You are on page 1of 13

UPAYA PENGEMBANGAN POSYANDU MADYA DAN PURNAMA

MENJADI POSYANDU MANDIRI


(Studi Kasus di Kecamatan Rogotrunan , Labruk Kidul,
Senduro Kabupaten Lumajang)

Ad ianti HandajanP, Umi Muzakkiroh1, dan RukminP

ABSTRACT
Background: Autonomy lntegrited Health Services (posyandu mandiri) that was caracteristic oplimalitation posyandu
work still few amount in Indonesia. Whereas work optimum posyandu help intense in descent rate mortality maternal and
neonatal in Indonesia. Because that problems be needed a certaine exemine about develop effort a (posyandu) become
(posyandu mandiri). This research aim to exemine (posyandu madya and pumama) develop become (posyandu mandiri)
in Lumajang regency. Methods: Research kind is applied with sample withdrawal method as (if) purpos1ve. Unit analysis
was posyandu. Research location is Lumajang regency (sample area posyandu in East Java) with time implementation
8 month. Data analysis as (if) descriptive. Research variable are posyandu forming process, posyandu power source,
adequate supply health fun ctionary, fund source, means-infrastucture, activity, information system, building, and flash past
sector coopertion. Results: Showed that since existence HGerbang MasH program, change many occur posyandu of work
in Lumajang regency. That change was posyandu forming have to based on leave decision letter. Posyandu builder to
consist some element district-house of village-village. Amount cadre and manager have established. Umitied is health center
community (puskesmas) employee because (posyandu) amount increase. Income and cost estimate region (APBD) like to
incite fund for made (posyandu) to be mandiri and qualified. 30% means-infrastucture to increase from latter. (Posyandu)
open schedule once month. Activity average has standard appropriate, except healthy fund average was still/ow. Building
more guided and more be continued. Addition activity and information system carefully already, but still be needed follow
up from flash past sector cooperation is happened.

Key words: develop effort, Autonomy lntegrited Health Services (posyandu mandiri)

PENDAHULUAN adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan


kegiatan jam buka lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata
Posyandu ada lah salah satu bentuk Upaya
jumlah kader 5 atau lebih, cakupan kegiatan utama
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
masih kurang dari 50%. Posyandu purnama seperti
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh , untuk,
posyandu madya, bedanya cakupan kegiatan utama
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
sudah lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan
pembang unan kesehata n. Posyandu bertujuan
program tambahan, sudah ada kegiatan dana sehat
memberdayakan dan memberikan kemudahan
tetapi peserta masih kurang dari 50% kepala keluarga
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
(KK). Posyandu mandiri seperti posyandu purnama,
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
bedanya pada posyandu mandiri peserta kegiatan
angka kematian ibu dan bayi.
dana sehat sudah lebih dari 50% KK.
Dalam tingka tan nasional posyandu terbagi
Perkembangan jumlah posyandu secara kuantitas
menjadi 4 strata yakni posyandu pratama , madya,
sangat menggembirakan . Pada saat dicanangkan
purnama, dan mandiri. Posyandu pratama adalah
(1986) ju mlah posyandu tercatat 25 .000 unit,
posyandu yang belum mantap, kegiatan bulanan belum
sedangkan pada tahun 2004 meningkat menjadi
rutin , jumlah kader kurang dari 5. Posyandu madya

1 Pusat Penelit1an dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan , Jl. lndrapura 17 Surabaya
Korespondensi: Adianti Handajani
Email: adianti_ink@yahoo.co id

21
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 12 No. 1 Januari 2009: 21-33

238.699 unit. Ditinjau dari aspek kualitas ditemukan METODE


banyak masalah di posyandu, antara lain kelengkapan Penelitian merupakan penelitian terapan dengan
sarana dan keterampilan kader yang belum memadai, menggunakan desain observasional pada upaya
cakupan kegiatan masih rendah, cakupan anak usia pengembangan untuk mencapai posyandu mandiri.
di bawah dua tahun masih di bawah 50%, sedangkan
Penelitian dilaksanakan tahun 2006.
cakupan ibu hamil hanya sekitar 20% (Departemen P opulasi dalam penelitian adalah semua
Kesehatan Rl, 2006). posyandu madya dan purnama di kabupaten
Masih sedikitnyajumlah posyandu mandiri saat ini Lumajang sebagai daerah percontohan posyandu
menunjukkan belum optimalnya kinerja posyandu . Hal di Jawa Timur. Sampel dipilih secara purposif yakni
ini tampak dari strata posyandu di Indonesia (tahun pemilihan 3 kecamatan dengan kondisi daerah yang
2004) yakni 33,61% posyandu pratama , 39 ,86% berbeda (perkotaan , industri, dan dataran tinggi) .
posyandu madya , 23,62% posyandu purnama , Tia p kecamatan dipilih 2 desa . Tiap desa dipilih
dan posyandu mandiri (2,91 %). Strata posyandu
2 posyandu (1 madya dan 1 purnama), sehingga
Lumajang tahun 2005 (Budiarto dkk.) meliputi 28,48%
total sampel dalam penelitian adalah 6 posyandu
posyandu pratama , 40 ,57% posyandu madya , madya dan 6 posyandu purnama. Peng umpulan
26,10% posyandu purnama, dan 4 ,85% posyandu data dilakukan dengan menggunakan pedoman
mandiri. Sedangkan strata posyandu Lumajang
wawancara terstruktur, kuesioner pengetahuan ,
tahun 2006 33,25% posyandu pratama , 41 ,13%
penelusuran catatan kegiatan posyandu , daftar
posyandu madya, 20,76% posyandu purnama, dan
inventarisasi sarana/prasarana, diskusi kelompok
4 ,85% posyandu mand iri . Dalam kurun waktu 1
pada 1 kecamatan , dan form posyandu kegiatan
tahun terjadi penambahan jumlah posyandu pratama
3 bulan kebelakang.
dan sedikit peningkatan jumlah posyandu madya
Variabel penelitian meliputi proses pembentukan
di Kabupaten Lumajang , tetapi jumlah posyandu
posyandu , sumber daya (pengurus dan kad e r) ,
mandiri tidak terdapat peningkatan (tetap) bahkan
petugas kesehatan, sumber dana, sarana/prasarana,
terdapat penurunan jumlah posyandu purnama .
kegiatan , sistem informasi, pembinaan , dan kerja
Ban yak faktor penghambat dalam menunjang sebuah
sama litas sektor.
posyandu menjadi mandiri, d i antaranya karena
belum optimalnya sistem kinerja dan pengelolaan
dari 5 kriteria penentu strata yang meliputi kegiatan HASIL
jam buka, rata-rata jumlah kader, cakupan kegiatan Gambaran kondisi posyandu madya dan pumama
utama, penyelenggaraan kegiatan tambahan dan di tiga kecamatan penelitian dilihat dari kondisi wilayah
dana sehat. setempat adalah sebagai berikut.
Pemilihan lokasi pada kabupaten Lumajang dengan Tabel 1 menunjukkan bahwa sejak program
alasan kabupaten ini telah melaksanakan program Gerbang Mas berjalan, berdirinya posyandu baru
Gerakan Membangun Masyarakat Sehat (Gerbang harus dilandasi dengan keluarnya surat keputusan
Mas) selama 2 tahun. Di mana dalam program ini (S K) kecamatan . Pembentukan biasanya atas
pemerintah kabupaten mencoba mengupayakan usulan warga yang disampaikan ke bidan desa.
peningkatan kinerja posyandu agar nantinya posyandu Pengadaan SK sejak tahun 2005 telah membuktikan
tersebut dapat berdiri secara mandiri. bahwa keberadaan posyandu dan kegiatannya
Tujuan penel i t ian ini adalah mengkaji sudah diterima, diizin ka n, dan mendapat tempat
pengembangan posyandu madya dan purnama sebagai program utama dari Pemerintah Kabupaten
menjadi posyandu mandiri di Kabupaten Lumajang, Lumajang . Jumlah posyandu di perkotaan , 1 RW
Adapun manfaat penelitian adalah agar upaya-upaya terbagi menjadi ± 9 RT yang masing-masing RT
yang telah dilakukan posyandu madya dan pumama terdapat 1 posyandu. Sedangkan di pedesaan jumlah
ini dapat dipakai sebagai rekomendasi strategi untuk posyandu disesuaikan dengan jumlah balita yang ada.
dikembangkan menjadi posyandu mandiri.

22
Upaya Pengembangan Posyandu Madya dan Purnama (Adianti Handajani, dkk.)

Ta bel 1. Gamba ran Posyandu Dilihat dari Kondisi Wilayah Setempat pad a Kecamatan Terpilih Meliputi Proses
Pembentukan Posyandu, Sumber Daya, dan Kecukupan Petugas

Madya Purnama
Labruk Senduro Labruk Senduro
Variabel yang Gitotrunan Gitotrunan
(mewakili (mewakili (mewakili (mewakili
diamati (mewakili (mewakili
daerah daerah daerah daerah dataran
daerah kota) daerah kota)
industri) dataran ti ngg i) industri) tinggi)
Proses ada SK ada SK ada SK ada SK ada SK ada SK
pembentukan
Sumber daya:
- jumlah kader 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang
kesehatan
- tingkat rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata
pengetahuan 86,89% 86,89% 86,89% 86,89% 86,89% 86,89%
kader 9 orang
- pengurus 9 orang 9 orang 9 orang 9 orang 9 orang
Kecukupan masih kurang, masih kurang , masih kurang, masih kurang, masih kurang, masih kurang,
petugas kesehatan 1 orang PPD 1 orang PPD 1 orang PPD 1 orang PPD 1 orang PPD 1 orang PPD
untuk posyandu membawahi membawahi membawahi membawahi membawahi membawahi
3 posyandu 4 posyandu 4 posyandu 3 posyandu 4 pos~andu 4 posyandu
PPD· Petugas Pembina Desa (Petugas Kesehatan yang bertanggung jawab untuk posyandu binaan, b1asanya b1dan desa)
Tingkat pengetahuan kader dan cakupan kegiatan merupakan hasil pembagian rata-rata dari 12 posyandu sampel

Di sini tidak ada standar jumlah , tetapi biasanya satu desa Ka ndangtepus. Tingkat pend idikan kader
posyandu terdiri ± 15-25 balita (Ketua Tim Penggerak pada posyandu di tiga kecamatan ini cukup tinggi.
PKK Kecamatan) . Hal ini sangat membantu kinerja mereka dalam
Jumlah kader aktif kesehatan baik posyandu memudahkan pendekatan dalam menyampaikan
madya dan purnama minimal5 orang . Sejak program informasi kesehatan kepada masyarakat.
Gerbang Mas, kader bertambah j enisnya , yakni Jumlah petugas kesehataan yang terlibat langsung
ka der kesehatan (5 orang ), tokoh masyarakat (2 dalam pelaksanaan jam buka posyandu dirasa belum
orang) , dan tokoh agama (2 orang) . Pengurus cukup dibandingkan dengan jumlah posyandu yang
posyandu juga bertambah sesua i jumlah ka de r, ada di wilayah kerja Puskesmas (Ka Puskesmas). Satu
karena pengurus adalah kader itu sendiri. Perekrutan Petugas Pembina Desa (PP D) mas1h membawahi 2-4
kader di daerah perkotaan dan dataran tinggi tidaklah posyandu . Jumlah RW sebagai sasaran posyandu
sulit. Bahkan banyak dari mereka yang ingin menjadi tidak sama antara pedesaan da n perkotaan . Hal
kader, karena ada uang jasa yang diterima meski ini menyebabkan beban kerja petugas pun tidak
tidak banya k JUm lahnya. Tetapi perekrutan kader sama , karena ada satu desa yang jumlah RW nya
di daerah industri agak sulit karena ibu-ibu usia lebih sedikit dibandingkan desa yang lain . Untuk
produktif disini banyak bekerja di perusahaan (pabrik). terlayaninya masyarakat dengan jam buka posyandu
Bila mereka meninggalkan jam kerja (misal· jadwal yang telah terjadwal , petugas puskesmas harus
kegiatan atau pertemuan posyandu), honor dan uang membagi tugas untuk turun lapangan mendampingi
makan akan dipotong perusahaan . Sehingga untuk PPD setempat. Petugas itu adalah juru 1munisasi ,
menjadi kader posyandu menjadi hal yang perlu petugas kesling , petugas g1zi, terkadang dibantu
dipikirkan berulang kali. Begitu pula dengan daerah tenaga sukwan (akper). Bila PPD berhalangan atau
dataran tlnggi yang sebagian besar masyarakatnya memang di desa terse but tidak ada PPD, maka bidan
bekerJa sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW), seperti puskesmas induk yang menggantikan

23
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan- Vol. 12 No. 1 Januari 2009: 21-33

Tabel 2. Gamba ran Posyandu Dilihat dari Kondisi Wilayah Setempat pada Kecamatan Terpilih Meliputi Sumber
Dana
Madya Purnama
Variabel Gitotrunan Labruk Senduro GitotrunanLabruk Senduro
yang (mewakili (mewakili (meakili daerah (mewakili (mewakili (mewakili
diamati daerah kota) daerah industri) dataran tinggi) daerah kota)
daerah industri) daerah
data ran
tinggi)
Sumber APBD APBD APBD APBD APBD APBD
dana PKK Kecamatan PKK Kecamatan PKK Kecamatan PKK Kecamatan PKK Kecamatan PKK
PKK Kelurahan/ PKK Kelurahan/ PKK Kelurahan/ PKK Kelurahan/ PKK Kelurahan/ Kecamatan
Des a Desa Desa Desa Desa PKK
ADD ADD ADD ADD ADD Kelurahan/
PKPS BBM PKPS BBM PKPS BBM PKPS BBM PKPS BBM Desa
Swadaya Swadaya Swadaya Swadaya Swadaya ADD
PKPS BBM
Swadaya
ADD: Anggaran Dana Desa

Tabel 2 menunjukkan bahwa sejak adanya rumah kaderyang dipinjam untuk kegiatan posyandu).
Gerbang Mas, pendanaan baik di posyandu madya Beberapa posyandu memang ada yang sudah memiliki
maupun purnama did apat dari 3 sumber, yakni: dana bangunan sendiri tetapi tidak banyak dan biasanya
APBD , dana pihak ke-3 (PKK, Desa) , dan dana hanya di w ilayah perkotaan . Bangunan posyandu
swadaya yang kesemuanya terkontrol melalui rencana yang ada di desa biasanya terletak di atas tanah desa
tindak lanjut (RTL}. Bantuan APBD diberikan sebesar atau tanah masyarakat yang disumbangkan. Alat
Rp10 juta,-/posyandu/tahun. Dana ini dimaksudkan Permainan Edukasi (APE) mengalami penambahan
sebagai perangsang agar posyandu dapat lebih jumlah, jenis, dan perawatannya. Selain dari swadaya
meningkatkan kualitas dan mengembangkan posyandu , bantuan j uga berasal dari kabupaten dan
kinerjanya untuk menjadi posyandu mandiri. Dana PKK kabupaten berupa 57 paket permainan untuk
bantuan APBD yang diberikan harus melalui tahap- posyandu madya dan purnama. Penambahan PMT
tahap di mana posyandu wajib membuat laporan pun beragam mulai dari contoh peraga penyuluhan,
administrasi perjalanan dinas, Laporan Proporsi jenis menu , dan cara pengolahan menu . Melalui
Potensi Pemukiman Sehat (LP3S), dan Rencana dana operasionalnya, puskesmas telah membeli
Tindak Lanjut (RTL) terlebih dahulu agar uang yang 750 buku/tahun . 15% untuk Puskesmas , sisanya
dikeluarkan dapat terfokus pada sasaran dan dapat disebarkan gratis ke PPD. Kartu Menuju SehaUKartu
dipertanggungjawabkan. Rincian bantuan dana yang lbu dan Anak diselenggarakan oleh Puskesmas atas
diterima posyandu pada 3 kecamatan adalah sebagai droping dari Dinas Kesehatan Kabupaten . Dalam
berikut. 2 tahun ini penyediaan obat Puskesmas berasal
Tabel 4 menunjukkan bahwa dalam dua tahun dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
kebelakang upaya penambahan sarana/prasarana dengan cara pinjam sesuai kebutuhan . Gudang obat
dari pemerintah kabupaten dan pembina seperti Puskesmas sendiri melayani permintaan obat dari
meja, kursi, dan timbangan meningkat hampir 30% bidan untuk penyimpanan di posyandu, meski dalam
dari sebelumnya . Meski demikian , belum semua kenyataannya ketersediaan obat di posyandu masih
posyandu mendapatkannya secara merata. Sejak dibatasi.
bantuan APBD diberikan semua papan data sudah Tabel 5 menunjukkan bahwa sejak adanya
lengkap dan terpajang di setiap dinding posyandu. program posyandu Gerbang Mas, setiap kegiatan
Bantuan lain berupa pemberian sepeda motor untuk yang dilakukan selalu diarahkan untu k meningkatkan
sekretaris PKK di lingkup Gerbang Mas. Bangunan strata posyandu menjadi lebih tinggi . Jam bu ka
posyandu masih sangat kurang jumlahnya (banyak posyandu sudah dilaksanakan minimal1 kali sebulan,

24
Upaya Pengembangan Posyandu Madya dan Purnama (Adianti Handajani, dkk.)

meski saat ini posyandu juga ada yang membuka tetapi sudah berkembang sesuai sasaran masyarakat.
Jadwal di hari yang berbeda untuk kegiatan tembahan. Pada tabel 6 menunjukkan beberapa kegiatan yang
Jenis kegiatan pun tidak hanya pelayanan kesehatan, telah dilaksanakan posyandu madya dan purnama.

Tabel 3. Sumber Dana yang Diterima Kecamatan untuk Posyandu Madya dan Purnama
Sumber dana Kecamatan Gitotrunan Kecamatan Labruk Kecamatan Senduro
APBD Rp10 juta,- Tahap 1 Rp4 juta,- untuk Tahap 1 Rp4 juta,-untuk Tahap 1 Rp4 juta,- untuk
operasional posyaratan operasional posyandu operasional posy.(pendataan,
(pendataan, transport, alat). (papan data dan kegiatan plafon anggaran, dan lain-lain)
Tahap 2 Rp6 juta,- (untuk RTU pendataan) Tahap 2 Rp6 juta,- untuk
intervensi (PMT, bantuan untuk Tahap 2 Rp6 juta,-(untuk RTL, tapi karena turunnya
ibu yang mengalami kurang intervensi masalah dari dana bertahap, untuk
energi kalori/KEK dan pembuatan hasil pendataan) pelaksanaan RTL terpaksa
jamban keluarga) harus meminjam dulu dana
operasional
Dana revitalisasi Rp100.000,- (transport kader Melengkapi administrasi Untuk transport kader, PMT,
posyandu PKPS kunjungan rumah) Rp200.000,00 dan transport kader penyuluhan, pengadaan sarana
BBM Rp50.000,00/ (kegiatan operasional posyandu} kunjungan rumah kecil-kecil, biaya rekreasi , dan
bulan/posyandu, seragam kader
diterimakan 6 bulan
sekali
Kecamatan membantu mengusulkan ke APBD dan memberikan instruksi ke desa agar menganggarkan
ADD nya menyeplitkan dana untuk kegiatan posyandu
PKK Kecamatan Rp250.000,00/tahun rutin untuk Rp1 0.000,00- mendapat alokasi dana APBD
transport kader pertemuan/ Rp15.000,00/bulan/ lew at RAS Kecamatan Rp1 0
triwulan Rp75.000,00- posyandu untuk juta,- untuk pembinaan
Rp100.000,00/kunjungan untuk PMT Rp10.000,00 bulanan yakni Rp300.000,00
posyandu Rp1 0.000,00 untuk bulan/posyandu untuk (konsumsi, penyaji materi,
jadwal penyuluhan/kunjungan peralatan penggandaan materi)
Sisanya untuk program
termsuk program posyandu
ADD memberikan Memberikan uang lebaran setiap Rp10.000,00 (PMT) dan PKK Desa mendapat
dana posyandu tahun sebesar Rp50.000,00/ Rp10.000,00 (APE)/ Rp7.500.000,00/tahun
melalui PKK posyandu (dulu Rp30.000,00) bulan/posyandu -7 dialokasikan untuk APE
Kelurahan/Desa -7 hanya 1 kelurahan. Dana ini untuk semua posyandu Rp200.000,00 meja
baru berjalan selama 2 tahun posyandu Rp300.000,00 PMT
Rp720.000,-/tahun untuk 4 penyuluhan Rp200.000,00
posyandu digunakan untuk PMT dan s1sanya untuk 10 program
kegiatan posyandu
Swadaya
- 1uran pengguna Rp500,00/orang{jam buka (PMT) Rp200,00-Rp500,00/ ± Rp5.000,00/bln untuk setiap
- donatur Rp1 OOO,OO-Rp12.000,00/orang/ bulan/orang/jam buka kegiata n posyandu
- dana sehat tahun Rp200,00-Rp500,00 sumbangan kader
- swadaya keuntungan jual kue, Bazar posyandu jual sayuran
masyarakat jimpitan dan arisan untuk dan kue-kue 30% masuk kas
PMT Posyandu
Klinik Konsultasi Agribis (KAA):
dijual hasil produk dan
kerajinan posyandu

25
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan- Vol. 12 No. 1 Januari 2009: 21-33

Tabel 4 . Gamba ran Posyandu Dilihat dari Kondisi Wilayah Setempat pad a Kecamatan Terpilih Meliputi Saran a/
Prasarana Posyandu

Madya Pumama
Sen duro Sen duro
Variabelyang Gitotrunan Labruk Gitotrunan Labruk
(mewakili (mewakili
diamatl (mewakili (mewakili (mewakili (mewakili
daerah dataran daerah dataran
daerah kota) daerah industri) daerah kota) daerah industri)
tinssi) tinssi)
Sarana/
prasarana:
- timbangan ada ada ada ada ada ada (modiftkasi)
dacin
- sarung dacin ada ada ada ada ada ada
- timbangan belum ada beberapa ada tidak ada beberapa ada ada tidak ada
bayi (pinjam yang punya yang punya
polindes/
bides)
- timbangan tidak ada ada tidak ada beberapa ada ada tidak ada
bumil
- meja ada ada ada ada ada ada
- kursi tidak ada tidak ada tidak ada ada tidak ada tidak ada
penambahan
- alat peraga ada ada ada ada ada ada penambahan
edukasi/APE penambahan penambahan penambahan penambahan penambahan
- sarana ada ada ada ada ada ada penambahan
pemberian penambahan penambahan penambahan penambahan penambahan
makanan
tambahan/
PMT
- papan data terpasang terpasang terpasang terpasang terpasang terpasang
- bangunan belum ada belum ada, tapi belum ada sangat kurang, sangat kurang, sangat kurang ,
posyandu disediakan hanya 3 hanya 1 hanya 2
ruangan posyandu posyandu yang posyandu yang
khusus di yang punya punya (sisanya punya
rumah kader disediakan
kader)
- obat-obatan obat-obatan obat sangat obatyang obat-obatan obat sangat obat yang
tidak disimpan terbatas pada dibawa kader: tidak terbatas pada dibawa kader:
diposyandu kader vitamin A, zat disimpan di kader vitamin A, zat
besi, oralit posyandu besi, oralit
Obat yg dibawa Obat yang
bidan: kapsul dibawa bidan:
gondok, garam kapsul gondok,
yodium, injeksi garam yodium,
KB dan vitamin injeksi KB dan
vitamin

Keterangan: Kursi: tidak ada: meminjam tempat kegiatan Posyandu

26
Upaya Pengembangan Posyandu Madya dan Purnama (Adiant1 Handajani, dkk )

Tabel 5. Gambaran Posyandu Dilihat dari Kondisi Wilayah Setempat pada Kecamatan Terpilih Meliputi Kegiatan
Posyandu

Madya Pumama
Varia bel yang Gitotrunan Labruk Senduro Gitotrunan Labruk Senduro
diamati (mewakili (mewakili (mewakili (mewakili (mewakili (mewakili
daerah kota) daerah daerah dataran daerah kota) daerah industri) daerah dataran
industri) tinggi) tinggi)
Kegiatan :
- jam buka 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekah 1 bulan sekali
posyandu
- program ada ada ada ada ada ada
dan rencana
tindak lanjuU
RTL
- sasaran seluruh seluruh seluruh seluruh seluruh seluruh
posyandu masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
- kegiatan 2 (PADU , 2 (PADU, 2 (PADU, BKL) 4 (BKB, BKL, KF, 3 (simpan 4 (BKB. BKL,
tambahan BKL) BKL) PADU) pinjam, BKL, BKR, PADU)
PADU)
- cakupan
kegiatan
utama:
• KIA (TT2 lebih 90% lebih 90% lebih 90% kurang 90% kurang 90% kurang 90%
danTI
ulang
bumil)
• KB 80% 80% 80% lebih 80% lebih 80% lebih 80%
• lmunisasi 14,28% 14,28% 14,28% 85,72% 85,72% 85,72%
(bayi
dengan
imunisasi
lengkap)
• Gizi (0/S) lebih 60% lebih 60% lebih 60% lebih 60% lebih 60% lebih 60%
- cakupan kurang 10% kurang 10% kurang 10% kurang 10% kurang 10% kurang 10%
dana sehat
Kegiatan tambahan: BKB (Bina Keluarga Balita), Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) . Bina Keluarga Remaja (BKR)
Keaksaraan Fungsional (KF), Bina Keluarga Lansia (BKL)

Tabel 7 menunjukkan bahwa sistem proses Program Gerbang Mas membuat kader semakin
pendataan posyandu sudah melalui pengelompokan- bersemangat kinerjanya karena perhatian tim pembina
pengelompokan , sehingga mempermudah dalam dan Puskesmas secara aktif dan rutin turun ke desa
menemukan masalah di lapangan. Program/kegiatan sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Tim ini terdiri dari
yang dianggap lemah akan muncul dan dapatdiangkat Kepala Camat, Kepala TP-PKK Kecamatan, Kepala
sebagai permasalahan posyandu . Alur pelaporan Seksi Pemberdayaan , Kepala Puskesmas, Kepala
posyandu sudah sesuai format yang ditetapkan. Tetapi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan ,
kendala yang dirasakan kader dengan 2 format yang Kepa la UPTD Pertanian , Kepala Kantor Urusan
hampir sama antara format Dinkeskab (20 kolom) dan Agama (KUA) , UPT Petugas Lapangan Keluarga
PKK (sama dengan PKK Pusat, 38 kolom) adalah Berencana ( PLKB), Kepala Seks i Perencanaan
cuku p menyita waktu dalam pengisian mengingat Pembangunan , Kepala Statistik Kecamatan , Kepala
kegiatan mereka ya ng semakin hari semakin Seksi Rembug Kecamatan , Kepala Pokja I-IV, Bidan
bertambah. Buku register baik di posya ndu madya Puskesmas, Bapak dan lbu Kepala Desa, Penyuluh
dan purnama sa ma jenisnya dan sudah lengkap KB (2 orang), dan Staf Kecamatan Dalam kegiatan
informasi data yang diisikan . turun desa biasanya materi diisi secara bergantian

27
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan- Vol. 12 No. 1 Januari 2009· 21-33

Tabel 6. Upaya Pengembangan Kegiatan yang Dilakukan Posyandu Madya atau Purnama

Kegiatan
Jenis Kegiatan
posyandu Upaya pengembangan
kegiatan posyandu madya
purnama
Kegiatan Cakupan sudah Hanya cakupan - ASI diberikan sampai us1a 2 tahun
utama lebih dari 50% imunisasi yang Makanan pengganti ASI (nasi, pisang) sudah tldak diberikan
kurang dari 50% pada bayi kurang 4 bulan
- PMT Dinas Kesehatan Kabupaten langsung ke sasaran gizi
buruk di lapangan (susu lntrasol) dan dari PKPS-BBM (susu/
telur/sesuai permintaan)
- lntervensi gizi buruk penggantian modisco susu dengan
mod1sco nagasari dan modisko kue lumpur (menghilangkan
"enek")
- Mengurangi persalinan ke dukun bayi dengan sosialisasi
bahwa dukun bayi tidak menolong tit1p hanya merawat bay1
dan 1bu nifas
- Merubah tnk/gaya penyuluhan misal: dengan peraga celemek
bergambar atau ibu balita sebagai penyuluh
- Mengikutsertakan dukun bayi laki-laki dalam kegiatan
posyandu
- Hambatan. desa yang cukup jauh dari jangkauan posyandu
masyarakatnya mas1h takut untuk meng1mumsasikan balita
Keg1atan Sudah ada Sudah ada, - Pengajar PADU ibu PKK minimal SMA
tambahan dan mampu titip belum - Cakupan melek huruf program KF sudah lebih dari 75%
melaksanakan semua mampu - Cakupan pagar ramah lingkungan!'paraling" sudah lebih dari 75%
dengan baik melaksanakan - Program "jamban bergulir" untuk yang belum memiliki jamban
dengan baik karena dengan dana bentuan APBD
keterbatasan - BKL selain pemeriksaan dan pengobatan, JUga diisi senam
Petugas dan kader lansia, keterampilan, dan keroncong lansia
untuk menyisihkan
waktu di luar jadwal
buka posyandu
Kegiatan Cakupan masih Cakupan mas1h 10% Dana sehat merupakan salah satu syarat untuk menjadi
dana sehat 10% kepala kepala keluarga posyandu mand1n
keluarga Hambatan.
- Kesulitan penggalangan dana karena masyarakat merasa
sudah memiliki askeskin bila mereka sakit
- Dana sehat baru digunakan sebatas untuk PMT
- Masih kurangnya pemahaman makna sebenarnya "dana
sehat" bagi masyarakat
Kegiatan Pembinaan Pembinaan linsek - Kegiatan monte dan jahit baju, masuk kas posyandu 25%
pengem- linsek sudah sudah diterima - Karambah budi daya ikan air sungai, masuk kas posyandu 30%
bangan diterima kader kader - Ternak jangkrik (pemasaran Probolinggo & Pasuruan)
pembinaan - Pos Obat Desa menjual obat tradisional racikan bentuk
linsek kapsul pada "Bazar Posy"
Hambatan
- Mesin jahit sedikit, padahal peminat banyak
- Terbatasnya modal
- Tempat pemasaran
Usaha yang belum memanfaatkan posyandu
pembuatan kripik pisang pupuk kandang, pen1ualan bunga
(evorbia, krokot. samia), pembuatan telur asin dan rengg1nang

28
Upaya Pengembangan Posyandu Madya dan Purnama (Adianti Handajani, dkk.)

oleh tim Kecamatan . Pembinaan dilakukan rutin pelaksanaan tidak sama di masing-masing kecamatan.
pada saat pertemuan PKK dan posyandu di tingkat Pelatihan mengundang seluruh kader atau bila tidak
keca matan/kelurahan/desa setiap bulan dalam memungkinkan undangan hanya diwakil i 1 atau
acara "plena PKK". Pembinaan memang sudah ada 2 kader dari tiap posyandu baik madya ataupun
sebelumnya, tetapi sejak Gerbang Mas kegiatan ini purnama. Kerja sama yang sudGlh dijalankan dapat
semakin diarahkan dan di tingkatkan baik kuantitas dilihat pada Tabel 9.
maupun kualitasnya. Pembinaan yang sudah diberikan Meski kerja sama sudah dilaksanakan, namun
kepada kader posyand u madya dan purnama di tiga hambatan masih banyak dijumpai. Karena terbatasnya
kecamatan tersebut tampak pada Tabel 4. modal, sering pelatihan yang sudah didapat tidak ada
Kursus-kursus mula i aktif dan rutin diberikan tindak lanj utnya. Belu m adanya tempat pemasaran
sejak program Gerbang Mas berjalan . Untuk dan bapak angkat yang mau mengambillmenampung
mengetahui keberhasilan pembinaan, para kader diuji hasil bumi dan kerajinan yang telah dibuat, membuat
kemampuannya pada kegiatan "Jambore Gerbang kerajinan yang dihasilkan sampai saat ini baru sebatas
Mas". Kegiatan ini diikuti masing-masing kecamatan industri rumah tangga yang pengadaannya tergantung
dengan mengirimkan 10 kadernya. Ada pun yang dari pesanan. Untuk desa dengan masyarakat yang
diujikan adalah kuesioner tanya jawab, pengisian rendah status sosial ekonomi, satu-satunya kegiatan
Kartu Menuju Sehat, dan Iomba penyuluhan kelompokl yang dapat dilakukan hanyalah usaha simpan pinjam
perorangan . dengan sistem arisan ibu-ibu balita (seperti pada
Ke~a sama lintas sektor yang sudah dilaksanakan posyadu Blukon).
oleh 3 kecamatan ini adalah dengan 9 UPTD. Waktu

Tabel 7. Gamba ran Posyandu Dilihat dari Kondisi Wilayah Setempat pad a Kecamatan Terpilih Meliputi Sistem
lnformasi , Pembinaan, dan Kerja Sarna Lintas Sektor

Madya Purnama
Gitotrunan Labruk Senduro Gitotrunan Labruk Senduro
Variabel yang
(mewakili (mewakili daerah (mewakili (mewakil i (mewakili (mewakili
diamati
daerah kota) industri) daerah dataran daerah kota) daerah daerah dataran
tinggi) industri) tinggi)
Sistem
informasi:
- laporan rutin 1x sebulan 1x sebulan 1x sebulan 1x sebulan 1x sebulan 1x sebulan
- pencatatan lengkap lengkap jenisnya lengkap lengkap lengkap lengkap jenisnya
dan jenisnya jenisnya jenisnya jenisnya
pelaporan
- format PKK dan PKK dan PKK dan PKK dan PKKdan PKK dan
posyandu Dinkeskab Dinkeskab Dinkeskab Dinkeskab Dinkeskab Dinkeskab
Pembinaan:
- plene PKKI ada ada ada ada ada ada
bulan
- pelatihan 8x (tercatat) 8x (tercatat) 8 x (tercatat) 8x (tercatat) 8x (tercatat) 8x (tercatat)
- penyuluhan 6x (tercatat) 6x (tercatat) 6 x (tercatat) 6 x (tercatat) 6x (tercatat) 6 x (tercatat)
- studi banding
2x (tercatat) 2x (tercatat) 2x (tercatat) 2x (tercatat) 2x (tercatat) 2x (tercatat)
- kursus 5 jenis 5 jenis (tercatat) 5 jenis (tercatat) 5 jenis (tercatat) 5 jenis (tercatat) 5 jenis (tercatat)
(tercatat)
- jambore peserta peserta peserta peserta peserta peserta
Kerja sama Dengan 8 dengan 8 UPTD dengan 8 UPTD dengan 8 UPTD dengan 8 UPTD dengan 8 UPTD
linsek UPTD
UPTD: Unit Pelaksana Teknis Dinas

29
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 12 No. 1 Januari 2009: 21-33

Tabel 8. Pembinaan yang Diberikan pada Posyandu Madya dan Purnama di Kecamatan Terpilih
Jenis
Materi Pemberi materi Jadwal materi
pembinaan
Pelatihan Pembuatan kripik dan selai pisang Tim kecamatan Maret 2006
Makanan Pendamping ASI (mengenalkan bahan baku Ketahanan pangan 2006
lokal) Surabaya dan
Universitas Brawijaya
Pelatihan dan cara penyajian menu Kader terlatih 2006
Adiministrasi, keuangan, dan Gerbang Mas posyandu Tim kecamatan April2006
Pendataan Tim kecamatan 2006
Pelatihan pengelolaan keuangan usaha ekonomi Tim kecamatan Agustus 2006
produktif untuk seluruh kader
Kemitraan bidan-dukun bayi, dan pelatihan revitalisasi Tim kecamatan September 2006
posyandu tentang dana dekonsentrasi
Penyuluhan Pemberantasan sarang nyamuk dan kerja bakti Tim kecamatan 2006
pembersihan saluran menghadapi musim penghujan,
gizi, PHBS, evaluasi program, penyakit dan
bahayanya. Dinas Pertanahan 2006
Pemanfaatan pekarangan
Studi banding Ke posyandu Kenongo kecamatan Guci Alit (melihat Pemkab 2006
pagar ramah lingkungan, halaman asri-teratur-indah-
nyamanf'paraling hatinya PKK") ke Kecamatan
Senduro (melihat penanaman toga)
Kursus Menjahit dan kerajinan tangan monte Tim kecamatan Tiap tahun, sejak 2003
Menata meja Tim kecamatan Agustus 2006
Pembinaan dukun bayi Tim kecamatan Setiap Kamis Kliwon
Praktek demo modisco 1-11-111 Puskesmas 2006
Pembinaan kader dan Tim kecamatan 2006
dukun laki-laki

Tabel 9. Bentuk Kerja Sarna yang Diberikan pada Posyandu Madya dan Purnama di Kecamatan Terpilih

Bentuk Kerja Sama lnstansi Kerja Sama Peserta


Penanggulangan air limbah dan area Dinas Pemukiman dan Prasarana Kecamatan dan wakil kader
pemotongan hewan ternak di sekitar Wilayah dan Dinas Kesehatan
posyandu dan pemukiman Lingkungan
Pelatihan pembuatan kripik pisang, kripik Dinas Koperasi dan Perdagangan Seluruh kader
tempe, dan selai pisang untuk kader
Pelatihan pembuatan karambah air sungai dan Dinas Perikanan memberi Karang taruna (sebagai mitra
ternak jangkrik untuk bantuan ikan dan pancing kader)
pemasaran sampai ke Probolinggo
dan Pasuruan dan sudah
memberikan kas posyandu
Pelatihan pembuatan kudapan~ajanan Dinas Pertanian Kader
Makanan Pengganti Air Susu lbu/MPASI
Pelatihan keaksaraan fungsional kejar paket A Dinas Pendidikan Kader
Pembinaan keluarga sakinah Departemen Agama Kader
Alat kontrasepsi (implant, pil, IUD, MOP) sistem permintaan ke BKKBN Kecamatan dan Puskesmas
Pelatihan kader membuat smoklbantalan Program Penanggulangan Kader
cangkir dan penanaman bunga untuk dijual Kemiskinan Perkotaan/P2KP

30
Upaya Pengembangan Posyandu Madya dan Purnama (Ad ianti Handajani, dkk.)

PEMBAHASAN Menambah sarana/prasarana te rutama


Hasil pengamatan dari beberapa variabel di bangunan posyandu dan timbangan bayi,
atas tidak tampak perbedaan yang menyolok antara timbangan bumil/dewasa, kursi, serta obat-obatan.
posyandu madya dan purnama pada kondisi wilayah Meski sudah ada program revitalisasi posyandu, saat
yang berbeda . Tetapi pada beberapa variabel ini banyak posyandu tidak bergairah Dari sebuah
masih terdapat kekurangan yang harus dipenuhi, di kajian dan penelitian faktor yang memengaruh i
antaranya; ke ti dakgairahan tersebut di antaranya adalah
Penambahan fasi/itas dan insentif kader Kader kurangnya fasilitas termasuk tempat dan sarana yang
merupakan ujung tombak posyandu, karena mereka tidak memadai. Kebutuhan sarana yang memadai
merupakan orang-orang terpilih dari masyarakat yang cukup mendesak karena menjadi salah satu faktor
berperan dalam menggerakkan masyarakat datang penghambat pemanfaatan pelayanan posyandu .
ke posyandu . Motivasi kader sangat diperlukan untuk Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
menghasilkan suatu kine~a yang baik untuk mencapai melengka pi sarana posyandu dengan timbangan
tujuan posyandu. Rangsangan untuk meningkatkan yang membuat anak senang dan lebih nyaman saat
motivasi yang tinggi sudah dilakukan pemerintah ditimbang. Misalnya dengan memodifikasi tempat
kabupaten. Lumajang dengan memberikan insentif gantunga n timbangan tersebut. Modifikasi dalam
kader per bulan . Tetapi dengan beban kerja dan penelitian ini baru dilakukan oleh posyandu purnama
tanggung jawab kader yang semakin besar, mereka di kecamatan Senduro. APE juga dibutuhkan agar
menganggap insentif yang diterima saat ini dirasa anak dapat bermain pada saat menunggu giliran
masih kurang (ham pir semua kader). Fasilitas untuk ditimbang. Hasil diskusi penelitian ditemukan
untuk kader yang telah diberikan oleh puskesmas bahwa salah satu motivasi ibu membawa anaknya ke
dan pemerintah berupa biaya gratis berobat dan posyandu adalah alat permainan anak. Hasil korelasi
kemudahan dalam pengurusan surat-surat seperti parsial menunjukkan bahwa motivasi kader mampu
KTP, KSK. dan sebagai berikut. meningkatkan pemanfaatan penimbangan balita di
Kecukupan petugas kesehatan yang ter/ibat posyandu (D/S), namun peningkatan motivasi harus
langsung da/am kegiatan posyandu. Sebenarnya ditunjang dengan kelengkapan sarana. (I Gusti Agung
petugas kesehatan hanya sebagai fasilitator untuk Mas W).
lebih memberdayakan masyarakat dalam kegiatan Meningkatkan cakupan kegiatan utama
posyandu . Tetapi sering kali kehadiran petugas terutama cakupan imunisasi pada posyandu
kesehatan menjadi salah satu daya tarik bagi ibu- madya dan meningkatkan cakupan dana sehat
ibu balita untuk berkunjung ke posyandu , karena pada posyandu madya dan purnama. Merekrut
mereka ingin secara langsung mengetahui penilaian kepesertaan kepala keluarga untuk berperan dalam
perkembangan balitanya dari petugas kesehatan program dana sehat sangatlah su lit, apalag1 bila
tersebut. Dengan kehadiran petugas kesehatan maksud dari program dana sehat itu sendiri belum
diharapkan peran serta masyarakat menjadi tinggi, tersosialisasi dengan jelas ke masyarakat. Kendala
sehingga akan didapatkan cakupan-cakupan program yang sering terjadi adalah beredarnya askes ki n
yang meningkat pula . yang sering digunakan masyarakat bila berobat,
Mengoptimalkan penggunaan sumber dana sehingga membuat mereka "malas" mengeluarkan
terutama dana APBD. Dana bantuan dalam 2 tahun uang untuk iuran dana sehat. Dana sehat j uga
masih berjalan pada posyandu terpilih dalam penelitian dianggap belum mampu membiaya i keseluruhan
ini, karena posyandu madya dan purnama tersebut pengobatan apalagi bila mereka sak1t berat. Untuk
masuk dalam program Gerbang Mas. Rencana memperoleh pengumpulan dana yang cukup besar
penggunaan dan a harus dioptimalkan mulai dari diperlukan kepesertaan dana sehat yang besar pula,
sekarang meng1ngat ketersediaan dana tersebut tidak sehingga upaya sosial isasi yang teru s-menerus
tahu sampai kapan batas berakhirnya. Kejelian dalam dengan mengikutsertakan keterhbatan para pembina
memanfaatkan dana AP BD untuk menghasilkan posyandu dan tokoh masyarakat setempat akan
sumber pendapatan posyandu yang lain juga perlu menggugah masyarakat untuk mengikutmya.
dipikirkan untuk kesinambungan operasional dan Mengoptimalkan kegiatan tambahan yang
kinerja posyandu ke depannya. sudah ada terutama pada posyandu Madya. Upaya

31
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan- Vol. 12 No. 1 Januari 2009: 21-33

yang perlu dilakukan adalah menambah petugas sehatnya. Sedangkan posyandu madya masih harus
kesehatan dan kader di luar jadwal posyandu balita. meningkatkan cakupan dana sehat dan cakupan
Jadwal kegiatan hendaknya dicari dengan melihat imunisasinya.
sasaran dan jadwal yang tepat agar kegiatan tersebut
dapat be~alan secara efektif dan efisien. KESIMPULAN DAN SARAN
Menambah pembinaan berupa pelatihan,
penyu/uhan, studi banding, dan kursus pada semua Upaya pengembangan posyandu madya dan
kader secara merata. Sering karena keterbatasan purnama sudah ada dan semakin diarahkan dengan
biaya, kegiatan pembinaan tersebut belum dapat dicanangkannya prog ram Gerbang Mas yang
diikuti oleh semua kader (hanya perwakilan). Dengan ingin mengedepankan posyandu sebagai ujung
bertambahnya pengetahuan , pengalaman , dan tombak dalam meningkatkan kesadaran pentingnya
keterampilan semua kader secara tidak langsung kesehatan masyarakat. Dengan masuknya program ini
memberikan nilai lebih bagi kader, sehingga akan sebagai prioritas kabupaten, maka upaya menjadikan
menambah minat dan keyakinan ibu balita untuk posyandu menjadi lebih berkualitas kinerjanya akan
membawa anaknya ke posyandu. lebih mudah tercapai. Meski upaya pengembangan
Mempraktikkan pembinaan linsek untuk sudah dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun, masih
menghasi/kan pemasukan tambahan bagi banyak hal yang harus dibenahi dan disempurnakan ,
posyandu. Pembinaan linsek biasanya diberikan di antaranya; penambahan fasilitas dan insentif kader,
dalam waktu singkat (1-2 hari) . Pemberian penambahan petugas kesehatan, mengoptimalkan
materi dan praktek da lam waktu yang sedikit sumber dana APBD, menambah sarana/prasarana
harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk terutama bangunan posyandu, meningkatkan cakupan
mencari peluang menghasilkan uang tambahan kegiatan utama dan dana sehat, menambah dan
bagi posyandu. Salah satu evaluasi pembinaan mengoptimalkan kegiatan tambahan, mempraktekkan
yang dapat dimanfaatkan adalah dalam bentuk desa pembinaan linsek sebagai sumber dana posyandu ,
binaan . Di 3 kecamatan terpilih pada penelitian ini dan memperbanyak pembinaan (pelatihan , studi
sudah terdapat beberapa desa binaan dari TP-PKK, banding, kursus, penyuluhan) kader.
tetapi masih sedikit jumlahnya . Desa-desa binaan Bi la disesuaikan dengan standar posyandu
ini dapat dimanfaatkan keberadaannya bersama mandiri kriteria Depkes, maka hal yang sangat perlu
posyandu setempat untuk menghasilkan suatu karya diperhatikan dari 5 syarat yang harus dipenuhi adalah
yang dapat dipasarkan bersama dengan sistem bagi cakupan dana sehat yang masih rendah. Cakupan
hasil. Tentunya perlu diadakan rembug bersama ini harus di tingkatkan agar dapat mengangkat strata
antara aparat pemerintah setempat, TP-PKK Desa, madya dan purnama menjadi strata yang lebih
tokoh masyarakat , puskesmas , dan pengurus tinggi .
posyandu, karena posyandu juga harus mandiri dalam Program posyandu adalah program sepanjang
memperoleh dana untuk kelangsungan hidupnya. masa dan membutuhkan dana operasional yan_g
Bila menyesuaikan hasil pengamatan da ri harus tersed ia setiap saat, sedangkan anggaran
beberapa variabel di atas dengan standar posyandu Gerbang Mas ada batasnya. Sehingga penggalian
mandiri kriteria Depkes, dapatdiamati bahwa posyandu dana secara swadaya harus terus digalakkan sejak
madya dan purnama pada sampel penelitian telah awal. Kerja sama lintas sektor yang sudah ada
melaksanakan jadwal buka posyandu lebih dari 8x/ harus lebih dioptimalkan dengan memberikan wadah
tahun , mempunyai rata-rata jumlah kader 5 orang atau langsung untuk memasarkan hasil keterampilan yang
lebih, serta mampu melaksanakan program tambahan. sudah dipraktekkan.
Cakupan kegiatan utama posyandu purnama sudah
lebih dari 50%, tetapi posyandu madya kegiatan SARAN
imunisasinya masih kurang dari 50%. Pada kedua
Sosialisasi tentang makna sebenarnya dari dana
strata posyandu cakupan dana sehat juga masih di
sehat perlu disampaikan secara menyeluruh kepada
bawah 50% dari kepala keluarga yang ada. Dengan
masyarakat, mengingat cakupan dana sehat lebih dari
demikian untuk mencapai kriteria mandiri, posyandu
50% KK merupakan salah satu syarat berhasilnya
purnama masih harus meningkatkan cakupan dana

32
Upaya Pengembangan Posyandu Madya dan Purnama (Adianti Handajani, dkk.)

sebuah posyandu masuk ke dalam strata "mandiri". search/cache?ei=UT8&p=manfaat+keterlibatan+pe


Sosialisasi dapat diawali dari keikutsertaan para tugas+kesehatan+dalam+kegiatan+posyandu&fr=yf
kader, pengurus, dan pembina posyandu sebagai o+ 101 &u=lrc-kmpk.ugm.ac.id/id/UP. PDF/ working/
penggerak program ini. No.1 5 widiastuti 07 06.pdf&w=manfaat+keterlibata
n+petugas+kesehatan+dalam+kegiatan+posyandu&
Bantuan AP BD yang masih berlangsung ,
d=XnK1 Fw-YSADE&icp=1 &.intl=id.
hendaknya dimanfaatkan untuk menindaklanjuti Indonesia. Departemen Kesehatan Rl, 1997. Sambutan
pelatihan keterampilan yang telah diberikan , dan Pengarahan Menteri Kesehatan Rl tahun 1996.
sehingga posyandu dapat lebih menggali dana untuk Jakarta.
kemandirian posyandu dalam waktu yang lama. Indonesia. Departemen Kesehatan Rl. 1989/1999. Pedoman
Kerja Posyandu Jilid I. Jakarta.
Indonesia . Departemen Kesehatan Rl , 2001 . Profit
DAFTAR PUSTA KA
Kesehatan Indonesia 2001 . Jakarta.
Budiarto, Wasis, 2005. Laporan Akhir Posyandu. Puslitbang Kelompok Kerja Operasional Posyandu. 2005. Pedoman
Pelayanan dan Teknologi Kesehatan Depkes . Pengelolaan Posyandu 2005.
Surabaya. MuninjayaAA, 1999. Manajemen Kesehatan, Jakarta, ECG.
Gemari Edisi 71/tahun VII/Desember 2006. Gerbang Mas ala Pemerintah Kabupaten. Tth. Pelatihan "Gerbang
Bupati Lumajang. Lumajang. http:/1209.85.175.104/ Mas" (Gerakan Membangun Masyarakat Sehat) .
search?g=cache:Jib Tm41rkYJ:gebyarposyandu27. Lumajang.
com.nsgemari.com/index2.php%3Foption%3Dcom Ta bloid Gerbang Mas , 2006 . Mendulan g Aspirasi
content%26do pdf0/o3D1%26id%3D128+apa+progra Pembangunan. Lumajang .
m+posyandu+gerbangmas+lumajang&hl=id&ct=clnk Tim Gerbang Mas Kabupaten Lumajang. 2006. Himpunan
&cd=2&gl=id&client=firefox-a Materi Pendidikan. Lumajang.
I Gusti Agung Ayu Mas Widiastuti , Kristiani, 2006. Working Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, 2006. Buku
Paper Series Pemanfaatan Pe/ayanan Posyandu Pegangan Kader"Gerbang Mas". Lumajang.
di Kota Denpasar. Program Magister Kebijakan Wijono D, 1997. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi
dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Universitas Kesehatan. AUP. Surabaya.
Gadjah Mada. Yogyakarta. http:/174,6 .146.244/

33

You might also like