Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok : 12 B
Nama : 1. Selina Afriani (161411054)
2. Selly Cahyani (161411055)
Kelas : 2B
Keterangan Gambar:
1. Bourdon pressure gauge, range 0-6 bar, code PI2
2. Variable area flow meter, range 0-1000 l/h, code FI1
3. Differential pressure transmitter, AISI 316 stainless steel execution, range 0-500
mmH2O, code FT1/LT1
4. Pneumatic control valve, AISI 316 stainless steel execution, DN 15, Cv = 0.13, code
TV1/LV1
5. Pressure safety valve (6.5 bar), code PSV1
6. Graduated Plaxiglas tank, capacity 5 l, code D2
7. Pneumatic control valve, AISI 316 stainless steel execution, DN 25, Cv = 0.25, code
FV1/PV1
8. Plate heat exchanger, stainless execution, code E1
9. Microprocessor PID controller
10. Measurement terminals for input/output signals of the controller
46
PV (oC)
41
36
31
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Waktu (s)
p – Konstanta Waktu
p = 18 detik
p – Dead Time
p = 3 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟓
PB = 20%
Kp – Static gain
p
Kp
K c p
18
Kp = 5𝑥3
Kp = 1,2
Over shoot = 49 - 48,5
= 0,5
Run 2
Set point = 48,5oC
Gaint Proporsional =8
p – Konstanta Waktu
p = 67,5 detik
p – Dead Time
p = 5 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟖
PB = 12,5%
Kp – Static gain
p
Kp
K c p
67,5
Kp = 8𝑥5
Kp = 1,6875
Over shoot = 51,4 - 48,5
2,9
Run 3
Set point = 48,5oC
Gaint Proporsional = 11
45.00
43.00
41.00
39.00
37.00
35.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180
Waktu (s)
p – Konstanta Waktu
p = 56.5
p – Dead Time
p = 9,5 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟏𝟏
PB = 9,09%
Kp – Static gain
p
Kp
K c p
56.5
Kp = 11𝑥9,5
Kp = 0,54
Over shoot = 51,4 - 48,5
2,9
Run 4
Set point = 48,5oC
Gaint Proporsional = 14
50
48
46
PV (oC)
44
42
40
38
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220
Waktu (s)
p – Konstanta Waktu
p = 69 detik
p – Dead Time
p = 12 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟏𝟒
PB = 7,14%
p
Kp
K c p
69
Kp = 14𝑥12
Kp = 0,42
Over shoot = 51,6 - 48,5
3,1
Run 5
Set point = 48,5oC
Gaint Proporsional = 17
51
49
47
PV (OC)
45
43
41
39
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210
Waktu (s)
p – Konstanta Waktu
p = 57 detik
p – Dead Time
p = 10 detik
PB - Proporsional Bond
𝟏𝟎𝟎% 𝟏𝟎𝟎%
PB = =
𝑲𝒄 𝟏𝟕
PB = 5,88%
p
Kp
K c p
57
Kp = 17𝑥10
Kp = 0,335
Over shoot = 52,5 - 48,5
4
Penyajian data
Gaint Konstanta Dead Static Proporsional
Run Proporsional waktu Time Gain Bond Overshoot
ke- (p) (p ) (Kp) (PB)
1 5 18 detik 3 detik 1,2 20% 0,5
IV. PEMBAHASAN
Pembahasan oleh Selina Afriani (161411054)
Pembahasan oleh Selly Cahyani (161411055)
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan dinamika suhu dengan tujuan
untuk melakukan uji step, mempelajari perilaku dinamika sistem aliran sebagai model
FOPDT (First Order Plus Dead Time) dan untuk mempelajari perilaku nonlinier pada
proses. Pada pengendalian suhu yang berlaku sebagai PV adalah suhu dalam aliran pipa,
MV adalah aliran pemanas, SP adalah suhu yang diinginkan, gangguan adalah laju dan
suhu aliran dingin, suhu aliran pemanas, dan kehilangan panas ke lingkungan. Control
valve yang dipakai adalah jenis pneumatik dengan aksi direct acting dan fail closed
(FC). Direct acting berarti jika sinyal pneumatik bertambah besar, stem atau batang
katup bergerak keluar dan membuka katup. Fail closed berarti jika terjadi kehilangan
daya atau sinyal pneumatik, maka katup menutup. Jika sinyal kendali bertambah besar,
katup lebih membuka, dan sebaliknya katup lebih menutup.
Variasi yang digunakan pada praktikum ini adalah nilai proporsional gain untuk
mendapatkan nilai gain terbaik yg tidak menimbulkan offset terlalu jauh dari set point.
Sedangkan untuk nilai Integral dan derivatifnya tetap yaitu sebesar 0,4 dan 0,1.
Proporsional gain yang digunakan sebesar 5, 8, 11, 14 dan 17. Sedangkan set point yang
ditetapkan sebesar 48,5oC. Pada Run 1 suhu aliran panas 45oC sedangkan suhu aliran
panas pada Run 2, 3, 4 dan 5 sebesar 50oC sehingga hasil Run 1 tidak bisa dibandingkan
dengan run yang lain.
Penggunaan gain yang berbeda akan mempengaruhi grafik yang terbentuk dan
dengan metode Garis Singgung dengan Respons Lengkap maka dapat ditentukan waktu
integral (i), dan Dead Time (p). Dengan menggunakan data tersebut dapat dihitung
nilai Kp. Nilai Kp yang didapat pada run 2 sampai 5 secara berturut-turut sebesar 1,6875;
0,54; 0,42 dan 0,335. Dapat terlihat bahwa semakin besar gain proporsional maka nilai
Kp semakin kecil sehingga nilai Kp dan Kc adalah berbanding terbalik. Selain itu dapat
dilihat pula hubungan antara gain proporsional dengan proporsional bond (PB) dimana
semakin besar gain proporsional maka Pbnya semakin kecil.
Bila ditinjau berdasarkan Konstanta waktu (p) maka konstanta waktu paling
kecil yaitu 56,5 detik didapat ketika gain sebesar 11 dan konstanta waktu paling besar
yaitu 69 detik didapat ketika gain sebesar 14. Sedangkan bila ditinjau dari
overshootnya, maka overshoot terkecil yaitu 2,9 (tanpa membandingkan dengan run-1)
didapat ketika gain sebesar 8 dan 11. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan yang
menghasilkan konstanta waktu paling cepat dan overshoot paling kecil adalah ketika
menggunakan gain sebesar 11 sehingga gain paling baik pada percobaan ini adalah 11.
V. KESIMPULAN
Pengendaian proporsional integral derivative (PID) merupakan pengendalian yang
tepat untuk pengendalian suhu
Semakin besar nilai Kc maka nilai Kp dan PBnya semakin kecil.
Nilai gain terbaik yang didapat sebesar 11 yaitu gain yang menghasilkan konstanta
waktu dan overshoot paling kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Bateson, R.N, Introduction to Control System Technology, Maxwell Macmillan
International. Singaphore. 1993
Doeblin, Ernest. O, Measurements System Application and Design. Co, MCGrow
Hill Published, New York. 1990
Gunterus, F; Falsafah Dasar Pengendalian Proses. PT. Elex Media Komputindo.
1994
Heriyanto.2017. “Pengendalian Proses.” Politeknik Negeri Bandung: Jurusan Teknik
Kimia.
LAMPIRAN