You are on page 1of 7

SKALA EVALUASI LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK, SUPERVISI DAN

DOSEN PERAWAT (CLINICAL LEARNING ENVIRONMENT,


SUPERVISION AND NURSE TEACHER – CLES+T) VERSI BAHASA
INDONESIA: VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Ratna Puji Priyanti*, Pepin Nahariani

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang, Jl. Dr. Sutomo No.75-77
Email: ns.ratnapuji@gmail.com

Abstract: The practice of clinical learning is a bridge for gap between theory
and practice. By learning practice clinics, nursing students are encouraged to
prepare for graduate and worked in clinical practice. Evaluation of clinical learning
environment needed to be able to create a conducive learning environment. CLES+T
scale has been validated and used in more than 30 countries.The research aims is to
validate the CLES+T scale into Indonesian version. CLES + T has been translated
into Indonesian version using the rules of the international translation backward and
forward. Construct validity using 4 oang experts in nursing and education. The S-
CVI result was 0.9405. Validity analysis was tested using PCA (Principal
Component Analysis) with N = 46. Reliability tested using Cronbach's alpha. The
results obtained eigenvalue and explanation precentage of 67%, it is concluded that
the eigenvalue factors of CLES+T were sufficient. Cronbach alpha was obtained for
0786. CLES+T Indonesian version has been validated and can be used to evaluate
learning environment as perceived by nursing students in Indonesia.

Keywords: Education, Nursing, Clinical Learning, Students

Abstrak : Praktik pembelajaran klinik merupakan jembatan penghubung


kesenjangan antara teori dan praktik. Dengan praktik pembelajaran klinik,
mahasiswa keperawatan didorong untuk mempersiapkan diri sebelum diluluskan dan
bekerja di praktik klinik. Evaluasi mengenai lingkungan pembelajaran klinik
diperlukan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Skala
CLES+T telah tervalidasi dan digunakan di lebih dari 30 negara. Tujuan penelitian
ini untuk memvalidasi instrumen CLES+T dalam versi bahasa Indonesia. CLES+T
telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menggunakan aturan terjemahan
internasional secara backward dan forward. Construct validity menggunakan 4 orang
ahli di bidang keperawatan dan pendidikan. Hasil S-CVI = 0.9405. Analisis validitas
diuji menggunakan PCA (Principal Component Analysis) dengan N=46. Reliabiliti
diuji menggunakan Cronbach alpha. Hasil eigenvalue dan explanation precentage
diperoleh 67%, hal ini disimpulkan bahwa eigenvalue faktor-faktor dala CLES+T
tercukupi. Cronbach alpha diperoleh sebesar 0.786. CLES+T versi Bahasa
Indonesia telah tervalidasi dan dapat digunakan untuk mengevaluasi lingkungan
pembelajaran menurut persepsi mahasiswa keperawatan di Indonesia.

Kata Kunci: Pendidikan, Keperawatan, Pembelajaran Klinik, Mahasiswa

107
Priyanti, Nahariani: Skala Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, Supervisi Dan Dosen Perawat 108
(Clinical Learning Environment, Supervision And Nurse Teacher – Cles+T) Versi Bahasa
Indonesia: Validitas Dan Reliabilitas

PENDAHULUAN memungkinkan untuk terciptanya


Karakteristik dari pendidikan proses pembelajaran bagi mahasiwa.
keperawatan adalah hubungan yang Tidak hanya itu, budaya, dan struktur
sangat erat antara teori dengan prakik. organisasi juga dilaporkan memiliki
Hal ini dapat diartikan bahwa salah peranan penting yang mempengaruhi
satu aspek dalam pendidikan proses pembelajaran praktik klinik
keperawatan, baik teori saja ataupun (Saarikoski, 2002). Namun, tak jarang
praktik saja tidak dapat berdiri dan peranan dan fungsi pengajar akademik
dipelajari sendiri (Papastavrou et al., yang sering berbeda pendapat dengan
2010). Dalam pendidikan keperawatan pengajar klinik memberikan hambatan
fokus utama adalah pembentukan dan tantangan tersendiri bagi
kemandirian dan pengarahan diri, mahasiswa dalam mengikuti proses
kedua hal ini sangat penting terutama pembelajaran klinik.
dalam era globalisasi saat ini. Oleh Selama pembelajaran klinik
karena itu, teori dalam pendidikan mahasiswa keperawatan menjadi
keperawatan harus ditunjang dengan rentan, karena mahasiswa keperawatan
praktik pembelajaran klinik. pada masa ini dituntut untuk belajar
Mahasiswa keperawatan, memberikan tindakan keperawatan
dibekali setengah dari proses secara langsung kepada pasien,
pendidikan keperawatan (Warne et al., sekaligus merasa peduli akan reaksi
2010). Praktik pembelajaran klinik juga yang diberikan oleh staff keperawatan
merupakan jembatan penghubung kepada usaha yang telah mereka
kesenjangan antara teori dan praktik. lakukan (Chan, 2003). Selama proses
Dengan prakttik pembelajaran klinik, pembelajaran praktik klinik mahasiswa
mahasiswa keperawatan didorong diharapkan dapat menumbuhkan
untuk mempersiapkan diri sebelum kompetensi klinik yang terintegrasi
diluluskan dan bekerja di praktik antara ilmu pengetahuan, keahlian dan
klinik. Hal-hal yang tidak didapatkan tingkah laku sebagai perawat. Namun,
oleh mahasiswa keperawatan di adanya harapan berlebih staff perawat
lingkungan pembelajaran akademik, kepada mahasiswa keperawatan yang
akan didapatkan pada saaat praktik dianggap memiliki ilmu pengetahuan
pembelajaran klinik. Bagaimanapun yang lebih baru sebagai generasi baru
juga, praktik pembelajaran klinik calon tenaga perawat, merupakan
didefinisikan dengan berbagai cara tekanan tersendiri bagi mahasiswa
yang terdiri dari berbagai elemen keperawatan.
penting dalam konteks sosial yang
kompleks di lingkungan klinik METODE
(Papastavrou et al., 2010, Papp et al., KUESIONER CLES+T
2003, Ip and Kit Chan, 2005, Kuesioner CLES+T dibuat
Saarikoski, 2002, Saarikoski et al., oleh Saarikoski dan Leino-Kili pada
2002). tahun 2008 (Saarikoski et al., 2008)
Pada proses pembelajaran berdasarkan teori mendasar
klinik, peran manajer ruangan dalam pembelajaran klinik. Instrumen ini
hal ini adalah kepala ruangan atau terdiri dari 34 pernyataan yang terbagi
clinical instructor atau supervisor dalam 5 sub dimensi, yaitu: suasana
sangat diperlukan. Peranan dan metode strategi pembelajaran (pedagogi) di
kepemimpinan oleh manajer ruangan bangsal (9 pernyataan), hubungan
terhadap situasi ruangan yang supervisi (8 pernyataan), gaya
109 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 107-113

kepemimpinan kepala ruangan tersumpah yang terpisah untuk


/manajer bangsal (4 pernyataan), diterjemahkan ulang dari Bahasa
tempat pelayanan keperawatan (4 Indonesia ke Bahasa Inggris. Setelah
pernyataan), dan peran dosen perawat itu, versi Bahasa Inggris yang baru
(9 pernyataan). Kemudian 1 sub dibandingkan dengan versi Bahasa
dimensi mengenai kepuasan mahasiswa Inggris asli oleh peneliti, untuk menilai
terhadap penempatan praktek klinik konsistensi bahasa dari versi Bahasa
Instrumen ini menggunakan 5- Inggris. Content Validity Index (CVI)
poin skala likert (1-sangat tidak setuju, digunakan untuk menilai validitas isi
2-tidak setuju, 3-netral, 4-setuju,5- dari instrument CLES+T versi Bahasa
sangat setuju). Instrumen ini telah Indonesia (Polit and Beck, 2006). 4
digunakan di Finlandia, Swedia, orang ahli diminta unuk menilai
Belgia, Inggris, Irlandia, Blanda, CLES+T dalam versi Bahasa Indonesia
Cyprus, Italia dan Spanyol. Dan, telah yang masing-masing memiliki keahlian
tercatat di terjemahkan ke lebih dari 30 dibidang pendidikan (2 orang),
bahasa di seluruh dunia. Reliability pelayanan (2 orang). Dari uji CVI
untuk instrumen ini telah dilaporkan didapatkan S-CVI: 0.9405.
dengan menggunakan Cronbach’s Selain itu, uji validitas
alpha dengan nilai berkisar antara .96 menggunakan PCA (principal
(tinggi) ke .77 (marginal) dengan N= component analysis) juga digunakan
549 (Saarikoski, 2002). untuk menguji korelasi antar item
instrumen. Hasil analisis dari ke-5
Proses Terjemah, Uji Validitas dan faktor subdimensi ditemukan total
Reliabilitas Versi Bahasa Indonesia presentasi sebesar 67%. Hal ini
Instrumen CLES+T menyerupai analisis instrumen
Versi Bahasa Inggris dari CLES+T versi bahasa Inggris
CLES+T telah diterjemahkan kedalam (Saarikoski et al., 2008). (Tabel 1)
Bahasa Indonesia backward-forward Reliabilitas instrumen diuji
dengan menggunakan panduan menggunakan koefisien Cronbach’s
internasional (Guillemin et al., 1993). alpha. Dengan nilai alpha = 0.786.
Versi Bahasa Indonesia dari CLES+T Korelasi inter-item pada masing-
diterjemahkan oleh 2 penerjemah masing sub-dimensi berkisar antara
tersumpah yang bekerja secara mandiri 0.915 (tinggi) hingga 0,7 (moderat).
dan terpisah. Kemudian, 2 versi Nilai ini hampir menyerupai hasil uji
terjemahan Bahasa Indonesia dinilai reliabilitas CLES+T versi bahasa
oleh 2 orang bilingual di bidang Inggris (Saarikoski et al., 2008).
keperawatan untuk membuat versi
akhir Bahasa Indonesia. Selanjutnya,
versi akhir Bahasa Indonesia HASIL & PEMBAHASAN
diterjemahkan oleh 2 penerjemah a. Hasil

Tabel 1: Analisis faktor CLES+T (N=46)


Peran
Perawatan
Lngkungan Gaya Hubungan Dosen
di
Item Pernyataan Pembelajaran Kepemimpinan Supervisi Perawat
Ruangan
(Faktor 1) (Faktor 2) (Faktor 4) (Faktor
(Faktor 3)
5)
Para staf mudah didekati 0.347
Saya merasa senang pergi ke bangsal 0.603
Priyanti, Nahariani: Skala Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, Supervisi Dan Dosen Perawat 110
(Clinical Learning Environment, Supervision And Nurse Teacher – Cles+T) Versi Bahasa
Indonesia: Validitas Dan Reliabilitas

Peran
Perawatan
Lngkungan Gaya Hubungan Dosen
di
Item Pernyataan Pembelajaran Kepemimpinan Supervisi Perawat
Ruangan
(Faktor 1) (Faktor 2) (Faktor 4) (Faktor
(Faktor 3)
5)
saat memulai shift saya
Selama pertemuan staf (yaitu sebelum
piket) saya merasa nyaman mengambil 0.426
bagian dalam diskusi
Ada suasana yang positif di bangsal 0.566
Para staf umumnya tertarik dalam
0.590
supervisi siswa
Para staf belajar untuk mengenali nama
0.582
masing-masing siswa
Ada situasi belajar yang cukup
0.520
bermakna di bangsal
Situasi belajar bersifat multi-dimensi
0.529
dalam hal isi
Bangsal dapat dianggap sebagai
0.735
lingkungan belajar yang baik
MB menganggap staf di bangsalnya
0.845
sebagai sumber daya utama
MB adalah anggota tim 0.809
Masukan dari MB dapat dengan mudah
dipertimbangkan sebagai situasi 0.729
belajar
Upaya masing-masing karyawan
0.769
dihargai
Filosofi keperawatan bangsal
0.593
ditetapkan dengan jelas
Pasien menerima pelayanan perawatan
0.871
individu
Tidak ada masalah dalam arus
0.687
informasi terkait dengan pelayanan
Dokumentasi keperawatan jelas
(misalnya rencana keperawatan, catatan
0.889
harian prosedur keperawatan dan
sebagainya)
Supervisor saya menunjukkan sikap
0.708
positif terhadap supervisi
Saya merasa bahwa saya menerima
0.523
supervisi individu
Saya terus menerima masukan dari
0.727
supervisor saya
Secara keseluruhan saya puas dengan
0.899
supervisi yang saya terima
Supervisi didasarkan pada hubungan
kesetaraan dan mendukung 0.735
pembelajaran saya
Ada interaksi timbal balik dalam
0.737
hubungan supervisi
Saling menghormati dan persetujuan
0.823
lebih disukai dalam hubungan supervisi
Hubungan supervisi ditandai dengan
0.822
rasa percaya
Dosen perawat yang memungkinkan
0.744
integrasi antara teori dan praktik:
Menurut pendapat saya, dosen perawat
mampu mengintegrasikan pengetahuan
0.860
teoritis dan praktik keperawatan sehari-
hari
111 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 107-113

Peran
Perawatan
Lngkungan Gaya Hubungan Dosen
di
Item Pernyataan Pembelajaran Kepemimpinan Supervisi Perawat
Ruangan
(Faktor 1) (Faktor 2) (Faktor 4) (Faktor
(Faktor 3)
5)
Dosen mampu mengoperasionalkan
tujuan pembelajaran dari penempatan 0.780
klinik ini
Dosen perawat membantu saya
0.722
mengurangi kesenjangan teori praktik
Dosen perawat seperti anggota tim
0.750
keperawatan
Dosen perawat mampu memberikan
keahlian strategi pembelajarannya 0.757
(pedagogisnya) kepada tim klinik
Dosen perawat dan tim klinik bekerja
sama dalam mendukung pembelajaran 0.740
saya
Pertemuan bersama antara saya, mentor
dan dosen perawat adalah pengalaman 0.714
yang menyenangkan
Dalam pertemuan bersama kami, saya
0.903
merasa kami adalah rekan
Fokus pada pertemuan adalah
0.618
kebutuhan pembelajaran saya

Eigenvalue, cummulative
eigenvaluedan total variance(%)
Eigenvalue 3.344 0.694 0.465 0.300 0.197
Total Precentage 67% 14% 9% 6% 4%
Total explanation precentage 67%

b. Pembahasan Perkembangan pendidikan


Hasil analisis instrumen, korelasi keperawatan di Indonesia telah
inter-item termasuk kategori moderat berkembang sangat pesat. Berbagai
hingga tinggi. Hasil analisa ini tuntutan tenaga kesehatan khususnya
menyerupai versi bahasa Inggris dari erawa dewasa ini telah berimbas pada
instrumen CLES+T. Namun, pada penyelenggaraan pendidikaan perawat.
item 1 dan 3, hasil korelasi inter-item Peyelenggara pendidikan perawat
masih kategori rendah. Hal ini semakin dituntut untuk meluluskan
dikarenakan ambiguitas penulisan perawat yang berkualitas. Selain itu
“staf” yang dimaksud dalam perkembangan perdagangan bebas,
instrumen. Oleh karena itu, beberapa juga semakin menuntut perawat untuk
ahli menyarankan untuk mempunyai kemampuan yang lebih.
menambahkan “keperawatan/perawat” Pendidikan keperawatan yang
mengikuti kata “staf”. tidak terlepas dari praktik klinik tentu
Untuk nilai reliabilitas memberikan andil yang besar terhadap
cronbach alpha masuk dalam kategori kualitas lulusan perawat. Tidak hanya
moderat dibandingkan dengan itu, susanya pembelajaran diingkungan
instrumen versi bahasa Inggris. Hal ini praktik klinik juga menjadi hal yang
dikarenakan keterbatasan jumlah penting dalam peningkatan keahlian
responden dalam pengukuran dan kemampuan lulusan perawat.
reliabilitas penelitian ini. Sehingga diperlukan sebuah evaluasi
Priyanti, Nahariani: Skala Evaluasi Lingkungan Belajar Klinik, Supervisi Dan Dosen Perawat 112
(Clinical Learning Environment, Supervision And Nurse Teacher – Cles+T) Versi Bahasa
Indonesia: Validitas Dan Reliabilitas

yang mencakup suasana lingkungan and proposed guidelines.


pembelajran di klinik. Journal of Clinical
Klinik merupakan lahan Epidemiology, 46, 1417-1432.
pembelajaran yang sangat fluktuatif
dan penuh dengan stressor. IP, W. Y. & KIT CHAN, D. S. 2005.
Lingkungan pembelajaran yang baik Hong Kong nursing students'
dipercayai dapat meningkatkan perception of the clinical
kemampuan belajar mahasiswa. environment: a questionnaire
Sehingga mahasiswa dapat menyerap survey. Int J Nurs Stud, 42,
ilmu praktik klinik dengan maksimal. 665-672.
Instrumen ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi suasana lingkungan PAPASTAVROU, E., LAMBRINOU,
pembelajaran klinik. E., TSANGARI, H.,
SAARIKOSKI, M. & LEINO-
KESIMPULAN KILPI, H. 2010. Student nurses
Penelitian ini hanya experience of learning in the
menggunakan 46 responden dan clinical environment. Nurse
diambil dari satu instusi. Mengingat Education in Practice, 10, 176-
keberagaman budaya Indonesia, 82.
disarankan untuk dapat dilakukan uji
dari berbagai insitusi penyelenggara PAPP, I., MARKKANEN, M. & VON
pendidikan perawat. BONSDORFF, M. 2003.
Instrumen ini telah terbuki Clinical environment as a
secara valid dan reliabel dalam versi learning environment: student
bahasa Indonesia. Dengan instrumen nurses’ perceptions concerning
ini diharapkan menjadi dasar untuk clinical learning experiences.
evaluasi praktik pembelajaran klinik Nurse Education Today, 23,
keperawatan di Indonesia. 262-268.

POLIT, D. F. & BECK, C. T. 2006.


Acknowledgement The content validity index: Are
Penggunaan instrumen ini telah you sure you know what's
memperoleh ijin dan dukungan being repeorted? Critique and
sepenuhnya dari Miikko Saarikoski. recomendations. Research in
Nursing & Health, 29, 489-
DAFTAR PUSTAKA 497.

CHAN, D. S. K. 2003. Validation of SAARIKOSKI, M. 2002. Clinical


the Clinical Learning Learning environment and
Environment Inventory. supervision: Development and
Western Journal of Nursing validation of the CLES
Research, 25, 519-532. evaluation sclae. Doctorate,
Turku University.
GUILLEMIN, F., BOMBARDIER, C.
& BEATON, D. 1993. Crooss- SAARIKOSKI, M., ISOAHO, H.,
cultural adaptation of health WARNE, T. & LEINO-KILPI,
related quality of life H. 2008. The nurse teacher in
measures: Literature review clinical practice: Developing
113 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 107-113

the new sub-dimension to the


clinical learning environment WARNE, T., JOHANSSON, U. B.,
and supervision (CLES) scale. PAPASTAVROU, E.,
International Journal of TICHELAAR, E.,
Nursing Studies, 45, 1233- TOMIETTO, M., VAN DEN
1237. BOSSCHE, K., MORENO, M.
F. & SAARIKOSKI, M. 2010.
SAARIKOSKI, M., LEINO-KILPI, H. An exploration of the clinical
& WARNE, T. 2002. Clinical learning experience of nursing
learning environment and students in nine European
supervision: Testing a research countries. Nurse Educaton
instrument in an international Today, 30, 809-15.
comparetive study. Nurse
Education Today, 22, 340-349.

You might also like