SS5-2 Kloset Duduk r01

PT IAPMO GROUP
INDONESIA
Jl.Kapuk Timur F23 No11AA
SKEMA SERTIFIKASI Lippo Cikarang, Delta Silicon III
Kloset Duduk Bekasi 17750
Jawa Barat – Indonesia
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
http://www.iapmoindonesia.org
Doc.No SS5-2 Revision 01
Doc.Type/Section Scheme/CRT Date of created 27 Nov 2017
Approved by SD Page 1 of 17
1. RUANG LINGKUP 1. SCOPE

a) Skema sertifikasi ini berlaku untuk sertifikasi a) This certification scheme applies to certification of
SPPT-SNI (Sertifikasi awal, survaillance, sertifikasi SPPT-SNI (initial certification, surveillance, re-
ulang) produk Kloset Duduk dengan sistem certification) water closet by wash down or
pembilasan jatuh sekat atau pusaran air, baik siphonic flushing system, monoblock or two block
monoblok atau duoblok yang dipasang duduk that mounted on the floor or wall.
tegak atau duduk gantung.
b) Permohonan diajukan oleh pabrik atau b) Application submitted by factories or companies or
perusahaan atau importir kepada PT IAPMO importers to PT IAPMO Group Indonesia (IAPMO)
Group Indonesia (IAPMO) untuk mendapatkan to obtain Product Certificate with Marking (SPPT)
Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI SNI 03-0797-2006 Water Closet.
03-0797-2006 Kloset Duduk.
c) Pengoperasion skema sertifikasi mengacu pada c) The operation of the certification scheme refers to
peraturan Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil the rules General Director Regulation of Chemical,
dan Aneka No: 13/IKTA/PER/8/2016 tentang Textil and Misc Industry No.13/IKTA/PER/8/2016
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan dan about Technical Guidance on Enforcement and
Pengawasan Penerapan SNI Kloset Duduk secara Supervision of Mandatory Implementation of SNI
wajib (JUKNIS) Water Closet (JUKNIS)
2. PERSYARATAN PENILAIAN KESESUAIAN 2. ASSESMENT REQUIREMENTS

a) SNI 03-0797-2006 tentang Kloset Duduk. a) SNI 03-0797-2006 Water Closet.
b) Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001/dan b) Implementation of quality management system of
revisinya, atau sistem manajemen mutu lainnya ISO 9001/ and its revision, or other recognized
yang diakui. quality management system.
3. PROSES SERTIFIKASI 3. CERTIFICATION PROCESS

a) pengajuan permohonan sertifikasi; a) application for certification;
b) tinjauan permohonan sertifikasi; b) application review
c) penandatanganan perjanjian sertifikasi; c) signing of the certification agreement;
d) audit sistem manajemen dan proses produksi di d) management system and production process
pabrik; audit at factory;
e) pengambilan contoh uji; e) sampling;
f) pengujian contoh uji di laboratorium uji; f) testing of product samples in the test laboratory;
g) tinjauan terhadap hasil uji dan audit; g) review of test and audit results;
h) penetapan keputusan sertifikasi; h) certification decision;
i) penerbitan sertifikat kesesuaian; i) issuance of certificate of conformity;
j) penggunaan tanda SPPT SNI (lisensi); j) SPPT SNI marking (license);
k) survailen dan re-sertifikasi; k) surveillance and renewal;
l) perubahan yang mempengaruhi sertifikasi; l) changes affecting certification
m) penghentian, pengurangan, pembekuan dan m) termination, reduction, suspension or withdrawal
pencabutan sertifikasi. of certification.
4. PROSEDUR SERTIFIKASI 4. CERTIFICATION PROCEDURES

4.1 Pengajuan Permohonan Sertifikasi 4.1 Application for Certification
Pemohon atau calon klien melakukan langkah-langkah Applicant or client candidate perform the following steps:
berikut:
Langkah 1 Baca formulir permohonan (FRM-CRT-01) Step 1 Read the application (FRM-CRT-01)
dengan tuntas. Lengkapi formulir permohonan completely. Fill in all spaces and sign and return the
secara keseluruhan, tanda tangan, dan kembalikan original. NOTE: You may also complete this
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
formulir permohonan yang asli. Catatan: Formulir application directly online on our website using our
permohonan ini dapat juga diisi secara online di online application process, including uploading all of
website kami di mana semua data pendukung yang the necessary supporting documentation.
diperlukan dapat langsung diupload online.
Langkah 2 Lengkapi informasi pabrik (FRM-CRT-02). Step 2 Complete the manufacturing information (FRM-
CRT-02).
Langkah 3 Lengkapi dokumen legalitas organisasi: Step 3 Complete the organization legal documents:
a) Akta pendirian perusahaan bagi produsen a) The notarial deed of a company for a domestic
dalam negeri atau akta sejenis bagi produsen manufacturer or a deed similar to a foreign
luar negeri yang sudah diterjemahkan ke dalam manufacturer that already translated into
Bahasa Indonesia oleh penterjemah tersumpah Indonesian by a sworn translator (copy).
(salinan).
b) Ijin Usaha Industri (IUI) atau Tanda Daftar b) Industrial Business License (IUI) or Industrial
Industri (TDI) bagi produsen dalam negeri atau Registered License for domestic manufacturer or
ijin sejenis bagi produsen luar negeri yang similar licenses for foreign manufacturer that
sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa already translated into Bahasa Indonesia by
Indonesia oleh penterjemah tersumpah. sworn translators.
c) Salinan NPWP c) Copy of Tax ID
d) Angka Pengenal Importir (API) d) Importer's Identification Number (API)
e) Perjanjian kontrak antara produsen dan importir e) Contract agreement Manufacturer and Importer
f) Struktur Organisasi f) Organizational Structure
g) Surat pernyataan tidak akan mengedarkan g) The statement shall not circulate the toilet seat
kloset duduk sampai SPPT SNI diterbitkan until the SPPT SNI is issued
Langkah 4 Lengkapi dokumen tentang Merek: Step 4 Complete the Trademark document:
a) Sertifikat merek pelaku usaha dan Tanda a) Certificate of trademark and registered license
Daftar Merek yang diterbitkan oleh Direktorat issued by the Directorate General of Intellectual
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Property Rights of the Ministry of Justice and
Kementerian Hukum dan HAM (salinan). Human Rights (copy).
b) Perjanjian lisensi dari pemilik merek yang telah b) License agreement of the trademark owner
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak issued by the Directorate General of Intellectual
Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Property Rights of the Ministry of Justice and
HAM (salinan). Human Rights (copy).
c) Surat perjanjian dengan perusahaan lain yang c) Letters of agreement with other companies
terlibat dalam produksi yang menggunakan involved in production using other brands
merek lain (salinan). (copies).
Langkah 5 Lengkapi dokumen Sistem Manajemen: Step 5 Complete the Management System document:
a) Salinan Panduan Mutu (bila ada). a) Copy of Quality Manual document (if any)
b) Salinan diagram alir atau sejenisnya mengenai b) copy of the flow chart or similar regarding the
pengendalian proses produksi kloset duduk. control of the production process of the water
closet.
c) Daftar induk dokumen. c) Master list document.
d) Salinan Sertifikat ISO 9001:2008 atau revisinya d) Copy of ISO 9001: 2008 Certificate or its revision
atau sistem manajemen mutu lain yang diakui or other recognized quality management system
(bagi produsen luar negeri). (for foreign manufacturer).
e) Laporan survailen terakhir untuk yang telah e) A recent surveillance report for those who have
mendapatkan ISO 9001:2008 atau revisinya obtained ISO 9001: 2008 or its revision or other
atau sistem manajemen mutu lain yang diakui recognized quality management system (for
(bagi produsen luar negeri). foreign manufacturers).
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
Langkah 6 Berikan satu (1) salinan detail dari produk: Step 6 Give one (1) copy of product:
a) Gambar teknik yang terperinci termasuk semua a) Engineering drawings detail include all
ukuran (bila ada). dimensions of the product (if any).
b) Ilustrasi atau rencana pembubuhan tanda b) Illustration or plan to affix certification mark and
sertifikasi dan SPPT SNI. SPPT SNI.
c) Foto dari produk dengan ukuran normal (8,9 cm c) Normal size photograph (approximately 3-1/2" x
X 12,7 cm). Foto sebaiknya menunjukkan 5"). Each photograph should contain as much of
sebanyak mungkin detail dan rencana identification detail and marking plan if possible.
penandaan untuk produk jika memungkinkan.
d) Literatur/ brosur yang menunjukan dan d) Literature/brochures showing and describing the
menjelaskan produk tersebut, instruksi product, maintenance instructions, and
perawatannya, dan instruksi pemasangannya. installation instructions.
Langkah 7 Jika ada, berikan satu (1) salinan laporan Step 7 If any, send one (1) copy of a test report(s) from
pengujian dari laboratorium uji terakreditasi yang accredited testing laboratory who appointed by the
ditunjuk menteri sesuai juknis yang berlaku dan minister accordance to technical guidance and the
sesuai dengan persyaratan standar yang diacu SNI standard requirements referred to SNI 03-0797-
03-0797-2006. Laporan pengujian harus tidak lebih 2006. Test report shall not be more than 1 year.
dari 1 tahun.
Langkah 8 Berikan surat pernyataan tidak akan Step 8 Send statement letter shall not circulate the
mengedarkan Kloset Duduk sampai dengan SPPT Water Closet until SPPT SNI is issued.
SNI diterbitkan.
Langkah 9 Kontak staf IAPMO jika ada pertanyaan Step 9 Contact IAPMO Staff if you have any question
berkaitan dengan sertifikasi produk. Silahkan regarding certification process. Please submit the
serahkan formulir permohonan yang telah completed application forms, along with the
dilengkapi, beserta dengan informasi dan bahan- information and materials set forth in steps 3-8.
bahan yang disebutkan di langkah 3-8.
4.2 Tinjauan Permohonan Sertifikasi 4.2 Application Review
1) Reviewer Engineer IAPMO melakukan tinjauan 1) IAPMO Reviewer Engineer reviews the
terhadap kelengkapan permohonan sertifikasi untuk completeness of the application for certification to
memastikan bahwa bukti administratif yang ensure that the necessary administrative evidence
diperlukan untuk penilaian kesesuaian terhadap for conformity assessment of SPPT SNI product
persyaratan sertifikasi produk SPPT SNI telah certification requirements is complete (FRM-CRT-
lengkap (FRM-CRT-01b). 01b).
2) Jika dalam proses tinjauan tersebut terdapat 2) If in the review process there is a difference of
perbedaan pengertian diantara kedua belah pihak, understanding between the two parties, then the
maka perbedaan tersebut harus segera difference should be immediately communicated and
dikomunikasikan dan diselesaikan dengan klien. resolved with the client.
3) Setelah lengkap, IAPMO menyampaikan 3) After all complete, IAPMO offer quotations to client
penawaran biaya sertifikasi kepada klien (FRM- (FRM-CRT-03). When the client agrees, continue to
CRT-03). Bila klien setuju, maka dilanjutkan signing of the Certification Agreement (FRM-CRT-
penandatanganan Perjanjian Sertifikasi (FRM-CRT- 04) and its payment based on dealing.
04) dan pembayaran berdasarkan kesepakatan.
4) IAPMO dapat memutuskan untuk menolak 4) IAPMO may decide to reject the application if it does
permohonan jika tidak menemukan kesepakatan not find the agreement of both parties, and or the
kedua belah pihak, dan atau pembayaran yang tidak payment is not fulfilled.
dipenuhi.
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
4.3 Penandatanganan Perjanjian Sertifikasi 4.3 Signing of the Certification Agreement
Perjanjian Pendaftaran sertifikasi (FRM-CRT-04) harus The Certification Agreement must be completely read.
dibaca dengan tuntas. Tandatangani halaman terakhir Sign on the signature page of the agreement, also place
di perjanjian, bubuhkan stempel perusahaan diatas your company stamp on top of signature and return to
tandatangan dan kembalikan kepada IAPMO. IAPMO.
4.4 Audit Sistem Manajemen dan Proses Produksi 4.4 Management System and Production Process
di Pabrik Audit at Factory
1) Prosedur audit mengacu pada JUKNIS Peraturan 1) The audit procedure refers to Technical Guidance of
Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka General Director Regulation of Chemical, Textil and
No: 13/IKTA/PER/8/2016 tentang penerapan Kloset Misc Industry No.13/IKTA/PER/8/2016 about Water
duduk. Closet.
2) Prosedur audit multi lokasi mengacu pada dokumen 2) Multi location audit procedure refers to KAN
KAN DPLS 19. document DPLS 19.
3) Kompetensi auditor : salah seorang dari Tim Auditor 3) Auditor competence: one of the Auditor Team must
harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman have sufficient knowledge and experience in the field
yang cukup di bidang yang akan diaudit. Jika tidak to be audited. If none then it must use competent
ada maka harus menggunakan tenaga ahli yang experts.
berkompeten.
4) Durasi audit minimal 6 (enam) man/days. 4) Audit duration at least 6 (six) man / days.
5) Area yang diaudit : 5) The areas to be audited:
a) Audit unsur-unsur sistem manajemen yang a) Audit elements of management systems that are
sangat berpengaruh dalam kesesuaian produk very influential in the suitability of products
termasuk meninjau : including review:
• Prosedur yang meliputi proses produksi • Procedures that include production processes
termasuk rekaman mutu, sumber daya produksi including quality records, production resources
dan kompetensi personel yang dapat and personnel competencies that may affect
mempengaruhi kesesuaian produk. product conformity.
• Dokumen dan rekaman kontrol dalam kaitannya • Document and control records in relation to the
dengan proses produksi dan kesesuaian produk. production process and product conformity.
• Adanya sertifikasi sistem manajemen dan • Management system certification and related
laporan audit terkait. audit report.
• Audit internal dan tinjauan manajemen. • Internal audit and management review.
• Prosedur dan rekaman yang terkait dengan • Procedures and records relating to product
ketidaksesuaian produk, perbaikan dan tindakan nonconformities, corrections and preventive
pencegahan. action.
• Identifikasi, tanda dalam kemasan produk yang • Identification, mark in the packaging of products
dipasarkan sesuai dengan persyaratan sertifikasi in accordance with the certification requirements
dalam perjanjian. of the agreement.
• Manajemen sistem proses yang dilakukan oleh • Process system management by the Client as
Client sebagai bagian dari skema sertifikasi part of the product certification scheme.
produk.
b) Asesmen proses produksi untuk menilai : b) Assessment of the production process to assess:
• Client memiliki fasilitas, peralatan, personel dan • Clients have facilities, equipment, personnel and
prosedur yang melaksanakan tugas-tugas yang procedures that perform tasks related to the
terkait dengan produksi produk yang sesuai production of products in accordance with
dengan persyaratan produk. product requirements.
• Kemampuan Client dan kompetensinya untuk • Client capability and competence to monitor,
memantau, mengukur, dan menguji produk measure and test the products during and after
selama dan setelah produksi sehingga dapat production so as
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
menjamin kesesuaian dengan persyaratan to ensure conformity to product requirements.

produk.
• Pengambilan contoh dan pengujian yang • Sampling and testing done by the client (in the
dilakukan oleh Client (di laboratorium sendiri laboratory itself or outsourced) is performed in
atau outsourcing) dilakukan sesuai dengan accordance with the certification requirements
persyaratan sertifikasi (termasuk standar produk (including product standards and test methods).
dan metode uji).
• Menilai proses kontrol dalam proses produksi • Assess the process of control in the production
dari penerimaan bahan baku, semua proses process from the receipt of raw materials, all
produksi sampai produk akhir. production processes to the final product.
• Menilai kemampuan Client untuk • Assess the client's ability to identify and
mengidentifikasi dan memisahkan produk yang quarantine the nonconformance products by
tidak sesuai dengan menjaga kemampuan keep its traceability for products that are certified.
telusurnya untuk produk yang sedang
disertifikasi.
6) Titik kritis yang harus diperhatikan: 6) Critical point to note:

a) pemilihan bahan baku dan komponen: a) selection of raw materials and the components:
b) proses produksi; b) production process;
• proses pembuatan slip/ glaze : Pemeriksaan • slip making process / glaze: Inspection of raw
kualitas bahan baku (kadar air, viskositas, berat material quality (moisture content, viscosity,
jenis). specific gravity).
• proses Pengeringan: suhu dan kelembaban • drying process: temperature and humidity of
ruang yang terkontrol. controlled space.
• proses Pembakaran: Waktu dan suhu • combustion process: Burning time and
pembakaran, kontrol dan dokumentasi. temperature, control and documentation.
c) tindak lanjut keluhan Pelanggan; c) follow-up of customer Complaints;
d) pengendalian proses produksi, termasuk d) control of production processes, including
penanganan apabila ada ketidaksesuaian; handling in case of nonconformities;
e) penyimpanan dan pengeluaran barang jadi e) storage and disposal of finished goods
(gudang barang jadi); (warehouse of finished goods);
f) tindakan perbaikan dan pencegahan; f) corrective and preventive action;
g) pengendalian peralatan pemantauan dan g) control of monitoring and measurement
pengukuran; equipment;
h) kompetensi personel yang terkait dengan mutu h) personnel competence related to product quality;
produk;
i) pengujian produk. i) testing product on site.
• dimensi • dimensions
• kadar air • water content
• uji retak • crazing test
7) Jika terdapat temuan ketidaksesuaian maka 7) If any findings of non-compliance then Auditor will
personil Auditor akan menginformasikan kepada inform the client and it documented in the audit
pihak klien dan didokumentasikan dalam laporan report.
hasil audit.
8) Kategori ketidaksesuaian: 8) Non-conformance Category:
• Observasi : Bukan merupakan ketidaksesuaian • Observation: It is not a mismatch and does not
dan tidak melanggar ketentuan sistem violate provisions of the established quality
manajemen mutu yang telah ditetapkan, management system, but may potentially be a
namun dapat berpotensi menjadi non-conformance.
ketidaksesuaian.
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
• Ketidaksesuaian minor: Tidak mempunyai • Minor non-conformity: Has no serious impact on

dampak yang serius terhadap sistem the quality management system or product.
manajemen mutu atau produk.
• Ketidaksesuaian mayor: Ketidaksesuaian yang • Major non-conformities: Non-conformance that
dapat berdampak serius terhadap pencapaian can have a serious impact on the achievement
mutu produk atau efisiensi sistem manajemen of product quality or the efficiency of the quality
mutu. management system.
9) Klien harus menyimpan rekaman semua 9) Client shall keep records of all non conformity
ketidaksesuaian yang berkaitan dengan relating to the fulfillment of the certification
pemenuhan persyaratan sertifikasi dan requirements and document the undertaken
mendokumentasikan tindakan perbaikan yang corrective actions.
diambil.
10) Setelah tindakan korektif dan perbaikan dilakukan 10) After the corrective and preventive action takes
dalam jangka waktu yang ditetapkan, auditor akan place within the stipulated time frame, the auditor will
melakukan verifikasi. Verifikasi dapat dilakukan verify it. Verification can be done by checking the
dengan memeriksa dokumen bukti perbaikan atau evidence of document or field verification if required
verifikasi lapangan bila dibutuhkan untuk to state that findings may be closed.
menyatakan bahwa temuan dapat ditutup.
11) Setelah memenuhi, auditor melengkapi informasi 11) Upon completion, the auditor completes the
status sertifikasi (FRM-CRT-05). Laporan audit, certification status information (FRM-CRT-05). The
bukti kesesuaian yang diperoleh dan bukti tindakan audit report, evidence of conformity and evidence of
perbaikan ketidaksesuaian berserta verifikasinya corrective action along with its verification are
diserahkan kepada Reviewer untuk ditinjau (Bagian submitted to the reviewer for review (Section 4.7).
4.7).
4.5 Pengambilan Contoh Uji 4.5 Sampling
1) Pengambilan contoh jenis produk dilakukan secara 1) Sampling for each product is randomly picked at the
acak (random) yang diambil di pabrik pada aliran factory in the production stream or production
produksi atau gudang produksi dengan jenis dan warehouse with the type and number of samples
jumlah contoh yang diambil wajib mewakili semua taken shall represent all types of products submitted
jenis produk yang diajukan dalam permohonan. in the application.
a) Untuk permohonan baru, surveilan, permohonan a. For new applications, surveillance, renewal,
sertifikasi ulang, contoh diambil dari aliran samples taken from production stream or
produksi atau gudang produksi. production warehouse.
b) Untuk pengawasan di luar lokasi produksi, b. For off-site monitoring, samples are taken from
contoh diambil dari penjual atau distributor sellers or distributors randomly through the
secara acak melalui pembelian produk. purchase of the product.
2) Contoh yang diambil mewakili setiap model yang 2) The sample taken represents each submitted model
diajukan sesuai pada aplikasi. in accordance with the application.
3) Jumlah contoh uji untuk masing-masing kategori 3) The number of test samples for each category and
dan jenis adalah 6 (enam) contoh. 3 (tiga) contoh type is 6 (six) samples. 3 (three) samples are sent to
dikirim ke laboratorium uji dan 3 (tiga) untuk arsip. the test lab and 3 (three) for the archive.
4) Dokumen terkait dengan pengambilan contoh terdiri 4) Documents related to sampling consist of:
dari :
a) surat tugas pengambilan contoh; a) assignment letter;
b) berita acara pengambilan contoh, yaitu rencana b) report of sampling, ie sampling plan (FRM-CRT-
pengambilan sampel (FRM-CRT-06b) dan 06b) and sampling report (FRM-CRT-06c);
laporan pengambilan sampel (FRM-CRT-06c);
c) label contoh (FRM-CRT-06d). c) sample label (FRM-CRT-06d).
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
5) Cara pengambilan contoh dari lokasi produksi: 5) Sampling methods from production sites:
a) pengambilan contoh dilakukan oleh Petugas a) sampling carried out by the Sampling Officer
Pengambil Contoh (PPC) yang memiliki surat (PPC) that having an assignment letter;
tugas pengambilan contoh;
b) pengambilan contoh dilakukan di pabrik pada b) sampling is done at the factory in the production
proses produksi dan atau di gudang; process and or in the warehouse;
c) pengambilan contoh ini berlaku untuk setiap c) this sampling applies to any brand and product
merek dan kelompok produk yang diajukan pada group submitted to the application;
aplikasi;
d) contoh yang telah diambil harus dikemas dan d) samples taken must be packed and sealed and
disegel serta dibubuhi tanda tangan PPC; dan affixed with PPC signature; and
e) pengiriman contoh ke Laboratorium Penguji e) sample shipments to the Testing Laboratory are
dilakukan oleh PPC atau produsen. performed by PPC or the manufacturer.
4.6 Pengujian Contoh di Laboratorium Uji 4.6 Testing of Product Samples in the Test Lab
1) Laboratorium uji yang digunakan laboratorium yang 1) Test laboratory used by KAN accredited laboratory
sudah terakreditasi KAN sesuai dengan ruang in accordance with the scope of SNI 0797: 2006
lingkup SNI 0797:2006 dan ditunjuk Menteri. and designated by Minister.
2) Metode pengujian dan syarat lulus uji produk 2) Test methods and requirements for passing the
Plumbing dalam rangka sertifikasi SPPT SNI Plumbing product test in the framework of SPPT
mengacu pada SNI 03-0797-2006. SNI certification refer to SNI 03-0797-2006.
3) Parameter pengujian yang dipersyaratkan 3) The required test parameters are:
diantaranya:
a) Bentuk dan ukuran a) Dimensions
b) Sifat tampak b) Appearance
c) Kedataran permukaan c) Warpage
d) Kelancaran saluran pembuangan d) Drainage test
e) Ketidakbocoran saluran pembuangan (air dan e) Leakage test (water and air)
udara)
f) Kemampuan pembilasan dengan spons, serbuk f) Flushing capability with sponges, saw dust, toilet
gergaji, kertas toilet, bola plastik dan simulasi. paper, plastic balls and simulation
g) Ketahanan terhadap beban g) Resistance to load
h) Daya serap air h) Water absorption
i) Ketahanan terhadap kejutan suhu i) Resistance to burst temperature
j) Ketahanan terhadap retak-retak j) Resistance to pressure
k) Ketahanan terhadap bahan kimia k) Resistance to chemicals
l) Ketahanan terhadap noda l) Resistance to stains
4) Semua biaya yang terjadi untuk kegiatan 4) All costs incurred for sampling activities and
pengambilan ulang sampel dan pengujian ulang retesting of all parameters will be an additional
semua parameter akan menjadi tambahan biaya cost for the certification process.
untuk proses sertifikasi.
5) Laboratorium penguji menerbitkan Laporan Hasil Uji 5) The testing laboratory publishes the Test Report
(LHU) yang mencantumkan nilai hasil uji dan nilai (LHU) which includes the value of the test result
kesesuaian dalam pemenuhan SPPT SNI 03-0797- and the requirement value in fulfillment of SPPT SNI
2006. 03-0797-2006.
4.7 Tinjauan Terhadap Hasil Uji dan Audit Lapangan 4.7 Review of Test and Audit Results
1) Review terhadap hasil audit dan pengujian 1) A review of audit results and testing is performed by
dilakukan oleh Reviewer yang tidak terlibat dalam reviewers who are not involved in the process on
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
proses pada pada bagian 4.4 dan 4.6 untuk items 4.4 and 4.6 to provide recommendations
memberikan rekomendasi berdasarkan bukti-bukti based on objective evidence obtained from that
obyektif yang telah diperoleh dari proses tersebut. process.
2) Reviewer adalah orang yang menguasai Sistem 2) Reviewer is a person who knows well about the
Manajemen dan menguasai Standar SPPT SNI dan Management System and SPPT SNI Standards
metode yang terdapat didalamnya sesuai dengan include methods contained in accordance with SNI
SNI 03-0797-2006. 03-0797-2006.
3) Prosedur tinjauan terhadap hasil uji dan audit 3) The review procedure for test results and field audit
lapangan mengacu pada prosedur internal PRO- refers to the internal procedure of PRO-7.3d.
7.3d.
4) Hasil uji dinyatakan lulus apabila: 4) The test results are passed if:
• Nilai C (internal diameter of flush inlet socket) • The C value (internal diameter of flush inlet
ditentukan berdasarkan desain dari manufaktur socket) is determined based on the design of the
dan hanya berlaku untuk dua blok tangki terpisah manufacturer and applies only to two separate
(selain flush valve) dan wall hung. tank blocks (other than flush valve) and wall
hung.
• P (Diameter of fixing hole) dan R (Thickness of • P (Diameter of fixing hole) and R (Thickness of
outlet socket on the wall behind closet) outlet socket on the wall behind closet) are
dipersyaratkan untuk jenis wall hung). required for wall hung type).
• Nilai dari J (Diameter of seat bolt holes) dan K • The values of J (Diameter of seat bolt holes) and
(Width between centre of seat bolt holes) K (Width between center of seat bolt holes) are
ditentukan berdasarkan desain dari manufaktur. determined based on the design of the
manufacturer.
• Nilai O (Ukuran lubang untuk pemasangan pada • The value of O (the size of the hole for flooring)
lantai) dan Q (Jarak antara lantai dengan trap and Q (The distance between the floors with the
lubang pembuangan) dan I (Jarak antara lubang drain hole trap) and I (The distance between the
pemasangan tempat duduk dengan bagian sealing holes with the front of the toilet) is
depan kloset) ditentukan berdasarkan desain determined based on the design of the
dari manufaktur. manufacturer.
5) Jika ada satu parameter uji yang tidak memenuhi 5) If there is one test parameter that does not meet the
syarat standar, maka LSPro IAPMO akan standard requirements, the IAPMO LSPro will
melakukan permintaan pengujian ulang terhadap perform a retesting request for the available product
produk yang tersedia (arsip pabrik) atau (factory file) or retrieval for the same type.
pengambilan contoh ulang untuk tipe yang sama.
6) Jika lebih dari satu parameter uji tidak memenuhi 6) If more than one test parameter does not meet the
persyaratan SPPT SNI maka dilakukan requirements of SPPT SNI then retrieval is done for
pengambilan contoh ulang untuk tipe yang sama the same type and test for all test parameters.
dan pengujian untuk semua parameter uji.
7) Jika berdasarkan hasil uji contoh ulang tetap tidak 7) If based on the results of the sample test still does
memenuhi, maka LSPro IAPMO akan meminta not meet, then LSPro IAPMO will ask the applicant
Pemohon sertifikasi (Client) melakukan perbaikan to certify (Client) to make improvements to its
terhadap produknya (NCR). Setelah perbaikan products (NCR). After the repair is done, LSPro will
dilakukan, maka LSPro akan mereview dan review and verify the result of the improvement. If
memverifikasi hasil perbaikan tersebut. Apabila deemed sufficient (in accordance with SNI SNI
dianggap sudah mencukupi (sesuai dengan Standar Standard), then retesting can be done.
SPPT SNI), maka pengujian ulang dapat dilakukan.
4.8 Penetapan Keputusan Sertifikasi 4.8 Certification Decision
1) Penetapan keputusan sertifikasi dilakukan 1) Determination of certification decision shall be made

berdasarkan hasil review. based on the result of review process.
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
2) Penetapan keputusan sertifikasi harus dilakukan 2) Determination of certification decisions shall be

oleh Reviewer yang tidak terlibat dalam proses pada made by reviewers that not involve in the process on
pada bagian 4.4 dan 4.6. items 4.4 and 4.6.
3) Keputusan sertifikasi berdasarkan hasil review 3) Decisions of certification based on the results of the
harus didokumentasikan. review should be documented.
4) IAPMO memberitahu organisasi Pemohon terkait 4) IAPMO notifies the Applicant organization regarding
alasan menunda atau tidak memberikan keputusan the reasons for delaying or not providing a
sertifikasi dan harus mengidentifikasikan alasan certification decision and shall identify the reasons
keputusan tersebut. for the decision.
5) Prosedur penetapan keputusan sertifikasi mengacu 5) The certification decision procedure refers to the
pada prosedur internal PRO-7.3e. internal procedure of PRO-7.3e.
4.9 Penerbitan Sertifikat Kesesuaian 4.9 Publishing of Conformity Certificate
1) Sertifikat Kesesuaian diterbitkan oleh LSPro IAPMO 1) Conformity Certificate issued by IAPMO LSPro after
setelah penetapan keputusan sertifikasi. certification decision.
2) Sertifikat Kesesuaian SPPT SNI memuat : 2) The SPPT SNI Compliance Certificate shall contain:
a) nomor sertifikat; a) certificate number;
b) nama dan alamat Lembaga Sertifikasi; b) the name and address of the Certification Body;
c) nama dan alamat Pemegang Sertifikat (Client); c) the name and address of the Certificate Holder
(Client);
d) API dan nama importir / perusahan perwakilan d) API and name of importer / representative
(bagi produsen luar negeri/produk impor) company (for foreign manufacturer / imported
products)
e) lokasi pabrik, lokasi pengoperasian proses, atau e) the location of the factory, the location of the
lokasi pemberian layanan jasa (yang relevan operation of the process, or the location of the
dengan obyek sertifikasi); service delivery (relevant to the object of
certification);
f) merek, identitas unik dari tipe produk, atau f) brand, unique identity of the product type, or the
kelompok produk yang dinyatakan memenuhi group of products that meet the requirements;
persyaratan;
g) skema sertifikasi; g) certification schemes;
h) Tanggal penerbitan sertifikat; h) date of issue of certificate;
i) masa berlaku sertifikat; i) the validity period of the certificate;
j) tanda tangan yang mengikat secara hukum dari j) legally binding signatures of personnel acting on
personel yang bertindak atas nama Lembaga behalf of a Certifying Body.
Sertifikasi.
3) Dewan Direktur atau Kepala LSPro 3) The Board of Directors or Head of LSPro shall sign
menandatangani sertifikat SPPT SNI. the certificate of SPPT SNI.
4) Sertifikat SPPT SNI berlaku maksimal 4 (empat) 4) SPPT SNI Certificate is valid for a maximum of 4
tahun. years.
5) Salinan sertifikat SPPT SNI dimasukkan oleh LSPro 5) A copy of the SPPT SNI certificate is entered by the
IAPMO dalam direktori internal dan direktori KAN. IAPMO LSPro in the internal directory and KAN
directory.
4.10 Lisensi dan Penggunaan Tanda SPPT SNI 4.10 Licensing and SPPT SNI Marking
1) Perjanjian lisensi wajib ditandatangani oleh Client 1) The license agreement shall be signed by the Client
setelah produknya ditetapkan sesuai dengan after its product is determined in accordance with the
persyaratan standar oleh LSPro IAPMO. standard requirements by LSPro.
2) Perjanjian lisensi harus berisi: 2) The licensing agreement shall contain:
a) aturan untuk sertifikasi dan penilaian; a) rules for certification and assesment;
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
b) hak dan kewajiban penerima lisensi; b) rights and obligations of the licensee;
c) surveilan; c) surveillance;
d) informasi tentang modifikasi dalam produksi; d) information on modifications in production;
e) keluhan; e) complaints;
f) publisitas; f) publicity;
g) kerahasiaan; g) confidentiality;
h) pembayaran; h) payment;
i) periode perjanjian; i) the period of the agreement;
j) penghentian lisensi; j) termination of license;
k) perubahan persyaratan produk; k) changes to product requirements;
l) liabilitas, banding dan keluhan. l) liability, appeals and complaints.
3) Penandaan pada produk dan kemasan dilakukan 3) Marking on the product and packaging shall be
sebagai berikut : carried out as follows:
a) Penandaan logo badan sertifikasi dan SPPT a) Certification body logo and SPPT SNI marking is
SNI dilakukan pada posisi yang mudah dibaca marked in position which can be easy to read and
dan tidak mudah hilang; is not easily erased/removed;
b) Pada produk paling sedikit mencantumkan b) At least the product includes the brand, date of
merek, tanggal produksi, tipe/model, yang tidak production, type/model, which is not easily
mudah hilang. erased.
c) pembubuhan tanda SPPT SNI secara tertulis c) affixing the SPPT SNI mark is done in
dilakukan sesuai ketentuan PSN 306-2006 dan accordance with the provisions of PSN 306-2006
Pedoman KAN 403-2011 tentang Penilaian and PKAN 403-2011 on Conformity Assessment
kesesuaian – Ketentuan umum penggunaan - General provisions on the use of product
tanda kesesuaian produk terhadap SPPT SNI; conformity marks on SPPT SNI;
d) penandaan SPPT SNI dilakukan dengan d) SPPT SNI marking shall be done by affixing mark
membubuhkan tanda “SNI”, “Nomor SNI” dan "SNI, "SNI Number" and Certification Body Code.
Kode Lembaga Sertifikasi.
Gambar 1. Tanda sertifikasi dan SPPT SNI Figure 1. Certification and SPPT SNI Marking
Keterangan: Information:
Besarnya ukuran SNI dinyatakan dengan ketentuan The size of SNI is stated as follows:
sebagai berikut:
a b1 x b2 t r b c a b1 x b2 t r b c
a a/11 a/11 a/11 7a/11 a/11 4a/11 a/11 a a/11 a/11 a/11 7a/11 a/11 4a/11 a/11
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
Gambar 2. Ukuran Tanda SPPT SNI Figure 2. Size of SPPT SNI Marking
4.11 Survailen dan Resertifikasi 4.11 Survaillance and Renewal
1) Survailen dilakukan untuk memastikan konsistensi 1) Surveillance is undertaken to ensure consistency

terhadap persyaratan sertifikasi yang mencakup with certification requirements that include audit
kegiatan audit di pabrik, pengambilan contoh uji di activities at the factory, sampling at factory or
pabrik dan pasar, dan pengujian contoh uji di market, and testing of test samples in the laboratory.
laboratorium uji.
2) Frekuensi survailen ditetapkan sebagai berikut: 2) The frequency of surveillance is determined as
follows:
a) Kunjungan survailen ke-1 dilakukan selambat- a) The 1st surveillance visit shall be done no later
lambatnya pada bulan ke-12 setelah tanggal than 12th month after the date of certification.
penetapan sertifikasi.
b) Kunjungan survailen ke-2 dilakukan selambat- b) The second surveillent visit shall be done no later
c) Kunjungan survailen ke-3 dilakukan selambat- c) The 3rd visit of Surveillance shall be done no later
d) Kunjungan re-sertifikasi dilakukan selambat- d) Renewal shall be made no later than 44th month
lambatnya pada bulan ke-44 setelah tanggal after the date of certification.
3) Frekuensi survailen berikutnya dapat berubah 3) The frequency of surveillance may change based on
berdasarkan baik tidaknya hasil survailen good or bad from the previous surveillance results in
sebelumnya dalam suatu siklus sertifikasi. one certification cycle. Frequency can be done faster
Frekuensi dilakukan lebih cepat dan lebih banyak and more than the specified above.
dari penetapan diatas.
4) Kegiatan audit di pabrik pada tahap survailen 4) The audit activities during the surveillance are
dilakukan sesuai bagian 4.4 dengan tidak carried out in accordance with item 4.4 by not
mengulang semua elemen dari evaluasi awal. repeating all elements in the initial evaluation.
5) Prosedur pelaksanaan re-sertifikasi dilakukan 5) Renewal implementation procedures shall be
sesuai dengan bagian 4.4 sampai dengan 4.9. conducted in accordance with items 4.4 to 4.9.
6) Pengambilan contoh proses survailen yang 6) Sampling from surveillance process that determined
ditentukan di pabrik dilakukan sesuai dengan bagian at the factory will conducted in accordance with
4.5. section 4.5.
7) Pengujian contoh uji di laboratorium uji dalam 7) Testing of test samples in the test laboratory for
rangka survailen dilakukan sesuai dengan bagian surveillance is conducted in accordance with section
4.6. 4.6.
8) Durasi audit minimal 4 (empat) man/days. 8) Audit duration at least 4 (four) man / days.
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
4.12 Perubahan Yang Mempengaruhi Sertifikasi 4.12 Changes Affecting Certification
1) Bila SPPT SNI dan regulasi yang digunakan 1) If SPPT SNI and the regulation used as a reference
sebagai acuan dalam dokumen ini mengalami revisi in this document are revised and amended, LSPro
dan perubahan, LSPro IAPMO mempublikasikan IAPMO publishes the change and transition period of
perubahan serta masa transisi penerapannya its application to all related parties.
kepada seluruh pihak terkait.
2) Bila organisasi pembuat standar SPPT SNI 2) When the organization establishing the SPPT SNI
menetapkan masa transisi berlakunya dokumen standard establishes the transitional period for the
yang digantikan, maka tanggal waktu transisi validity of the document being replaced, the
menjadi batas validitas kecuali dinyatakan lain oleh transition date shall be the limit of validity unless
hukum. otherwise stated by law.
3) Pemegang sertifikasi (Klien) wajib memberikan 3) The certification holder (Client) is obliged to provide
informasi kepada LSPro IAPMO bila terjadi information to LSPro IAPMO in case of any changes
perubahan yang mempengaruhi pemenuhan affecting the fulfillment of the terms of reference set
terhadap persyaratan acuan yang ditetapkan dalam forth in this document such as product modification
dokumen ini seperti modifikasi produk dan and production process modification. LSPro will
modifikasi proses produksi. LSPro IAPMO akan determine whether the change requires product
menentukan apakah perubahan tersebut testing or process assessment.
membutuhkan pengujian atau penilaian proses. Note: Clients are not permitted to issue products that
Catatan: Klien tidak diijinkan untuk mengeluarkan have been certified until LSPro declares their
produk yang telah disertifikasi sampai LSPro conformity.
menyatakan kesesuaiannya.
4) Bila ada perubahan skema dan persyaratannya, 4) If there is a change in the scheme and its terms,
LSPro akan menginformasikan kepada klien. LSPro will inform the client. Changes in terms that
Perubahan berupa ketentuan yang tidak ada dalam are not in standard or normative documents may be:
standar atau dokumen normatif dapat berupa:
a) kriteria dan prosedur penilaian proses produksi; a) production process assessment criteria and
procedures;
b) ketentuan lisensi tanda sertifikasi; b) the terms of the certification marking license;
c) persyaratan kualifikasi dan prosedur lembaga c) qualification requirements and procedures of
kesesuaian lain yang terkait misalnya related agency such as laboratories.
laboratorium.
4.13 Pembekuan, Pengurangan, atau Pencabutan 4.13 Suspension, Reduction, or withdrawal of

Sertifikasi certification
4.13.1 Pembekuan Sertifikasi 4.13.1 Suspension of Certification

1) Penerapan lisensi dapat ditunda atau dibekukan 1) The license may be postponed or suspended within
dalam jangka waktu tertentu, dalam kasus berikut: a certain timeframe, in the following cases:
a) hasil pengujian dan atau hasil surveilan a) test results and / or surveillance results indicate
menunjukkan terjadinya ketidaksesuaian non-compliance with requirements where
terhadap persyaratan dimana pembatalan immediate termination is not required but the
langsung tidak diperlukan tetapi klien akan client will take improvement actions;
memperbaiki;
b) pelanggaran persyaratan peraturan SPPT SNI b) violation of SPPT SNI regulatory requirements
dan atau perjanjian sertifikasi; and or certification agreement;
c) apabila terjadi penggunaan sertifikat atau tanda c) in the event of improper use of certificates or
kesesuaian yang tidak benar (contoh: publikasi marks of conformity (eg publications and
dan iklan yang menimbulkan pengertian yang advertisements that give wrong understanding)
salah) tidak dapat diatasi secara memadai can not be adequately addressed through
melalui penarikan peredaran produk atau product withdrawal or corrective action by the
tindakan koreksi oleh penerima lisensi; licensee;
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
d) apabila proses produksi dihentikan sementara d) in the event that the production process is
waktu setelah disepakati oleh LSPro IAPMO dan suspended after it has been agreed by the LSPro
klien penerima lisensi; IAPMO and the client;
e) jika klien tidak memiliki produk yang disertifikasi e) if the client does not have the product certified
pada saat survailen dalam 2 (dua) kali survailen during surveillance in 2 (two) consecutive
berturut-turut. surveys.
2) Organisasi yang sedang dalam masa pembekuan 2) The organization which is in the suspension period
status sertifikasi diberi kesempatan selama 6 of the certification status shall be given a chance for
(enam) bulan untuk memperbaiki statusnya. Apabila 6 (six) months to improve its status. If there is no
dalam kurun waktu tersebut tidak ada perbaikan, improvement during that period, LSPro IAPMO may
maka LSPro IAPMO dapat menetapkan pencabutan determine termination of the certification.
status sertifikasi tersebut.
3) Lisensi dilarang digunakan pada produk yang telah 3) License is prohibited from being used on products
diproduksi yang sertifikasinya dalam status that have been produced that are certified in
dibekukan. suspension status.
4) Pembekuan lisensi dikonfirmasi secara resmi oleh 4) The license suspension is formally confirmed by the
LSPro IAPMO dengan surat tercatat atau dengan LSPro IAPMO by registered mail or in an equivalent
cara yang setara dan dikomunikasikan tindakan and communicated the necessary action to end the
yang diperlukan untuk mengakhiri pembekuan. suspension.
5) LSPro IAPMO akan memutuskan untuk mencabut 5) LSPro IAPMO will decide to revoke the suspension
pembekuan bila tindakan perbaikan yang diambil if the corrective action taken is appropriate.
sudah sesuai.
4.13.2 Pengurangan Sertifikasi 4.13.2 Certification Reduction
Pengurangan ruang lingkup sertifikasi dilakukan bila: Reduced scope of certification undertaken if:
a) ada permohonan pengurangan ruang lingkup a) there is a request for a reduction of scope at the
atas permintaan organisasi; request of the organization;
b) terjadinya ketidaksesuaian terhadap persyaratan b) the occurrence of nonconformity to the
salah satu atau beberapa produk yang tidak requirements of one or several nonconforming
sesuai sehingga produk lain yang sesuai dapat products so that other appropriate products may
dilanjutkan untuk proses sertifikasi. be continued for the certification process.
4.13.3 Pencabutan Sertifikasi 4.13.2 Certification Termination
1) LSPro IAPMO dapat mencabut lisensi SPPT SNI 1) LSPro IAPMO may terminate the license of SPPT
kepada organisasi yang telah disertifikasi jika: SNI to certified organizations if:
a) dalam kasus pembekuan lisensi, tindakan a) in the case of a license suspension, improvement
perbaikan yang diambil tidak memadai dan that undertaken are inadequate and or over a
atau melewati jangka waktu yang diberikan period of time;
periode;
b) produk yang disertifikasi tidak sesuai lagi b) the certified product is no longer the same to the
dengan contoh uji semula; original test sample;
c) ketidaksesuaian bersifat serius pada produk c) Serious non-conformity in products found during
yang ditemukan saat survailen di pabrik atau surveillance at the plant or upon inspection of
pada saat inspeksi produk yang sudah ada di existing products in the market;
pasar;
d) terjadi salah penempatan atau penggunaan d) misplacement or use of the product, resulting in
produk, sehingga tingkat risikonya menjadi a high level of risk and the end user feeling that
besar dan pengguna akhir merasa bahwa the product is dangerous;
produk tersebut berbahaya;
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
e) pemegang sertifikat tidak menyelesaikan e) the holder of the certificate does not settle the
kewajiban keuangan; financial obligations;
f) terjadi pelanggaran berat terhadap perjanjian f) serious violations of licensing agreements such
lisensi seperti penyalahgunaan tanda as misuse of certification marks;
sertifikasi;
g) validitasnya sudah lewat dan pemegang g) its validity has passed and the certificate holder
sertifikat secara tertulis menyatakan tidak states in writing not to continue the license;
meneruskan lisensi;
h) produk sudah tidak dibuat lagi; h) the product is no longer made;
i) pemegang sertifikat dinyatakan bangkrut; i) the holder of the certificate is declared bankrupt;
j) bila standar atau aturan yang dipersyaratkan j) when the required standards or rules change and
berubah dan penerima lisensi tidak dapat the licensee can not guarantee their compliance
menjamin kesesuaiannya terhadap with the new terms;
persyaratan baru;
k) pemegang Sertifikat menolak untuk dilakukan k) the certificate holder refuses to carry out
survailen pada batas waktu yang ditetapkan. surveillance within the stipulated deadline.
2) Dalam pencabutan lisensi, klien diberi kesempatan 2) In the termination of the license, the client is given a
banding dan LSPro IAPMO dalam chance to appeal and LSPro IAPMO in considering
mempertimbangkan banding mengacu pada bagian the appeal refers to section 5.
5.
3) Pada saat status sertifikasi SPPT SNI dinyatakan 3) When the certification status of SPPT SNI is
tidak berlaku lagi maka sertifikat yang asli harus declared no longer valid then the original certificate
segera ditarik dan dikembalikan kepada LSPro must be withdrawn immediately and returned to
IAPMO. LSPro IAPMO.
4) LSPro IAPMO akan memberikan informasi tertulis 4) LSPro IAPMO will provide written information to the
kepada pemegang sertifikasi dan mengumumkan certification holder and announce the certificate
pernyataan sertifikat yang tidak berlaku lagi kepada statement no longer valid to the relevant technical
instansi teknis terkait, otoritas pengawas, badan institution, regulatory authority, accreditation body,
akreditasi, importer dan pihak-pihak lain yang importer and other related parties. The
terkait. Pengumuman tersebut juga memuat tentang announcement also contains the reason for the
alasan sertifikat tersebut dinyatakan tidak berlaku certificate being declared no longer valid.
lagi.
5. KELUHAN, BANDING DAN PERSELISIHAN 5. COMPLAINT, APPEAL AND DISPUTE

1) Klien berhak untuk melakukan keluhan kepada 1) The Client is entitled to make complaints to the
LSPro IAPMO tentang aspek layanan yang LSPro IAPMO regarding the aspects of the services
diberikan dan dapat mengajukan banding kepada provided and may appeal to the LSPro IAPMO for
LSPro IAPMO untuk keputusan pemberian, decisions on granting, extending scope, suspending,
perluasan, pembekuan, pencabutan sertifikasi. withdrawing certification.
2) LSPro IAPMO menerima laporan tentang banding 2) LSPro IAPMO receives reports on the appeal from
dari pelanggan sertifikasi SPPT SNI, pengguna customers of SPPT SNI certification, users of SPPT
produk SPPT SNI, atau dari pihak terkait lainnya. SNI products, or from other related parties.
Keluhan dan banding harus disampaikan secara Complaints and appeals must be submitted in writing
tertulis melalui surat, email, atau faksimili kepada by mail, email, or facsimile to LSPro IAPMO.
LSPro IAPMO.
3) LSPro IAPMO akan mengkonfirmasikan secara 3) LSPro IAPMO will confirm in writing and formally to
tertulis dan resmi kepada pihak yang mengajukan the parties regarding the acceptance of complaints
mengenai keberterimaan keluhan atau banding dan or appeals and information about the further
informasi tentang proses selanjutnya. process.
4) LSPro IAPMO melakukan klasifikasi terhadap 4) LSPro IAPMO classifies these reports into
laporan-laporan tersebut menjadi Keluhan dan Complaints and Appeals.
Banding.
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
5) Langkah penanganan terhadap laporan yang 5) Handling steps of reports classified as Complaints
diklasifikasikan sebagai Keluhan adalah: are:
a) Mempelajari dan menginvestigasi keluhan yang a) Studying and investigating complaints submitted
disampaikan oleh klien atau pihak-pihak lainnya. by clients or other parties.
b) LSPro IAPMO kemudian melakukan tindakan b) LSPro IAPMO then performs corrective actions
koreksi dengan memperbaiki yang dikeluhkan by improves the concerned complain about. The
oleh pihak terkait. Hasil perbaikan tersebut results of such improvements are then reported
kemudian dilaporkan kepada pihak yang to the related party.
mengajukan keluhan.
c) Apabila pihak yang mengajukan keluhan dapat c) If the party can accept the result of the actions,
menerima hasil perbaikan tersebut, maka then the complaint may be declared complete. If
keluhan tersebut dapat dinyatakan selesai. no agreement is reached, then the complaint may
Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka be forwarded to the settlement of the dispute
keluhan tersebut dapat diteruskan ke problem.
penyelesaian masalah perselisihan.
6) Langkah penanganan terhadap laporan yang 6) Steps of handling reports that are classified as
diklasifikasikan sebagai Banding adalah: Appeals are:
a) Kepala LSPro membentuk tim untuk mempelajari a) Head of LSPro establishes a team to study and
dan menginvestigasi banding yang disampaikan investigate appeals submitted by clients or other
oleh klien atau pihak-pihak lainnya. parties.
b) Kepala LSPro memberi otorisasi kepada pihak b) Head of LSPro authorizes the appellant to
yang mengajukan banding untuk dapat conduct re-audit or re-testing of product at
melakukan audit ulang atau uji ulang di another laboratory accredited by KAN.
laboratorium lain yang telah terakreditasi oleh
KAN.
c) Dari hasil kajian akan diputuskan apakah c) From the results it will be decided whether the
banding tersebut diterima atau ditolak oleh appeal is accepted or rejected by LSPro.
LSPro. Perubahan keputusan yang menyangkut Changes to decisions concerning certification
sertifikasi dan perbaikannya segera dilakukan and its corrections are made immediately if
apabila banding diterima dan dikomunikasikan appeals are received and communicated
termasuk apabila banding ditolak. including when appeals are rejected.
d) Apabila pihak yang mengajukan banding dapat d) if the appellant can accept the decision, then the
menerima keputusan tersebut, maka masalah matter of appeal is completed. If no agreement is
banding selesai. Apabila tidak tercapai reached, then the appeal may be forwarded to
kesepakatan, maka banding tersebut dapat the settlement of the dispute.
diteruskan ke penyelesaian masalah
perselisihan.
e) Seluruh biaya pengujian dan evaluasi tambahan e) All additional testing and evaluation fees shall be
lainnya menjadi tanggungan dari pihak yang borne by the appellant.
mengajukan banding.
7) Langkah terhadap Perselisihan adalah sebagai 7) Steps about Dispute are as follows:
berikut:
a) LSPro IAPMO akan menempuh cara pertemuan a) LSPro IAPMO will undertake a meeting to obtain
musyawarah untuk memperoleh mufakat. consensus.
b) Pertemuan membicarakan referensi-referensi b) Meetings discuss references such as standards
yang ada seperti standar dan pedoman dari and guidelines from BSN, KAN and the
BSN, KAN dan Asosiasi maupun regulasi- Association as well as regulations coming from
regulasi yang datang dari departmen teknis. technical departments. Involves technical and
Melibatkan personil ahli teknis dan penyusun regulatory experts in reaching consensus.
regulasi dalam mencapai mufakat.
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
c) Apabila musyawarah tersebut tidak c) If the deliberations do not result in an agreement

menghasilkan mufakat tentang penyelesaian on dispute settlement, LSPro IAPMO will
perselisihan, maka LSPro IAPMO akan propose the submission of such dispute
mengusulkan penyerahan penyelesaian settlement to the National Arbitration Board
perselisihan tersebut ke Badan Arbitrasi (BANI) to be completed according to BANI
Nasional (BANI) untuk diselesaikan menurut procedure.
prosedur BANI.
d) Apabila cara Arbitrase pun belum dapat d) If the arbitration has not been able to resolve the
memecahkan perselisihan maka langkah terakhir dispute then the final step is to seek the view of
adalah meminta pandangan penasehat hukum legal counsel to be resolved through the courts
untuk diselesaikan melalui pengadilan sesuai in accordance with applicable laws and
peraturan perundangan yang berlaku. regulations.
8) LSPro IAPMO mendokumentasikan rekaman yang 8) LSPro IAPMO documents all records related to
terkait dengan banding, keluhan, dan perselisihan. appeals, complaints and disputes.
6. KERAHASIAAN 6. CONFIDENTIALITY
LSPro IAPMO bertanggung jawab untuk memastikan LSPro IAPMO is responsible for ensuring the
kerahasiaan informasi yang dikelola oleh seluruh confidentiality of information maintained by all LSPro
personil LSPro termasuk personil subkontraktor personnel including subcontractor personnel of all
terhadap semua informasi yang diperoleh dari klien. information obtained from clients.
7. PUBLIKASI OLEH KLIEN 7. PUBLICATION BY CLIENT
1) Klien berhak untuk mempublikasikan produk yang 1) The Client has the right to publish the certified
telah disertifikasi meliputi: product including:
a) menggunakan sertifikat yang valid; a) use a valid certificate;
b) mencantumkan tanda kesesuaian sesuai b) stating the mark of conformity under the license
perjanjian lisensi. agreement.
2) Klien harus menjaga publikasi agar tidak 2) Client shall keep the publication in order not to cause
menimbulkan kebingungan antara produk yang confusion between certified and non-certified
bersertifikat dan yang tidak bersertifikat. products.
8. BIAYA SERTIFIKASI 8. CERTIFICATION COSTS
1) Besarnya biaya sertifikasi dihitung berdasarkan 1) Cost of certification is calculated based on the cost
biaya yang diperlukan untuk evaluasi lapangan, required for factory evaluation, testing the required
pengujian parameter yang diperlukan dan biaya parameters and administrative costs.
administrasi.
2) Biaya-biaya dan cara pembayaran akan 2) Fees and mode of payment will be informed in detail
diinformasikan secara detail dalam surat in the offer letter.
penawaran.
3) Pembayaran dapat dilakukan setelah perjanjian 3) Payment may be made after the certification
sertifikasi ditandatangani. agreement is signed.
9. TRANSFER SERTIFIKASI 9. CERTIFICATION TRANSFER
1) Pengajuan pengalihan sertifikasi SPPT SNI dapat 1) Request transfer of SPPT SNI certification can be
dilakukan oleh klien tersertifikasi dan/atau LSPro. done by certified client and / or LSPro.
2) Pengajuan pengalihan Sertifikasi SPPT SNI hanya 2) Submission of SPPT SNI certification transfer can
dapat diterima apabila lingkup yang dialihkan telah only be accepted if the scope has been accredited
PT IAPMO GROUP
INDONESIA
SNI 03-0797-2006 Ph.+62-21 9911467
Fax: +62-21 9911468
diakreditasi oleh KAN dan ditunjuk oleh regulator. by KAN and appointed by the regulator. SPPT SNI
Sertifikasi SPPT SNI yang dalam status dibekukan certification that is in suspension status shall not be
tidak boleh dialihkan. transferred.
3) Reviewer Engineer melakukan kajian terhadap 3) Reviewer Engineer review the application for the
permohonan pengalihan SPPT SNI meliputi aspek transfer of SPPT SNI includes the following aspects:
sebagai berikut:
a) validasi Sertifikat SPPT SNI termasuk edisi a) validation of SPPT SNI Certificate including
standar yang diacu, informasi terkait importer, referred edition standard, importer related
perjanjian sub-lisensi, jenis produk yang information, sub-license agreement, type of
disertifkasi; certified product;
b) alasan pengalihan; b) the reasons for the transfer;
c) lokasi yang diinginkan untuk pengalihan; c) the desired location for the transfer;
d) laporan audit terakhir; d) the latest audit report;
e) informasi terkait pengaduan; e) information related to the complaint;
f) tahapan siklus sertifikasi saat ini; dan f) the current cycle of certification stages; and
g) perjanjian dengan regulator terkait dengan g) agreement with the regulator related to the
peredaran produk bertanda SPPT SNI circulation of products marked with SPPT SNI
4) Berdasarkan hasil kajian tersebut, maka LSPro 4) Based on the review, LSPro IAPMO will determine
IAPMO akan menetapkan apakah klien tersebut whether the client will be treated as a new client or
akan diperlakukan sebagai klien baru atau forwarded in accordance with its current status.
diteruskan sesuai dengan status terakhirnya.
10. PENUTUP 10. CLOSING
1) LSPro IAPMO bertanggung jawab untuk 1) LSPro IAPMO is responsible for ensuring
memastikan pemenuhan persyaratan acuan dalam compliance with the terms of reference in this
skema sertifikasi ini oleh organisasi Pemegang certification scheme by the Certificate Holder
Sertifikat yang telah memperoleh Sertifikat organization that has obtained the Certificate of
Kesesuaian. Conformity.
2) Organisasi Pemegang Sertifikat yang telah 2) The certified holder organization that has obtained
memperoleh Sertifikat Kesesuaian bertanggung the Conformity Certificate is responsible for
jawab memelihara pemenuhan persyaratan acuan maintaining the compliance with the reference
yang ditetapkan dalam dokumen ini. requirements that specified in this document.

SS5-2 Kloset Duduk r01

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

SS5-2 Kloset Duduk r01

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

PT IAPMO GROUP

1. RUANG LINGKUP 1. SCOPE

2. PERSYARATAN PENILAIAN KESESUAIAN 2. ASSESMENT REQUIREMENTS

3. PROSES SERTIFIKASI 3. CERTIFICATION PROCESS

4. PROSEDUR SERTIFIKASI 4. CERTIFICATION PROCEDURES

4.2 Tinjauan Permohonan Sertifikasi 4.2 Application Review

4.3 Penandatanganan Perjanjian Sertifikasi 4.3 Signing of the Certification Agreement

menjamin kesesuaian dengan persyaratan to ensure conformity to product requirements.

6) Titik kritis yang harus diperhatikan: 6) Critical point to note:

• Ketidaksesuaian minor: Tidak mempunyai • Minor non-conformity: Has no serious impact on

4.5 Pengambilan Contoh Uji 4.5 Sampling

4.8 Penetapan Keputusan Sertifikasi 4.8 Certification Decision

1) Penetapan keputusan sertifikasi dilakukan 1) Determination of certification decision shall be made

2) Penetapan keputusan sertifikasi harus dilakukan 2) Determination of certification decisions shall be

4.9 Penerbitan Sertifikat Kesesuaian 4.9 Publishing of Conformity Certificate

4.11 Survailen dan Resertifikasi 4.11 Survaillance and Renewal

1) Survailen dilakukan untuk memastikan konsistensi 1) Surveillance is undertaken to ensure consistency

4.12 Perubahan Yang Mempengaruhi Sertifikasi 4.12 Changes Affecting Certification

4.13 Pembekuan, Pengurangan, atau Pencabutan 4.13 Suspension, Reduction, or withdrawal of

4.13.1 Pembekuan Sertifikasi 4.13.1 Suspension of Certification

4.13.2 Pengurangan Sertifikasi 4.13.2 Certification Reduction

4.13.3 Pencabutan Sertifikasi 4.13.2 Certification Termination

5. KELUHAN, BANDING DAN PERSELISIHAN 5. COMPLAINT, APPEAL AND DISPUTE

c) Apabila musyawarah tersebut tidak c) If the deliberations do not result in an agreement

7. PUBLIKASI OLEH KLIEN 7. PUBLICATION BY CLIENT

8. BIAYA SERTIFIKASI 8. CERTIFICATION COSTS

9. TRANSFER SERTIFIKASI 9. CERTIFICATION TRANSFER

10. PENUTUP 10. CLOSING

You might also like