You are on page 1of 68

​FINAL

PROJECT
BUSINESS DEVELOPMENT

​ Oleh:
MILKING
Kelas Bisnis 4M
Ricky Chaiyadi 0131161063
Marco Morisk 0131161503
Felix Wilianto 0131161111
Tommy Wong 0131161113
Afikasia Milenia 0131161522
Feliciana Natalia 0131161352
Febrianto Andre Welirangan 0131161127
Felicia 0131161232
Jovandheo C. Gloriesto 0131161186
Kezia 0131161474
Mahardika Dwiputra 0131161368
Rufin Ariozonda Harsono 0131161372
Vinska Gho 0131161443

Business 4M
Universitas Prasetiya Mulya
Edutown BSD City, Kavling Edu I No. 1 Tangerang
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

Produk/Service Yang Ditawarkan 3


Deskripsi tentang Produk/Service 3
Analisis Permintaan dan Penawaran Produk/Service 4
Diferensiasi Produk/Service dan Pengembangannya Selama Business Development 6

Kinerja Bisnis secara Umum 7


Kemampuan mencapai target secara umum 7
Analisis gap antara rencana dan realisasi 13

Kinerja Bisnis Per Fungsi 16


Operation: Defect Rate, Lead time, Cost Reduction, New Product Development, etc 16
Defect Rate 16
Lead Time 17
Cost Reduction 18
New Product Development 19
Marketing: Sales, Distribution Channels, Effectiveness of Promotional Activities, etc. 19
Sales 19
Distribution Channels 20
Effectiveness of Promotional Strategies 20
IT: Website and blog traffic, social media followers/likers, online interaction with customers, etc 21
Website & Blog (http://milking-milk.com/) 21
Instagram (@milking.id) 22
LINE (@milking.id) & Youtube (MilKing Indonesia) 22
Human Resources: Performance appraisal, team management, conflict management, etc 22
Appraisal Performance Management 22
Team Management 26
Conflict Management 27
Finance: Cash Flow, Profit Margin, Income Statement, Balance Sheet, etc 27
Income statement, Cash Flow, Balance sheet, and Change in Equity in June 27
Income statement, Cash Flow, Balance sheet, and Change in Equity accumulated 28
Profit Margin 28

Pembelajaran Yang Didapat (Lesson Learned) 29


Penjelasan untuk Bisnis secara umum dan per fungsi management 29

Future Plan/Exit Strategy 33


Exit Strategy 33

1
Lampiran 36
Lampiran Finance 36
Lampiran Marketing 41
Lampiran IT 41

Lampiran Terdahulu 44
Lampiran Operation 44
Lampiran Human Resource Management 45
Lampiran Marketing 59
Lampiran IT 65
Lampiran Human Resource Management 67

2
BAB 1

Produk/Service Yang Ditawarkan

1.1. Deskripsi tentang Produk/Service

Nama usaha : MilKing


Tanggal berdiri : Desember 2017
Kategori produk :​ Beverages, minuman bergizi
Deskripsi produk : Produk susu dalam botol dengan ​ superfood jelly.
Jenis produk : Susu rasa coklat,​ matcha, pisang dan cookies and cream. Dengan
​superfood jelly dari​ chia seed .
Motto :​ Make your lifestyle more healthy.
Contact person : 08111519985
Nomor rekening : 8390095067
Social media : - Line @milking.id
- Instagram @milking.id
- Email ​milking.id@gmail.com
- Website milking-milk.com
Dimensi produk : Botol ukuran 330ml, tinggi 19,8 cm dan diameter 6.7 cm
Komposisi produk : - Susu sapi segar
- Bubuk rasa
- Gula
- Jelly Plain
- Chia seeds

3
Manfaat produk : Untuk menunjang gaya hidup agar lebih sehat dengan memberi
asupan gizi lebih dari superfood jelly
Tagline : ​Not Your Ordinary Milk

Business Model Canvaz Milking

1.2. Analisis Permintaan dan Penawaran Produk/Service

Pada 4 bulan terakhir, yakni bulan Maret sampai bulan Juni, kelompok MilKing sudah
menjalani aktivitas penjualan produk. Menurut riset pasar yang didapat oleh ​Euro Monitor,
pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami kenaikan, dibuktikan dengan
investasi yang meningkat 16% dari tahun 2015-2016 sebesar 50 triliun dan kontribusi ​beverage
terhadap Indonesia sebesar 5.5% yang meningkat 1.2% dari tahun terakhir. Selain itu, ​demand
masyarakat Indonesia terhadap susu juga merupakan ​excess demand dengan angka 1,492,457 ton
susu sementara ​supply 649,600 ton susu. Dari fakta tersebut, maka tidak heran produk kami yang
berbasis susu juga memiliki permintaan dan penawaran yang cukup memuaskan untuk ukuran
start-up. Berikut adalah tabel dan grafik garis permintaan dan penawaran produk MilKing dari
bulan Maret sampai Juni :

4
Bulan Demand Supply
Maret 185 1200
April 392 -
Mei 1011 1200
Juni 404 -

Pada bulan Maret kami mengalami permintaan terendah sebanyak 185 botol yang terjadi pada
acara ​Dejafood. Lalu pada bulan April permintaan produk kami cenderung naik dikarenakan kami
meningkatkan penjualan melalui ​Pre-Order, promosi ​social media, dan juga mengubah sistem
produksi kami supaya berkualitas lebih tinggi dan kinerja lebih efektif. Permintaan terbesar produk
kami jatuh pada bulan Mei yaitu sebanyak 1011 botol, hal itu dikarenakan konsumen yang sudah
mengenal dan menyukai produk kami bersifat sebagai ​repeat buyer dan aktivitas penjualan yang
juga kami tingkatkan. Untuk bulan Juni permintaan menurun karena aktivitas kami mengurangi
aktivitas penjualan supaya dapat fokus juga kepada tugas-tugas akhir mata kuliah kami. Untuk
supply kami, kami selalu menyetok 1200 botol ​packaging setiap 2 bulannya supaya dapat
menyesuaikan dengan permintaan yang ada dan supaya inventory tidak kurang. Bisa dijumlahkan
dari tabel di atas, kami ​excess supply sebanyak 208 botol. Untuk produksi sendiri sejauh ini kami
masih sanggup mensuplai untuk setiap pemesanan karena jumlah pekerja dan peralatan terhitung
masih mencukupi.

5
1.3. Diferensiasi Produk/Service dan Pengembangannya Selama Business Development

Selama mengikuti mata kuliah Business Development, para anggota organisasi MilKing juga
telah aktif meneruskan diferensiasi terhadap produk. Berbagai diferensiasi yang dilakukan oleh
organisasi MilKing bertujuan untuk memajukan organisasi MilKing sebagai perusahaan yang lebih
baik dan lebih maju lagi di bidang minuman ini.
Selain melakukan diferensiasi produk, organisasi MilKing juga telah melakukan berbagai
pengembangan terhadap produk susu dalam botol ini, tidak hanya pada diferensiasi utama produk,
melainkan juga mengembangkan berbagai dimensi produk. Hal ini dilakukan tentunya dengan
tujuan yang sama yaitu meningkatkan daya saing produk MilKing di antara pesaingnya yang
bergerak dalam bidang ​Beverage.

Diferensiasi Produk​: Hal yang membedakan sebuah produk ​untuk membuatnya lebih menarik
terhadap suatu pasar sasaran tertentu. Diferensiasi utama yang dimiliki oleh produk MilKing adalah
superfood jelly yang dipadukan dengan susu berbagai rasa. Produk MilKing adalah satu-satunya
susu olahan dalam botol yang dilengkapi dengan ​superfood jelly untuk menambah nilai nutrisi
dengan makanan ​superfood seperti ​chia seed & ​aloe vera. Konsumen tidak hanya mendapatkan
nutrisi baik dari susu sendiri, tetapi juga mendapatkan ​value lebih dengan adanya ​superfood jelly.
Selama menjalani mata kuliah ​Business Development, organisasi MilKing juga antusias dalam
melakukan diferensiasi tambahan dengan tujuan membuat produk menjadi lebih menarik lagi
dibanding kompetitornya.
Diferensiasi yang berusaha dilakukan oleh organisasi MilKing dapat berupa:
- Penambahan ​jelly aloe vera selain ​chia seed.
- Penerapan promos​i Bundling
- Penambahan rasa-rasa unik pada susu seperti ​cookies & cream dan ​cafe au lait
- Penggunaan ​packaging yang unik
Selama menjalani ​Business Development, produk MilKing juga telah mengalami beberapa
perubahan ​major yang memiliki dampak besar terhadap organisasi MilKing, berupa:
- Perubahan botol menjadi 350 ML dan harga menjadi lima belas ribu rupiah
- Penggunaan susu UHT untuk mengganti susu pasteurisasi
- Perubahan cara produksi susu dari ​blender menjadi ​cook & stir

6
BAB 2

Kinerja Bisnis secara Umum

2.1. Kemampuan mencapai target secara umum

Dalam mencapai target yang sudah kami pasang sejak awal, tentu memiliki beberapa perubahan
dan penyesuaian terhadap perubahan model bisnis beserta dengan situasi dan kondisi yang kami
jalani, dan untuk perbandingan antara target dan realisasi adalah sebagai berikut:

FINANCE

Keterangan Target Realisasi Persentase Realiasi


(Maret - Juni) (Maret - Juni) terhadap Target

Quantity 3465 1992 51.95%

Income statement Rp 9,896,000.00 Rp 4,800,500


(laba bersih) 48.51%

Cash flow Rp 12,150,700 Rp 8,270,200.00 68.06%


Tabel Target dan Realisasi Divisi Finance

Kami memasang target penjualan susu sebanyak 3465 botol dengan asumsi kapasitas produksi
kami per satu kali jualan mampu mencapai 800 botol dan menilai dari media penjualan yang dapat
kami ​feasible untuk kami jalani, namun ada beberapa aspek eksternal yang tidak terlihat oleh kami
menyebabkan kemampuan produksi dan mencari pembeli saja tidak cukup, maka didapatkan laba
bersih yang akan kami targetkan sebesar Rp 9,896,000,- dan untuk net cash balance ditambah
dengan ​Opening Cash Balance adalah Rp 12,150,700,- sedangkan untuk realisasinya adalah kami
mendapatkan laba bersih sebesar Rp 4.800.500,- dan untuk ​net cash balance ditambah dengan
Opening Cash Balance adalah Rp​ 8,370,200,-

HUMAN RESOURCE

Target Realisasi

Bonding pergi dengan seluruh anggota MilKing Kegiatan tersebut agak susah direalisasikan
14-15 Juli 2018 bertujuan untung membuat karena ​salah satu anggota kami memiliki
semakin kompak dan akrab. keperluan keluarga (​ada anggota keluarga
yang sakit parah​) sehingga tidak bisa melakukan

7
perjalanan bersama-sama, selain itu ​beberapa
anggota dari kelompok kami memiliki
kesibukan masing-masing ​mengurus bisnis dan
ada yang baru mulai merintis​, sehingga tidak
bisa mengikuti sehingga ada kemungkinan
rencana tersebut tidak lengkap kehadiran dari
anggota MilKing karena ada anggota dari kami
yang menjadi ​Volunteer AIESEC pada tanggal
tersebut.

Maka kami memutuskan untuk melakukan


bonding dengan makan bersama, jalan ke mall,
nonton film, main ke Amazone dimana kami
sudah merealisasikan ini sejak bulan April
minimal seminggu sekali.

Meningkatnya efektivitas bekerja supaya Setelah melakukan penentuan peran pekerja sesuai
produktivitas di perusahaan meningkat jobdesc para pekerja lebih efisien dalam bekerja
sehingga lebih produktif dan maksimal di setiap
melakukan pekerjaannya. Selain itu kami
memberikan pekerja posisi yang sesuai sehingga
lebih efisien dan efektif. Karena penentu baik
tidaknya SDM di dalam perusahaan salah satu
indikatornya adalah keefektivitasan dalam
bekerja.

Berkurangnya polemik antar anggota supaya Supaya tidak ada masalah di dalam internal yang
membangun lingkungan kerja yang nyaman dan akan mengganggu performa pekerja, kami
kondusif supaya lebih produktif dan nyaman melakukan 360 untuk menyelesaikan masalah
dalam bekerja. secara terbuka untuk menghindari subjektivitas
dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan
masalah yang ada.

Pembagian Job Desc dan ​spec sudah jelas dan Kami sudah melakukan pembagian dengan jelas
bisa diturunkan kepada ​staff yang akan direkrut sehingga akan mempermudah jalannya perusahaan
supaya tidak ada ketidakjelasan peran sehingga kami kedepannya dan lebih efektif. supaya tidak
sangat maksimal dalam melakukan pekerjaan ada pekerjaan yang tidak dikerjakan karena
sesuai peran sehingga produktivitas pekerja ketidakjelasan pembagian peran dan ​jobdesc dari
meningkat dan proses jalannya perusahaan tidak pekerja sehingga membuat munculnya masalah
terhambat baru di dalam perusahaan karena tidak jelasnya
pembagian peran di dalam ​jobdesc.
Tabel Target dan Realisasi Divisi Human Resource

8
MARKETING

Target Realisasi

Mendapatkan 500 ​followers instagram Dalam 4 bulan terakhir ini, akun Instagram
MilKing yaitu milking.id telah berhasil memenuhi
target yaitu mendapatkan 500 ​followers di
Instagram. Target ini tercapai pada bulan Juni dan
sekarang Instagram MilKing sudah mencapai 510
followers.

Menjual 3465 botol MilKing hanya dapat menjual 1992 botol dan
masih kurang 1473 botol untuk mencapai target.
Selisih tersebut memang tidak terlalu besar tetapi
tetap saja tidak memenuhi target. Oleh sebab itu,
untuk kedepannya kami harus meningkatkan
promosi yang disesuaikan dengan waktu agar
meningkatkan penjualan untuk mencapai target.

Minimal 1 dari 10 orang yang ditemui di tempat Berdasarkan survei yang kami lakukan dari 111
berjualan mengetahui produk responden, hanya 8 orang yang menjawab tidak
mengetahui produk MilKing. Ini membuktikan
bahwa hanya 7,2% responden yang tidak
mengetahui produk MilKing.

Awareness eksternal Milking pernah mendapatkan pesan dari Makasar


yang ingin memesan produk MilKing dan
menanyakan apakan produk MilKing bisa di kirim
ke luar pulau. Ini menunjukan ada konsumen dari
luar pulau yang tertarik untuk membeli produk
Milking namun karena faktor kemasan yang tidak
cocok untuk melakukan pengiriman ke luar pulau
dan melihat produk MilKing yang sangat rentan,
akhirnya kami menolak penawaran tersebut.
Pesan dapat dilihat di lampiran hal 62
Tabel Target dan Realisasi Divisi Marketing

OPERATION

Keterangan Target Realisasi

Produksi untuk 4 bulan 3465 botol Dalam 4 bulan terakhir ini kami
sudah produksi 1992 botol untuk
penjualan, yang masih kurang
1473 botol untuk mencapai
target. Selisih tersebut dapat
dikatakan selisih yang cukup

9
besar meskipun akumulasi 4
bulan, sehingga kedepannya
kami harus meningkatkan
penjualan untuk mencapai target
produksi kami.

Produksi per jam 30 botol per jam Target tersebut sudah tercapai
(efektivitas kinerja) karena kami berhasil produksi
35 - 40 botol per jamnya jika
bekerja dengan sangat efektif
dan efisien.

Defek per produksi Tidak ada defek Target tersebut tidak tercapai
karena setiap produksi untuk
pesanan, kami selalu
menemukan setidaknya 10 botol
yang basi dikarenakan suhu
ruangan yang tidak cocok bagi
produk kami.
Sehingga target untuk tidak ada
produk defek pun tak tercapai.

Pekerja divisi operasi Bertambah 5 pekerja dalam satu Sejauh ini divisi operasi
tahun memiliki 7 anggota namun
seluruh anggota MilKing
membantu dalam produksi
produk untuk pesanan
konsumen, sehingga untuk satu
tahun ke depan kami harap bisa
menambah 5 pekerja yang fokus
pada operasi.

Rasa baru Membuat 3 resep baru dalam Sekarang susu MilKing


satu tahun memiliki 4 rasa yaitu matcha,
coklat, banana, dan cookies and
cream. Dalam waktu satu tahun
kami ingin membuat 3 rasa baru
yang dapat menjadi inovasi kami
dan dapat memuaskan
konsumen. Sebelumnya kami
telah mengeluarkan rasa baru
yang bernama ​Cafe au Lait,
yaitu susu berasa kopi namun
permintaan rasa tersebut tidak
sesuai dengan ekspektasi kami
sehingga kami pun
menghapusnya dari menu. Maka

10
untuk kedepannya kami
berencana untuk memikirkan
rasa yang cocok dengan selera
konsumen.

Mesin-mesin dan alat bantu Memiliki mesin-mesin yang Selama ini produksi MilKing
lainnya dapat mempercepat proses bersifat ​handmade yang berarti
produksi : kami tidak menggunakan mesin
● Mesin packaging apapun kecuali lemari pendingin
● Mesin untuk memasak yang digunakan di akhir
susu produksi. Kami selalu
● Mesin pengaduk susu memproduksi menggunakan
dengan bubuk alat-alat rumah tangga dan
● Mesin pembuat jelly memasak komposisi produk
● Mesin pemotong jelly secara manual dan teliti. Namun
● Mesin segel packaging hal itu tentu saja membutuhkan
● dll. waktu yang banyak dan juga
kinerja lebih. Sehingga untuk ke
depannya kami berharap untuk
mendapatkan mesin-mesin yang
dapat mempercepat proses dan
juga meningkatkan efektifitas
operasi.
Tabel Target dan Realisasi Divisi Operations

IT

Target Realisasi

Membuat website dengan informasi yang lengkap Kami berhasil membuat ​website dengan harga
domain sebesar Rp 200.000,00. Selain itu, kami
berhasil membuat ​website kami untuk Mobile
friendly sehingga mudah dan nyaman saat dibuka
di ​handphone. Dalam ​website, kami memiliki
jenis-jenis produk-produk yang kami jua untuk
mengetahui rasa dan bentuk produk yang akan
kami jual. Tertera juga di ​website event-event
yang akan kami ikuti sehingga pengunjung tahu
dimana untuk menemukan kami. Kami juga
menaruh ​contact person dan beberapa ​social
media yang dapat dihubungi oleh pengunjung.
Website kami juga sudah dapat dicari dan
ditemukan di search engine dengan topik susu
jelly.

Membuat Line Kami telah membua​t Official Account line dengan


id Milking.id dan sudah berjalan sampai sekarang.

11
Selain itu, Line kami telah mendapat 12 ​followers,
dimana ​followers tersebut akan menjadi
membership Milking.

Membuat Youtube Kami telah membuat akun youtube dengan nama


Milking Indonesia. Kami sudah meng-upload 1
video yang digunakan sebagai ​advertisement
produk kami. Youtube kami telah mendapat 14
suscribers dan mendaptakn 27 ​views.

Membuat Instagram dengan target follower total Kami sudah membuat akun instagram dengan id
sebesar 500 Milking.ID dan sudah berjalan sampai sekarang.
Dengan follower yang sudah mencapai 511.

Menjalankan Blog Kami sudah membuat blog yang menjadi bagian


dari ​website kami. Sudah terpost 10 artikel yang
menjadi daya tarik bagi pengunjung. Selain itu
blog kami sudah dapat ditemukan di ​search
engine dengan​ keywords\susu jelly.

Menggunakan POS Kami menggunakan OmegaPos sebagai software


yang kami gunakan untuk membantu dalam
mengatasi masalah operasi yang kami dapati.
Sejauh ini, penggunaan software telah membantu
kami dalam mengatur pendataan ​stock dalam
operasi, dikarenakan salah satu fitur yang
diberikan adalah mengetahui jumlah ​stock yang
masuk dan keluar.

Berjualan di Tokopedia Kami telah membuat ​account Tokopedia yang


digunakan untuk menjual produk kami secara
online. Selain itu, di Tokopedia juga terdapat
contact person dari salah satu anggota kami yang
dapat dihubungi untuk menjelaskan produk kami
secara lanjut dan lebih jelas.

Melakukan Instagram ​Ads Kami sudah melakukan 2 kali pada dua minggu
lalu pada hari Rabu dan sabtu,yaitu tanggal 13 dan
16.
Tabel Target dan Realisasi Divisi IT

Kami menargetkan seperti yang telah ditulis tabel diatas dikarenakan target tersebut merupakan
hal-hal yang kami pelajar selama semester ini dalam bidang IT, sehingga kami berusaha untuk
mengimplementasikannya ke dalam bisnis kami untuk mengedepankan dan memudahkan kami
dalam berbisnis. Dapat dilihat dari realisasi kami bahwa kami mampu dalam mencapai target
tersebut dan merupakan nilai plus dalam bisnis kami untuk mendapatkan keuntungan yang lebih

12
dengan usaha yang lebih minim, hal ini dapat tercapai akibat dari usaha divisi IT dan
anggota-anggota yang mensupport divisi IT dan membantu me-​maintain target dan program divisi
IT.

2.2. Analisis gap antara rencana dan realisasi

FUNGSI GAP ANALISIS

Finance Besar Realisasi yang terjadi dari bulan maret sampai juni penjualan
susu MilKing sebanyak 1992 botol yang dikarenakan banyak
kendala yang terjadi, khususnya pada bulan juni dimana hasil
penjualan menurun signifikan dari bulan sebelumnya.
Persentase realisasi terhadap target dalam penjualan sebesar
57.95% dari planning yang sudah dibuat, realisasi penjualan
yang dijalankan kurang baik, namun tidak dibawah 50%. Tetapi
setelah melihat laba bersih yang kami dapatkan hanya sebesar
48.51% dimana realisasi masih cukup jauh dari planning yang
sudah diharapkan. Untuk cash flow setelah ditambah dengan
opening cash balance sudah 68.06% dari target yang sudah
ditentukan. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor lain
seperti libur, kesibukan perkuliahan, yang menyebabkan dengan
bisnis model seperti kami dengan target utama mahasiswa
Prasetiya Mulya mengalami kendala penjualan.

Operation Besar Perbedaan rencana dan realisasi bagian operasi secara


keseluruhan dapat dikatakan besar karena banyak target yang
tidak tercapai. Mulai dari target produksi sebanyak 3465 botol
dan realitanya hanya 1992 botol, lalu rencana dimana tidak ada
produk defek untuk setiap produksi dan realitanya yang selalu
menemukan 10 botol yang tak layak dijual, dan juga target
menambah pekerja dan mesin-mesin alat pembantu.
Meskipun ada juga target yang tercapai, masih lebih banyak
target yang belum tercapai.

13
Perbedaan yang besar antara rencana dengan realita ini
disebabkan karena MilKing yang masih merupakan UMKM
sehingga permintaan produk juga tidak masal dan juga modal
kami yang masih terbatas sehingga belum bisa menambah
pekerja maupun membeli mesin-mesin pembantu. Maka dari
itu, GAP antara rencana dengan realisasi divisi operasi dapat
dikatakan besar.

Marketing Sedang Untuk realisasi secara promosi dan lainnya memang sudah
sesuai target, contohnya adalah target 500 followers Instagram
yang telah tercapai di bulan Juni dan sekarang berjumlah 510
followers. Namun ada beberapa yang mengalami perubahan
karena mengikuti perubahan trend, karena mayoritas konsumen
didominasi oleh mahasiswa, sehingga ​influencer yang MilKing
gunakan juga yang terkenal di kalangan mahasiswa, dan karena
mahasiswa aktif di media sosial, maka promosi dilakukan
dengan gencar di media sosial dibanding secara ​offline, maka
dari itu MilKing mengandalkan berjualan lewat ​pre-​order dan
tidak lagi membuka ​booth di ​event. Target ​sales awalnya adalah
sejumlah 3465 botol, namun yang terjual adalah 1992 botol dan
masih kurang 1473 botol untuk mencapai target, sehingga
kedepannya team MilKing harus bisa menyesuaikan promosi
dengan waktu untuk meningkatkan ​sales. Ada beberapa
opportunity yang seharusnya bisa diambil, contohnya adalah
sebuah pesanan dari Makasar yang saat itu belum dapat team
MilKing tangani karena walaupun awareness sudah luas sampai
ke daerah luar Jabodetabek bahkan di luar pulau Jawa, namun
belum memiliki waktu dan ​channel yang tepat untuk
mengirimkan produk susu yang rawan kerusakan. Mengenai
awareness, target MilKing adalah minimal 1 dari 10 orang yang
ditemui di tempat berjualan mengetahui produk, pada
kenyataannya, berdasarkan hasil survei team terhadap 111

14
orang, 8 respon menjawab belum mengenal brand MilKing
(7,2% dari total 111 responden).

Human kecil Setiap anggota Milking dapat beradaptasi terhadap perubahan


Resource
dan masalah yang terjadi, serta menjadi lebih terbuka dan
kompromi untuk membenahi hubungan internal perusahaan
dengan eksternal perusahaan agar dapat lebih efektif.

IT Kecil Pencapaian hal yang direncanakan dengan realisasi yang


didapat sangat kecil karena semua target yang ingin dicapai
telah dilakukan dan tercapai. Hal ini bisa dikarenakan
perusahaan MilKing yang masih merupakan UMKM, sehingga
hanya memerlukan sistem IT yang simple dan tidak rumit.

Tabel Analisis GAP Antara Rencana dan Realisasi Setiap Divisi

15
BAB 3

Kinerja Bisnis Per Fungsi

3.1. Operation: Defect Rate, Lead time, Cost Reduction, New Product Development, etc

3.1.1. Defect Rate


Dalam melakukan produksi, organisasi Milking juga tidak dapat menghindari kerugian
dari terjadinya produk yang rusak. Tabel menunjukkan penjualan yang dilakukan oleh
Milking selama bulan Maret hingga Juni, dimana dilakukan pembelian botol sebanyak 1200
botol masing-masing pada bulan Maret dan Mei.

Maret 185 1200


April 392 -
Mei 1011 1200
Juni 404 -

Setiap proses produksi tidak dapat menghindari terjadinya produk rusak, apapun
penyebabnya, dari kelalaian pekerja hingga kerusakan produk dari ​supplier. Sebuah proses
produksi Milking akan menghasilkan sebanyak 195-205 botol (60L susu). Organisasi
Milking mengalami tingkat kerusakan yang lumayan fluktuatif sehingga proses pembuatan
tidak dapat kami pastikan dengan hanya sebuah proses saja.
Dengan stok botol berjumlah 1200, seharusnya organisasi Milking masih memiliki
botol sebanyak 208 buah. Namun, pada kenyataannya, stok produksi Milking tidak lagi
memiliki sisa. Produk yang defek tentunya akan kami buang dan botolnya sudah tidak
layak untuk dipakai lagi. Maka dari itu, organisasi Milking mengambil kesimpulan akhir
bahwa selama produksi Milking sejumlah 2400 botol, terjadi​ 208 product defect.

Defect Rate: 208/2400 x 100% = ​8.67%

Defect Rate yang dimiliki oleh organisasi Milking masih lumayan tinggi karena
berbagai masalah dari sisi internal maupun eksternal. Hal ini juga dipengaruhi oleh
kerentanan produk yang berupa ​dairy product.

16
3.1.2. Lead Time
Lead Time juga diperlukan dalam proses produksi untuk dapat mengejar efisiensi dan
efektifitas sebuah proses. Lead Time yang organisasi Milking hitung adalah ​waktu yang
dibutuhkan untuk mengolah semua bahan mentah menjadi sebuah produk Milking​. Berikut
adalah ​flowchart Milking :

Berbagai Proses yang telah dilingkari diringkas


menjadi berikut.
(Lead Time untuk produksi 6L @20 Botol)
Proses utama dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Mencuci Botol
2. Memasak Jelly
3. Memasak Susu
4. Memasukkan Bahan ke Botol
Untuk Proses 1, 2, dan 3 merupakan proses yang
independen terhadap masing-masing proses,
sehingga tidak adanya tercipta waktu ​idle,
melainkan proses 4 dependen terhadap ketiga
proses terdahulunya.

Dapat dilihat bahwa sebenarnya ​Lead Time untuk produksi Milking adalah ​25 Menit
karena proses yang independen dan hanya memiliki 2 tahap yang dependen saja, yaitu
(20+5) menit. Hal ini dikarenakan pada saat menit ke-20, situasi yang didapatkan adalah
seluruh botol telah dicuci dan siap digunakan, bahkan jelly yang sudah siap telah

17
dimasukkan ke dalam botol. Maka dari itu tahap 1 dihitung 20 menit, dilanjutkan oleh tahap
2 selama 5 menit, yang akhirnya menciptakan ​Lead Time sebesar 25 menit untuk mengolah
bahan mentah menjadi produk jadi.

3.1.3. Cost Reduction


Organisasi Milking juga melakukan analisa terhadap ​Cost Reduction untuk
memastikan bahwa tujuan dapat tercapai dengan lebih efisien. Tahap pertama dalam
melakukan analisa adalah menentukan strategi baru untuk perusahaan, yang telah
organisasi Milking lakukan awal bulan April, setelah melewati bulan Maret yang tidak
sesuai harapan.
Kami telah menentukan bahwa strategi baru kami adalah fokus pada penjualan
pre-order yang merupakan ​channel terbesar kami saat ini. Maka dari itu, kami
memutuskan untuk meninggalkan cara penjualan ​event yang memiliki ​cost cukup tinggi.
Terbukti pada ​Income Statement untuk bulan setelah Maret, organisasi Milking telah
berhasil menahan ​cost menjadi tingkat yang minimum, karena biaya angkut, upah, dan
administrasi bank tidak dapat dihindari. Fokus strategi kami antara lain juga melakukan
promosi melalui ​social media dan mewajibkan para anggota untuk menjual sesuai kuota
yang telah ditentukan, yaitu minimum 20 botol per anggota. Dengan promosi melalui
social media masing-masing anggota, biaya pemasaran juga telah dihindari dengan baik
setelah bulan Maret.
Biaya Operasional MARET APRIL MEI JUNI TOTAL
Biaya Pemasaran 265,000 0 0.00 27,000 292,000
Biaya Angkut 312,000 150,000 150,000 150,000 762,000
Biaya Upah 287,000 100,000 100,000 100,000 587,000
Biaya Sewa tempat 3,500,000 0 0 0 3,500,000
Biaya Depresiasi Peralatan 303,750 101,250 101,250 101,250 607,500

Biaya diluar Operasi


Biaya 14,000 14,000 14,000 14,000 56,000
Total biaya 4,681,750 365,250 365,250 392,250 5,804,500

Hal lainnya yang merupakan perubahan dapat berupa pembelian ​inventory dengan
memanfaatkan ​economies of scale, contohnya pembelian botol sebanyak 1200, susu per
20L, bubuk jelly dalam bentuk dus, dan lain-lain. Dampak yang diberikan adalah

18
dihasilkannya COGS kami yang berjumlah 7500 rupiah, karena tanpa diterapkannya hal
ini semenjak bulan Maret, COGS yang kami miliki sekarang pastinya lebih tinggi lagi.

3.1.4. New Product Development


Selama menjalani mata kuliah ​Business Development, organisasi Milking juga
melakukan usaha dalam menciptakan produk baru dengan menerapkan diferensiasi rasa
dan ​topping terhadap produk Milking.
Berbagai tahap pun dilalui oleh organisasi Milking untuk melakukan ​development
produk baru, seperti berikut :

1. Pembuatan ide berdasarkan dari tren kini atau perayaan spesial​.


2. Pembuatan resep dan mengeksekusi proses dapur.
3. Produk melalui tes rasa dan kelayakan oleh seluruh anggota Milking.
4. Mempublikasikan produk kepada konsumen.
5. Jika diterima dengan sangat baik, maka akan dijadikan menu reguler, jika tidak
maka akan segera ditarik kembali.
Contoh produk baru yang telah dibuat oleh Milking berupa :
- Jelly Aloe Vera (dilanjutkan)
- Rasa Cookies & Cream (dilanjutkan)
- Rasa Cafe au Lait (dilanjutkan)
- Rasa Blueberry (ditarik)
- Rasa Choco Banana (ditarik)
- Susu Soya (ditarik)
- Jelly Barley (ditarik)

3.2. Marketing: Sales, Distribution Channels, Effectiveness of Promotional Activities, etc.

3.2.1. Sales
March April May June Total
Unit terjual (botol) 185 392 1011 404 1992
Pendapatan
Pendapatan Penjualan Susu (PO
Paket) 0 0 12,450,000 5,050,000 17,500,000
Pendapatan Penjualan susu (PO) 0 5,085,000 225,000 0 5,310,000
Pendapatan penjualan susu (milking 0 315,000 0 0

19
lady)
pendapatan penjualan (OTR) 2,775,000 480,000 0 0 2,775,000
Total Pendapatan Penjualan Susu 2,775,000 5,085,000 12,675,000 5,050,000 25,585,000

MilKing berhasil menjual 1992 botol selama periode semester 4 yaitu dari bulan
Maret sampai bulan Juni. MilKing berhasil memperoleh total sales sebesar Rp 25.585.000
selama periode 4 bulan di semester 4.

3.2.2. Distribution Channels


MilKing menjual produknya secara online menggunakan ​e-commerce, media sosial
dan MilKing memberlakukan sistem ​pre-order yang dilakukan di Instagram, Line@ dan
website. ​E-commerce yang digunakan yaitu Tokopedia. MilKing tidak menjual produknya
melalui ​Go-food karena produk MilKing yang rentan terhadap perubahan suhu sehingga
dapat menyebabkan produk menjadi rusak oleh sebab itu, MilKing tidak menjual
produknya melalui ​Go-food untuk menghindari ​feedback yang negatif.
Sistem ​pre-order untuk pemesanan produk MilKing melalui media sosial seperti
Instagram, Line@ dan website. Konsumen langsung dapat memesan produk MilKing
secara ​online, lalu MilKing akan memberi tahu lokasi dan waktu untuk pengambilan
produk yang dipesan oleh konsumen. Biasanya pengambilan pesanan dilakukan di kantin
baru di kampus Prasetiya Mulya.

3.2.3. Effectiveness of Promotional Strategies


Milking telah melakukan berbagai jenis promosi untuk meningkatkan ​awareness.
Selain itu MilKing juga memberlakukan promo-promo saat melakukan pembelian produk
MilKing. Promosi yang digunakan yaitu :
● Vendorku.com
MilKing bekerja sama dengan vendorku.com untuk membantu memasarkan
produk MilKing dengan cara MilKing memberikan ​voucher gratis 1 botol produk
MilKing yang diperoleh dari vendorku.com.

20
● Pembelian 10 botol gratis 1
MilKing memberlakukan promosi kepada konsumen MilKing yang telah
melakukan pembelian produk MilKing sebanyak 10 kali, konsumen akan
mendapatkan gratis 1 botol produk MilKing.
● Pembelian 4 botol seharga 50 ribu
MilKing memberlakukan promosi dengan membeli 4 botol produk MilKing
hanya dengan 50.000,- rupiah. Promosi ini sangatlah efektif untuk meningkatkan
sales walaupun keuntungan yang diperoleh lebih sedikit. Promosi ini baru
diberlakukan pada bulan Mei dan ​sales MilKing meningkat menjadi 1011 botol.
● Promosi Instagram
MilKing melakukan promosi di media sosial terutama Instagram terbukti dari
peningkatan jumlah ​follower Instagram MilKing menjadi 509.
● Mengganti produk yang ​defect
Milking juga memberlakukan sistem garansi dikarenakan produk MilKing yang
sangat rentan dengan perubahan suhu menyebabkan produk MilKing menjadi rusak.
Jika produk rusak saat sampai kepada konsumen maka MilKing akan menggantikan
produk yang rusak tersebut.

3.3. IT: Website and blog traffic, social media followers/likers, online interaction with
customers, etc

3.3.1. Website & Blog​ (http://milking-milk.com/)


Pada bulan Juni, angka pengunjung cukup menurun dari bulan sebelumnya. Menurut
Google Analytics, penurunan pengguna terjadi sebesar -56.25% dan penurunan page views
juga terjadi 268 menjadi 105 views. Memang di bulan ini, website tidak berubah secara
signifikan serta ada libur panjang sehingga kegiatan pemasaran tidak se-efektif biasanya.
Namun, kami sempat mengadakan kuis mengenai blog kami yang berdampak
melonjaknya pengunjung website di sekitar tanggal 5 Juni 2018.
Untuk Blog, kami menyasar jumlah organic search dan new users dibanding
engagement. Oleh karena itu, konten blog kami dibuat dengan tema edukasi bukan cerita
bersambung seperti sebelumnya. Setelah kami melakukan hal tersebut selama 3 minggu,
peningkatan users dirasa belum efektif karena angka ​new users turun 22 orang dari bulan
Mei. Lalu, terjadi peningkatan ​bounce rate sebesar 42.86% dan penurunan ​average time
spent sebesar 42.28% dari bulan sebelumnya. Maka dari itu, kami ingin mencoba strategi

21
baru di bulan Juli, dimana kami akan mengadakan lomba langsung dari blog atau website
kami. Untuk data Google Analytics, silahkan di buka di lampiran.

3.3.2. Instagram ​(@milking.id)


Instagram kami saat ini sudah memiliki 504 followers, artinya kami sudah mencapai
target bulan Juni yaitu 500 followers. Untuk jumlah like kami sangat meningkat pesat,
dimana puncaknya adalah 127 ​likers. Salah satu bentuk interaksi yang dilakukan oleh
MilKing adalah kuis berhadiah dengan jumlah partisipan lebih dari 20 orang dan 103 ​likes.
Selain itu interaksi kami juga terjadi melalui direct message, misalnya dengan membalas
pesan atau mengadakan games kecil dari story. Untuk melihat bukti silahkan melihat
lampiran.

3.3.3. LINE ​(@milking.id)​ & Youtube ​(MilKing Indonesia)


Interaksi melalui 2 media diatas memang tidak terlalu signifikan, sebab 2 media
sosial tersebut memiliki fungsi masing-masing. LINE adalah media sosial khusus bagi
MilKing membership, namun tidak menutup kemungkinan apabila konsumen ingin
melakukan 1 ​time purchase. Saat ini, pengikut LINE kami sejumlah 12 orang, nantinya
setelah kartu ​Loyalty kami sudah resmi dluncurkan, para pemilik kartu akan diwajibkan
untuk mengikuti dan melakukan kontak melalui LINE MilKing.
Sedangkan, Youtube adalah media kami untuk melakukan iklan dengan video. Saat
ini kami memiliki 1 video yang terhubung dengan website kami dengan jumlah penonton
25 ​views. Kedepannya kami akan melakukan endorse melalui Youtubers dan
mempersiapakn konten yang menarik bagi target market kami.

3.4. Human Resources: Performance appraisal, team management, conflict management,


etc

3.4.1. Appraisal Performance Management

Penilaian kinerja sumber daya manusia bertujuan menganalisis kinerja


masing-masing anggota dengan cara pengukuran dan pengawasan yang tepat. Sehingga
kinerja setiap anggota dapat diukur untuk pemberian upah maupun gaji berdasarkan kinerja
yang dilakukan.

22
Penilaian yang dilakukan berupa peer-review, dimana setiap individu menilai antar
anggota berdasarkan standar dari MilKing. Penilaian ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan anggota, serta mengetahui kelemahan dan kekurangan setiap anggota,
sehingga dapat dievaluasi dan bisa ditindaklanjuti seperti melakukan training kepada
anggota yang kinerjanya belum memenuhi target. Berikut merupakan lembar penilaian
kinerja dari MilKing. Penilaian dilakukan setiap akhir bulan dimana kamu memulai pdaa
bulan Juni 2018 ini.(kami melampirkan beberapa dari ​peer-review yang kami lakukan).

Penilaian kinerja

Nama

Tanggal

Nama penilai

Keterangan :
1. Sangat buruk
2. Buruk
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat baik

No Faktor Penilaian 1 2 3 4 5

1 Keniatan dalam
mengerjakan tugas

2 Ketepatan waktu
dalam menyelesaikan
tugas

3 Usaha lebih yang


diberikan untuk
menghasilkan hasil

23
kerja maksimal

4 Fleksibilitas waktu
dalam melakukan
tugas

5 Inisiatif untuk
memulai pengerjaan
tugas

6 Kesesuaian hasil kerja


dengan
ekspektasi/​goals

7 Pertanggungjawaban
atas pekerjaan yang
dilakukan

8 Kemampuan bekerja
sama dalam tim

9 Mampu berkomunikasi
secara jelas kepada
setiap pekerja

10 Performa keseluruhan
dalam setiap aspek

Penilaian kinerja yang diterapkan oleh MilKing adalah penilaian yang sesuai dengan
KPI (​Key Performance Indicators) untuk menyesuaikan kebutuhan demi mencapai target
yang telah ditentukan. Menggunakan metode ​graphic rating scale (behavioral) yang akan
diberikan kepada setiap anggota, serta penilaian juga dilakukan oleh masing-masing
anggota. (Tidak pandang bulu pada kedudukan dalam perusahaan.) Penilaian ini dilakukan
untuk memberikan penilaian secara objektif, dan pengawasan pada tingkat mana
masing-masing anggota telah memberikan hasil pekerjaannya.

24
Dalam formulir penilaian kinerja terdapat nilai 1 (satu) sampai 5 (lima). Dimana nilai
1 artinya sangat buruk dan 5 berarti sangat baik. Setelah semua faktor penilaian dinilai
maka akan dirata-ratakan untuk dapat mengetahui nilai akhir dan ​grade yang sudah
ditentukan.
Penilaian kinerja akan dilakukan setiap akhir bulan, yang menyesuaikan dengan
jadwal kerja produksi, sehingga mengetahui kinerja yang dijalankan tetap konsisten. Selain
itu juga untuk melakukan evaluasi kepada anggota yang mendapat ​grade yang buruk dan
yang baik untuk dapat menentukan keputusan apabila pada akhirnya ​training perlu
dilakukan dan perlu dilakukannya aksi yang tegas bagi pekerja dengan ​grade buruk (seperti
berpengaruh kepada gaji atau masa aktif pekerja). Penilaian ini juga dapat digunakan
sebagai standar untuk melakukan apresiasi berupa penghargaan bagi anggota dengan ​grade
yang baik yang akan kami rencanakan di lakukan mulai bulan depan pemberian ​award
yaitu Juli 2018.
Penilaian ini diberikan atas dasar kebijakan yang telah dibentuk oleh divisi ​Human
Resource dan disetujui oleh ​Chief Executive Officer untuk melanjutkan ke tahap berikutnya
melalui aksi secara langsung, maupun diskusi dengan setiap pihak yang terlibat (dalam hal
ini, para pekerja MilKing, baik dari C-level sampai ​staff). Di bagian lampiran akan di
lampirkan beberapa contoh appraisal yang sudah dilakukan pada bulan Juni ini.

Grade Nilai Penjelasan


Rata-rata

A 4.5 - 5 Hasil pekerjaan yang dilakukan sangat baik dan melampaui


ekspektasi perusahaan, serta usaha lebih dari target individu.

B 3.5 - 4.49 Hasil pekerjaan baik dan sudah mencapai target, tetapi belum
adanya usaha lebih dari target.

C 2.5 - 3.49 Kinerja yang dilakukan mencukupi, tetapi belum berpengaruh


pada perusahaan dan lingkungan (netral). Kinerja perlu
ditingkatkan agar berdampak positif bagi perusahaan.

D 1.5 - 2.49 Hasil pekerjaan tidak memenuhi target, perlu diberikan baik
arahan dan pelatihan ulang bagi pekerja

25
E 1 - 1.49 Hasil pekerjaan jauh di bawah target dan berdampak negatif
pada perusahaan. Diperlukannya peninjauan ulang bagi
pekerja.

3.4.2. Team Management


Team Management adalah suatu kegiatan untuk mengatur sebuah tim beserta
anggotanya supaya bekerja dengan maksimal. Salah satu ​team management yang kami
terapkan yaitu ​job description, yang bertujuan supaya pekerja bisa berperan dengan efisien
dan efektif, adanya kejelasan peran dari para pekerja di perusahaan kami sehingga tidak
akan menghambat jalannya perusahaan.
Selain itu, kami menerapkan ​appraisal untuk memberi penilaian dan mengontrol
SDM di dalam perusahaan yang bertujuan untuk membuat semua pekerja mengalami
perkembangan dan perubahan setelah adanya ​appraisal. Dimana dari ​appraisal ini akan
digunakan sebagai acuan untuk menentukan pemberian gaji. Dari ​appraisal sendiri juga
menjadi acuan untuk memberikan insentif setiap bulan, pekerja akan mendapatkan ​award
dan pin untuk pekerja dengan nilai ​appraisal tertinggi. Tujuannya adalah untuk membuat
seluruh pekerja termotivasi untuk bekerja lebih baik.
Kami juga merencanakan untuk menerapkan ​retaining untuk pekerja di dalam
perusahaan Milking yang terdiri dari insentif, ​benefit, dan compensation. Tujuan dari
retaining adalah untuk mempertahankan pekerja di dalam perusahaan. Untuk
bentuk-bentuk ​retaining sendiri memiliki tujuan yang berbeda, insentif adalah kegiatan
pemberian bonus kepada pekerja yang berhasil mencapai atau melebihi target yang
bertujuan untuk membuat pekerja termotivasi untuk bekerja lebih baik, ​benefit bertujuan
untuk mensejahterakan pekerja di dalam perusahaan, kemudian compensation bertujuan
memberikan ​bonus yang akan diberikan secara ​non-financial ataupun secara ​financial.
Di perusahaan kami merencanakan menerapkan insentif dengan memberikan bonus
jika memiliki ​repeater buyer, melebihi target penjualan 3 kali lipat akan mendapatkan Rp.
50.000,- berlaku kelipatan, pemberian bonus untuk pekerja yang kerjanya baik selama 2
tahun bekerja di perusahaan kami, dan seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya yaitu
pemberian pin dan ​award untuk pekerja yang memiliki nilai ​appraisal tertinggi yang akan
dilakukan setiap akhir bulan. Kami juga merencanakan akan menerapkan ​benefit pemberian

26
tunjangan makan, memberikan fleksibilitas kehadiran untuk c-​level (​Chief Human
Resource, Chief Operation Officer, Chief Financial Officer, ​Chief Marketing Officer),
memberikan fasilitas transportasi untuk pendistribusian produk kami, dan memberikan cuti
khusus jika ada keluarga inti meninggal, urusan pribadi atas persetujuan c-level yang
bertanggungjawab berdasarkan divisi, dan surat dari rumah sakit jika dirawat inap.
Selain itu kami merencanakan akan menerapkan ​compensation berupa ​non-financial
yaitu dengan memberikan asuransi BPJS kepada pekerja kami.
Untuk saat ini, tidak semua kebijakan yang sudah disebutkan diatas diterapkan sudah
diterapkan karena untuk saat ini kami lebih terfokus melakukan penjualan dan
mendapatkan ​profit terlebih dahulu supaya bisa ​sustain sebagai perusahaan UMKM yang
beru merintis di bidang ​beverages.

3.4.3. Conflict Management


Di perusahaan MilKing dalam menghadapi konflik terdapat kebijakan yang akan
menuntut pekerja untuk terbuka jika memiliki permasalahan ketika bekerja, sehingga akan
lebih mudah untuk diselesaikan, untuk penyelesaian masalah yang kami terapkan adalah
360 dimana bisa mengetahui dari berbagai sudut pandang mengenai permasalahan tersebut,
sehingga bertujuan supaya menghindari subjektivitas dalam penyelesaian masalah.
Sehingga masalah akan terselesaikan dengan tuntas tidak menimbulkan masalah baru yang
disebabkan oleh subjektivitas. Dimana langkah-langkah melakukan 360 akan dijelaskan di
gambar bawah ini

3.5. Finance: Cash Flow, Profit Margin, Income Statement, Balance Sheet, etc

3.5.1. Income statement, Cash Flow, Balance sheet, and Change in Equity in June

Laporan laba rugi yang ditutup pada bulan Juni tanggal 24, kami mendapatkan
keuntungan sebesar Rp.1.627.750 dari pendapatan Rp.5,050,000. Keuntungan ini berasal
dari pendapatan ​Pre-Order yang memang tidak memiliki biaya sewa tempat. Nilai tersebut
lebih kecil dari proyeksi kami sebab kami tidak membuka ​booth baik di acara maupun yang
permanen. Dengan keuntungan yang kami dapatkan pada bulan Juni, Arus kas masuk kami

27
bertambah sebesar Rp.1,830,250 jadi kas kami sekarang berjumlah Rp.8,270,200. Karena
terdapat kenaikan pada arus kas, ​equity kami juga meningkat dari Rp.5,462,200 menjadi
Rp.10,262,700. Neraca keuangan kami juga meningkat menjadi Rp.10,262,700.

3.5.2. Income statement, Cash Flow, Balance sheet, and Change in Equity
accumulated

Akumulasi laporan laba rugi pada bulan Januari sampai Juni menunjukkan bahwa
kami mendapatkan keuntungan sebesar Rp.4,800,500. Karena total akumulasi keuntungan
kami Rp.4,800,500. Laporan Arus Kas, neraca, dan ekuitas kami ikut naik berturut-turut
menjadi Rp.8.270.200, Rp.10.262.700, dan Rp.10.262.700.

3.5.3. Profit Margin

Profit margin adalah rasio perbandingan antara keuntungan dengan penjualan bersih.
Biasa profit margin ini digunakan untuk melihat apakah penetapan harga pada perusahaan
ini sudah benar. ​Profit Margin pada MilKing ini pada bulan Maret, April, Mei dan Juni
berturut-turut adalah -165.02%, 35.00%, 47.12%, dan 32.23%. Dan akumulasi
keseluruhannya adalah 18.76%.

28
BAB 4

Pembelajaran Yang Didapat (​Lesson Learned)

4.1. Penjelasan untuk Bisnis secara umum dan per fungsi management

Dari kami mendirikan bisnis susu ini semenjak semester 3, hal terbesar yang kami pelajari
adalah bahwa segala bentuk bisnis jika masih tergolong dalam ​blue ocean business namun bukan
berarti ada peluang besar disitu, mungkin saja memang kurang ​feasible untuk dijalankan karena ada
kendala satu dan lain hal. Pada awalnya, kami membuat bisnis susu dengan asumsi bahwa masih
sedikit sekali jumlah ​competitor untuk produk susu dengan model bisnis seperti kami, sehingga
kami mengambil kesempatan dan memberikan ​diferensiasi untuk produk kami sehingga dapat
berbeda dengan produk susu lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, kami mengalami beberapa
masalah, seperti:
1. Untuk produk susu perlu penanganan khusus karena rentan
2. Persepsi masyarakat akan susu sulit dan harus sangat dijaga untuk kualitas dan kebersihan
3. Jenis susu yang digunakan harus tepat agar lebih awet
4. Packaging harus standar pabrik untuk mengurangi ​defect
Masalah-masalah seperti itu yang membuat kami harus berusaha lebih dalam mempertahankan
bisnis kami, dan untuk solusinya sendiri pun adalah memang untuk susu harus melalui standar dan
prosedur pabrik yang menggunakan mesin dan tingkat efektifitas serta kebersihan pengolahan
sangat tinggi, dan untuk bisa mencapai titik tersebut sangat sulit untuk kami para mahasiswa yang
baru memulai bisnis karena membutuhkan modal yang sangat besar. Namun kami belajar dalam
menjalankan sebuah bisnis memang untuk dasar model bisnis harus dipikirkan dengan baik di awal
dan dilakukan analisis lebih lanjut sebelum dijalankan, agar tidak terlambat di kemudian hari, akan
tetapi jika masih bisa dilakukan pembenaran, maka akan dilakukan penyesuaian lebih lanjut.
Untuk dari beberapa aspek bisnis yang kami miliki dan jalani, ada beberapa pembelajaran yang
kami dapatkan:

1. Operation
Kami belajar untuk bagaimana mengelola operasi sebuah perusahaan, karena operasi adalah
salah satu faktor penting penggerak produksi untuk sebuah produk siap konsumsi atau ​Fast
Moving Consumer Goods seperti kami, beberapa poin yang kami pelajari yaitu:

29
● Bagaimana melakukan produksi dengan efisien dan efektif
● Mencari supplier yang berjarak dekat dengan biaya murah namun kualitas tetap terjamin
● Menemukan cara mengurangi ​Defect rate
● Menentukan cara produksi dan ​flow yang paling efisien dan efektif
● Membuat resep agar disukai oleh masyarakat
● Membuat SOP agar produksi dapat dijalankan oleh pihak terkait dengan tepat
Kami belajar bahwa operasi sangat mempengaruhi produksi dan penjualan karena jika
operasi tidak berjalan dengan baik seperti tidak sesuai SOP, juga tidak dikerjakan dengan teliti
dan teratur, maka akan terjadi banyak kesalahan seperti produksi tidak sesuai jumlah yang
ditetapkan atau terjadi perbedaan dari segi kualitas dan rasa yang akan mempengaruhi pembeli
kami. Kami mempelajari bahwa kemampuan produksi untuk produk seperti kami memerlukan
penjagaan yang ketat dan setiap pihak terlibat untuk bisa turun dalam produksi.

2. Finance
Kami mempelajari bagaimana mengelola keuangan kami agar tidak ​bleeding atau
melakukan sebuah bisnis namun tidak ​prospect atau memiliki keuntungan, karena tidak dapat
dipungkiri tujuan utama dari sebuah bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan meskipun
diawal harus tetap ada investasi yang dilakukan, sehingga kami perlu mengelola keuangan kami
dengan baik agar bisa terus berkembang, karena untuk bisa memajukan bisnis tentu kami harus
memiliki dana yang bisa diputar, hal-hal yang kami pelajari dari ​finance adalah:
● Mengatur arus kas perusahaan agar transparan dan tau kemana uang digunakan
● Membuat laporan pendapatan (​income statement)
● Mengetahui posisi perusahaan sekarang (​balance sheet)
● Mengetahui perubahan modal kami selama bisnis berlangsung (​change in equity)
● Dapat menilai kelayakan bisnis (​NPV, IRR, Payback Period)
● Menentukan profitabilitas bisnis
● Menghitung uji kelayakan harga dan investasi terhadap barang dan penjualan
Dari aspek ini kami belajar untuk dapat mengalokasikan uang Milking agar terfokuskan
pada pengembangan agar bisnis menjadi lebih baik. Kami mempelajari bahwa dengan
pengelolaan uang yang baik kami sudah dapat balik modal dan mendapat keuntungan dalam
waktu yang cepat, juga diikuti dengan pencatatan dan penmbukuan yang detil dan tepat.

30
3. Marketing
Kelompok kami bersama menjalani dan belajar dari pemasaran yang dimiliki oleh Milking,
kami mencari teknik atau strategi yang kami nilai dapat menjadi daya tarik dan menarik
pembeli serta meningkatkan awareness untuk Milking agar dapat bertahan di pasar dan bisa
menjadi sebuah produk yang diterima oleh masyarakat, yang kami pelajari yaitu:
● Menentukan ​Marketing Mix sebagai identitas produk atau perusahaan
● Menentukan ​Segmenting Targeting Differentiation Positioning agar perusahaan dapat lebih
jelas dalam mencapai konsumen
● Menentukan penentuan harga yang tepat
● Mempelajari mengenai bagaimana kondisi pasar (​feasibility analysis) dari produk
● Mempelajari teknik marketing yang paling tepat dengan target
Dari ilmu yang kami pelajari tersebut, kami dapat lebih menentukan dan mengetahui jika
setiap target konsumen tentu harus dicapai dengan teknik pemasaran yang berbeda, bahwa juga
seiring perkembangan zaman, pemasaran sudah tidak memiliki bentuk yang sama terus,
melainkan harus mengikuti ​trend yang ada agar bisa diterima masyarakat. Jika kami memiliki
teknik pemasaran yang tepat, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap penjualan dan
sustainability produk tersebut. Teknik pemasaran yang kami gunakan adalah ​viral marketing
atau ​ambush marketing dan dinilai sangat cocok untuk target market kami yaitu millennials dan
memang pemasaran yang efektif adalah pemasaran yang tepat sasaran.

4. Human Resource
Kami mempelajari bagaimana cara mengelola sumber daya manusia yang ada pada
kelompok, karena memang tantangan terbesar dalam menjalankan sebuah bisnis dengan banyak
anggota adalah bagaimana cara agar setiap individu yang ada didalamnya dapat bekerjasama
dengan bersinergi dan menghasilkan output yang maksimal, cara kami agar dapat bisa
mengelola sumber daya manusia dengan baik yaitu melalui pembelajaran yang kami dapatkan,
yaitu:
● Recruitment and training
● Retention
● Payplan analysis
● Job description and specification
● Performance management
● Ethics

31
● Conflict management
Dengan apa yang sudah kami pelajari, kami mendapatkan bahwa keharmonisan antar
anggota menjadi kunci utama dalam menjalankan perusahaan, bahwa setiap anggota memiliki
peran dan fungsi masing-masing namun teteap mempelajari semua, dan dikelola agar jika
terjadi masalah dapat dijadikan pembelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satu
metode paling pas untuk kelompok kami adalah dalam melakukan apapun harus
dikomunikasikan bersama dan jika terjadi masalah maka kami akan segera melakukan 360
dengan anggota lengkap untuk dapat mendapat jalan keluar dan pembelajaran untuk bersama.

5. Information and Technology


Kelompok kami mempelajari bahwa penggunaan IT dalam sebuah bisnis sangatlah penting
dan meningkatkan efektivitas fungsi lain, seperti dari fungsi operasi kami menggunakan
software untuk bisa mengatur inventory dan jumlah penjualan yang kami miliki, untuk
pemasaran penggunaan media sosial dan website juga menjadi salah satu strategi terpenting
kami, untuk dari segi keuangan menggunakan IT juga sangat membantu dalam meningkatkan
akurasi perhitungan, dan tidak dapat dipungkiri untuk bisa meningkatkan pertumbuhan bisnis
membutuhkan campur tangan IT, media dan pembelajaran IT yang kami dapatkan adalah:
● Penggunaan POS dengan pengaturan stok barang dan penjualan
● Penggunaan komputer untuk penghitungan keuangan dan penjualan
● Website dan media sosial dapat digunakan untuk meningkatkan ​awareness
● Pengunaan aplikasi penunjang lainnya untuk meningkatkan aspek bisnis
Secara keseluruhan, melalui mata kuliah ​Business Development, bersama dengan Milking,
kami belajar bagaimana menciptakan sebuah bisnis, mengelola baik dari segi operasional,
keuangan, pemasaran, keuangan, dan teknologi agar bisa bersinergi dalam menjalankan bisnis
ini, belajar dari kesalahan dan masalah yang kami hadapi, dan bersaing dengan bisnis-bisnis
lain agar bisa menjadi sebuah bisnis yang sukses dan memiliki daya saing. Ilmu dan
pengalaman ini dapat kami gunakan untuk karir kami di kemudian hari.

32
BAB 5

Future Plan/Exit Strategy

5.1. Exit Strategy

Kami memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis saat ini, bukan karena tidak menguntungkan,
namun dari segi model bisnis tidak sejalan dengan waktu dan kemampuan kami saat sedang
menjalani. Sebagai sebuah bisnis susu, diperlukan ketekunan yang tinggi, terutama saat masih di
awal seperti ini, dengan packaging dimana usia produk menjadi salah satu faktor utama. Sehingga
channel distribusi pun harus dengan individu langsung tidak dapat dititipkan pada tempat berjualan
lain. Juga ada beberapa anggota kami yang memang tidak dapat melanjutkan bisnis ini, seperti
Marco sudah ada bisnis lele, felix yang memiliki fokus karir pada aiesec, Ricky yang harus
meng​handle bisnis keluarga, Kezia yang memiliki urusan keluarga sehingga harus fokus pada
keluarga, Vinska yang lebih memiliki minat untuk bekerja dibidang art and ​visualgraphic, rufin
yang harus mengelola bisnis bola ubi nya, serta beberapa anggota lain yang berhalangan, juga
karena durasi yang masih sangat panjang memungkinkan kami untuk mencoba bisnis lain yang
memang sejalan dengan kewajiban yang ada pada diri kami pribadi dengan menjadikan bisnis susu
ini sebagai sebuah pembelajaran terutama dari sisi manajemen.

Jika kami memaksakan untuk lanjut, dengan kondisi kami yang masih duduk di bangku kuliah,
terhalangi oleh keterbatasan waktu, sedangkan jika ingin menggunakan jasa orang lain, kami harus
terus mengontrol karena pasti belum bisa autopilot atau ada 1 kepala yang bisa mengatasi segala hal
yang terjadi sekalipun sudah ada karyawan ​outsourcing namun tetap butuh kepala yang ​passionate
dan punya waktu untuk melakukan, karena harus terus berjalan dan melakukan produksi, dan untuk
produk susu sendiri dapat dikatakan aman itu adalah ketika udah bisa menggunakan packaging
yang vakum seperti tetrapak pada produk UHT, namun UHT yang menggunakan tetrapak memiliki
biaya yang sangat besar jadi kita untuk bisa ​establish butuh modal yang amat besar, sekalipun
mesin tetrapak nya sendiri mengenakan biaya Rp 100 juta, namun tetap butuh pemodalan yang
lebih besar untuk produksi dalam 1 rangkaian yaitu dari proses UHT nya juga kita lakuin sendiri,
karena walaupun kita beli susu UHT tapi terkena udara itu sekali ada kontak langsung bereaksi
dengan bateri. Jadi, memang kalo bisnis susu lebih baik jika membuat produk lain yang
menggunakan susu, bukan susu sebagai bahan atau produk utamanya, kalo memang mau, maka

33
mau tidak mau harus punya pabrik sendiri, jadi model bisnis ini tidak sesuai untuk kami mahasiswa
yang mau mulai usaha kecil-kecilan.

“It may sound negative, but it isn’t. Many small business owners are
so focused on growth and success that they don’t want to think about
leaving. But an exit strategy doesn’t mean your business has failed. It
could be very successful and profitable—it just means that you’re
moving on and letting someone else take charge.”- Business Insider

Apa yang akan kami lakukan terhadap ​exit strategy yaitu akan kami ​Likuidasi​, dan akan
menawarkan pada pihak lain yang ingin melanjutkan jika tidak maka untuk aset yang tidak dapat
dilikuidasi akan dibekukan. Aset-aset tersebut adalah:

Asset Nilai Beli Nilai Jual

kulkas Rp 1.500.000,- Rp 2.500.000,-

Blender (2 buah) Rp 802.500,- Rp 1.000.000,-

Panci + centongan + saringan Rp 305.000,- Rp 300.000,-

Cooler box (4) Rp 600.000,- Rp 1.400.000,-

jumlah Rp 3.207.500,- Rp 5.200.000,-

Cara likuidasi adalah dengan kami jual dan uang semua akan dibagikan sesuai dengan share
awal yang kami miliki, yaitu:

CASH = Rp 8.170.100,-

Nama % Share1 Cash Liquidation asset Total

Ricky Chaiyadi 9,6 % Rp 1.166.400,- Rp 499.200,- Rp 1.665.600,-

Tommy Wong 9,6 % Rp 1.166.400,- Rp 499.200,- Rp 1.665.600,-

1
Persentase share didapatkan dari jumlah capital yang disumbangkan dan sudah diakumulasi, dapat
dilihat pada bagian finance atau pada lampiran finance
34
Felix Wilianto 9,6 % Rp 1.166.400,- Rp 499.200,- Rp 1.665.600,-

Marco Morisk 9,6 % Rp 1.166.400,- Rp 499.200,- Rp 1.665.600,-

Feliciana 8,05 % Rp 978.131,- Rp 418.600,- Rp 1.396.731,-

Afikasia 8,05 % Rp 978.131,- Rp 418.600,- Rp 1.396.731,-

Andre 6,5 % Rp 789.795,- Rp 338.000,- Rp 1.127.795,-

Jovan 6,5 % Rp 789.795,- Rp 338.000,- Rp 1.127.795,-

Kezia 6,5 % Rp 789.795,- Rp 338.000,- Rp 1.127.795,-

Mahardika 6,5 % Rp 789.795,- Rp 338.000,- Rp 1.127.795,-

Rufin 6,5 % Rp 789.795,- Rp 338.000,- Rp 1.127.795,-

Felicia 6,5 % Rp 789.795,- Rp 338.000,- Rp 1.127.795,-

Vinska 6,5 % Rp 789.795,- Rp 338.000,- Rp 1.127.795,-

Total 100% Rp 12.150.700,- Rp 5.200.000,- Rp 17.350.700,-


Take Out Share table

Untuk ​intangible assets seperti ​brand, data-data perusahaan, resep, hasil tes lab, dan akses
sosial media dan website Milking sendiri, akan disimpan dan dibekukan oleh CEO kami, jika
dikemudian hari ada yang memiliki niat untuk menggunakan hak merek tersebut, maka akan
didiskusikan lebih lanjut dengan mantan CEO yaitu Ricky Chaiyadi mengenai kesepakatan
penggunaan tersebut.

35
Lampiran
Lampiran Finance

Realisasi

MILKING
Income Statement
For the month ended in March, April, May, and June 2018
March April May June Total
Unit terjual (botol) 185 392 1011 404 1992
Pendapatan
Pendapatan Penjualan Susu (PO
Paket) 0 0 12,450,000 5,050,000 17,500,000
Pendapatan Penjualan susu (PO) 0 5,085,000 225,000 0 5,310,000
pendapatan penjualan susu (milking
lady) 0 315,000.00 0 0
pendapatan penjualan (OTR) 2,775,000 480,000.00 0 0 2,775,000
Total Pendapatan Penjualan susu 2,775,000 5,085,000 12,675,000 5,050,000 25,585,000
Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan susu 2,672,500 2,940,000 6,337,500 3,030,000 14,980,000
Gross Profit 102,500 2,145,000 6,337,500 2,020,000 10,605,000
Biaya Operasional
Biaya Pemasaran 265,000 0 0.00 27,000 292,000
Biaya Angkut 312,000 150,000 150,000 150,000 762,000
Biaya Upah 287,000 100,000 100,000 100,000 587,000
Biaya Sewa tempat 3,500,000 0 0 0 3,500,000
Biaya Depresiasi Peralatan 303,750 101,250 101,250 101,250 607,500
Biaya diluar Operasi
Biaya 14,000 14,000 14,000 14,000 56,000
Total biaya 4,681,750 365,250 365,250 392,250 5,804,500
Laba Bersih -4,579,250 1,779,750 5,972,250 1,627,750 4,800,500

Statement Changes in Equity

MILKING
BALANCE SHEETS
For the month ended in June 2018
Assets Liabilities and Equity
current assets Liabilities

36
cash 8,270,200.00 current liabilities 0
Raw Materials Inventory 0.00 total current liabilities 0
Finished Goods Inventory 0.00 Owner's Equity
Total current assets 8,270,200.00 Capital - Felix 985,064.14
Property, plant, and equipment Capital - Ricky 985,064.14
machinery and equipment 2,600,000.00 Capital - Tommy 985,064.14
less: accumulated depreciation -607,500.00 Capital - Marco 985,064.14
Property and equipment net 1,992,500.00 Capital - Afika 826,118.28
Total assets 10,262,700.00 Capital - Feliciana 826,118.28
Capital - Felicia 667,172.41
Capital - Rufin 667,172.41
Capital - Andre 667,172.41
Capital - Jovan 667,172.41
Capital - Keke 667,172.41
Capital - Mahardika 667,172.41
Capital -Vinska 667,172.41
10,262,700.00
10,262,700.00

MILKING
Statement of Cash Flow
For the month ended in March, April, May, and June 2018
CASH FLOW OPERATION
CASH RECEIVED FROM Maret April May June
Cash 2,775,000.00 5,085,000.00 12,675,000.00 5,050,000.00
CASH PAID FOR
Transport 312,000.00 150,000.00 150,000.00 150,000.00
COGS 2,672,500.00 2,940,000.00 6,337,500.00 3,030,000.00
Labor Cost 287,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00
Rent Expense 3,500,000.00 0.00 0.00 0.00
Equipment 2,600,000.00 0.00
Equipment
Depreciation -303,750.00 -101,250.00 -101,250.00 -101,250.00
NET CASH FLOW OPERATIONS -6,292,750.00 1,895,000.00 6,188,750.00 1,871,250.00
CASH FLOW MARKETING
Cash 0.00 0.00 0.00 0.00
CASH PAID FOR
Branding 265,000.00 0.00 0.00 27,000.00
NET CASH FLOW MARKETING -265,000.00 0.00 0.00 -27,000.00

37
CASH FLOW FINANCE 0.00
Cash 0.00 0.00 0.00 0.00
CASH PAID FOR
Administration fee 14,000.00 14,000.00 14,000.00 14,000.00
NET CASH FLOW FINANCE -14,000.00 -14,000.00 -14,000.00 -14,000.00
NET CASH FLOW -6,571,750.00 1,881,000.00 6,174,750.00 1,830,250.00
Opening Cash Balance 4,955,950.00 -1,615,800.00 265,200.00 6,439,950.00
NET CASH BALANCE -1,615,800.00 265,200.00 6,439,950.00 8,270,200.00

Planning
MILKING
Budgeted Income Statement
For the month ended in March, April, may, and June 2018
Maret April May June Total
Unit terjual (botol) 460 785 1,105 1,115 3465
Pendapatan
Pendapatan Penjualan Susu (PO 11,775,000. 16,575,000 16,725,000 51,975,000
Paket) 6,900,000.00 00 .00 .00 .00
11,775,000. 16,575,000 16,725,000 51,975,000
Total Pendapatan Panjualan susu 6,900,000.00 00 .00 .00 .00
Harga Pokok Penjualan 0.00
5,887,500.0 8,287,500. 8,362,500. 25,987,500
Harga Pokok Penjualan susu 3,450,000.00 0 00 00 .00
5,887,500.0 8,287,500. 8,362,500. 25,987,500
Gross Profit 3,450,000.00 0 00 00 .00
Biaya Operasional 0.00
Biaya Pemasaran 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 400,000.00
Biaya Angkut 150,000.00 150,000.00 150,000.00 150,000.00 600,000.00
Biaya Upah 100,000.00 100,000.00 100,000.00 100,000.00 400,000.00
3,500,000.0 3,500,000. 3,500,000. 14,000,000
Biaya Sewa tempat 3,500,000.00 0 00 00 .00
Biaya Depresiasi Peralatan 303,750.00 101,250.00 101,250.00 101,250.00 607,500.00
Biaya diluar Operasi 0.00
Biaya 42,000.00 14,000.00 14,000.00 14,000.00 84,000.00
3,965,250.0 3,965,250. 3,965,250. 16,091,500
Total biaya 4,195,750.00 0 00 00 .00
1,922,250.0 4,322,250. 4,397,250. 9,896,000.
Laba Bersih -745,750.00 0 00 00 00

38
Budgeted ​Statement Changes in Equity

MILKING
Budgeted BALANCE SHEET
For the month ended in June 31, 2018
Assets Liabilities and Equity
current assets Liabilities
cash IDR 12,150,700 current liabilities 0
Raw Materials Inventory 0 total current liabilities 0
Finished Goods Inventory 0 Owner's Equity
Total current assets IDR 12,150,700 Capital - Felix 1,474,155.15
Property, plant, and equipment Capital - Ricky 1,474,155.15
machinery and equipment IDR 2,600,000 Capital - Tommy 1,474,155.15
less: accumulated depreciation 607,500.00 Capital - Marco 1,474,155.15
Property and equipment net IDR 3,207,500 Capital - Afika 1,236,291.59
Total assets IDR 15,358,200 Capital - Feliciana 1,236,291.59
Capital - Felicia 998,428.03
Capital - Ruvin 998,428.03
Capital - Andre 998,428.03
Capital - Jovan 998,428.03
Capital - Keke 998,428.03
Capital - Mahardika 998,428.03
Capital -Vinska 998,428.03
Total Equity 15,358,200.00
Total liability and equity 15,358,200.00

MILKING
Statement of Cash Flow
For the month ended in March, April, May, and June 2018
CASH FLOW OPERATION
CASH RECEIVED FROM Maret April May June

Cash IDR 2,775,000 IDR 5,085,000 IDR 12,675,000 IDR 5,050,000


CASH PAID FOR
Transport 312,000 150,000 150,000 150,000
COGS IDR 2,672,500 IDR 2,940,000 IDR 6,337,500 IDR 3,030,000
Labor Cost IDR 287,000 IDR 100,000 IDR 100,000 IDR 100,000
Rent Expense IDR 3,500,000 IDR - IDR - IDR -
Equipment IDR 2,600,000 IDR -

39
Equipment
Depreciation IDR (303,750) IDR (101,250) IDR (101,250) IDR (101,250)
IDR
NET CASH FLOW OPERATIONS (6,292,750) IDR 1,895,000 IDR 6,188,750 IDR 1,871,250
CASH FLOW MARKETING
Cash IDR - IDR - IDR - IDR -
CASH PAID FOR
Branding 265,000 0 0.00 IDR 27,000
NET CASH FLOW MARKETING IDR (265,000) IDR - IDR - IDR (27,000)
CASH FLOW FINANCE IDR -
Cash IDR - IDR - IDR - IDR -
CASH PAID FOR
Administration fee 14,000 14,000 14,000 IDR 14,000
NET CASH FLOW FINANCE IDR (14,000) IDR (14,000) IDR (14,000) IDR (14,000)
IDR
NET CASH FLOW (6,571,750) IDR 1,881,000 IDR 6,174,750 IDR 1,830,250
IDR
Opening Cash Balance 4955950 (1,615,800) IDR 265,200 IDR 6,439,950
IDR
NET CASH BALANCE (1,615,800) IDR 265,200 IDR 6,439,950 IDR 8,270,200

40
Lampiran Marketing

Lampiran IT

Data Google Analytics Website MilKing bulan 8 May 2018 - 31 May 2018 vs 1 Juni 2018 -
24 Juni 2018

41
.
Bentuk interaksi dengan konsumen - Kuis Berhadiah

42
Bentuk interaksi dengan konsumen - Membalas pesan konsumen

Bentuk interaksi dengan konsumen - Games kecil

43
Lampiran Terdahulu

Lampiran Operation

● 7 Steps of PBL
Dengan urutan identifikasi masalah, diskusi permasalahan, hipotesis, pengumpulan informasi, kumpulan
solusi, solusi yang paling cocok, dan ​report presented:

Akar permasalahan susu basi:

44
Contoh susu basi

Lampiran Human Resource Management

● Organization Structure for Start-Up

45
● Jadwal Kegiatan SDM pada Tahun Pertama

Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Aktivitas Tanggal

Bonding semua anggota 14 22 19 15


perusahaan - - - -
15 23 20 16

Bonding setiap divisi 25 24 23 25

Evaluasi individu
Setiap Akhir Bulan

Evaluasi per divisi


Setiap Akhir Bulan

Training per divisi (​On The 9 11


Job Training) - -
24 22
(*) (*)

Merekrut tenaga kerja baru 9 7


- -
11 9

Training tenaga kerja baru 16 1 14 1


(Sebagai bentuk penyesuaian - - - -
dengan standar Milking) 31 10 31 6
(*) (*) (*) (*)
(*) ​ Kecuali hari Sabtu dan Minggu, serta libur pada hari-hari raya dan libur nasional.
● Periode efektif kerja semester tahun 2018 adalah mulai dari tanggal 27 Agustus sampai dengan 21 Desember.
Yaitu 3 hari kerja dalam 1 minggu.
● Periode efektif kerja semester tahun 2019 adalah mulai dari tanggal 25 Februari sampai dengan 14 Juni. Yaitu 3
hari kerja dalam 1 minggu.
● Pemberian gaji akan dilakukan setiap akhir bulan, yaitu selang satu bulan setelah masuk ke dalam periode
efektif kerja.

● Job Analysis (Job Description & Job Specification)

Jabatan : ​Chief Executive Officers


Melapor kepada : Faculty Member
Lokasi : BSD, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari dengan arahan dari para pemilik

46
bisnis untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang sudah ditetapkan. Bertanggung
jawab untuk mengontrol pekerjaan dan jalannya usaha secara keseluruhan agar dapat mencapai
tujuan.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Mengontrol pekerjaan dan jalannya usaha secara keseluruhan
2. Memvisualisasikan tujuan dan menerapkan kepada tim
3. Mengevaluasi setiap kebijakan yang berlaku
4. Mengambil keputusan untuk perusahaan dengan berbagai pertimbangan yang bijak
setelah mendengar laporan dari setiap divisi.
5. Memimpin setiap divisi dan memotivasi C-​level sehingga lebih produktif
6. Mengembangkan strategi bisnis untuk memajukan perusahaan

KRITERIA
Pendidikan minimal S1 Manajemen
Berkarakter jujur, bertanggung jawab, dan teliti
Memiliki kemampuan manajemen staf, negosiasi, serta manajemen risiko
Menguasai pengetahuan bagian ​marketing, financing, operations, dan ​human resource.

Jabatan : ​Chief Operations Officers


Melapor kepada : ​Chief Executive Officer
Lokasi : BSD, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab memastikan proses produksi dan distribusi berjalan dengan lancar.
Memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan kebutuhan penjualan setiap
bulannya, serta sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik dan tepat waktu. ​Chief
Operations Officers juga bertanggung jawab untuk memimpin pengembangan produk baru
MilKing.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Bertanggung jawab atas proses produksi
2. Menentukan resep yang tepat untuk produk
3. Menentukan bahan-bahan yang ingin digunakan untuk produksi
4. Membuat SOP produksi
5. Mengatur jadwal produksi
6. Memastikan proses produksi berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan
7. Menentukan resep yang terbaik untuk hasil produk yang optimal
8. Menentukan bahan-bahan yang terbaik untuk produksi produk
9. Menentukan supplier bahan mana yang dipilih
10. Mengajarkan bawahan dalam pembuatan produk yang benar dan efisien

47
KRITERIA
Pendidikan minimal S1 Manajemen
Memiliki pengetahuan mengenai ilmu manajemen operasi
Memiliki pengalaman berorganisasi
Memiliki kemampuan negosiasi yang baik
Dapat bekerja sama dalam tim, rapi, teliti

Jabatan : ​Chief Marketing Officer


Melapor kepada : ​Chief Executive Officers
Lokasi : BSD, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab untuk merancang pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen untuk
menciptakan ​brand image yang relevan dengan target konsumen. Bertugas untuk meningkatkan
brand awareness perusahaan melalui media ​online maupun ​offline, serta memastikan tingkat
kepuasan konsumen sesuai target.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Bertanggung jawab terhadap aktivitas pemasaran produk dan promosi produk.
2. Melakukan riset pasar dan mengambil keputusan untuk pemberian harga.
3. Mengecek hasil pekerjaan dari ​staff yang berada di bawah tanggung jawab ​Chief
Marketing Officer.
4. Menerima hasil ​design advertising and ​promotions dari divisi ​design.
5. Meningkatkan penjualan perusahaan
6. Melakukan strategi pemasaran yang efektif
7. Mengetahui informasi lebih luas mengenai kondisi pasar yang dituju
8. Mengetahui saat yang tepat untuk menjalankan strategi

KRITERIA
Pendidikan minimal S1 Manajemen
Memiliki pengetahuan mengenai ilmu manajemen pemasaran
Memiliki pengalaman berorganisasi
Memiliki kemampuan komunikasi dan persuasi yang baik
Memiliki kreativitas tinggi
Dapat bekerja sama dalam tim, rapi, teliti

Jabatan : ​Chief Human Resource


Melapor kepada : ​Chief Executive Officers
Lokasi : BSD, Tangerang Selatan

48
RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan, serta memastikan kesejahteraan seluruh SDM
yang ada.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Mengatur SDM di dalam perusahaan supaya menciptakan lingkungan yang positif
sehingga SDM dan perusahaan semakin berkembang dan lebih produktif
2. Melakukan perekrutan dan seleksi karyawan
3. Sebagai perantara komunikasi internal perusahaan
4. Memotivasi setiap anggota perusahaan untuk bekerja lebih produktif
5. Menyelesaikan masalah internal antara setiap pekerja yang ada di perusahaan
6. Melakukan program pelatihan dan pengembangan karyawan
7. Mengadakan evaluasi kinerja dan kepuasan karyawan

KRITERIA
Pendidikan minimal S1 Manajemen
Memiliki pengetahuan mengenai ilmu manajemen SDM
Memiliki pengalaman berorganisasi
Memiliki kemampuan komunikasi dan sosialisasi yang baik
Dapat bekerja sama dalam tim

Jabatan : ​Chief Financial Officer


Melapor kepada : ​Chief Executive Officers
Lokasi : BSD, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab untuk merancang dan memastikan penggunaan sumber daya finansial yang
dimiliki perusahaan digunakan dengan efektif dan efisien, serta memastikan keberlangsungan
perusahaan dengan menganalisis dan mengontrol performa finansial. Bertanggung jawab pula
menjalankan fungsi pencatatan akuntansi serta pelaporan keuangan.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
2. Menyusun laporan keuangan yang mudah dipahami
3. Mengumpulkan kelengkapan data keuangan perusahaan mulai dari ​cash flow, income
statement, dll
4. Memastikan perencanaan keuangan sejalan dengan pencatatan keuangan yang
sebenarnya
5. Mengawasi dan mengontrol penggunaan anggaran

49
KRITERIA
Pendidikan minimal S1 Manajemen
Memiliki pengetahuan mengenai ilmu manajemen keuangan dan akuntansi
Memiliki pengalaman berorganisasi
Memiliki ketelitian tinggi dan rapi
Memiliki kemampuan analisa yang baik
Menguasai ​Microsoft Office Excel

Jabatan : ​Staff Produksi


Melapor kepada : ​Chief Operations Officers
Lokasi : Alam Sutera, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab mengelola bahan baku menjadi produk MilKing yang siap dijual, membantu
manajer umum mendistribusikan produk, serta memantau persediaan bahan baku maupun produk
jadi.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Menyiapkan bahan baku untuk proses produksi
2. Memproses bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual
3. Membersihkan packing dan alat-alat produksi
4. Menjaga kebersihan dan kerapihan rumah produksi
5. Menghitung jumlah produksi dan juga sisa ​stock/​inventory
6. Melaporkan hasil produksi kepada manajer umum

KRITERIA
Tinggal di sekitar lokasi produksi
Pekerja keras, memiliki kemauan belajar yang tinggi, jujur, rajin, bersih, teliti dan
bertanggung jawab
Bersedia bekerja dengan sistem kontrak dan bekerja hanya pada saat dibutuhkan (pekerja
lepas)

Jabatan : ​Staff Logistik


Melapor kepada : ​Chief Operations Officers
Lokasi : Alam Sutera, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab terhadap pengiriman bahan baku dan produk MilKing yang siap dijual,
membantu manajer umum mendistribusikan produk, serta memantau persediaan bahan baku
maupun produk jadi.

TANGGUNG JAWAB UTAMA

50
1. Mengirim bahan baku untuk proses produksi
2. Menghitung jumlah produksi dan juga sisa ​stock/​inventory
3. Melakukan pengiriman produk MilKing
4. Membantu manajer umum mendistribusikan produk

KRITERIA
Tinggal di sekitar lokasi produksi
Pekerja keras, memiliki kemauan belajar yang tinggi, jujur, rajin, bersih, teliti dan
bertanggung jawab
Bersedia bekerja dengan sistem kontrak dan bekerja hanya pada saat dibutuhkan (pekerja
lepas)

Jabatan : ​Staff ​Marketing


Melapor kepada : ​Chief Marketing Officer
Lokasi : BSD, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab untuk merancang pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen untuk
menciptakan ​brand image yang relevan dengan target konsumen. Bertugas untuk meningkatkan
brand awareness perusahaan melalui media ​online maupun ​offline, serta memastikan tingkat
kepuasan konsumen sesuai target.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Bertanggung jawab terhadap aktivitas pemasaran produk dan promosi produk.
2. Melakukan riset pasar dan mengambil keputusan untuk membantu ​Chief Marketing
Officer dalam pemberian harga.
3. Meningkatkan penjualan perusahaan
4. Melakukan strategi pemasaran yang efektif
5. Mengetahui informasi lebih luas mengenai kondisi pasar yang dituju
6. Mengetahui saat yang tepat untuk menjalankan strategi

KRITERIA
Pendidikan minimal S1 Manajemen
Memiliki pengetahuan mengenai ilmu manajemen pemasaran
Memiliki pengalaman berorganisasi
Memiliki kemampuan komunikasi dan persuasi yang baik
Memiliki kreativitas tinggi
Dapat bekerja sama dalam tim, rapi, teliti

51
Jabatan : ​Staff ​Design
Melapor kepada : ​Chief Marketing Officer
Lokasi : BSD, Tangerang Selatan

RINGKASAN PEKERJAAN
Bertanggung jawab untuk ​design iklan yang ingin disampaikan kepada konsumen untuk
menciptakan ​brand image yang relevan dengan target konsumen yang sesuai dengan tema yang
diberikan oleh divisi ​marketing. Bertugas untuk meningkatkan ​brand awareness perusahaan
melalui iklan visual yang menarik di media ​online maupun ​offline, serta memastikan tingkat
kepuasan konsumen sesuai target.

TANGGUNG JAWAB UTAMA


1. Bertanggung jawab terhadap ​design iklan perusahaan yang akan diajukan ke ​Chief
Marketing Officer hasil akhir ​design-nya.
2. Meningkatkan penjualan perusahaan

KRITERIA
Pendidikan minimal S1 Manajemen
Memiliki pengetahuan mengenai ilmu manajemen pemasaran
Memiliki pengalaman berorganisasi
Memiliki kemampuan komunikasi dan persuasi yang baik
Memiliki kreativitas tinggi dan kemampuan ​design yang baik
Dapat bekerja sama dalam tim, rapi, teliti

● Selection
● Interview Method

52
● Appraisal Performance Management

Penilaian kinerja

Nama

Tanggal

Nama penilai

Keterangan :
1. Sangat buruk
2. Buruk
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat baik

No Faktor Penilaian 1 2 3 4 5

1 Keniatan dalam
mengerjakan tugas

2 Ketepatan waktu
dalam menyelesaikan
tugas

3 Usaha lebih yang


diberikan untuk
menghasilkan hasil
kerja maksimal

4 Fleksibilitas waktu
dalam melakukan
tugas

5 Inisiatif untuk
memulai pengerjaan
tugas

6 Kesesuaian hasil kerja


dengan
ekspektasi/​goals

7 Pertanggungjawaban
atas pekerjaan yang

53
dilakukan

8 Kemampuan bekerja
sama dalam tim

9 Mampu berkomunikasi
secara jelas kepada
setiap pekerja

10 Performa keseluruhan
dalam setiap aspek

Grade Nilai Penjelasan


Rata-rata

A 4.5 - 5 Hasil pekerjaan yang dilakukan sangat baik dan melampaui


ekspektasi perusahaan, serta usaha lebih dari target individu.

B 3.5 - 4.49 Hasil pekerjaan baik dan sudah mencapai target, tetapi belum
adanya usaha lebih dari target.

C 2.5 - 3.49 Kinerja yang dilakukan mencukupi, tetapi belum berpengaruh


pada perusahaan dan lingkungan (netral). Kinerja perlu
ditingkatkan agar berdampak positif bagi perusahaan.

D 1.5 - 2.49 Hasil pekerjaan tidak memenuhi target, perlu diberikan baik
arahan dan pelatihan ulang bagi pekerja

E 1 - 1.49 Hasil pekerjaan jauh di bawah target dan berdampak negatif


pada perusahaan. Diperlukannya peninjauan ulang bagi
pekerja.

● Job Evaluation

Degree Points Effort

First 8 Di tingkat ini, individu hanya perlu usaha secukupnya karena pekerjaan
yang dilakukan tidak memerlukan usaha lebih cenderung masih diarahkan.
Contoh: ​trainee pekerjaan masih ​simple

Second 16 Di tingkat ini, individu hanya perlu usaha secukupnya sekalipun sudah

54
tidak terlalu diarahkan namun pekerjaan masih ​simple. Contoh: ​staff

Third 24 Di tingkat ini, individu memerlukan usaha namun secukupnya, pekerjaan


memiliki tingkat kesulitan yang memerlukan usaha sedikit lebih dari pada
yang diarahkan. Contoh: ​supervisor

Fourth 32 Di tingkat ini, individu sudah memerlukan usaha lebih dari pada yang
diarahkan karena tuntutan pekerjaan yang lebih sulit dan tidak terlalu
diarahkan lagi. Contoh: ​Manager

Fifth 40 Pada tingkat ini, setiap individu memiliki ​effort lebih karena sebagai
pembuat keputusan dan juga tertinggi dari usaha harus memberikan usaha
lebih. contoh : C-​Level (CFO, CMO, CHR, COO)

○ Flexibility

Degree Points Flexibility

First 6 Di tingkat ini, pekerjaan tidak terlalu memerlukan fleksibilitas yang tinggi,
karena pekerjaan yang diberikan masih belum terlalu variatif. Contoh:
trainee hanya perlu melakukan apa yang sudah diperintahkan dan tidak
harus melakukan improvisasi

Second 12 Di tingkat ini, pekerjaan memerlukan sedikit fleksibilitas jika ada terjadi
hal baru namun tingkatnya masih belum terlalu signifikan. Contoh: staff
ketika melakukan produksi jika ada pergantian jam kerja bisa menukar
dengan​ staff lain jika berhalangan (keputusan skala kecil)

Third 18 Di tingkat ini, individu perlu bekerja dengan lebih flexible karena
pekerjaan yang dilakukan sudah lebih kompleks dan butuh cepat tanggap
akan apa yang dilakukan. Contoh: ​supervisor yang harus menghandle
pekerjaan ​staff ketika ​staff berhalangan atau terjadi suatu masalah dan ia
harus menyelesaikan saat itu juga.

Fourth 24 Di tingkat ini, individu harus memiliki fleksibilitas yang lebih, dimana
bisa selalu sedia disaat dibutuhkan dan ketanggapan yang cepat disaat
terdapat masalah yang muncul serta dapat diandalkan untuk mengatasinya.
Contoh : ​C-Level yang harus ada saat terjadi masalah dan memberikan
tanggapan yang cepat.

Fifth 30 Pada tingkat ini, individu diperlukan Fleksibilitas dalam memperhatikan


secara detail sehingga bisa meng-​handle pekerjaan dan kapan saja dan
dimana saja. Contoh: C-​level harus bisa membuat keputusan yang penting

55
untuk perusahaan di momen apapun, dan jika terjadi perubahan C-​level lah
yang harus mulai melakukan perubahan terlebih dahulu untuk disalurkan
kepada bawahan.

○ Responsibility

Degree Points Responsibility

First 4 Pada tingkat ini, pekerjaan masih bersifat belum perlu dipertanggung
jawabkan untuk hasilnya karena masih tidak terlalu signifikan. Contoh:
trainee baru belajar

Second 8 Pada tingkat ini, pekerjaan masih bersifat belum terlalu perlu
dipertanggung jawabkan karena hasilnya hanya memberikan dampak
sedikit. Contoh: ​staff melakukan produksi mengikuti ​flow pembuatan

Third 12 Pada tingkat ini, pekerjaan sudah mulai memerlukan tanggung jawab lebih
atas apa yang dilakukan. Contoh: ​Supervisor mengontrol pekerjaan dan
output final.

Fourth 16 Pada tingkat ini, pertanggung jawaban yang diberikan cukup tinggi karena
membawahi ​supervisor dan harus mempertanggung jawabkan kepada
C-​level atas pekerjaan yang dilakukan seperti manager sebuah cabang,
maka apapun yang terjadi di cabang itu harus dipertanggung jawabkan
kepada pimpinan.

Fifth 20 Pekerjaan ditingkat ini memiliki tingkat tanggung jawab yang sangat tinggi
karena bersifat keputusan tertinggi dan hasil nya akan mempengaruhi
perusahaan secara keseluruhan. Contoh: ​C-Level mempertanggung
jawabkan dan mengarahkan perusahaan.

○ Organize

Degree Points Organize

First 2 Pada tingkat ini, pekerjaan yang dilakukan tidak terlalu perlu untuk
terorganisir sekali, karena pekerjaan masih bersifat tidak terlalu signifikan.
Contoh: trainee membantu membersihkan tempat produksi, maka cara
membersihkan lebih flexible dan tidak perlu ketepatan akurasi serta
mengorganisir lebih.

Second 4 Pada tingkat ini, pekerjaan yang dilakukan harus mulai terorganisir dan

56
teratur, karena pekerjaan mulai dilihat dan dan dinilai akan keteraturan
saat bekerja. Contoh ​staff, melakukan pekerjaan harus mulai
memperhatikan keteraturan sehingga tidak berantakan dan tidak
menganggu, seperti produksi harus sesuai dengan SOP namun tidak perlu
terlalu tepat selama masih bisa memberikan hasil yang baik.

Third 6 Pada tingkat ini, pekerjaan yang dilakukan sudah harus lebih terorganisir
dan teratur karena tingkat pekerjaan sudah lebih rinci dan tidak bisa
dikerjakan sembarangan. Contoh: ​supervisor yang mengontrol hasil kerja
staff harus dilakukan dengan teratur agar hasil yang didapatkan tidak
berantakan seperti saat melakukan pengecekan hasil pekerjaan staff yang
cenderung tidak terlalu terorganisir dan harus di ​organize lebih lagi.

Fourth 8 Pada tingkat ini, pekerjaan yang dilakukan harus terorganisir dan teratur,
karena pekerjaan yang dilakukan cenderung variatif dan memiliki tingkat
complicated yang lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan dengan teratur.
Contoh: manajer yang harus mengontrol pekerja untuk bisa bekerja sesuai
fungsi masing-masing, maka manajer harus bisa melihat dari awal hingga
akhir dan mengevaluasi baru bisa ditindak lebih lanjut

Fifth 10 Pada tingkat ini, pekerjaan yang dilakukan harus sangat terorganisir dan
teratur karena dapat memberi dampak yang signifikan jika terjadi
keteledoran. Contoh: CFO dalam menyusun laporan keuangan harus
sangat terorganisir agar hasil yang dikeluarkan memiliki akurasi yang
sangat tinggi.

● Evaluate The Worth Of Each Job Using ‘Point Method’

Factors First Second Third Fourth Fifth


Degree Degree Degree Degree Degree
Point Point Point Point Point

Effort 8 16 24 32 40
(Total Maximum points equal 40)

Flexibility 6 12 18 24 30
(Total Maximum points equal 30)

57
Responsibility 4 8 12 16 20
(Total Maximum points equal 20)

Organize 2 4 6 8 10
(Total Maximum points equal 10)

● Pay Plan

Score range Wage Description


(min-max rate) monthly

0-25 Rp 1.000.000 - Rp 1.600.000 Pekerja baru yang setelah training ,


(​first degree) kinerjanya di bawah rata-rata dalam 2
tahun awal.

26-50 Rp 1.800.000 - Rp 2.000.000 Pekerja tetap yang kinerjanya menurun


(​second degree) drastis di bawah rata-rata.

51-75 Rp 2.000.000 - Rp 2.800.000 Pekerja baru yang bekerja setelah training


(​third degree)

76-90 Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000 C-level yang mengalami penurunan


(​fourth degree) kinerjanya

91-100 Rp 4.000.000 - Rp 5.000.000 C-level


(​fifth degree)

● Identify 6 Benchmarking Jobs

Effort Flexibility Responsibility Organize Total

Chief Marketing First degree Fifth degree Fourth degree Third degree 92
Officer (10) (30) (16) (6)

Chief Financial Fifth degree Fifth degree Fifth degree Fourth degree 98
Officer (40) (30) (20) (8)

Chief Operating Fifth Degree Fifth Degree Fourth degree Third degree 92
Officer (40) (30) (16) (6)

58
Chief Human Fifth degree Fourth degree Fourth degree Third Degree 86
Resource (40) (24) (16) (6)

Staff Third degree Third degree Third degree Second degree 58


(24) (18) (12) (4)

Lampiran Marketing

Lampiran kuisioner brand perception Milking

59
60
61
Ini adalah ​pricing strategy dari Milking
Pricing BEP Trend analysis Market analysis Conclusion

Mark up 100% TC=TR Demand minimum Price can be Harga dinilai


Cogs = Rp 7.500,- 47 botol 260 per month accepted in market sudah tepat dan
Price = Rp 15.000,- mind. sustain.

62
63
Pemesanan dari Makasar

64
Lampiran IT

Data pengunjung website ​http://milking-milk.com/index.html​, 1 May 2018 - 31 May 2018

65
Salah satu user yang mencapai tahap interest di Tokopedia

66
Lampiran Human Resource Management

67

You might also like