Alur pelayanan rekam medis di Rumah Sakit 4. Pourasghar, F., Kazemi, A., Malekafzali, h.,
PKU Muhammadiyah Yogyakarta masih meng- Ellenius, J., and Fors, U., (2008), What They Fill
gunakan sitem manual/kovensional.Kegiatan pengisian inToday, May Not be Useful Tomorrow: Lesson
rekam medis oleh dokter di Rumah Sakit PKU Learned from Studying Medical records at The
Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai standar Woman Hospital in Tabriz, Iran, BMC public
Permenkes RI Nomor 269/Per/III/2008/ tentang rekam Health, vol.8.
medis Kelengkapan pengisian rekam medis oleh dokter 5. Holden (2011), Cognitive performance-altering
di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakartan effects of electronis medical records: An
>75 % dari keseluruhan kelengkapan pengisian berkas application of the human factors paradigm for
rekam medis.
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5 (1), 25-34 | 34 |

patient safety. Pubned.13(1):pp 11-29. Madison,


USA.
6. Logan. JR, MD, MS’, Paul N. Gorman, MD’
Blackford Middleton, MD, MPH, MSc2
(2001).Measuring the Quality of medical Records:
A Method for comparing Completeness and
Coreectness of Clinical Ecounter Data, Review
Literature And Arts Of The Americans,pp408-
412, Hillsboro, Oregon
7. Wildan, M dan Hidayat A. Dokumentasi
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.
8. Depkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 269/ Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam
Medis. In: Jakarta: Depkes RI; 2008
9. Dirjen Pelayanan Medik. Keputusan Dirjen
Pelayanan Medik Nomor. 78/Yanmed/RS
Umdik/YMU/I/91 Tentang penyelenggaraan
rekam Medis di Rumah Sakit. In: Jakarta; 1991
10. Cholifah.Evaluasi Kebutuhan Tenaga Sub Bidang
Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja di RSU
Dokter Soetomo. Surabaya. Buletin Penelitian
RSU Dr Soetomo. 2008;10.

You might also like